• Tidak ada hasil yang ditemukan

Overview PSAK lengkap 19122016 pengantar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Overview PSAK lengkap 19122016 pengantar"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN STANDAR

AKUNTANSI

(2)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK

sd 2016

2.

Overview PSAK

3.

St

an

da

r

Ak

un

(3)

Standar Akuntansi

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan

kepada masing-masing pengguna

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

(4)

Tujuan Laporan Keuangan

4

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

lebih ringkas dan menekankan pada EVA Laporan perusahaan

(5)

Empat Pilar Standar Akuntansi

Indonesia

5

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012, pada tahun 2013 dilakukan

revisi beberapa standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68

yang akan efektif pada tahun 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan

PSAK 69 Agrikultur, 2016 PSAK 70 dan ED PSAK 71.

SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas

publik signifikan.

DSAS telah mengeluarkan 10 PSAK Syariah

Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan

- SAK-ETAP

Standar Akuntansi Entitas Mikro

Kecil Menengarh (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK

Syariah

(6)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 31 Perbankan

PSAK 29 Pertambangan Minyak

dan Gas

PSAK 33 Pertambangan UmumPSAK 32 Kehutanan

• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi

PSAK 27 Akuntansi KoperasiPSAK 37 Akuntansi

Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 9 Penyajian aktiva lancar

dan kewajiban lancar

PSAK 49 Akuntansi Reksa DanaPSAK 42 Akuntansi Perusahaan

Efek

PSAK 12 Pengendalian Bersama

6

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

• PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan

• PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang

• PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi

• PSAK 52 Mata uang Pelaporan

• PSAK 54 Akuntansi

(7)

Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan

Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

Menggunakan

fair value

dalam penilaian, jika tidak ada nilai

pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi)

atau menggunakan jasa penilai

Mengharuskan pengungkapan (

disclosure

) yang lebih banyak

baik kuantitaif maupun kualitatif

IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan

(8)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI

1973

PAI

1973

Harmonisa

si IAS

1994-2007

Konverge

nsi IFRS

2008-2012

Konvergen

si IFRS

2012-2014

Konvergen

si IFRS

2015

8

8 Desember 2008 Komitmen

mendukung IFRS sebagai standar akuntansi

keuangan global 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global Efektif 1 Januari 2015 Efektif 1 Januari 2015 Adopsi IAS mulai PSAK 1994 Mempertahanka n gap 1 tahun

dengan IFRS Mempertahanka

(9)

Perkembangan PSAK

Efektif

< 2013

Efektif

< 2013

PSAK

Revisi PSAK

20 ISAK

15 PPSAK

Efektif

2014-2015

Efektif

2014-2015

4 PSAK

9 Revisi PSAK

4 ISAK (2014)

1 PPSAK (2014)

Efektif 2016

Efektif 2016

1 PSAK baru

8 Amandemen PSAK

9 Penyesuaian PSAK

1 ISAK

IAS / IFRS dalam proses adopsi:

a. IFRS 9 Financial Instruments

b. IFRS 14 Regulatory Deferral

Accounts

c. IFRS 15 Revenue from Contracts

with Customers

d. IFRS 16 Leases

Diskusi IFRS

(10)

Penjelasan PSAK

10

PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69,

PSAK 70

PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat

substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran,

penyajian atau pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

Didahului dengan penerbitan Exposure Draft

PSAK Revisi

Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015Didahului dengan pengeluaran Exposure Draf

PSAK Amandemen

Dampak dari perubahan PSAK lain

Tidak ada Exposure Draft atas perubahan tersebut

(11)

PSAK 2013 & 2014

N

O IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated Financial

Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 IFRS 12: Disclosure of Interests in

Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from

Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial

Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]

7 IFRIC 20: Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mining

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada

(12)

PSAK 2013 & 2014

12

N

O IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of Financial

Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial

Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in

Associates and Joint Ventures

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

5 IAS 32: Financial Instruments:

Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:

Recognition and Measurement

(IFRS 9 eff 2018 belum diadopsi)

PSAK 55: Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 8 IFRS 7: Financial Instruments:

Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

(13)

Perkembangan Setelah 1 Januari

2015

IAS 41 Agriculture Amandemend (efektif 1 Januari

2016)

IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1

Januari 2016)

IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari

2018)

IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

(efektif 1 Januari 2018)

IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)

IFRS terbaru:

Amandemen IFRS 4 Insurance Contracts

Amandemen Conceptual Framework

Penyesuaian IFRS lain

(14)

PSAK 2015

14

ISAK 30 Pungutan

Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa

Pengungkapan

Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38

Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19:

Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan

dan Amortisasi

Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee

Contributions

(15)

PSAK 2015

PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti

Investasi

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam

Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas

Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi

Kepentingan dalan Operasi Bersama

(16)

ED PSAK 2016

16

ED Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;

Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang

Prakarsa Pengungkapan;

Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan

tentangPengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk

Rugi yang Belum Direalisasi; dan

Penyesuaian Tahunan 2016.

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang

Timbul dari Pengampunan Pajak

(17)

ED PSAK 2016 - DES

ED Amandemen terhadap PSAK 62:

Kontrak Asuransi - ED PSAK 71:

Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:

Kontrak Asuransi

ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki

Standar Akuntansi Keuangan

(18)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk

dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. • Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk

kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

(19)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas

yang timbul dari pengampunan pajak sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.

Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK

dan SAK ETAP

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi,

Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi

atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).

Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70,

mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang

dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan

Pajak.

(20)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

20

Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak

mengakui jika tidak memenuhi SAK

Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan

Pengakuan

PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi

Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran pada Pengakuan Awal

PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang

berlaku

Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali

aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK 

reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan

modal disetor

Pengukuran setalah Pengakuan Awal

(21)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak

diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi

Penyesuaian

PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset

Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai

karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas

jangka pendek / jangka panjang

Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas

jangka panjang

Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai

dengan SAK

Penyajian

Tanggal surat keterangan

Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan

(22)

Contoh 1

Entitas melakukan pengampunan pajak dengan

melaporkan aset pajak berupa:

tanah

5 miliar

Bangunan

10 miliar

Nilai total aset perusahaan 30.000 miliar; penjualan 40.000

miliar dan ekuitas sebesar 1.500 miliar

Nilai pengampunan pajak total 15 miliar atau 1% dianggap

tidak material maka entitas tidak menerapkan ketentuan

dalam PSAK 70.

Entitas mengakui beban uang tebusan.

Mengakui aset tersebut sebagai aset tetap dan

mencatatnya sesuai dengan nilai wajar yang dilaporkan.

Konsekuensinya dapat diakui sebagai komponen laba rugi.

(23)

Contoh 2

Entitas melakukan pengampunan pajak dengan

melaporkan aset pajak berupa:

tanah

50 miliar

Bangunan

100 miliar

Nilai tersebut material dari keseluruhan aset entitas.

Diketahui tanah dan bangunan tersebut diperoleh awal

tahun 2010 dengan harga 30miliar dan 80miliar. Uang

tebusan yang dibayar sebesar 3miliar.

Beban akan diakui sebesar 3miliar

Jika mengikuti PSAK 25 maka akan diakui nilai tanah

sebesar 30miliar dan nilai bangunan sebesar 80miliar.

Akumulasi depresiasi dihitung sd 2015 (misl 40 tahun) =

80/40 *6= 12. Selisih akan diakui dalam saldo laba. Laporan

keuangan tahun 2014 dan 2015 disajikan kembali.

Tanah

30

Bangunan

80

Akumulasi depresiasi

12

(24)

Contoh 3

Jika mengambil opsi khusus maka Entitas akan mengakui

aset saat terbit surat keterangan sebesar:

Aset TA - Tanah

50

Aset TA - Bangunan

100

Tambahan modal disetor

150

Beban pengampunan

3

Kas

3

Jika pada Desember 2016 entitas menilai kembali ternyata

nilainya 60 dan 120 maka akan dibuat jurnal penyesuaian dan

dilakukan reklasifikasi.

Tanah

60

Bangunan

120

Aset TA - Tanah

50

Aset TA - Bangunan

100

Tambahan modal disetor

30

(25)

SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching

pada KNA VIII 8 Desember 2016

Kata Pengantar

Standar – 18 bab  isi pokok standar

Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar

Contoh Ilustrasi laporan keuangan –

dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas

menjadi akrual  bukan bagian dari

standar

(26)

SAK EMKM

.

Bab 1 Ruang Lingkup

Bab 2 Konsep dan Prinsip PervasiveBab 3 Penyajian Laporan KeuanganBab 4 Laporan Posisi KeuanganBab 5 Laporan Laba Rugi

Bab 6 Catatan atas Laporan KeuanganBab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan

Kesalahan

Bab 8 Aset dan Liabilitas KeuanganBab 9 Persediaan

.

Bab 10 Investasi pada Ventura

Bersama

Bab 11 Aset Tetap

Bab 12 Aset TakberwujudBab 13 Liabilitas dan EkuitasBab 14 Pendapatan dan BebanBab 15 Pajak Penghasilan

Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang

Asing

(27)

Ruang Lingkup

ETAP yang memenuhi

definisi dan kriteria

usaha mikro, kecil, dan menengah

sebagaimana diatur dalam peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia, selama

dua tahun

berturut-turut.

Standar digunakan untuk

entitas mikro,

kecil dan menengah

(28)

Beberapa Penyederhanaan dari SAK

ETAP

Laporan Posisi Keuangan

Laporan laba rugi selama periode

Catatan atas laporan keuangan yang berisi

tambahan dan rincian pos-pos tertentu yang

relevan

Komponen laporan keuangan

Menggunakan biaya historis / harga perolehan

Untuk depresiasi dan amortisasi metode garis

lurus atau saldo menurun tanpa

memperhitungkan nilai sisa

Tidak ada estimasi penurunan nilai untuk

piutang, persediaan, aset tetap. Kecuali piutang

sesuai regulasi. Persediaan jika rusak atau

berkurang.

Imbalan kerja sesuai yang dibayarkan

(29)

Ringkasan Perubahan

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan PSAK 55

Direncanakan Efektif 1 Januari 2019

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model

(tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang

diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok

dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan

bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan metode

expected losses

dalam

perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(30)

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Perubahan format mengikuti IFRS:

Bab 1 Tujuan

Bab 2 Ruang Lingkup

Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan

Bab 4 Klasifikasi

Bab 5 Pengukuran

Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai

Tanggal efektif dan ketentuan transisi

Tanggal efektif 1 Januari 2019

Perbedaan dengan IAS

Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS

15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases

tidak dilakukan karena belum diadopsi

Ketentuan transisi

(31)

ED Kerangka Konseptual

Pendahuluan

Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan

umum

Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim

terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN

UMUM

Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

Karakteristik kualitatif

Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepatKarakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;

ketepatwaktuan; keterpahaman.

Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI

KEUANGAN YANG BERGUNA

Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;

Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

(32)

AMANDEMEN PSAK 2015

32

Amandemen PSAK

Tanggal

Efektif

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan

1 Januari

2017

Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan

Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam

Laporan Keuangan Tersendiri

1 Januari

2016

Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas

Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari

2016

Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi

1 Januari

2016

Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman

Produktif

1 Januari

2018

Amandemen PSAK 19:Aset Takberwujud tentang

 Klarifikasi Metode yang Diterima untuk

Penyusutan dan Amortisasi

(33)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Amandemen PSAK

Tanggal

Efektif

Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentang

Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

1 Januari

2016

Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi:

Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari

2017

Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersama

tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam

Operasi Bersama

1 Januari

2016

Amandemen PSAK 67:Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas

Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari

2016

(34)

PENERBITAN ISAK 2015

34

ISAK Baru

Tanggal

Efektif

ISAK 30: Pungutan

Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas

Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang

mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk

membayar pungutan, selain pajak penghasilan

yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak

Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran

perundang-undangan, kepada Pemerintah.

1 Januari

2016

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13: Properti Investasi

Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam

PSAK 13: 

Properti Investasi. Bangunan dalam

definisi properti investasi mengacu pada struktur

yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya

diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang

mengacu pada adanya dinding, lantai, dan atap

yang melekat pada aset.

(35)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK

Tanggal

Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi

1 Januari

2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi

1 Januari

2016

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi

1 Januari

2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap

1 Januari

2016

Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual

Improvements cycle 2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle

2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan

(36)

PENYESUAIAN PSAK 2015

36

Penyesuaian PSAK

Tanggal

Efektif

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud

1 Januari

2016

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis

1 Januari

2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan

Kesalahan

1 Januari

2016

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran

Berbasis Saham

1 Januari

2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai

Wajar

(37)

IFRS 9 Financial Instrument

Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan

lebih dahalu

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan

entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan

arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan

bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan

penurunan nilai aset keuangan

(38)

IFRS 15 Revenue Recognition

Joint project between IASB and FASB,

Establishes a single, comprehensive framework for revenue

recognition.

To be applied consistently across transactions, industries and

capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’

IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15:

IAS 11 Construction

contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty

Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real

Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31

Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.

A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if

all the following conditions are met: [IFRS 15:9]

the contract has been approved by the parties to the contract;

each party’s rights in relation to the goods or services to be

transferred can be identified;

the payment terms for the goods or services to be transferred can be

identified;

the contract has commercial substance; and

(39)

IFRS 15 Revenue Recognition

Identify the contract(s) with the customer

Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied

(40)

IFRS 16 Leases

Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu

Dikeluarkan Juli 2015

40

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset

dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran

sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi

keuangan

(41)

IFRS – ED Conceptual

Framework

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING

Fundamental: relevance & representation faithfulnessEnhancing: comparability, verifiability, timelines,

understandability

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION

CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY

Asset, liability, equity, income and expense

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

Historical, current value, fair value, value in used &

fulfilment value

CHAPTER 6—MEASUREMENT

CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE

(42)

TERIMA

KASIH

Profesi untuk

Mengabdi pada

Negeri

Dwi Martani 081318227080

martani@ui.ac.id atau d wimartani@yahoo.com

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/ Dwi Martani

081318227080

martani@ui.ac.id atau d

wimartani@yahoo.com

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

Referensi

Dokumen terkait

Uji Performance Mesin Diesel Menggunakan Biodiesel Dari.. Minyak

Kata kunci : Roman, Les Sirènes de Bagdad , Konflik sosial. Roman Les Sirènes de Bagdad merupakan roman yang menggambarkan kehidupan masyarakat Irak pada masa kekuasaan

Universitas Sumatera Utara... Universitas

menentukan tujuan, menentukan langkah belajar yang tepat, mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam proses belajarnya, memahami kekuatan dan kekurangan diri, dapat memfokuskan

Judul Tugas Akhir : PENERAPAN METODE DECISION TREE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ID3 UNTUK PEMBUATAN SISTEM PENILAIAN KINERJA GURU (Studi Kasus SMAN 8 Malang) Dengan ini

Singkawang Barat Kota Singkawang Catatan : Undangan ini harus dihadiri oleh direktur atau nama yang tercantum dalam6.

kelas kontrol dengan model pembelajarn konvesional namun tidak terlalu signifikan terhadap hasil belajar siswa.Dimana model Project Based Learning (PjBL) memiliki nilai

Sehubungan dengan pelaksanaan Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pesawaran Tahun Anggaran 2016 Pada Kegiatan