• Tidak ada hasil yang ditemukan

007 Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan dan Penjabat.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "007 Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan dan Penjabat.doc"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. | 1

PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR

NOMOR 007/UNIFA/III/2014

TENTANG

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

PIMPINAN DAN PEJABAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR UNIVERSITAS FAJAR,

Menimbang : a. bahwa untuk menyelenggarakan Tridharma

Perguruan Tinggi meliputi pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

yang terarah maka Universitas Fajar termasuk

bagian-bagiannya perlu dipimpin oleh

orang-orang yang memiliki kemampuan yang tepat;

b. bahwa untuk mengantisipasi dinamika

kampus;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu

menetapkan Peraturan Universitas Fajar

tentang Pengangkatan dan Pemberhentian

Pimpinan dan Penjabat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang

(2)

Hal. | 2

Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang

Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

132/D/0/2008 tentang Pendirian Universitas

Fajar.

7. Statuta Universitas Fajar;

Dengan Persetujuan Bersama

SENAT UNIVERSITAS FAJAR

dan

(3)

Hal. | 3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang yang

selanjutnya disebut Yayasan adalah Badan Hukum

Pembina Universitas Fajar dengan tujuan untuk

menunjang usaha tersedianya sumberdaya dalam

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi, yang

dikelola secara profesional dan terbuka.

2. Universitas Fajar yang selanjutnya disebut UNIFA

adalah lembaga pendidikan yang didirikan oleh

Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 132/D/0/2008.

3. Senat adalah Senat UNIFA yang merupakan badan

normatif dan perwakilan tertinggi di UNIFA.

4. Pimpinan UNIFA adalah Rektor dan Deputi Rektor

UNIFA.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN UNIVERSITAS FAJAR TENTANG

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

(4)

Hal. | 4

5. Rektor adalah pemimpin UNIFA sebagai penanggung

jawab utama dan pengambil keputusan tertinggi

UNIFA.

6. Masa jabatan rektor adalah rentang waktu selama

empat tahun, dan tidak melebihi dua kali masa

jabatan.

7. Deputi Rektor adalah unsur yang berfungsi

membantu dalam menjalankan wewenang dan

tanggung jawab Rektor pada bidang tertentu.

8. Unit Pelaksana Teknis selanjutnya disebut UPT

adalah sarana penunjang teknis yang merupakan

perangkat kelengkapan UNIFA di bidang

pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada

masyarakat.

9. Kepala UPT adalah pimpinan tertinggi UPT.

10.Biro adalah perangkat yang bertugas membantu

Pimpinan dalam melaksanakan manajemen UNIFA.

11.Kepala Biro adalah pimpinan tertinggi Biro.

12.Lembaga adalah unsur pelaksana yang bertugas

membantu menjalankan fungsi Tridarma

Perguruan Tinggi dalam bentuk kebijakan,

pengembangan, pembinaan, dan koordinasi

pelaksanaan program.

13.Kepala atau Direktur adalah pimpinan tertinggi

(5)

Hal. | 5

14.Fakultas adalah unsur pelaksana akademik UNIFA

dan pengelola sumber daya akademik untuk

pengembangan pengetahuan akademik dan

intelektual dalam disiplin ilmu tertentu.

15.Pimpinan fakultas adalah Dekan dan Sekretaris

Dekan Fakultas.

16.Dekan adalah pimpinan tertinggi Fakultas.

17.Sekretaris Fakultas adalah unsur pimpinan

Fakultas sebagai satu kesatuan dengan Dekan yang

tugas pokoknya mengatur kesekretariatan

Fakultas.

18.Program Studi adalah Kesatuan rencana

pembelajaran sebagai pedoman penyelenggaraan

pendidikan akademik, pendidikan vokasi dan/atau

pendidikan profesi yang diselenggarakan atas dasar

suatu kurikulum serta ditujukan agar mahasiswa

dapat menguasai pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang sesuai dengan sasaran Program Studi.

19.Pimpinan Program Studi adalah Ketua dan

Sekretaris Program Studi pada setiap fakultas.

20.Ketua Program Studi adalah pimpinan tertinggi

Program Studi.

21.Sekretaris Program Studi adalah unsur pimpinan

(6)

Hal. | 6

Program Studi yang bertugas menjalankan fungsi

administrasi pada sekretariat Program Studi.

22.Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan

pada perguruan tinggi dengan tugas utama

mentransformasikan, mengembangkan, dan

menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian

pada masyarakat.

23.Dosen Yayasan adalah Dosen yang diangkat oleh

Pimpinan Yayasan dan memiliki hak dan kewajiban

yang mengikat kepada UNIFA.

24.Tenaga Kependidikan adalah masyarakat yang

diangkat atau dikontrak untuk menunjang proses

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat di UNIFA.

25.Jabatan adalah Rektor, Deputi Rektor, Kepala Biro,

Dekan, Sekretaris Dekan, Ketua Program Studi,

Sekretaris Program Studi, dan Ketua

Lembaga/Direktur.

26.Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya

disebut Tridharma adalah kewajiban UNIFA

untuk menyelenggarakan Pendidikan, Penelitian,

(7)

Hal. | 7

BAB II

PERSYARATAN CALON

Bagian Kesatu

Persyaratan Menjadi Rektor

Pasal 2

Persyaratan menjadi Rektor adalah:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b. berkewarganegaraan Indonesia;

c. berpendidikan strata tiga (S-3) atau memiliki

jabatan fungsional Lektor Kepala, atau Guru

Besar;

d. paling rendah berusia 35 (tiga puluh lima) tahun

pada saat ditetapkan menjadi Rektor;

e. berpengalaman melaksanakan kegiatan

Tridharma sebagai dosen paling sedikit 5 (lima)

tahun;

f. berpengalaman memimpin unit-unit kerja di

universitas paling sedikit 4 tahun;

g. sehat jasmani dan rohani menurut keterangan

dokter;

h. tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan

(8)

Hal. | 8

karena melakukan perbuatan yang diancam

pidana penjara;

i. tidak memiliki kepentingan yang bertentangan

dengan kepentingan UNIFA;

j. memiliki integritas diri dan tidak cacat moral;

k. mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap

pengembangan UNIFA;

l. peduli dan memahami pendidikan nasional; dan

m.memiliki kompetensi manajerial dan

entrepreneurial.

Bagian Kedua

Persyaratan Menjadi Deputi Rektor

Pasal 3

Persayaratan menjadi Deputi Rektor adalah:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b. berkewarganegaraan Indonesia;

c. telah bekerja aktif sebagai Dosen di perguruan

tinggi paling sedikit 5 (lima) tahun

berturut-turut;

d. berpendidikan minimal strata dua (S2) atau

memiliki jabatan fungsional Lektor dari program

(9)

Hal. | 9

perguruan tinggi luar negeri yang diakui oleh

pemerintah;

e. paling rendah berusia 35 (tiga puluh lima) tahun

pada saat ditetapkan menjadi Deputi Rektor;

f. berpengalaman melaksanakan kegiatan

Tridharma sebagai dosen paling sedikit 5 (lima)

tahun;

g. berpengalaman memimpin unit-unit kerja di

bawah Yayasan paling sedikit 3 tahun;

h. pada setiap unsur dalam daftar penilaian kinerja

selama dua tahun terakhir, sekurang-kurangnya

bernilai baik, kecuali unsur kesetiaan yang

harus bernilai sangat baik;

i. sehat jasmani dan rohani menurut keterangan

dokter;

j. tidak pernah dipidana berdasarkan keputusan

pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap

karena melakukan perbuatan yang diancam

pidana penjara;

k. tidak memiliki kepentingan yang bertentangan

dengan kepentingan UNIFA;

l. memiliki integritas diri dan tidak cacat moral;

m.mempunyai visi, wawasan, dan minat terhadap

pengembangan UNIFA;

(10)

Hal. | 10

o. memiliki kompetensi manajerial dan

entrepreneurial.

Bagian Ketiga

Persyaratan Menjadi Dekan, Wakil dekan, dan Sekretaris Dekan

Pasal 4

Persyaratan Menjadi Dekan, Wakil Dekan, dan

Sekretaris Dekan adalah:

a.beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b.berkewarganegaraan Indonesia;

c. syarat pendidikan:

1)paling rendah strata 2 (S2) dan memiliki

jabatan fungsional Lektor bagi Dekan dan

Wakil Dekan;

2)paling rendah strata 2 (S2) dan memiliki

jabatan fungsional Asisten Ahli bagi Sekretaris

Fakultas;

d.syarat pengalaman jabatan:

1)telah menduduki jabatan di unit-unit kerja

UNIFA atau di perguruan tinggi lain paling

(11)

Hal. | 11

2)telah menduduki jabatan di unit-unit kerja

UNIFA atau di perguruan tinggi lain paling

sedikit 2 (dua) tahun bagi Sekretaris Fakultas;

e. aktif menjadi Dosen Yayasan atau dosen pegawai

negeri sipil yang dipekerjakan di UNIFA selama:

1)paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-turut

bagi Dekan;

2)paling sedikit 3 (tiga) tahun berturut-turut bagi

Sekretaris Fakultas;

f. sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian

yang baik, cerdas dan kreatif, mempunyai rasa

tanggung jawab yang tinggi atas tugasnya, dan

memiliki hubungan personal, sosial, dan kerja

yang baik dengan pihak-pihak di dalam maupun

di luar UNIFA;

g. berusia paling sedikit 35 (tiga puluh lima) tahun

saat ditetapkan sebagai Dekan, atau Sekretaris

Fakultas; dan

h.pada setiap unsur dalam daftar penilaian kinerja

selama dua tahun terakhir, sekurang-kurangnya

bernilai baik, kecuali unsur kesetiaan yang harus

bernilai sangat baik.

Bagian Keempat

(12)

Hal. | 12

Pasal 5

Persyaratan menjadi Ketua dan Sekretaris Program

Studi adalah:

a.beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b.berkewarganegaraan Indonesia;

c. berpendidikan paling rendah strata dua (S2)

dalam bidang yang sesuai dengan Program Studi

yang dibina;

d.telah memiliki jabatan fungsional;

e. aktif menjadi Dosen Yayasan atau dosen pegawai

negeri sipil yang dipekerjakan di UNIFA selama

paling sedikit 4 (empat) tahun berturut-turut;

f. sehat jasmani dan rohani, memiliki kepribadian

yang baik, cerdas dan kreatif, mempunyai rasa

tanggung jawab yang tinggi atas tugasnya, dan

memiliki hubungan personal, sosial, dan kerja

yang baik dengan pihak-pihak di dalam maupun

di luar UNIFA;

g. berusia paling sedikit 30 tahun saat ditetapkan

sebagai ketua Program Studi atau Sekretaris

Program Studi; dan

h.pada setiap unsur dalam daftar penilaian kinerja

(13)

Hal. | 13

bernilai baik, kecuali unsur kedisiplinan yang

harus bernilai sangat baik.

Bagian Kelima

Persyaratan Menjadi Kepala Biro, Kepala Bagian, dan Kepala

Subbagian

Pasal 6

Persyaratan menjadi Kepala Biro, Kepala Bagian, dan

Kepala Subbagian adalah:

a.beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa;

b.Berkewarganegaraan Indonesia;

c. aktif sebagai Tenaga Kependidikan atau Dosen di

UNIFA:

1)paling sedikit 5 (lima) tahun berturut-turut

bagi Kepala Biro;

2)paling sedikit 3 (tiga) tahun berturut-turut bagi

Kepala Bagian;

3)paling sedikit 2 (dua) tahun bagi Kepala

Subbagian;

d.berpendidikan paling rendah strata dua (S2) bagi

Kepala Biro dan strata satu (S1) bagi Kepala

(14)

Hal. | 14

e. berpengalaman melaksanakan kegiatan

administrasi perguruan tinggi;

f. pada setiap unsur dalam daftar penilaian kinerja

selama dua tahun terakhir, sekurang-kurangnya

bernilai baik, kecuali unsur kedisiplinan yang

harus bernilai sangat baik;

g. berpengalaman memimpin unit-unit kerja di

UNIFA paling sedikit 3 (tiga) tahun; dan

h.sehat jasmani dan rohani menurut penilaian

pimpinan.

BAB III

TATA CARA PEMILIHAN REKTOR

Pasal 7

(1)Pemilihan Rektor dilaksanakan oleh Senat UNIFA

melalui Rapat Senat.

(2)Dalam hal pemilihan Rektor, Senat dapat

membentuk Panitia Pemilihan Rektor (P2R) yang

dibentuk berdasarkan keputusan Ketua Senat.

(3)Pemilihan Rektor dilakukan dengan cara

musyawarah untuk mufakat.

(4)Sebelum mengadakan musyawarah, Senat Unifa

(15)

Hal. | 15

Harian (BPH) Yayasan Pendidikan Fajar

Ujungpandang.

(5)Rapat Senat untuk pemilihan Rektor dianggap sah

apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga)

dari jumlah seluruh anggota Senat.

Pasal 8

(1)Apabila pemilihan dilakukan dengan cara

pemungutan suara, maka setiap anggota Senat

memiliki hak satu suara.

(2)Pemilihan bersifat langsung, bebas, adil, dan

rahasia.

Pasal 9

(1)P2R adalah anggota senat yang terdiri dari seorang

ketua, seorang sekretaris, dan tiga orang anggota;

(2)Ketua dan sekretaris P2R dipilih oleh anggota;

(3)Tugas umum P2R:

a.menyusun peraturan tentang pemilihan Rektor,

b.menyelenggarakan dan/atau membantu

pemilihan rektor;

(4)Secara khusus P2R bertugas:

a.mengumumkan pendaftaran bakal calon Retor:

b.mendaftar nama bakal calon Rektor yang

(16)

Hal. | 16

c. meneliti kelengkapan persyaratan bakal calon

Rektor;

d.membantu proses validasi senat terhadap bakal

calon Rektor;

e. mensosialisasikan para bakal calon Rektor;

f. menyelenggarakan penyaringan calon Rektor;

g. membantu menyelenggarakan pemilihan calon

Rektor; dan

h.menyiapkan dan melaksanakan acara pelantikan.

BAB IV

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DEPUTI REKTOR

Pasal 10

(1)Pengangkatan dan pemberhentian Deputi Rektor

ditetapkan oleh dan berdasarkan keputusan Rektor

atas persetujuan Badan Pengurus Yayasan.

(2)Sebelum menetapkan tentang pengangkatan atau

pemberhentian Deputi Rektor, Rektor dapat

berkonsultasi dengan anggota Senat melalui Rapat

Senat.

Pasal 11

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan Deputi

Rektor secara berturut-turut paling lama delapan

(17)

Hal. | 17

(2)Masa jabatan Deputi Rektor disesuaikan dengan

masa jabatan Rektor.

(3)Seseorang hanya dapat diberhentikan sebagai

Deputi Rektor setelah menjabat lebih dari setahun

apabila Rektor menilai tidak lagi memenuhi syarat,

kecuali karena permintaan sendiri, atau meninggal

dunia.

BAB V

TATA CARA

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PIMPINAN FAKULTAS

Bagian Kesatu

Dekan Fakultas

Pasal 12

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Dekan Fakultas

ditetapkan oleh dan berdasarkan keputusan

Rektor.

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Dekan, Rektor perlu memperoleh pertimbangan

dari para Deputi Rektor.

(3)Surat keputusan Rektor tentang pengangkat Dekan

Fakultas berlaku efektif setelah dilakukan

pelantikan oleh Rektor atau pejabat lain yang diberi

(18)

Hal. | 18

Pasal 13

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Dekan Fakultas paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai dekan

fakultas setelah menduduki jabatan paling sedikit

satu tahun setelah diangkat apabila tidak lagi

memenuhi syarat untuk menduduki jabatan dekan,

kecuali atas permintaan sendiri, atau meninggal

dunia.

Bagian Kedua

Sekretaris Fakultas

Pasal 14

(1)Sekretaris Fakultas berfungsi membantu

tugas-tugas dekan dalam penyelenggaraan Tridharma.

(2)Pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris

Fakultas ditetapkan melalui keputusan Rektor

berdasarkan usulan Dekan.

(3)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Sekretaris Fakultas, Rektor dapat meminta

pertimbangan para Deputi Rektor.

(4)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Sekretrais

(19)

Hal. | 19

pelantikan oleh Rektor atau pejabat yang diberi

mandat oleh Rektor.

Pasal 15

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Sekretaris Fakultas paling lama delapan tahun

berturut-turut;

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Sekretaris

Fakultas setelah menduduki jabatan paling sedikit

satu tahun setelah diangkat apabila tidak lagi

memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Sekretaris Fakultas, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

BAB VI

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

KETUA DAN SEKRETARIS PROGRAM STUDI

Bagian Kesatu

Ketua Program Studi

Pasal 16

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Ketua Program

Studi ditetapkan melalui keputusan Rektor

(20)

Hal. | 20

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Ketua Program Studi, Rektor dapat meminta

pertimbangan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Ketua

Program Studi, berlaku efektif setelah dilakukan

pelantikan oleh Rektor atau pejabat yang diberi

mandat.

Pasal 17

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Ketua Program Studi paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Ketua

Program Studi setelah menduduki jabatan paling

sedikit satu tahun setelah diangkat apabila tidak

lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Ketua Program Studi, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

Bagian Kedua

Sekretaris Program Studi

Pasal 18

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris

(21)

Hal. | 21

Rektor berdasarkan usulan Ketua Program Studi

melalui Dekan Fakultas.

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Sekretaris Program Studi, Rektor dapat meminta

pertimbangan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Sekretaris

Program Studi, berlaku efektif setelah dilakukan

pelantikan oleh Rektor atau pejabat yang diberi

mandat tertulis oleh Rektor.

Pasal 19

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Sekretaris Program Studi paling lama delapan

tahun berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Sekretaris

Program Studi setelah menduduki jabatan paling

sedikit satu tahun setelah diangkat apabila tidak

lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

sekretaris program studi, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

BAB VII

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

(22)

Hal. | 22

Pasal 20

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Kepala Biro

ditetapkan melalui keputusan Rektor berdasarkan

pertimbangan para Deputi Rektor.

(2)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Kepala

Biro, berlaku efektif setelah dilakukan pelantikan

oleh Rektor atau pejabat yang diberi mandat.

Pasal 21

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Kepala Biro paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Kepala Biro

setelah menduduki jabatan paling sedikit satu

tahun setelah diangkat apabila tidak lagi memenuhi

syarat untuk menduduki jabatan Kepala Biro,

kecuali atas permintaan sendiri, atau meninggal

dunia.

Bagian Kedua

Kepala Bagian

Pasal 22

(1)Pengangkatan atau pemberhentian kepala bagian

ditetapkan melalui keputusan rektor berdasarkan

(23)

Hal. | 23

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

kepala bagian, rektor dapat meminta pertimbangan

para deputi rektor.

(3)Keputusan rektor tentang pengangkatan kepala

bagian, berlaku efektif setelah ditandatangani.

Pasal 23

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Kepala Bagian paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Kepala

Bagian setelah menduduki jabatan paling sedikit

satu tahun setelah diangkat apabila tidak lagi

memenuhi syarat untuk menduduki jabatan Kepala

Bagian, kecuali atas permintaan sendiri, atau

meninggal dunia.

Bagian Ketiga

Kepala Subbagian

Pasal 24

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Kepala

Subbagian ditetapkan melalui keputusan Rektor

berdasarkan usulan kepala bagian melalui Kepala

(24)

Hal. | 24

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Kepala Subbagian, Rektor dapat meminta

pertimbangan para Dekan dan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Kepala

Subbagian, berlaku efektif pada saat

ditandatangani.

Pasal 25

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Kepala Subbagian paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Kepala

Subbagian setelah menduduki jabatan paling

sedikit satu tahun setelah diangkat apabila tidak

lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Kepala Subbagian, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

BAB VIII

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

KEPALA DAN SEKRETARIS UNIT PELAKSANA TEKNIS

Bagian Kesatu

(25)

Hal. | 25

Pasal 26

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Kepala UPT

ditetapkan melalui keputusan Rektor berdasarkan

pertimbangan para Deputi Rektor.

(2)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Kepala

UPT, berlaku efektif setelah dilakukan pelantikan

oleh Rektor atau pejabat yang diberi mandat.

Pasal 27

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Kepala UPT paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Kepala UPT

setelah menduduki jabatan paling sedikit satu

tahun setelah diangkat apabila tidak lagi

memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Kepala UPT, kecuali atas permintaan sendiri, atau

meninggal dunia.

Bagian Kedua

Sekretaris Unit Pelaksana Teknis

Pasal 28

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris UPT

ditetapkan melalui keputusan Rektor berdasarkan

(26)

Hal. | 26

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Sekretaris UPT, Rektor dapat meminta

pertimbangan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan

Sekretaris UPT, berlaku efektif pada saat

ditandatangani.

Pasal 29

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan

Sekretaris UPT paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Sekretaris

UPT setelah menduduki jabatan paling sedikit satu

tahun setelah diangkat apabila tidak lagi

memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Sekretrais UPT, kecuali atas permintaan sendiri,

atau meninggal dunia.

BAB IX

TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, DAN SEKRETARIS PUSAT STUDI

Bagian Kesatu

(27)

Hal. | 27

Pasal 30

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Direktur Pusat

Studi ditetapkan melalui keputusan Rektor

berdasarkan pertimbangan para Deputi Rektor.

(2)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Direktur

Pusat Studi, berlaku efektif setelah dilakukan

pelantikan oleh Rektor atau pejabat yang diberi

mandat.

Pasal 31

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Direktur Pusat Studi paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Direktur

Pusat Studi setelah menduduki jabatan paling

sedikit satu tahun setelah diangkat apabila tidak

lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Direktur Pusat Studi, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

Bagian Kedua

Wakil Direktur Pusat Studi

Pasal 32

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Wakil Direktur

(28)

Hal. | 28

berdasarkan usulan Direktur Pusat Studi yang

membawahi.

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Wakil Direktur Pusat Studi ditetapkan oleh Rektor

berdasarkan pertimbangan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan Wakil

Direktur Pusat Studi, berlaku efektif setelah

ditandatangani.

Pasal 33

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Wakil Direktur Pusat Studi paling lama delapan

tahun berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Wakil

Direktur Pusat Studi setelah menduduki jabatan

paling sedikit satu tahun setelah diangkat apabila

tidak lagi memenuhi syarat untuk menduduki

jabatan Wakil Direktur Pusat Studi, kecuali atas

permintaan sendiri, atau meninggal dunia.

Bagian Ketiga

Sekretaris Pusat Studi

Pasal 34

(1)Pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris

(29)

Hal. | 29

berdasarkan usulan Direktur Pusat Studi yang

membawahi.

(2)Dalam hal pengangkatan atau pemberhentian

Sekretaris Pusat Studi ditetapkan oleh Rektor

berdasarkan pertimbangan para Deputi Rektor.

(3)Keputusan Rektor tentang pengangkatan

Sekretaris Pusat Studi, berlaku efektif setelah

ditandatangani.

Pasal 35

(1)Seseorang hanya dapat menduduki jabatan sebagai

Sekretaris Pusat Studi paling lama delapan tahun

berturut-turut.

(2)Seseorang dapat diberhentikan sebagai Sekretaris

Pusat Studi setelah menduduki jabatan paling

sedikit satu tahun setelah diangkat apabila tidak

lagi memenuhi syarat untuk menduduki jabatan

Sekretaris Pusat Studi, kecuali atas permintaan

sendiri, atau meninggal dunia.

BAB X

USULAN DAN PERTIMBANGAN

Pasal 36

(1)Penyampaian usulan dan/atau pertimbangan

(30)

Hal. | 30

pemberhentian pejabat diserahkan kepada rektor

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja,

sebelum masa jabatan pejabat yang akan diganti

berakhir.

(2)Dalam hal yang luar biasa apabila diperlukan

pengunduran masa jabatan Deputi Rektor, Dekan

Fakultas, dan pimpinanunit lainnya yang akan

diganti dapat dilaksanakan atas persetujuan Senat

Universitas.

(3)Dalam hal terjadi perpanjangan masa jabatan,

Rektor menerbitkan Surat Keputusan

Perpanjangan Masa Jabatan.

BAB XI

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 37

(1)Seluruh pejabat yang diangkat atau diberhentikan

sebelum berlakunya peraturan ini dinyatakan tetap

sah dan tetap dapat menduduki jabatan

masing-masing sampai ada penentapan selanjutnya

berdasarkan peraturan ini;

(2)Pengangkatan dan pemberhentian pimpinan dan

pejabat setelah berlakunya Peraturan ini wajib

(31)

Hal. | 31

BAB XII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Semua peraturan yang diperlukan untuk

melaksanakan Peraturan Universitas ini akan disusun

sebagaimana mestinya.

Pasal 39

Peraturan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dengan

ketentuan apabila pada kemudian hari ternyata

terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan

diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Makassar

Pada tanggal 07 Maret 2014

REKTOR UNIVERSITAS FAJAR

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis hasil penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan pendalaman materi (kompetensi)

agar mudah mudah dalam dalam pengelolaaannya pengelolaaannya Pengolahan lahan Pengolahan lahan untuk untuk budidaya ikan gabus tidak terlalu rumit karena jenis ikan

• Bagaimanakah perbandingan profit supply chain yang didapatkan dengan menerapkan dua model trade promotion, yaitu OI trade deal dan SB

[r]

Tulin Onsoi Dan Sambungan Rumah (SR) ( DAK PENUGASAN ) , maka dengan ini Saudara kami undang untuk mengikuti acara Pembuktian Kualifikasi yang akan dilaksanakan pada:3. Hari/Tanggal

Peran guru pada pembelajaran IPS berbasis dialog merupakan sentra utama yang mengatur kegiatan pembelajaran, sehingga dengan demikian dalam kegiatan pembelajaran memerlukan

Adapun hal-hal yang didelegasikan dalam outsourcing adalah suatu fungsi dan proses bisnis tertentu untuk disisipkan dalam operasional bisnis perusahaan secara keseluruhan

Germas di Kota Yogyakarta Melakukan FGD / rapat koordinasi tentang pelaksanaan Germas 22 25 30 2 Dinas Kesehatan Melaksanakan kampanye Germas serta meningkatkan