• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metod Pertemuan 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Metod Pertemuan 2"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Paradigma adalah suatu pandangan yang

mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa

yang

menjadi

pokok

persoalan

yang

(3)

Paradigma

kuantitatif

merupakan

satu

pendekatan

penelitian

yang

dibangun

berdasarkan

filsafat

positivisme.

Dalam

penelitian kuantitatif diyakini, bahwa

satu-satunya pengetahuan (knowledge) yang valid

adalah ilmu pengetahuan (science), yaitu

pengetahuan yang berawal dan didasarkan

pada

pengalaman

(experience)

yang

tertangkap

lewat

pancaindera

untuk

(4)

Penelitian kualitatif adalah satu model

penelitian humanistik, yang menempatkan

manusia sebagai subyek utama dalam

peristiwa sosial/budaya. Paradigma kualitatif

berpandangan

bahwa

fenomena

sosial,

budaya dan tingkah laku manusia tidak cukup

dengan merekam hal-hal yang tampak secara

nyata, melainkan juga harus mencermati

secara

keseluruhan

dalam

totalitas

(5)

KUANTITATIF

1. Positivistik

2. Deduktif-Hipotetis

3. Partikularistik

4. Obyektif

5. Berorientasi kpd hasil

6. Menggunakan pandangan ilmu pengetahuan alam

KUALITATIF

1. Fenomenologik

2. Induktif

3. Holistik

4. Subyektif

5. Berorientasi kpd proses

(6)

Paradigma Kuantitatif

 Cenderung menggunakan metode kuantitatif, dalam pengumpulan dan analisa data, termasuk dalam penarikan sampel.

 Lebih menenkankan pada proses berpikir positivisme-logis, yaitu suatu cara berpikir yang ingin menemukan fakta atau sebab dari sesuatu kejadian dengan mengesampingkan keadaan subyektif dari individu di dalamnya.

 Peneliti cenderung ingin menegakkan obyektifitas yang tinggi, sehingga dalam pendekatannya menggunakan pengaturan-pengaturan secara ketat (obstrusive) dan berusaha mengendalikan stuasi (controlled).

 Peneliti berusaha menjaga jarak dari situasi yang diteliti, sehingga peneliti tetap berposisi sebagai orang “luar” dari obyek penelitiannya.

 Bertujuan untuk menguji suatu teori/pendapat untuk mendapatkan kesimpulan umum (generasilisasi) dari sampel yang ditetapkan.

 Berorientasi pada hasil, yang berarti juga kegiatan pengumpulan data lebih dipercayakan pada intrumen (termasuk pengumpul data lapangan).

 Keriteria data/informasi lebih ditekankan pada segi realibilitas dan biasanya cenderung mengambil data konkrit (hard fact).

 Walaupun data diambil dari wakil populasi (sampel), namun selalu ditekankan pada pembuatan generalisasi.

(7)

Paradigma Kualitatif

Cenderung menggunakan metode kualitatif, baik dalam

pengumpulan maupun dalam proses analisisnya.

Lebih mementingkan penghayat-an dan pengertian dalam

menangkap gejala (fenomenologis).

Pendekatannya wajar, dengan menggunakan pengamatan yang

bebas (tanpa pengaturan yang ketat).

Lebih mendekatkan diri pada situasi dan kondisi yang ada pada

sumber data, dengan berusaha menempatkan diri serta berpikir

dari sudut pandang

“orang

dalam”

.

Bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara

deskriptif dengan menggunakan metode berpikir induktif. Jadi

bukan untuk menguji teori atau hipotesis.

Berorientasi pada proses, dengan mengandalkan diri peneliti

sebagai instrumen utama. Hal ini dinilai cukup penting karena

dalam proses itu sendiri dapat sekaligus terjadi kegiatan analisis,

dan pengambilan keputusan.

Keriteria

data/informasi

lebih

menekankan

pada

segi

validitasnya, yang tidak saja mencakup fakta konkrit saja

melainkan juga informasi simbolik atau abstrak.

Ruang lingkup penelitian lebih dibatasi pada kasus-kasus

singular, sehingga tekannya bukan pada segi generalisasinya

melainkan pada segi otensitasnya.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itulah, pada uraian terakhir ini coba dilacak konsep humanis religius dari sudut pandang Islam, dengan menempatkan Kyai Dahlan sebagai model yang mengim-

Ketegaran mental/Daya tahan mental perlu dimiliki atlet, agar atlet dapat menghadapi situasi-situasi kritis dalam pertandingan dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri,

Sumber dana yang terliat pada sisi pasiva neraca adalah suatu proses di mana bank berusaha mengembangkan sumber-sumber dana yang nontradisional melalui pinjaman

Perubahan kondisi atau situasi yang berlangsung selama proses perkembangan kemandirian tersebut menuntut orangtua terutama orangtua remaja tunarungu untuk lebih mampu menempatkan

Pelatihan berpikir positif dapat diidentifikasikan sebagai pelatihan yang menekankan suatu cara berpikir yang lebih menekankan pada sudut pandang dan emosi yang positif, baik

Pada langkah memeriksa kembali kedua subjek Field D ependent tidak mampu memenuhi indikator berpikir kritis mendeteksi bias berdasarkan sudut pandang yang berbeda

dengan masalah sosial. Dari berbagai sumber di atas Role Playing dapat diartikan suatu metode pembelajaran yang berusaha melibatkan siswa dalam situasi. tertentu. Situasi

Saat mereka berada dalam suatu kondisi yang tidak menyenangkan mereka memiliki sudut pandang bahwa hal tersebut terjadi karena diri nya lah, bukan dari orang