BAHASA INDONESIA
Pelatihan Badan POM RI
19 Juli 2017
Hakikat Bahasa
BAHASA
UNIVERSAL
UNIK
PRODUKTIF
KONVENSIONAL
SISTEM
LAMBANG
BUNYI
BERMAKNA
• KONTEKSTUAL
BAHASA
MAKNA
GRAMATIKAL LEKSIKAL
PARAGRAF BENTUK
FONEM MORFEM
KATA FRASE KLAUSA KALIMAT
KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA
INDONESIA
Bahasa Nasional
1. Lambang keanggaan
nasional
2. Lambang identitas
nasional
3. Alat pemersatu
4. Alat perhubungan
antarbudaya
Bahasa Negara
1
. Bahasa resmi
kenegaraan
2. Bahasa pengantar di
lembaga pendidikan
3. Bahasa resmi dalam
RAGAM BAHASA
Varias bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa
WAKTU PENGGUNAAN
DAERAH PEMAKAIAN
SITUASI
PEMAKAIAN MEDIA
FUNGSI -SEMI FORMAL
CIRI PEMBEDA RAGAM BAHASA FORMAL
DAN NONFORMAL
1. Penggunaan kata sapaan dan kata ganti
2. Penggunaan kata tertentu
3. Penggunaan imbuhan
4. Penggunaan kata sambung dan kata depan
BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN
8
Bahasa Indonesia yang Baik?
Bahasa Indonesia yang baik adalah
Bahasa Indonesia yang baik berkaitan
dengan ketepatan memilih ragam bahasa
yang sesuai dengan kebutuhan
komunikasi:
(1) topik yang dibicarakan, (2)
tujuan pembicaraan
, (3) orang yang diajak
berbicara, dan (4) tempat pembicaraan.
Bahasa Indonesia yang baik itu memperhatikan
10
Bahasa Indonesia yang
Benar?
Bahasa Indonesia yang benar adalah
bahasa Indonesia yang sesuai dengan
kaidah bahasa.
Kaidah Tata Bunyi Kaidah Tata Tulis
Kaidah Pemilihan Kata Kaidah Tata Kalimat
Kaidah Penyusunan Paragraf Kaidah Penyusunan Karya Tulis
PEDOMAN UMUM EJAAN
BAHASA INDONESIA
Ejaan adalah seperangkat kaidah pelambangan
bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan,
dan penulisannya dalam suatu bahasa.
RUANG LINGKUP
PEMAKAIAN
HURUF PENULISAN HURUF
PENULISAN UNSUR SERAPAN
PEMAKAIAN TANDA BACA
1.
Deretan vokal ditengah kata, vokalnya dipenggal.
Contoh: Doa -> do-a
Deretan konsonan ditengah kata, konsonan dipenggal.
Contoh: April->ap-ril
Imbuhan
dipenggal dari Kata dasarnya
Contoh: Belajar->
2. PEMAKAIAN
HURUF
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
No KAIDAH CONTOH
1. Huruf pertama awal kalimat Ibu membaca koran 2 Huruf pertama kalimat
langsung
Mahasiswa
bertanya,”Kapan UTS?” 3 Berhubungan dgn Tuhan, kata
ganti untuk Tuhan, dan kitab suci
Bimbinglah hamba-Mu ya Allah
4. Gelar kehormatan, pangkat, keturunan, dan keagamaan yg diikuti nama orang
Sultan Hasanuddin
Nabi Ibrahim
Wakil Presiden Yusuf K 5 Nama orang, nama bangsa,
suku, bahasa,nama tahun,
bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah, nama geografi
Miftahul Khairah,
bangsa Indonesia, suku
Bugis, tahun Hijriyah, hari Lebaran, Danau
NO
KAIDAH
CONTOH
6 Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi
Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat
7 Judul dan nama buku, majalah, surat kabar; kecuali kata depan
Bacalah jurnal Akademi
Keperawatan! 8 Huruf pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat dan sapaan
Prof. Professor Ny. Nyonya
9 Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan
Silahkan duduk, Dik! Adik bertanya, “itu apa, Bu?”
PEMAKAIAN HURUF MIRING
No KAIDAH CONTOH
1 Nama majalah, buku, dan surat kabar yangdikutip dlm tulisan
buku Negarakertagama
2 Menegaskan huruf, kata, atau bagian kata dlm kalimat
Dia bukan menipu, tetapi ditipu
3 Menuliskan nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya
3. Penulisan Kata
No KAIDAH CONTOH
1 Imbuhan ditulis serangkai dengan kata dasarnya
dikelola, penetapan
2 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan saja atau
akhiran saja, gabungan kata itu ditulis terpisah
Bertepuk tangan Garis bawahi
3 Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Menggarisbawahi Menyebarluaskan
4 Jika salah satu unsur gabungan kata tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang
mengandung arti penuh, unsur itu harus ditulis serangkai.
a moral -> amoral non migas ->
No KAIDAH CONTOH
5. Bila unsur yang tidak dapat berdiri
sendiri tersebut diikuti oleh kata yang berhuruf kapital, di antara kedua
unsurnya diberi tanda hubung (-)
non-Indonesia pan-Islamisme
6. Kata depan (di,ke, dari dll.)ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya
Saya pergi ke pasar
7 Partikel pun dipisahkan dari kata yang mendahuluinya, kecuali yang sudah dianggap padu, seperti adapun,
ataupun, bagaimanapun,dll.
Jika saya pergi, dia pun ingin pergi.
8 Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendampinginya
No KAIDAH CONTOH 9 Partikel lah,kah, tah ditulis
serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Bacalah buku itu!
10 Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Surat itu
dikirimkan kembali kepada si pengirim. 11 Penulisan lambang bilangan
tingkat dapat dilakukan dgn tiga cara.
Abad XX, Abad ke-20, Abad kedua puluh
12 Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf.
Saya mengambil dua puluh SKS.
13 Lambang bilangan pada awal kaliamt ditulis dengan huruf.
Dua puluh buku telah terjual.
5. PEMAKAIAN TANDA BACA
No TANDA KAIDAH CONTOH
1 Titik -Akhir singkatan nama orang, gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
-Titik tidak digunakan dibelakang judul yang
merupakan kepala karangan
W.S. Rendra Dr.
Sdr.
Azab dan Sengsara
2 Koma -Memisahkan kalimat setara yang didahului kata tetapi, melainkan, dan sedangkan.
-Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak
kalimat mendahului induk kalimat.
-Digunakan dibelakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Saya mencintanya, tetapi ia tidak.
Karena saya
mencintainya, ia pun mencintai saya.
No TANDA KAIDAH CONTOH Koma Digunakan di antara
nama orang dan gelar akademik.
Sobur, M.Sc.
3 Titik
koma (;)
Memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Para pemikir
mengatur strategi; para pelaksana
mengerjakan tugas; para donatur
menyediakan biaya. 4 Titik dua
(:)
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti pemerian.
Saya mempunyai tiga sahabat: Upik, Abu, dan Laura.
5 Hubung (-)
Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau kalimat.
-Mahasiswa-baru pacaran.
No TANDA KAIDAH CONTOH 6 Elipsis
(…)
Menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada
bagian yang dihilangkan.
Sebab-sebab kolusi di … akan diteliti lebih lanjut.
7 Kurung Siku
([ ])
Mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung.
Persamaan kedua proses ini
(perbedaannya
dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
8 Petik
Tunggal
(„ „)
Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
maupun ungkapan asing.
Perhatikan Ejaan Berikut Kemudian Perbaikilah!
1. mi-nu-man 21. 2 s/d 5 maret
2. Ins-truk-tur 22. export
3. tidak diegalisir 23. bertepuktangan 4. kedepan 24. satu persatu
5. Ber-gu-ra-u 25. Ke-Tuhan-an
6. seAsia Tenggara 26. 200 butir telur 7. Perang Dunia ke II 27. kesana sini 8. Di ambil 28. Sukanto MPD 9. peng-Indonesiaan 29. konsekwensi 10. Maha tahu 30. di legalisir 11. di PN kan 31. harian Tempo 12. Berdasarkan Undang-Undang 32. pasca panen 13. 28 Pebuari 1989 33. efficient
14. aktip 34. Prof.DR. Amin Rais
15. 5 orang Menteri 35. segi kwalitas dan segi kwantitas 16. Sebarluaskan 36. sultan Hamid
17. apa tanggapan anda? 37. keluaran tahun 80 an
18. lahir dan bathin 38. kunci Inggris, Pisang Ambon 19. Dalam Bahasa Arab 39. Buku berjudul JODOH
20. non blok 40. WS Rendra.
DIKSI
PILIHAN KATA
Hasil dari upaya memilih kata yang tepat
untuk dipakai dalam suatu tuturan
Tepat
(mengungkapkan gagasan secara cermat)
Lazim
SYARAT KETEPATAN PEMILIHAN KATA
1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. Contoh: - Bunga bermekaran di taman.
- Orang enggan meminjam di bank karena bunga sangat tinggi
2. Dapat membedakan kata-kata yang bersinonim. Contoh: - ayah, bapak
- mati, wafat, meninggal, mampus, berpulang
3. Dapat membedakan kata-kata yang berejaan mirip. Contoh: intensif-insentif, interferensi, inferensi
4. Dapat membedakan kata-kata yang mirip.
Contoh: jam dan pukul, masing-masing dan tiap-tiap
5. Mengetahui penggunaan imbuhan secara tepat
7. Dapat menggunakan ungkapan idiomatik dengan tepat. Ungkapan idiomatik:pasangan kata yang selalu muncul
bersamaan sebagai frasa. Contoh: sesuai dengan, berhubungan dengan, terbuat dari, terdiri atas,
bertemu dengan, berkaitan dengan, disebabkan oleh 6. Dapat menggunakan idiom dengan tepat.
Contoh: adu domba, naik haji, naik daun, muka tembok
8. Memahami dengan tepat kata-kata abstrak.
9. Dapat membedakan kata-kata umum dan khusus Contoh: melihat >< melototh
10. Menggunakan penghubung intrakalimat dengan tepat. Contoh: antara…dan, tidak…tetapi, baik…maupun,
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA
Melesapkan awalan me-
Melesapkan awalan ber-
Peluluhan bunyi /c/ pada kata berimbuhan me-
Tidak meluluhkan bunyi /k/,/p/,/t/, dan /s/
Pemakaian akhiran -ir
Pemakaian padanan yang tidak serasi
Pemakaian kata depan yang tidak tepat
Pemakaian akronim yang tidak tepat
Pemakaian bentuk jamak yang tidak tepat
Pemakaian gabungan kata
Hal yang harus diperhatikan
saat menggunakan dalam
situasi resmi
Hindari kata yang lazim dipakai dalam bahasa tutur, Seperti: nongkrong, capek deh…
Gunakan secara cermat kata yang mengandung nilai rasa
LATIHAN
1. Kemelut itu disebabkan karena kelalaian kita. 2. Keputusannya tergantung atasan.
3. Bukan aku yang mau, tetapi dia yang tidak suka.
4. Apabila saya berhalangan hadir, maka rapat akan dipimpin oleh bendahara. 5. Ia meninggal karena ketabrak metromini.
6. Setiap warga negara harus mentaati peraturan.
7. Jika Anda tidak keberatan, saya akan meminta saran Anda. 8. Seminar itu berlangdung dari jam 04.00 s.d. 06.00.
9. Miftah lebih cerdas dari Hera.
10. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sekali. 11. Saya bertemu dosen yang galak.
12. Perawat itu tidak memberikan pelayanan yang mamadai. 13. Banyak istilah-istilah kesehatan yang belum saya pahami. 14. Berita selengkapnya dibacakan Azzam.
KALIMAT
Susunlah kata-kata di bawah ini
menjadi kalimat yang terdiri dari
sekurang-kurangnya lima belas kata!
1.Infeksi
UNSUR-UNSUR KALIMAT
SUBJEK
Untuk mengetahui baik atau buruknya pribadi seseorang dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
Baik atau buruknya pribadi seseorang
dapat dilihat dari tingkah lakunya sehari-hari.
CIRI-CIRI SUBJEK
1. Jawaban apa atau siapa 2. Dapat disertai kata itu
PREDIKAT
Mahasiswa yang mengantuk di kelas
Bagian kalimat yang menerangkan subjek
Cirinya:
1. Jawaban mengapa atau bagaimana 2. Tidak didahului kata yang
OBJEK
Melengkapi predikat yang berupa verba transitif
Cirinya:
•
Berposisi di belakang predikat
•
Dapat menjadi subjek pada kalimat aktif
•
Tidak didahului oleh preposisi
PELENGKAP
Melengkapi predikat yang berupa verba intransitif
atau melengkapi objek
1. Ia menjadi mahasiswa teladan
2. Dosen itu memberikan mahasiswanya nilai yang baik
Cirinya:
•
Berposisi di belakang objek
KETERANGAN
Menjelaskan S, P, O, dan Pel
1. Mahasiswa itu tinggal di daerah pinggiran Jakarta
2. Para mahasiswa itu memperlakukan kami dengan sopan.
Cirinya:
Dalam ragam resmi,
kalimat harus memiliki
LATIHAN
Tentukanlah unsur-unsur kalimat-kalimat berikut ini!
1. Internet memberi informasi kepada kita dalam waktu yang sangat cepat.
2. Negara Indonesia berlandaskan hukum.
3. Sejak dua tahun yang lalu Yuni diputuskan oleh pacarnya.
4. Amerika adalah negara maju, sedangkan Indonesia adalah negara berkembang.
5. Kami berlatih, bertanding, dan berhasil menang.
6. Setelah mendengar vonis hakim, terdakwa menjerit histeris.
7. Para pembawa obor persahabatan diterima oleh pembesar Bali ketika memasuki Pulau Bali.
8. Ketua partai itu tetap menyatakan kebanggaannya karena partainya masih dapat meraih hampir 14 juta suara pemilu setelah suara itu dihitung ulang.
Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikalnya
Majemuk Setara Majemuk Bertingkat Majemuk Campuran
Tunggal Majemuk
dan, serta, tetapi, sedangkan,
Lalu, Kemudian,
Dll.
Walaupun, meskipun, karena, apabila Jiks, agar, supaya, ketika, sehingga, Setelah, sesudah, sekalipun, bahwa,
Kemampuan menyusun kalimat efektif merupakan salah satu kunci sukses Anda
dalam menulis
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1.Kesepadanan struktur
4.Kehematan kata
2.Kesejajaran Bentuk, Makna
3.Ketegasan makna
5.Kecermatan penalaran
6.Kepaduan
1. Kesepadanan Struktur
Kepada hadirin dimohon berdiri. SP harus jelas
Soal itu saya kurang jelas S tidak ganda
Kami datang terlambat. Sehingga Kami tidak mendapat tempat duduk
Konjungsi intrakalimat
tdk dipakai pada
2. Kesejajaran Bentuk dan Makna
Dengan penghayatan yang sungguh-sungguh terhadap profesinya serta memahami tugas yang diembannya, dr. Joko berhasil mengakhiri
Masa jabatannya dengan baik.
Bentuk
hrs
Sejajar
-Dia berpukul-pukulan.
-Adik memetiki setangkai bunga.
3. Ketegasan Makna
Ada ide yang perlu ditonjolkan dalam kalimat, caranya:
1. Ide tersebut diletakkan di awal kalimat Contoh:
Rakyat berharap harga BBM dapat distabilkan kembali
2. Pengulangan
Penghematan bukan berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat
4. Penghematan Kata
Karena ia tidak diundang, ia tidak datang. pengulangan S Melesapkan
Ia memakai baju warna merah.
Menghindari superordinat pada hiponimi
-Dia hanya membawa badannya saja.
-Dia naik ke atas
5. Kecermatan
Tidak menimbulkan makna ganda
- Tahun ini SPP mahasiswa baru dinaikkan.
- Rumah sang jutawan yang aneh itu akan segera dijual
-Tahun ini SPP mahasiswa-baru dinaikkan.
-SPP mahasiswa tahun ini dinaikkan.
6. Kepaduan
Informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah
7. Kelogisan
Dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai EYD
-Waktu dan tempat kami persilakan.
-Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.
-Mayat wanita yang ditemukan itu
LATIHAN
1. Bagi segenap sivitas akademika harap bergabung dengan para tamu.
2. Halamannya sangat luas, rumah paman saya di Cibubur. 3. Peringatan hari sumpah pemuda beberapa mahasiswa
menampilkan berbagai kegiatan kesenian.
4. Segala usaha dilakukan untuk menangani masalah devaluasi dan perbaikan masalah keuangan.
5. Dalam pasal 36 UUD 1945 menyatakan bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia.
6. Mereka membicarakan daripada kehendak rakyat.
7. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 8. Buah itu jatuh ke bawah.
9. Sejak dari pagi dia hanya termenung saja.
Biologi atau ilmu hayat adalah ilmu tentang kehidupan. Biologi membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme. Biologi mengembangkan cara berfikir ilmiah melalui penelitian dan percobaan,mengembangkan pengetahuan praktis, dan membangkitkan pengertian dan rasa sayang kepada makhluk hidup.
PARAGRAF
Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran dan memiliki keterkaitan dengan
gagasan utama paragraf.
Gagasan utama
diuraikan dalam sebuah kalimat yang disebut
kalimat topik
-Semua kalimat dalam paragraf terpusat pada kalimat topik.
-Setiap paragraf hanya memiliki satu kalimat topik.
-Kalimat topik bersifat umum.
Struktur Paragraf: terdiri atas satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas
Indonesia masih dapat disebut sebagai
negara agraris. Lebih dari 80% penduduk
Indonesia hidup sebagai petani di pedesaan.
Sebagian besar petani itu adalah petani
tradisional. Sebagian kecil telah menjadi
petani
modern
yang
ditandai
oleh
kemampuan
mereka
memanfaatkan
LETAK KALIMAT TOPIK
Di awal paragraf (Deduktif)
Di akhir paragraf (induktif)
Di awal dan akhir paragraf
SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan Paragraf
Hanya terdapat satu gagasan utama dalam satu paragraf. Tidak ada satu kalimat pun yang menyimpang dari
gagasan pokok tersebut.
2. Kepaduan Paragraf
Agar paragraf menjadi padu, perlu digunakan
Teknik Mengembangkan Paragraf
Mengembangkan paragraf berarti mengembangkan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas.
Saat ini pelbagai upaya pemerataan telah dilakukan. Misalnya, program-program inpres, kemitraan usaha
antara bapak angkat dan anak angkat, serta penyebaran proyek pembangunan di semua daerah.
Dunia tumbuhan terbagi atas empat
divisi yang besar, yaitu: tumbuhan daun,
lumut, paku-pakuan, dan tumbuhan bunga.
Setiap divisi terbagi lagi atas kelas, kelas atas
bangsa, bangsa atas marga, dan marga atas
jenis.
3. Memberikan Alasan-alasan
4. Memberi definisi
5. Memberikan Gambaran