• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kesalahan penggunaan bahasa indonesia pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kesalahan penggunaan bahasa indonesia pada"

Copied!
229
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat membawa hasil yang baik, dapat mencapai tujuan secara maksimal, menghasilkan laporan yang sistematis, dan secara umum dapat bermanfaat sebagai media informasi mengenai bentuk-bentuk analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia oleh siswa Kelas VIII A di SMP. SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Bagi penulis, penelitian ini dapat menggunakan kemampuan teoritisnya dan dapat memberikan gambaran kepada peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian serupa dan dapat menyempurnakannya. Instansi pendidikan dan pihak terkait, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah wawasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan bidang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia.

Bagi masyarakat, penelitian ini bermanfaat sebagai pedoman terhadap bentuk-bentuk kesalahan berbahasa, sehingga nantinya masyarakat dapat memperbaiki bahasanya sesuai kaidah berbahasa yang baik dan benar.

LANDASAN TEORI

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, yang termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, yang telah digunakan sebagai lingua franca di nusantara sejak abad awal hingga abad modern, setidaknya dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering disebut dengan istilah bazaar Melayu. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang merupakan bahasa terpenting dalam ruang publik kita. Pentingnya peran bahasa antara lain bermula dari janji ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami pujangga dan puisi Indonesia mendjoendjoen taal persatoen, taal Indonesia” dan dalam Undang-Undang Dasar 1945 kita terdapat pasal khusus yang menyatakan ini. Selain itu, ada beberapa alasan lain mengapa bahasa Indonesia menempati posisi menonjol di antara ratusan bahasa nusantara yang masing-masing sangat penting bagi penutur aslinya. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi digunakan untuk berbagai keperluan, tidak seragam, atau berbeda-beda sesuai situasi dan kondisi.

Pada ragam lisan, informasi yang disampaikan dapat diperjelas dengan menggunakan intonasi, gerak tubuh tertentu dan situasi terjadinya pembicaraan.Pada ragam tulis, unsur bahasa yang digunakan cenderung tidak selengkap ragam lisan. Agar informasi tertulis lebih jelas maka unsur bahasa yang digunakan harus lengkap.

Lahirnya konsep bahasa Indonesia yang baik dan benar pada dasarnya tidak terlepas dari konteks penggunaan bahasa yang berbeda. Berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar berarti menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan faktor penentu komunikasi dan menerapkan kaidah bahasa dengan benar.

Kesalahan Berbahasa

30 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal. 31 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal. 33 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal.

38 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal. 40 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal. 41 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal.

43 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal. 44 Pusat Pengembangan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pedoman Umum Peningkatan Ejaan Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Grasindo, 1993), hal.

Kajian Penelitian Terdahulu

48 Sri Rahayuni Tanjung, ―Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Baku pada Teks Laporan Observasi Kelas X MAN 2 Medan Model Basastra Tahun Pembelajaran vol. 1 (April 2019): h. 38. penelitian mengenai analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, namun bedanya penelitian Rohmah Tussolekha fokus pada masukan siswa, sedangkan penelitian penulis fokus pada analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dengan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesalahan penggunaan ejaan pada karangan narasi yang ditulis oleh Kelas XI MIPA 3 SMAN 5 Model Palu.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menyelidiki analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, dan yang membedakan adalah penelitian yang dilakukan Intan Pandini berpusat pada pembelajaran karangan narasi untuk kelas XI SMAN 5 Model Palu, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis fokus pada penyelidikan kesalahan analisis penggunaan bahasa Indonesia pada siswa. 50 Intan Pandini, “Analisis Peningkatan Kesalahan Ejaan Pada Komposisi Narasi Siswa Kelas XI SMAN 5 Model Palu,” Bahasa dan Sastra vol. 51 Riri Ariyanti, “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda Baca dan Penulisan Kata pada Koran Mercusuar,” Bahasa dan Sastra vol.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menyelidiki analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, namun yang membedakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riri Ariyanti menyelidiki kesalahan penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan penulisan kata. di surat kabar Mercusuar, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis berfokus pada investigasi analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia oleh siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis adalah sama-sama menyelidiki analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, dan perbedaannya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan Hamlan menyelidiki kesalahan penulisan kata dalam esai deskriptif, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan Hamlan menyelidiki kesalahan penulisan kata dalam esai deskriptif. Kurniawan Hamlan. penulis fokus menyelidiki analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada siswa.

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu  Skripsi Rohmah Tussolekha  Nama
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu Skripsi Rohmah Tussolekha Nama

Kerangka Berpikir

Bentuk-bentuk kesalahan fonologi (oral level) penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan. Jenis-jenis kesalahan ejaan (tingkat penulisan) penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.

METODOLOGI PENELITIAN

  • Setting Penelitian
  • Subyek dan Informan
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) kata radio ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata dapat dituliskan di tengah kalimat dengan huruf kecil.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), untuk kata di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata berita, penulisan di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata berita, kalimat tengahnya ditulis dengan huruf kecil.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata yang disingkat di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Anda menggunakan huruf kecil untuk kata yang Anda tulis di tengah kalimat.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Lengkap Lokasi Penelitian

SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh yang terletak di Desa Kebanjati, Pasemah Air Keruh, Kabupaten Empat Lawang, Provinsi Sumatera Selatan. SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh didirikan pada tahun 1991 dengan luas seluruh sekolah sebesar 8.835 m2 dan luas bangunan eksisting sebesar 2.353 m2 dari tanah yang dimilikinya. Telah dibangun ruang sekolah yang terdiri dari ruang Belajar, ruang Kepala Sekolah, ruang Guru, ruang Tu, Wc, Lapangan Voli, Lap Ipa dan Perpustakaan. SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh dikelola oleh seorang kepala sekolah bernama Budiman, S.Pd, M.Pd dan dibantu oleh para guru serta memiliki jumlah siswa sebanyak 520 orang, terdiri dari siswa putra dan putri dari 18 kelas pada tahun ajaran.

Berimtaq, unggul dalam kualitas, kedisiplinan, budi pekerti yang berbudi luhur, berbudaya lingkungan dan mampu bersaing di era global.

Gambaran Lengkap Data Penelitian

Jadi pada DE 2.3 terdapat kesalahan ejaan pada kata How, seharusnya kata How pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ditulis dengan huruf how. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk arti kata, penulisan di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata Di di tengah kalimat menggunakan huruf kecil.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata Tempat ditulis di tengah kalimat dengan menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di tengah kalimat, penggunaan huruf kecil di tengah kalimat. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di tengah kalimat kata ditulis dengan huruf kecil.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata komunitas ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata Om ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil.

Dalam Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata TV, penulisan di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata iTui ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata mudah, huruf kecil digunakan saat penulisan di tengah kalimat.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata DikeTahui ditulis dengan huruf kecil di tengah kalimat. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata televisi, penulisan di tengah kalimat menggunakan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), penggunaan huruf kecil pada kata yang disebutkan di tengah kalimat.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata yang berada di tengah kalimat ditulis dengan huruf kecil. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) untuk kata yang disingkat, penggunaan huruf kecil untuk penulisan di tengah kalimat. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) di bagian tengah kalimat, tuliskan kata teks menggunakan huruf kecil.

Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), kata Pda ditulis di tengah kalimat dengan huruf kecil.

Tabel Transliterasi Fonetik
Tabel Transliterasi Fonetik

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu   Skripsi Sri Rahayuni Tanjung
Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu  Skripsi Rohmah Tussolekha  Nama
Tabel 1.3 Penelitian Terdahulu  SkripsiIntan Pandini  Nama
Tabel 1.4 Penelitian Terdahulu  SkripsiRiri Ariyanti  Nama
+3

Referensi

Dokumen terkait

Endry Martius, MSc IV/a 4 Prof.Dr.Ir... Hasmiandy Hamid, SP, MSi III/d 8