• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Lengkap Data Penelitian

BAB IV: HASIL PENELITIAN

2. Gambaran Lengkap Data Penelitian

Adapun jumlah seluruh Data yang penulis temukan selama penelitian di kelas VIII A SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi

85 Tim Penyusun, Profil SMPN 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan Tahun Akademik2020/2021 (Sumatera Selatan: SMPN 01 Pasemah Air Keruh, 2020), h. 2 5.

Sumatera Selatan yaitu berjumlah 15 DF (Data Fonologi) dengan lokasi data-data tersebut yaitu: SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh DF1.1, DF 1.2, DF 1.3, DF 1.4, DF 1.5, DF 1.6, DF 1.7, DF 1.8, DF 1.9, DF 1.10, DF 1.11, DF 1.12, DF 1.13, DF 1.4, DF 1.15. sedangkan DE (Data Ejaan) berjumlah 34 Data Ejaan dalam bentuk latihan Siswa dengan lokasi data-data tersebut yaitu: SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh DE 2.1, DE 2.2, DE 2.3, DE 2.4, DE 2.5, DE 2.6, DE 2.7, DE 2.8, DE 2.9, DE 2.10, DE 2.11, DE 2.12, DE 2.13, DE 2.14, DE 2.15, DE 2.16, DE 2.17, DE 2.18, DE 2.19, DE 2.20, DE 2.21, DE 2.22, DE 2.23, DE 2.4, DE 2.25, DE 2.26, DE 2.27, DE 2.28, DE 2.29, DE 2.30, DE 2.31, DE 2.32, DE 2.33, DE 2.34.

B. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Bentuk Kesalahan Fonologi(Tataran Lisan) Penggunaan Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VIII A di SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan

Berdasarkan data-data yang diperoleh dilapangan tentang kesalahan penggunaan bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII A di SMP Negeri 01 Pasemah Air Keruh Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan maka penulis mendeskripsikan bentuk kesalahan berbahasa yaitu kesalahan penggunaan bahasa Indonesia berdasarkan fonologi.

a. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.1

Kesalahan tersebut dapat dilihat pada data berikut ini:

Siswa : Bagaimana

Guru : dan bagaimana, itu yang termasuk kedalam unsur-unsur, kalau yang empat itu kemaren, yang termasuk kedalam jenis-jenis?

Siswa : Berita

Guru : nyelajenis-jenis berita ape syarat-syarat berita, yang pertama? syarat berita,.

Pengucapan kata nyela merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata nyela dalam bahasa Indonesia yaitu benar. Kata benar dalam KBBI yaitu sesuai sebagaimana adanya (seharusnya), betul, tidak salah. Dalam percakapan pada DF 1.1 kata nyela merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nyela sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata nyela dimana menjadi kata benar. Sedangkan pengucapan kata ape merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata ape dalam bahasa Indonesia yaitu apa. Kata apa dalam KBBI yaitu kata tanya untuk menanyakan nama (jenis, sifat). Dalam percakapan pada DF 1.1 kata ape merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ape sebaiknya tidak di gunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata ape diubah menjadi apa.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkuluyang menyatakan bahwakata nyela dan kata ape pada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang

berlaku.Jadi kalau dalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kata nyeladan kataape yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat jadi ketika berbicara dalam karya ilmiah bahasa Indonesia yang baik dan benarmerujuk kePedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) katanyeladan kata apeitu harus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.86

b. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.2 Siswa : Empat

Guru : Enamape empat?

Siswa : Empat

Pengucapan kata ape merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata ape dalam bahasa Indonesia yaitu apa. Kata apa dalam KBBI yaitu kata tanya untuk menanyakan nama (jenis, sifat). Dalam percakapan pada DF 1.2 kata ape merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ape sebaiknya tidak di gunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata ape diubah menjadi apa.

86 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kata ape pada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Jadi kalau dalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kataape yaitu bahasa daerah.

Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat jadi ketika berbicara dalam karya ilmiah bahasa Indonesia yang baik dan benarmerujuk kePedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) kataape itu harus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.87

c. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.3

Guru : Kemaren ibuk jelas kan nye, yang pertama ada berita berbentuk lang?

Siswa : Langsung

Pengucapan kata ibuk merupakan bentuk tidak baku dari hibuk. Kata ibuk dalam bahasa Indonesia yaitu ibu. Kata ibu dalam KBBI yaitu wanita yang telah melahirkan seseorang. Dalam percakapan pada DF 1.3 kata ibuk merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ibuk sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata ibuk diubah menjadi

87 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

kata ibu. Sedangkan pengucapan kata nye merupakan bahasa daerah yaiu daerah Pasemah. Kata nye dalam bahasa Indonesia yaitu nya. Kata nya dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yaitu kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Bukumu,bukuku, dan bukunyatesimpan di perpustakaan. Dalam percakapan pada DF 1.3 kata nye merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nye sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata nye diubah menjadi kata nya.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kataibuk dan kata nyepada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

Jadidalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kata ibukdan katanye yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat merujuk keKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kataibuk dibenarkan dengan huruf ibu

tanpa ada k tidak boleh ibuk sedangkan kata nyedibenarkan dengan huruf nya karena itu kurang tepat penggunaannya.88

d. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.4

Guru : iya itu termasuk kedalam jenis-jenis berita, kalau pengertian berita apa?

Siswa : Berita adalah informasi tentang pristiwa terjadi

Pengucapan kata pristiwa merupakan bentuk bahasa tidak baku. Kata pristiwa dalam bahasa Indonesia yaitu peristiwa. Kata peristiwa dalam KBBI yaitu kejadian (hal, perkata, dan sebagainya); kejadian yang luar biasa (menarik perhatian dan sebagainya); yang benar-benar terjadi. Dalam percakapan pada DF 1.4 kata pristiwa merupakan penyampaian siswa ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata pristiwa sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi.

Jadi kata pristiwa diubah menjadi kata peristiwa.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kata pristiwapada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Jadi kalau dalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa

88 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku katapristiwa. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)ketika di kamus itu tulisannya peristiwaberarti peristiwa tapi biasanya pristiwa itu pengaruh dialeg jadi bentuk tidak baku dari kata peristiwa.

Katapristiwaharus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.89

e. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.5

Guru : iya informasi yang berhubungan dengan peristiwa, yang benar-benar terjadi, itu kalau berita, yaa nak ya.

Guru : Selanjutnya, unsurnya tadi terdiri atas enam, yaa berarti berita itu juge harus memiliki unsur-unsur, ada apa, ada siapa, ada kapan, dimana mengapa dan bagaimana, rumusan nya kemaren apa?, apa rumusnya kemaren? 5w+1h nyela itu, yang dimaksud rumusan 5w+1h itu adalah?.,

Pengucapan kata juge merupakan bahasa daerah yaitu bahasa Pasemah. Kata juge dalam bahasa Indonesia yaitu juga. Kata juga dalam KBBI yaitu selalu demikian halnya (kadang-kadang untuk menekankan kata di depannya). Dalam percakapan DF 1.5 kata juge merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata juge sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata juge diubah menjadi kata juga. Sedangkan pengucapan kata nyela merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata nyela dalam bahasa

89 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

Indonesia yaitu benar. Kata benar dalam KBBI yaitu sesuai sebagaimana adanya (seharusnya), betul, tidak salah. Dalam percakapan pada DF 1.5 kata nyela merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nyela sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata nyela dimana menjadi kata benar.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kata juge dan kata nyelapada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

Jadi kalau dalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia.Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kata juge dan katanyela yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat jadi ketika berbicara dalam karya ilmiah bahasa Indonesia yang baik dan benarmerujuk kePedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) katajuge dan kata nyelaharus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.90

90 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

f. Analisis Kesalahan DF (DataFonologi) 1.6

Guru : Berita, unsur-unsur berita itu tadi terdiri rumusannya ada 5w 1h apa yang dimaksud dengan 5w+1h terdiri atas enam ada what who when, where why dan how, itu berarti ada apa siapa kapan dimana kenapa, nyela nomor lima itu kenapa,?

Siswa : Nyelabuk

Pengucapan kata nyela merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata nyela dalam bahasa Indonesia yaitu benar. Kata benar dalam KBBI yaitu sesuai sebagaimana adanya (seharusnya), betul, tidak salah. Dalam percakapan pada DF 1.6 kata nyela merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nyela sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata nyela dimana menjadi kata benar. Sedangkan pengucapan kata nyela buk merupakan bahasa daerah yaitu bahasa Pasemah. Kata nyela buk dalam bahasa Indonesia yaitu benar bu. Kata benar bu dalam KBBI yaitu kata benar sesuai sebagaimana adanya (seharusnya), betul, tidak salah. Sedangkan kata bu kata sapaan untuk orang tua perempuan. Dalam percakapan pada DF 1.6 kata nyela buk merupakan jawaban siswa ketika dalam kegiatan proses proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nyela buk sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi.

Jadi kata nyela buk diubah menjadi kata benar bu.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa katanyela dan kata nyela bukpada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Jadidalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kata nyela dan katanyela buk yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat merujuk keKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata nyela dan kata nyela buk harus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.91

g. Analisis Kesalahan DF (Data Fonologi) 1.7

Guru : Ibuk salah dideprotes tidak jelih mate nye kenapa dan bagai?

Siswa : Bagaimana

Pengucapan kata ibuk merupakan bentuk tidak baku dari hibuk. Kata ibuk dalam bahasa Indonesia yaitu ibu. Kata ibu dalam KBBI yaitu wanita yang telah melahirkan seseorang. Dalam percakapan pada DF 1.7 kata ibuk merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ibuk sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata ibuk diubah menjadi

91 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

kata ibu. Pengucapan kata dide merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah.

Kata dide dalam bahasa Indonesia yaitu tidak. Kata tidak dalam KBBI yaitu bentuk tidak baku: indak, partikel untuk menyatakan pengingkaran, penolakan, penyangkalan dan sebagainya. Dalam percakapan pada DF 1.7 kata dide merupakan penyampaian guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajarpadahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata dide sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata didediubah menjadi kata tidak. Pengucapan kata mate merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata mate dalam bahasa Indonesia yaitu mata. Kata mata dalam KBBI yaitu indra untuk melihat, indra penglihat. Dalam percakapan pada DF 1.7 kata mate merupakan penyampaian guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata mate sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata mate diubah menjadi kata mata. Pengucapan kata nye merupakan bahasa daerah yaiu daerah Pasemah. Kata nye dalam bahasa Indonesia yaitu nya.

Kata nya dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yaitu kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Bukumu, bukuku, dan bukunya tesimpan di perpustakaan. Dalam percakapan pada DF 1.7 kata nye merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata nye sebaiknya

tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata nye diubah menjadi kata nya.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kataibuk, dide, mate dan kata nyepada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Jadidalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku kataibuk, dide, mate dan kata nye yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat merujuk keKamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) kataibuk, dide, mate dan kata nyeharus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.92

h. Analisis Kesalahan DF (DataFonologi) 1.8

Guru : Kenapa dan bagaimana jadi, ini yang termasuk kedalam unsur-unsur berita, awas nanti ibu tanya tidak paham, kalian sudah belajarkan?

Apa itu pengertian berita, siapa yang bisa cube ape?

Siswa : Berita adalah informasi tentang peristiwa terkini

Pengucapan kata cube merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata cube dalam bahasa Indonesia yaitu coba. Kata coba dalam KBBI yaitu silakan,

92 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

sudihlah, tolong (untuk menghaluskan suruhan atau ajakan). Dalam percakapan pada DF 1.8 kata cube merupakan pertanyaan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata cube sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi.

Jadi kata cube diubah menjadi kata coba. Sedangkan pengucapan kata ape merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata ape dalam bahasa Indonesia yaitu apa. Kata apa dalam KBBI yaitu kata tanya untuk menanyakan nama (jenis, sifat). Dalam percakapan pada DF 1.8 kata ape merupakan pertanyaan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ape sebaiknya tidak di gunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi. Jadi kata ape diubah menjadi apa.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa katacube dan kata ape pada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

Jadidalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa karena dia menggunakan bahasa yang tidak baku katacube dan kata ape yaitu bahasa daerah. Seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang tepat merujuk

kePedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) katacube dan kata ape harus di benarkan karena itu kurang tepat penggunaannya.93

i. Analisis Kesalahan DF (DataFonologi) 1.9 Siswa : Terkini

Guru : Ya itu yang termsuk dengan berita, ame berita berarti disampaikan dengan cara., berdasarkan fak?

Siswa : Fakta

Pengucapan kata ame merupakan bahasa daerah yaitu daerah Pasemah. Kata ame dalam bahasa Indonesia yaitu kalau. Kata kalau dalam KBBI yaitu bentuk tidak baku: kalo kata, penghubung untuk menandai syarat. Dalam percakapan pada DF 1.9 kata ame merupakan penjelasan guru ketika dalam kegiatan proses belajar mengajar padahal jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia kata ame sebaiknya tidak digunakan ketika proses belajar mengajar. Karena kegiatan proses belajar mengajar disekolah harus menggunakan bahasa formal atau bahasa resmi.

Jadi kata amediubah menjadi kalau.

Hal ini diperkuat oleh pendapat Bapak Yusuf seorang ahli bahasa Indonesia di kantor bahasa Bengkulu yang menyatakan bahwa kata ame pada data di atas kurang tepat jika berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Jadi kalau dalam percakapan bahasa Indonesia apa lagi dalam bahasa formal ketika dia berbahasa Indonesia yaitu bahasa daerah bicara masalah salah atau benar itu balik ke konsep bahasa Indonesia. Ketika konsepnya benar maka menggunakan bahasa baik dan benar. Kalau melihat dari sudut pandang benar berarti itu salah. Kenapa

93 Hasil wawancara dengan Bapak M. Yusuf seorang ahli bahasa dari Kantor Bahasa Bengkulu Senin, 7 September 2020.

Dokumen terkait