21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Menurut Azwar
(2003), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau
tidaknya signifikansi hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik
korelasional peneliti dapat mengetahui hubungan antar variabel. Besar atau
tingginya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.
3.2. Variabel Penelitian
Penelitian ini mempunyai 2 variabel yaitu :
1. Variabel bebas
Menurut Azwar (2003) variabel bebas yaitu satu variabel yang variasinya
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas
(X) adalah pola asuh orang tua.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui
besarnya efek dan pengaruh variabel lain (Azwar, 2003). Variabel (Y) dalam
3.3. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Kegiatan penelitian pada hakekatnya mengungkap atau menguji hipotesis
yang telah dirumuskan. Di bawah ini merupakan uraian singkat untuk dua variabel
penelitian yaitu:
1. Variabel Pola Asuh Orang Tua
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah “Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang tahun
pelajaran 2011/2012”. Peranan pola asuh orang tua merupakan bentuk atau pola
untuk mendidik anak dalam mengembangkan anak menjadi individu yang dapat
mempunyai daya guna dalam keluarga maupun masyarakat.
2. Variabel Motivasi Berprestasi
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah “Motivasi
Berprestasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Semarang tahun pelajaran
2011/2012 ” atau variabel (Y). Motivasi berprestasi anak dipengaruhi oleh pola
asuh orang tua dengan latar belakang yang berbeda. Melalui pendidikan guru di
sekolah, orang tua dan masyarakat sekitar dapat membentuk motivasi anak dalam
berprestasi.
3.4. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 30
siswa, VIII B dengan jumlah 29 siswa, VIII C dengan jumlah 30 siswa, VIII D
dengan jumlah 30 siswa, VIII E dengan jumlah 31 siswa, VIII F dengan jumlah 32
pelajaran 2011/2012 yang total berjumlah 214 siswa. Dan kelas VIII H
dengan jumlah 32 siswa sebagai kelas untuk uji coba reliabilitas dan validitas,
yang nantinya pola asuh orang tua dihubungkan dengan motivasi berprestasi
siswa, guna memberi manfaat bagi sekolah.
3.5. Pengumpulan Data
Skala pola asuh orang tua disusun oleh peneliti yang dikembangkan
bedasarkan teori Hurlock (1999 dalam Wijayanti, 2010) yang direvisi oleh penulis
dan dijabarkan kedalam sebuah instrumen yang sesuai dengan indikator yang
digunakan untuk mengungkapkan bentuk atau jenis pola asuh yang diterapkan
orang tua kepada anak. Skala pola asuh orang tua terdiri dari 45 item soal dengan
pilihan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS) , dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Cara dalam pemberian skor adalah 4 untuk Sangat Setuju (SS), 3 untuk
Setuju (S), 2 untuk Tidak Setuju (TS), dan 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS)
TABEL. 3.1. Kisi-kisi Pola Asuh Orang Tua
No Sub Variabel Indikator No Item
1. Pola asuh otoriter -Orang tua cenderung bersifat kaku -Orang tua suka memaksakan kehendak -Orang tua selalu mengatur
-Orang tua merasa selalu benar -Orang tua suka menghukum
-Adanya kontrol yang ketat dari orang tua
1-15
2. Pola asuh permisif - Orang tua memberikan kebebasan penuh kepada anak
- Anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab
- Orang tua menerima semua tindakan anak
- Orang tua tidak pernah menghukum
- Orang tua kurang kontrol terhadap anak - Orang tua kurang membimbing
- Orang tua kurang berkomunikasi dengan anak
3. Pola asuh demokratis
-Orang tua suka berdiskusi dengan anak -Orang tua mendengarkan keluhan anak -Orang tua memberikan tanggapan -Pengambilan kepurusan didasarkan atas
kesepakatan bersama
-Keputusan orang tua dipertimbangkan dengan anak
-Orang tua tidak bersifat kaku atau luwes
31-45
Pada Tabel 3.1. di atas kisi-kisi skala pola asuh orang tua, dengan
beberapa indikator akan dikembangkan kedalam sebuah instrumen pola asuh
orang tua. Setelah instrumen pola asuh orang tua berjumlah 45 item soal yang
diuji coba agar dapat diketahui bahwa instrumen siap untuk dijadikan bahan
pengumpulan data. Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada hari Sabtu
tanggal 18 Febuari 2012 bertempat di kelas VIII H di SMP Negeri 28 Semarang.
Sedangkan variabel motivasi berprestasi siswa diukur dengan
menggunakan skala motivasi berprestasi yang disusun oleh peneliti yang
dikembangkan bedasarkan teori McClelland (dalam Dewi, 2010). Skala motivasi
berprestasi ini terdiri dari 18 butir pernyataan dengan lima alternatif jawaban
yakni SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak
Setuju)
TABEL. 3.2. Kisi-kisi Motivasi Berprestasi
Aspek Indikator F UF
1) Puas karena melebihi prestasinya yang lampau meskipun belum berhasil melampaui prestasi orang lain.
1
2) Sekarang senang karena sanggup berbuat
yang dihadapi 3) Lebih suka melakukan kegiatan yang
menuntut keterampilan tingkat tinggi. 9 4) Menikmati kesibukannya sepanjang hari. 11 5) Penting baginya berprestasi melebihi orang
lain dalam mengerjakan tugas. 15 6) Makin banyak kemampuan yang dikuasai,
makin berhasil. 17
7) Suka belajar dan bekerja keras. 4
8) Memilih bebuat sesuatu yang saya terbiasa dan santai melakukannya ketimbang berbuat sesuatu yang menantang tetapi sulit.
5
9) Lebih suka mempelajari permainan yang tujuannya bersenang-senang ketimbang melakukan permainan yang mengerahkan banyak pikiran.
6
10)Jika mengalami kesulitan, saya memilih terus berusaha melakukan sesuatu sampai dapat ketimbang beralih ke kegiatan yang sudah fasih dilakukan.
7
11)Sangat menjengkelkan, jika orang lain
berhasil melampaui prestasi saya. 14 12)Merasa menjadi pemenang itu penting
dalam pembelajaran maupun dalam
13)Puas bisa melakukan sesuatu yang dapat
saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. 2 14)Sekali mengerjakan tugas maka saya terus
menekuninya. 8
15)Lebih suka mengerjakan tugas yang mampu ketimbang tugas yang saya merasa mampu dikerjakannya.
10
16)Ketika bersaing dengan orang lain, maka akan berjuang dengan lebih keras. 12 17)Suka pasa iklim persaingan dengan orang
lain. 18
18)Kini merasa mengalami kemajuan
dibanding prestasi saya di masa lalu. 13
Jumlah 18
Pada Tabel 3.2. di atas kisi-kisi motivasi berprestasi, dengan beberapa
Setelah instrumen motivasi berprestasi berjumlah 18 item soal yang diuji coba
agar dapat diketahui bahwa instrumen siap untuk dijadikan bahan pengumpulan
data. Pelaksanaan uji coba instrumen dilakukan pada hari Sabtu tanggal 18
Februari 2012 bertempat di kelas VIII H di SMP Negeri 28 Semarang.
Skoring pada instrument motivasi berprestasi ini adalah:
Pada pernyataan favorabel
Sangat Setuju (SS) :4
Setuju (S) : 3
Tidak Setuju (TS) : 2
Sangat Tidak Setuju(STS) : 1
Pada pernyataan unfavorabel
Sangat Setuju (SS) : 1
Setuju (S) : 2
Tidak Setuju (TS) :3
Sangat Tidak Setuju (STS) : 4
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistik, validitas item dan reabilitas instrumen, analisis deskriptif dan korelasi.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
a) Uji validitas dan Reliabilitas Sebelum Pengambilan Data
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian meliputi variabel X (Pola
b) Analisis Deskriptif Hasil Penelitian
Analisis deskriptif dalam penelitian ini yang didiskripsikan adalah mean,
standar defiasi, nilai minimum dan nilai maksimum.
c) Uji Normalitas Data Hasil Penelitian
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data dari kedua
variabel tersebut berdistribusi normal atau tidak.
d) Analisis Korelasi Hasil Penelitian Menggunakan Spearman Rho
Analisis Spearman Rho adalah análisis non parametrik digunakan untuk menghitung besarnya hubungan antara variabel X (pola asuh orang tua) dan Y
(motivasi berprestasi).
3.7. Reliabilitas
Syarat alat ukur yang baik adalah reliabel atau valid. Pernyataan ini
mengandung arti bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama. Untuk melihat
sejauh mana hasil dari pengukuran yang tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran lebih dari satu kali sebuah instrumen dikatakan reliabel atau valid.
Adapun batasan pengukuran adalah koefisien alpha lebih dari 0,7 maka
data yang digunakan dapat dikategorikan reliabel atau dapat diandalkan sebagai
bahan analisis selanjutnya. Kategori hasil uji reliabilitas didasarkan pada George
0,9 < α ≤ 1,0 : Kategori sangat baik
0,8 < α ≤ 0,9 : Kategori Baik
0,7 < α ≤ 0,8 : Kategori sedang
0,6 < α ≤ 0,7 : Kategori kurang
0,5 < α ≤ 0,6 : Kategori jelek
α ≤ 0,5 : Kategori tidak dapat digunakan
Dalam penelitian ini perhitungan reliabilitas dilakukan menggunakan
program computer SPSS For Windows (Statistical Product and Servisce Solution) versi 17.0.
Setelah diuji validitasnya kemudian item-item dari skala pola asuh orang tua
dan motivasi berprestasi diuji reliabilitas (keandalannya). Kriteria reliabilitas
hasil uji menggunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery
(1995). Perhitungan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis
Alpha Cronbach. Berikut disajikan hasil uji validitas dan reliabitas. Tabel 3.3.
Hasil Uji Reliabilitas Pola Asuh Orang Tua Dan Motivasi Berprestasi
variabel N Koefisien Alfa
Pola Asuh Orang Tua 45 .865
Motivasi Berprestasi 18 .812
Selanjutnya pada tabel 3.3 diketahui nilai koefisien Cronbach’s Aplha
sebesar 0,865 untuk skala pola asuh orang tua dan untuk skala motivasi
berprestasi sebesar 0,812. Menurut kriteria yang dikemukakan oleh George dan
dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa skala
pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi tergolong reliabilitas yang dapat
diterima.
3.8. Validitas
Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
atau instrumen. Alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya (Azwar, 2001). Menurut
Anastasi (1997) menyatakan sebuah tes menunjukkan korelasi apapun yang
berarti (signifikan) dengan kreteria seberapa pun rendahnya. Validitas item
sebesar 0,20 bisa membenarkan butir tes ke dalam penelitian.
Setelah diuji maka diperoleh nilai validitas seluruh 45 item pernyataan dari
skala pola asuh orang tua terdapat nilai validitas terendah yaitu 0,231 yang berarti
> 0,20 sedangkan nilai validitas seluruh 18 item pernyataan skala motivasi
berprestasi terdapat nilai validitas terendah yaitu 0,221 yang berarti > 0,20.