• Tidak ada hasil yang ditemukan

esdm-s2.ppt 2317KB Jun 23 2011 10:27:32 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "esdm-s2.ppt 2317KB Jun 23 2011 10:27:32 AM"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

Ekonomi Sumber Daya Manusia

Ekonomi Sumber Daya Manusia

Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN )

Program Pasca Sarjana ( STIA – LAN )

Semester Genap 2008 ( PSMSDA )

Semester Genap 2008 ( PSMSDA )

oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist

oleh : H.Soeharsono Sagir,Economist

1.

1.

Ruang Lingkup Ekonomi Sumberdaya ManusiaRuang Lingkup Ekonomi Sumberdaya Manusia

2.

2.

Peran & Fungsi Sumberdaya Manusia sebagai salah Peran & Fungsi Sumberdaya Manusia sebagai salah satu faktor ekonomi

satu faktor ekonomi

3.

3.

Manusia Modal sebagai Faktor ProduksiManusia Modal sebagai Faktor Produksi

4.

4.

Fungsi Produksi Sumber Daya ManusiaFungsi Produksi Sumber Daya Manusia

5.

5.

Permasalahan Sumber Daya Manusia sebagai faktor Permasalahan Sumber Daya Manusia sebagai faktor Ekonomi

Ekonomi

6.

(2)

Materi Perkuliahan ( 2 )

Materi Perkuliahan ( 2 )

8.

8.

PSDM ( HRD )PSDM ( HRD ) sebagai Industri dalam Era Informasisebagai Industri dalam Era Informasi

9.

9.

Modal Intelektual Sumber Daya ManusiaModal Intelektual Sumber Daya Manusia

10.

10.

Perencanaan dan Pendayagunaan SDM dalam Perencanaan dan Pendayagunaan SDM dalam Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

11.

11.

Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

12.

12.

Kapasitas,Kompetensi,Produktivitas dan Unggulan Kapasitas,Kompetensi,Produktivitas dan Unggulan Daya Saing Sumber Daya Manusia

Daya Saing Sumber Daya Manusia

13.

13.

Mobiltas Horisontal - Vertikal Sumber Daya ManusiaMobiltas Horisontal - Vertikal Sumber Daya Manusia

14.

(3)

Diskripsi Mata Kuliah ( 3 SKS )

Diskripsi Mata Kuliah ( 3 SKS )

Prasyarat :Peserta Program telah menguasai materi Prasyarat :Peserta Program telah menguasai materi

Ekonomi Makro ( Keynesian Economics , 1936 ),

Ekonomi Makro ( Keynesian Economics , 1936 ),

Ekonomi Pembangunan dan Kebijakan Ekonomi Makro

Ekonomi Pembangunan dan Kebijakan Ekonomi Makro

Mata kuliah ini membahas tentang berbagai faktor Mata kuliah ini membahas tentang berbagai faktor

ekonomi dan non ekonomi , masalah sumberdaya

ekonomi dan non ekonomi , masalah sumberdaya

manusia sebagai sumber daya pembangunan dan

manusia sebagai sumber daya pembangunan dan

sasaran pembangunan ; pemanfanfaatan / pendaya

sasaran pembangunan ; pemanfanfaatan / pendaya

gunaan sumberdaya manusia dalam pembangunan,

gunaan sumberdaya manusia dalam pembangunan,

investasi sumberdaya manusia ( PSDM – HRD ) dan

investasi sumberdaya manusia ( PSDM – HRD ) dan

kebijakan dibidang sumberdaya manusia ( Ketenaga

kebijakan dibidang sumberdaya manusia ( Ketenaga

kerjaan ) dalam ekonomi

(4)

Referensi – Buku Bacaan

Referensi – Buku Bacaan

Kepustakaan ( 1 )

Kepustakaan ( 1 )

1.

1. Sudarwan Danim, 2003 “ Sudarwan Danim, 2003 “ Ekonomi Sumber Daya Manusia “ Ekonomi Sumber Daya Manusia “

Ekonomi Pendidikan ; Pustaka Setia Bandung

Ekonomi Pendidikan ; Pustaka Setia Bandung

2.

2. Becker,GS 1993, “ Human Capital ; The Teoritical and Becker,GS 1993, “ Human Capital ; The Teoritical and

Empirical Analysis With Special Reference to Education,The

Empirical Analysis With Special Reference to Education,The

University of Chicago.

University of Chicago.

3.

3. Aris Ananta,“ Mutu Modal Manusia “ 1986,Lembaga Demografi Aris Ananta,“ Mutu Modal Manusia “ 1986,Lembaga Demografi FEUI.

FEUI.

4.

4. Lilik Agung,2007 “Human Capital Competencies” Gramedia, Lilik Agung,2007 “Human Capital Competencies” Gramedia, Jakarta

Jakarta

5.

5. Walker,James W,1992“Human Resources Strategy” ESDM Walker,James W,1992“Human Resources Strategy” ESDM Mikro , McGraw Hill,Singapore

Mikro , McGraw Hill,Singapore

6.

6. H.Soeharsono Sagir,“ Managerial Leadership” ESDM Mikro H.Soeharsono Sagir,“ Managerial Leadership” ESDM Mikro 2003

(5)

Referensi – Bacaan ( 2 )

Referensi – Bacaan ( 2 )

7.

7.

Spiegelglas Stephen, 1990 : Ecoomic Development Spiegelglas Stephen, 1990 : Ecoomic Development Chalenge and Promise,New Jersey,Prentice Hall Inc

Chalenge and Promise,New Jersey,Prentice Hall Inc

8.

8.

David Mc Lleland , 1981 : David Mc Lleland , 1981 : The Achieving Society, The Achieving Society, Free Free Press Paperback, The Macmillan Coy, USA

Press Paperback, The Macmillan Coy, USA

9.

9.

Carver,1993 Carver,1993 : Empowering Individual and Organiz: Empowering Individual and Organization ation Mc Graw Hill,USA

Mc Graw Hill,USA

10.

10.

Crest,1998:The Art of Human Resources Management Crest,1998:The Art of Human Resources Management

Empowerment and Development.

(6)

Kompetensi Umum

Kompetensi Umum

Peserta Program

Peserta Program

Dengan mempelajari mata kuliah ESDM peserta Dengan mempelajari mata kuliah ESDM peserta

program akan menguasai SDM sebagai modal dasar

program akan menguasai SDM sebagai modal dasar

faktor produksi dalam ekonomi nasional, mengemkan

faktor produksi dalam ekonomi nasional, mengemkan

sumber daya nasional sebagai faktor produksi,

sumber daya nasional sebagai faktor produksi,

pemanfaatan sumber daya manusia dalam pembang

pemanfaatan sumber daya manusia dalam pembang

unan,serta mampu membuat kebijakan makro bidang

unan,serta mampu membuat kebijakan makro bidang

sumberdaya manusia dari perencanaan sampai

sumberdaya manusia dari perencanaan sampai

implementasinya.

implementasinya.

Untuk menguasai dengan baik MK ESDM,peserta Untuk menguasai dengan baik MK ESDM,peserta

program,wajib hadir mengikuti kuliah dan membaca

program,wajib hadir mengikuti kuliah dan membaca

bahan kuliah yang tersedia : Lima CD,FD,tiga copy

bahan kuliah yang tersedia : Lima CD,FD,tiga copy

handout ESDM

handout ESDM

(7)

Bacaan Wajib

Bacaan Wajib

Peserta Program ( 2 )

Peserta Program ( 2 )

7.

7.

Soeharsono Sagir,“ Kapita Selekta Ekonomi Sumber Soeharsono Sagir,“ Kapita Selekta Ekonomi Sumber Daya Manusia “ , Wajib Baca Makalah Seminar ,1986

Daya Manusia “ , Wajib Baca Makalah Seminar ,1986

- 1992

- 1992

1)

1) Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, 1992Perencanaan Tenaga Kerja Nasional, 1992 2)

2) PSDM dan Produktivitas Nasional, 1986PSDM dan Produktivitas Nasional, 1986

3)

3) Dunia Kerja dan Tuntutannya, 1986Dunia Kerja dan Tuntutannya, 1986 4)

4) Pertumbuhan Ekonomi & Kesempatan Kerja, 1986Pertumbuhan Ekonomi & Kesempatan Kerja, 1986 5)

5) Mutu Hasil Pendidikan yg Terserap Pasar Kerja 1990Mutu Hasil Pendidikan yg Terserap Pasar Kerja 1990 6)

6) Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia,1990Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia,1990 7)

(8)

Ruang Lingkup ESDM ( 1 )

Ruang Lingkup ESDM ( 1 )

H.Soeharsono Sagir

H.Soeharsono Sagir

1.

1.

Penduduk atau SDM merupakan salah satu Penduduk atau SDM merupakan salah satu

sumber daya ekonomi, disamping: SDA,MODAL,

sumber daya ekonomi, disamping: SDA,MODAL,

IPTEK,Managerial Know How (Human Capital )

IPTEK,Managerial Know How (Human Capital )

Intelektual dan Entrepreunerialship ( Wirausaha )

Intelektual dan Entrepreunerialship ( Wirausaha )

2.

2.

Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia merupakan Ilmu Pendidikan Ekonomi

Pendidikan Ekonomi  SDM menjadi sumber SDM menjadi sumber daya ekonomi handal karena memperoleh Pendi

daya ekonomi handal karena memperoleh Pendi

dikan dasar sampai Perguruan tinggi berkualitas

dikan dasar sampai Perguruan tinggi berkualitas

3.

3.

Yang dimaksud SDM Yang dimaksud SDM  Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja 

usia produktif

usia produktif  Bekerja Bekerja  untuk untuk memperoleh memperoleh Pendapatan ( Y )

Pendapatan ( Y )

4.

4.

Y = f (N) Y = f (N)  C = f ( Y ) C = f ( Y )  T=f ( Y ) T=f ( Y )N=f ( I )N=f ( I )

5.

(9)

Ruang Lingkup ESDM ( 2 )

Ruang Lingkup ESDM ( 2 )

6.Jumlah Penduduk yang besar akan

6.Jumlah Penduduk yang besar akan

menjadi beban,jika tidak berkualitas

menjadi beban,jika tidak berkualitas

sebagai Manusia Modal ( yang mampu

sebagai Manusia Modal ( yang mampu

menciptakan

menciptakan

nilai tambah / value added

nilai tambah / value added

)

)

7.Semakin rendah kualitas penduduk /

7.Semakin rendah kualitas penduduk /

SDM makin tinggi tingkat kemiskinan

SDM makin tinggi tingkat kemiskinan

(underdevelopment trap atau poverty

(underdevelopment trap atau poverty

circle )

circle )

Miskin karena bodoh,atau

Miskin karena bodoh,atau

bodoh karena miskin.

(10)

Ruang Lingkup ESDM ( 3 )

Ruang Lingkup ESDM ( 3 )

8.Jumlah SDM besar,tidak masalah jika

8.Jumlah SDM besar,tidak masalah jika

mutunya tinggi (USA) dan upaya untuk

mutunya tinggi (USA) dan upaya untuk

meningkatkan mutu akan sulit jika jumlah

meningkatkan mutu akan sulit jika jumlah

SDM besar ( Indonesia >200 juta )

SDM besar ( Indonesia >200 juta )

9.Pembangunan yang berkelanjutan

9.Pembangunan yang berkelanjutan

sustainable development tidak akan

sustainable development tidak akan

tercapai jika PSDM ( Diklat ) tidak

tercapai jika PSDM ( Diklat ) tidak

dilakukan secara konsisten dan berlanjut

dilakukan secara konsisten dan berlanjut

(11)

Ruang Lingkup ESDM ( 4 )

Ruang Lingkup ESDM ( 4 )

10.Mutu SDM tidak hanya ditentukan oleh

10.Mutu SDM tidak hanya ditentukan oleh

Diklat,tetapi lebih ditentukan gizi,empat

Diklat,tetapi lebih ditentukan gizi,empat

sehat,lima sempurna

sehat,lima sempurna

fisik sehat,bugar,

fisik sehat,bugar,

lingkungan hidup sehat

lingkungan hidup sehat

air bersih

air bersih

11.Kemampuan SDM untuk memprodusir

11.Kemampuan SDM untuk memprodusir

lebih banyak karena mutunya

lebih banyak karena mutunya

meningkat,bisa juga karena peningkatan

meningkat,bisa juga karena peningkatan

modal fisik (teknologi-mesin)

(12)

RuangLingkup SDM ( 5 )

RuangLingkup SDM ( 5 )

H.Soeharsono Sagir , 1987

H.Soeharsono Sagir , 1987

Kendala SDM Menjelang Abad ke 21 Kendala SDM Menjelang Abad ke 21

1.

1. Masih tingginya pertumbuhan penduduk ,yg tidak menjamin Masih tingginya pertumbuhan penduduk ,yg tidak menjamin kualitas SDM

kualitas SDM  gizi buruk, pelayanan kesehatan, kesempatan gizi buruk, pelayanan kesehatan, kesempatan Diklat dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (papan,air Diklat dan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (papan,air bersih,lingku- ngan hidup, elektrifikasi )

bersih,lingku- ngan hidup, elektrifikasi )

2.

2. Etos kerja SDM yang rendah,kurang tekun ;mental “nrabas”, Etos kerja SDM yang rendah,kurang tekun ;mental “nrabas”, konsumptif, boros

konsumptif, boros  high cost economy high cost economy  demonstration effect demonstration effect 

gengsi naik, jika memakai barang impor gengsi naik, jika memakai barang impor

3.

3. Masih rendahnya tingkat kreativitas dan inovasi teknologi Masih rendahnya tingkat kreativitas dan inovasi teknologi  sebagai sebagai bangsa kita baru mencapai tingkat perakit produk bangsa lain atau bangsa kita baru mencapai tingkat perakit produk bangsa lain atau konsumen teknologi impor.

konsumen teknologi impor.

4.

(13)

Kendala SDM Indonesia ( 2 )

Kendala SDM Indonesia ( 2 )

5.

5.

Komoditi ekspor Indonesia,belum mampu memenu hi Komoditi ekspor Indonesia,belum mampu memenu hi ketentuan satndar ISO – WTO ; padahal kita dituntut

ketentuan satndar ISO – WTO ; padahal kita dituntut

untuk segera berlaku : “ Iso ora iso kudu iso “

untuk segera berlaku : “ Iso ora iso kudu iso “ 

memenuhi standard ISO

memenuhi standard ISO

6.

6.

Kita tidak memiliki komoditi. yg memiliki absolute Kita tidak memiliki komoditi. yg memiliki absolute comperative advantage

comperative advantage  bahan baku rotan bahan baku rotan  kalah kalah bersaing dipasar luar negeri,karena kualitas produk

bersaing dipasar luar negeri,karena kualitas produk

rotan Indonesia lebih rendah

rotan Indonesia lebih rendah  kalah dalam daya kalah dalam daya

saing dalam mutu,desain dan proses pengolahan

saing dalam mutu,desain dan proses pengolahan

rotan.

rotan.

7.

7.

Lahan makin berkurang untuk diolah ( Jawa ) kare na Lahan makin berkurang untuk diolah ( Jawa ) kare na penduduk bertambah

penduduk bertambah  ada budaya “ mangan ora ada budaya “ mangan ora mangan asal kumpul “

(14)

SDM dan Era Globalisasi (5 )

SDM dan Era Globalisasi (5 )

1)

1)

Dollar Capital has replaced by human capital Dollar Capital has replaced by human capital as a strategic resource.In the information era

as a strategic resource.In the information era

however the strategic resource are:

however the strategic resource are:

information

information knowledge knowledge and and creativity of creativity of human resourc

human resource. e.

2)

2)

We now get the larger part of industrial growth We now get the larger part of industrial growth not from capital investment,but investment in

not from capital investment,but investment in

men and improvement brought by improved

men and improvement brought by improved

men.

men.

3)

3)

Pembangunan Ekonomi yang mengandalkan Pembangunan Ekonomi yang mengandalkan modal UTANG LUAR NEGERI – melalaikan

modal UTANG LUAR NEGERI – melalaikan

PSDM/ HRD – selama tiga dasawarsa ( 1967

(15)

Era Globalisasi … Lanjut ( 1 )

Era Globalisasi … Lanjut ( 1 )

4)

4) The constant one now is changing and the certain one The constant one now is changing and the certain one now is uncertainty.The relative stability and predictability now is uncertainty.The relative stability and predictability of business,are being replace by uncertainty,complexity of business,are being replace by uncertainty,complexity

and rapid change. Intens global competition,rapidly and rapid change. Intens global competition,rapidly

changing technology, shifting demography, economic changing technology, shifting demography, economic

fluctuation and other dynamic conditions , require fluctuation and other dynamic conditions , require

companies to adaptive and swift, companies to adaptive and swift,

5)

5) In the industrial economy, the primary products economy In the industrial economy, the primary products economy has come uncoupled from industrial economy;

has come uncoupled from industrial economy; production has uncoupled from employment . production has uncoupled from employment .

6)

6) In the information era – free trade era – the trade In the information era – free trade era – the trade

commodity among nations, has shift from goods,services commodity among nations, has shift from goods,services

and capital ( investment ) to intelectual property right and capital ( investment ) to intelectual property right

( hak cipta intelektual )

(16)

Era Globalisasi ….. ( 2 )

Era Globalisasi ….. ( 2 )

7)

7) Dalam era globalisasi SDM dituntut sebagai Human Capital ( Dalam era globalisasi SDM dituntut sebagai Human Capital ( Manusia Modal ) ; bercirikan : profesional,berkua litas,

Manusia Modal ) ; bercirikan : profesional,berkua litas,

disiplin, produktif, etos kerja tinggi,motivated,kreatif,inovatif,

disiplin, produktif, etos kerja tinggi,motivated,kreatif,inovatif,

kompeten hingga kompetitif ( “

kompeten hingga kompetitif ( “ Human capital has replaced Human capital has replaced dollar capital as a strategic resource “ )

dollar capital as a strategic resource “ )

8)

8) Unggulan daya saing produk,ditentukan oleh: desain mutu Unggulan daya saing produk,ditentukan oleh: desain mutu input teknologi, nilai tambah, penyerahan tepat waktu dan

input teknologi, nilai tambah, penyerahan tepat waktu dan

pelayanan purna jual ; after sales service and maintenance

pelayanan purna jual ; after sales service and maintenance

9)

9) Terjadi perubahan paradigma ekonomi ; tidak lagi Terjadi perubahan paradigma ekonomi ; tidak lagi What, What, How, For Whom ;

How, For Whom ; Barang diprodusir,harus jelas ada Barang diprodusir,harus jelas ada

tidaknya pasar ( For Whom ),baru dikaji What barang apa

tidaknya pasar ( For Whom ),baru dikaji What barang apa

dan apakah dapat dibuat dengan low cost,efisien dan efektif.

(17)

Era Globalisasi ( 3 )

Era Globalisasi ( 3 )

10.

10. In a world that constantly changing,the key of of competiti –veness In a world that constantly changing,the key of of competiti –veness in ‘’90’s is that our people work more effective than your people in ‘’90’s is that our people work more effective than your people

and our leaders are better than Your leader

and our leaders are better than Your leader  James Walter. James Walter.

11.

11. Unggulan daya saing global,mensyaratkan kualifikasi PRIMA Unggulan daya saing global,mensyaratkan kualifikasi PRIMA ( unggul dan kompeten ) dalam : Management, Domestic ( unggul dan kompeten ) dalam : Management, Domestic

Economy, Penguasaan IPTEK,SDM berkualitas ( Manusia Economy, Penguasaan IPTEK,SDM berkualitas ( Manusia

Modal ), Infra struktur, Standard kualitas ( ISO / WTO ), Modal ), Infra struktur, Standard kualitas ( ISO / WTO ),

Independent in finance ( bebas dari utang LN )

Independent in finance ( bebas dari utang LN ) debt trap , Good debt trap , Good governance ( clean government )

governance ( clean government )

12.

12. Ekonomi dunia saat ini tidak hanya digerakkan oleh mobilitas Ekonomi dunia saat ini tidak hanya digerakkan oleh mobilitas dana investasi ( multinational corporation ) dan transaksi barang dana investasi ( multinational corporation ) dan transaksi barang

dan jasa,tetapi lebih digerakkan oleh mobilitas soft ware ( IT ) dan jasa,tetapi lebih digerakkan oleh mobilitas soft ware ( IT ) 

(18)

Ruang Lingkup ESDM

Ruang Lingkup ESDM

Sudarwan Danim ( 1 )

Sudarwan Danim ( 1 )

1.

1.

Kemampuan Ekonomi SDM=f (nilai tambah

Kemampuan Ekonomi SDM=f (nilai tambah

kognitif,afektif,psikomoto- rik,emosional dan

kognitif,afektif,psikomoto- rik,emosional dan

spiritual )

spiritual )

2.

2.

Proses Pendidikan merupakan investasi

Proses Pendidikan merupakan investasi

Manusia Modal

Manusia Modal

3.

3.

Pembangunan Ekonomi tidak akan berhasil

Pembangunan Ekonomi tidak akan berhasil

tanpa SDM terdidik dan terlatih ( cerdas dan

tanpa SDM terdidik dan terlatih ( cerdas dan

terampil )

(19)

Sudarwan Danim ( 2 )

Sudarwan Danim ( 2 )

4.

4.

SDM bermutu (pendidikan bermutu ) akan lebih SDM bermutu (pendidikan bermutu ) akan lebih berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi

berperan dalam Pertumbuhan Ekonomi

5.

5.

Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai pemasok SDM Lembaga Pendidikan berfungsi sebagai pemasok SDM bermutu yang seuai dengan kebutuhan SDM dalam

bermutu yang seuai dengan kebutuhan SDM dalam

Pembangunan

Pembangunan

6.

6.

Investasi Pendidikan ( PSDM ) dapat dihitung melalui Investasi Pendidikan ( PSDM ) dapat dihitung melalui pendekatan Cost Benefit Ratio ( CBR ) bukan hanya

pendekatan Cost Benefit Ratio ( CBR ) bukan hanya

dari Social Benefit Ratio ( CBR )

dari Social Benefit Ratio ( CBR )

7.

7.

Investasi Pendidikan didukung oleh Litbang, Investasi Pendidikan didukung oleh Litbang,

merupakan Human Resources Development yang

merupakan Human Resources Development yang

hasilnya akan tercapai dalam jangka panjang ( contoh :

hasilnya akan tercapai dalam jangka panjang ( contoh :

Restorasi Meiji Jepang, PSDM di Malysia

Restorasi Meiji Jepang, PSDM di Malysia  semula semula belajar dari Indonesia

(20)

Sudarwan Danim ( 3 )

Sudarwan Danim ( 3 )

8.

8.

Ekonomi Pendidikan merupakan studi untuk menyiapkan Ekonomi Pendidikan merupakan studi untuk menyiapkan SDM berkualitas

SDM berkualitas

9.

9.

Investasi Pendidikan ( PSDM ) = Investasi fisik Investasi Pendidikan ( PSDM ) = Investasi fisik 

membangun prasarana,gedung,jaringan jalan, pabrik membangun prasarana,gedung,jaringan jalan, pabrik 

mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi

10.

10.

Ekonomi Pendidikan akan mampu menyiapkan SDM Ekonomi Pendidikan akan mampu menyiapkan SDM berkualitas untuk berkiprah sebagai manusia modal berkualitas untuk berkiprah sebagai manusia modal 
(21)

Sudarwan Danim ( 4 )

Sudarwan Danim ( 4 )

Sembilan Tesis Biaya Pendidikan

Sembilan Tesis Biaya Pendidikan

1)

1) Kemajuan = f (Pendidikan bermutu)Manusia Modal = f (Mutu Pendidikan)Kemajuan = f (Pendidikan bermutu)Manusia Modal = f (Mutu Pendidikan)

2)

2) SDM SDM  Minimal harus dapat mem- baca, menulis , berhitung,terampil Minimal harus dapat mem- baca, menulis , berhitung,terampil

3)

3) Pembangunan Pendidikan berkore lasi Positif dengan Pertumbuhan Pembangunan Pendidikan berkore lasi Positif dengan Pertumbuhan ekonomi

ekonomi

4)

4) Pendidikan merupakan upaya agar manusia menguasai IPTEK Pendidikan merupakan upaya agar manusia menguasai IPTEK 

modern modern

5)

5) Pendidikan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu SDMPendidikan merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu SDM

6)

6) Pendidikan yang bermutu akan memberikan penghasilan yang baikPendidikan yang bermutu akan memberikan penghasilan yang baik

7)

7) Semakin besar kepedulian pendidikan sebagai prioritas Semakin besar kepedulian pendidikan sebagai prioritas

pembangunan,akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pembangunan,akan berdampak positif terhadap pertumbuhan

8)

8) Ada reciprocal positif antara Pendidikan dan kemajuanAda reciprocal positif antara Pendidikan dan kemajuan

9)

9) Kemajuan Pendidikan yg kontinu,menjamin masa depan yang lebih Kemajuan Pendidikan yg kontinu,menjamin masa depan yang lebih baik pada kualitas SDM dan Pembangunan.

(22)

Keynesian Economics :

Keynesian Economics :

Masalah Pengangguran dapat terpecah - kan

Masalah Pengangguran dapat terpecah - kan

melalui Investasi

melalui Investasi

N = f ( I ) ; sebab Investasi

N = f ( I ) ; sebab Investasi

akan menciptakan kesempatan kerja (N) dan

akan menciptakan kesempatan kerja (N) dan

pertumbuhan ekonomi ( LPE )meningkatnya

pertumbuhan ekonomi ( LPE )meningkatnya

Pendapatan Nasional ( Y )

Pendapatan Nasional ( Y )

GNP

GNP

Ada

Ada

korelasi positif antara Investasi ( I ),

korelasi positif antara Investasi ( I ),

Kesempatan Kerja (N), Pertumbuhan Ekonomi

Kesempatan Kerja (N), Pertumbuhan Ekonomi

(LPE, N , Y, GNP/GDP )

(23)

The General Theory of Employment ,

The General Theory of Employment ,

Interest and Money ( 1 )

Interest and Money ( 1 )

John Maynard Keynes ( 1936 )

John Maynard Keynes ( 1936 )

1.

1.

Faktor Penduduk

Faktor Penduduk

SDM

SDM

Tenaga Kerja

Tenaga Kerja

2.

2.

Kesempatan Kerja

Kesempatan Kerja

N = f ( I )

N = f ( I )

Tidak ada

Tidak ada

kesempatan kerja tanpa didahului Investasi

kesempatan kerja tanpa didahului Investasi

3.

3.

Tidak ada Investasi tanpa dukungan Dana

Tidak ada Investasi tanpa dukungan Dana

Dana ( Funding ) = f ( Deposits )

Dana ( Funding ) = f ( Deposits )

4.

4.

Investment = f ( r > i )

Investment = f ( r > i )

ROI

ROI

return on

return on

investment ; i = rate of interest

investment ; i = rate of interest

suku bunga

suku bunga

kredit ( sbk bank )

(24)

General Theory ( 2 )

General Theory ( 2 )

5.

5.

Kesempatan Kerja merupakan kunci

Kesempatan Kerja merupakan kunci

Pembangunan Ekonomi

Pembangunan Ekonomi

6.

6.

Tanpa adanya kesempatan kerja bagi

Tanpa adanya kesempatan kerja bagi

SDM,maka tidak akan mampu memenuhi

SDM,maka tidak akan mampu memenuhi

kebutuhan hidup

kebutuhan hidup

N

N

Y

Y

C (consumption)

C (consumption)

S (saving)

S (saving)

7.

7.

Kesempatan Kerja ( N ) = f ( I )

Kesempatan Kerja ( N ) = f ( I )

terjadi

terjadi

karena harapan profit ( r )> i ( suku bunga )

karena harapan profit ( r )> i ( suku bunga )

the rate of interest < r

(25)

General Theory ( 3 )

General Theory ( 3 )

8.

8.

Kesempatan Kerja (N)terjadi kerna ada dana ( Money ) Kesempatan Kerja (N)terjadi kerna ada dana ( Money ) yg di-investasi

yg di-investasi

9.

9.

Investasi terjadi,jika sbk (i) < (r) laba usaha yang Investasi terjadi,jika sbk (i) < (r) laba usaha yang

diharapkan dan produk akan laku dipasar,ada effec tive

diharapkan dan produk akan laku dipasar,ada effec tive

demand (induced investment )

demand (induced investment )

10.

10.

Investasi = f(Modal sendiri,Kredit Bank Obligasi,Go Investasi = f(Modal sendiri,Kredit Bank Obligasi,Go Public / Saham)

Public / Saham)

11.

11.

Kredit Bank = f ( Simpanan ) Kredit Bank = f ( Simpanan )  Giro, Tabungan, Giro, Tabungan,

Deposito ( DPK )

Deposito ( DPK )  Kredit Kredit  N N  Meningkatkan taraf Meningkatkan taraf hidup SDM

(26)

The General Theory (4)

The General Theory (4)

Simpanan ( Deposits )

Simpanan ( Deposits )

1.

1.

National Saving = f (RTK,RTP,RTN) merupakan

National Saving = f (RTK,RTP,RTN) merupakan

potensi untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

potensi untuk meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

2.

2.

Sebaliknya jika Saving tidak tersalurkan ( to Invest )

Sebaliknya jika Saving tidak tersalurkan ( to Invest )

terjadi

terjadi

leakage

leakage

( kebocor an ) dalam arus

( kebocor an ) dalam arus

kegiatan ekonomi

kegiatan ekonomi

kelesuan ekonomi

kelesuan ekonomi

pengangguran meningkat

pengangguran meningkat

3.

3.

Saving,Tax,Impor ( STM )

Saving,Tax,Impor ( STM )

leakages

leakages

berdampak

berdampak

pengangguran

pengangguran

4.

4.

Investment,G.Spd,Export ( IGX )

Investment,G.Spd,Export ( IGX )

penggerak

penggerak

kegiatan ekonomi

(27)

Rumus General Theory – Makro (5)

Rumus General Theory – Makro (5)

1.

1.

Y = f ( N )

Y = f ( N )

Income depend to N

Income depend to N

2.

2.

N = f ( I )

N = f ( I )

N depend to Investment

N depend to Investment

3.

3.

I = f ( Fund,r > i )

I = f ( Fund,r > i )

Investment depend to

Investment depend to

capital formation; expected profit > the rate of

capital formation; expected profit > the rate of

interest

interest

4.

4.

Funding = f (Saving)

Funding = f (Saving)

Household, Firm and

Household, Firm and

Government

Government

5.

5.

S ( Saving ) = f ( residual income, undis

S ( Saving ) = f ( residual income, undis

tributed profit,budgetary surplus )

(28)

General Theory of Macro

General Theory of Macro

Economy ( 6 )

Economy ( 6 )

Program Magister ITB, Sagir ( 2003 )

Program Magister ITB, Sagir ( 2003 )

1.

1.

GNP = C + I + G + ( X – M )GNP = C + I + G + ( X – M )

2.

2.

Employment ( N ) = Income ( Y )Employment ( N ) = Income ( Y )

3.

3.

Consumption spending = f ( Y ) Consumption spending = f ( Y )  f ( MPTC ) f ( MPTC )

4.

4.

Investment = f ( the rate of interest ) Investment = f ( the rate of interest )  i i

5.

5.

= f ( expected profit , mec ) = f ( expected profit , mec )  r r 

= f ( Return on Investment )= f ( Return on Investment ) ROI ROI

6.

6.

Marginal effeciency of capital = Prospective yieldMarginal effeciency of capital = Prospective yield

7.

(29)

Teori Ekonomi Makro ( 7 )

Teori Ekonomi Makro ( 7 )

7.

7.

Export Commodity = employment increase plus foreign Export Commodity = employment increase plus foreign exchange reserve increase

exchange reserve increase

8.

8.

Prudent Banking =CAMEL; Car,Assets,Management Prudent Banking =CAMEL; Car,Assets,Management Earnings,Liquide

Earnings,Liquide

9.

9.

Initial Investment ( I ) Initial Investment ( I )  inducement to Invest , should inducement to Invest , should increase employment ( N ) and income (Y ), through

increase employment ( N ) and income (Y ), through

multiplier effect ; MPTC = 4/5

multiplier effect ; MPTC = 4/5  will multiplied Income will multiplied Income 5 X initial investment

5 X initial investment

10.

10.

If income is high ,employment will be high ; if income If income is high ,employment will be high ; if income is low employment will be low.
(30)

Teori Makro Ekonomi ( 8 )

Teori Makro Ekonomi ( 8 )

11.

11.

The total spending by The total spending by

Private sector ,individuals and firmsPrivate sector ,individuals and firms

The public sectors the state budget ( G ) The public sectors the state budget ( G )  APBN APBN

OnOn

Consumers goods and Investment determines the Consumers goods and Investment determines the

level of incoome ( Y )

level of incoome ( Y )

12.

12.

Private investment can be increased trough a fall of Private investment can be increased trough a fall of the rate of interest ( i ).

the rate of interest ( i ).

13.

13.

An increase in Investment ( I ) will increase :An increase in Investment ( I ) will increase :
(31)

Teori Ekonomi Makro ( 9 )

Teori Ekonomi Makro ( 9 )

14.

14.

When Savings ( S ) > Investment ( I ), the demand When Savings ( S ) > Investment ( I ), the demand for consumers goods falls,

for consumers goods falls,

The demand for Investment ,in turn will be affectedThe demand for Investment ,in turn will be affected

Falling pricesFalling prices

Raising unemploymentRaising unemploymentFalling incomesFalling incomes

Economic stagnationEconomic stagnation

15.

15.

The Government could influence the level of total The Government could influence the level of total demand ; reduced or increased the total demand

demand ; reduced or increased the total demand

through :

(32)

Teory Ekonomi Makro ( 10 )

Teory Ekonomi Makro ( 10 )

15.

15.

The Government could influence the level of total The Government could influence the level of total demand through :

demand through :

Running deficit Budget ( T < G )Running deficit Budget ( T < G ) increased MS increased MS

Lowering the Bank rate interest, cheap money policy Lowering the Bank rate interest, cheap money policy

 increased in money supply increased in money supply

Lowering Time Deposits rate of interest Lowering Time Deposits rate of interest  discount discount policy

policy  increased money supply increased money supply

Buying securities in open market Buying securities in open market  increased MS increased MS

Undertaking development project : spending on Undertaking development project : spending on 

infrastructure project : roads,bridges,irrigation,and

infrastructure project : roads,bridges,irrigation,and

public builidings

(33)

Say’s Law versus Keynes

Say’s Law versus Keynes

Say’s Law : “ Supply creates its own

Say’s Law : “ Supply creates its own

Demand “ Setiap produk akan laku

Demand “ Setiap produk akan laku

terjual,penawaran produk akan di – ikuti

terjual,penawaran produk akan di – ikuti

permintaan pasar ; Supply = Demand

permintaan pasar ; Supply = Demand

Keynes : “ Demand creates its own supply

Keynes : “ Demand creates its own supply

“ Barang diprodusir karena adanya

“ Barang diprodusir karena adanya

Permintaan Pasar. Efective Demand – lah

Permintaan Pasar. Efective Demand – lah

yang menentukan besarnya produk yang

yang menentukan besarnya produk yang

akan diprodusir.

(34)

World Bank Report 1981

World Bank Report 1981

1.

1. In the 1970’s it was increasingly recognised that economic In the 1970’s it was increasingly recognised that economic growth alone would no reduce absolute poverty at

growth alone would no reduce absolute poverty at acceptable speed

acceptable speed

2.

2. Althouh the level of growth in Indonesia is much much Althouh the level of growth in Indonesia is much much higher than that almost low income countries ; its masks higher than that almost low income countries ; its masks existing dimensions of poverty,limited acces to basic existing dimensions of poverty,limited acces to basic services and the need for more productive utilization of services and the need for more productive utilization of Indonesia’s most important development resource it large Indonesia’s most important development resource it large and rapidly growing labor force ( Report no 3307 IND April and rapidly growing labor force ( Report no 3307 IND April 1981)

1981)

3.

3. Tidak ada korelasi positif antara Pertumbuhan Tidak ada korelasi positif antara Pertumbuhan

Ekonomi,Kesempatan Kerja dan Menurunnya kemiskinan di Ekonomi,Kesempatan Kerja dan Menurunnya kemiskinan di Indonesia

(35)

Manpower Planning

Manpower Planning

H.Soeharsono Sagir, 22 Juni 1992

H.Soeharsono Sagir, 22 Juni 1992

Manpower Planning merupakan tuntutan

Manpower Planning merupakan tuntutan

mendesak agar dapat memanfaatkan

mendesak agar dapat memanfaatkan

secara produktif SDM dalam jumlah

secara produktif SDM dalam jumlah

besar (supply) tetapi tidak terserap oleh

besar (supply) tetapi tidak terserap oleh

pasar kerja (demand),agar terdapat

pasar kerja (demand),agar terdapat

keseimbangan antara Supply dan

keseimbangan antara Supply dan

Demand;tidak terjadi penganggur- an

Demand;tidak terjadi penganggur- an

tenaga kerja ( SDM )

(36)

Manpower Planning ( 2 )

Manpower Planning ( 2 )

Human Resources Development

Human Resources Development

And Manpower Planning

And Manpower Planning

1.

1.

Increasing employment,meeting the

Increasing employment,meeting the

basic needs of the people,redu –cing

basic needs of the people,redu –cing

inequalities in income and wealth and

inequalities in income and wealth and

raising the productivity of the poor

raising the productivity of the poor

2.

2.

N

N

Y

Y

C

C

Reduce Poverty

Reduce Poverty

(37)

Kondisi Supply dan Demand

Kondisi Supply dan Demand

SDM Indonesia ( 1983 )

SDM Indonesia ( 1983 )

Ratio antara Supply,Demand dan Penempatan

Ratio antara Supply,Demand dan Penempatan

( Kesempatan Kerja )

( Kesempatan Kerja )

10 : 2 : 1

10 : 2 : 1

1.

1.

Sepuluh memasuki Pasar Kerja

Sepuluh memasuki Pasar Kerja

2.

2.

Dua Permintaan

Dua Permintaan

Lowongan Kerja

Lowongan Kerja

3.

3.

Hanya SATU yang ditempatkan,

Hanya SATU yang ditempatkan,

4.

4.

Jumlah yang memasuki pasar

Jumlah yang memasuki pasar

besar,lowongan kerja kecil,lowong – an

besar,lowongan kerja kecil,lowong – an

terisi oleh SDM berkualitas.

(38)

Manpower Planning

Manpower Planning

Definisi ( 1 )

Definisi ( 1 )

Mikro – RTP ( Donald P Crane ) The

Mikro – RTP ( Donald P Crane ) The

process by which an organiza – tion ensures

process by which an organiza – tion ensures

that it has the right number of the people,at the

that it has the right number of the people,at the

right place,at the right time,doing things for

right place,at the right time,doing things for

which they are economically useful

which they are economically useful

memberi

memberi

nilai tambah

nilai tambah

utility bekerja

utility bekerja

dis – utility =

dis – utility =

menganggur.

(39)

Manpower Planning ( 2 )

Manpower Planning ( 2 )

Dengan merubah Organisasi / RTP menjadi

Dengan merubah Organisasi / RTP menjadi

Negara = RTN

Negara = RTN

Makro, maka definisi

Makro, maka definisi

Manpower Planning, adalah : Perencanaan

Manpower Planning, adalah : Perencanaan

Tenaga Kerja merupakan suatu proses,negara

Tenaga Kerja merupakan suatu proses,negara

me ngerahkan atau memberikan kesem patan

me ngerahkan atau memberikan kesem patan

kerja secara tepat,waktu dan lokasi

kerja secara tepat,waktu dan lokasi

tertentu,sebagai tenaga kerja produktif ,

tertentu,sebagai tenaga kerja produktif ,

memperoleh penghasilan layak untuk hidup

memperoleh penghasilan layak untuk hidup

(UUDRI ps 27/2 )

(40)

Manpower Planning ( 3 )

Manpower Planning ( 3 )

Definisi Maurice W Cauming

Definisi Maurice W Cauming

Manpower planning is concerned basically with

Manpower planning is concerned basically with

budgeting for the best

budgeting for the best

of labor resources,

of labor resources,

just as

just as

the management accountant budget for the best

the management accountant budget for the best

of financial resources.

of financial resources.

It aims to maintain and

It aims to maintain and

improve organization ( Government ) to achieve

improve organization ( Government ) to achieve

Corporate ( Government ) objective,through the

Corporate ( Government ) objective,through the

development of strategies designed to enhance

development of strategies designed to enhance

contributi –on of manpower at all times in the

(41)

Manpower Planning ( 4 )

Manpower Planning ( 4 )

Definisi Michael H.Braid

Definisi Michael H.Braid

Manpower budgeting means having the right number of Manpower budgeting means having the right number of

employees,

employees,trained in the right skills,trained in the right skills,to perform a certain to perform a certain amount of work over a certain time frame.The right

amount of work over a certain time frame.The right

number of employees is enough to get job done at

number of employees is enough to get job done at

prescribed level of quality, but more than

prescribed level of quality, but more than

enough,otherwise employees are idle, time is wasted,or

enough,otherwise employees are idle, time is wasted,or

morale is low because they don’t feel challenged.

morale is low because they don’t feel challenged.

It means having a balanced budIt means having a balanced budget of manpower get of manpower

resources compared to required work load.

(42)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan

Pertumbuhan =

Pertumbuhan =

f ( investasi,perdagangan,

f ( investasi,perdagangan,

teknologi, kompetensi,

teknologi, kompetensi,

manajemen,daya saing

manajemen,daya saing

dan produktifitas)

dan produktifitas)

oleh: H. Soeharsono Sagir,

oleh: H. Soeharsono Sagir,

(43)

Economic Development

Economic Development

Economic Growth

Economic Growth

1.

1. Pertumbuhan Ekonomi = f ( Pembangunan ) Pertumbuhan Ekonomi = f ( Pembangunan )  Tanpa Tanpa

Pembangunan Ekonomi ( I )

Pembangunan Ekonomi ( I )  tidak terjadi Pertumbuhan tidak terjadi Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi

2.

2. Pembangunan Ekonomi Pembangunan Ekonomi ∆ Investasi ∆ Investasi  Fisik dan SDM Fisik dan SDM ∆ ∆ N

N  ∆ Y ∆ Y  Sehat dan Terdidik Sehat dan Terdidik  ∆ SDM Berkualitas ∆ SDM Berkualitas 

Manusia Modal—> Penggerak Pembangunan Ekonomi.

Manusia Modal—> Penggerak Pembangunan Ekonomi.

2.

2. Manusia Modal Manusia Modal  ∆ Pertumbuhan Ekonomi ∆ Pertumbuhan Ekonomi

sehat,terdidik,terlatih,disiplin,produktif,motivated,dinamis,ksehat,terdidik,terlatih,disiplin,produktif,motivated,dinamis,k

reatif,inovatif,professional

reatif,inovatif,professional

4.

4. Pertumbuhan Ekonomi = f ( PSDM ,Investasi Fisik) Pertumbuhan Ekonomi = f ( PSDM ,Investasi Fisik) 

Manusia Modal merupakan aset nasional.

(44)

Human Investment - PSDM

Human Investment - PSDM

Human Resources Development (HRD)

Human Resources Development (HRD)

1.

1.

Pendidikan

Pendidikan

∆ IPTEK

∆ IPTEK

∆ N Produktif

∆ N Produktif

∆ Y

∆ Y

∆ Sejahtera

∆ Sejahtera

∆ Makmur

∆ Makmur

2.

2.

HRD

HRD

∆ IPTEK

∆ IPTEK

SDM berkualitas

SDM berkualitas

Manusia Modal

Manusia Modal

∆ GNP / GDP

∆ GNP / GDP

∆ LPE

∆ LPE

Makmur yang Berkeadilan

Makmur yang Berkeadilan

3.

3.

Adil dan Makmur = f(HRD,Inv,N)

Adil dan Makmur = f(HRD,Inv,N)

4.

4.

Adil dan Makmur = f (Iptek,cerdas Bekerja

Adil dan Makmur = f (Iptek,cerdas Bekerja

Produktif,Manusia Modal )

(45)

Dimensi Produktivitas SDM

Dimensi Produktivitas SDM

(Bowen,Johns,Mophet,Alexander)

(Bowen,Johns,Mophet,Alexander)

Enam Dimensi Produktivitas

Enam Dimensi Produktivitas

1.

1.

Quantity of Product

Quantity of Product

2.

2.

Quality of Product

Quality of Product

3.

3.

Product Mix.

Product Mix.

4.

4.

Participation of Labor Force ( TPTK )

Participation of Labor Force ( TPTK )

5.

5.

Allocative ability ( mobility of labor )

Allocative ability ( mobility of labor )

6.

(46)

Kebijakan

Moneter

Kebijakan Fiskal - uln

Kebijakan PendapatanKebijakan Ekonomi Luar Neger Kebijakan MoneterKebijakan Fiskal - uln

Kebijakan PendapatanKebijakan Ekonomi Luar Neger Tenaga Kerja (sdm)

Modal dan Teknologi

Sumber

Daya Alam

Tenaga

Kerja (sdm)

Modal dan Teknologi Sumber PRODUK [GNP] PRODUK [GNP] Kesempatan Kerja [ N ]

Pengangguran

Kesempatan Kerja [ N ]

Pengangguran

Perkembangan Harga dan Nilai

Tukar

Perkembangan Harga dan Nilai

Tukar

Net Export Surplus ( X – M )

Net Export Surplus ( X – M )

Ekonomi MAKRO Ekonomi MAKRO Kebijakan Ekonomi

(47)

Sasaran Pembangunan Ekonomi Makro

Indikator Makro / Pembangunan

1. Pertumbuhan Ekonomi (LPE )

2. Perluasan Kesempatan Kerja (N)

3. Perkembangan Harga dan Nilai Tukar Stabil ( Inflasi dan Depresiasi terkendali ) 4. APBN Sehat ( Tdk Terjadi

Defisit Berlanjut) 5. Perbankan Sehat

(48)

Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis

Strategi Pemulihan Ekonomi Pasca Krisis

Ekonomi ( Triple Track Strategy )

Ekonomi ( Triple Track Strategy )

1.

1.

Pro Poor ; how to increase productivity of the Poor Pro Poor ; how to increase productivity of the Poor 

PSDM

PSDM DIKLATDIKLAT Manusia Modal ( Human Capital ) Manusia Modal ( Human Capital )

2.

2.

Pro JOB ; how to create productive employment Pro JOB ; how to create productive employment  ∆ N ∆ N 

 ∆ Y ( Income ) ∆ Y ( Income ) Hidup layak ( uud 1945,pasal Hidup layak ( uud 1945,pasal 27,ayat 2 )

27,ayat 2 )

3.

3.

Pro Growth ; How to reduce inequality in distribution of Pro Growth ; How to reduce inequality in distribution of Income

Income  40 % penduduk miskin dapat menerima > 40 % penduduk miskin dapat menerima > 30 % GDP ( kue nasional ) ; jangan 20 % kaya dan 40

30 % GDP ( kue nasional ) ; jangan 20 % kaya dan 40

% menengah menerima > 70 % GDP

(49)

Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan Pendapatan

Penurunan Tingkat Kemiskinan

Kesehatan dan Pendidikan

Pembangunan Sumber Daya Manusia

Sumber : Human Development Report 1997, Bisnis Indonesia 1 Nov 1997

(50)

Pembangunan Ekonomi =

Pembangunan Ekonomi =

Pembangunan Sumber Daya Manusia

Pembangunan Sumber Daya Manusia

1.

1.

Sasaran Pembangunan Ekonomi

Sasaran Pembangunan Ekonomi

Penurunan Kemiskinan

Penurunan Kemiskinan

Kenaikan

Kenaikan

Pendapatan

Pendapatan

Sehat dan Terdidik

Sehat dan Terdidik

2.

2.

Sehat Terdidik

Sehat Terdidik

Sasaran PSDM

Sasaran PSDM

3.

3.

Sehat dan Terdidik

Sehat dan Terdidik

Memungkinkan

Memungkinkan

Peningkatan Pendapatan dan Menurunkan

Peningkatan Pendapatan dan Menurunkan

Kemiskinan

Kemiskinan

4.

4.

Penurunan Kemiskinan Sasaran

Penurunan Kemiskinan Sasaran

Pembangunan Ekonomi

(51)

Human Resources Development

Human Resources Development

( HRD,Human Investment )

( HRD,Human Investment )

Rendahnya Pendapatan Keluarga Miskin berdampak Rendahnya Pendapatan Keluarga Miskin berdampak

rendahnya pendapatan anak dikemudian hari,karena

rendahnya pendapatan anak dikemudian hari,karena

rendahnya gizi, kesehatan dan pendidikan

rendahnya gizi, kesehatan dan pendidikan

Kemiskinan suatu negara yang berlanjut, akan Kemiskinan suatu negara yang berlanjut, akan

berdampak keterbelakangan negara yg bersangkutan

berdampak keterbelakangan negara yg bersangkutan

karena tidak adanya Manusia Modal ( Sehat,terdidik,

karena tidak adanya Manusia Modal ( Sehat,terdidik,

terlatih, profesional, kompeten dan produktif

terlatih, profesional, kompeten dan produktif

)

)

Ada keterkaitan antara Ada keterkaitan antara ovepopulation ovepopulation ( ledakan ( ledakan

penduduk ) dengan : poverty,lack of education,inade –

penduduk ) dengan : poverty,lack of education,inade –

quate birth control information,religious sanction.

quate birth control information,religious sanction.

(52)

Kurang Semangat dan Kurang Kemampuan Berprestasi Teknologi

Terbelakang

Daya Saing Pasar Rendah

Kekurangan Dana

Investasi Rendah ( I )

Kesempatan Kerja

Permintaan Rendah

Produktivitas Rendah

Kesehatan Rendah

Pendapatan Riil Rendah

Tabungan Rendah

Penerimaan Negara Rendah

Buta Aksara

Pajak Rendah

(53)

Perangkap Keterbelakangan

Perangkap Keterbelakangan

Underdevelopment Trap

Underdevelopment Trap

Penghasilan rendah,berdampak pada :

Penghasilan rendah,berdampak pada :

1.

1.

Malnutrisi Malnutrisi kurang fit kurang fit  tidak ada gairah untuk tidak ada gairah untuk merubah nasib

merubah nasib  malasnya tidak ketulungan malasnya tidak ketulungan 

produktivitas rendah

produktivitas rendah 

2.

2.

Rendahnya edukasi(pendidikan) Rendahnya edukasi(pendidikan)  produktivitas produktivitas rendah

rendah  penghasilan rendah penghasilan rendah 

3.

3.

Tidak mampu bayar pajak Tidak mampu bayar pajak  APBN tekor APBN tekor  ULN ULN membesar

membesar  ∆ pengangguran ∆ pengangguran  pendapatan pendapatan nasional rendah

(54)

Perangkap …. 2

Perangkap …. 2

4.

4.

Tabungan domestik rendah Tabungan domestik rendah  Investasi rendah Investasi rendah 

kekurangan dana

kekurangan dana  teknologi terbelakang teknologi terbelakang  produk produk inferior

inferior  daya saing rendah daya saing rendah  pendapatan rendah pendapatan rendah 

5.

5.

Tenaga beli rendah Tenaga beli rendah  konsumsi barang inferior konsumsi barang inferior 

cermin kemiskinan

cermin kemiskinan

6.

6.

Bermula Pendapatan rendah Bermula Pendapatan rendah  miskin miskin terbelakang terbelakang

(55)
[image:55.720.17.718.32.524.2]

Tabel 1 Indonesia

Tabel 1 Indonesia

Human Development Index ( IPM ) UNDP

Human Development Index ( IPM ) UNDP

Year

Year ScoreScore RankingRanking 1975

1975 0,4640,464 1980

1980 0,5260,526 1985

1985 0.5780.578 1990

1990 0,6190,619 1995

1995 0,6590,659 1998

1998 0,6700,670 109109

1999

(56)
[image:56.720.21.710.38.526.2]

Tabel 2 KESEMPATAN KERJA TUMBUH DAN MENURUNKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA

Kompas, 6 Maret 2008

Periode

Periode

( Agustus )

( Agustus )

Pengangguran ( juta orang )

Pengangguran ( juta orang )

Angkatan

Angkatan

Kerja

Kerja BekerjaBekerja

Tingkat

Tingkat

Pengangguran (%)

Pengangguran (%)

Terbuka

Terbuka Penganggur Penganggur Terpaksa

Terpaksa

Total

Total TerbukaTerbuka TotalTotal

2002

2002 9,19,1 12,012,0 21,121,1 100,8100,8 91,791,7 9,19,1 21,021,0 2003

2003 9,9 9,9 13,213,2 23,123,1 102,8102,8 92,892,8 9,79,7 22,522,5 2004

2004 10,310,3 13,413,4 23,723,7 104,0104,0 93,793,7 9,99,9 22,722,7 2005

2005 11,911,9 15,015,0 26,926,9 105,9105,9 94,094,0 11.211.2 25,425,4 2006

2006 10,910,9 13,813,8 24,724,7 106,4106,4 95,595,5 10,210,2 23,223,2 2007

(57)
[image:57.720.11.714.33.525.2]

Tabel 3 Hambatan Penciptaan Lapangan

Tabel 3 Hambatan Penciptaan Lapangan

Kerja di Indonesia ( Kompas,21 Sept.2003 )

Kerja di Indonesia ( Kompas,21 Sept.2003 )

1.

1.

Biaya tinggi untuk melakukan kegiatan ekonomi ( high Biaya tinggi untuk melakukan kegiatan ekonomi ( high cost economy )

cost economy )  lebih baik mendepositokan uang lebih baik mendepositokan uang

2.

2.

Biaya tinggi dalam pendirian usahaBiaya tinggi dalam pendirian usaha

3.

3.

Biaya tinggi dalam perdagangan LN Biaya tinggi dalam perdagangan LN  ekspor – impor ekspor – impor

4.

4.

Administrasi Perpajakan yang dis-insentif Administrasi Perpajakan yang dis-insentif  dikejar dikejar “pajak”

“pajak”

5.

5.

Lambatnya reformasi bidang hukumLambatnya reformasi bidang hukum

6.

6.

Property rights Property rights  hak cipta intelektual hak cipta intelektual

7.

7.

Saran dan Prasarana Saran dan Prasarana  Perahelayanan Publik Perahelayanan Publik

8.

(58)
[image:58.720.9.711.25.530.2]

Tabel 4 Kondisi Pasar Kerja di

Tabel 4 Kondisi Pasar Kerja di

Indonesia

Indonesia

Kompas,21 Sept.2003

Kompas,21 Sept.2003

1.

1.

Dualistic Economy

Dualistic Economy

Sektor Modern

Sektor Modern

capital and hitech

capital and hitech

Sektor Tradisional – Informal

Sektor Tradisional – Informal

labor intensive

labor intensive

2.

2.

Labor Surplus Economy

Labor Surplus Economy

3.

3.

Unskilled Labor

Unskilled Labor

4.

4.

Flexible Labor Market Polic

Flexible Labor Market Polic

5.

(59)

Investasi Fisik Rendah

Investasi SDM Rendah

Produktivitas SDM Rendah

Permintaan per kapita

Rendah

Tingkat Investasi

Rendah

Tingkat Tabungan

Rendah

Pendapatn Rendah Penganggurn

Tenaga Kerja

Tingkat Teknologi

rendah

Produksi rendah Kekurangn

Tenaga kerja terampil

(60)

Lingkaran Kemiskinan

Lingkaran Kemiskinan

Poverty Circle

Poverty Circle

Bermula dari Produktivitas SDM Rendah

Bermula dari Produktivitas SDM Rendah

berdampak pada :

berdampak pada :

1.

1.

Pendapatan rendah

Pendapatan rendah

tabungan rendah

tabungan rendah

akumulasi modal rendah

akumulasi modal rendah

investasi rendah

investasi rendah

baik untuk fisik maupun SDM

baik untuk fisik maupun SDM

pengangguran

pengangguran

∆ kemiskinan

∆ kemiskinan

2.

2.

Investasi SDM rendah

Investasi SDM rendah

penguasaan IPTEK

penguasaan IPTEK

rendah

rendah

produktivitas rendah

produktivitas rendah

kemiskinan

kemiskinan

meningkat

(61)

Kebijakan Melawan Kemiskinan

Pengaturan PemilikanPengaturan Pemilikan

PemanfaatanLahan PemanfaatanLahan 

tidak terjadi lahan tidur,tidak terjadi lahan tidur,

Riset dan Teknologi Riset dan Teknologi

Tabungan Dalam NegeriTabungan Dalam Negeri

Modal Luar NegeriModal Luar Negeri

Alokasi InvestasiAlokasi Investasi

Pemberdayaan Pemberdayaan Sektor Pertanian

Sektor PertanianPerdagangan LN Perdagangan LN

Fiskal - PajakFiskal - Pajak

Pendapatan

PENDIDIKAN

KESEHATAN NUTRISI

Kesuburan Lingkungan

Hidup Sehat MCK

Air bersih

(62)
(63)

Strategy for Development

Strategy for Development

1.

1.

Melalui Pengembangan SDM Melalui Pengembangan SDM  akan mampu akan mampu memasuki era Global

memasuki era Global  unggul dalam daya saing unggul dalam daya saing

2.

2.

PSDM akan berdampak PSDM akan berdampak meningkatnya produktivitas meningkatnya produktivitas

 naiknya pendapatan naiknya pendapatan

3.

3.

Ekonomi lebih mampu bersaing Ekonomi lebih mampu bersaing  tidak ada ekonomi tidak ada ekonomi biaya tinggi

biaya tinggi  perkembang an harga stabil perkembang an harga stabil  ekonomi ekonomi makro stabil

makro stabil

4.

4.

Perdagangan LN meningkat Perdagangan LN meningkat  arus modal dari LN arus modal dari LN masuk
(64)

Virtuous Circle

Hubungan antara pertumbuhan, kesempatan kerja dan pemberantasan kemiskinan

Economic Growth

Increased productive capacity

Productive capacity

Higher income of Higher Expenditure on

health, education and skill development

Employment with rising

(65)

DIKLAT SDM

LITBANG

INOVASI INDUSTRIPRODUK

NAKER

PROFESSIONAL

PASAR DINAMIKA

PASAR

CAPACITY BUILDING

DAYA SAING Perusahaan

BPPT

Ristek

Perguruan Tinggi

Kompeten

Kompetitif

Dalam Negeri dan Luar Negeri [Export]

Standar Mutu [ISO]

Kompeten & Kompetitif

Perguruan Tinggi Balai Latihan Kerja

(66)

DIKLAT – PSDM

DIKLAT – PSDM

1.

1.

Ada keterkaitan & kesinambungan

Ada keterkaitan & kesinambungan

Diklat,Litbang,Naker(SDM),Industri dalam

Diklat,Litbang,Naker(SDM),Industri dalam

Membangun Kapasitas.

Membangun Kapasitas.

2.

2.

Melalui Diklat dan Litbang

Melalui Diklat dan Litbang

SDM dikem-

SDM dikem-

bangkan menjadi Manusia Modal

bangkan menjadi Manusia Modal

3.

3.

Manusia Modal menciptakan produk

Manusia Modal menciptakan produk

berkualitas,kompeten dan kompetitif

berkualitas,kompeten dan kompetitif

4.

4.

Produk berkualitas mampu meme nuhi

Produk berkualitas mampu meme nuhi

permintaan pasar domestik maupun ekspor

(67)

CAPACITY BUILDING FOR COMPETENT &

COMPETITIVE HUMAN RESOURCE [HUMAN CAPITAL]

Naker siap kerja

(68)

Capacity Building for

Capacity Building for

Competent and Competitif Human

Competent and Competitif Human

Resource ( Human Capital )

Resource ( Human Capital )

1.

1.

Human Capital= f(Diklat, Politeknik

Human Capital= f(Diklat, Politeknik

Universitas,BLK,LITBANG,BPPT )

Universitas,BLK,LITBANG,BPPT )

2.

2.

PSDM / Diklat merupakan langkah

PSDM / Diklat merupakan langkah

strategis untuk mencapai unggulan daya

strategis untuk mencapai unggulan daya

saing

saing

kompeten

kompeten

kompe titif

kompe titif

3.

3.

LITBANG

LITBANG

R and D

R and D

akan menjamin

akan menjamin

produk berkualitas untuk Pasar

produk berkualitas untuk Pasar

konsumen domestik maupun ekspor.

(69)
(70)

Human Capital – K’uan T’ZU ,

Human Capital – K’uan T’ZU ,

500 BC

500 BC

If You plan a year, Plant a seed “

If You plan a year, Plant a seed “

If for ten years, Plant a tree “

If for ten years, Plant a tree “

If for hundred years teach the people “

If for hundred years teach the people “

It because : When You sow a seed, you will

It because : When You sow a seed, you will

reap single harvest,

reap single harvest,

When You

When You

teach

teach

the people , you will reap a

the people , you will reap a

hundred harvest.

(71)

Tool and Education

Tool and Education

Give the people a handout or a tool, and

Give the people a handout or a tool, and

they live a little better; When You give

they live a little better; When You give

them

them

Education,

Education,

and they will change the

and they will change the

world “

world “

Pendidikan merupakan wacana utama

Pendidikan merupakan wacana utama

untuk kehidupan masa depan yang lebih

untuk kehidupan masa depan yang lebih

berkualitas.

(72)

Arti dan Penting

Arti dan Penting

Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT )

Pendidikan dan Pelatihan(DIKLAT )

1.

1.

Musuh terbesar umat manusia adalah

Musuh terbesar umat manusia adalah

kebodohan dan kemiskinan

kebodohan dan kemiskinan

Miskin karena

Miskin karena

Bodoh atau Bodoh karena miskin

Bodoh atau Bodoh karena miskin

2.

2.

Mencerdaskan kehidupan Bangsa merupakan

Mencerdaskan kehidupan Bangsa merupakan

prasyarat untuk bebas dari kebodohan dan

prasy

Gambar

Tabel 1 IndonesiaTabel 1 Indonesia
Tabel 2   KESEMPATAN KERJA TUMBUH DAN  MENURUNKAN
Tabel 3  Hambatan Penciptaan Lapangan Tabel 3  Hambatan Penciptaan Lapangan
Tabel 4  Kondisi Pasar Kerja di Tabel 4  Kondisi Pasar Kerja di

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Para penari masih belum bisa menghayati pesan dakwah yang terdapat dalam sya’ir tari Rateeb Meuseukat di saat sedang menari karena belum memahami betul pesan

Since administrative data reported by election authorities provide a more accurate measure of voter turnout than survey-based studies (Elections Canada 2012), International IDEA

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa Faktor abiotik perairan seperti O 2 terlarut, suhu air dan udara, pH air, kecerahan dan substrat di tiga biotop.. cukup

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Profil berpikir subjek motivasi belajar matematika tinggi dan rendah. 1) saat menjawab

[Koreksi aritmatik untuk penawaran kontrak lump sum yang melampirkan daftar kuantitas dan harga hanya dilakukan untuk menyesuaikan volume pekerjaan yang tercantum

Hasil dari penelitian ini menunjukan Kapata dan Tarian Ma’atenu dalam praktek komunikasi ritual lebih cenderung menampilkan aspek pertunjukan atau seremonial yang sakral

sebagaimana yang dikutip oleh Ely Masykuroh[3], yang dimaksud dengan ilmu ekonomi adalah ilmu yang membicarakan tentang sutdy mengenai cara-cara manusia dan masyarakat dalam