Misi & Motto Depdiknas
C. Hasil-hasil
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA
CERDAS DAN KOMPETITIF, YANG BERKEADILAN, BERMUTU, DAN RELEVAN DENGAN
KEBUTUHAN MASYARAKAT LOKAL DAN GLOBAL.
Misi ini dilaksanakan dengan prinsip-prinsip:
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi
hak azasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa;
Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multi makna;
Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat;
Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran;
Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga
masyarakat;
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
(
UU Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 4 Tahun 2003
)
MISI
PENDIDIKAN BERMUTU UNTUK SEMUA
MOTTO
Visi pada halaman sebelumnya diturunkan ke dalam Misi
Departemen Pendidikan Nasional untuk dijadikan pedoman kerja
kongkrit dalam mencapai sasaran sistem pendidikan nasional.
Motto dibuat sedemikian rupa sebagai sumber
spirit
bagi Departemen
Pendidikan Nasional dalam mencapai visi dan misi yang telah
VISI 2025
Sesuai UU Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, maka pendidikan nasional harus mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pada tahun 2025, Sistem Pendidikan Nasional berhasrat menghasilkan:
INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF
(Insan Kamil / Insan Paripurna)
Visi Depdiknas 2025
C. Hasil-hasil
Makna Insan Indonesia Kompetitif
• Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan
• Bersemangat juang tinggi
• Mandiri
• Pantang menyerah
• Pembangun & pembina jejaring
• Bersahabat dengan perubahan
• Inovatif dan menjadi agen perubahan
• Produktif
• Sadar mutu
• Berorientasi global
• Pembelajar sepanjang hayat
Kompetitif
• Gandrung akan olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas
• Aktualisasi insan adiraga
Cerdas
kinestetik
• Gandrung akan olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan & teknologi • Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan
imajinatif
Cerdas
intelektual
• Gandrung akan olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiativitas terhadap kehalusan dan keindahan, serta meningkatkan kemampuan ekspresi estetis
• Aktualisasi insan sosial yang mampu membina hubungan timbal balik, empatik dan simpatik, ceria dan percaya diri, menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara, serta berwawasan kebangsaan yang sadar akan hak dan kewajiban warga negara
Cerdas
emosional & sosial
• Gandrung akan olah hati/kalbu untuk menumbuhkan
keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia
Cerdas
spiritual
Makna Insan Indonesia Cerdas
Visi 2025
Diagram berikut menunjukkan penjabaran tema sistem pendidikan
nasional pada tahun 2025 (Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif)
yang tertuang di dalam visi departemen pendidikan nasional tahun
2025.
Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan sesuai dengan prioritas
nasional, serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara
sosial ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. Kebijakan ini ditujukan untuk meningkatkan
kapasitas penduduk Indonesia untuk dapat belajar sepanjang hayat dalam rangka peningkatan daya saing bangsa di era global, serta
meningkatkan peringkat IPM hingga mencapai posisi sama dengan atau lebih baik dari peringkat IPM sebelum krisis. Untuk itu, sampai dengan
tahun 2009 dilakukan upaya-upaya sistematis dalam pemerataan dan perluasan pendidikan, dengan mempertahankan APM-SD pada tingkat
94%, memperluas SMP/MTs hingga mencapai APK 97,4% atau APM 75,5% serta menurunkan angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas
hingga 5%.
Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional
Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing di masa depan diharapkan dapat memberikan dampak bagi perwujudan eksistensi manusia dan
interaksinya sehingga dapat hidup bersama dalam keragaman sosial dan budaya. Selain itu, upaya peningkatan mutu dan relevansi dapat
meningkatkan taraf hidup masyarakat serta daya saing bangsa. Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan
nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berahlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi
estetika, dan kualitas jasmani. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik yang
lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik ditingkat lokal, nasional
maupun global.
Kebijakan Pembangunan Pendidikan Nasional
Kebijakan dalam Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan
Pencitraan Publik
Tujuan jangka panjang Depdiknas adalah mendorong kebijakan sektor agar mampu memberikan arah reformasi pendidikan secara efektif, efisien
dan akuntabel. Kebijakan ini diarahkan pada pembenahan perencanaan jangka menengah dengan menetapkan kebijakan strategis serta
program-program yang didasarkan pada urutan prioritas. Di samping itu, disusun pula pola-pola pendanaan bagi keseluruhan sektor berdasarkan
prioritas, baik dari sumber Pemerintah, orangtua maupun
stakeholder
lain di setiap tingkat pemerintahan.
Pengelolaan pendidikan nasional menggunakan pendekatan secara menyeluruh dari sektor pendidikan (
sector-wide approach
) yang bercirikan:
(a) program kerja disusun secara kolaboratif dan sinergis untuk menguatkan implementasi kebijakan pada semua tingkatan, (b) reformasi
institusi dilaksanakan secara berkelanjutan yang didukung program pengembangan kapasitas, dan (c) perbaikan program dilakukan secara
berkelanjutan dan didasarkan pada evaluasi kinerja tahunan yang dilaksanakan secara sistematis dan memfungsikan peran-peran
stakeholder
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Sekretariat Jenderal
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih
lanjut dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di
bawah ini. Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan
pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 – 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISIPEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
• UU & PP Guru & Dosen, BHP, Perbukuan, Bahasa • Sosialisasi Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas &
Kompetitif 2005
• Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan • Pelaksanaan aturan PNBP
• Tata nilai kerja dan gaya kepemimpinan khas Depdiknas • Renstra Diknas, Depag, dan Pemda selaras dgn visi
Depdiknas 2025
• Sistem perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi
• Kompetensi sebagai dasar dalam penempatan pegawai • Laporan keuangan Depdiknas wajar tanpa syarat • % serapan anggaran
• ISO di bidang manajemen
• Perbaikan citra dan peningkatan image Depdiknas dimata publik
• Kemitraan internasional
• Penurunan kerugian anggaran negara
• Depdiknas menjadi benchmark technocracy (Departemen terbaik) • Sistem & prosedur perencanaan,
pengelolaan keuangan, pegawai, & asset tlh dpt dioperasikan
• Citra Depdiknas makin kredibel • Sistem kelembagaan dan organisasi
Depdiknas berfungsi optimal • Kerjasama internasional di bidang
pendidikan semakin berkembang • Akuntabilitas publik di bidang pendidikan
terpelihara
• Sistem layanan Depdiknas sudah memenuhi standar regional/ ASEAN • Citra Depdiknas di mata ASEAN makin
kredibel
• Kerjasama internasional di bidang pendidikan
• Akunntabilitas publik di bidang pendidikan sudah mapan
• Sistem layanan Depdiknas sudah memenuhi standar internasional • Citra Depdiknas di mata internasional
makin kredibel
• Kerjasama internasional di bidang pendidikan
• Akunntabilitas publik di bidang pendidikan sudah mapan
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
• Pembentukan nilai-nilai serta budaya kerja yang konstruktif
• Pengembangan sisdur perencanaan, pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset
• Peningkatan akuntabilitas publik dalam pelayanan pendidikan
• Pengembangan/revitalisasi kelembagaan, termasuk tupoksinya
• Peningkatan sosialisasi dan publikasi kebijakan dan program Depdiknas
• Intensifikasi penyelesaian RPP dan RUU
• Peningkatan standar kompetensi teknis dan manajerial SDM
• Pengembangan public trust & image
• Peningkatan kerjasama Depdiknas dengan mitra internasional, baik bilateral maupun multilateral
• Memperkuat sistem pengelolaan kelembagaan berbasis kinerja • Penguatan Sistem dan prosedur
perencanaan, pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset
• Penguatan citra Depdiknas • Pemantapan fungsi kelembagaan • Penguatan dan perluasan kerjasama
internasional di bidang pendidikan • Penguatan akuntabilitas publik
• Peningkatan/pengembangan layanan pendidikan
• Pemeliharaan dan peningkatkan citra Depdiknas
• Pemantapan kerjasama internasional di bidang pendidikan
• Pemantapan akuntabilitas publik di bidang pendidikan
• Pemantapan layanan pendidikan • Pemeliharaan dan peningkatkan citra
Depdiknas
• Pemantapan dan peningkatan kerjasama internasional di bidang pendidikan • Pemantapan akuntabilitas publik di bidang
pendidikan
UKURAN KINERJA KUNCI
Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas dan
Pencitraan Publik
• Disahkannya UU Guru & Dosen, BHP, Perbukuan, Bahasa • Dikeluarkannya Peraturan Pemerintah tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Guru & Dosen, BHP, Perbukuan dan Bahasa
• Terlaksananya sosialisasi Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas & Kompetitif 2005
• Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan mulai diaplikasikan
• Depdiknas menjadi rujukan dalam pengelolaan kelembagaan • Tertatanya sistem dan prosedur
perencanaan , pengelolaan keuangan, pegawai, dan asset:
• Laporan keuangan Depdiknas dinilai wajar tanpa syarat oleh BPK (2009)
• RKAKL tersusun tepat waktu dan akurat • Seluruh asset Depdiknas tercatat dan
terdokumentasikan dengan lengkap
• Sistem layanan pendidikan sudah sejajar dengan negara-negara maju di ASEAN
• Citra positif Depdiknas sudah mapan • Kerjasama internasional di bidang
pendidikan makin mantap • Sistem dan prosedur kerja sudah
berjalan sesuai standar sistem dan prosedur kerja
• Sistem layanan pendidikan sudah memenuhi standar pelayanan internasional
• Citra positif Depdiknas makin mapan • Kerjasama internasional di bidang
pendidikan makin mantap
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Sekretariat
Jenderal
(lanjutan)
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 – 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISIPEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
UKURAN KINERJA KUNCI
• Sisdur Keuangan & SIM Aset dan Keuangan mulai diaplikasikan
• Terlaksananya aturan PNBP yang meningkatkan citra baik Depdiknas
• Disepakati dan diterapkannya tata nilai dan gaya kepemimpinan khas Depdiknas
• Selarasnya renstra Diknas, Depag, dan Pemda dengan visi Depdiknas 2025
• Diterapkannya sistem perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi
• Digunakannya kompetensi sebagai dasar dlm penempatan pegawai
• Tercapainya status wajar tanpa syarat terhadap laporan keuangan Depdiknas dinilai oleh BPK • Tercapainya 95% serapan anggaran • Memperoleh ISO di bidang manajemen
• Membaiknya citra dan image Depdiknas dimata publik • Meningkatkan jumlah program kemitraan internasional • Menurunnya % kerugian anggaran negara
• Sistem pengelolaan kepegawaian berlangsung secara efisien dan efektif • Depdiknas memperoleh ISO di bidang
manajemen
• Daya serap anggaran Depdiknas sesuai dengan target dan waktu
• Anggaran Depdiknas meningkat secara signifikan (di atas 20%)
• Rating pelayanan Depdiknas terbaik • Suplai dan demand pendidikan selaras • Makin meningkat dan mantapnya program
kemitraan internasional • Meningkatnya transparansi dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Inspektorat Jenderal
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISIPEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
• Pengembangan sistem pengendalian internal (SPI)
• Peningkatan kompetensi dan kapasitas aparat Itjen
• Peningkatan ketaatan pengelola pendidikan terhadap peraturan perundang-undangan • Penataan organisasi dan tata kerja
pengawasan pendidikan
• Intensifikasi tindakan preventif pengawasan Itjen
• Intensifikasi dan ekstensifikasi pengawasan • Peningkatan penyelesaian tindak lanjut
temuan hasil pengawasan (aparat pengawasan fungsional, legislatif, dan masyarakat).
• Perluasan sistem pengendalian internal pada instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan
• Pengukuhan kompetensi dan penyeimbangan kapasitas aparat Itjen
• Terwujudnya efisiensi, efektifitas, dan sinergi pengawasan pendidikan
• Intensifikasi tindakan preventif pengawasan Itjen sampai dengan instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan
• Peningkatan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawas
• Sistem pengendalian internal pendidikan sampai pada tingkat satuan pendidikan. • Pengakuan atas kompetensi auditor
pendidikan di kalangan auditor di luar Itjen Depdiknas
• Pengakuan atas pengelolaan organisasi dan tata kerja pengawasan sesuai dengan standarisasi regional
• Pengakuan atas mutu tindakan preventif pengawasan Itjen oleh pihak pengguna • Pengakuan mutu pengawasan Itjen oleh pihak
pengguna
• Para auditan sadar akan pentingnya penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan
• Sistem pengendalian internal sesuai dengan standar internasional
• Pengakuan atas kompetensi auditor pendidikan di dunia Internasional.
• Dpengakuan pengelolaan organisasi dan tata kerja pengawasan sesuai dengan standar Internasional (ISO atau sertifikat sejenis) • Terciptanya citra positif pengawasan
pendidikan di mata publik.
• Terciptanya good governance dan clean goverment di lingkungan pendidikan • Terwujudnya akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan pendidikan
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas
dan Pencitraan Publik
• Pengembangan sistem pengendalian internal (SPI)
• Peningkatan ketaatan pengelola pendidikan terhadap peraturan perundang-undangan • Penataan organisasi dan tata kerja
pengawasan pendidikan
• Intensifikasi, ekstensifikasi, dan tindakan preventif pengawasan Itjen
• Peningkatan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pengawasan (aparat pengawasan fungsional, legislatif, dan masyarakat).
• Peningkatan kompetensi dan kapasitas aparat Itjen
• Sertifikasi kompetensi auditor pendidikan • Perbaikan perlindungan auditor dan biaya
pelaksanaan pemeriksaan
Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas
dan Pencitraan Publik
• Fasilitasi pembangunan sistem pengendalian internal pada instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota • Sosialisasi ketaatan pada peraturan
perundang-undangan dan pencapaian kinerja • Penerapan ICT dalam pengawasan dini • Pengembangan pengawasan kinerja melalui
peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan aparat pengawas internal dan eksternal
• Penerapan penghargaan dan hukuman dalam tindak lanjut hasil pengawasan • Pengembangan kualitas dan etika profesi
auditor
Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas
dan Pencitraan Publik
• Penerapan sistem pengendalian internal secara menyeluruh di tingkat nasional • Pemantapan penerapan ICT dalam
pengawasan dini
• Pemantapan pengawasan kinerja, Modernisasi secara menyeluruh penerapan ICT dalam pengawasan, Pemantapan peningkatan kerjasama dan koordinasi dengan aparat pengawas internal dan eksternal
• Penerapan lanjutan penghargaan dan hukuman dalam tindak lanjut hasil pengawasan
• Sosialisasi standar kompetensi dan etika profesi auditor pendidikan melalui media teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
Penguatan Tata Kelola (Governance), Akuntabilitas
dan Pencitraan Publik
• Penerapan sistem pengendalian internal sesuai dengan standar internasional • Evaluasi standar kompetensi auditor
pendidikan oleh lembaga internasional untuk memperoleh pengakuan internasional • Pengakuan organisasi dan tata kerja
pengawasan kepada lembaga internasional • Publikasi keberhasilan pengawasan
pendidikan
• Penerapan bebas dari korupsi di lingkungan Depdiknas.
• Pemberian peringkat bagi unit kerja yang akuntabel dan transparan.
UKURAN KINERJA KUNCI
• Terjaminnya keselamatan kerja bagi para auditor
• Pembiayaan pemeriksaan berdasarkan biaya aktual
• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal di seluruh unit utama Depdiknas
• Lebih dari 90 % auditor Itjen memiliki sertifikat profesi auditor pendidikan dan mendapat penghargaan yang berkaitan dengan etika profesi
• Penyimpangan pengelolaan keuangan < 30% anggaran belanja Depdiknas.
• SPOP audit kinerja dan keuangan selesai disusun.
• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal di seluruh instansi vertikal di daerah dan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
• Rasio auditor dan auditan adalah 1 : 10 (satu tahun seorang auditor melakukan lima kali pemeriksaan terhadap sepuluh sasaran) • Penyimpangan pengelolaan keuangan < 15%
anggaran belanja Depdiknas.
• Terlaksananya pembaharuan SPOP audit kinerja dan audit keuangan untuk semua jenjang pendidikan.
• Terbentuk dan terlaksananya sistem pengendalian internal secara menyeluruh di tingkat nasional,
• Adanya auditor di luar Depdiknas yang mengikuti program sertifikasi kompetensi auditor pendidikan
• Berkurangnya keluhan/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan pendidikan. • Meningkatnya citra institusi pengawasan
pendidikan
• Adanya permintaan pengawasan dini dari auditan,
• Sistem pengendalian internal telah memperoleh ISO atau sertifikat sejenis. • Uji kompetensi auditor pendidikan telah
memperoleh sertifikasi internasional • Adanya auditor yang mendapatpenghargaan
etika dan indenpendensi pada tingkat Internasional
• Tidak ada keluhan atau pengaduan atas pegelolaan pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Inspektorat
Jenderal
(lanjutan)
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISIPEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
UKURAN KINERJA KUNCI
• Terselenggaranya administrasi dan pengawasan dengan menggunakan ICT • Terselenggaranya kerjasama pengawasan
dengan aparat pengawasan internal, eksternal, dan penegak hukum
• Terwujudnya sinkronisasi jadual pelaksanaan pengawasan dalam bentuk program kerja pemeriksaan tahunan (PKPT)
• Temuan sebelum tahun 2005, selesai ditindaklanjuti
• Minimal 50% kasus penyimpangan dapat diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun anggaran berjalan
• Terlaksananya pembaharuan SPOP audit kinerja dan audit keuangan untuk semua jenjang pendidikan.
• Penerapan secara intensif pengawasan dini dengan memanfaatkan ICT
• Adanya kesepahaman dan kesepakatan antar aparat pengawasan internal, eksternal, dan aparat penegak hukum
• 50 % auditan melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dalam waktu kurang dari 60 hari
• Adanya permintaan dari lembaga donor untuk melakukan pengawasan terhadap kegiatan pendidikan yang dibiayai dengan loan/grant
• 70 % auditan melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dalam waktu kurang dari 60 hari
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi
• Kurikulum PT yang relevan dg kebutuhan pasar
• Setiap PT unggulan memiliki perpustakaan yang memenuhi standar internasional • Peningkatan jumlah PT unggulan
• Peningkatan jumlah dosen PT yg berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi
yang masuk 100 besar Asia
• Peningkatan publikasi pada jurnal akademis International
• Tercapainya target jumlah PTN sebagai badan hukum
• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh dosen
• Peningkatan jumlah dan kapasitas PT • Peningkatan jumlah paten
• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi
• Kurikulum PT yang relevan dgn kebutuhan pasar
• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional
• Peningkatan jumlah PT unggulan
• Peningkatan jumlah dosen PT yg berkualitas • Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi
yang masuk 100 besar Asia
• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi yang masuk 100 besar dunia
• Peningkatan publikasi pada jurnal akademis International
• Tercapainya target jumlah PTN sbg badan hukum
• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh dosen
• Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS • Peningkatan jumlah paten
• Tercapainya target partisipasi pendidikan tinggi
• Kurikulum PT yang relevan dgn kebutuhan pasar
• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional
• Peningkatan jumlah PT unggulan • Peningkatan jumlah dosen-dosen PT yang
berkualitas
• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi yang masuk 100 besar Asia
• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi yang masuk 100 besar dunia
• Peningkatan publikasi pada jurnal akademis International
• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh dosen
• Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS • Peningkatan jumlah paten
• PT unggulan meperoleh akreditasi internasional
• Peningkatan jumlah PT unggulan • Peningkatan jumlah dosen-dosen PT yang
berkualitas
• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi yang masuk 100 besar Asia
• Peningkatan Jumlah jurusan perguruan tinggi yang masuk 100 besar dunia
• Peningkatan publikasi pada jurnal akademis International
• Peningkatan jumlah buku teks yg ditulils oleh dosen
• Peningkatan jumlah dan kapasitas PTS • Peningkatan jumlah paten dunia
PROGRAM PEMBANGUNAN
• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat
• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic
• Program bantuan pengadaan koleksi buku, pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan
• Program datasering, magang & beasiswa bg dosen
• Program peningkatan jumlah penelitian • Program jurusan unggulan perguruan tinggi • Program pengembangan budaya penelitian di kampus-kampus (mentalist & behaviorist
approaches)
• Program perubahan status PTN menjadi badan hukum
• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten
• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat
• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic
• Program bantuan pengadaan koleksi buku, pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan
• Program datasering, magang & beasiswa bg dosen
• Program peningkatan jumlah & kualitas penelitian
• Program jurusan unggulan perguruan tinggi • Program pengembangan budaya penelitian di kampus-kampus (mentalist & behaviorist
approaches)
• Program percepatan perubahan status PTN menjadi badan hukum
• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten
• Program perluasan akses PT & Peningkatan peran serta masyarakat
• Program pengembangan kurikulum PT • Program pendirian Polytechnic
• Program bantuan pengadaan koleksi buku, pelangganaan jurnal ilmiah dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan
• Program peningkatan kualitas penelitian • Program datasering, magang & beasiswa bg
dosen
• Program jurusan unggulan perguruan tinggi • Program pengembangan budaya penelitian di kampus-kampus (mentalist & behaviorist
approaches)
• Program percepatan perubahan status PTN menjadi badan hukum
• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten
• Program pendirian Polytechnic • Program bantuan pengadaan koleks
iperpustakaan dan pemenuhan biaya operasional perpustakaan
• Program peningkatan kualitas penelitian • Program detasering, magang, dan beasiswa
bagi dosen
• Program jurusan unggulan perguruan tinggi • Program pengembangan budaya penelitian di kampus-kampus (mentalist & behaviorist
approaches)
• Pemberian insentif riset yang berpotensi paten dunia
UKURAN KINERJA KUNCI
• Angka partisipasi kasar PT 18%
• Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi turun 50%
• Jumlah Polytechnic meningkat 50% (120 to 180)
• PersentasePT unggulan yg memiliki perpustakaan berstandar internasional mjd 100% (dari 60%)
• Persentase dosen berpendidikan S2/S3 mjd 70% (dari 50%)
• Angka partisipasi kasar PT 25%
• Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi turun 25%
• Jumlah Polytechnic meningkat 50% (180 mjd 270)
• Jumlah PT yang mendapat akreditasi Internasional (10 jurusan)
• Persentase dosen berpendidikan S2/S3 mjd 100% (dari 70%)
• Angka partisipasi kasar PT 30%
• Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi turun 25%
• Jumlah Polytechnic meningkat 25% (270 mjd 330)
• Jumlah PT yang mendapat akreditasi Internasional (20 jurusan)
• Prosentase dosen berpendidikan S3 mjd 70%
• Angka partisipasi kasar PT 35%
• Jumlah pengangguran berpendidikan tinggi turun 25%
• Jumlah Polytechnic meningkat 20% (330 mjd 396)
• Jumlah PT yang mendapat akreditasi Internasional (30 jurusan)
• Prosentase dosen berpendidikan S3 mjd 100%
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
UKURAN KINERJA KUNCI
• 5 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA (seni, manajemen, kedokteran, keperawatan, politeknik)
• Persentase jumlah buku teks yang ditulis dosen meningkat 50%
• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 50%
• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20% • Publikasi jurnal akademik internasional
naik30%
• Persentase paten meningkat 100% (dari 30 mjd 60)
• 10 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 2 masuk 100 besar dunia • Persentase jumlah buku teks yang ditulis
dosen meningkat 50%
• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 80%
• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20% • Publikasi jurnal akademik internasional naik
30%
• Persentase paten meningkat 100% (dari 60 mjd 120)
• 20 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 5 masuk 100 besar dunia • Persentase jumlah buku teks yang ditulis
dosen meningkat 50%
• Jumlah PTN yang telah menjadi badan hukum ,menjadi 100%
• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20% • Publikasi jurnal akademik internasional naik
30%
• Persentase paten meningkat 100% (dari 120 mjd 240)
• 30 jurusan perguruan tinggi masuk 100 besar ASIA; 10 masuk 100 besar dunia • Persentase jumlah buku teks yang ditulis
dosen meningkat 50%
• Jumlah dan kapasitas PTS meningkat 20% • Publikasi jurnal akademik internasional naik
30%
• Jumlah paten dunia min 15
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
• Sarana & prasarana Pendidikan Dasar & Menengah diseluruh Indonesia telah memenuhi syarat (100%)
• Tercapainya target Pendidikan Dasar 9 tahun (98%)
• Satu buku untuk setiap 1 siswa.
• Tersedianyal buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat pekerjaan, dan melanjutkan
• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal
• Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional untuk setiap jenjang & jenis di semua provinsi
• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan
• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional • Tersedianya ICT di pend. Menengah • Terselenggaranya pendidikan jarak jauh • Terselenggaranya pendidikan Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis
kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab
• SIM-Sistem Informasi Manajemen - Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)
• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah • Wajib belajar 12 tahun
• Tersedianya buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat pekerjaan, dan melanjutkan
• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal
• Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional untuk setiap jenjang & jenis di semua propinsi
• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan
• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional • Tersedianya ICT di pendidikan Menengah • Terselenggaranya pendidikan jarak jauh • Terselenggaranya pendidikan Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus • Terselenggaranya kurikulum berbasis
kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab
• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)
• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah • Wajib belajar 12 tahun
• Tersedianya buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat pekerjaan, dan melanjutkan
• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal
• Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional untuk setiap jenjang & jenis di semua propinsi
• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan
• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional • Tersedianya ICT di pendidikan Menengah • Terselenggaranya pendidikan jarak jauh • Terselenggaranya pendidikan Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab
• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)
• Penambahan fasilitas pada sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah • Wajib belajar 12 tahun yang bermutu • Tersedianya buku referensi dan bacaan di
perpustakaan
• penciptaan lapangan Kerja, Mendapat pekerjaan, dan melanjutkan
• Setiap Kabupaten/Kota memiliki sekolah kejuruan berbasis keunggulan lokal
• Beroperasinya Sekolah Bertaraf Internasional untuk setiap jenjang & jenis di semua kabupaten/kota
• pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan
• Peningkatan rata-rata skor ujian nasional • Tersedianya ICT di pendidikan Dasar • Terselenggaranya pendidikan jarak jauh • Terselenggaranya pendidikan Inklusi • Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Peningkatan kemampuan berbahasa asing Inggris, Mandarin, Jepang, Arab
• SIM-Sistem Informasi Manajemen- Pendidikan (siswa, buku, sarana & sekolah)
PROGRAM PEMBANGUNAN
• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah
• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK
• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan seperti Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain
• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)
• Program bantuan beasiswa
• Program pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal
• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah
• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK
• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan seperti Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain
• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)
• Program bantuan beasiswa
• Program pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal
• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah
• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK
• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan spt. Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain
• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)
• Program bantuan beasiswa
• Program pemanfaatan teknologi informasi & komunikasi serta televisi edukatif untuk mencapai daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan tertinggal
• Program penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah
• Program rehabilitasi gedung SD, SMP, SMA/SMK
• Program pembangunan ruang penunjang pendidikan spt. Perpustakaan, lab, dan ruang-ruang lain
• Program Bantuan Biaya Operasional Sekolah (BOS)
• Program bantuan beasiswa
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM
(lanjutan )
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
UKURAN KINERJA KUNCI
• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah
• Program peningkatan peran serta masyarakat pada SMA/SMK/SM terpadu • Program peningkatan rasio jumlah lulusan
SMK & SMA
• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal
• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional
• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan
• Program akreditasi sekolah
• Program peningkatan rata-rata skor ujian nasional
• Program pendidikan inklusi
• Program pembinaan olimpiade nasional & internasional
• Program kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Terselenggaranya program pendidikan bahasa asing
• Persentase sarana dan prasarana pendidikan dasar & menengah yang layak pakai (100%) • Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;
SMA/SMK - 25:1)
• Mencapai 70% unit cost dari Biaya Operasional Sekolah
• 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa
• 20% siswa berbakat mendapat bantuan beasiswa
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan dasar (98%)
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%)
• ICT Center di setiap kabupaten terutama daerah terpencil
• Rasio jmlh SMA : SMK = 50% : 50 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1 • 80% dari peseta ujian nasional mencapai
rata-rata nilai 6.00
• Persentase Sekolah Menengah Swadaya Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)
• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah
• Program peningkatan peran serta masyarakat pada SMA/SMK/SM terpadu • Program peningkatan rasio jumlah lulusan
SMK & SMA
• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal
• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional
• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan
• Program akreditasi sekolah
• Program peningkatan rata-rata skor ujian nasional
• Program pendidikan inklusi
• Program pembinaan olimpiade nasional & internasional
• Program kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah • Persentase sarana dan prasarana pendidikan
dasar & menengah yang layak pakai (100%) • Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;
SMA/SMK - 25:1)
• Mencapai 70% unit cost dari Biaya Operasional Sekolah
• 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa
• 20% siswa berbakat mendapat bantuan beasiswa
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan dasar (98%)
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%)
• ICT Center di setiap kabupaten terutama daerah terpencil
• Rasio jmlh SMA : SMK = 40% : 60 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1 • 90% dari peseta ujian nasional mencapai
rata-rata nilai 6.00
• Persentase Sekolah Menengah Swadaya Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)
• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten
• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah
• Program peningkatan peran serta masyarkat pada SMA/SMK/SM terpadu
• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA
• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal
• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional
• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan
• Program akreditasi sekolah
• Program peningkatan rata-rata skor ujian nasional
• Program pendidikan inklusi
• Program pembinaan olimpiade nasional & internasional
• Program kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah • Persentase sarana dan prasarana pendidikan
dasar & menengah yang layak pakai (100%) • Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;
SMA/SMK - 25:1)
• Mencapai 70% unit cost dari Biaya Operasional Sekolah
• 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa
• 20% siswa berbakat mendapat bantuan beasiswa
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan dasar (98%)
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%)
• ICT Center di setiap kabupaten terutama daerah terpencil
• Rasio jmlh SMA : SMK = 30% : 70 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1 • 80% dari peseta ujian nasional mencapai
rata-rata nilai 7.00
• Persentase Sekolah Menengah Swadaya Masyarakat dengan jumlah Sekolah Menengah (40%)
• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten
• Program kemudahan kepemilikan buku sekolah
• Program peningkatan peran serta masyarkat pada SMA/SMK/SM terpadu
• Program peningkatan rasio jumlah lulusan SMK & SMA
• Program pengembangan sekolah berbasis keunggulan lokal
• Program pengembangan dan pembinaan sekolah bertaraf internasional
• Program pengadaan buku, teks, referensi, dan bacaan
• Program akreditasi sekolah
• Program peningkatan rata-rata skor ujian nasional
• Program pendidikan inklusi
• Program pembinaan olimpiade nasional & internasional
• Program kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Wajib belajar 12 tahun yang bermutu • Tersedianya TV Edukasi di setiap sekolah • Persentase sarana dan prasarana pendidikan
dasar & menengah yang layak pakai (100%) • Rasio siswa dan guru (SD & SMP - 20:1;
SMA/SMK - 25:1)
• Mencapai 70% unit cost dari Biaya Operasional Sekolah
• 60% siswa miskin mendapat bantuan beasiswa
• 20% siswa berbakat mendapat bantuan beasiswa
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan dasar (98%)
• Angka partisipasi kasar (APK) untuk pendidikan menengah (70%)
• ICT Center di setiap kabupaten terutama daerah terpencil
• Rasio jmlh SMA : SMK = 30% : 70 % • Rasio jumlah buku dengan siswa = 1:1 • 80% dari peserta ujian nasional mencapai
rata-rata nilai 7.00
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal MPDM
(lanjutan)
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
UKURAN KINERJA KUNCI
• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten
• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi • 98% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar 9
tahun
• Tersedianya 500 judul buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• Lulusan SMK menciptakan lapangan kerja (20%), Mendapat pekerjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)
• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pendidikan
• Lab komputer di setiap sekolah Menengah • Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta
50%
• 50% siswa SMP yang mengikuti pendidikan jarak jauh dari kodisi sekarang
• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan pend. Inklusi
• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus, pada semua
daerah khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pendidikan
• Tercapainya standar bahasa Inggris • SMA 15 % mempunyai score 400 TOEFL • SMK 20 % mempunyai score 400 TOIEC • Angka drop-out SD 7%, SMP 3%, SLTA 5%
• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi • 105% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar
9 tahun
• Tersedianya 750 judul buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%), Mendapat pekerjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)
• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend • Lab komputer di setiap sekolah Menengah • Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta
50%
• 75% siswa SMP yang mengikuti pendidikan jarak jauh dari kodisi sekarang
• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan pendidikan Inklusi
• Olimpiade nasional & internasional • Pendidikan Layanan khusus, pada semua
daerah khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend. • Tercapainya standar bhs inggris
• sma 25 % mempunyai score 400 toef • smk 40 % mempunyai score 400 toiec • Angka drop-out SD 5%, SMP 3%, SLTA 3%
• 1 sekolah bertaraf internasional per provinsi • 110% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar
9 tahun
• Tersedianya 1000 judul buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%), Mendpt pekrjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)
• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend • Lab komputer di setiap sekolah Menengah • Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta
50%
• 30% siswa SMP yang mengikuti pendidikan jarak jauh dari kodisi sekarang
• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan pend. Inklusi
• Olimpiade nasional & internasional • Pend. Layanan khusus , pada semua daerah
khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend. • Tercapainya standar bhs inggris
• sma 50 % mempunyai score 400 toef • smk 75% mempunyai score 400 toiec • Angka drop-out SD 3%, SMP 3%, SLTA 3%
• 1 sekolah berbasis keunggulan lokal per kabupaten
• 1 sekolah bertaraf internasional per kabupaten/kota
• 110% anak usia 13-15 berpendidikan Dasar 9 tahun
• Tersedianya 1100 judul buku referensi dan bacaan di perpustakaan
• Lulusan SMK menciptakan lap. Kerja (20%), Mendpt pekrjaan (DN 50%, LN 10%, 20% melanjutkan)
• Pelaksanaan BAS di tiap jenjang & jenis pend • Lab komputer di setiap sekolah Menengah • Sekolah terakreditasi: Negeri 100%; Swasta
50%
• 20% siswa SMP yang mengikuti pendidikan jarak jauh dari kodisi sekarang
• 20 % sekolah negeri menyelenggarakan pend. Inklusi
• Olimpiade nasional & internasional • Pend. Layanan khusus , pada semua daerah
khusus
• Terselenggaranya kurikulum berbasis kompetensi pd setiap jenis & jenjang pend. • Tercapainya standar bhs inggris
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Balitbang
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
• Sistem informasi pendidikan berbasis IT dari provinsi s.d. tingkat sekolah.
• Diperolehnya Standar Nasional Pendidikan: isi, kompetensi, tenaga kependidikan, sarana & prasarana, pengelolaan
• Kebijakan pendidikan nasional berbasis litbang
• Pemanfaatan informasi ut penysunan usulan penetapan kebijakan & perencanaan • Penggunaan berbagai media dalam
sosialisasi standar nasional pendidikan • Kebijakan pendidikan provinsi & kab/kota
berbasis litbang
• Peningkatan keakuratan data & kecepatan pemrosesan
• Pengambil kebijakan pendidikan di tingkat provinsi, kabupaten, dan pengelola sekolah memahami isi dan penerapan standar nasional pendidikan
• Peningkatan mutu implementasi kebijakan
• Mantapnya sistem pendidikan berbasis IT dari provinsi s.d. tingkat sekolah.
• Standar nasional yang menjadi benchmark bagi setiap sekolah dalam upaya
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dengan mempertimbangkan equtiy dan equality.
• Satuan pendidikan tanggap terhadap informasi hasil-hasil penelitian dlm penyelenggaraan pembelajaran
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
• Pengembangan sistem, hardware, software, brainware
• Pelaksanaan pendataan/updating • Analisis & pemanfatan
• Pengembangan indikator & acuan pencapaian SNP
• Monev & fasilitasi penerapan SNP
• Pengembangan model pembelajaran sesuai SNP
• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta Ujian Nasional: pengembangan item soal
• Litbang 3 tema pokok
• Penyusunan peraturan pemerintah (RUU, RPP,
kebijakan, dan peraturan lainnya) • Evaluasi pelaksanaan peraturan
perundangan pendidikan
• Penyediaan sarana dan prasarana pada provinsi, kabupaten/kota, serta sekolah pilot • Penyiapan SDM berkualifikasi dlm
pendapatan bds. jenjang pend tk prov, kab/kota, & sekolah
• Fasilitasi pembentukan tim ahli ad hoc dalam rangka sosialisasi SNP
• Penyiapan fasilitator dalam implementasi SNP
• Pendampingan profesional tk. kab/kota sampai sekolah dlm rangka institutional capacity building
• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN
• Litbang 3 tema pokok
• Monef & fasilitasi penerapan peraturan perUUan
• A1 Monev & fasilitasi
• B1 Mendukung penguatan sekolah untuk menerapkan standar
• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN
• Litbang 3 tema pokok
• Monev & fasilitasi penerapan peraturan perUUan
• Monef, fasilisati, penyiapan standar internasional
• Nasional assessment pendidikan jangka panjang & pendek serta UN
• Litbang 3 tema pokok
• Monev & fasilitasi penerapan peraturan perUUan
UKURAN KINERJA KUNCI
• 90% provinsi, 60% kab/kota per prov, 15% sekolah per kab/kota online dg pusat
• Selesainya 8 standar SNP
• Piloting sosialisasi SNP di 10 prov (@ 30 SM kota + 20 SM desa, 50 SMP kota + 30 SMP desa, 100 SD kota + 50 SD desa)
• Item soal UN SD/MI, SMP/MTs, SM/MA • Diperolehnya tes psikologi dan model
evaluasi & penilaian
• Terlaksananya Penilaian Nasional Pendidikan
• 100% propinsi & kabupaten/kota, 50% sekolah online dengan pusat
• Pemanfaatan data di tk prov & kab • Fasiltasi & monev penerapan SNP • Item soal Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs,
SM/MA
• Diperolehnya tes psikologi dan model evaluasi &
penilaian
• Terlaksananya Penilaian Nasional Pendidikan
• 100% sekolah online dg pusat
• Pemanfaatan data di tk prov & kab/kota & sekolah
• Item soal UN SD/MI, SMP/MTs, SM/MA • Diperolehnya tes psikologi dan model
evaluasi & penilaian
• Pemutakhiran teknologi & konten
• Item soal Ujian Nasional SD/MI, SMP/MTs, SM/MA
• Diperolehnya tes psikologi dan model evaluasi &
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
Tercapainya Standar Pelayanan Minimal
• Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen P&TK
• Kebutuhan P&TK untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 80% • Terbangunnya sistem kesejahteraan P&TK
dan terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 40% P&TK.
• Terbangunnya sistem penghargaan dan terlaksananya Sistem penghargaan sebesar 60%.
• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 60%.
• Pengembangan Standar Kompetensi dan Sistem sertifikasi P&TK
• Tercapainya 40% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.
• Pengembangan Sistem dan Terlaksananya Akreditasi satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
Banchmarking pada Best Practices tingkat Nasional
• Mantapnya Pelaksanaan dan Pemanfaatan Hasil Sistem Informasi Manajemen P&TK • Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan
untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 90%
• Terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 70% P&TK.
• Terlaksananya sistem penghargaan dan memadai 80%
• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 80%.
• Tercapainya 70% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.
• Terlaksananya Akreditasi 80% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
Banchmarking pada Best Practices di Negara-negara Berkembang yang Setara
• Mantapnya Pelaksanaan dan Pemanfaatan Hasil Sistem Informasi Manajemen P&TK • Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan
untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi sekitar 95%
• Terlaksananya sistem kesejahteraan bagi 90% P&TK.
• Terlaksananya sistem penghargaan dan memadai 90%
• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 90%.
• Tercapainya 90% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.
• Terlaksananya Akreditasi 100% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah.
Banchmarking pada Best Practices tingkat Internasional
• Kebutuhan Pendidik & Tenaga Kependidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan terpenuhi 100%
• Terlaksananya sistem penghargaan (finansial dan non-finansial) yang proporsional dan memadai 100%.
• Terlaksananya sistem penghargaan bagi 100% P&TK
• Terlaksananya sistem penghargaan bagi 100% P&TK.
• Terbangunnya sistem perlindungan dan terlaksananya Sistem perlindungan sebesar 100%.
• Tercapainya 100% P&TK yang mempunyai sertifikat profesi.
• Terlaksananya Akreditasi 100% satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
Akses dan Pemerataan
• Pembangunan Sistem Informasi Manajemen P&TK
• Pengembangan Rencana Kebutuhan dan Strategi Rekrutmen P&TK
Mutu dan Relevansi
• Penyusunan Rencana Pengembangan mutu P&TK
• Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan • Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK • Pengembangan dan pelaksanaan terbatas
Sistem Kesejahteraan P&TK
• Pengembangan dan pelaksanaan terbatas Sistem Penghargaan P&TK
• Pengembangan dan pelaksanaan terbatas Sistem Perlindungan P&TK
• Pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan
• Pengembangan sistem akreditasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
• Pengembangan Kemitraan dengan LPTK dalam preservice training dan inservice training
Akses dan Pemerataan
• Pengembangan Sistem Informasi Manajemen P&TK
• Rekrutmen P&TK sesuai dengan kebutuhan
Mutu dan Relevansi
• Pemantapan peningkatan mutu P&TK • Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan • Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK • Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK • Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK • Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK • Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan
• Pengembangan sistem akreditasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam
preservice training dan inservice training
Akses dan Pemerataan
• Pemantapan Sistem Informasi Manajemen P&TK
• Rekrutmen P&TK sesuai dengan Kebutuhan
Mutu dan Relevansi
• Sertifikasi Pendidik dan tenaga Kependidikan • Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi P&TK • Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK • Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK • Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK • Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
• Pemantapan sistem akreditasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam
preservice training dan inservice training
Akses dan Pemerataan
• Pemeliharaan dan Modifikasi Sistem Informasi Manajemen P&TK
• Rekrutmen P&TK sesuai dengan Kebutuhan
Mutu dan Relevansi
• Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan • Peningkatan Kompetensi P&TK
• Pemantapan Sistem Kesejahteraan P&TK • Pemantapan Sistem Penghargaan P&TK • Pemantapan Sistem Perlindungan P&TK • Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan.
• Pemantapan sistem akreditasi pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan luar sekolah
• Pemantapan Kemitraan dengan LPTK dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK
(lanjutan)
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
(Lanjutan)
Governance & Akuntabilitas Kemandirian:
• Pengembangan kebijakan dan sosialisasi otonomi pedagogik bagi pendidik. • Pengembangan sistem dan perintisan
self-profesional development tenaga
kependidikan.
• Pengembangan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola,
mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.
• Pengembangan organisasi kelembagaan penjaminan mutu dan akreditasi yang mandiri.
Transparansi:
• Pengembangan sistem perencanaan kebutuhan P&TK
• Pengembangan dan penyelenggaraan Sistem Rekrutmen dan Penilaian Kinerja P&TK • Pengembangan dan rintisan Sistem
Pengembangan Karir P&TK
• Pengembangan dan rintisan kesempatan Pengembangan Diri pada P&TK
• Pengembangan dan rintisan Sistem Pemberian Penghargaan pada P&TK • Pengembangan dan rintisan Sistem
pemberhentian dan pensiun Kinerja P&TK
Akuntabilitas:
• Pengembangan dan Perintisan Sistem Pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.
Tanggung jawab:
• Pengembangan sistem pengendalian kehadiran P&TK (Time on task).
• Penyusunan kebijakan dan model
pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Pengembangan dan pemberdayaa Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Pengembangan dan pemberdayaan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.
• Pengembangan dan pemberdayaan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.
Governance & Akuntabilitas
Kemandirian:
• Penerapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.
• Penerapan sistem self-profesional
development tenaga kependidikan.
• Penerapan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola,
mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.
• Pelaksanaan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri.
Transparansi:
• Penyelenggaraan dan Pemetaan kebutuhan P&TK
• Pelaksanaan Sistem Rekrutmen dan Penilaian Kinerja P&TK
• Pelaksanaan Sistem Pengembangan Karir P&TK
• Pelaksanaan Kesempatan Pengembangan Diri P&TK
• Pelaksanaan Sistem Pemberian Penghargaan P&TK
• Pelaksanaan Sistem pemberhentian dan pensiun Kinerja P&TK
Akuntabilitas:
• Pelaksanaan Sistem Pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.
Tanggung jawab:
• Pelaksanaan sistem pengendalian kehadiran P&TK (Time on task).
• Pelasanaan kebijakan dan model
pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Penerapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Penerapan Pemberdayaan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.
Governance & Akuntabilitas
Kemandirian:
• Pemantapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.
• Pemantapan sistem self-profesional
development tenaga kependidikan.
• Pemantapan mode/kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola,
mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.
• Pemantapan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri. .
Transparansi:
• Pemantapan penyelenggaraan dan pemetaan kebutuhan P&TK
• Pemantapan Sistem Rekrutmen dan Penilaian Kinerja P&TK
• Pemantapan Sistem Pengembangan Karir P&TK
• Pemantapan Kesempatan Pengembangan Diri P&TK
• Pemantapan Sistem Pemberian Penghargaan P&TK
• Pemantapan Sistem pemberhentian dan pensiun Kinerja P&TK
Akuntabilitas:
• Pemantapan sistem pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.
Tanggung jawab:
• Pemantapan sistem pengendalian kehadiran P&TK (Time on task).
• Pemantapan kebijakan dan model
pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Pemantapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Pemantapan LPMP dalam pendataan, pemetaan, advokasi dan fasilitasi pengembangan P&TK.
Governance & Akuntabilitas
Kemandirian:
• Pemantapan kebijakan otonomi pedagogik bagi pendidik.
• Pemantapan sistem self-profesional
development tenaga kependidikan.
• Pemantapan model kemandirian satuan pendidikan dalam mengelola,
mengembangkan, dan membina pendidik dan tenaga kependidikan.
• Pemantapan penjaminan mutu dan akreditasi oleh lembaga mandiri.
Transparansi:
• Perencanaan kebutuhan P&TK
• Pemantapan Sistem Rekrutmen dan Penilaian Kinerja P&TK
• Pemantapan Sistem Pengembangan Karir P&TK
• Pemantapan Kesempatan Pengembangan Diri P&TK
• Pemantapan Sistem Pemberian Penghargaan P&TK
• Pemantapan Sistem pemberhentian dan pensiun Kinerja P&TK
Akuntabilitas:
• Pemantapan Sistem pelaporan kinerja pelaksanaan tugas dan kinerja P&TK, satuan pendidikan, Dinas Pendidikan dan LPMP.
Tanggung jawab:
• Pemantapan sistem pengendalian kehadiran P&TK (Time on task).
• Pemantapan kebijakan dan model
pemberdayaan institusi dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
• Pemantapan pemberdayaan Dinas dalam menyediakan fasilitas pengajaran dan pengembangan profesi P&TK
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PMPTK
(lanjutan)
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
KEGIATAN POKOK PEMBANGUNAN
(Lanjutan)
Keadilan:
• Pengembangan sistem rekrutmen, pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif. • Rasio siswa dengan pendidik & tenaga kependidikan • Rasio pendidik & tenaga kependidikan dengan guru
bantu dan pamong ajar • Penerapan sistem penghargaan • Penerapan sistem penilaian kinerja • Penerapan kompetensi model • Penerapan sistem sertifikasi • Penerapan sistem pelatihan
• Penerapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan PLS.
Keadilan:
• Pengembangan sistem rekrutmen, pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan
pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.
• Pemantapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.
Keadilan:
• Pengembangan sistem rekrutmen, pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan
pemberhentian erhadap P&TK yang tidak diskriminatif.
• Pemantapan LPMP dalam penjaminan mutu institusi pendidikan dasar dan menengah dan pendidikan luar sekolah.
Keadilan:
• Pengembangan sistem rekrutmen, pembinaan, pengembangan karir, penilaian, penghargaan , dan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang : Direktorat Jenderal PLS
Visi dan Misi Departemen Pendidikan Nasional dijabarkan lebih lanjut
dalam diagram Rencana Pembangunan Jangka Panjang di bawah ini.
Rencana pembangunan ini dibagi dalam 4 tahapan pembangunan.
Setiap tahapan memiliki sasaran, program, dan ukuran pencapaiannya
masing-masing yang terintegrasi menuju sasaran akhir tahun 2025.
PERIODE
PEMBANGUNAN
2005 - 2009
2010 - 2015
2015 - 2020
2020 - 2025
TEMA
PEMBANGUNAN
Peningkatan Kapasitas & Modernisasi
Penguatan Pelayanan
Daya Saing Regional
Daya Saing Internasional
VISI PEMBANGUNAN
INSAN INDONESIA CERDAS & KOMPETITIF
SASARAN PEMBANGUNAN
1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 40 %)
2.Melek Aksara 96 % 3.Terlayaninya :
a. 25 % DO SD pada program Paket A b. 50 % tamatan SD yang tidak melanjutkan dan 50 % DO SMP pada program Paket B.
c. Meluasnya program Paket C yang dibiayai masyarakat.
4. Semakin meluasnya Program Pendidikan Berkelanjutan yang berorientasi pada kecakapan Hidup
5. Tersedianya model unggulan bagi setiap lembaga PLS di setiap kabupaten/kota 6. Lembaga PS yang telah mencapai standar nasional 50% dan yang mencapai standar internasional 20 %.
7. Pemanfaatan ICT dalam pengelolaan dan pembelajaran PLS
1.Tercapainya target partisipasi PAUD ( APK = 60 %)
2.Melek Aksara 98 % 3.Terlayaninya :
a. 25 % DO SD pada program Paket A b. 50 % lulusan SD yang tidak melanjutkan dan 50% DO SMP pada program Paket B. c. Makin meluasnya program Paket C yang dibiayai masyarakat.
4. Semakin meluasnya Program Pendidikan Berkelanjutan yang berorientasi pada pengembangan kecakapan Hidup
5. Semakin bertambahnya lembaga-lembaga PLS unggulan di setiap kabupaten/kota 6. Semakin bertamba