• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Pengemb Kreativ Pem Bercerita Nov

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2. Pengemb Kreativ Pem Bercerita Nov"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN

KREATIVITAS

PEMBELAJARAN

BERCERITA

(2)

Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar :

menguasai pengembangan kreativitas

pembelajaran dalam bercerita

Indikator keberhasilan diharapkan peserta

mampu;

menjelaskan hakikat bercerita

memahami pengembangan kreativitas

pembelajaran bercerita

(3)

metode komunikasi universal yang

sangat berpengaruh kepada jiwa

manusia dan metode ini sangat

efektif untuk mempengaruhi jiwa

anak-anak.

mendidik dan menasehati anak

melalui cerita adalah cara yang bijak

dan cerdas.

(4)

Mengapa metode cerita ini

efektif ?

1.

Cerita lebih berkesan daripada

nasehat murni, sehingga pada

umumnya cerita terekam jauh lebih

kuat dalam memori manusia.

2.

Melalui cerita anak belajar untuk

(5)

Seorang pendidik Taman

Kanak-Kanak

hendaknya memahami perkembangan anak

(6)

Bercerita penting bagi anak …

sangat mudah dicerna di samping

teladan yang dilihat anak setiap hari.

dapat diintegrasikan dengan dasar

ketrampilan lain, yakni berbicara,

membaca, menulis dan menyimak

mengembangkan kemampuan

(7)

memberi contoh pada anak bagaimana menyikapi

suatu permasalahan dengan baik, dan melakukan

pembicaraan yang baik.

barometer sosial pada anak, seperti patuh pada

perintah orang tua, mengalah pada adik, dan selalu

bersikap jujur.

memberikan ruang gerak pada anak, kapan sesuatu

(8)

Memberikan efek psikologis yang positif bagi

anak dan guru sebagai pencerita, seperti

kedekatan emosional sebagai pengganti figur

orang tua.

Membangkitkan rasa tahu anak akan peristiwa

atau cerita, alur, plot dan memberikan peluang

bagi anak untuk belajar menelaah

kejadian-kejadian di sekelilingnya.

Memberikan daya tarik bersekolah bagi anak

(9)

Tanpa itu, dongeng dan

cerita tidak akan

memberikan makna

apa-apa bagi anak.

Kemampuan gurulah sebenarnya yang

menjadi tolak ukur kebermaknaan

(10)

Manfaat Bercerita……..

Menanamkan kejujuran,

keberanian, kesetiaan,

keramahan, ketulusan, dan

sikap-sikap positif yang lain dalam

kehidupan lingkungan keluarga,

sekolah dan luar sekolah.

Untuk berlatih mendengarkan,

karena melalui mendengarkan

anak memperoleh

bermacam-macam informasi tentang

(11)

Lanjutan

Mengembangkan kemampuan

kognitif, afektif, maupun

psikomotor masing-masing anak

anak terlatih untuk

mendengarkan dengan baik,

maka ia akan terlatih untuk

menjadi pendengar yang kreatif

dan kritis.

memberikan pengalaman belajar

yang unik dan menarik, serta

dapat menggetarkan perasaan,

membangkitkan semangat, dan

menimbulkan keasyikan

(12)

Bukan hanya guru yang

mengungkapkan suatu cerita kepada

anak, tapi anak juga diberi

kesempatan untuk mengungkapkan

ceritanya sendiri.

Pengalaman demikian sangat penting

bagi anak untuk mengembangkan

kemampuan bercerita,

(13)

Bagaimana dengan anak yang

mengalami kesulitan untuk

(14)

Tujuan Bercerita

anak mampu mendengarkan dengan seksama

terhadap apa yang disampaikan orang lain, anak

dapat bertanya apabila tidak memahaminya, dan

anak dapat menjawab pertanyaan

anak dapat menceritakan dan mengekspresikan

apa yang didengarkan dan diceritakannya,

sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami

dan lambat laun didengarkan, diperhatikan,

(15)

KARAKTERISTIK CERITA ANAK

Komponen yang perlu diperhatikan dalam

bercerita;

tema

latar

tokoh

(16)

Komponen-Komponen dalam

Bercerita

TEMA

Tema, dapat diklasifikasikan menjadi

tema tradisional dan tema non

tradisional.

Tema yang diangkat tidak boleh lepas

dari dunia anak dan harus disesuaikan

dengan pesan moral yang ingin

disampaikan oleh pencerita.

(17)

o

Latar

menunjuk pada pengertian tempat, hubungan waktu,

dan lingkungan sosial tempat terjadinya

peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

o

Tokoh

sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan

kepada pembaca atau pendengar.

o

Alur Cerita

(18)

Prinsip Sederhana Bercerita dengan Baik

1. Milikilah keyakinan bahwa cerita anda patut

didengarkan

Tanyakan pada diri sendiri:

Mengapa cerita ini penting untuk di dengarkan?

Hal apa yang sangat menarik dalam cerita ini?

Bagian mana dari cerita ini yang dapat menarik

perhatian?

(19)

2. Siapkan cerita dan berlatihlah bercerita!

Empat langkah untuk mempersiapkan dalam

bercerita

:

Identifikasi cerita (perlu mengetahui dengan jelas

tujuan cerita anda)

Membuat garis besar cerita.

Review fakta-fakta dalam cerita.

Berlatihlah bercerita dengan suara keras sesui

dengan garis besar cerita yang telah anda buat. Anda

dapat berlatih di depan anggota keluarga, di depan

cermin, atau dengan merekamnya.

(20)

3

. Tangkaplah Perhatian Anak sejak dari Awal

Awali dengan menanyakan pengalaman-pengalaman

menarik yang mereka alami, misalnya:

Pertanyaan tentang sesuatu yang pernah dilihat dan

dikerjakan anak-anak

Berikan ilustrasi yang jelas untuk memulai cerita, dapat

berupa kejadian yang anda alami atau dari sesuatu

yang pernah anda baca.

Libatkan anak-anak dalam aktivitas yang anda

(21)

4

.

Identifikasi tingkat

pengenalan/pemahamanan

terhadap cerita

Jelaskan terle

bih dulu bagian-bagian yang

kemungkinan besar tidak mudah dipahami oleh

anak-anak yang belum pernah mendengar cerita

itu.

Kedua, tunjukkan bahwa anda tahu ada

beberapa anak yang sudah pernah mendengar

cerita tersebut tapi jelaskan nilai pentingnya

(22)

5. Fokuskan Cerita Anda

Tujuan cerita harus jelas, jangan

bertele-tele dalam bercerita dan jadikan tujuan itu

sebagai fokus cerita.

Jika tujuan utamanya lebih dari satu maka

pilih salah satu dan ceritakan dengan

jelas.

(23)

6. Libatkan Anak-anak …

Kepiawaian guru dalam melibatkan anak bukan saja

membuat anak antusias menyimak cerita, tetapi juga

membuat mereka merasa dihargai.

Penyebutan nama, pemberian pertanyaan, teguran, dan

(24)
(25)

Materi Pokok 2

Pengembangan

Kreativitas

(26)

Langkah-langkah dalam

Bercerita

1. Memilah dan Memilih Materi Cerita

Pertama memilih judul yang menarik dan mudah

diingat, baru kemudian materi cerita yang unik

dengan cara sbb:

Mencari sumber cerita yang sebanyak-banyaknya

Catat dan urutkan cerita-cerita tersebut dalam

sebuah

file

cerita

Pilahlah dongeng untuk usia berapa cerita tersebut

Identifikasikan materi pendukung (boneka, musik

(27)

2. Memilih Tokoh Cerita

Kekuatan sebuah cerita antara lain terletak

pada bagaimana

karakter tokoh

dimunculkan di dalamnya

Menghayati karakter tokoh juga berarti

menghayati hal-hal yang dirasakan, dipikirkan,

dan diinginkan tokoh-tokoh tersebut

Emosi, perasaan, dan perilaku tokoh

terekspresikan

dalam nada, volume,

(28)

Karakter tokoh ada beberapa

kategori

kelamin

usia

sifat

(29)

Menirukan Bunyi dan Karakter Suara

gambaran sebuah peristiwa dan memberikan

informasi tokoh apa yang sedang berbicara.

Bunyi-bunyian itu harus dihadirkan dalam cerita,

(30)

Bandingkan contoh berikut!!

Cerita tanpa unsur bunyi

……Anak ayam mencari induknya. Semakin lama, semakin

jauh ke hutan. Tiba-tiba datanglah pak harimau….

Cerita dengan unsur bunyi

“tek…kotek….kotek”, anak ayam mencari induknya.

Semakin lama, semakin masuk ke hutan. Tiba-tiba ….

“Krusek..krusek…haummmm…haummm”, datanglah pak

harimau.

Manakah dari 2 unsur tersebut yang lebih memberikan gambaran peristiwa yang terjadi?

(31)

Bunyi suara binatang yang minimal harus dapat

diperagakan guru, antara lain adalah:

Bunyi cicit tikus (cit..cit..cit)

Bunyi kokok ayam jantan (kukuruyuk, kongkorongok,

dsb)

Bunyi kotek anak ayam (pepetek, kokotek,

tek-tek, dsb)

Bunyi ringkik kuda (hikk…hikk…hikk)

Bunyi desis ular (zzzzz….zzzzz)

Bunyi embik kambing (embek….embek…)

Bunyi salak anjing (guk…guk…guk!)

Bunyi meongan kucing (meong…meong..)

Bunyi kerik jengkering (krik-krik-krik….)

Bunyi lenguh sapi (emoooh…atau moooh)

(32)

3.

Memilih dan Mempersiapkan Tempat

Untuk menyajikan cerita menarik, diperlukan penyiapan

tempat, alat peraga, hingga penyajian cerita.

teknik penyajian cerita, yakni cara dan alat yang

digunakan guru dalam menyampaikan cerita.

Aktivitas bercerita tidak harus di dalam kelas, tetapi

dapat dilakukan di manapun asal memenuhi kriteria

kebersihan, keamanan dan kenyamanan.

Jika jumlah anak sedikit, bercerita dapat dilakukan di

halaman, di bawah pohon, di ruang tamu, di kebun

(33)

lanjutan

Tempat yang dipilih harus ditata

sehingga semua anak dapat melihat

kepada guru mereka.

Jika jumlah anak tidak terlalu banyak,

penataan dapat dilakukan dengan

melingkar, mengelilingi guru.

Biarkan anak pada posisi yang mereka

sukai dan mereka nikmati karena hal itu

akan membantu mereka mencerna cerita

secara optimal

Saat yang terbaik untuk bercerita

adalah ketika anak menghendaki guru

bercerita, karena pada saat itulah

anak-anak memiliki kesiapan untuk

(34)

Materi Pokok 3

Rancangan dan

Pelaksanaan

(35)

1

.

Menyusun Rencana Kegiatan Bercerita

Menetapkan Tujuan dan Tema yang Dipilih

Menetapkan Rancangan Kegiatan Bentuk Bercerita yang Dipilih

Menetapkan Bahan dan Alat yang Diperlukan

Menetapkan Rancangan Langkah-langkah Kegiatan

2. Melaksanakan Kegiatan Bercerita

Mengkondisikan Anak

Teknik Membuka Cerita

(36)

Teknik-Teknik yang dapat digunakan dalam

bercerita…

1.Membaca langsung dari buku cerita

2.Bercerita dengan menggunakan ilustrasi

gambar dari buku

3.Menceritakan dongeng

(37)

Membaca langsung dari buku

cerita

Cara ini dapat dilakukan jika guru memiliki

buku cerita yang sesuai dengan anak,

terutama dikaitkan dengan pesan-pesan yang

tersirat dalam cerita tersebut.

Teknik bercerita ini perlu memperhatikan pula

teknik membaca, supaya cerita yang

(38)

Bercerita dengan

menggunakan ilustrasi gambar

dari buku

Teknik ini dapat dipilih guru jika cerita yang akan

disampaikan pada anak terlalu panjang dan terinci.

Penggunaan ilustrasi gambar dapat menarik

perhatian anak, karena mendengarkan cerita tanpa

ilustrasi gambar menuntut konsentrasi/pemusatan

perhatian yang lebih besar dibandingkan apabila

anak mendengarkan cerita dari buku bergambar.

Hendaknya ilustrasi gambar cukup besar sehingga

(39)

Contoh Bercerita

(40)
(41)
(42)
(43)

Bercerita dengan menggunakan

papan flanel

Papan

flannel

adalah suatu alat peraga

yang efektif untuk menstimulasi anak

dalam pembelajaran aspek menyimak dan

berbicara

(44)

Tahapan dalam menggunakan

papan flanel

 Beberapa potongan gambar sesuai dengan isi cerita; dan judul cerita  cerita singkat dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan, sosialisasi dan

lingkungan anak ;

 potongan gambar dibuat dan dibentuk sesuai dengan tokoh atau

suasana cerita;

 ukuran gambar relatif paling kecil 10 x 15 cm ;

 gambar diberi warna menarik dan tidak mengaburkan imajinasi anak;  gambar dapat berupa satu gambar tanpa suasana yang mendukung,

dapat pula dilengkapi dengan suasana yang mendukung;

 potongan gambar sebanyak-banyaknya 8 potong gambar;

 gambar satu dan lainya berkaitan dan menunjukkan satu kesatuan

cerita;

(45)

Contoh Bercerita

dengan media Papan

(46)
(47)
(48)

Bercerita dengan menggunakan media

boneka

Boneka yang digunakan akan mewakili

tokoh-tokoh cerita yang disampaikan.

Dapat merupakan anggota keluarga seperti ayah,

ibu, anak laki dan anak perempuan, kakek nenek.

Selain itu bisa mewakili tokoh-tokoh satwa dalam

sebuah fabel seperti kancil, buaya, kura-kura dll.

Boneka yang dibuat mempunyai sifat

(49)

Bercerita dengan boneka jari

Teknik ini memungkinkan guru berkreasi

dengan boneka jarinya, serta dapat

menciptakan bermacam-macam cerita

sesuai dengan tokoh yang dimainkan.

Kreativitas seorang guru sangat diperlukan

(50)

TUGAS

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)

LK 03 Praktek

(58)

BONEKA JARI 1

Bahan & Alat:

* Kain flanel warna-warni

* Benang dan jarum

* Pola baju boneka dari kertas

Cara Membuat:

1. Gunting kain flanel sesuai pola sebanyak 2 buah.

2. Jahit kedua sisinya.

(59)

Langkah-langkahnya:

Buat pola pada gambar yang akan dibentuk, buat dua pola

untuk depan dan belakang

Gunting pola yang telah dibentuk,

Jahit pola yang telah dibuat, tapi sisakan tempat untuk

memasukkan dakron/kapas sebagai isi , dan tutup jahitan

yang belum tertutup

Bentuk aplikasi seperti mata, hidung, dll,

dengan menjahit membentuk, atau menggunakan kain flanel

dan direkatkan dengan lem

(60)

Gambar

gambar dari buku
Gambar dari Buku

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh meliputi jenis kesulitan siswa dalam materi persamaan garis lurus adalah (1) kesulitan dalam kemampuan menerjemahkan (linguistic

Dari kedua faktor tersebut dibuat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur seberapa besar minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler panahan di

Dari hasil kuesioner terhadap responden yang belum pernah menggunakan jasa boga untuk acara pernikahan (responden kelompok pertama) dapat diketahui faktor-faktor yang

Waka Polres Metro saat dikonfirmasi mengatakan kegiatan Silaturahmi Kamtibmas ini merupakan agenda rutin yang kita laksanakan dalam mengupayakan pemberian pemahaman kepada

In inventory models the major objective consists of minimizing the total inventory cost and to balance the economics of large orders or large production runs against the cost of

Aceh Jaya Nomor : 900/238/BPMPKS/2014 perihal Pembatalan Lelang karena pertimbangan anggaran dan kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan dalam waktu yang singkat, maka

◦ Diversional : maksudnya berusaha memecahkan masalah dan mengalihkan perhatian (menghindari neurosis), terutama bagi individu yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan...

Dengan dibuatnya Tugas Akhir ini diharapkan dapat membantu pengembang aplikasi dalam mengetahui bugs dari aplikasi Pemantauan Kegiatan Siswa dan mengurangi bugs