Tinjauan Visual Buku Ilustrasi Profesi
“Aku Ingin Menjadi Dokter”
Oleh:
Ghazy Taufiq Alhakim 1,Novena Ulita 2 Universitas Mercu Buana Jakarta
[email protected],[email protected] 2 ABSTRAK
Pengetahuan tentang pengenalan profesi sejak dini kepada anak itu penting, dengan mengenal beraneka ragam profesi yang ada anak-anak akan memiliki gambaran untuk cita-cita apa yang ingin mereka capai nantinya. Namun buku tentang pengenalan profesi kepada anak sangatlah minim, kebanyakan hanya buku tentang pengenalan binatang dan lingkungan saja yang ada di pasaran. Maka dari itu perlunya ditinjau lebih lanjut bagaimana desain buku ilustrasi yang menarik untuk anak-anak dengan usia 6-11 tahun. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan analisis buku secara SWOT, dengan menggunakan teori warna, ilustrasi dan tipografi pada buku. Serta menggunakan studi pustaka dari jurnal-jurnal terkait penelitian riset ini. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa buku yang disukai anak-anak adalah buku yang memiliki beberapa aktivitas salah satunya buku dengan aktivitas mewarnai.
PENDAHULUAN
Keluarga merupakan suatu kelompok kecil di dalam masyarakat yang saling memiliki ikatan darah satu sama lainnya, serta saling memiliki ketergantungan. Keluarga merupakan tempat pertama kalinya anak mendapatkan pengetahuan di luar pendidikan formal seperti sekolah dasar. Peranan keluarga di sini adalah untuk mengajarkan dan mempersiapkan anak pada dunianya yang akan datang dan tentunya yang tidak menyimpang dengan norma yang ada.
Namun dengan kondisi pandemi dunia covid-19 pada saat ini kita dipaksa untuk melakukan aktivitas di rumah, sehingga anak-anak dipaksakan untuk belajar di rumah dengan metode daring. Dengan situasi seperti ini menjadi utama dan pertama adalah kedekatan keluarga. Pandemik saat ini memberikan dampak positif bagi anak karena mendapatkan banyak waktu untuk berinteraksi dengan anggota keluarganya, terutama dengan kedua orangtua. Komunikasi dengan anak yang terjalin baik juga dapat membuat hubungan anak dan orangtua terasa menyenangkan.
Anak dengan usia 6-12 tahun atau usia sekolah dasar ini melakukan pendidikan daringnya diawasi oleh orangtua yang pasti membuat orangtua lebih sering membantu anaknya dalam proses pembelajaran. Pendidikan daring pada saat ini yang dilakukan oleh semua siswa/i yang membuat susahnya mereka menangkap materi yang diberikan. Menggunakan perangkat digital terlalu sering selain mengganggu kesehatan mata juga bisa membuat tingkat kebosanan anak meningkat. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Essex menemukan bahwa membaca hanya selama 30 menit bisa lebih efektif dalam menghilangkan stres dari pada mendengarkan musik atau minum teh (Jpnn, 2019).
Pengenalan profesi sangat penting bagi anak-anak usia dini. Semangkin mengenal aneka profesi, mereka akan semakin memiliki banyak gambaran tentang mau menjadi apa kelak (Hafidz, 2018). DR. Tjut Rifameuitia, MA, Psi, Staf Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, memberikan alasan pentingnya pengenalan profesi agar mereka mengetahui berbagai profesi yang ada dan menghargai semua profesi itu. “Jadi jangan sampai dia hanya menghargai profesi
dokter saja, sementara yang lain tidak” (Sugiharto & Logiana, 2018). Seperti taman bermain Kidzania yang berlokasi di Jakarta Selatan, taman bermain yang memperkenalkan berbagai profesi yang kerap ditemui pada sebagaian masyarakat perkotaan, dengan metode yang menyenangkan sehingga membuat anak benar-benar ingin mencoba melakukan pekerjaan orang dewasa.
Buku bisa digunakan secara berulang-ulang, selain itu buku yang memiliki interaksi dengan pengguna atau pembaca akan lebih membuat membaca terasa tidak membosankan dan menyenangkan. Serta buku merupakan salah satu alat penghubung untuk mempererat kedekatan anak dengan keluarga terdekatnya. Menurut Saddhono dan Slamet, membaca adalah serangkaian keterampilan yang meliputi kegiatan mengamati, memahami, dan memikirkan (Maharani, Laksono, & Sukartiningsih, 2017). Dengan membaca seseorang dapat menambah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan serta kebudayaan.
Buku Ilustrasi Cerita anak tentang pengenalan profesi pada anak sejak dini sangatlah kurang, banyaknya beredar buku menggambar dan mewarnai hanya tentang pengenalan binatang dan lingkungan saja. Padahal anak dengan usia 6-12 tahun atau anak usia sekolah dasar perlu juga mengetahui tentang berbagai profesi, sehingga mereka bisa terarahkan untuk mewujudkan dan memotivasi untuk mengejar masa depannya.
Berdasarkan dari hal tersebut dibutuhkannya penelitian untuk pengenalan profesi kepada anak-anak agar bisa mengenal berbagai macam profesi masa kini. Peneliti berharap menemukan cara penyampaian yang tepat kepada anak-anak dengan usia yang ditargetkan. Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Strategi buku seperti apa yang tepat untuk anak-anak dengan usia 6-11 tahun?
2. Bagaimana membentuk ikon dan ilustrasi profesi yang tepat untuk mudah dimengerti anak-anak dengan usia 6-11 tahun ?
PEMBAHASAN
Tabel 1. Data Buku Tinjauan (Sumber: Peneliti, 2020)
No. Data Buku Tinjauan Gambar
1. Judul Buku Penulis Ilustrator Tahun Terbit Penerbit Harga Diperoleh Dari Diperoleh Tanggal
(Seri Pengenalan Profesi) Aku Ingin Menjadi Dokter
Lusiana Rumintang Iwan Nazief 2007 Erlangga Rp. 25.000,00 Gramedia Digital Senin, 26 Oktober 2020
Gambar 1. Cover Buku Aku Ingin Menjadi
Dokter
Tabel 2. Data Buku Pembanding (Sumber: Peneliti, 2020)
No. Data Buku Pembanding Gambar
1. Judul Buku Ilustrator Redesain Penerbit
“Berani Lawan Korona COVID-19”
Nie Hui
Maretta G., Andrian Steven Bhuana Ilmu Populer
Gambar 2. Cover Buku Berani Lawan Korona
2. Judul Buku Penulis Penerbit
“Coloring Sheet Profesi” Inezwandita
Wahyu Media
Gambar 3. Cover Buku coloring sheet profesi
3. Judul Buku Penulis Ilustrator Penerbit
“Aku Tahu Profesi Polisi” Novi Kurnia
Inner Child
Bhuana Ilmu Populer
Gambar 4. Cover Buku Aku Tahu Profesi Polisi
Data Anak Observasi
Tabel 3. Data Observasi (Sumber: Peneliti, 2020)
No. Keterangan Gambar
1. Nama Umur Kelas Lokasi Tinggal Nurul 7 Tahun 1 Sekolah Dasar Karawaci
Gambar 5. Nurul Anak Observasi
Belum terlalu lancar dalam membaca 2. Nama Umur Kelas Lokasi Tinggal Siska 11 Tahun 6 Sekolah Dasar Karawaci
Gambar 6. Siska Anak Observasi
Lancar dalam membaca
3. Nama Umur Kelas
Lokasi Tinggal
Kim See Hwe 8 Tahun
3 Sekolah Dasar BSD
Gambar 7. Kim See Hwe Anak Observasi
4. Nama Umur Kelas Lokasi Tinggal Dea Lestauri 7 Tahun 1 Sekolah Dasar Kebon Besar
Gambar 8. Dea Lestauri Anak Observasi
Belum bisa membaca
Tinjauan Buku “Aku Ingin Menjadi Dokter”
Buku Ilustrasi Cerita Anak yang berjudul “Aku Ingin Menjadi Dokter”, adalah buku karya Lusiana Rumintang yang diterbitkan oleh percetakan Erlangga pada tahun 2007. Buku tersebut menggunakan ilustrasi dari karya ilustrator Iwan Nazief. Buku ilustrasi cerita ini memiliki halaman sebanyak 32 (tiga puluh dua) halaman. Buku ilustrasi cerita ini mendominasi ilustrasi dengan beberapa foto asli sebagai media pengenalan alat yang sering digunakan oleh profesi dari buku ini yaitu dokter. Buku ilustrasi cerita ini memiliki target pasar untuk pembaca dengan umur 8-12 tahun.
Cover
Cover dari buku ilustrasi cerita anak ini menampilkan gambar ilustrasi seorang dokter yang sedang memeriksa tubuh seorang anak kecil. Tampilan dari gambar ilustrasi orang pada cover ini memiliki warna rambut yang berwarna-warni yang penulis rasa bertujuan agar gambar ilustrasi ini tidak membosankan atau monoton. Warna buku ilustrasi cerita anak ini mendominasi dengan warna kuning sebagai identitas dari seri pengenalan profesi ini. Judul buku ilustrasi cerita anak ini menekankan tulisan dokter dan dengan nama pengarang pada bagian bawa kiri cover buku.
Gambar 9. Cover Depan Belakang Buku Aku Ingin Menjadi Dokter (Sumber: Olah Data Peneliti, 2020)
Setelah meninjau dari cover buku tinjauan ini, bisa dilihat bahwa judul dari buku ini pada bagian tulisan “DOKTER” mengalami penekanan (emphasis) dengan tujuan dapat dijadikan sebagai pusat perhatian dari pembaca atau sebagai point of interest cover buku tersebut.
Pada bagian Judul Tipografi ini menggunakan urutan (sequence) yang berdasarkan prinsipnya memberikan kesan tulisan mana harus dibaca terlebih dahulu, yang memudahkan pembaca untuk menyerap pesan atau informasi yang ingin disampaikan.
.
Gambar 10. Prinsip Yang Diterapkan Dalam Layout Cover Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
- Alur Cerita / Storyline
Alur cerita dari buku cerita ilustrasi anak “aku ingin menjadi dokter”ini adalah alur maju dan memiliki dua sudut pandang yaitu, sudut pandang pertama dari tokoh utama Rio yang menceritakan sedang menemani ibunya untuk memeriksa adiknya yang sedang sakit pilek dan demam. Sudut pandang kedua yaitu pada saat dr. Hartini yang sedang menceritakan bagaimana pekerjaan dari seorang dokter, mulai dari macam-macam dokter, sampai macam peralatan dokter.
Alur cerita merupakan aspek pertama yang harus harus dipertimbangkan ketika membuat buku ilustrasi cerita anak, karena hal ini yang menentukan menarik atau tidaknya suatu bacaan atau cerita anak dan memiliki kekuatan untuk menarik perhatian si anak secara total untuk mengikuti dari cerita yang ada di dalam sebuah buku ilustrasi cerita anak (Roysa, 2017).
- Ilustrasi
Pada halaman utama buku ilustrasi cerita anak ini menceritakan seorang anak yang bernama rio dan ibunya yang berencana pergi ke klinik untuk mengobati adiknya yang sedang sakit pilek dan demam. Ilustrasi pada buku ilustrasi cerita anak ini dibuat berbentuk ilustrasi dekoratif dan juga mendekati ilustrasi realis, yang terlihat dari proporsi ukuran badan, tangan, dan kaki. Pada bagian kepala di bagian wajah, rambut serta, jari-jemari karakternya dibuat detail dengan sentuhan ilustrasi dekoratif yang berbentuk seperti objek kubus. Penggambarannya yang playfull memberikan kesan “ringan” pada bacaan (Aswan, 2019, p. 205)
Gambar 11. Bentuk Dasar Gambar Ilustrasi Dalam Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Ilustrasi pada buku ilustrasi cerita anak ini dibuat berbentuk ilustrasi dekoratif dan juga mendekati ilustrasi realis, yang terlihat dari proporsi ukuran badan, tangan, dan kaki. Pada bagian kepala di bagian wajah, rambut serta, jari-jemari karakternya dibuat detail dengan sentuhan ilustrasi dekoratif yang berbentuk seperti objek kubus.
Pada halaman 12 ilustrasi dari tokoh seorang dokter yang memeriksa adik Rio atau tante Hartini. Tokoh dokter pada buku ini memiliki bentuk yang sama, namun namun semua tokoh orang dewasa pada buku ini digambarkan lebih ramping dan berbentuk gambar dasar seperti objek persegi panjang.
Gambar 12. Bentuk Dasar Gambar Ilustrasi Dalam Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Pada halaman ini juga terlihat objek dari penggambaran ilustrasi salah satu peralatan dokter yaitu stetoskop, yang dibuat simplikasi objeknya.
Gambar 13. Bentuk Dasar Gambar Ilustrasi Dalam Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Setelah meninjau dari gambar ilustrasi di buku “aku ingin menjadi dokter” ini, dalam pembuatan ilustrasi harus mewakilkan dari profesi yang ingin digambarkan, seperti semua profesi dokter pada buku cerita yang digambarkan menggunakan jas putih, dan objek pendukung yang selalu melekat pada dokter seperti stetoskop.
- Layout
Layout pada buku ilustrasi cerita anak “Aku Ingin Menjadi Dokter” ini menggunakan layout dengan keseimbangan asimetris. Yang bisa dilihat dari keseluruhan desain layout pada buku ilustrasi cerita ini. penggunaan kata-kata dan ilustrasi dibuat seimbang, seperti contoh pada halaman 14 dan 15. Pada halaman 14 atau bagian sebelah kiri, ilustrasi dibuat sedikit dan tidak dibuat terlalu ramai agar penempatan kata-kata untuk alur cerita bisa seimbang dengan ilustrasi pada halaman 15 atau sebelah kanan yang dibuat sangat ramai untuk memperjelas alur cerita.
Keseimbangan asimetris merupakan penyusunan elemen desain yang tidak seimbang komposisinya atau berbeda dengan sisi kanan dan sisi kirinya akan tetapi layout masih terlihat harmonis. Layout asimetris sering digunakan dalam buku anak-anak (Atikah, 2017).
Gambar 14. Layout Pada Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Alur baca pada buku ilustrasi cerita anak ini, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Pada halaman 8 dan 9 juga halaman 20 dan 21, urutan fokus membaca pada halaman tersebut berdasarkan posisi teks cerita. Jika teks cerita berada di posisi paling atas, maka teks cerita tersebut dibaca terlebih dahulu, selanjutnya dibaca ke teks cerita yang posisinya yang lebih rendah dari teks cerita tersebut.
Gambar 15. Layout Pada Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Gambar 08. Layout Pada Buku Tinjauan. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Pada buku ilustrasi cerita ini terdapat 2 macam bentuk layout yang digunakan. Layout pertama dibuat menyambung dari halaman sebelumnya jadi ketika dibuka akan menampilkan gambar ilustrasi yang terlihat besar untuk bertujuan memperjelas keterangan lokasi pada alur cerita.
Buku Pembanding
- Buku Ilustrasi Cerita Anak “Berani Lawan Korona Covid-19”
Buku Ilustrasi Cerita Anak karya dari ilustrator Nie Hui, yang telah di redesain oleh Maretta G., Andrian Steven dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Buku ilustrasi cerita anak ini memperkenalkan korona atau covid-19 kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan berupa ilustrasi. Buku yang secara keseluruhannya cenderung menggunakan banyak warna cerah yang membuat buku ini terkesan lebih ceria dan tidak membuat anak bosan dalam membacanya. Buku ini juga terdapat sedikit aktivitas seperti mengajak pembaca untuk mencari benda atau objek dalam cerita.
- Buku Melawan “Coloring Sheet Profesi”
Buku Ilustrasi Cerita Anak karya dari penulis Inezwandita, yang diterbitkan oleh Wahyu Media. Buku mewarnai dan juga buku yang memperkenalkan beberapa profesi. Profesi yang ada di buku ini hanya profesi yang ada disekitar lingkungan anak-anak, seperti tukang pos, pemadam kebakaran, polisi, perawat, dokter, dan seorang guru. Model buku mewarnai ini terdapat aktivitas di dalamnya yang berupa story, puzzle, dan coloring. Buku mewarnai ini tidak dijilid untuk bertujuan bisa anak-anak mainkan sebagai puzzle.
- Buku Ilustrasi Cerita Anak “Aku Tahu Profesi Polisi”
Buku Ilustrasi Cerita Anak karya dari penulis Novi Kurnia, ilustrasi dari ilustrator Inner Child, dan diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Buku ini menceritakan tentang pekerjaan seorang polisi yang mudah dimengerti oleh anak-anak. Buku ini menggunakan ilustrasi sebagai media pengenalan profesinya, buku ilustrasi cerita anak ini juga memiliki banyak aktivitas untuk pembaca seperti menulis satu kalimat, mencari perbedaan gambar, mewarnai, dan menggambar ulang dari objek yang ada di dalam buku ini.
Hasil Observasi
Pada kegiatan observasi ini peneliti melihat dari kebiasaan anak-anak pada saat membaca buku ilustrasi cerita. Pengamatan ini dilakukan untuk melihat kebiasaan anak dengan unsur-unsur yang ada di dalam buku ilustrasi cerita, yang
selanjutnya dilakukan penelitian dengan sistem skoring yang bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam menarik kesimpulan buku mana yang disukai anak-anak, dilihat dari cara mereka membaca buku ilustrasi cerita anak.
Observasi Berdasarkan Aktivitas Buku
Dalam pembahasan ini sistem skorsing dilakukan untuk menarik kesimpulan, buku dengan aktivitas di dalamnya yang menarik dan disukai oleh anak-anak pada saat mereka membacanya. Untuk mengetahui apakah anak–anak merasa tertarik, merasa membosankan, atau terlalu banyak aktivitas yang membingungkan.
Tabel 4. Data Keterangan Skor
No. Skor Skala Nilai
1. 3 Sangat senang 2
2. 2 Senang 1
3. 1 Tidak senang 0
Skoring dilakukan dengan tiga skala, yaitu 3 (tiga) Sangat senang, 2 (dua) Senang, dan 1 (satu) Tidak senang. Dengan masing-masing jumlah nilai skala 3 (tiga) yaitu bernilai 2 (dua), 2 (dua) yaitu bernilai 1 (satu), dan 1 (satu) yaitu bernilai 0 (nol).
Tabel 5. Data Hasil Observasi Aktivitas
No. Sampel Observasi
Buku 1 Buku 2 Buku 3
1. Anak 1 3 (2) = 6 3 (2) = 6 2 (1) = 2 2. Anak 2 1 (0) = 0 3 (2) = 6 1 (0) = 0 3. Anak 3 2 (1) = 2 2 (1) = 2 3 (2) = 6 4. Anak 4 3 (2) = 6 3 (2) = 6 3 (2) = 6 Total Skor 14 20 14 Keterangan
a) Buku 1 : “Berani Lawan Korona COVID-19” b) Buku 2 : “Coloring Sheet Profesi”
c) Buku 3 : “Aku Tahu Profesi Polisi”
Setelah mengumpulkan data berdasarkan aktivitas yang ada pada masing-masing buku ilustrasi cerita anak, peneliti menarik kesimpulan bahwa buku
dengan nilai yang paling tinggi adalah buku “Coloring Sheet Profesi”, karena pada buku ini memiliki tiga aktivitas yaitu mewarnai, sebuah cerita, dan puzzle. Pada bagian cerita buku ini juga mendeskripsikan tentang beberapa pekerjaan, seperti pekerjaan seorang guru yang sangat mulia dan profesi pemadam kebakaran yang bertugas memadamkan api serta alat pendukung profesinya dengan deskripsi yang memudahkan anak untuk mengerti, serta kalimat ceritanya juga tidak terlalu panjang.
Aktivitas yang paling disukai oleh anak-anak adalah, aktivitas mewarnai pada buku ini. Dilihat pada saat peneliti melakukan observasi, subjek anak ke 4 (empat) yang belum bisa membaca anak ini sangat menyukai ceritanya pada saat dibacakan, subjek anak ke 4 ini sangat memperhatikan buku dan ingin segera mewarnai buku cerita.
Sedangkan rata-rata dari semua buku di atas, aktivitas yang disukai anak adalah mewarnai dan menebalkan kata. Aktivitas selebihnya seperti mencari objek yang hilang dan aktivitas mewarnai ulang, peneliti rasa kurang maksimal untuk dilakukan oleh anak-anak jika objeknya terlalu kecil untuk dilihat, dan garis tepi atau pembatas untuk mewarnai objek yang terlalu kecil.
Gambar 16. Gambar Aktivitas Pada Buku Observasi. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Observasi Berdasarkan Respon Anak Terhadap Pengenalan Objek
Pada pembahasan ini sistem skorsing yang dilakukan masih sama dengan observasi yang sebelumnya, namun kali ini pembahasannya berdasarkan
pengamatan apakah anak-anak mengenali objek ikon dalam buku ilustrasi cerita pada buku observasi.
Tabel 6. Data Keterangan Skor
No. Skor Skala Nilai
1. 3 Sangat mudah mengenali 2
2. 2 Mengenali 1
3. 1 Tidak mengenali 0
Skoring dilakukan dengan tiga skala, yaitu 3 (tiga) Sangat senang, 2 (dua) Senang, dan 1 (satu) Tidak senang. Dengan masing-masing jumlah nilai skala 3 (tiga) yaitu bernilai 2 (dua), 2 (dua) yaitu bernilai 1 (satu), dan 1 (satu) yaitu bernilai 0 (nol).
Tabel 7. Data Hasil Observasi Respon Anak
No. Sampel Observasi
Buku 1 Buku 2 Buku 3
1. Anak 1 2 (1) = 2 2 (1) = 2 1 (0) = 0 2. Anak 2 3 (2) = 6 2 (1) = 2 3 (2) = 6 3. Anak 3 2 (1) = 2 2 (1) = 2 2 (1) = 2 4. Anak 4 3 (2) = 6 3 (2) = 6 2 (1) = 2 Total Skor 16 12 10 Keterangan
a) Buku 1 : “Berani Lawan Korona COVID-19” b) Buku 2 : “Coloring Sheet Profesi”
c) Buku 3 : “Aku Tahu Profesi Polisi”
Berdasarkan data yang terkumpul untuk pengenalan ikon dan ilustrasi pada setiap buku cerita tersebut, dalam aspek pengenalan objek, anak-anak lebih mudah mengenali objek pada buku pertama, yaitu buku yang berjudul “Berani Lawan Korona COVID-19”. Jika ditelusuri pada buku pertama, pengenalan setiap objek ilustrasi selalu dideskripsikan di dalam alur ceritanya, dan didukung oleh objek ilustrasi yang melekat pada masing-masing ilustrasi yang ada di dunia nyata.
Seperti pengenalan profesi pada buku pertama yang mengenalkan profesi ilmuwan, dokter, dan perawat. Pada ketiga objek ilustrasi tersebut digambarkan
profesi ilmuan dengan seragam putih dan kacamata besar yang sedang menggenggam sebuah botol yang biasanya ada di laboratorium, profesi dokter dengan jas putih yang sedang memegang sebuah suntikan, dan seorang perawat digambarkan sebagai seorang perempuan yang sedang memegang tas dengan lambang kesehatan yang berbentuk tanda tambah atau lebih dikenal dengan palang merah.
Gambar 17. Gambar Ilustrasi Pada Buku Observasi. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Penggambaran seragam pada ilustrasi profesi buku cerita anak sangatlah penting, untuk lebih memudahkan anak-anak dalam mengenali profesinya, seperti pada buku kedua yang berjudul “Coloring Sheet Profesi”, buku ini menggambarkan profesi seorang polisi yang sedang mengatur lalu lintas namun dalam pembuatan ilustrasinya tidak mendekati dengan profesi polisi pada umumnya yang dikenali anak-anak. Dilihat pada saat peneliti melakukan observasi tiga dari empat anak tidak mengenali objek ilustrasi pada buku pertama sebagai seorang polisi. Namun pada buku ketiga yang berjudul “Aku Tahu Profesi Polisi”, mereka langsung tahu dengan objek ilustrasi polisi yang dibuat di buku ini. Karena pada buku ini ilustrasi polisi digambarkan menggunakan seragam berwarna coklat tua dan coklat muda dengan berbagai atribut yang biasa ada pada seorang profesi polisi pada umumnya.
Gambar 18. Gambar Ilustrasi Pada Buku Observasi. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
Gambar 19. Gambar Ilustrasi Pada Buku Observasi. (Sumber: Olah data peneliti, 2020)
PENUTUP
Hasil dari peneliti melakukan observasi yang bertujuan untuk menemukan buku seperti apa yang anak sukai serta bentuk ikon dan ilustrasi yang tepat untuk anak-anak dengan usia 6-11 tahun. Merupakan buku yang mempunyai beberapa aktivitas yang menarik, aktivitas pada buku yang disukai anak adalah aktivitas seperti (1) mewarnai, (2) menebalkan kalimat, (3) mengurutkan suatu rangkaian cerita bergambar, (4) puzzle dan (5) mencari objek yang hilang.
Namun itu semua tidak mampu anak lakukan tanpa dampingan orang dewasa, karena ketika anak sudah mulai tidak mengerti, mereka akan bosan dan
melewatkannya. Ini merupakan temuan yang mengartikan, dalam pembuatan aktivitas pada buku ilustrasi cerita tidak mengharuskan banyaknya aktivitas.
Dalam menarik perhatian anak-anak, ilustrasi memiliki peranan yang sangat penting, karena pembuatan ilustrasi yang dibuat semenarik mungkin, akan membuat anak betah untuk melihat dan membacanya. Selain itu ilustrasi juga sebagai penjelas alur cerita dalam buku ilustrasi cerita anak-anak. Ilustrasi yang bagus harus memperhatikan dari bentuk objek gambar yang ingin dibuatkan ilustrasinya, pada sebuah buku ilustrasi cerita anak. Penggambaran ilustrasi juga harus menyenangkan dan yang terpenting mudah dimengerti oleh anak-anak.
KEPUSTAKAAN
Jpnn. (2019, Februari 19). Selain Penghilang Stres, ini Manfaat Lain Membaca untuk Kesehatan. Diambil kembali dari www.jpnn.com:
https://www.jpnn.com/news/selain-penghilang-stres-ini-manfaat-lain-membaca-untuk-kesehatan?page=2
Hafidz, N. (2018, Januari 22). Cara Kreatif Memperkenalkan Aneka Profesi Kepada Anak. Diambil kembali dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng: https://disdikpora.bulelengkab.go.id/artikel/cara-kreatif-memperkenalkan-aneka-profesi-kepada-anak-34
Sugiharto, M. A., & Logiana, A. D. (2018). Perancangan Buku Ilustrasi Pengenalan Profesi "Tara & Tena Sang TNI Angkatan Laut". Pantarei, 2.
Maharani, O. D., Laksono, K., & Sukartiningsih, W. (2017). MInat Baca Anak-anak di Kampoeng Baca Kabupaten Jember. Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 320.
Gorang, H. T. (2020). Analisis Kualitas Buku Teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 SMP/MTs Kelas VIII Revisi 2017 Terbitan Pemerintah dan Swasta. Nusa Tenggara Barat.
Hanisha, F., Djalari, Y. A., & Hutama, K. (2018). Bahasa Visual, Gambar Anak, dan Ilustrasi pada Buku Cergam Anak. Jurnal Seni & Reka Rancang, 63-82.
Kristanto. (2011). Gambar Ilustrasi Buku Cerita Anak-anak Sebagai Pelestarian dan Pengembangan Budaya di Era Globalisasi. Malih Peddas. Diambil kembali dari http://journal.upgris.ac.id/index.php/malihpeddas/article/view/302/268 Setiawan, L. (2016). Perancangan Buku Ilustrasi Pengenalan Nama Buah-buahan Dengan
Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) Berbasis Karakter Untuk Anak-anak TKLB-B Mulia Surabaya. 8-32.
Marsudi, U., & Nanda, J. (2020). Analisa Desain Ilustrasi Buku Cerita Anak Tema Sains Biologi Berjudul "Laskar Bakteri Baik". Jurnal Narada, 169-188.
UKEssays. (2017, Juni 8). The Effect of Colours: Emotion and Symbolism of Colour. Diambil kembali dari www.ukessays.com:
https://www.ukessays.com/essays/film-studies/how-colour-affects-mood-and-emotion-film-studies-essay.php
Sanyoto, S. E. (2009). NIRMANA ELEMEN-ELEMEN SENI DAN DESAIN (2 ed.). Yogyakarta: Jalasutra.
Hurlock, E. B. (1953). Development Psychology. Jakarta: Erlangga.
Larasati, L. D., Kurniah, N., & D., D. (2016). Peningkatan Kreativitas Dalam Kegiatan Mewarnai Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi. Jurnal Ilmiah Potensial, 62-66.
Pratiwi, P. Y., & Budisetyani, I. W. (2013). Emosi dan Penggunaan Warna Dominan Pada Kegiatan Mewarnai Anak Usia Dini. Jurnal Psikologi Udaya, 160-170.
Rohmadi, Y. (2011). Desain Komunikasi Visual Sebagai Media Promosi Wisata Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Atikah, L. A. (2017). Peranan Desain Komunikasi Visual Dalam Perancangan Media
Promosi Telkomsel Loop Kepo. Jakarta: FSRD Usakti.
Roysa, M. (2017). Analisis Buku Bacaan Anak "Belajar Sambil Berternak Ayam" Berdasarkan Pendekatan Struktural. KREDO, 18-30.