• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pastikan Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Terjun ke Lapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pastikan Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Terjun ke Lapangan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

SEKRETARIAT JENDERAL

Gedung Manggala Wanabakti, Blok 1 Lantai 1 Jalan Gatot Subroto, Jakarta 10270 Telepon : 021-5705099, 5730118-9 Faximile 5710484

SIARAN PERS

Nomor : SP. 238/HUMAS/PP/HMS.3/09/2017

Pastikan Kebakaran Hutan dan Lahan, Manggala Agni Terjun ke Lapangan

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis, 7 September 2017. Pantauan titik panas/hotspot oleh satelit NOAA19, TERRA AQUA baik NASA maupun

LAPAN masih menunjukkan adanya hotspot di beberapa wilayah seperti di Kalimantan,

Sulawesi, dan sebagian kecil di Nusa Tenggara, Jawa, dan Papua.

Hasil pemantauan Posko Pengendalian kebakaran hutan dan lahan, Satelit NOAA untuk

periode tanggal 1 Januari – 6 September 2017 menunjukkan total hotspot 1.747 titik.

Terdapat penurunan sebanyak 713 titik (28,98%) dibandingkan periode yang sama tahun 2016 sebanyak 2.460 titik.

Sedangkan berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level ≥80% mencatat

terdapat 1.033 titik panas, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 2.075 titik (66,76%) dibanding tahun 2016 yang mencapai 3.108 titik.

Hotspot atau titik panas merupakan indikator kebakaran hutan/lahan berupa titik koordinat

lokasi yang diduga terjadi kebakaran hutan dan lahan. Hotspot tidak selalu berarti

kebakaran hutan dan lahan. Jika terjadi hotspot di suatu lokasi, maka kemungkinan di

tempat tersebut terdapat kebakaran hutan atau lahan namun untuk mengecek kebenarannya diperlukan verifikasi lapangan (groundcheck). Tentunya hotspot berbeda

dengan firespot. Hotspot sebagai salah satu indikasi adanya kebakaran hutan dan lahan

sedangkan firespot itu sudah pasti kebakaran hutan atau lahan.

Menurut Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Djati Witjaksono Hadi, untuk menentukan suatu areal terbakar atau tidak, pendekatan hotspot atau titik panas saja tidak cukup. Hotspot ini akan tervalidasi terjadi kebakaran hutan atau lahan melalui groundcheck yang dilakukan oleh Manggala Agni di lapangan.

"Kalau kemarin awalnya kan dari pendekatan hotspot, terus posko cek ke lapangan. Sekarang justru mengetahui areal yang sebenarnya terbakar, kita lakukan pendekatan citra satelit dengan resolusi tertentu, analisis terestrial, ground check, ketemu lahan yang sebenarnya terbakar, baik konsesi atau lahan masyarakat," ujar Djati.

Disamping groundcheck, upaya pengendalian karhutla, mulai dari patroli rutin dan

sosialisasi sebagai pencegahan, sampai dengan pemadaman, terus dilakukan Brigade Pengendalian Karhutla KLHK-Manggala Agni. Saat ini patroli terpadu oleh KLHK terus dilakukan oleh Manggala Agni bersama dengan TNI, POLRI, aparat desa, masyarakat peduli api, serta masyarakat setempat. Patroli terpadu ini akan dilaksanakan setidaknya sampai musim kering berakhir, bulan November nanti.

Manggala Agni Daops Pangkalan Bun, (Rabu, 6/9/2017) melaksanakan groundcheck di Jl.

(2)

111.64070. Dari hasil groundcheck ditemukan lahan terbakar berupa ilalang dan semak belukar dan kondisi sudah padam seluas kurang lebih 0.5 Ha.

Sementara itu, hasil groundcheck oleh Manggala Agni Daops Banjar Kalimantan Selatan di

wilayah Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, ditemukan areal terbakar seluas sekitar 4 ha. Api berhasil dipadamkan setelah dilakukan pemadaman selama tiga jam.

Penanggung jawab berita:

Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk masalah komunikasi yang terjadi diantara pimpinan dan Manggala Agni Koordinator Daops 01 Sibolangit kurang efektif. Kurangnya kredibilitas pimpinan

Belum optimalnya pencegahan kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Kuantan Singingi disebabkan oleh manajemen pemerintah dalam pencegahan kebakaran lahan dan hutan

Pada Gambar 1 dijelaskan bahwa jika terjadi kebakaran lahan/hutan di suatu lokasi maka bisa di deteksi oleh satelit dalam satu titik hotspot (kiri), dua

Bersama ini dengan hormat kami sampaikan laporan kegiatan pengendalian kebakaran hutan lahan tanggal 26 Oktober 2016.. Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal

Bersama ini dengan hormat kami sampaikan laporan kegiatan pengendalian kebakaran hutan lahan tanggal 29 Oktober 2016.. Laporan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tanggal

Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan dengan target sasaran 731 desa di Indonesia di enam provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan yaitu di provinsi

Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung sebaran titik panas (hotspot) sebagai penduga terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatra Selatan,

Hasil/Temuan:Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, mitigasi kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten