• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta Bab1 Nicholas Henry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta Bab1 Nicholas Henry"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

N I C H O L A S H E N R Y

(2)

Asumsi Dasar Birokrasi

Pertumbuhan birokrasi yang besar disebabkan

 Pluralisme politik

 Pemindahan/konsentrasi kekuasaan

 Teknobirokrasi: birokrasi sebagai penafsir teknologi

Kekuatan Birokrasi

 Daya tahan yang kuat

(3)

Pemerintahan Birokrasi

Reposisi peran sebagai politisi atau administrator:

 Birokrat dan legislator

 Birokrat dan eksekutif terpilih

Dasar kekuasaan birokrasi adalah manajemen pengetahuan

 Silogisme: “Administrasi adalah pengetahuan,

(4)

Perlawanan terhadap Birokrasi

Kekuasaan atas pengetahuan membuat birokrasi sangat kuat sehingga seringkali berlebihan

 Birokrat haram

 Pembuatan UU versus monopoli pengetahuan  Konflik pita merah

 Kehabisan pengawasan

(5)

Pendekatan

terhadap Urusan Masyarakat

N I C H O L A S H E N R Y

(6)

 Dimensi baru dalam Administrasi Negara yang terkait dengan masalah-masalah masyarakat

 Masalah-masalah masyarakat berusaha dipecahkan dengan kebijakan publik yang meliputi:

- analisis proses pembuatan kebijakan

- hal-hal yang dipakai oleh para administrator publik untuk menganalisis output dan efek dari kebijakan (meningkatkan bobot kebijakan dengan cara pembuatan kebijakan yang lebih baik)

Urusan Masyarakat

(7)

 Elit/Massa

- pencitraan pelayan masyarakat bergeser pada pihak pelaksana

- kemampuan elit pembuat/pelaksana kebijakan dalam lingkungan yang apatis

- kekuasaan dipegang elit yang memiliki perbedaan nilai dengan masayarakat secara umum

- nilai elit dominan dan berusaha mempertahankan status quo (elit lebih kaya, terdidik dan status sosial yang lebih baik dari massa)

Model Pembuatan Kebijakan Publik sebagai

Suatu Proses

(8)

 Kelompok

- Tarik-menarik kepentingan dalam politik sangat kuat terjadi antar kelompok

- kehendak dianggap bagian dari suatu sistem

kekuatan dan tekanan bereaksi satu sama lain dalam formulasi kebijakan

- Dalam pandangan regulator (kelompok penekan), yang baik untuk kelompok pasti baik untuk seluruh bangsa

Lanjutan

(9)

 Sistem

- model ini didasari dari teori informasi: umpan balik, input, output, dan susunan proses sirkular - variabel dan pola dalam sistem pembuatan

kebijakan

- proses pembuatan kebijakan dalam kotak hitam (konversi)

Lanjutan

(10)

 Institusionalis

- bagan organisasi pemerintahan yang menggambar pengaturan dan tugas resmi lembaga pemerintahan - kurang menyinggung pola hubungan yang terjadi - struktur bisa mempengaruhi perilaku dari individu dalam proses pembuatan kebijakan

Lanjutan

(11)

 Inkremental

- Pembuatan kebijakan yang dimana sebuah masalah publik diatasi dengan beberapa kebijakan yang

terpisah-pisah

- analisis dan alternatif kebijakan yang beragam membuat kebijakan inkremental bisa dilaksanakan - lebih aplikatif dalam pelaksanaan karena sasaran lebih operasional

Model Pembuatan Kebijakan Publik sebagai Suatu Keluaran (Output)

(12)

 Rasionalis

- menerima semua nilai dalam masyarakat, mengungkapkan alternatif semua kebijakan, efisiensi biaya dan keuntungan.

- berusaha membuat kebijakan yang terbaik dengan memperhatikan pilihan publik, ekonomi politik, dan penilaian teknologi.

- muncul adanya eksternalitas dari sebuah kebijakan

Lanjutan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Menurut Scott (2000) kegiatan yang dilaksanakan oleh manajer bukan semuanya diketahui oleh stakeholder , sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pemahaman

xvii Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian MDGs Tahun 2011-2014 di Kabupaten Luwu Utara, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut ini: (1) Penyusunan peta

Mengetahui perbandingan antara multiport dengan transshipment dalam menentukan model rute,jumlah, dan ukuran kapal untuk memenuhi permintaan pada angkutan peti kemas di

The following algorithm is the algorithm of the modified Fletcher-Reeves conjugate gradient method in which its step length is chosen by the Armijo-type line

Untuk situ-situ yang berada di DAS Ciliwung, jumlah spesies moluska terbanyak adalah di Situ Kemuning yaitu 11 spesies, di DAS Cisadane, jumlah spesies moluska

Teknologi absorpsi disertai reaksi kimia (reaktif) adalah absoprsi di mana komponen dari gas akan berikatan atau bereaksi dengan zat yang ada dalam solven (Sediawan,

表2Y表 の 三 角 化 順 位 序 列(2001年3月 末) 列基準 行基準 右上要素最小化基準 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33