• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppm pengembangan ppm lks berbasis masalah open ended

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppm pengembangan ppm lks berbasis masalah open ended"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan LKS Berbasis Masalah Open Ended

dalam Pembelajaran Matematika

 

A. PENDAHULUAN

Permendiknas No. 22 tahun 2006 menjelaskan bahwa mata pelajaran

matematika sangatlah penting untuk dipelajari siswa SMP/MTS yaitu agar siswa

mempunyai kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan

menafsirkan solusi yang diperoleh. Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran

matematika merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan guru matematika

untuk membantu siswa agar dapat menemukan suatu konsep matematika dan

sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah. LKS yang

baik dalam pembelajaran matematika akan memberi kesempatan yang seluas-luasnya

kepada siswa untuk dapat mengembangkan kreativitas mereka dalam menemukan

suatu konsep ataupun dalam memecahkan suatu masalah. Oleh karenanya LKS

sebaiknya disusun sedemikian sehingga tidak membelenggu kreativitas siswa.

LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap atau sarana

pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penggunaan LKS

akan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam

pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tidak dapat digantikan oleh LKS. Dalam

penggunaan LKS, guru bertanggung jawab memantau kerja siswa selama proses

pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa cenderung dilatih untuk

menyelesaikan masalah dengan cara dan jawaban tunggal. Jarang sekali guru

memberikan masalah yang memiliki cara dan penyelesaian yang tidak tunggal.

Masalah yang dalam penyelesaiannya dapat menggunakan berbagai cara atau

penyelesaian yang tidak tunggal (bervariasi) dinamakan masalah open ended.

Pembelajaran yang menggunakan masalah open ended memfasilitasi siswa untuk

mengembangkan kreativitas dan pola pikir matematik mereka secara maksimal.

1 

(2)

B. PENGEMBANGAN LKS BERBASIS MASALAH OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Setiap guru matematika diharapkan dapat membuat LKS untuk setiap RPP

yang telah mereka susun. Dalam penyusunan LKS diperlukan kreativitas guru agar

LKS terlihat menarik dan tidak membosankankan siswa. Selain itu, dalam

penyusunan LKS guru perlu memikirkan alat/bahan yang digunakan dan merancang

kerja yang akan dilakukan siswa selama pembelajaran sehingga terbentuk interaksi

yang efektif antara guru dan siswa. LKS yang berkualitas baik akan diperoleh jika

memenuhi syarat-syarat didaktik, konstruksi, dan teknis. Syarat-syarat didaktik,

konstruksi, dan teknis yang harus dipenuhi (Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis

1992 : 41-46) antara lain :

1. Syarat-syarat didaktik, mengatur tentang penggunaan LKS yang bersifat universal

dapat digunakan dengan baik untuk siswa yang lamban atau yang pandai. LKS

lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan yang terpenting

dalam LKS ada variasi stimulus melalui berbagai media dan kerja siswa. LKS

diharapkan mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial,

emosional, moral, dan estetika. Pengalaman belajar yang dialami siswa ditentukan

oleh tujuan pengembangan pribadi siswa.

2) Syarat konstruksi, berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan

kalimat,kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS

3) Syarat teknis, menekankan pada tulisan, gambar, penampilan dalam LKS.

Pembelajaran yang menggunakan masalah open ended membutuhkan LKS

yang berbasis masalah open ended. Menurut Becker & Shimada (1997) pendekatan

open ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan

yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu macam.

Pendekatan open ended memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh

pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan

beberapa cara. Pada pendekatan open ended masalah yang diberikan adalah masalah

2 

(3)

yang bersifat terbuka (open ended problem) atau masalah yang tidak lengkap

(incomplete problem). Sedangkan dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam

tiga tipe, yakni: (1) prosesnya terbuka, maksudnya maslah itu memiliki banyak cara

penyelesaian yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki

banyak jawaban yang benar, dan (3) cara pengembangan lanjutannya terbuka,

maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat

mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah

sebelumnya (asli).

Berdasarkan uraian di atas, LKS berbasis masalah open ended dalam

pembelajaran matematika akan memberikan kesempatan pada siswa untuk

memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan

masalah dengan beberapa cara ataupun masalah itu memiliki banyak jawaban yang

benar. LKS berbasis masalah open ended dapat juga memberi ide bagi siswa untuk

mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah

sebelumnya (asli).

DAFTAR PUSTAKA

Becker, J. & Shimada, S. (1997). The Open Ended Approach: A New proposal for Teaching Mathematics. Reston, VA: NCTM

Depdiknas. (2006). Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2008). Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis.(1992). Pendidikan IPA II. Jakarta:

Depdikbud 

3 

(4)

4 

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat dikeluarkan pasal 66 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 hingga awal tahun 2016 ini para aparat penegak hukum masih menggunakan putusan Mahkamah

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

The method used in the research was correlational research method. There were two instruments in the research. They were a questionnaire and the students’ final papers.

Rich in themes, comprehensive in scope and beautifully woven together with illuminating theoretical threads, it introduces IR but also moves beyond and its innovative lay-out will

Berdasarkan pada tugas KPPU tersebut, jelaskan bahwa tugas melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan/atau

Dalam penelitiannya, Maryam Yaghtin menggunakan metode sol-gel (metode untuk membuat suatu material solid dari partikel kecil), dengan membuat soft magnetic komposit dari

Dinasasri Wisatajaya juga diduga disebabkan oleh faktor lain seperti harapan produsen terhadap harga dan produksi apel, biaya input seperti obat-obatan dan tenaga kerja, serta