• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Student Centered Learning dalam Pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Student Centered Learning dalam Pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Implementasi

Student Centered Learning

dalam Pembelajaran Archaebacteria

dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta.

The Implementation of Student Centered Learning of Archaebacteria and Eubacteria in MAN Kotamadya Yogyakarta

Oleh: Irham Nisaur Rohim, Yuni Wibowo, Siti Umniyatie.

Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta Irhamnisa92@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) implementasi Student Centered Learning ditinjau dari penggunaan waktu pada aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta dan (2) implementasi Student Centered Learning ditinjau dari kegiatan pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode observasi.Populasi dalam penelitian ini adalah 6 kelas pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta.Sampel dalam penelitian ini adalah 2 kelas pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria. Teknik pengambilan sampel menggunakan random samplingkarena semua kelas pembelajaran dinilai memiliki karakteristik yang sama. Instrumen dalam penelitian ini adalah alat perekam video dan lembar observasi.Teknik pengumpulan data dengan metode observasi.Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi Student Centered Learning ditinjau dari penggunaan waktu dalam pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta belum terlaksana secara optimal dikarenakan waktu lebih banya digunakan oleh guru daripada siswa, sedangkan implementasi Student Centered Learning ditinjau dari kegiatan pembelajaran Archaebacteria dan Eubacteria di MAN Kotamadya Yogyakarta terlaksana pada tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun belum optimal karena (1) belum dilakukan pada setiap pertemuan, (2) belum sesuai dengan urutan materi, dan (3) belum memaksimalkan metode maupun media pembelajaran yang ada.

Kata kunci: student centered learning, archaebacteria dan eubacteria, MAN Kotamadya Yogyakarta

Abstract

The research aims at knowing about (1) the implementation of Student Centered Learning based on the time used by the teacher and the student of Archaebacteria and Eubacteria lesson in MAN Kotamadya Yogyakarta, and (2) the implementation of Student Centered Learning based on the activity learning of Archaebacteria and Eubacteria in MAN Kotamadya Yogyakarta. The research was descriptive method. The population was 6 classes of Archaebacteria and Eubacteria lesson in MAN Kotamadya Yogyakarta. The sample was 2 classes of Archaebacteria and Eubacteria lesson. The sample was taken by random sampling technique because all of classes had the same characteristic. The instruments were video recorder and observation sheet. Data accumulation technique was observation methods. Data analysis technique were qualitative descriptive and quantitative descriptive. The result shows the use of the time on the teacher activity of Archaebacteria and Eubacteria in MAN Kotamadya Yogyakarta was longer than students activity and the result of implementation of Student Centered Learning based of activity of Archaebacteria and Eubacteria in MAN Kotamadya Yogyakarta occur at opening, core and closing activity but not optimal because (1) it does not happen at every meeting yet, (2) it unsuitable with the subject sequence, and (3)the used of medias and methods are not maximal.

Referensi

Dokumen terkait

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro. Di sini praktikan sekaligus melaksanakan praktik mengajar pada kelas yang

[r]

[r]

Sebagaimana disebutkan dalam butir 13 Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 memberikan batasan pengertian prinsip syariah sebagai aturan perjanjian berdasarkan

4.4 Data Frame Loss Layer 2 Metro Ethernet Frame loss merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah frame yang tidak berhasil diterima oleh

1. PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM  Rumah Adat Krong Bade  Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang  Tari Seudati  Senjata tradisional

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan