1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) FMIPA UNY
merupakan unit bagian yang melayani urusan kepegawaian dan perlengkapan
perkuliahan. Tugas pokok dan fungsi UKP adalah (1) menyusun rencana dan
program kerja subag UKP, (2) menghimpun dan mengkaji peraturan
perundang-undangan di bidang ketatausahaan, kerumahtanggaan,
kepegawaian, dan perlengkapan, (3) mengumpulkan, mengolah, dan
menganalisis data ketatausahaan, kerumahtanggan, kepegawaian, dan
perlengkapan, (4) melakukan urusan kearsipan di FMIPA, (5) melakukan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban di FMIPA, (6) melakukan urusan
penerimaan tamu pimpinan, (7) mempersiapkan sarana pelaksanaan rapat
dinas, upacara resmi, dan pertemuan ilmiah di FMIPA, (8) melakukan
inventarisasi dan pengelolaan barang milik Negara, (9) melakukan
penyusunan instrument pemantauan kegiatan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan, (10) melakukan
penyimpanan dokumen dan surat di bidang ketatausahaan, kerumahtanggaan,
kepegawaian, dan perlengkapan, (11) melaksanakan tugas lain yang diberikan
oleh atasan.
UKP menyediakan fasilitas peminjaman ruang untuk kegiatan
2
digunakan untuk kegiatan perkuliahan antara lain ruang D01, D02, D03, D07,
Laboratorium, dan ruang PPG. Kegiatan mahasiswa yang kerap
diselenggarakan oleh organisasi-organisasi mahasiswa diantaranya yaitu,
rapat sidang tahunan, olimpiade, pelatihan organisasi, dan sebagainya.
Mahasiswa yang akan menyelenggarakan kegiatan di dalam ruangan harus
mengajukan peminjaman ruangan kepada bagian UKP. Peminjaman ruang di
UKP harus melalui beberapa prosedur. Prosedur peminjaman ruang di UKP
yaitu, peminjam melakukan pengecekan ruang di bagian UKP dengan
menentukan ruang, hari, tanggal, dan jam pinjam. Jika ruang tersedia,
peminjaman dapat diajukan ke bagian UKP dengan menunjukkan surat
keterangan kegiatan yang akan diselenggarakan, selanjutnya peminjam
menyerahkan kartu identitas kepada petugas UKP sebagai jaminan
peminjaman ruangan, dan peminjaman ruang dapat dilakukan.
Sebagian besar ruangan di FMIPA digunakan untuk kegiatan
perkuliahan seperti ruang DO1, D02, D03, D07, dan ruangan di laboratorium.
Sedangkan ruangan yang biasanya dipinjamkan untuk kegiatan di luar
perkuliahan diantaranya yaitu, ruang D02, DO3, D07, ruang sidang 1, ruang
sidang 2, ruang seminar, ruang astronomi fisika, dan ruang laboratorium
matematika.
Banyaknya kegiatan yang diadakan oleh organisasi mahasiswa dari
berbagai jurusan menjadi kendala apabila terdapat waktu peminjaman ruang
yang bersamaan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain. Mahasiswa
3
mengkonfirmasi kepada staf UKP mengenai ketersediaan ruang pada waktu
kegiatan yang telah digendakan. Pemilihan ruang yang dipilih untuk kegiatan
terkadang sama dengan ruangan yang telah dipinjam untuk kegiatan yang lain
sehingga terdapat kegiatan yang tidak mendapatkan ruangan. Catatan
peminjaman ruang yang masih dicatat secara manual membuat petugas UKP
harus melayani peminjaman ruang secara manual dengan memastikan
ketersediaan ruang terlebih dahulu. Kejadian tersebut disebabkan karena
belum tersedianya sistem berbasis komputer/ IT sehingga data peminjaman
ruang masih diproses secara manual. Memperbaiki hal tersebut, perlu
dikembangkan aplikasi peminjaman ruang di UKP FMIPA UNY.
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini memberikan manfaat
kepada kita dalam memperoleh dan menyebarkan informasi dengan cepat dan
mudah. Berbagai informasi yang dibutuhkan telah tersedia di internet.
Komputer merupakan salah satu produk dari teknologi informasi. Komputer
tersusun atas dua komponen yaitu, komponen perangkat lunak (software) dan
komponen perangkat keras (hardware). Perangkat lunak (software) adalah
suatu perangkat yang berisi serangkaian instruksi, program, prosedur,
pengendali, pendukung, dan aktifitas-aktifitas pengolahan perintah pada
sistem komputer.
Dari latar belakang diatas maka dalam penelitian ini, akan
dikembangkan sebuah aplikasi peminjaman ruang dalam lingkup FMIPA
UNY berdasarkan prosedur dan peminjaman ruang yang dapat dilakukan
4
bahasa dibantu dengan pemrograman PHP dan Database Management System
(DBMS) MySQL. Pengembangan aplikasi ini diharapkan dapat
mempermudah proses peminjaman ruang di FMIPA UNY, yang dikelola oleh
Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) FMIPA Universitas
Negeri Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan
dalam tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana mengembangkan aplikasi peminjaman ruang oleh mahasiswa
dan dosen di subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP)
FMIPA UNY.
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan
aplikasi peminjaman ruang berbasis website subag Umum Kepegawaian dan
Perlengkapan (UKP) FMIPA UNY yang mampu memberikan kemudahan
dalam proses peminjaman ruang dan penyajian laporan dengan baik.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY,
dapat memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk pengelolaan data
5
2. Bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FMIPA UNY, dapat
memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk melakukan peminjaman
ruang untuk kegiatan keorganisasian di FMIPA.
3. Bagi dosen, dapat memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk
melakukan peminjaman ruang untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan
lain di luar perkuliahan.
4. Menambah pengetahuan pembaca dalam hal mengembangkan aplikasi
6 BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Skripsi
Beberapa teori yang digunakan sebagai dasar pada penelitian ini
adalah (1) rekayasa perangkat lunak, (2) model perancangan aplikasi, (3)
Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP), (4) basis data, (5) PHP
MySQL, (6) framework, (7) Software Requirements Specification (SRS), (8)
Kerangka Berfikir. Penjelasan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Rekayasa Perangkat Lunak
Menurut Steward (1987), rekayasa perangkat lunak adalah
pengelolaan suatu permintaan, teknologi komputer, kemampuan seseorang,
waktu, dan biaya untuk membuat suatu produk perangkat lunak sesuai
permintaan pelanggan dengan timbal balik sebuah kepuasan kepada
pembuatnya. Pressman (2001) mendefinisikan rekayasa perangkat lunak
merupakan pengembangan dan penggunaan prinsip pengembangan suara
untuk memperoleh perangkat lunak secara ekonomis yang dipercaya dan
dapat bekerja secara efisien pada mesin nyata.
Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
rekayasa perangkat lunak adalah suatu aplikasi dari sebuah pendekatan yang
sistematik, teratur, dan dapat diukur terhadap pengembangan, kinerja, dan
7 2. Model Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi merupakan gambaran umum untuk menyusun
aplikasi yang akan dibuat sebagai pengganti metode yang lama secara
keseluruhan dan untuk memperbaiki metode yang telah dibuat. Desain
aplikasi yang akan dibuat untuk menggambarkan komponen-komponen
aplikasi secara detail. Model perancangan aplikasi yang akan digunakan
adalah metode analisis sistem aplikasi terstruktur yakni Waterfall Model dan
perancancangan Data Flow Diagram (DFD).
a. Waterfall Model
Waterfall Model (Classic Life Cycle) adalah model yang pertama kali
muncul yaitu sekitar tahun 1970. Model Waterfall sering dianggap kuno,
[image:7.595.167.520.418.589.2]tetapi paling sering digunakan dalam Software Engineering (SE).
Gambar 1. Model Waterfall Pressman
Gambar 1. merupakan tahapan secara umum dari model Waterfall.
Pressman (2001: 28) menyatakan bahwa model Waterfall diuraikan
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
Analysis Design Code Test
8
1) Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan perancangan aplikasi.
2) Design adalah tahap penerjemah atau tahap perancangan dari
keperluan-keperluan yang dianalisis dalam bentuk yang lebih mudah
dimengerti oleh pemakai.
3) Code adalah tahap implementasi dari hasil aplikasi yang telah
dirancang dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan dan
digunakan dalam pembuatan aplikasi.
4) Test adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat.
Pengujian dilakukan agar fungsi-fungsi dalam aplikasi bebas dari
error, dan hasilnya harus sesuai dengan kebutuhan yang sudah
didefinisikan sebelumnya.
b. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan alat bantu yang digunakan pada metodologi
pengembangan sistem terstruktur. Merupakan diagram yang menggunakan
simbol-simbol untuk menggambarkan arus data dari sistem yang dikenal
dengan nama arus data (data flow diagram). DFD dibagi menjadi 2, yaitu:
1) DFD Context
DFD context menggambarkan arus aplikasi pertama kali secara garis
besar (top level). Sebelum tahap penguraian dilanjutkan perlu
9 2) DFD Leveled
Setelah context diagram dirancang, kemudian akan digambarkan arus
data yang lebih terinci lagi yang dinamakan over view diagram (level
0) dan seterusnya (Jumi, 2004).
3. Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP)
Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) adalah sub
bagian di fakultas yang mempunyai beberapa tugas penting di fakultas, yaitu
diantaranya sebagai berikut:
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum Kepegawaian
dan Perlengkapan.
b. Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang
ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.
c. Mengumpulkan mengolah, dan menganalisis data ketatausahaan,
kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.
Tugas UKP di bidang kepegawaian diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Melakukan urusan persuratan di lingkungan FMIPA.
2) Melaksanakanurusan pengelolaan administrasi kepegawaian di
lingkungan badan, mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan
usulan mutasi pegawai, pemberhentian serta pensiun pegawai di
lingkungan badan.
3) Mempersiapkan usulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat
pegawai di lingkungan badan.
10
5) Melaksanakan pengurusan kartu kepegawaian antara lain KARPEG,
KARIS, KARSU, dan TASPEN.
d. Melakukan urusan kearsipan di lingkungan FMIPA.
e. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan.
f. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan.
g. Mempersiapkan sarana pelaksanaan rapat dinas, upacara resmi dan
pertemuan ilmiah di lingkungan FMIPA.
h. Melakukan urusan inventarisasi dan pengelolaan barang milik Negara.
i. Melakukan penyusunan instrument pemantauan kegiatan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.
j. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang ketatausahaan,
kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Peminjaman ruang diurus oleh UKP bertujuan untuk memberikan
fasilitas mahasiswa dan dosen untuk dapat melangsungkan kegiatan-kegiatan
di luar kegiatan perkuliahan. Peminjaman ruang dicatat oleh petugas bagian
UKP untuk menentukan jadwal dan ruangan yang akan digunakan oleh
masing-masing kegiatan.
4. Basis Data (Database)
Fathansyah (2004) menjelaskan bahwa basis data dapat didefinisikan
dalam beberapa sudut pandang, yakni: himpunan kelompok data (arsip) yang
saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat
11
berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa
pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai
kebutuhan. Kumpulanfile/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpanan elektronis. Menurut Ramez Elmasri (Dzacko:
2007) basis data dibatasi pada arti implisit secara khusus, yaitu:
1) Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata.
2) Basis data merupakan kumpulan data dari bermacam-macam sumber
secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul
secara acak dan tidak mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
3) Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk
suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user
(pengguna) dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan
user (pengguna).
a. Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional merupakan model yang paling sederhana
sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini
menggunakan sekumpulan tabel dengan masing-masing tabel tersusun atas
sejumlah baris dan kolom. Pada model data relasional, keterkaitan antara
dua buah tabel disebut relasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan tabel-tabel dalam basis data relasional adalah atribut kunci.
Penentuan kunci merupakan hal yang penting dalam basis data relasional
kunci. Kunci sebagai metode untuk mengakses suatu baris tertentu
12
suatu tabel. Kunci dapat berupa sebuah atribut atau gabungan dari
beberapa atribut.
Menurut Andri K. (2003: 76-77), atribut kunci dibagi menjadi:
1) Kunci Kandidat (Candidat Key)
Kunci kandidat adalah suatu atribut yang mengidentifikasikan secara
unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entiti. Kunci
kandidat ini tidak ganda.
2) Kunci Primer (Primary Key)
Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili
setiap kejadian dari suatu entiti.
3) Kunci Alternatif (Alternative Key)
Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipilih sebagai
kunci primer. Kunci alternatif lebih orientasi untuk pengurutan
rekaman di dalam sebuah tabel atau entiti.
4) Kunci Tamu (Foreign Key)
Kunci tamu adalah kunci primer suatu entiti yang dihubungkan pada
entiti lain. Biasanya jika ada dua file, kunci primer akan diletakkan
pada entiti induk, sedangkan pada entiti anak diletakkan kunci tamu.
b. Database Management System (DBMS)
Budi Raharjo (2011) mendefinisikan Database Management System
(DBMS) adalah kumpulan program yang digunakan untuk mendefinisikan,
mengatur dan memproses database. Sedangkan database adalah sebuah
13
merupakan alat yang berperan untuk membangun struktur tersebut.
Pengelolaan basis data secara spesifik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (software) yang
khusus/spesifik. Perangkat inilah yang disebut DBMS yang menentukan
bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. DBMS
menerapkan mekanisme pengamanan data secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data dan sebagainya (Syahril Akbar, 2010: 46).
Lukmanul Hakim (2007) menyatakan bahwa tujuan dari DBMS adalah
mempermudah dalam membuat struktur data dan membebaskan pemrogram
dari masalah penyusunan file. DBMS telah berkembang dari suatu konsep
database sebagai sesuatu yang jelas berbeda dengan program yang
mengakses. Informasi fisik disimpan dan diambil dari database oleh DBMS.
Sedangkan DBMS yang modern secara langsung dapat mencari record di
dalam tabel yang memiliki banyak record. Sementara DBMS mengolah
semua informasi di dalam database, aplikasi bisa mengakses informasi ini
melalui pernyataan SQL (Structured Query Language), sebuah bahasa yang
mampu mengakses database dengan operasi tingkat tinggi.
5. PHP MySQL
Lukmanul Hakim (2007) menyatakan bahwa PHP merupakan bahasa
berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server
(server-side scripting). Kemudian hasilnya dikirimkan ke klien/browser
14
Sidik (2003) menyimpulkan bahwa prinsipnya, php dapat dikerjakan
oleh program CGI di server, seperti mendapat data dari form, menghasilkan
isi halaman web yang dinamis, menerima cookies dan session. Namun,
kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungannya
terhadap banyak database, seperti MySQL, Postgres, Oracle, Access,
Informix, DB2, Dbase, dan lain-lain. Sehingga PHP dapat membuat halaman
web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah.
Sidik (2003) menyatakan bahwa semua perintah yang ada pada SQL
dapat dilakukan pada database MySQL, seperti input atau menambah data,
menjalankan query, mengambil data dari database dan menampilkannya,
mengubah data, dan menghapus data dari database. MySQL sebagai database
server dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya
dalam melakukan query terhadap data, sehingga MySQL sangat cocok
digunakan untuk keperluan di halaman web yang membutuhkan akses data
yang cepat.
MySQL merupakan database server yang memiliki konsep database
modern, selain itu MySQL memiliki banyak keistimewaan, antara lain:
a. Portability, artinya dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi.
b. Open Source, artinya bersifat free/gratis dan dapat dikembangkan source
codenya secara bebas.
c. Performance running, artinya memiliki kecepatan kinerja yang handal.
d. Scalability dan Limite, artinya mampu menangani database dalam skala
15
e. Connectivity, artinya mudah dikoneksikan dengan berbagai pemrograman.
f. Security, artinya sebagai database server yang diakses dalam jaringan
Internet, maka tingkat keamanannya pun harus tinggi (Lukmanul Hakim,
2007).
6. Famework
Framework adalah desain yang bisa digunakan kembali dan biasanya
dinyatakan sebagai satu sel abstraksi class yang mengatur hubungan antar
class. Perancangan pada framework dibuat sedemikian rupa sehingga
sebagian atau seluruh software dapat digunakan kembali. Framework
merupakan kerangka kode yang dapat disimpulkan dengan classes yang
spesifik atau dengan fungsi yang telah dirancang untuk mengatasi masalah
yang dihadapi (Johan I, dkk, 2011: 7).
Codeigniter adalah framework untuk web yang dibuat dalam format
PHP. Codeigniterbersifat opensourceyang gratis untuk digunakan dan dapat
dikembangkan secara ilegal.Codeigniter berlisensi Apache/ BSD-styleopen
source yang memperbolehkan penggunaan dari framework ini sesuai
keinginan (Jefri, 2013:3).
Jefri (2013) menyatakan bahwa MVC adalah sebuah software yang
memisahkan antara aplikasi logika dengan presentasi pada halaman web.
Sehingga hal ini akan menyebabkan halaman web akan mengandung sedikit
kode program karena sudah terjadi pemisahan antara tampilan dan
16
a. Model, merupakan struktur data. Secara spesifik class model akan
mengandung fungsi kode yang akan membantu dalam segala proses yang
berhubungan dengan database seperti memasukkan, mengedit,
mendapatkan, dan menghapus dalam sebuah database.
b. View, merupakan informasi yang disampaikan ke pengguna. Sebuah view
biasanya berupa halaman web, tetapi dalam sebuah view juga bisa berupa
sebuah fragmen halaman seperti header dan footer. View juga bisa berupa
halaman RSS atau jenis halaman web yang lain.
c. Controller, merupakan sebuah perantara antara Model dan View serta
semua sumber yang dibutuhkan untuk memproses permintaan HTTP dan
dalam membuat halaman web.
7. Software Requirements Specification (SRS)
Menurut Wisnu (2012), menyatakan bahwa Software Requirements
Specification (SRS) adalah dokumen yang menjelaskan tentang berbagai
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu software. Dokumen ini dibuat oleh
developer (pengembang software) setelah menggali informasi dari calon
pemakai software. Pembuatannya mengikuti standar yang ada dan paling
dianggap benar oleh para praktisi rekayasa software di dunia. Oleh karena itu,
standar yang akan dibahas di sini adalah standar dari IEEE, singkatan dari
Institute of Electrical and Electronics Engineers.
SRS harus bermanfaat bagi pengguna, penyedia, atau perorangan.
17
a. Sebagai bentuk perjanjian antara pengguna dan penyedia tentang software
apa yang akan dibuat.
b. Mengurangi beban dalam proses pengembangan software.
c. Sebagai bahan perkiraan biaya dan rencana penjadwalan.
d. Sebagai dasar validasi dan verifikasi software di ujung penyelesaian
proyek nantinya.
e. Memfasilitasi transfer, semisal software tersebut ingin ditransfer ke
pengguna atau mesin-mesin yang lain. Penggunaakan lebih mudah jika
ingin mentransfer software ke bagian-bagian lain dalam organisasinya.
Bahkan, jika terjadi pergantian personil pengembang, proyek dapat mudah
ditransfer ke personil baru dengan memahami SRS ini.
f. Mendasari perbaikan produk software dikemudian hari. Jadi, SRS boleh
diperbaiki dengan alasan dan mekanisme tertentu serta atas kesepakatan
antara pengunadan pengembang.
g. Dengan menggunakan SRS, pengguna dapat menuangkan semua ide
terkait software dengan jelas dan akurat sehingga pengembangdapat
memahami apa yang diinginkan pengguna dengan tepat. Standar ini akan
membantu dalam mengembangkan outline SRS yang baku untuk
pengguna, membantu membuat dokumen SRS dengan format dan isi yang
standar (minimal), serta membantu mengembangkanrincian-rincian
pendukung lainnya.
SRS harus memiliki jaminan kualitas perangkat lunak dan pengujian
18
diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak. Tujuan dari jaminan
kualitas adalah untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen dan
menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan
kepastian dan konfidensi bahwa kualitas produk dapat memenuhi sasaran,
tidak hanya berkualitas menurut pengembang tapi juga berkualitas dan sesuai
dengan keinginan pengguna (Nastiti, 2012: 35).
Menurut McCall dalam Nastiti (2012: 36), faktor-faktor penentu
kualitas perangkat lunak adalah sebagai berikut:
a. Correctness, sejauh mana suatu perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan
tujuan penggunaan perangkat lunak dari user.
b. Reliability, sejauh mana keakuratan suatu perangkat lunak dalam
melaksanakan fungsinya.
c. Efficiency, banyaknya kode program yang dibutuhkan suatu perangkat
lunak untuk melakukan fungsinya.
d. Integrity, sejauh mana akses ke perangkat lunak dan data oleh pihak yang
tidak berhak dapat dikendalikan.
e. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan,
menyiapkan input, dan mengartikan output dari perangkat lunak.
f. Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan
memperbaiki kesalahan dalam program.
g. Testability, usaha yang diperlukan dalam pengujian program untuk
19
h. Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program
operasional.
i. Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari
perangkat keras/lingkungan sistem perangkat lunak tertentu ke yang
lainnya.
j. Reusability, tingkat kemampuan program/bagian dari program yang dapat
dipakai ulang dalam aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup
dari fungsi yang dilakukan oleh program.
k. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem
dengan yang lainnya.
Pengujian software adalah metode yang dilakukan untuk menjelaskan
tentang pengoperasian perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian,
metode pengujian dan pelaksanaan pengujian. Ada 2 jenis pengujian, yaitu:
a. Pengujian Alpha
Pengujian Alpha dilakukan pada sisi pengembang. Software
digunakan pada pengaturan yang natural dengan pengembang yang
memandang sisi pemakai dan merekam semua kesalahan dan masalah
pemakaian. Pengujian Alpha bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan sebanyak mungkin masalah sebelum akhirnya sampai ke
pengguna, dilakukan setelah software selesai oleh orang-orang yang tidak
terlibat dalam pengembangan dan memang ahli dibidangnya menggunakan
20 b. Pengujian Betha
Pengujian Betha dilakukan pada satu atau lebih pengguna software
dalam lingkungan yang sebenarnya, pengembang tidak terlibat pengujian ini.
Pengguna merekam semua masalah (nyata atau imajiner) yang ditemui
selama pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval waktu
tertentu. Berdasarkan hasil pengujian Betha, dicari presentase masing-masing
jawaban dengan menggunakan rumus:
Y = (P/Q) x 100%
Keterangan:
Y = Nilai presentase
P = Banyaknya jawaban responden tiap soal Q = Jumlah responden
8. Kerangka Berpikir
Proses peminjaman ruang di UKP FMIPA terdapat beberapa kendala
yang menyebabkan proses peminjaman ruang terhambat. Oleh karena itu,
perlu dibuat sebuah aplikasi yang mampu mendukung proses peminjaman
ruang agar proses peminjaman ruang dapat lebih baik. Salah satunya adalah
aplikasi peminjaman ruang di UKP FMIPA UNY sehingga semua kegiatan
baik perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan dapat terorganisir
dengan baik. Sebuah aplikasi berbasis website yang menyediakan aplikasi
peminjaman ruang untuk kegiatan-kegiatan di FMIPA UNY.
Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan kemudahan baik bagi
para mahasiswa maupun dosen untuk melakukan peminjaman ruang di
FMIPA UNY. Dengan aplikasi ini, dokumentasi peminjaman ruang akan
21
melakukan peminjaman ruangan yang siap dipakai sesuai dengan kebutuhan
hari, tanggal, dan jam peminjaman tanpa harus bertatap muka untuk
menanyakan jadwal penggunaan ruang yang siap pakai pada bagian UKP
70
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Agustinus Triharjono. (2011). Sistem Informasi Berbasis Website Pada Toko Kencana Ungu Kediri. Skripsi. Amikom: Yogyakarta.
Apriyanti Grace, Surjawan Daniel Jahja. (2012). Sistem Lelang Tender dan Dealling Online Berbasis Web (Studi Kasus pada PT. X). Jurnal Sistem Informasi. Bandung.
B. Sidik. (2003). MySQL untuk Pengguna, Administrator dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika Bandung.
Bimal Aklesh Kumar. (2011). Thin Client Web-Based Campus Information Systems for Fiji National University. International Journal of Engineering and Applications. 2 (1). 13 – 26.
Budi Raharjo. (2011). Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika Bandung.
Deden Hendra Permana, Dr. Deni Darmawan, S. Pd., M. Si. (2013). Desain dan Pemrograman Website. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Fadhillah, Nava’atul, Charibaldi, Novrido dan Jayadianti, Herlina. (2010). Penerapan Teknologi Semantic Web pada Aplikasi Pencarian Koleksi Perpustakaan (Studi Kasus : Perpustakaan FTI UPN “Veteran” Yogyakarta). Seminar Nasional Informatika 2010. Yogyakarta, Indonesia.
Fathansyah. (2004). Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.
Jogiyanto H., (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Jumi. (2004). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web (Studi Kasus: PT Makmur Jaya Semarang). Tesis. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
K. C. Laudon & J. P. Laudon. (2000). Organization and Technology in the Networked Enterprise. Management Information System, Sixth Edition, International Edition. www.prenhall.com/laudon.
71
Nastiti. (2012). Sistem Informasi Transaksi di LIMUNY Lounge. Skripsi. FT UNY.
Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach.New York; McGraw-Hill.
Saifuddin Anwar. (2010). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.
Sutarman, S. Kom, M. Kom. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.