• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMINJAMAN RUANG SUBAG UMUM KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN (UKP) FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI PEMINJAMAN RUANG SUBAG UMUM KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN (UKP) FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) FMIPA UNY

merupakan unit bagian yang melayani urusan kepegawaian dan perlengkapan

perkuliahan. Tugas pokok dan fungsi UKP adalah (1) menyusun rencana dan

program kerja subag UKP, (2) menghimpun dan mengkaji peraturan

perundang-undangan di bidang ketatausahaan, kerumahtanggaan,

kepegawaian, dan perlengkapan, (3) mengumpulkan, mengolah, dan

menganalisis data ketatausahaan, kerumahtanggan, kepegawaian, dan

perlengkapan, (4) melakukan urusan kearsipan di FMIPA, (5) melakukan

pemeliharaan keamanan dan ketertiban di FMIPA, (6) melakukan urusan

penerimaan tamu pimpinan, (7) mempersiapkan sarana pelaksanaan rapat

dinas, upacara resmi, dan pertemuan ilmiah di FMIPA, (8) melakukan

inventarisasi dan pengelolaan barang milik Negara, (9) melakukan

penyusunan instrument pemantauan kegiatan ketatausahaan,

kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan, (10) melakukan

penyimpanan dokumen dan surat di bidang ketatausahaan, kerumahtanggaan,

kepegawaian, dan perlengkapan, (11) melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh atasan.

UKP menyediakan fasilitas peminjaman ruang untuk kegiatan

(2)

2

digunakan untuk kegiatan perkuliahan antara lain ruang D01, D02, D03, D07,

Laboratorium, dan ruang PPG. Kegiatan mahasiswa yang kerap

diselenggarakan oleh organisasi-organisasi mahasiswa diantaranya yaitu,

rapat sidang tahunan, olimpiade, pelatihan organisasi, dan sebagainya.

Mahasiswa yang akan menyelenggarakan kegiatan di dalam ruangan harus

mengajukan peminjaman ruangan kepada bagian UKP. Peminjaman ruang di

UKP harus melalui beberapa prosedur. Prosedur peminjaman ruang di UKP

yaitu, peminjam melakukan pengecekan ruang di bagian UKP dengan

menentukan ruang, hari, tanggal, dan jam pinjam. Jika ruang tersedia,

peminjaman dapat diajukan ke bagian UKP dengan menunjukkan surat

keterangan kegiatan yang akan diselenggarakan, selanjutnya peminjam

menyerahkan kartu identitas kepada petugas UKP sebagai jaminan

peminjaman ruangan, dan peminjaman ruang dapat dilakukan.

Sebagian besar ruangan di FMIPA digunakan untuk kegiatan

perkuliahan seperti ruang DO1, D02, D03, D07, dan ruangan di laboratorium.

Sedangkan ruangan yang biasanya dipinjamkan untuk kegiatan di luar

perkuliahan diantaranya yaitu, ruang D02, DO3, D07, ruang sidang 1, ruang

sidang 2, ruang seminar, ruang astronomi fisika, dan ruang laboratorium

matematika.

Banyaknya kegiatan yang diadakan oleh organisasi mahasiswa dari

berbagai jurusan menjadi kendala apabila terdapat waktu peminjaman ruang

yang bersamaan antara kegiatan satu dengan kegiatan yang lain. Mahasiswa

(3)

3

mengkonfirmasi kepada staf UKP mengenai ketersediaan ruang pada waktu

kegiatan yang telah digendakan. Pemilihan ruang yang dipilih untuk kegiatan

terkadang sama dengan ruangan yang telah dipinjam untuk kegiatan yang lain

sehingga terdapat kegiatan yang tidak mendapatkan ruangan. Catatan

peminjaman ruang yang masih dicatat secara manual membuat petugas UKP

harus melayani peminjaman ruang secara manual dengan memastikan

ketersediaan ruang terlebih dahulu. Kejadian tersebut disebabkan karena

belum tersedianya sistem berbasis komputer/ IT sehingga data peminjaman

ruang masih diproses secara manual. Memperbaiki hal tersebut, perlu

dikembangkan aplikasi peminjaman ruang di UKP FMIPA UNY.

Perkembangan teknologi informasi pada saat ini memberikan manfaat

kepada kita dalam memperoleh dan menyebarkan informasi dengan cepat dan

mudah. Berbagai informasi yang dibutuhkan telah tersedia di internet.

Komputer merupakan salah satu produk dari teknologi informasi. Komputer

tersusun atas dua komponen yaitu, komponen perangkat lunak (software) dan

komponen perangkat keras (hardware). Perangkat lunak (software) adalah

suatu perangkat yang berisi serangkaian instruksi, program, prosedur,

pengendali, pendukung, dan aktifitas-aktifitas pengolahan perintah pada

sistem komputer.

Dari latar belakang diatas maka dalam penelitian ini, akan

dikembangkan sebuah aplikasi peminjaman ruang dalam lingkup FMIPA

UNY berdasarkan prosedur dan peminjaman ruang yang dapat dilakukan

(4)

4

bahasa dibantu dengan pemrograman PHP dan Database Management System

(DBMS) MySQL. Pengembangan aplikasi ini diharapkan dapat

mempermudah proses peminjaman ruang di FMIPA UNY, yang dikelola oleh

Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) FMIPA Universitas

Negeri Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan

dalam tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana mengembangkan aplikasi peminjaman ruang oleh mahasiswa

dan dosen di subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP)

FMIPA UNY.

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan

aplikasi peminjaman ruang berbasis website subag Umum Kepegawaian dan

Perlengkapan (UKP) FMIPA UNY yang mampu memberikan kemudahan

dalam proses peminjaman ruang dan penyajian laporan dengan baik.

D. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNY,

dapat memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk pengelolaan data

(5)

5

2. Bagi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) FMIPA UNY, dapat

memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk melakukan peminjaman

ruang untuk kegiatan keorganisasian di FMIPA.

3. Bagi dosen, dapat memanfaatkan hasil pengembangan ini untuk

melakukan peminjaman ruang untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan

lain di luar perkuliahan.

4. Menambah pengetahuan pembaca dalam hal mengembangkan aplikasi

(6)

6 BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Skripsi

Beberapa teori yang digunakan sebagai dasar pada penelitian ini

adalah (1) rekayasa perangkat lunak, (2) model perancangan aplikasi, (3)

Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP), (4) basis data, (5) PHP

MySQL, (6) framework, (7) Software Requirements Specification (SRS), (8)

Kerangka Berfikir. Penjelasan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Rekayasa Perangkat Lunak

Menurut Steward (1987), rekayasa perangkat lunak adalah

pengelolaan suatu permintaan, teknologi komputer, kemampuan seseorang,

waktu, dan biaya untuk membuat suatu produk perangkat lunak sesuai

permintaan pelanggan dengan timbal balik sebuah kepuasan kepada

pembuatnya. Pressman (2001) mendefinisikan rekayasa perangkat lunak

merupakan pengembangan dan penggunaan prinsip pengembangan suara

untuk memperoleh perangkat lunak secara ekonomis yang dipercaya dan

dapat bekerja secara efisien pada mesin nyata.

Berdasarkan pendapat kedua ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

rekayasa perangkat lunak adalah suatu aplikasi dari sebuah pendekatan yang

sistematik, teratur, dan dapat diukur terhadap pengembangan, kinerja, dan

(7)

7 2. Model Perancangan Aplikasi

Perancangan aplikasi merupakan gambaran umum untuk menyusun

aplikasi yang akan dibuat sebagai pengganti metode yang lama secara

keseluruhan dan untuk memperbaiki metode yang telah dibuat. Desain

aplikasi yang akan dibuat untuk menggambarkan komponen-komponen

aplikasi secara detail. Model perancangan aplikasi yang akan digunakan

adalah metode analisis sistem aplikasi terstruktur yakni Waterfall Model dan

perancancangan Data Flow Diagram (DFD).

a. Waterfall Model

Waterfall Model (Classic Life Cycle) adalah model yang pertama kali

muncul yaitu sekitar tahun 1970. Model Waterfall sering dianggap kuno,

[image:7.595.167.520.418.589.2]

tetapi paling sering digunakan dalam Software Engineering (SE).

Gambar 1. Model Waterfall Pressman

Gambar 1. merupakan tahapan secara umum dari model Waterfall.

Pressman (2001: 28) menyatakan bahwa model Waterfall diuraikan

dengan tahap-tahap sebagai berikut:

Analysis Design Code Test

(8)

8

1) Analysis adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan perancangan aplikasi.

2) Design adalah tahap penerjemah atau tahap perancangan dari

keperluan-keperluan yang dianalisis dalam bentuk yang lebih mudah

dimengerti oleh pemakai.

3) Code adalah tahap implementasi dari hasil aplikasi yang telah

dirancang dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan dan

digunakan dalam pembuatan aplikasi.

4) Test adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat.

Pengujian dilakukan agar fungsi-fungsi dalam aplikasi bebas dari

error, dan hasilnya harus sesuai dengan kebutuhan yang sudah

didefinisikan sebelumnya.

b. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan alat bantu yang digunakan pada metodologi

pengembangan sistem terstruktur. Merupakan diagram yang menggunakan

simbol-simbol untuk menggambarkan arus data dari sistem yang dikenal

dengan nama arus data (data flow diagram). DFD dibagi menjadi 2, yaitu:

1) DFD Context

DFD context menggambarkan arus aplikasi pertama kali secara garis

besar (top level). Sebelum tahap penguraian dilanjutkan perlu

(9)

9 2) DFD Leveled

Setelah context diagram dirancang, kemudian akan digambarkan arus

data yang lebih terinci lagi yang dinamakan over view diagram (level

0) dan seterusnya (Jumi, 2004).

3. Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP)

Subag Umum Kepegawaian dan Perlengkapan (UKP) adalah sub

bagian di fakultas yang mempunyai beberapa tugas penting di fakultas, yaitu

diantaranya sebagai berikut:

a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Umum Kepegawaian

dan Perlengkapan.

b. Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan mengolah, dan menganalisis data ketatausahaan,

kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.

Tugas UKP di bidang kepegawaian diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Melakukan urusan persuratan di lingkungan FMIPA.

2) Melaksanakanurusan pengelolaan administrasi kepegawaian di

lingkungan badan, mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dan

usulan mutasi pegawai, pemberhentian serta pensiun pegawai di

lingkungan badan.

3) Mempersiapkan usulan kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat

pegawai di lingkungan badan.

(10)

10

5) Melaksanakan pengurusan kartu kepegawaian antara lain KARPEG,

KARIS, KARSU, dan TASPEN.

d. Melakukan urusan kearsipan di lingkungan FMIPA.

e. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban lingkungan.

f. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan.

g. Mempersiapkan sarana pelaksanaan rapat dinas, upacara resmi dan

pertemuan ilmiah di lingkungan FMIPA.

h. Melakukan urusan inventarisasi dan pengelolaan barang milik Negara.

i. Melakukan penyusunan instrument pemantauan kegiatan ketatausahaan,

kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.

j. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang ketatausahaan,

kerumahtanggaan, kepegawaian, dan perlengkapan.

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Peminjaman ruang diurus oleh UKP bertujuan untuk memberikan

fasilitas mahasiswa dan dosen untuk dapat melangsungkan kegiatan-kegiatan

di luar kegiatan perkuliahan. Peminjaman ruang dicatat oleh petugas bagian

UKP untuk menentukan jadwal dan ruangan yang akan digunakan oleh

masing-masing kegiatan.

4. Basis Data (Database)

Fathansyah (2004) menjelaskan bahwa basis data dapat didefinisikan

dalam beberapa sudut pandang, yakni: himpunan kelompok data (arsip) yang

saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat

(11)

11

berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa

pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai

kebutuhan. Kumpulanfile/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan

dalam media penyimpanan elektronis. Menurut Ramez Elmasri (Dzacko:

2007) basis data dibatasi pada arti implisit secara khusus, yaitu:

1) Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata.

2) Basis data merupakan kumpulan data dari bermacam-macam sumber

secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul

secara acak dan tidak mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.

3) Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk

suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user

(pengguna) dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan

user (pengguna).

a. Model Basis Data Relasional

Model basis data relasional merupakan model yang paling sederhana

sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Model ini

menggunakan sekumpulan tabel dengan masing-masing tabel tersusun atas

sejumlah baris dan kolom. Pada model data relasional, keterkaitan antara

dua buah tabel disebut relasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan tabel-tabel dalam basis data relasional adalah atribut kunci.

Penentuan kunci merupakan hal yang penting dalam basis data relasional

kunci. Kunci sebagai metode untuk mengakses suatu baris tertentu

(12)

12

suatu tabel. Kunci dapat berupa sebuah atribut atau gabungan dari

beberapa atribut.

Menurut Andri K. (2003: 76-77), atribut kunci dibagi menjadi:

1) Kunci Kandidat (Candidat Key)

Kunci kandidat adalah suatu atribut yang mengidentifikasikan secara

unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entiti. Kunci

kandidat ini tidak ganda.

2) Kunci Primer (Primary Key)

Kunci primer adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili

setiap kejadian dari suatu entiti.

3) Kunci Alternatif (Alternative Key)

Kunci alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipilih sebagai

kunci primer. Kunci alternatif lebih orientasi untuk pengurutan

rekaman di dalam sebuah tabel atau entiti.

4) Kunci Tamu (Foreign Key)

Kunci tamu adalah kunci primer suatu entiti yang dihubungkan pada

entiti lain. Biasanya jika ada dua file, kunci primer akan diletakkan

pada entiti induk, sedangkan pada entiti anak diletakkan kunci tamu.

b. Database Management System (DBMS)

Budi Raharjo (2011) mendefinisikan Database Management System

(DBMS) adalah kumpulan program yang digunakan untuk mendefinisikan,

mengatur dan memproses database. Sedangkan database adalah sebuah

(13)

13

merupakan alat yang berperan untuk membangun struktur tersebut.

Pengelolaan basis data secara spesifik tidak dilakukan oleh pemakai secara

langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak (software) yang

khusus/spesifik. Perangkat inilah yang disebut DBMS yang menentukan

bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. DBMS

menerapkan mekanisme pengamanan data secara bersama, pemaksaan

keakuratan/konsistensi data dan sebagainya (Syahril Akbar, 2010: 46).

Lukmanul Hakim (2007) menyatakan bahwa tujuan dari DBMS adalah

mempermudah dalam membuat struktur data dan membebaskan pemrogram

dari masalah penyusunan file. DBMS telah berkembang dari suatu konsep

database sebagai sesuatu yang jelas berbeda dengan program yang

mengakses. Informasi fisik disimpan dan diambil dari database oleh DBMS.

Sedangkan DBMS yang modern secara langsung dapat mencari record di

dalam tabel yang memiliki banyak record. Sementara DBMS mengolah

semua informasi di dalam database, aplikasi bisa mengakses informasi ini

melalui pernyataan SQL (Structured Query Language), sebuah bahasa yang

mampu mengakses database dengan operasi tingkat tinggi.

5. PHP MySQL

Lukmanul Hakim (2007) menyatakan bahwa PHP merupakan bahasa

berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server

(server-side scripting). Kemudian hasilnya dikirimkan ke klien/browser

(14)

14

Sidik (2003) menyimpulkan bahwa prinsipnya, php dapat dikerjakan

oleh program CGI di server, seperti mendapat data dari form, menghasilkan

isi halaman web yang dinamis, menerima cookies dan session. Namun,

kemampuan PHP yang paling diandalkan dan signifikan adalah dukungannya

terhadap banyak database, seperti MySQL, Postgres, Oracle, Access,

Informix, DB2, Dbase, dan lain-lain. Sehingga PHP dapat membuat halaman

web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah.

Sidik (2003) menyatakan bahwa semua perintah yang ada pada SQL

dapat dilakukan pada database MySQL, seperti input atau menambah data,

menjalankan query, mengambil data dari database dan menampilkannya,

mengubah data, dan menghapus data dari database. MySQL sebagai database

server dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya

dalam melakukan query terhadap data, sehingga MySQL sangat cocok

digunakan untuk keperluan di halaman web yang membutuhkan akses data

yang cepat.

MySQL merupakan database server yang memiliki konsep database

modern, selain itu MySQL memiliki banyak keistimewaan, antara lain:

a. Portability, artinya dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi.

b. Open Source, artinya bersifat free/gratis dan dapat dikembangkan source

codenya secara bebas.

c. Performance running, artinya memiliki kecepatan kinerja yang handal.

d. Scalability dan Limite, artinya mampu menangani database dalam skala

(15)

15

e. Connectivity, artinya mudah dikoneksikan dengan berbagai pemrograman.

f. Security, artinya sebagai database server yang diakses dalam jaringan

Internet, maka tingkat keamanannya pun harus tinggi (Lukmanul Hakim,

2007).

6. Famework

Framework adalah desain yang bisa digunakan kembali dan biasanya

dinyatakan sebagai satu sel abstraksi class yang mengatur hubungan antar

class. Perancangan pada framework dibuat sedemikian rupa sehingga

sebagian atau seluruh software dapat digunakan kembali. Framework

merupakan kerangka kode yang dapat disimpulkan dengan classes yang

spesifik atau dengan fungsi yang telah dirancang untuk mengatasi masalah

yang dihadapi (Johan I, dkk, 2011: 7).

Codeigniter adalah framework untuk web yang dibuat dalam format

PHP. Codeigniterbersifat opensourceyang gratis untuk digunakan dan dapat

dikembangkan secara ilegal.Codeigniter berlisensi Apache/ BSD-styleopen

source yang memperbolehkan penggunaan dari framework ini sesuai

keinginan (Jefri, 2013:3).

Jefri (2013) menyatakan bahwa MVC adalah sebuah software yang

memisahkan antara aplikasi logika dengan presentasi pada halaman web.

Sehingga hal ini akan menyebabkan halaman web akan mengandung sedikit

kode program karena sudah terjadi pemisahan antara tampilan dan

(16)

16

a. Model, merupakan struktur data. Secara spesifik class model akan

mengandung fungsi kode yang akan membantu dalam segala proses yang

berhubungan dengan database seperti memasukkan, mengedit,

mendapatkan, dan menghapus dalam sebuah database.

b. View, merupakan informasi yang disampaikan ke pengguna. Sebuah view

biasanya berupa halaman web, tetapi dalam sebuah view juga bisa berupa

sebuah fragmen halaman seperti header dan footer. View juga bisa berupa

halaman RSS atau jenis halaman web yang lain.

c. Controller, merupakan sebuah perantara antara Model dan View serta

semua sumber yang dibutuhkan untuk memproses permintaan HTTP dan

dalam membuat halaman web.

7. Software Requirements Specification (SRS)

Menurut Wisnu (2012), menyatakan bahwa Software Requirements

Specification (SRS) adalah dokumen yang menjelaskan tentang berbagai

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh suatu software. Dokumen ini dibuat oleh

developer (pengembang software) setelah menggali informasi dari calon

pemakai software. Pembuatannya mengikuti standar yang ada dan paling

dianggap benar oleh para praktisi rekayasa software di dunia. Oleh karena itu,

standar yang akan dibahas di sini adalah standar dari IEEE, singkatan dari

Institute of Electrical and Electronics Engineers.

SRS harus bermanfaat bagi pengguna, penyedia, atau perorangan.

(17)

17

a. Sebagai bentuk perjanjian antara pengguna dan penyedia tentang software

apa yang akan dibuat.

b. Mengurangi beban dalam proses pengembangan software.

c. Sebagai bahan perkiraan biaya dan rencana penjadwalan.

d. Sebagai dasar validasi dan verifikasi software di ujung penyelesaian

proyek nantinya.

e. Memfasilitasi transfer, semisal software tersebut ingin ditransfer ke

pengguna atau mesin-mesin yang lain. Penggunaakan lebih mudah jika

ingin mentransfer software ke bagian-bagian lain dalam organisasinya.

Bahkan, jika terjadi pergantian personil pengembang, proyek dapat mudah

ditransfer ke personil baru dengan memahami SRS ini.

f. Mendasari perbaikan produk software dikemudian hari. Jadi, SRS boleh

diperbaiki dengan alasan dan mekanisme tertentu serta atas kesepakatan

antara pengunadan pengembang.

g. Dengan menggunakan SRS, pengguna dapat menuangkan semua ide

terkait software dengan jelas dan akurat sehingga pengembangdapat

memahami apa yang diinginkan pengguna dengan tepat. Standar ini akan

membantu dalam mengembangkan outline SRS yang baku untuk

pengguna, membantu membuat dokumen SRS dengan format dan isi yang

standar (minimal), serta membantu mengembangkanrincian-rincian

pendukung lainnya.

SRS harus memiliki jaminan kualitas perangkat lunak dan pengujian

(18)

18

diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak. Tujuan dari jaminan

kualitas adalah untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen dan

menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan

kepastian dan konfidensi bahwa kualitas produk dapat memenuhi sasaran,

tidak hanya berkualitas menurut pengembang tapi juga berkualitas dan sesuai

dengan keinginan pengguna (Nastiti, 2012: 35).

Menurut McCall dalam Nastiti (2012: 36), faktor-faktor penentu

kualitas perangkat lunak adalah sebagai berikut:

a. Correctness, sejauh mana suatu perangkat lunak memenuhi spesifikasi dan

tujuan penggunaan perangkat lunak dari user.

b. Reliability, sejauh mana keakuratan suatu perangkat lunak dalam

melaksanakan fungsinya.

c. Efficiency, banyaknya kode program yang dibutuhkan suatu perangkat

lunak untuk melakukan fungsinya.

d. Integrity, sejauh mana akses ke perangkat lunak dan data oleh pihak yang

tidak berhak dapat dikendalikan.

e. Usability, usaha yang diperlukan untuk mempelajari, mengoperasikan,

menyiapkan input, dan mengartikan output dari perangkat lunak.

f. Maintainability, usaha yang diperlukan untuk menetapkan dan

memperbaiki kesalahan dalam program.

g. Testability, usaha yang diperlukan dalam pengujian program untuk

(19)

19

h. Flexibility, usaha yang diperlukan untuk memodifikasi program

operasional.

i. Portability, usaha yang diperlukan untuk memindahkan program dari

perangkat keras/lingkungan sistem perangkat lunak tertentu ke yang

lainnya.

j. Reusability, tingkat kemampuan program/bagian dari program yang dapat

dipakai ulang dalam aplikasi lainnya, berkaitan dengan paket dan lingkup

dari fungsi yang dilakukan oleh program.

k. Interoperability, usaha yang diperlukan untuk menggabungkan satu sistem

dengan yang lainnya.

Pengujian software adalah metode yang dilakukan untuk menjelaskan

tentang pengoperasian perangkat lunak yang terdiri dari perangkat pengujian,

metode pengujian dan pelaksanaan pengujian. Ada 2 jenis pengujian, yaitu:

a. Pengujian Alpha

Pengujian Alpha dilakukan pada sisi pengembang. Software

digunakan pada pengaturan yang natural dengan pengembang yang

memandang sisi pemakai dan merekam semua kesalahan dan masalah

pemakaian. Pengujian Alpha bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menghilangkan sebanyak mungkin masalah sebelum akhirnya sampai ke

pengguna, dilakukan setelah software selesai oleh orang-orang yang tidak

terlibat dalam pengembangan dan memang ahli dibidangnya menggunakan

(20)

20 b. Pengujian Betha

Pengujian Betha dilakukan pada satu atau lebih pengguna software

dalam lingkungan yang sebenarnya, pengembang tidak terlibat pengujian ini.

Pengguna merekam semua masalah (nyata atau imajiner) yang ditemui

selama pengujian dan melaporkan pada pengembang pada interval waktu

tertentu. Berdasarkan hasil pengujian Betha, dicari presentase masing-masing

jawaban dengan menggunakan rumus:

Y = (P/Q) x 100%

Keterangan:

Y = Nilai presentase

P = Banyaknya jawaban responden tiap soal Q = Jumlah responden

8. Kerangka Berpikir

Proses peminjaman ruang di UKP FMIPA terdapat beberapa kendala

yang menyebabkan proses peminjaman ruang terhambat. Oleh karena itu,

perlu dibuat sebuah aplikasi yang mampu mendukung proses peminjaman

ruang agar proses peminjaman ruang dapat lebih baik. Salah satunya adalah

aplikasi peminjaman ruang di UKP FMIPA UNY sehingga semua kegiatan

baik perkuliahan maupun kegiatan di luar perkuliahan dapat terorganisir

dengan baik. Sebuah aplikasi berbasis website yang menyediakan aplikasi

peminjaman ruang untuk kegiatan-kegiatan di FMIPA UNY.

Aplikasi ini diharapkan mampu memberikan kemudahan baik bagi

para mahasiswa maupun dosen untuk melakukan peminjaman ruang di

FMIPA UNY. Dengan aplikasi ini, dokumentasi peminjaman ruang akan

(21)

21

melakukan peminjaman ruangan yang siap dipakai sesuai dengan kebutuhan

hari, tanggal, dan jam peminjaman tanpa harus bertatap muka untuk

menanyakan jadwal penggunaan ruang yang siap pakai pada bagian UKP

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Agustinus Triharjono. (2011). Sistem Informasi Berbasis Website Pada Toko Kencana Ungu Kediri. Skripsi. Amikom: Yogyakarta.

Apriyanti Grace, Surjawan Daniel Jahja. (2012). Sistem Lelang Tender dan Dealling Online Berbasis Web (Studi Kasus pada PT. X). Jurnal Sistem Informasi. Bandung.

B. Sidik. (2003). MySQL untuk Pengguna, Administrator dan Pengembang Aplikasi Web. Bandung: Informatika Bandung.

Bimal Aklesh Kumar. (2011). Thin Client Web-Based Campus Information Systems for Fiji National University. International Journal of Engineering and Applications. 2 (1). 13 – 26.

Budi Raharjo. (2011). Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan MySQL. Bandung: Informatika Bandung.

Deden Hendra Permana, Dr. Deni Darmawan, S. Pd., M. Si. (2013). Desain dan Pemrograman Website. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fadhillah, Nava’atul, Charibaldi, Novrido dan Jayadianti, Herlina. (2010). Penerapan Teknologi Semantic Web pada Aplikasi Pencarian Koleksi Perpustakaan (Studi Kasus : Perpustakaan FTI UPN “Veteran” Yogyakarta). Seminar Nasional Informatika 2010. Yogyakarta, Indonesia.

Fathansyah. (2004). Basis Data. Bandung: Informatika Bandung.

Jogiyanto H., (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Jumi. (2004). Perancangan Sistem Informasi Penjualan Berbasis Web (Studi Kasus: PT Makmur Jaya Semarang). Tesis. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

K. C. Laudon & J. P. Laudon. (2000). Organization and Technology in the Networked Enterprise. Management Information System, Sixth Edition, International Edition. www.prenhall.com/laudon.

(23)

71

Nastiti. (2012). Sistem Informasi Transaksi di LIMUNY Lounge. Skripsi. FT UNY.

Pressman, Roger S. (2001). Software Engineering: A Practitioner’s Approach.New York; McGraw-Hill.

Saifuddin Anwar. (2010). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta.

Sutarman, S. Kom, M. Kom. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 1. Model Waterfall Pressman

Referensi

Dokumen terkait

  Negara   Pihak dapat mempertimbangkan kemungkinan untuk mewajibkan pelaku untuk menunjukkan kesyahan asal ‐ usul dari apa yang   diduga sebagai hasil kejahatan atau kekayaan lain

Untuk mengukur kemiskinan, Badan Pusat Statistik menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Pendekatan ini memandang kemiskinan

Hal ini tidak ubahnya dengan perlengkapan listrik bah-wa yang digambar pada suatu gambar kerja adalah bukan benda-benda atau alat-alat listrik secara fisik, melainkan

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting dalam pelaksanaan PPL. Saat praktik mengajar mahasiswa akan dituntut untuk mengajar langsung di dalam

Hasil skripsi yaitu tentang Raden Mas Soerjopranoto merasa prihatin terhadap kehidupan para buruh pabrik gula bumiputera yang menderita akibat

Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor, Istilah Thyristor berasal dari tabung Thyratron-Transistor, dimana dengan perkembangan teknologi

Terdapat lima kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi

pada tokoh Dewi Sri, yang dipercaya sebagai dewi padi. Bagi kebanyakan masyarakat petani Sunda di Jawa Barat, Dewi Sri bukanlah seorang tokoh fiktif. Mereka percaya