• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Model TGT (Team Games Tournament) Pada Mata Pelajaran TIK Studi Kasus di SMP Kristen 1 Salatiga Tahun 2015 T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Blog Sebagai Media Pembelajaran Model TGT (Team Games Tournament) Pada Mata Pelajaran TIK Studi Kasus di SMP Kristen 1 Salatiga Tahun 2015 T1 BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

10 Bab III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian

Metode penelitian pada kegiatan ini mengacu pada sekuensial linear untuk rekayasa perangkat lunak yang sering disebut juga dengan ‘siklus hidup klasik’(classic life cycle) atau ‘model air terjun‘ yang digambarkan pada gambar 2.

Gambar 3.1 Model sekuensial linier (Sumber: Roger S Pressman 2002)

Sekuensial linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian.

3.2 Rancangan Penelitian

Menurut Pressman (2002) Sekuensial linear mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, model sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Perangkat lunak merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut. Rekayasa dan analisi sistem menyangkut pengumpulankebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.

2. Analisis Kebutuhan

Pengumpulan data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan userdalam Pemodelan sistem

(2)

11 pembuatan sistem. 3. Desain

Proses desain menerjemahkan syarat / kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode (coding).

4. Generasi Kode

Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akanmerancang sesuai yang diminta oleh user.

5. Pengujian

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

3.3 Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen 1 Salatiga pada kelas IX dengan jumlah siswa 9 siswa. Pengambilan sampel sesuai dengan rekomendasi guru dan hasil belajar siswa. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 bertempat di SMP Kristen 1 Salatiga. Dengan mengacu pada materi yang telah disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran TIK.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan : 1. Studi Dokumentasi

(3)

12 2. Angket

Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penggunaan metode kooperatif TGT dengan menggunakan Blog.

3. Wawancara

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan bahasa lisan baik secara tatap muka atau melalui media tertentu (Sanjaya, 2009:96). Wawancara dilakukan melalui tanya jawab dengan guru maupun siswa. Kegiatan ini digunakan untuk mengetahui permasalahan yang ada. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan dalam membuat blog.

3.5 Instrumen Penelitian 1. Wawancara

Penelitian ini menggunakan wawancara untuk mengetahui permasalah yang ada dan untuk analisis kebutuhan calon pengguna. Selain itu penelitian ini juga menggunakan wawancara terstruktur untuk menilai hasil media yang telah dirancang kepada guru yang berkompeten. Pada tabel 3.1 menunjukkan instrumen wawancara terstruktur yang akan digunakan untuk menilai media blog yang dirancang.

Tabel 3.1 Daftar wawancara

Aspek Pertanyaan Jawaban

Interaktivitas Apakah menu – menu yang ada pada Blog mudah untuk digunakan dalam pembelajaran TGT ?

Tata Letak Apakah tata letak dari tombol menu dan navigasi lain dari blog mudah ditemukan dalam pembelajaran TGT ? Keterbacaan Apakah teks ditulis

dengan baik dan mudah untuk dimengerti ? Estetika Apakah tata letak , warna

, jenis huruf pada blog memudahkan dalam pembelajaran TGT? Tampilan

karakteristik Apakah menggunakan ukuran Blog layar dan resolusi

optimal dalam

(4)

13 2. Angket

Pada penelitian ini angket yang digunakan adalah untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap blog yang dirancang sesuai dengan model TGT. Pada tabel 3.2 menunjukkan daftar angket yang akan diisi siswa.

Tabel 3.2 Angket tanggapan siswa

Angket Tanggapan Siswa

Nama Siswa :

Petunjuk Pengisian : Berikan tanda ( v ) pada jawaban yang anda pilih

1) Apakah anda menyukai Blog sebagai media pembelajaran model TGT ?

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju

[ ] Tidak ada pendapat [ ] Tidak setuju [ ] Sangat tidak setuju

2) Dengan menggunakan pembelajaran metode TGT dengan menggunakan Blog anda dapat belajar lebih baik ?

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju

[ ] Tidak ada pendapat [ ] Tidak setuju [ ] Sangat tidak setuju

3) Apakah dengan Blog sebagai media pembelajaran model TGT anda dapat lebih mudah memahami materi yang diajarkan?

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju

[ ] Tidak ada pendapat [ ] Tidak setuju [ ] Sangat tidak setuju

4) Apakah dengan menggunakan Blog sebagai media pembelajaran model TGT, hasil belajar anda lebih meningkat?

[ ] Sangat setuju [ ] Setuju

(5)

14 3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara menggorganisasikan data dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menggunakan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain (Sugiyono, 2007: 333). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Analisis Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif mengacu pada metode analisis dari Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2007: 204), yang menjelaskan langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Data-data yang di peroleh dikumpulkan dan dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Data tersebut kemudian di seleksi, di sederhanakan dan di fokuskan sehingga membentuk pola yang terarah.

b. Penyajian Data

Penyajian data merupakan upaya untuk menyusun informasi secara sistematis dan lebih sederhana agar lebih mudah untuk dipahami.

c. Penarikan Kesimpulan

Merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah terorganisir tersebut dalam bentuk peryataan kalimat atau formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.

Gambar 3.2 Teknik Analisis Data (Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20)

Verifikasi/Verifyin g Reduksi Data

Pengumpulan Data

(6)

15 2. Analisis Kuantitatif

Data dari hasil angket tanggapan siswa dapat dianalisis dengan menggunakan Skala likert. Menurut modul yang diambil dari www.elearning.gunadarma.ac.id tentang Metode penelitian ekonomi : riset bisnis, Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap. Angket yang telah dibuat seperti pada tabel 3.3 bisa dianalisis jika membuat skor 1 sampai 5 untuk masing-masing respon dari setiap item seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.3 Rekap hasil angket tanggapan siswa Responden Item Pertanyaan Total

1 2 3 4

A B C D E

- Jumlah skor untuk setiap responden: - Maksmimal = (5 x 4 item) - Minimal = (1 x 4 item) - Median = (3 x 4 item) - Kuartil I = (2 x 4 item) - Kuartil III = (4 x 4 item) - Jumlah skor untuk seluruh responden:

- Maksmimal = (5 x 20) - Minimal = (5 x 4) - Median = (5 x 12) - Kuartil I = (5 x 8) - Kuartil III = (5 x 16)

- Interpretasi jumlah skor tersebut adalah :

- Kuartil III < Skor < Maksimal, artinya sangat positif (program dinilai berhasil)

(7)

16

- Kuartil I < Skor < Median , artinya negatif (program dinilai kurang berhasil)

- Minimal < Skor < Kuartil I , artinya sangat negatif (program dinilai tidak berhasil)

3.7 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan ketentuan atau patokan suatu penelitian dikatakan berhasil atau tidak. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator keberhasilan setelah dilakukan pengujian adalah :

- Jika jumlah skor angket tanggapan siswa berada pada :

 Kuartil III < Skor < Maksimal, artinya sangat positif (program dinilai berhasil)

Gambar

Gambar 3.1 Model sekuensial linier
Tabel 3.1 Daftar wawancara
Tabel 3.2 Angket tanggapan siswa
Gambar 3.2 Teknik Analisis Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan dalam perbankan syariah mengenai penyaluran dana ini dikena dengan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, yaitu penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu

Hasil wawancara dengan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan pada salah satu kelurahan di Kecamatan Tampan (23/7 2011), yang menyatakan bahwa: “Sebagian besar Ketua RW dan

RAGAM BASA DI KECAMATAN PAKISJAYA KABUPATEN KARAWANG.. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih

Hasil wawancara dengan informan tentang penyesuaian sosial pada anak jalanan, informan dapat menyesuaikan diri pada lingkungan sosialnya terlihat dari informan

Sistem ekonomi dan politik yang menggabungkan sebagian besar Ekonomi berbasis pasar dengan program Kesejahteraan Sosial

Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut LAPASadalah tempat untuk melaksanakan pembinaan Narapidana dan anak didik Pemasyarakatan. Dalam penempatan narapidana yang

bahwa dalam rangka untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat desa dan pembinaan lembaga kemasyarakatan desa yang didanai