• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Drs. Heri Purnomo.,M.Pd.

Jurusan Pend. Seni Rupa FBS UNY Yogyakarta

(2)

(PSR 215)

Nirmana Dwimatra

2 SKS

(3)

KOMPETENSI :

Memahami teori dan konsep Nirmana Dwimatra.

Menerapkan teori dan konsep Nirmana Dwimatra.

Memahami teori dan konsep Nirmana Dwimatra, meliputi aspek sejarah, estetika dan kritik seni Nirmana Dwimatra.

Mengkaji penciptaan dan hasil karya Nirmana Dwimatra.

Berkarya Nirmana Dwimatra dalam berbagai media.

Mempresentasikan hasil karya seni Nirmana Dwimatra.

(4)

Deskripsi Mata Kuliah :

Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang unsur-unsur nirmana dan kaidah seni rupa yang diwujudkan dalam karya dua dimensional.

Materi kuliah meliputi prinsip-prinsip nirmana,

teori warna, gradasi, prinsip irama, kesatuan serta struktur perancangan komposisi dua dimensional. Kegiatan belajar mengajar meliputi teori dan praktik. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan

(5)
(6)

ANALISA UNSUR SENI

Suatu bentuk rupa hasil karya seni rupa /

disain terdiri dari beberapa elemen / unsur –

unsur.

Adapun unsur - unsur seni / desain tsb,

adalah :

-

Garis

- Arah

- Bentuk

- Ukuran

(7)
(8)

DEFINISI

Suatu goresan yang diakibatkan karena

sebuah titik bergerak lurus sehingga

membentuk jejak.

Batas limit dari suatu benda, masa, ruang,

warna, susunan dari obyek – obyek.

(9)

Andaikata satu titik dapat bergerak dan bisa

membekaskan jejaknya, maka akan terjadilah

suatu garis. Ini adalah suatu cara yang tepat

untuk memikirkan perihal garis dimana kita

akan mengerti kwalitasnya yang dinamik.

Terjadinya suatu garis hampir selalu

disebabkan karena hasil dari daya gerak.

A. PENGERTIAN TENTANG GARIS

(10)

Dari ukuran, bentuk serta gerak yang ditimbulkannya, garis dapat berbentuk :

Lurus Lengkung

(11)

Menurut letaknya pada bidang gambar, garis

juga dapat memberi bentuk visual berupa :

vertical, horizontal, melintang

ataupun

diagonal,

dsb.

Garis mempunyai peranan yang tidak dapat kita

abaikan, baik secara

ilusif

maupun dalam

bentuknya yang

essensial

yang dapat kita

peroleh. Dengan garis saja dapat menyatakan

sesuatu tanpa harus menggambarkan apa yang

kita maksud.

(12)

Contoh garis dalam penerapannya

di atas permukaan bidang, yang memberikan

pengaruh

optik terhadap mata

kita.

Memberi kesan bergerak

(13)

Garis diatas permukaan bidang juga dapat menimbul-kan kesan adanya ritme (

irama

), sehingga dapat

dirasakan adanya alur dan gerak yang terangkai disitu.

Garis Lurus yang membentuk ritme

(14)

Garis sebagai unsur pokok dalam kesenirupaan sangat banyak artinya. Ia bergerak dari yang paling sederhana sampai pada bentuk yang rumit.

Kualitas yang khas dan akibat efek ekspresinya tergantung pada tiga faktor pokok :

Sifat orang yang membuat garis, alat dan media untuk membuat garis dan permukaan yang menerimanya.

Ketiga hal itulah yang menentukan suatu garis apakah garis itu akan mantap, gagah, labil, lurus, berliku – liku, bersudut, melengkung, lemah dsb.

(15)

Garis NYATA

Garis ini dihasilkan dari goresan dan terjadi karena suatu titik digerakkan sehingga membekaskan jejaknya. Garis bisa digoreskan / dihasilkan dengan goresan benda lunak, sedang maupun keras.

Contoh : garis nyata

a b c

Walaupun karakternya hampir sama, tetapi banyak sekali sebenarnya perbedaanya. Goresan a dan b terasa ringan, sedang c terasa berat.

B. JENIS GARIS

(16)

Garis SEMU

Garis semu sebagai batas limit suatu benda, massa, ruang, warna, bahkan susunan obyek .

Contoh : garis semu

(17)

Adanya garis dapat dilihat dari ciptaan – ciptaan manusia pada pemandangan disekitar kita, seperti pada: kawat – kawat telpon dan listrik, jari – jari sebuah roda, senar alat musik atau menara radio, dan lain-lain.

Garis juga luas penggunaannya. Dalam komunikasi sebagaimana digunakan dalam simbol-simbol, kode-kode, juga banyak digunakan dalam pekerjaan -pekerjaan arsitektur atau para ahli ilmu pasti dalam bentuk angka-angka.

Dalam bidang seni digunakan sebagai kontur, untuk membentuk dan membuat tekstur untuk memberi efek gerak dan lain-lain.

C. PERAN GARIS

(18)

D. MACAM GARIS SEBAGAI SIMBOL

HORIZONTAL

Singkatan dari kejauhan cakrawala yang mendatar, pohon tumbang, orang tidur, dan segala sesuatu yang sedang dalam keadaan istirahat sepenuhnya. Dengan ini kita asosiasikan dengan ketenangan dan kedamaian, bahkan suatu kematian.

VERTIKAL

(19)

DIAGONAL

Diagonal adalah seperti bentuk yang tidak dalam keadaan seimbang, oleh karena itu menunjukkan gerakan. Kita teringat pada bentuk-bentuk yang bergerak seperti orang lari, kuda melonjak, pucuk-pucuk pepohonan yang condong karena tertiup angin yang kencang. Biasa digunakan dalam menggambarkan karakter kaca, tulisan pada bis-bis dsb.

GARIS BENGKOK S

Garis bengkok S disebut juga ‘Line Of Beauty’, Karena garis ini adalah garis yang dominan yang selalu kita lihat pada gerak ombak yang penuh tenaga dan indah mengalun ketika mendekati pantai, atau gerak lemas, lincah, jenaka dari anak hewan dan bocah cilik, mengingatkan dan

mengasosiasikan kepada energi yang indah meliuk seperti bengkokan S.

(20)

UPPER HEMISPHERE

Selalu dikenal oleh kwalitasnya yang mengapung seperti pelampung, dan untuk berabad-abad arsitek-arsitek mempergunakan dalam bentuk kubah untuk meringankan masa kubus yang berat dalam struktur bangunan-bangunan yang besar, gumpalan awan, busa sabun adalah obyek-obyek hemisphere yang umum kita kenal yang mengingatkan lengkung yang mengapung.

ZIG-ZAG

(21)

E. EKSPRESI GARIS SEBAGAI SIMBOL (EXPRETION LINES SYMBOL)

BENDING UPRIGHT LINE

Garis tegak yang bengkok, memberi sugesti kesedihan, kelesuan dan kedukaan

UPWARD SWIRLS

Olakan-olakan ke atas memberi sugesti semangat yang menyala-nyala dan

berkobar-kobar

(22)

RHITMIC HORIZONTALS

Horisontal-horisontal berirama memberi sugesti kemalangan, “SLEEPINESS” ketenangan yang menyenangkan

UPWARD SPRAY

(23)

DIMINISHING PERSPECTIVE

Persepektif yang melenyap yang

memberi sugesti adanya jarak, kejauhan dan kerinduan.

INVERTED PERSPECTIVE

Perspective yang membalik

mengesankan perluasan tak terbatas, pelebaran ruang yang tak terhalang dan kebebasan

(24)

WATTERFALL

Air terjun memberi sugesti gaya berat, penurunan yang berirama

CONSENTRICS ARCS

(25)

HORIZONTAL LINE

Garis horizontal memberi sugesti

ketenangan “REPOSE” hal yang tidak bergerak

VERTICALS LINE

Vertikal-vertikal memberi sugesti stabilitas, kekuatan dan kemegahan

(26)

ROUNDED ARCHS

Lengkung-lengkung yang membulat memberi sugesti kekuatan, kekukuhan

DIAGONALS

(27)

PIRAMID

Piramid memberi sugesti kestabilan, kemegahan, kekuatan yang pasif

GOTHIC ARCH

Lengkung GOTHIC memberi sugesti “spiritual up lift” kepercayaan dan harapan religius

(28)

RHYTMIC CURVES

Bengkokan-bengkokan yang berirama memberi sugesti lemah gemulai dan keriangan, kepercayaan dan harapan religius

SPIRAL LINE

(29)

EXPANDING SPHERES

Gelembung yang mengembang

memberi sugesti kegembiraan yang ringan, jiwa yang baik

CONFLICTING DIAGONALS

Diagonal-diagonal yang saling membentur, memberi sugesti

peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan

(30)

ZIG ZAG LINE

Garis zig-zag memberi sugesti

kegairahan, jagged animation (seperti gerak kilat atau listrik)

RADIATION LINES

(31)

Garis mempunyai daya komunikatif seperti pada grafis, peta, huruf, dsb.

Garis mempunyai ekspresif, ekspresi garis dengan karakter : tebal, tipis, panjang, pendek, lengkung, berombak, lurus, seperti kaligrafi yang dibuat spontan.

Garis menunjukkan emosi, seperti : takut, marah, ragu, lemah, kuat

Garis menunjukkan irama

F. POTENSI GARIS

(32)

1. Menciptakan bentuk garis yang indah, karena tiap-tiap garis mempunyai keindahan tersendiri atau yang disebut garis seni, digunakan sebagai pengungkapan rasa / ekspresi. Tidak menggambar-kan dengan nyata suatu benda / wujud nyata, hanya merupakan kesan lemah, kuat, dsb. Atau tanpa mewujudkan sesuatu sudah menyatakan suatu maksud dan nilai tertentu untuk kepentingan ekspresi.

(33)

2. Membatasi / membagi ruang / luas suatu bidang. Disini sudah terdapat adanya suatu penerapan.

3. Menciptakan suatu bentuk dengan garis tepi / memberi kontur.

(34)

4. Memberi warna dengan arsiran-arsiran

sehingga terdapat efek abu-abu atau gradasi

warna. Bisa digunakan oleh orang-orang tehnik, misal : untuk memberikan gambaran tentang

(35)

5. Menciptakan suatu rencana / persiapan gambar

6. Menciptakan suatu pikiran / lambang, misal ; huruf, angka.

A B C + 1 2 3

(36)

7. Sebagai penangkap / pembimbing pandangan ke suatu arah untuk menangkap atau

(37)
(38)

Bila kedudukan suatu bentuk (shape) mencakup gerakan / perubahan (menuju suatu arah) maka bentuk tersebut diperkirakan menuju ke suatu arah.

Arah gerakan dapat : keatas, kebawah, dari sisi, kemiringan, menuju ke, beruntun, ke dalam, keluar dsb.

(39)

Pada garis-garis juga bisa berjalan ke setiap arah. Di bawah ini adalah berbagai macam

kemungkinan arah garis Vertikal

Diagonal

Horisontal

(40)

Arah yang berdekatan yaitu garis V dan DV, DV dan D, D dan HD, HD dan H adalah garis yang harmonis.

Arah yang berjauhan yaitu garis V dan H adalah garis yang kontras

V

DV

D

HD

(41)

Garis yang berdekatan seperti no 1 dan no 2 atau no 5 dan no 6 adalah harmonis.

Garis no 1 dan no 6 adalah garis yang kontras atau oposisi

1 2 3 4 5 6

(42)

Pada perulangan yang amat ritmis arah berfungsi menghindarkan kebosanan. Sehingga menjadi perulangan yang variatif

(43)

Arah sangat dibutuhkan keberadaanya dalam bahasa gambar. Misalnya pada poster, layout, iklan dsb. Arah dipakai untuk membuat hasil karya menjadi bervariasi dan komunikatif, sehingga gambar dapat berbicara sesuai dengan tendensi seniman atau para kreator. Arah juga dapat dijadikan sumber kreatif kita untuk menciptakan berbagai macam sosok/bentuk. Misalnya garis-garis yang tersusun dengan arah yang berbeda-beda, dengan penataan arah yang harmonis akan tercipta bentuk yang menarik.

(44)
(45)

A. DEFINISI

Suatu dimensi yang menyangkut ukuran, bidang, ruang atau volume. Garis-garis yang akhirnya memotong atau berlawanan dan akhirnya menyentuh dirinya sendiri akan mengakibatkan suatu “BENTUK”. Dan bentuk-bentuk tersebut mempunyai ukuran yaitu besar dan kecil
(46)

Bentuk yang

berdekatan (no 1 dan no 2) adalah bentuk yang

harmonis.

Bentuk seperti no 1 dan no 6 adalah

bentuk yang tidak harmonis / kontras

(47)

A B C

D

E

Ukuran yang berdekatan (A dan B) adalah ukuran yang harmonis.

Ukuran yang berjauhan (A dan E) adalah ukuran yang kontras

(48)

1. Bentuk Bidang : mempunyai lingkungan bentuk misalnya,

B. MACAM BENTUK

a.

b.

(49)

Beberapa jenis bidang :

a. Datar d. Bersudut tajam b. Lengkung e. Melebar

c. Bulat

d. e.

(50)

2. Bentuk Ruang : mempunyai ruang / dimensi. Misalnya,

(51)

Dimensi dicapai dengan cara tumpang (overlaping)

(52)

Ruang dua dimensi, terbagi lagi atas : 1. Ruang Negatif

2. Ruang Positif

Kosong Bervolume

+

-+ -+ -+ -+ -+

-+ -+

(53)

Jadi ruang dapat dibagi atas dua ruang kosong dan ruang isi. Ruang kosong menimbulkan kesan lorong dan ruang isi mengesankan tiga dimensi, yang juga seolah-olah berada pada ruang kosong pula.

Bentuk datarpun bisa disebut ruang bila mengesankan tiga dimensi. Bentuk yang dianggap pipih jika tidak memiliki ketebalan yang jelas. Bentuk yang datar / pipih dalam ruang maya tak ubahnya seperti bentuk lembaran kertas, logam dsb.

(54)

Berikut adalah cara menggunakan bentuk datar dalam ruang maya :

(55)

b. Pergantian warna seperti yang kita lihat di alam bahwa semakin jauh suatu benda akan tampak memudar atau warna panas akan berkesan mendekat dan warna dingin berkesan menjauh.

c. Pergantian bentuk / ukuran – pertambahan ukuran bentuk menunjukan bentuk itu makin mendekat.

(56)

d. Pergantian tekstur / barik-barik yang kasar biasanya nampak lebih dekat di banding tekstur yang halus

(57)

e. Pergantian tampak – sebuah bentuk menampilkan tampak muka sepenuhnya jika sejajar dengan bidang gambar. Jika tidak sejajar kita hanya dapat melihatnya dari sudut miring

(58)
(59)

g. Penambahan bayang – bayang pada bentuk dibelakang / depan

(60)
(61)

Suatu bentuk terjadi karena adanya garis yang memotong dirinya sendiri. Sedangkan garis terjadi karena adanya ‘SPOT’ yang berbaris dan berhimpitan: jadi SPOT merupakan inti semua bentuk.

Cara membuat SPOT adalah sangat mudah dan sederhana, yaitu hanya dengan menyentuhkan ujung sebuah pensil ke permukaan selembar kertas putih, maka bekas itulah yang kita sebut dengan SPOT.

C. SPOT

(62)

SPOT mempunyai peranan yang penting pada sebuah bidang, yaitu :

a. Pada pusat halaman / bidang, SPOT tampak tenang dan statis

b. Apabila lebih ke bawah dari bidang itu, ia

(63)

c. Agak ke atas dari pusat bidang ia tampak

bergerak naik.

d. bila dekat kegaris tepi, ia tampak lebih menonjol dibandingkan dengan yang agak ditengah,

sehingga kelihatan tidak seimbang.

(64)

Penentuan jarak dari SPOT menentu-kan rupa yang berjejal-jejal dari disain kita.

Tidak ada peraturan untuk menentu-kan jawaban mengenai jarak / ruang antara spot-spot. Kita sendiri yang akan menentukan baik atau buruknya susunan itu.

(65)

Susunan spot ini belum berkesan ruang sepenuhnya. Apabila spot itu saling menutupi sebagian spot yang lain, maka hal itu akan tampak sebagai ruang. Demikian pula bila dalam keadaan transparan.

(66)

Jika spot-spot itu diletakkan secara menyebar dengan jarak yang agak berjauhan, akan menimbulkan kesan longgar

Bila agak ketengah

men-jadikannya agak imbang

Bila spot itu besar ia

tampak bergerak

(67)

Beberapa spot bila penempatannya baik

akan dapat menciptakan suatu pola yang

menarik.

(68)

Keterangan:

1. Spot yang tersusun rapi dan rapat kelihatan kaku, statis, monoton dan mencekam.

2. Apabila spot-spot itu sedikit digeser maka akan kelihatan tidak menjemukan.

3. Pengelompokan spot yang menunjukkan perubahan dalam arah.

(69)

Dengan menganekaragamkan ukurannya, penempatan-nya menjadi lebih menarik lagi. Suatu susunan dari beberapa spot akan lebih menarik apabila disusun sedemikian rupa hingga membentuk garis semu yang baik.

Susunan spot yang

menimbulkan kesan longgar

Demikian juga dengan

sebaliknya, apabila spot-spot itu ditempatkan pada jarak yang

berdekatan akan timbul kesan adanya kesatuan.

(70)
(71)

Tekstur adalah

nilai raba pada suatu

permukaan baik nyata maupun semu

.

Suatu permukaan mungkin kasar atau

halus, keras atau lunak, licin atau kasar dll.

Tekstur nyata

ialah apabila diraba secara

fisik betul-betul berbeda seperti ampelas,

wool, goni, kaca dll

Sedangkan

tekstur semu

hanya

kelihatan-nya saja berbeda, tetapi apabila diraba

sama saja.

A. DEFINISI

(72)

Ada 4 variasi tekstur, yaitu :

- Kasar / suram - Kasar mengkilat - Halus suram - Halus mengkilat

(73)

Kita dapat meniru tekstur dari suatu obyek atau kita dapat juga menciptakan tekstur yang berbeda-beda sebagai bagian dari perencanaan, sebagaimana unsur-unsur seni yang lain.

Tekstur mempunyai kekuatan untuk menetralkan dalam suatu karya seni rupa, artinya dengan pertolongan tekstur segalanya akan tampak harmonis terutama pada tekstur nyata, karena

tekstur itu mempunyai nilai plastis yang ditimbulkan oleh bayang-bayang permukaannya. Tekstur selain mempunyai kualitas plastis dan ekspresif juga nilai dekoratif. Dalam suatu iklan produk, tekstur dapat mengungkapkan suatu keindahan dan kekuatan

(74)
(75)

1. Tekstur mempunyai nilai karakter yang berbeda – beda, sesuai dengan rasa / penglihatan yang ada, misal ;

- Wol dengan goni - Batu dengan pasir

- Kulit wanita dengan pria

2. Tekstur mempunyai nilai artistik, dalam hal ini tekstur sangat membantu seorang desainer, karena tekstur memungkinkan untuk lebih memperoleh harmoni.

3. Tekstur mempunyai nilai kekuatan

B. NILAI PLASTIS TEKSTUR

(76)
(77)

1. Warna menurut ilmu fisika adalah kesan yang diterima oleh mata (selaput jala / retina ) karena adanya pantulan dari sesuatu pantulan sinar / cadangan yang tampak. 2. Warna menurut ilmu bahan adalah berupa pigmen

A. DEFINISI

Warna merupakan fenomena getaran / gelombang atau getaran tertentu dari pancaran sinar suatu benda.

Beberapa getaran dapat dilihat oleh mata kita dalam bentuk warna tertentu, tetapi terdapat pula getaran yang tidak dapat diterima oleh mata kita ( wujudnya warna )

(78)

Getaran-getaran itu tidak sama sehingga kita dapat membedakan warna. Bila orang sudah tidak dapat membedakan warna berarti retina tidak dapat menerima getaran warna dan orang itu terkena buta warna. Getaran atau gelombang mempunyai getaran 4000 – 7000 ( angstrom ) istilah A N G S T R O M diambil dari nama ilmuwan yang telah berhasil membuktikannya.

(79)

Kekuatan gelombang masing-masing warna

dapat dibedakan menurut

urutan spektrum.

Spektrum

adalah pancaran warna dari sinar

matahari yang melewati prisma kaca.

Dimana

sinar

matahari

yang

bening

(transparan) bila melewati / menembus

prisma kaca tersebut akan dipancarkan

berupa tujuh warna pelangi.

(80)

4000 4500 5000 5500 6000 6500 7000

Violet Nila Biru Hijau Kuning Jingga Merah

Ultra

Violet MerahInfra

A B C D E F G H I J

(81)

Keterangan :

A : Sinar Cosmic B : Sinar Gamma C : Sinar X

D : Gelombang Ultra Violet

E : Gelombang Pendamping Ultra Violet

F : Cahaya yang terlihat, yaitu tujuh warna Pelangi G : Gelombang Pendamping Infra Merah

H : Infra Merah

I : Gelombang Radio Pendek J : Gelombang Radio Panjang

(82)

Menurut kejadiannya warna dibagi menjadi :

1. Warna ADDITIVE yaitu warna yang berasal dari cahaya (spektrum / warna pelangi)

2. Warna SUBSTRACTIVE yaitu warna yang berasal dari bahan (pigmen)

B. WARNA MENURUT KEJADIANNYA

Perbedaannya walaupun dalam teori warna pokok substractive adalah warna kedua dari warna

(83)

Additive

Substractive

(84)

Sin ar M

ata hari

PRISMA KACA

(85)

Warna pokok additive adalah merah hijau dan biru. Hasil campurannya adalah jernih / putih. Warna pokok substraktive yang menurut teori adalah magenta, kuning dan biru kobalt. Karena hal ini sulit didapat, maka orang menggunakan merah, biru dan kuning.

Dalam tube :

- Magenta = Cadmium Red Light - Kuning = Cadmium Yellow Pale

- Biru Kobalt = Cobalt Blue

campuran ketiganya akan membentuk hitam coklat

Warna pokok additive adalah merah hijau dan biru. Hasil campurannya adalah jernih / putih. Warna pokok substraktive yang menurut teori adalah magenta, kuning dan biru kobalt. Karena hal ini sulit didapat, maka orang menggunakan merah, biru dan kuning.

Dalam tube :

- Magenta = Cadmium Red Light - Kuning = Cadmium Yellow Pale

- Biru Kobalt = Cobalt Blue

campuran ketiganya akan membentuk hitam coklat

(86)

Kuning + Merah = Jingga

Merah + Biru = Ungu

Kuning + Biru = Hijau

Jingga + Hijau = Coklat Kuning ( siena mentah ) Hijau + Ungu = Coklat Biru ( siena Sepia )

Ungu + Jingga = Coklat Merah ( siena bakar )

Suatu usaha yang sungguh – sungguh untuk merumuskan nama-nama yang tepat untuk warna, dibuat oleh ahli foto bangsa Amerika yaitu Albert Munsell

dalam tahun 1915. Diciptakannya sebuah sistem warna Trimatra dalam bentuk sebuah pohon.

Kuning + Merah = Jingga

Merah + Biru = Ungu

Kuning + Biru = Hijau

Jingga + Hijau = Coklat Kuning ( siena mentah ) Hijau + Ungu = Coklat Biru ( siena Sepia )

Ungu + Jingga = Coklat Merah ( siena bakar )

Suatu usaha yang sungguh – sungguh untuk merumuskan nama-nama yang tepat untuk warna, dibuat oleh ahli foto bangsa Amerika yaitu Albert Munsell

(87)

Sistem ini mengklasifikasikan sumber-sumber menurut mutu yang dapat diserap : Rona, Nilai dan Chroma

-RONA adalah apa yang ditafsirkan sebagai warna artinya bahwa sebuah benda merah apabila berRONA

merah.

- NILAI adalah yang menunjukkan tingkat kecerahan suatu warna.

- KROMA atau jenuhan warna menunjukkan kekayaan sempel warna, apakah suram atau hidup.

Sistem Munsell diterima baik oleh dunia luas, setelah bahasa warna dibakukan pada sekitar 1930.

(88)

Dari sekian banyak warna, berupa pigmen dua diantaranya yang pada umumnya dipakai, yaitu:

“PRANG System” dan “MUNSELL System”

Menurut “The PRANG System” warna dibagi menjadi tiga dimensi, yaitu :

HUE / nama warna : panas/dinginnya warna

VALUE : terang/gelap

INTENSITY : cerah/suram

(89)

HUE adalah istilah yang digunakan untuk

menunjukan nama dari warna, seperti merah, biru, hijau, dll. Perbedaan antara biru dan hijau adalah perbedaan dalam hue.

Begitulah apabila hijau berubah kebiru-biruan, maka dapat dikatakan telah berubah hue-nya. Dan dapat disebut hijau biru dan bukan lagi hijau.

HUE

(90)

Kemudian lebih jauh, Prang penambahan bahwa nama-nama warna atau hue dibagi lagi menjadi lima kelas, yaitu :

PRIMARYatau warna pokok, yaitu warna tersebut tidak bisa dicari dari pencampuran warna lain, bahkan warna lain dapat dicampur darinya yaitu : Merah, biru dan kuning/

SECUNDERY / BINARY, adalah warna kedua, yang merupakan pencampuran warna pokok, yaitu : ungu, jingga,dan hijau.

(91)

4. TERTIERY adalah warna ketiga yang terdiri dari campuran dua warna sekunder, yaitu jingga hijau (siena mentah), hijau ungu (siena sepia) dan ungu jingga (siena bakar).

Merah Tertier = Old red/brick Biru Tertier = Slate blue

Kuning Tertier = Smuky yellow

5. QUATENERY adalah dua warna tertier atau juga disebut sebagai warna keempat, yaitu :

Orange hijau + hijau violet Hijau violet + violet orange Violet orange + orange hijau

(92)

Dalam pigmen ada 3 primary : merah, kuning, biru “THE SIX STANDART COLOURS” yaitu 3 primary dan binary, warna-warna yang berhadapan disebut complementer.

PANAS DINGINNYA WARNA

(93)

PENGARUH DARI BERBAGAI HUE

Mata kita akan cepat letih dengan six standart colours daripada warna-warna intermidiate. Warna panas memberikan rasa gembira dan menggugah hati, daripada warna dingin yang memberikan rasa kalem dan tenang. Terlalu banyak warna panas akan

sangat merangsang dan ‘menjerit’, warna dingin

akan kelihatan seperti menjauh dan obyek nampak agak mengecil.

(94)

KESIMPULAN :

1. Berilah warna dengan nama-nama yang tepat

2. Kenalilah warna-warna yang berdekatan/berhubungan dan yang berlawanan atau kontras

3. Kenalilah warna-warna yang kedepan dan kebelakang 4. Tempatkan suatu warna diantara 3 kelompok ini :

- Dalam kelompok panas berarti gembira, agresif, merangsang

- Dalam kelompok dingin berarti sejuk, kalem dan tenang

- Dalam kelompok pembatasan berarti ada

(95)

VALUE dimensi kedua, yaitu mengenai terang gelapnya warna. Ada banyak tingkatan dari terang ke gelap, mulai dari putih hingga ke hitam. Tapi demi mudahnya untuk penggunaan, Dr. Denman W. Ross membagi menjadi 9, masing – masing diberi nama dan simbol ;

VALUE

(96)

9 White = W = White = White

8 Hight Light = HL = Yellow = Yellow

7 Light = L = Yellow Orange = Yellow Green

6 Low Light = LL = Orange = Green

5 Midlle = M = Red Orange = Blue Green

4 High Dark = HD = Red = Blue

3 Dark = D = Red Violet = Blue Violet

2 Low Dark = LD = Violet = Violet

1 Black = B = Black = Black

(97)

Jika tebal warna prang dibandingkan dengan tingkatan value maka akan dapat terlihat warna hue berubah secara berangsur dalam valuenya dengan yang paling terang dipuncak dan yang paling gelap di dasar. 9 8 7 6 5 4 3 2 1 M 1 9

1 1 1 1

9 9 9 9

(98)

1. Bagaimana mengubah Value

Value dapat dirubah dengan menambah putih atau mempercair untuk memperterang dan dengan menambah pigmen atau hitam untuk mempergelap. Value yang berada diatas middle disebut low value.

2. TINT dan SHADE

(99)

3. Efek dari berbagai Value

Suatu warna akan kelihatan lebih tua dihadapan putih, lebih pucat dihadapan hitam, sedangkan jika dihadapan abu-abu dengan Value hampir bersamaan

akan bercampur dan akan menjadi kabur. Light value

kelihatan menambah ukuran suatu obyek dan akan

mempertua warna suatu obyek yang berada

dihadapannya.

Hitam dan dark blue kelihatan mengurangi ukuran dari

suatu obyek yang berada dihadapannya. Hitam mempunyai daya untuk menyatukan warna-warna dan dapat memberikan keselarasan dalam suatu komposisi, apabila banyak warna cerah digunakan bersama-sama.

Close Value, adalah value yang berdekatan atau yang

hampir bersamaan, akan berkesan lembut dan tenang.

(100)

Sedangkan apabila berlatar belakang gelap, maka warna-warnanya juga agak kegelapan, demikian juga apabila berlatar belakang middle value, tapi jangan sampai keterlaluan, sebab akan menjadi monoton.

Kontras yang baik, terang dihadapan gelap atau gelap dihadapan terang akan lebih mencolok daripada kontras hue.

(101)

KESIMPULAN

a. Putih kelihatannya menambah warna dan memperbesar ukuran karena merefleksikan cahaya.

b. Hitam kelihatannya mengurangi warna dan

memperkecil ukuran karena menyerap

cahaya.

c. Abu-abu kelihatannya menetralisir, dan

semakin berdekatan value dari abu-abu dengan value suatu warna yang berhadapan

dengannya, semakin kuat daya

penetralisirnya.

(102)

d. Putih diatas hitam adalah kurang menonjol daripada hitam diatas putih, karena putih merefleksi warna sedangkan hitam menyerapnya.

e. Kontras value yang tajam mempunyai daya tarik yang luar biasa dan jika penggunaannya tidak bijaksana akan mengakibatkan efek yang kacau dan menggelisahkan.

f. Close value adalah tenang.

(103)

INTENSITY atau CHROMA adalah dimensi yang mengenai

cerah suramnya warna, yaitu kualitas dari suatu warna

yang memungkinkan suatu hue (merah misalnya) untuk dibuat berbisik, menjerit atau dibuat bicaranya bernada sopan.

Warna-warna dalam intensity yang penuh adalah sangat menyolok dan menimbulkan efek yang brilian dan sangat menarik apabla dapat menggunakannya secara tepat.

Warna-warna yang dalam intensitynya lebih rendah adalah lebih lembut , dapat menyenangkan apabila digunakan dalam area yang luas dengan warna-warna dengan intensity yang penuh digunakan sebagai aksen.

INTENSITY

(104)
(105)

Tekstur memainkan peranan yang penting

tidaklah dapat disangkal . Permukaan yang

kasar atau agak kasar akan merefleksi cahaya

dengan aksen yang kecil, dan melontarkan

sedikit bayangan yang akan menimbulkan efek

menyuramkan intensity warna. Adalah sangat

baik untuk diperhatikan bagaimana tekstur dari

permukaan yang kasar kelihatan seolah-olah

mencampur warna yang digunakan secara

bersama-sama dan memberikan penglihatan

seolah warna tersebut jadi bergetar, sedangkan

permukaan yang licin warna terlihat jernih dan

terang.

(106)

KESIMPULAN

1. Beberapa warna mempunyai kekuatan lebih dari yang lainnya.

2. Tiap warna yang tampak dalam spektrum adalah yang terkuat.

3. Warna-warna dapat diperlemah atau dibuat kuat kurang intensitynya dengan dicampuri warna komplemennya.

4. Warna-warna dapat dibuat lebih intense dengan menempatkan disampingnya warna komplemennya.

5. Warna yang cerah akan menciptakan suatu “After Image” dari komplemennya, dan akan

(107)

Agar supaya dapat sukses dalam menggunakan warna adalah merupakan masalah yang sangat kompleks.

Tiap-tiap individu dan tiap peradaban, terlihaat pada mulanya seolah-olah menggunakan standart yang sama sekali bertentangan dan berbeda-beda. Namun jika kita telah mengadakan study bagaimana skema-skema warna yang telah mereka ciptakan yang berhasil dengan baik, dengan berbagai variasi kombinasinya maka ternyata bahwa mereka mempunyai faktor-faktor yang sama. Yaitu :

D. CARA MENGGUNAKAN WARNA

(108)

pertama : bahwa warna-warna adalah INDAH untuk suatu maksud yang tertentu untuk mana mereka telah dipilih.

Kedua : bahwa warna-warna tersebut begitu dikombinasikan demi mempertinggi warna-warna lain. Dari semula hendaklah sudah disadari, bahwa tiap-tiap warna adalah indah jika digunakan pada tempatnya yang tepat dan dalam jumlah yang tepat pula.

Picasso mengatakan

(109)

Obyek pen-studi-an warna adalah begitu peka terhadap hubungan antar warna, Sehingga pengetahuan tentang ‘mana tempat yang tepat’ menjadi intuitif.

Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang harus mengetahui sesuatu warna untuk dipilih dan digunakannya , dan untuk itulah maka tiap-tiap orang harus mengetahui suatu tentang efek warna dan kombinasinya.

Janganlah ada orang yang tergesa-gesa mengatakan bahwa ada warna-warna tertentu yang tidak dapat digunakan bersama-sama.

(110)

Area warna yang luas seharusnya efeknya

tenang. Sedangkan area yang kecil hendaknya

mewujudkan kontras yang kuat, semakin luas

area yang digunakan semakin tenang

warna-warna yang seharusnya digunakan. Sedangkan

semakin kecil areanya semakin menyolok

warnanya (kontrasnya). Kontras-kontras ini

disebabkan oleh perbedaan tertentu dari hue,

value dan intensity.

(111)

Warna-warna atau value-value dapat

diseimbang-kan dengan pengulangan dari

beberapa warna dan vallue yang sama dalam

berbagai susunan, dari ada susunan, dan

pengulangan ini kadang disebut ‘CROSING’

mempunyai tujuan untuk memberikan rasa

seimbang

BALANCE THROUGH ‘CROSSING’ OR REPETITION

(112)

Kombinasi

dari

berbagai

warna

dikatakan dikunci apabila tiap-tiap warna

mempunyai sesuatu yang sama dengan tiap

– tiap warna yang lain. Seseorang yang ahli

dalam pewarnaan suka mengatakan bahwa

penguncian-penguncian warna ini adalah

rahasia dari pada suksesnya.

(113)

Warna-warna dapat dikatakan kunci terhadap yang satu pada yang lain dalam cara-cara sebagai berikut :

Dengan menetralisir

Dengan mencampur satu dengan yang lain sehingga warna-warna itu mempunyai kesamaan cara ini disebut mixing

Dengan mengglatsir dan memberi cadar ( Glazsing / pengkacaan )

Netralizing, yaitu dengan mengikat warna yang netral.Texturing, yaitu menggunakan tekstur kasar.

Greying, yaitu percampuran dengan abu-abu.

(114)

KOMBINASI WARNA

MONOCROMATIC

: Mendekatkan dengan warna

mudanya ( merah dengan pink )

POLYCROMATIC

: Berbagai warna

(115)

PADUAN WARNA

Paduan Kuat Paduan lemah

(116)

Warna-Warna Positif

Warna-Warna Negatif

(117)

E. PSHICOLOGI WARNA

KESAN WARNA

Panas : kuning, orange dan merah, sedikit

merah muda

Dingin : violet, biru, hijau

Berat : hitam, ungu, biru dan sedikit biru hijau

Ringan : Putih, orange, kuning dan kuning hijau

Jauh : violet, biru, biru hijau

Dekat : merah, orange, kuning

(118)

ARTI SIMBOLIK WARNA ( IBARAT)

Ungu : biasanya untuk kemuliaan / kebesaran

Endigo : biasanya untuk ilmu pengetahuan

Biru : kebenaran

Hijau : pertumbuhan / penelitian

Kuning : ciptaan-ciptaan atau kreasi baru

(119)

1. Merah : diasosiasikan pada darah melambangkan kesegaran, kesehatan, keberanian, kekuatan, kemarahan, perang, kekejaman, bahaya dll. Warna energik dan warna kuat, warna yang positif, agresif dan merangsang

2. Biru : Dingin dan menjauh, tenang melankolis. Tempat tinggal dewa / tuhan. Keyakinan, keteguhan, kesetiaan, kemurahan hati, kecerdasan dan kebenaran. Keadaan tak salah. Lambang aristrokrasi ( Eropa ) dan warna untuk raja.

(120)

3. Kuning : Simbolik dengan sinar matahari, kehangatan, panas, kegembiraan, kemeriahan, cemerlang, kilauan, kuning emas, menggambarkan : kemuliaan, kemegahan dan kejayaan. Keramahan, supel dan riang, warna paling terang tapi kurang populer (khususnya kuning tua) biasanya dipakai oleh gereja-gereja di Eropa. Kemenangan, marah (kuning sutra), sakit, iri, penakut, cemburu, tak senonoh.

4. Ungu : Angkuh, kebesaran, kejayaan (gabungan

(121)

5. Putih : Suci, kemurnian, perdamaian, ketentraman, kebenaran, keadaan tak salah, simbol kehalusan, kelembutan dan kewanitaan.

6. Hitam : Sengsara, bencana, berkabung, kemuraman, kegelapan, kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan. Aspek-aspek simbol hitam : teror, horor, kejahatan, ilmu sihir, kesalahan, kematian. Digunakan dengan putih mempunyai makna : resolusi, tenang dan sopan, keadaan yang mendalam dan kebijaksanaan.

(122)
(123)

Referensi

Dokumen terkait

Infeksi odontogenik dapat berasal dari tiga jalur, yaitu (1) jalur periapikal, sebagai hasil dari nekrosis pulpa dan invasi bakteri ke jaringan periapikal; (2) jalur periodontal,

Buku Statistik Sumber Daya Alam di Lampung Tahun 2009 yang diterbitkan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Lampung merupakan publikasi lanjutan dari buku statistik Balai

Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini didirikan dengan modal yang berasal dari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan consideration , gaya kepemimpinan structure , kompleksitas tugas, tekanan anggaran waktu dan budaya

Akan tetapi hubungan antar struktur masyarakat dengan struktur karya sastra tidak dipahami sebagai hubungan determinasi yang langsung, melainkan dimediasi oleh apa

Akan tetapi, pengaruh arus bisa diabaikan untuk kondisi gelombang saat badai, sehingga kebutuhan desain, dalam perhitungan gaya akibat arus dan gelombang yang bekerja pada

Perlakuan konsentrasi pupuk daun gandasil D berbeda terhadap tinggi bibit, diameter batang, panjang akar tunggang, berat segar akar, berat kering akar, berat segar bibit

Yang mendasari pertumbuhan nodul pada struma nodosa nontoksik adalah respon dari sel-sel folikular tiroid yang heterogen dalam satu kelenjar tiroid pada tiap