• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI BIODIESEL DARI MIKROALGA CHLORELLA Sp DENGAN METODE ESTERIFIKASI IN-SITU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PRODUKSI BIODIESEL DARI MIKROALGA CHLORELLA Sp DENGAN METODE ESTERIFIKASI IN-SITU - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

P e n d a h u l u a n | 1

Produksi Biodiesel dari Mikroalga Chlorela Sp Dengan Metode Esterifikasi In-situ

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG MASALAH

Teknologi, waktu, dan materi menuntut semakin besarnya sumber

energi yang diperlukan. Seperti halnya alat transportasi, alat komunikasi,

hingga peralatan rumah tangga semua memerlukan energi. Tanpa pasokan

energi, segala jenis teknologi tersebut tidak akan berfungsi. Mengingat adanya

kebutuhan akan energi yang makin meningkat, mengakibatkan berbagai

bidang yang harus diperhatikan seperti bidang transportasi.

Sumber energi fosil sebagai sumber bahan bakar di Indonesia, beberapa

tahun ke depan diperkirakan akan habis. Minyak bumi diperkirakan akan habis

dalam 25 tahun mendatang (Suhada, 2006). Menurut Suhada (2006), jika

Indonesia tidak mencegahnya maka pada tahun 2012 Indonesia akan menjadi

net oil importer. Dan tahun 2022 akan menjadi total oil importer karena

cadangan minyaknya akan habis.

Pemerintah telah mengeluarkan Blue Print Pengelolaan Energi Nasional

Periode 2005-2025 yang merupakan penjabaran dari Kebijakan Energi

Nasional (Peraturan Presiden No.5 Tahun 2006). Dalam cetak biru tersebut,

peranan energi baru dan terbarukan ditargetkan meningkat menjadi 4,4 % pada

tahun 2025. Lebih lanjut, pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 1

tahun 2006 memberikan perhatian yang serius tentang penyediaan dan

pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar alternatif

pengganti bahan bakar minyak. Pengembangan bioenergi seperti biodiesel

merupakan salah satu langkah untuk mengurangi ketergantungan masyarakat

terhadap sumber-sumber energi yang tak terbarukan.

Biodisel adalah bahan bakar yang ramah lingkungan dan mempunyai

(2)

P e n d a h u l u a n | 2

Produksi Biodiesel dari Mikroalga Chlorela Sp Dengan Metode Esterifikasi In-situ biodegradable, tidak mengandung sulfur, dan mempunyai kekentalan lebih

tinggi sehingga membantu memperpanjang umur mesin disel. Biodisel

mempunyai angka setana dan flash point yang tinggi (>130°C) (Knothe et al,

2006). Secara kimiawi, biodisel terdiri dari campuran mono-alkil ester asam

lemak yang diproduksi dengan proses esterifikasi dan transesterifikasi

senyawa trigliserida dengan metanol dan katalisator NaOH serta KOH.

Penelitian tentang pembuatan biodiesel sudah banyak dilakukan.

Biodiesel merupakan sumber energi alternatif yang diperoleh dari minyak

nabati, seperti minyak sawit, minyak jagung, minyak jatropa, dan minyak

hewani sebagai pengganti minyak fosil. Kriteria bahan baku yang dibutuhkan

untuk pembuatan biodiesel diantaranya adalah mudah tumbuh, mudah

dikembangkan secara luas, dan mengandung minyak nabati yang cukup besar.

Total kebutuhan biodiesel secara nasional mencapai 4.120.000 kiloliter/tahun.

Sementara kemampuan produksi biodiesel pada 2010 baru 1.110.000

kiloliter/tahun (Markopala, 2010). Kebutuhan biodiesel saat ini sebagian

dipenuhi dari Jatropa dan tanaman nabati lainnya dalam jumlah kecil.

Berhubung biodiesel dari tanaman tersebut belum mencukupi, untuk itu

dikembangkan biodiesel dari mikroalga Chlorella.

Mikroalga merupakan mikroorganisme fotosintesis yang berpotensi

digunakan untuk menjadi sumber bahan baku biodiesel (Chisti, 2007).

Biodiesel yang diperoleh dari mikroalga Nannochloropsis sp, sudah

memenuhi syarat viskositas dan density dalam batasan standar Dirjen Migas

(Reza, 2009). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Srihartini pada tahun

2010 dengan mengekstraksi mikroalga Scenedesmus dengan metode fluida

super kritikal, memperoleh biodiesel sebesar 60%. Salah satu jenis mikroalga

yang mudah diperoleh dan dikembangkan di Indonesia adalah Chlorella Sp.

Dari beberapa penelitian diatas penelitian pembuatan biodiesel dengan metode

esterifikasi in situ, selain itu jenis mikroalga yang digunakan bukan Chlorella

(3)

P e n d a h u l u a n | 3

Produksi Biodiesel dari Mikroalga Chlorela Sp Dengan Metode Esterifikasi In-situ

Chlorella Sp mempunyai kandungan minyak sebesar 28-32%, sehingga

sangat cocok untuk dikembangkan sebagai salah satu bahan baku pembuatan

biodiesel.

1.2PERUMUSAN MASALAH

Penelitian ini akan mengkaji pembuatan biodiesel dari mikroalga

Chlorella Sp, dengan menggunakan metode esterifikasi in situ. kandungan

asam lemak bebas (Free Fatty Acid (FFA)) mikroalga chlorella diatas 2 mg

KOH/gr minyak, esterifikasi in situ menggunakan metanol untuk menurunkan

kadar FFA. Metanol dapat mengekstraksi minyak dalam mikroalga chlorella

sehingga metanol dapat langsung ditambahkan pada mikroalga chlorella

dalam proses esterifikasi in situ. Pada proses tersebut ekstraksi dan esterifikasi

minyak mikroalga chlorella dengan metanol membentuk metil ester

berlangsung secara simultan.

Transesterifikasi in situ dilanjutkan pada tahap berikutnya, Methyl Ester

hasil dari tahap pertama direaksikan dengan metanol dengan penambahan

katalis KOH. Pada penelitian ini akan diperoleh variabel optimal untuk

mendapatkan biodiesel yang maksimal.

1.3TUJUAN PENELITIAN

Secara umum, tujuan penelitian adalah untuk membuat biodiesel dari

mikroalga sehingga dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif bagi

masyarakat.

Secara khusus tujuan penelitian adalah:

1. Mengkaji sifat fisik dan kimia biodiesel yang diperoleh dari mikroalga

Chlorella Sp dan membandingkan dengan minyak solar dari minyak bumi

(SNI).

2. Mengetahui pengaruh (suhu, perbandingan metanol dengan mikroalga

Chlorella Sp dan jumlah katalis) pada pembuatan biodiesel dari mikroalga

(4)

P e n d a h u l u a n | 4

Produksi Biodiesel dari Mikroalga Chlorela Sp Dengan Metode Esterifikasi In-situ

1.4MANFAAT

Secara keseluruhan, penelitian ini akan memberikan manfaat kepada,

khalayak umum antara lain :

1. Memperoleh biodiesel dari bahan baku mikroalga.

2. Mendapatkan data variabel optimum dalam pembuatan biodiesel dengan

metode esterifikasi in situ yang dapat digunakan untuk pengembangan dan

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu sumber energi alternatif berbahan baku minyak nabati adalah biodiesel yang berasal dari Crude Palm Oil dan Metanol dengan proses

Dari hasil analisa Gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) (terlampir) yang dilakukan, proses transesterifikasi sebagai upaya untuk memanfaatkan mikroalga sebagai

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan minyak dari mikroalga jenis chlorella sp berbntukan ultrasonik selama 60 menit menggunakan pelarut n-hexana dan methanol

Ekstraksi minyak nabati mikroalga dilakukan menggunakan pelarut heksan dengan dasar pertimbangan pelarut tersebut bersifat non polar yang dapat mengikat minyak atau

Pada penelitian ini, yield biodiesel hasil reaksi esterifikasi minyak mikroalga dengan katalis sintesis dari abu vulkanik yang telah diaktivasi dengan H 2 SO 4 2M adalah

Hasil penelitian menunjukkan sifat fisik dan kimia sudah memenuhi standart biodiesel (SNI), dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan konsentrasi katalis dan

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang diproduksi dari senyawa kimia bernama metil ester yang bisa diperoleh dari minyak nabati.. Hasil biodiesel ini berwarna kuning/orange dan

Biodiesel sebagai sumber energi terbarukan memiliki beberapa keuntungan, antara lain i bahan baku biodiesel dapat diperbarui renewable, sehingga kontinuitasnya dapat terjamin ii