• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, maka internet menjadi salah satu media yang paling mudah dan murah untuk digunakan. Sejalan dengan perkembangan fasilitas internet tersebut maka peralatan teknologi komunikasi dengan telepon genggam semakin pesat pula. Ponsel yang sebelumnya hanya merupakan sarana komunikasi dua arah, sekarang telah dilengkapi dengan sarana email dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto, 2010).

Smartphone secara harfiah artinya telepon pintar, yakni telepon yang memiliki kemampuan seperti komputer walaupun terbatas (Zaki, 2008). Smartphone didefinisikan sebagai perangkat ponsel yang melebihi fitur-fitur yang dimiliki ponsel pada umumnya (Ferdiana, 2008). Dengan kata lain, smartphone merupakan sebuah perangkat komunikasi yang memiliki kemampuan seperti layaknya komputer atau berkemampuan lebih dari telepon seluler biasa.

Pertumbuhan smartphone telah fenomenal.Survei pasar mengungkapkan tingkat penembusan smartphone rata-rata44,6% di 47 negara, dan jumlah ini diperkirakan akan tumbuh dengan cepat (International Data Corporation, 2013). Di sebagian besar negara-negara maju, tingkatadopsi smartphone melampaui 50% pada paruh pertama tahun 2012 (Lee, et al. 2013). Sedangkan di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Emarketer, mencatat bahwa pada tahun 2013 terpadat 27,4 juta pengguna smartphone aktif di Indonesia, kemudian meningkat menjadi 38,3 juta pengguna pada tahun 2014. Emarketer memprediksi bahwa Indonesia akan

(2)

melampaui 100 juta pengguna smartphone aktif pada tahun 2018, dan akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi pengguna smartphone terbesar keempat di dunia (setelah China, India, dan Amerika Serikat).

Smartphone secara luas banyak digunakan oleh mahasiswa. Berdasarkan penelitian pada pengguna smartphone mengungkapkan bahwa hampir setiap mahasiswa ditingkat perguruan tinggi memiliki smartphone (Alfawareh,et al. 2014). Mahasiswa dianggap rentan terhadap perkembangan teknologi karena dinamika perkembangan mereka dan kebebasan keluarga dari peran sosial dan harapan (Lee, et al. 2013).Mahasiswa menggunakan smartphone karena fitur yang ditawarkan sangat menarik, aplikasi yang lengkap serta mencerminkan gaya hidup yang metropolis. (Firdaus, 2010). Hal ini menandakan bahwa smartphone telah menjadi gaya hidup dari mahasiswa.

Tren smartphone ini memunculkan beberapa dampak terhadap kehidupan masyarakat. Dampak positif yang sangat nyata pada lini bisnisdengan memanfaatkan kanal media sosial seperti Twitter atau Facebook. Tidak hanya untuk menjaga hubungan dan komunikasi dengan para kolega maupun konsumen, media sosial juga sebagai media untuk mempromosikan produk maupun layanan terbaru yang dimilikinya, media untuk menginformasikan tawaran-tawaran menarik kepada konsumen, serta social media juga dapat digunakan oleh para pengusaha muda untuk melakukan analisis terhadap behavior para pelanggannya (Firdaus, 2013).

Namun, penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya adalah membuat kecanduandan mengganggu tidur. Ketergantungan menggunakan smartphone dapat menyebabkan memburuknya kualitas tidursiswa. Siswa cenderung terlibat dalam pesan teks dan merasa cemas ketika tidak

(3)

menerima balasan dari teman-teman mereka, bahkan pada malam hari ketika mereka seharusnya tidur (Sahin, et al. 2013).

Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap orang. Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat dan tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton, 2007). Manfaat tidur akan terasa ketika seseorang mendapatkan tidur yang berkualitas. Kualitas tidur yang baik akan menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. Tidur yang tidak adekuat dan berkualitas buruk dapat menyebabkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis (Indrawati, 2012)

Dampak fisiologis yang muncul akibat buruknya kualitas tidur meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa lelah, kondisi neuromuskular yang buruk, proses penyembuhan menjadi lambat, daya tahan tubuh menurun, dan ketidakstabilan tanda vital. Selain itu, dampak psikologis dari gangguan tidur meliputi stress, depresi, cemas, tidak konsentrasi, dan koping tidak efektif (Bukit, 2005). Gangguan-gangguan yang dialami karena kualitas tidur yang buruk ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari (Indrawati, 2012).

Kualitas tidur pada mahasiswa merupakan variabel yang penting untuk diteliti dan ditelaah karena buruknya kualitas tidur akan berdampak pada menurunnnya kemampuan untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari (Nilifda, 2014). Menurut Susanto (2006), dewasa muda yang mengalami hambatan dalam proses belajar disebabkan oleh rasa mengantuk dan lelah akibat kurang tidur, sehingga menurunnya konsentrasi ketika belajar. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius karena gangguan tidur dapat mempengaruhi proses belajar, gangguan memori dan kesehatan emosi. Dengan berkonsentrasi,

(4)

seseorang tidak mudah mengalihkan perhatiannya terhadap masalah lain di luar yang dipelajarinya. Selain itu, dengan berkonsentrasi dapat diperoleh hasil yang optimal, salah satu contohnya adalah mendapatkan hasil prestasi belajar yang memuaskan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 11-12 Mei 2015 dengan melakukan wawancara kepada 20 mahasiswa PSIK UMM, menyatakan bahwa 90% mahasiswa merasa cemas jika beraktivitas tanpa membawa smatphonenya dan 85% mahasiswa selalu memainkan smartphone-nya sebelum tidur. Dari 20 mahasiswa 70% menyatakan bahwa mulai tidur malam diatas jam 23.00, 40% mulai tidur mlam dibawah jam 23.00. Selanjutnya 50 % menyatakan bahwa membutuhkan >60 menit untuk dapat tertidur, 30% membutuhkan 31-60 menit untuk dapat tertidur, dan sisanya 20% menyatakan bahwa membutuhkan waktu 16-30 menit untukdapat tertidur. Sebanyak 75% mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak bisa memberikan perhatian yang penuh saat proses belajar, 65% mahasiswa menyatakan sering menguap / merasakan kantuk saat kuliah berlangsung. Dari 10 mahasiswa dengan IPK >3.00, 100% memiliki durasi tidur > 6 jam . Dari 5 mahasiswa dengan IPK <2.50, 80% memliliki durasi tidur < 6 jam, 20% memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat tidur.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur padamahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran penggunaan smartphone pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

(5)

2. Bagaimana kualitas tidur mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Adakah hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi bagaimana gambaran penggunaan smartphone pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Mengidentifikasi bagaimana kualitas tidur pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Menganalisis adakah hubungan antara penggunaan smartphone dengan kualitas tidur pada mahasiswa PSIK Universitas Muhammadiyah Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi mahasiswa terkait dengan kualitas tidurnya guna mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik dan kesehatan psikisnya.

2. Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi mengenai hubungan penggunaan smartphone dengan kualitas tidur, serta untuk menambah kepustakaan jurusan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

(6)

3. Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber dan referensi bagi ilmu keperawatan bidang mata kuliah kebutuhan dasar manusia, khususnya dalam kebutuhan istirahat dan tidur.

4. Sebagai Dasar Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi penelitian lain yang akan mengembangkan topik yang berkaitan dengan kualitas tidur.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian tentang penggunaan smartphone dengan kualitas tidur belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan penelitian ini, antara lain:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Gema Mesquita (2010) berjudul “Quality of sleep among university students. Effects of nighttime computer and television use”. Sebuah penelitian deskriptif cross-sectional untuk mengetahui efek kebiasaan menonton televisi dan menggunakan internet terhadap kualitas tidur mahasiswa. Responden terdiri dari 710 mahasiswa berusia 17-25 tahun. Analisis kualitas tidur dalam kaitannya dengan penggunaan internet mengungkapkan bahwa 58,06% dari responden yang mengakses internet pukul 19:00-21.00; 71,43% antara 19:00-22:00; 73,33% antara 19:00 dan 24:00; dan 52,38% antara 19:00 dan 03:00 (p = 0,0251). Sedangkan hubungan antara paparan televisi dan kualitas (p = 0,9303). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internetantara 19:00 dan 24:00 meningkatkan risiko kurang tidur pada dewasa muda, di dibandingkan dengan menonton televisi. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel independennya. Pada

(7)

penelitian tersebut variabel dependennya adalah penggunaan komputer dan televisi, sedangkan pada penelitian saya variabel independennya adalah penggunaan smartphone.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Nila Nathan dan Jamie Zeitzer (2013) berjudul “A survey study of the association between mobile phone use and daytime sleepiness in California high school students”.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara penggunaan ponsel, terutama pada malam hari, dan kantuk pada siang hari. Sebanyak sebanyak 202 siswa menjadi responden dalam penelitian ini. Penggunaan ponsel setiap hari, bahkan jika hanya untuk sesaat, dilaporkan oleh 84,4%. Selain itu, 8,3% dilaporkan menggunakan ponsel mereka untuk menelepon setiap hari dan 17,6% dilaporkan menggunakannya untuk mengirim pesan teks setiap hari. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa penggunaan ponsel untuk menelepon dan mengirim pesan teks setelah setelah lampu dipadamkan terkait dengan gangguan tidur (durasi tidur pendek, kualitas tidur yang buruk secara subjektif, kantuk di siang hari yang berlebihan, dan gejala insomnia) independen kovariat dan independen satu sama lain. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel dependen yaitu kantuk pada siang hari.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Violaine Kubiszewsk berjudul “Association between electronic media use and sleep habits: an eight-day follow-up study” Penelitian ini menguji hubungan antara stimulasi elektronik sepanjang hari, aktivitas akhir pada malam hari selamasatu minggu, ketersediaan media elektronik di kamar tidur dan masalah tidur pada 332 siswa sekolah menengah (53% perempuan; usia rata-rata 12,9). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ponsel (odds

(8)

ratio [OR] ¼ 2,5[1.20- 5.38]) dan MP3 player (OR ¼ 2,5 [1.13- 5.70]) ditemukan dapat menyebabkan masalah tidur. Menatap layar pada malam hari selama satu jam atau lebih dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari masalah tidur (OR ¼ 3,10 [1,24-7,78]), khususnya akan tidur larut malam (OR ¼ 3.4[1.59- 7,271]) dan kesulitan bangun pada pagi hari (OR ¼ 2,15 [1.01- 4.6]). Kesimpulan dari penelitian ini adalah kepemilikan danpola penggunaan media elektronik yang digunakan oleh remaja berkaitan dengan terganggunya kualitas tidur terganggu dan terlambat waktu tidur. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel independennya.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Wydia Khristianty Putriny Syamsoedin berjudul “Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial dengan Kejadian Insomnia pada Remaja di SMA Negeri 9 Manado”. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik pengambilan Purposive Sampling yaitu sebanyak 62 sampel. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Pearson Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia pada remaja di SMA Negeri 9 Manado. Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah variabel dependen dan independennya.

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ini menunjukkan bahwa sumberdaya ikan layang di Laut Jawa telah mengalami lebih tangkap, sehingga diperlukan adanya strategi pengelolaan dengan mengurangi upaya

Maka penulis menyimpulkan hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan bahwa variabel bebas yang terdiri dari kompensasi (X 1 ), dan Disiplin Kerja (X2)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan terakhir dengan status periodontal masyarakat kampung nelayan Jala

Guru dapat mengabsen siswa dengan melihat pada aplikasi berapa jumpa peserta didik yang membuka aplikasi tersebut.. Guru menggunakan WhatsApp untuk mengkomunikasikan pembelajaran

selaku Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang dengan sabar dan tulus memberi arahan, dorongan, dan semangat pada penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis

Seluruh data yang terkumpul akan dikupas pada pembahasan sekaligus menjawab pertanyaan penelitian tentang penggunaan prinsip-prinsip Islam dalam mendidik lanjut usia

• Masyarakat pedesaan khususnya masyarakat Dusun Padangan Dauh Tukad dan Dusun Pempatan memiliki daya dukung komunikasi yang memadai, namun pengetahuan untuk mengenal sumber

Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbedaan efektivitas pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan Pendidikan Matematika Realistik