• Tidak ada hasil yang ditemukan

EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

EPISTOMOLOGI, ONTOLOGI, AKSIOLOGI, PENGETAHUAN SAINS

Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia seperti lingkungan, makhluk hidup, alam dan sebagainya. Di samping itu filsafat ilmu merupakan suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap lambang-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambang yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep, sangka wacana dan postulat mengenai ilmu. Dengan demikian makalah ini kami buat untuk mengetahui lebih jauh mengenai filsafat ilmu yang berkaitan dengan pengetahuan sains.

Di sisi lain natural science atau ilmu pengetahuan alam merupakan salah satu istilah yang mengindikasi pada rumpun pengetahuan dimana objek yang dipelajari adalah benda-benda alam atau kehidupan alam sekitar dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan dimana pun. Contohnya seperti hubungan antar makhluk hidup yang dipelajari dalam biologi, larutan elektrolit yang dibahas dalam pelajaran kimia, ataupun hukum gravitasi, Newton, Archimedes, atau Asas Black yang dijelaskan dalam ilmu fisika.

Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably joint” (Agus. S. 2003: 11)

Sains merupakan ilmu yang tidak lepas dari aktifitas kehidupan kita sehari-hari. Tentunya kita sudah terbiasa dengan fenomena-fenomena alam disekitar kita, tetapi tidak sedikit dari kita yang belum memahami bagaimana proses dari fenomena tersebut, bagaimana hukum atau teori yang telah dikemukakan oleh para ilmuwan, dan apakah hakikat dari ilmu sains itu, bagaimana cara sains menyelesaikan masalah, dan apa sajakah manfaat sains dalam kehidupan kita. Hal tersebut akan dibahas lebih luas dan mendalam dalam makalah ini.

A.Definisi Sains

Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary definisi dari sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.

Fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar kita merupakan salah satu dari bagian pengetahuan sains yang terkadang kita sebagai manusia belum mengenal dan mengetahuai lebih luas tentang fenomena alam tersebut. Contohnya adalah bagaimana manusia itu bisa berkembang dari bayi hingga tua yang dijelaskan dalam Biologi, bagaimana air laut itu terasa asin yang dijelaskan dalam pelajaran Kimia dan mengapa buah kelapa itu selalu jatuh ke bawah yang dijelaskan dalam ilmu Fisika. Semua itu merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam atau natural sience.

B.Ontologi

Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam filsafat yang membahas atau mempermasalahkan hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun riil secara universal, berusaha mencari inti yang dimuat setiap kenyataan meliputi semua realitas dalam segala bentuknya.

1. Hakikat Sains

Pengetahuan sains adalah pengetahuan yang objeknya rasional dan empiris dan cara kerja sains adalah kerja mencari hubungan sebab-akibat atau mencari pengaruh sesuatu terhadap yang lain, (Fred N. Kerlinger, 1973). Yang dimaksud dengan masalah rasional adalah menguji kebenaran hipotesis dengan akal. Apabila bisa diterima dari segi kerasionalannya atau dengan kata lain masuk akal maka hipotesis itu sah. Maksud dari masalah rasional yaitu adanya

(2)

hubungan sebab akibat. Sedangkan yang dimaksud dengan masalah empiris adalah dengan menguji hipotesis dengan prosedur metode ilmiah. Rumus baku metode ilmiah adalah logico-hypotetico-verificatif (buktikan bahwa itu logis, tarik hipotesis dan ajukan bukti empirisnya). Struktur Sains

Secara garis besar sains dibagi menjadi dua cabang yakni sains kealaman dan sains sosial, tetapi dalam struktur sains juga terdapat ilmu yang mendukung dan dijadikan sebagai pelengkap atau humaniora.

1) Sains Kealaman

meliputi Astronomi, Fisika, Kimia, Ilmu Bumi, dan Ilmu Hayat. 2) Sains Sosial

meliputi Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Ekonomi dan Politik. 3) Humaniora sebagai pelengkap

meliputi Seni, Hukum, Filsafat, Bahasa, Agama dan Sejarah. 1) Sains Kealaman

• Astronomi;

• Fisika: mekanika, bunyi, cahaya dan optik, fisika nuklir; • Kimia: kimia organik, kimia teknik;

• Ilmu Bumi: paleontologi, ekologi, geofisika, geokimia, mineralogi, geografi; • Ilmu Hayati: biofisika, botani, zoologi;

2) Sains Sosial

• Sosiologi: sosiologi komunikasi, sosiologi politik, sosiologi pendidikan • Antropologi: antropologi budaya, antropologi ekonomi, entropologi politik. • Psikologi: psikologi pendidikan, psikologi anak, psikologi abnormal; • Ekonomi: ekonomi makro, ekonomi lingkungan, ekonomi pedesaan; • Politik: politik dalam negeri, politik hukum, politik internasional

3) Humaniora

• Seni: seni abstrak, seni grafika, seni pahat, seni tari;

• Hukum: hukum pidana, hukum tata usaha negara, hukum adat (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial);

• Filsafat: logika, ethika, estetika; • Bahasa, Sastra;

• Agama: Islam, Kristen, Confusius;

• Sejarah: sejarah Indonesia, sejarah dunia (mungkin dapat dimasukkan ke sain sosial). C.Epistimologi

Epistimologi adalah pembahasan mengenai metode yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan. Epistimologi menjelaskan pertanyaan- pertanyaan seperti : bagaimana proses yang memungkinkan diperolehnya suatu pengetahuan ? Bagaimana prosedurnya ? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar ? Lalu benar itu sendiri apa ? Kriterianya apa saja.

1. Objek Pengetahuan Sains

Objek pengetahuan sains ialah semua objek yang diteliti oleh sains yang bersifat empiris. Mereka meliputi objek yang berada dalam ruang lingkup pengalaman manusia, yaitu pengalaman indera (Jujun S. Suriasumantri, 1994). Objek yang dapat diteliti oleh sains seperti fenomena-fenomena alam sekitar, manusia, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Dari penelitian itulah muncul teori-teori sain. Teori-teori itu berkelompok atau dikelompokkan dalam masing-masing cabang sain.

2. Cara Memperoleh Sains

Pengetahuan sains didapat dengan menerapkan paham humanisme, rasionalisme, empirisme, dan positivisme.

(3)

Rasionalisme ialah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat pencari dan pengukur pengetahuan. Pengetahuan dicari dengan akal, temuannya diukur dengan akal pula. Empirisisme ialah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan ada bukti empiris.

Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisme, yang terukur.

3. Ukuran Kebenaran Sains

Ukuran kebenaran sains adalah “sebuah teori dianggap benar jika dapat ditemukan bukti empiris.” Jika teori itu selalu didukung bukti empiris, maka teori itu naik tingkat keberadaannya menjadi hukum atau aksioma.

Hipotesis (dalam Sains) ialah pernyataan yang sudah benar secara logika , tetapi belum ada bukti empirisnya.

Aksiologi

Menurut Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi Aksiologi merupakan ilmu yang mempelajari hakikat, dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa memanfaatkanya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan yang baik pula.

1. Kegunaan Sains

Alat eksplanasi: suatu sistem eksplanasi yang paling dapat diandalkan dalam memahami masa lampau, sekarang, serta mengubah masa depan. Menurut teori sains pendidikan, anak-anak yang orang tuanya cerai atau sering disebut broken home, pada umumnya akan berkembang menjadi anak yang nakal. Penyebabnya ialah karena anak-anak itu tidak mendapat pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya. Padahal pendidikan dari kedua orang tua amat penting dalam pertumbuhan anak menuju dewasa.

Alat prediksi: untuk membuat sebuah prediksi setelah mengetahui faktor yang menimbulkan suatu gejala. Sebagai contoh, jika banyak kasus perceraian antara hubungan rumah tangga, maka dapat diramalkan bahwa kenakalan remaja akan meningkat, meningkatnya aksi anarkis remaja seperti pada kasus geng motor.

Alat pengontrol: untuk mengontrol atau meminimalisir dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu gejala. Kita mengambil contoh seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yakni jika banyak kasus perceraian maka timbul prediksi kenakalan remaja akan meningkat. Dalam kasus ini kenakalan remaja disebabkan oleh minimnya perhatian orang tua terhadap perkembangan emosional anak mereka, sehingga mereka mencari sendiri guru yang mampu mengajari mereka bagaimana cara bertahan hidup. Untuk mencegah meningkatnya kenakalan remaja yang disebabkan oleh perceraian orang tua mereka, maka harus diadakannya tindakan yang preventif dari kerabat dekat mereka seperti kakek atau nenek, paman atau bibi yang menggantikan peran orang tua mereka. Tindakan inilah yang disebut dengan ilmu sains sebagai alat pengontrol.

2. Cara Sains Menyelesaikan Masalah

Pertama, mengidentifikasi masalah. Langkah pertama menyelesaikan masalah dalam sains adalah mengidentifikasi masalah yang ada, peneliti mengumpulkan data secara lengkap mengenai masalah yang terjadi. Dalam mengindentifikasi masalah ini biasanya dilakukan sebuah penelitian untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan mengetahui secara lebih mendetail pada gejala yang timbul di tengah kehidupan masyarakat.

Kedua, mencari teori tentang sebab-sebab masalah dari literatur. Hal ini bertujuan untuk mengetahui beberapa teori yang menjelaskan penyebab dari gejala yang timbul.

(4)

Ketiga, menetapkan tindakan penyelesaian. Dengan membaca kembali literatur, setelah mengetahui penyebab dari gejala yang timbul maka kita harus membaca kembali literartur untuk mengetahui tindakan apa yang paling tepat untuk mengatasi gejala-gejala tersebut.

D.Kelebihan dan Kelemahan Sains • Kelebihan sains yaitu:

1. Sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi.

2. Dengan sains dan teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi.

• Kelemahan sains yaitu:

1. Sains bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang bersifat subjektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini.

2. Sains membutuhkan pendamping dalam operasinya. Menurut Albert Einstein, "Sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains adalah buta (Science without religion is lame, religion without sains is blind)".

Kesimpulan

Pengetahuan sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.

Secara garis besar sains dibagi menjadi dua cabang yakni sains kealaman dan sains sosial, tetapi dalam struktur sains juga terdapat ilmu yang mendukung dan dijadikan sebagai pelengkap atau humaniora. Di samping itu sains telah memberikan banyak sumbangannya bagi umat manusia, misalnya dalam perkembangan sains dan teknologi kedokteran, sains dan teknologi komunikasi dan informasi serta teknologi memungkinkan manusia dapat bergerak atau bertindak dengan cermat dan tepat, efektif dan efisien karena sains dan teknologi merupakan hasil kerja pengalaman, observasi, eksperimen dan verifikasi. Namun sains juga bersifat objektif, menyampingkan penilaian yang bersifat subjektif. Sains menyampingkan tujuan hidup, sehingga dengan demikian sains dan teknologi tidak bisa dijadikan pembimbing bagi manusia dalam menjalani hidup ini.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Adib, Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar XXV.

Wibisono, Koento dkk. 1997. Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Klaten: Intan Pariwara.

Burhanuddin, Afid. 2013. “Pengetahuan Sains” (online), (http://afidburhanuddin.wordpress.com), diakses 4 Mei 2013.

___________ Oleh: 1. Budi Pranoto 2. Erni Widiyawati 3. Kentika Wulandari 4. Novi Siskawati

5. Riska Cahya Wicaksana 6. Siti Rohani

7. Umar Kaban

Disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Afid Burhanuddin, M.Pd.

Referensi

Dokumen terkait

Perang Paderi adalah perang umat Islam dengan Belanda, walau sebelumnya sempat diadu domba oleh Belanda, yang berujung pecahnya perang saudara antara ulama dengan

•Mahasiswa melanjutkan untuk membuat rendering dari sebuah model yang lengkap dengan tingkat presisi dan kompleksitas tinggi.

Karena proses pendaftaran sinaptika kemarin itu, setelah melakukan pendaftaran dan konfirmasi pembayaran tidak ada notifikasi diwebsite untuk memastikan dia sudah bayar

Hasil analisis data pengaruh perendaman ekstrak daun salam terhadap Indeks Kuning Telur (IKT), Lemak Telur (LT), dan Susut Bobot Telur (SB) pada telur itik yang disimpan

Tujuan dari program ini adalah : (1) Menciptakan kreasi produk makanan baru yang berupa buah pepaya untuk dijadikan keripik pepaya rasa nangka dan rasa nanas, (2) Memperhitungkan

Pada tugas akhir ini memiliki batasan masalah antara lain, menggunakan ember dengan ketinggian 32 cm, lebar atas 32 cm, dan lebar bawah 26 cm sebagai media penampung air

diperoleh oleh investor untuk setiap lembar saham biasa yang mereka miliki, semakin tinggi nilai EPS , menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mampu memberikan tingkat

Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2012. Isu seputar keistimewaan DIY menjadi perhatian media