• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ariane Melantika¹, Cahyaningsih². ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ariane Melantika¹, Cahyaningsih². ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN REGULASI PEMERINTAH TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (STUDI PADA

INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010)

Ariane Melantika¹, Cahyaningsih²

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Industri pertambangan adalah industri yang di dalamnya merupakan serangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, dan migas)

Sepanjang tahun 2009, sektor pertambangan mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari pertumbuhan sebesar 0,7% pada tahun 2008, sektor ini berhasil mencatat pertumbuhan sebesar 4.4% pada tahun 2009. Peningkatan yang cukup signifikan ini menunjukkan bahwa sektor pertambangan berkembang dengan cukup pesat.

Perusahaan tambang di Indonesia merupakan industri terbesar, sebab Indonesia termasuk negara penghasil tambang dan migas terbesar.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara perusahaan dengan masyarakat. Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Dua aspek penting harus diperhatikan agar tercipta kondisi sinergis antara keduanya sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

(3)

2

Berdasarkan aspek ekonomi, perusahaan berorientasi mendapatkan keuntungan (profit) sedangkan dilihat dari aspek sosial, perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada masyarakat yaitu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada perolehan keuntungan perusahaan semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Jika masyarakat (terutama masyarakat sekitar perusahaan) menganggap perusahaan tidak memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya serta tidak merasakan kontribusi secara langsung bahkan merasakan dampak negatif dari beroperasinya sebuah perusahaan maka kondisi itu akan menimbulkan resistensi masyarakat atau gejolak sosial (Susiloadi, 2008:123).

Perusahaan tambang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi alam yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan sekitar dan mendapat perhatian lebih besar dari masyarakat serta tuntutan agar dapat bertanggung jawab. Aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan yaitu reklamasi alam, reboisasi, revegetasi lahan, pengelolaan limbah, tanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan baik karyawan maupun masyarakat sekitar, dan lain-lain. Dari semua itu, lahirlah konsep Corporate Social Responsibility.

Corporate Social Responsibility merupakan bagian dari GCG (Good Corporate Governance) yaitu prinsip akuntabilitas, transparansi dan tanggung jawab. Untuk

itu perlu adanya transparansi dalam melaporkan Sustainability Reporting (Laporan CSR) perusahaan agar dapat memperoleh kepercayaan dan nilai bagi

stakeholder (pemerintah, masyarakat dan pemegang saham) yang akan

mendukung keberlanjutan perusahaan atas aktivitas-aktivitas yang telah dilakukannya mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

(4)

3

Menurut World Council for Sustainable Development definisi Corporate

Social Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) adalah komitmen

berkelanjutan dari bisnis untuk berperilaku dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawannya, serta masyarakat local ataupun masyarakat luas. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep di mana perusahaan mengintegrasikan masyarakat dan lingkungan dalam kegiatan bisnis dan interaksi mereka, dengan para stakeholder dengan dasar sukarela (Handayati, 2009:7).

PT Newmont sebagai contoh, terus berupaya untuk mengembalikan citra positif mereka akibat dugaan pencemaran di Teluk Buyat. Perusahaan milik asing yang bergerak di sektor pertambangan emas di Minahasa itu berkomitmen melanjutkan kegiatan reklamasi, pemantauan dan pengelolaan lingkungan terutama pengujian toksisitas terhadap larutan talling agar tidak melewati tmbang batas dan tidak mencemari biota laut. (Warta, 2004:11).

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Menurut Waddock dan Graves dalam Itkonen (2003:95), perusahaan yang besar lebih mempunyai tanggung jawab sosial daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar harus memperhatikan stakeholder eksternal karena perusahaan besar lebih mendapatkan perhatian dari kelompok stakeholder eksternal daripada perusahaan yang lebih kecil.

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pihak

manajemen kepada pemegang saham sebagai representasi dari aktivitasnya selama periode tertentu (Brigham dan Eugene, 2006:32). Laporan ini dapat menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja dan menilai perkembangan yang dicapai perusahaan. Dari laporan keuangan diperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan

(5)

4

perusahaan terutama yang berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan. Informasi mengenai kinerja keuangan serta tingkat kesehatan perusahaan dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan karena sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan investasinya. Analisis laporan keuangan digunakan untuk mendapatkan informasi dari laporan keuangan dan dapat pula digunakan untuk memperoleh informasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakainya sebagai dasar pengambilan keputusan.

Masalah sosial dan lingkungan yang timbul oleh aktivitas bisnis perusahaan, menuntut entitas bisnis untuk bersedia menyajikan suatu laporan yang dapat mengungkapkan bagaimana kontribusi mereka terhadap berbagai permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya.

Namun, laporan tahunan yang selama ini dianggap sebagai media yang paling tepat untuk mengkomunikasikan berbagai informasi yang relevan dari manajemen perusahaan, tampaknya masih belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengungkapkan masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial.

Belum optimalnya pemanfaatan laporan keuangan serta masih rendahnya kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam mengungkapkan masalah yang berhubungan dengan lingkungan, maka pemerintah membuat peraturan pemerintah mengenai CSR yaitu, Undang Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Undang Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas mewajibkan perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang terikat pada setiap perseroan dan yang tidak melaksanakan akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal ini akan berdampak

(6)

5

pada semakin banyaknya informasi operasional perusahaan yang harus diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, termasuk dalam pengungkapan CSR. Oleh karena itu, peneliti memasukkan faktor regulasi pemerintah sebagai variabel penelitian.

Peneliti mengambil topik mengenai CSR karena akhir-akhir ini CSR semakin banyak dibahas di dunia termasuk Indonesia, baik di media cetak dan elektronik, seminar ataupun konferensi. Penelitian ini menggunakan laporan tahunan tahun 2008-2010 sebab Undang Undang tentang Perseroan Terbatas baru disahkan pada tahun 2007. Selain itu peneliti ingin mendapatkan hasil yang lebih signifikan dan mengikuti perkembangan informasi.

Melihat begitu pentingnya penilaian tentang pengungkapan CSR, maka peneliti tertarik megadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Ukuran

Perusahaan dan Regulasi Pemerintah terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Pada Industri Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)”.

1.3 Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan ukuran perusahaan pada industri

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

2. Bagaimanakah perkembangan regulasi pemerintah dalam pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

3. Bagaimanakah pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

(7)

6

4. Apakah ukuran perusahaan dan regulasi pemerintah mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

5. Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

6. Apakah regulasi pemerintah mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perkembangan ukuran perusahaan pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

2. Mengetahui perkembangan regulasi pemerintah dalam pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

3. Mengetahui pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

4. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan dan regulasi pemerintah terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

5. Mengetahui pengaruh regulasi pemerintah terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

(8)

7

6. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari aspek teoritis maupun aspek praktis.

a. Aspek Teoritis

1. Bagi Para Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berarti mengenai faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan informasi sekaligus sebagai acuan untuk penelitian serupa.

b. Aspek Praktis 1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi kebijakan manajemen perusahaan mengenai pengungkapan CSR dalam laporan keuangan yang disajikan.

2. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat disajikan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan investasi.

(9)

8 3. Bagi Pemerintah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah untuk mengawasi tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang gambaran secara menyeluruh mengenai isi penelitian dan gambaran permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Bab I ini terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Menguraikan tentang teori-teori serta penelitian terdahulu berkaitan dengan topik/masalah yang diteliti. Dalam bab ini juga dijelaskan kerangka pemikiran yang melandasi timbulnya hipotesis penelitian. Di dalam kerangka pemikiran tersebut dijelaskan juga mengenai variabel bebas dan variabel terikat dari penelitian ini. Dalam bab ini terdapat ruang lingkup penelitian.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, penentuan populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang deskripsi objek penelitian, analisis data, interpretasi hasil dan argumentasi terhadap hasil penelitian. Sebelum dilakukan analisis

(10)

9

data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, autokorelasi, heterokedastisitas, multikolinearitas. Setelah semua uji terpenuhi, baru dilakukan uji hipotesis.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang simpulan dari penelitian yang menjawab seluruh pertanyaan penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(11)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh ukuran perusahaan dan regulasi pemerintah terhadap pengungkapan CSR pada industri pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 sampai 2010, maka dalam bab ini penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Berikut kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini:

1. Besar kecilnya ukuran perusahaan ditunjukkan oleh besarnya total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Dari penelitian ini didapat lima perusahaan termasuk perusahaan besar karena memiliki total asset di atas rata-rata total

asset pada periode penelitian, yaitu PT Adaro Energy, Tbk. PT Bumi

Resource, Tbk. Perusahaan Gas Negara, Tbk. PT Medco Energi International, Tbk. Perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan kecil berjumlah 11 peerusahaan. Perusahaan kecil menjadi mayoritas dalam sampel penelitian ini. Dari enam perusahaan besar hanya satu perusahaan yang memperoleh PROPER HIJAU, yaitu PT Adaro Energy, Tbk.

2. Semua perusahaan telah menaati Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 dan Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Rata-rata pengungkapan CSR tertinggi dari keseluruhan perusahaan pertambangan periode 2008-2010 adalah pada PT Aneka Tambang, Tbk

(12)

2

yaitu sebesar 76,07% dan rata-rata terendah adalah PT Resource Alam Indonesia, Tbk. sebesar 34,62%.

4. Variabel ukuran perusahaan dan regulasi pemerintah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan pertambangan.

5. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan akan mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki

asset yang besar tentunya tidak lepas dari tuntutan untuk memiliki performance yang baik. Salah satu cara untuk memperlihatkan performance

yang baik, perusahaan harus lebih memperhatikan keadaan lingkungan sosial, yaitu dengan melakukan pengungkapan CSR yang lebih luas. 6. Variabel regulasi pemerintah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Artinya bahwa ada atau tidak adanya regulasi yang mengatur pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan melaporkan pelaksanaan regulasi tersebut dalam laporan tahunan perusahaan. Ketaatan disini termasuk dalam pelaksanaan Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 74 tentang Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Undang Undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

(13)

3

5.2 Saran

a. Penelitian selanjutnya

1) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan objek penelitian pada industri lain yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, seperti industri pertanian,manufaktur, perbankan, telekomunikasi, property dan

real estate, transportasi dan infrastruktur, serta industri barang

konsumen.

2) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan atau

menggunakan variabel lain untuk menemukan suatu model standar pendugaan pengaruh faktor-faktor karakteristik perusahaan, seperti kepemilikan saham pemerintah, kepemilikan saham asing, tipe industri, dan profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial sehingga akan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.

b. Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan diharapkan lebih terbuka dan bersungguh-sungguh dalam mengungkapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan tanggung jawab sosial. Implementasi CSR diharapkan tidak hanya untuk membangun brand image perusahaan, tetapi juga untuk kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Jika mengacu pada Global

Reporting Initiative (GRI) yang berisi enam kategori pengungkapan, maka

sebaiknya tidak hanya aspek-aspek tertentu saja yang diungkapkan, tetapi juga semua aspek pengungkapan harus menjadi prioritas perusahaan yang harus dilaksanakan.

(14)

4 c. Investor

Investor tentunya ingin mendapatkan return yang besar atas investasi yang ditanamkannya. Namun, kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin suatu perusahaan akan terus tumbuh dalam jangka panjang tanpa disertai dukungan dari lingkungan dan sosial dimana perusahaan itu berdiri. Untuk itu, investor diharapkan lebih cermat dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi. Informasi pengungkapan CSR perusahaan yang disajikan baik dalam annual report maupun sustainability report bisa dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi investor dalam menentukan perusahaan untuk berinvestasi.

d. Pemerintah

Diharapkan pemerintah sebagai pembuat peraturan mampu merumuskan suatu kebijakan yang lebih jelas, terarah dan spesifik untuk mengubah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai sebuah

voluntary disclosure menjadi mandatory disclosure dalam rangka

meningkatkan emiten pasar modal yang lebih sustainable. Mengingat masih rendahnya tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial pada sebagian besar perusahaan di Indonesia. Pemerintah sebaiknya membuat sanksi yang jelas dan tegas terhadap perusahaan yang masih belum mengungkapkan CSR. Sanksi tersebut harus dalam perundang-undangan karena jika belum terdapat perundang-undangan maka perusahaan yang mengungkapkan CSR tidak dapat dituntut dan ditindak oleh hukum.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(15)

71 BUKU

Agustinus. 2010. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,

Leverage, dan Struktur Kepemilikan Terhadap CSR Disclosure Pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009). Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

(skripsi tidak dipublikasikan).

Amran, Azlan dan S. Susela Devi. 2008. ―The Impact Of Government And Foreign Affiliate Influence On Corporate Social Reporting (The Case Of Malaysia). Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 23, No. 4, hal. 386-404.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan, Buku Satu, Edisi Sepuluh. Terjemahan oleh Ali Akbar

Yulianto dari Fundamentals of Financial Management (2004). Jakarta: Salemba Empat.

Cahyonowati, Nur. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. (skripsi

tidak dipublikasikan).

Meek, Gary K., Clare B Robert and Sidney J Gray 1995. Factor Influencing Voluntary Annual Report Disclousure by U.S. U.K and Continental European Multinational Corporation. Journal of International

Business Studies 26 (third quarter): 555-575

Consolandi, Constanza. 2006. Ownership Concentration and Corporate Social Performance: An Empirical Evidence for European Firms.

www.ssrn.com

Graves and Waddock. 1997. The Corporate Social Performance-Financial Performance Link. Strategic Management Journal.

(16)

72 Semarang : Badan Penerbit Undip.

Handayati, Wuri. 2009. Analisis Pengaruh Langsung dan Pengaruh Moderasi

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Saham Perusahaan. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta. (skripsi tidak dipublikasikan).

Hanifa, R.M., dan T.E. Cooke. 2005. The Impact of Culture and Governance on Corporate Social Reporting. Journal of Accounting and Public

Policy 24, pp. 391-430.

Hendriksen, Eldon S., dan Michael F. Van Breda. 2000. Teori Akuntansi

(terjemahan dari Accounting Theory). Jakarta: Interaksara.

Indrianto, Supomo. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis. Yogyalarta: BPFE UGM.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2007. Standar Akuntansi Keuangan per 1

September 2007. Jakarta: Salemba Empat.

Itkonen, Laura. 2003. Corporate Social Responsibilities and Financial

Performance. Helsinki: Helsinki University of Technology.

Kotler, Philip dan Lee, Nancy. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing

the Most Good For Your Company and Your Cause. New Jersy :

Wiley & Sons, Inc.

Mahatma, Angling Pian KS. 2010. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan

Regulasi Pemerintah Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Laporan Tahunan Di Indonesia. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro. (skripsi tidak dipublikasikan). Maemunah, Nur Permata Sari. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur Tahun 2006-2008. Fakultas Ekonomi

(17)

73 dipublikasikan).

Nasir, Moch. N.A dan Abdullah, S.N. 2004. Voluntary Disclosure and Corporate Governance among Financially Distressed Firms in Malaysia. Financial Reporting, Regulation and Governance. Vol. 3 No. 1.

Noviyanti, R.B., 2008. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan Kasus Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor. (skripsi tidak

dipublikasikan).

Orlitzky, M., F. L. Schmidt and S.L. Rynes. 2003. Corporate Social and Financial Performance: A Meta Analysis. Organization Studies. Vol. 24 No. 3, pp. 403-441.

Rosmasita, H. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Sosial (Social Disclosure) dalam Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam

Indonesia. (skripsi tidak dipublikasikan).

Sari, Putri. 2007. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo.

Said, Zainuddin dan Haron. 2009. The Relationship Between Corporate Social Responsibility Disclosure And Corporate Governance Characteristics In Malaysian Public Listed Company. Emerald Group Publishing

Limited. Vol. 5 N0. 2 2009, pp. 212-226

Sayekti, Yosefa dan Ludovicus Sensi Wondabio. 2007. Pengaruh CSR

Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient, Simposium

Nasional Akuntansi X, Universitas Hasanudin, Makassar.

(18)

74 keempat. Jakarta : Salemba Empat.

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional

Akuntansi 8. Solo.

Simamora, Bilson. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Sudarmadji, Ari Murdoko dan Sularto, Lana. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan terhdap Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding PESAT. Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alpha Beta. Sujianto. 2001. Dasar-Dasar Management Keuangan. Yogyakarta: BPFE Susiloadi, Priyanto. 2008. Implementasi Corporate Social Responsibility

untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan, Spirit Publik Vol. 4

No 2: 123-130.

Untung, Budi. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta : Sinar Grafika. INTERNET

http://www.menlh.go.id/ diakses 7 Mei 2011 http://www.idx.co.id/ diakses 29 April 2011

Suwarni, Asti. 2010. Danareksa Research : Prospek Sektor Industri

Pertambangan Masih Cerah. Diunduh dalam

(19)

75 Diakses 29 April 2011.

Warta, Martha. 23 Juli 2004. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Investasi

Bukan Biaya. Diunduh dalam

http://www.tempo.co.id/hg/nasional/2004/07/23/brk,20040723-28,id.html. Diakses 11 April 2011.

Wikipedia (2008), Corporate Social Responsibility Definition. Diunduh dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Corporate social_responsibility. Diakses 11 April 2011.

World Bank. Corporate Social Responsibility Definition.

http://www.ifc.org/ifcext/economics.nsf/content/csr-intropage. Diakses 11 April 2011.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa

Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo,

Mengetahui faktor-faktor yang mempunyai pengaruh pada intensitas perilaku ini merupakan hal penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

“Pengaruh Konservatisme Akuntansi Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan

Penggunaan dan Jumlah Barang yang Digunakan dalam Usahatani Jeruk Keprok untuk Satu Hektar per Tahun di Desa Terentang III Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah

Metode CRF dan KNN dipilih karena metode ini dapat digunakan untuk mengolah data berupa text dan menghasilkan hasil yang baik.[4,10] Parameter yang dibutuhkan pada sistem

Dari hasil penelitian terhadap siswa SD Inpres Tiwoho yang berusia 9-12 tahun dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara promosi kesehatan

Tempat yang digunakan dalam penelitian adalah untuk pembuatan serbuk daun kelor dilakukan di Perkebunan daun kelor Blora Jawa Tengah, selanjutnya menjadikan