• Tidak ada hasil yang ditemukan

Irwan Adimas Ganda Saputra. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Irwan Adimas Ganda Saputra. Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI BAHAN PENGAMATAN DALAM

PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN

SISWA KELAS XI SMK NEGERI DI SURABAYA

Irwan Adimas Ganda Saputra

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekono mi, Universitas Negeri Surabaya, email: irwanadimasGS@g mail.co m

Susanti

Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, email: [email protected]

Abstrak

Pengamatan merupakan kegiatan awa l dala m pendekatan saintifik yang me miliki peran sangat penting untuk me maha mi konsep materi yang dibahas. Dibutuhkan media untuk me mbuat keg iatan pengamatan menjadi leb ih menarik dan me mudahkan siswa dala m me maha mi konsep materi. Tujuan penelitian in i ada lah untuk mengetahui proses pengambangan, kelayakan, dan respon siswa terhadap med ia pe mbe lajatan yang dike mbangkan. Metode penelitian in i adalah metode penelitian pengembangan dan menggunakan model pengembangan media Arief S. Sadiman. Data diku mpulkan menggunakan angket terbuka dan angket tertutup. Hasil skor prosentasi diperoleh berdasarkan perh itungan skor menurut skala Lik ert dan Guttman. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa dari hasil va lidasi ahli materi mendapatkan skro sebesar 81,42%, Va lidasi ahli media sebesar 89,58% dan respon siswa sebesar 95,39%. Sehingga secara keseluruhan didapatkan skor sebesar 88,80%, dan dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembela jaran sebagai bahan pengamatan dalam bentuk video animasi sangat layak untuk d igunakan dala m proses pembelajaran sebagai bahan pengamatan pada mata pelajaran akuntansi keuangan.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Bahan Pengamatan, Pendekatan Saintifik, Akuntansi Keuangan .

Abstract

Observation was the early in rendering approach wh ich has a role it is important to understand the concept of materia l d iscussed. Media needed to ma ke observation be more attractive and facilitate students in understanding the concept of materia l. The purpose of this research is to find pengambangan process, elig ibility, and response to med ia students pembela jatan developed.The methodology this is the method of research development and use the model pengembangan media Arie f S. Sadiman. Data were co llected us e the survey open and survey closed. The results obtained score percentage based on the calculation of the score according to a scale likert and guttman. The result showed that the results of the material validation get skro of 81,42%, validation media e xperts of 89,58% and students response at 95,39%. So that in total obtained a score of 88,80%, and it can be concluded that the development media learn ing as a observation in the video animation very reasonable for use in learning as a observations on subjects accounting.

Keywords: Learning Media, Materials Observations, Scientific Approach, Financial Accounting .

PENDAHULUAN

“Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan forma l yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jen jang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk la in yang sederajat atau lanjutan dari hasil bela jar yang diaku i sa ma atau setara SMP atau MTs” (PP No 74 pasal 1 ayat 21, 2008:4). Proses pembelaja ran di SMK dilaksanakan baik dala m bentuk teori maupun praktek yang berlangsung di sekolah ataupun di industri yang sering disebut sebagai praktek kerja industri (Prake rin ). Seko lah menengah kejuruan me miliki berbagai progra m keahlian. Salah satu

yang paling banyak diminati karena peluang ke rja yang cukup tinggi adalah program keahlian Akuntansi.

Progra m keah lian Akuntansi me mpela jari materi-materi yang berka itan dengan pencatatan setiap transaksi yang terjadi d isuatu perusahaan untuk ke mudian dila kukan penggolongan, peringkasan, dan pelaporan. Menurut Kurniasih (2013), sebagian besar materi yang dipelaja ri dala m progra m keahlian Akuntasi berupa hitungan dan sebagian lagi berupa teori. Untuk materi perhitungan diperlukan metode pembela jaran berupa latihan dan praktik. Na mun pada materi a kuntansi yang berupa teori dibutuhkan metode dan media pe mbela jaran yang berbeda untuk me mberikan variasi dan ke mudahan bagi peserta didik da la m me maha mi konsep-konsep dan

(2)

isi dari materi tersebut. Untuk itu d iperlukan peningkatan mutu pendidikan agar tujuan dari pendidikan nasional dapat tercapai.

Salah satu upaya pemerintah dalam men ingkatkan mutu pendidikan yaitu dengan mengembangkan kuriku lu m pendidikan. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefin isikan kurikulu m sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembela jaran untuk mencapai tu juan pendidikan. Untuk itu peme rintah me mutuskan bahwa kurikulu m yang digunakan pada sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah ke juruan adalah Kurikulu m 2013 yang tercantum dala m Pe rmendikbud No 60 tahun 2014 pasal 1 dan disebut sebagai Kuriku lu m 2013 Se kolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Ke juruan. Pendekatan yang digunakan dalam proses pembelaja ran Kuriku lu m 2013 adalah pendekatan saintifik. Menurut Untari (2014), pendekatan saintifik merupakan proses pembela jaran yang menggunakan proses berpikir secara ilmiah. Langkah-langkah proses pembela jaran yang digunakan dala m pendekatan saintifik yaitu menga mati (observing), menanya (questioning), mengumpulkan informasi/ mencoba (experimenting), mena lar/ mengasosiasi (associating), dan mengo munikasikan (communicating). Pola pembela jaran dala m Kuriku lu m 2013 dengan pendekatan saintifik adalah pe mbelaja ran berpusat pada peserta didik, interaktif serta mendorong peserta didik untuk dapat men ingkatkan ke ma mpuan berpikirnya secara mandiri. Langkah a wal yang dila kukan dala m proses pembela jaran dengan pendekatan saintifik ada lah mengamati (observing).

Kegiatan yang dapat dila kukan da la m p roses menga mati adalah mengamat i dengan indra yaitu me mbaca; mendengar; menyima k; me lihat; menonton; dan sebagainya, dan mengamati dengan atau tanpa alat. Kegiatan pe mbela jaran da la m proses mengamat i a kan terasa me mbosankan apabila d isetiap pertemuan yang dila kukan peserta didik hanya me mbaca dan mengamati buku. Untuk itu dibutuhkan suatu pembaharuan yaitu dengan mengaktifkan keg iatan la innya seperti mendengar, menyima k, dan melihat dala m p roses menga mati pada pendekatan saintifik. Dala m pelaksanaan kegiatan mendengar, menyima k, dan melihat me mbutuhkan med ia pe mbela jaran sebagai pendukung. Menurut Djamarah dan Zain (2010:121), “med ia adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran”. Be rbagai jenis med ia dapat digunakan da la m proses pembela jaran pada Kurikulu m 2013 diantaranya med ia ko me rsial, med ia auditory, visual, audiovisual, hingga media yang

menggunakan teknologi mutakh ir seperti e-learning, interaktif hypermed isa, compact (video) disc dan lain-lain.

Berdasarkan hasil wa wancara dengan guru mata pelajaran produktif a kuntansi SMK Negeri di Surabaya, med ia yang digunakan dalam pe mbela jaran produktif akuntansi masih terkesan konvensional seperti menggunakan media papan tulis, buku dan power point. Bahkan bahan ajar seperti buku, modul dan LKS yang digunakan dala m proses pembelaja ran produktif khusunya akuntansi masih berbasis KTSP 2006. Hal ini dikarena kan belu m adanya bahan ajar yang sesuai dengan Kurikulu m 2013 untuk mata pelajaran produktif akuntansi. Sela in tiu, dari hasil wawancara dengan peserta didik progra m keahlian akuntansi SMK Negeri di Surabaya, mere ka merasa bosan dengan media yang digunakan guru dala m proses mengamat i pada pendekatan saintifik ka rena kegiatan yang dila kukan hanya me mbaca dan mengamat i buku. Se lain itu med ia yang digunakan oleh guru dirasa kurang menarik dan efektif untuk p roses mengamati dala m kegiatan pembela jaran produktif akuntansi karena kurang dapat me mp resentatifkan isi dari materi yang dibahas akibatnya peserta didik men jadi kesulitan dala m me maha mi konsep dan isi dari materi yang dibahas. Sebagian besar dari peserta didik tersebut me miliki t ipe audiovisual. Untuk itu diperlukan media pe mbela jaran yang leb ih inovatif dan menarik untuk mengaktifkan keg iatan la in dari proses menga mati yaitu t idak hanya kegiatan me mbaca tetapi juga me lihat, menonton, menyima k dan mendengar. Dilihat dari kara kteristik peserta didiknya, guru dapat menggunakan media audiovisual seperti me mutarkan v ideo ataupun film yang berhubungan dengan materi yang dibahas untuk proses pengamatan. Na mun kondisi yang terjadi dilapangan adalah kebanyakan guru merasa kesulitan untuk me milih ataupun me mbuat media pe mbe laja ran yang sesuai dengan Kurikulu m 2013 sebagai pendukung proses pengamatan pada mata pe laja ran produktif a kuntansi. Hal ini dikarenakan tingkat kesulitan materi dan banyaknya materi akuntansi yang menggunakan hitungan. Sela in itu, karena Kurikulu m 2013 baru diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014, sehingga ketersediaan med ia pembela jaran akuntansi yang beredar dipasaran yang dapat digunakan sebagai pendukung proses pengamatan masih sangat sedikit.

Hasil wa wancara yang dilaku kan dengan peserta didik, menyatakan bahwa sebagian besar peserta didik mengala mi kesulitan pada mata pelaja ran akuntansi keuangan khususnya pada materi re konsiliasi bank dikarena kan dala m materi tersebut me mbutuhkan tingkat pemaha man dan analisis. Pernyataan ini d idukung dengan hasil penelit ian yang dilaku kan oleh Rah ma wati (2014)

(3)

yang menunjukkan bahwa 71% siswa ke las XI Akuntansi 2 di SM K Negeri 1 Surabaya, 61% siswa kelas XI Akuntansi 1 d i SM K Negeri 4 Su rabaya, dan 69% siswa kelas XI A kuntansi 2 di SM K Negeri 10 Surabaya mengganggap bahwa materi re konsiliasi bank sulit. Sela in itu hasil penelit ian Arini (2015) menunjukkan bahwa sebanyak 78% siswa ke las XI A kuntansi 1 di SMK Negeri 10 Surabaya mengganggap bahwa materi rekonsiliasi bank sulit. Tidak hanya peserta didik SMK Negeri di Su rabaya, dari hasil penelitian yang dila kukan oleh Usyanti (2015) menunjukkan bahwan sebanyak 78% siswa kelas XI Akuntansi 2 di SM K Negeri 1 La mongan mengganggap bahwa materi re konsiliasi bank sulit untuk dipahami.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, ma ka diperlukan suatu med ia pe mbe laja ran yang inovat if, kreatif, dan sesuai dengan kurikulu m 2013 sehingga ma mpu menarik perhatian peserta didik untuk secara aktif me mpela jari materi akuntansi khususnya media yang digunakan dalam proses mengamati. Salah satu alternatifnya adalah dengan mengembangkan med ia pembela jaran sebagai bahan pengamatan berupa med ia audiovisual dalam bentu video animasi yang dilengkapi dengan running text bernarasi untuk me mpe rje las dan me mpe rmudah peserta didik dala m me maha mi konsep dan isi materi serta back sound yang dapat menumbuhkan motivasi be laja r dan me mbuat peserta didik tertarik untuk me mpe rla jari materi akuntansi. Penggunaan video sebagai media audiovisual yang mena mpilkan gerak semakin la ma se makin berke mbang. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta maupun fiktif, in formatif, edukatif dan instruksional. Ke lebihan dari media audiovisual adalah dapat menggambarkan suatu proses dengan lebih jelas, menge mbangkan ima jinasi peserta didik, dan dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan.

Berdasarkan ura ian d iatas ma ka peneliti tertarik untuk me la kukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Sebagai Bahan Pengamatan Da la m Pendekatan Sa intifik Pada Mata Pela jaran A kuntansi Keuangan Siswa Kelas XI SMK Negeri di Surabaya”.

Ru musan masalah pada penelit ian in i adalah 1) bagaimana proses pengembangan media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dala m pendekatan saintifik pada mata pelaja ran akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK Negeri di Surabaya, 2) bagaimana ke layakan pengembangan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran akuntansi keuangan siswa ke las XI SMK Negeri d i Surabaya, dan 3) bagaiman respon siswa terhadap pengembangan med ia pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata

pelajaran akuntansi keuangan siswa ke las XI SMK Negeri di Surabaya?

Berdasarkan ru musan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui proses pengembangan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran akuntansi keuangan siswa ke las XI SMK Negeri di Surabaya 2) untuk mengetahui ke layakan pengembangan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran akuntansi keuangan siswa ke las XI SMK Negeri di Surabaya, dan 3) untuk mengetahui respon siswa terhadap pengembangan media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dala m pendekatan saintifik pada mata pelaja ran akuntansi keuangan siswa kelas XI SMK Negeri di Surabaya.

METODE

Jenis metode penelitian yang digunakan dala m penelitian ini adalah metode penelitian penge mbangan. Menurut Sugiyono (2014:297), ”metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Reaserch and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk te rtentu, dan menguji keefe ktifan produk tersebut. penelitian pengembangan ini menggunakan model pengembangan med ia yang dike mu kakan oleh Arie f S. Sad iman (2014:101). Tahap pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik hasil mod ifikasi dari mode l pengembangan media yang dike mu kakan oleh Arief S. Sadiman yang dimodifikasi. Tahap pengembangan ini terdiri dari identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, perumusan butir-butir materi, perumusan alat pengukuran keberhasilan, penulisan naskah media, telaah materi oleh ah li materi, analisis data dan revisi berdasarkan hasil te laah materi, dan Modifikasi yang dilakukana adalah dengam mena mbahkan tahap telaah ahli materi dan med ia, validasi ahli materi dan med ia serta uji coba produk untuk mengetahui respon siswa. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan media yang dikembangkan.

Subjek uji coba terdiri dari 1) ahli materi selaku orang yang berkompeten dala m bidang a kuntansi yaitu sat u dosen pendidikan akuntansi dan satu guru produktif akuntansi, 2) ahli media pe mbela jaran yang berpengalaman dala m menyusun media pe mbela jaran yaitu dosen FMIPA, 3) 30 siswa progra m keahlian Akuntansi ke las XI SMK Negeri di Su rabaya yang terdiri dari 10 siswa kelas XI dari SM K Negri 1 Su rabaya, 10 siswa ke las XI dari SM K Negeri 4 Surabaya, dan 10 siswa kelas XI dari SMK Negeri 10 Surabaya.

(4)

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif d iperoleh dari telaah oleh ah li med ia, dan ah li materi. Data kuantitatif dipero leh dari hasil validasi ahli media, dan ahli materi serta angket respon siswa.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dala m penelitian pengembangan ini adalah angket yang terdiri dari angket terbuka yang digunakan untuk telaah oleh para ahli dan angket tertutup digunakan untuk n]validasi para ahli dan angket respon siswa.

Le mbar te laah ahli med ia dan ahli materi d ianalisis secara deskriptif kualitatif. Sedangkan le mba r validasi para ahli, dan angket respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif dala m bentuk prosentasi. Data hasil le mbar validasi dan angket respon siswa dianalisis dengan cara:

(Riduwan, 2015:15)

Hasil prosentasi kemudian diintrepetasikan dengan ketentuan seperti pada tabel 1 dan tabel 2

Tabel 1 Kriteria Interpretasi Penilaian Kriteria Interpretasi

0% - 20% Sangat Tidak Layak 21% - 40% Tidak Layak 41% - 60% Cukup Layak

61% - 80% Layak

81% - 100% Sangat Layak Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2015:15)

Kriteria interpretasi pada tabel 1 digunakan sebagai patokan dalam menginterpretasikan hasil validasi para ahli.

Tabel 2. Kriteria Interpretasi Penilaian Kriteria Interpretasi

0% - 20% Sangat Tidak Baik 21% - 40% Tidak Baik 41% - 60% Cukup Baik

61% - 80% Baik

81% - 100% Sangat Baik Sumber: diadaptasi dari Riduwan (2015:15)

Kriteria interpretasi pada tabel 2 digunakan sebagai patokan dalam menginterpretasikan hasil angket respon siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Proses Pengembangan

Pengembangan media pe mbe laja ran sebagai bahan pengamatan dala m pendekatan saintifik mengadaptasi

model pengembangan Arief S. Sadiman yang terdiri dari beberapa tahap kegiatan, yaitu dimula i dari identifikasi kebutuhan yang terdiri dari analisis kebutuhan dan analisis ka rakteristik siswa, peru musan tujuan, perumusan butir-butir materi, peru musan alat pengukuran keberhasilan, penulisan naskah media, telaah ahli materi dan analisis data, produksi media , te laah ahli med ia dan analisis data, validasi dan uji coba produk dan yang terakhir adalah tahap analisis data validasi dan uji coba produk untuk mengetahui tingkat ke layakan dari med ia yang dikembangkan.

Pada tahap identifikasi kebutuhan terdiri dari dua kegiatan yaitu analisis kebutuhan yang digunakan untuk mengetahui informasi tentang pengetahuan, ketera mpilan, dan sikap awa l siswa dan analisis kara kteristik siswa bertu juan untuk mengetahui pengetahuan awal dan telaah karakteristik siswa terhadap kesesuaian dengan rancangan med ia yang dike mbangkan. Kara kteristik siswa me liputi latar be lakang ke ma mpuan akademik (pengetahuan), usia, tipe, serta pengalaman siswa. Tahap perumusan tujuan digunakan untuk me ru muskan tujuan pe mbela jaran yang disesuaikan dengan standart kompetensi, ko mpetensi dasar, dan indikator da la m pe mbela jaran. Pada tahap ini langkah yang dilakukan adalah menyusun tujuan pembela jaran dengan mengkonversikan hasil identifikasi kebutuhan dan perumusan butir-butir materi. Hasil peru musan tujuan pembelaja ran akan menjad i dasar dalam penyusunan desain perangkat pembe laja ran. Tahap perumusan butir-butir materi dilaku kan dengan cara mengidentifikasi konsep-konsep utama pada materi yang akan dike mbangkan, menyusun secara sitematis, dan me rinc i konsep-konsep yang relevan. Hasil dari ana lisis ini adalah berupa peta kons ep untuk mata pela jaran akuntansi keuangan khususnya pada materi pokok perbedaan saldo kas dan saldo bank serta materi pokok rekonsiliasi bank.

Pada tahap perumusan alat pengukuran keberhasilan, alat pengukuran keberhasilan yang digunakan untuk mengetahui ke ma mpuandan keteramp ilan berupa soal latihan, untuk mengetahui sikap siswa menggunakan le mbar penila ian sikap, dan untuk mengetahui ke layakan med ia menggunakan le mbar te laah, le mbar va lidasi dan angket respon siswa. Tahap penulisan naskah med ia ditulis dala m bentuk storyboard. Naskah inilah yang men jadi acuan untuk me laku kan produksi dan pengembangan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan. Tahap telaah materi dilaku kan oleh dua orang ahli yaitu ibu Irin Widayati, S.Pd., M.Pd. dosen Pendidian Akuntans i, Faku ltas Ekono mi, Un iversitas Negeri Su rabaya dan ibu Dra . Su miatun sela ku guru produktif A kuntansi SM K Negeri 1 Surabaya. ana lisis data dan revisi dila kukan sesuai dengan saran dan

(5)

ko mentar u mu m dari penelaah. Saran dan ko mentar umu m tersebut dituliskan pada le mbar te laah materi oleh ahli materi. Pada tahap ini akan menghasilkan Draft I.

Pada tahap produksi media , med ia d iproduksi berdasarkan rancangan dan naskah yang telah disesuaikan dengan jenis dan kara kteristik media yang dipilih. Media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dala m bentuk v ideo animasi d iproduksi dengan menggunakan aplikasi Power Point 2010, Windows Movie Mak er 2.6, Video Scribe, dan WavePad Sound Editor. Tahap ahli media d ila kukan oleh bapak Drs. Sukarmin, M .Pd dosen Jurusan Kimia, Faku ltas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang menguasai bidang media. Ahli med ia menelaah produk yang dike mbangkan berdasarkan kriteria ke layakan menggunakan le mbar telaah yang telah disediakan. Tahap analisis data dan revisi berdasarkan hasil telaah med ia dila kukan sesuai dengan saran dan ko mentar u mu m dari penelaah. Pada tahap ini a kan menghasilkan Dra ft IIValidasi dan Uji Coba Produk

Pada tahap validasi, para ahli me lakukan validasi berdasarkan kriteria ke layakan menggunakan lembar validasi yang telah disediakan. Va lidator diminta untuk mengisi le mbar va lidasi yang telah disediakan dan me mbe rikan masukan demi kese mpurnaan media yang dike mbangkan. Uji coba produk d ila kukan pada 30 siswa program keahlian Akuntansi ke las XI SMK Negeri di Surabaya. Untuk tahap analisis data hasil validasi dan uji coba produk dila kukan berdasarkan le mba r validasi yang telah diisi o leh para ahli angket respon dan dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dala m bentuk prosentasi.

Kelayakan Media

Kelayakan media pe mbe lajaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik bentuk video animasi pada mata pelaja ran a kuntansi keuangan yang dike mbangkan diketahui dari hasil va lidasi para ahli yang terdiri dari ahli med ia dan ahli materi. Be rikut disajikan rekapitulasi hasil validasi oleh para ahli:

Tabel 3. Hasil Validasi

No Variabel Prosentasi Kriteria

1 Kualitas Isi dan

Tujuan 85% Sangat Layak

2 Kualitas

Instruksional 84,38% Sangat Layak 3 Kualitas Teknik 87,13% Sangat Layak

Rata-rata 85,50% Sangat Layak

Sumber: data diolah peneliti (2016)

Respon Siswa

Respon siswa diperoleh me lalu i uji coba produk terhadap 30 siswa kelas XI progra m keah lian Akuntansi SMK Negeri di Surabaya. Pada kegiatan uji coba produk, peneliti menje laskan kepada siswa terlebih dahulu tentang pengembangan yang dilaku kan ke mudian peneleti me mutarkan video a minasi untuk ditonton, dipelaja ri dan d ia manti oleh siswa. Siswa dia rahkan untuk mengamati v ideo animasi yang diputar dengan seksama. Disela-sela waktu pengamatan, siswa diminta untuk menuliskan informasi apa kah yang didapat dari kegiatan mengamat i video animasi tersebut yang terkait dengan materi poko k yang dibahas. Dia khir kegiatan, siswa diminta untuk me mberikan penila ian dan pendapat terhadap media yang dike mbangkan dengan cara mengisi angket respon siswa yang telah disediakan.

Tabel 4 Hasil Angket Respon Siswa

No Variabel Prosentasi Kriteria

1 Kualitas Isi dan

Tujuan 96,17% Sangat Baik

2 Kualitas

Instruksional 95% Sangat Baik 3 Kualitas Teknik 95% Sangat Baik

Rata-rata 95,39% Sangat Baik

Sumber: data diolah peneliti (2016)

Pembahasan

Proses Pengembangan

Pada tahap identifikasi kebutuhan, dilakukan analisis kebutuhan dan analisis ka rakteristik siswa. Perta ma, berdasarkan hasil analisis kebutuhan diketahui bahwa kuriku lu m yang digunakan kelas XI Akuntansi SMK Negeri d i Surabaya adalah Kurikulu m 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik yang menuntut agar pembela jaran berpusat pada siswa. Media pe mbela jaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan pengamatan adalah buku teks dan power ponit. Kegiatan dala m p roses menga mati yang dilaku kan oleh siswa SMK Negeri di Surabaya hanyalah me mbaca. Salah satu faktor yang me mpengaruhi kurang menariknya media pe mbela jaran yang digunakan adalah guru merasa kesulitan untuk me mbuat media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan yang sesuai dengan materi yang akan dibahas.

Kedua, berdasarkan analisis karakteristik siswa diketahui bahwa siswa ke las XI A kuntansi di SMK Negeri 1 Su rabaya, SMK Negeri 4 Su rabaya, SMK Negeri 10 Surabaya rata-rata berusia 16-17 tahun. Menurut Piaget (dala m Trianto, 2009:197) siswa usia 16 sampai 17 tahun termasuk dala m fase operasional formal yaitu siswa dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih baik dan ko mple k. Be rdasarkan hasil wawancara dengan siswa program keahlian Akuntansi di

(6)

tiga sekolah tersebut, diketahui bahwa rata-rata siswa mengala mi ke lusitan untuk me maha mi materi pokok rekonsiliasi bank yang dikarenakan materi tersebut me mbutuhkan tingkat pe maha man dan analisis yang cukup tinggi. Ha l ini juga dibenarkan oleh guru yang mengaja r mata pela jaran A kuntansi Keuangan bahwa rata-rata siswa tidak dapat mencapai n ila i standar ketuntasan min imu m untuk materi poko k re konsiliasi bank. Rata-rata kara kteristik siswa di ket iga sekolah tersebut adalah audio visual. Da la m hal med ia pembela jaran yang digunakan sebagai bahan pengamatan, siswa me mbutuhkan suatu med ia pengamatan yang dapat me mberikan ilustrasi yang lebih menarik dan je las sehingga dapat me mudahkan siswa dalam memahami konsep materi yang diabahas.

Ketiga dilaku kan peru musan tujuan. Tujuan pembela jaran diru muskan berdasarkan standart ko mpetensi, ko mpetensi dasar dan indikator pencapain dala m pe mbe laja ran. Sela in itu, peru musan tujuan pembela jaran juga dila kukan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dan perumusan butir-bitur materi. Kee mpat peru musan butir-butir materi yang bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama pada materi yang akan dike mbangkan yang kemudia dusisin secara sistematis. Ke lima peru musan alat pengukuran keberhasilan. Alat pengukuran keberhasilan yang digunakan untuk mengetahui ke ma mpuan dan ketera mpilan pada penelitian ini ada lah berupa soal latihan, dan le mba r penilaian sikap untuk mengetahui sikap siswa. Sedangkan untuk mengetahui ke layakan med ia alat pengukuran keberhasilan yang digu nakan adalah le mba r te laah para ahli, le mba r validasi para ah li dan angket respon siswa.

Keenam penulisan naskah media. Penulisan naskah dimula i dengan mengidentifikasi topik atau gagasan yang diru muskan dalam tujuan khusus kegiatan instruksional atau pembelaja ran. Naskah med ia ditulis dala m bentuk skenario dan storyboard. Ketujuh telaah materi oleh ah li materi d ilakukan o leh ahli materi dengan menggunakan le mbar telaah yang telah disediakan. Yang ke mudian dila kukan analisis data dan revisi berdasarkan hasil telaah materi. Kedelapan produksi media menggunakan aplikasi Power Point 2010, Windows Movie Mak er 2.6, Video Scribe dan WavePad Sound Editor yang mengacu pada naskah media yang telah ditelaah oleh ahli materi. Dala m tahap in i, media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dibuat dala m betuk video animasi dan d ibagi men jadi 2 v ideo animasi yaitu video animasi yang pertama digunakan sebagai bahan pengamatan untuk materi poko k perbedaan saldo kas dan saldo bank dan video animasi yang kedua digunakan sebagai bahan pengamatan untuk materi pokok rekonsiliasi bank. Kesembilan telaah med ia oleh ahli med ia dengan

menggunakan le mbar te laah yang telah disediakan dan ke mudia dila kukan analisis data dan revisi berdasarkan hasil telaah media. Selan jutnya adalah tahap v alidasi dan uji coba produk yang dilaku kan oleh ahli materi dan ahli med ia untuk mengetahui tingkat kelayakan media dan siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri d i Surabaya. Ke mudia dolaukan analisis data hasil validasi dan uji coba produk.

Kelayakan Media

Kelayakan media pe mbe lajaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran a kuntansi keuangan siswa ke las XI Akuntansi SMK Negeri di Surabaya bentuk video animasi diukur dengan menggunakan lembar va lidasi para ahli. Le mbar validasi ahli d iadaptasi dari instrumen Walke r & Hess (dala m Arsyad, 2015). Data dari hasil validasi para ahli dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dala m bentuk prosentasi yang kemudian hasilnya diinterpretasikan.

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa variabe l kualitas isi dan tujuan mendapat prosentasi sebesar 85% dengan kriteria sangat layak. Hal in i karena kualitas isi dan tujuan media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan telah me menuhi kriteria yang terdapat pada sub variabel ketepatan, kepentingan, keseimbangan, kesesuaian dengan situasi peserta didik, kelengkapan, dan kesesuaian menurut Walker & Hess (dala m Arsyad, 2015). Pada sub variabel ketepatan, materi pada med ia telah sesuai dengan materi akuntansi dan konsep media telah sesuai dengan tujuan pembelaja ran yang ingin dicapai. Pada sub variabe l kepentingan, video animasi dan materi telah disesuaikan dengan perkembangan IPTEK dan pe mbela jaran dala m Ku rikulu m 2013. Pada sub variabel keseimbangan, penyajian materi dan animasi telah seimbang. Pada s ub variabel kesesuaian dengan situasi peserta didik, konsep tata letak, materi, musik dan animasi te lah sesuai dengan usia peserta didik. Pada sub variabel ke lengkapan, video animasi telah me mbuat materi secara lengkap dan pada sub variabel kesesuaian, materi te lah disesuaikan dengan Ko mpetansi Inti (KI), Ko mpetensi Dasar (KD), tujuan pembe laja ran, serta konsep pembelajaran saintifik.

Variabel instruksional mendapatkan prosentasi sebesar 84,38% dengan kriteria sangat layak. Ha l ini karena penyusunan video animasi telah sesuai dengan sub variabel pada kriteria ke layakan kualitas instruksional menurut Walker & Hess (dala m Arsyad, 2015), yaitu: me mbe rikan kesempatan belaja ra, me mberikan bantuan untuk belajar, kualitas me mot ivasi, dan fle ksibilitas instruksionalnya. Pada variabel kualitas instruksional, konsep yang dibuat dalam med ia me mbe rikan kesempatan peserta didik untuk me mbangun pemaha man

(7)

sendiri dan menerapkan pe mbela jaran saintifik; visualisai, ilustrasi, animasi dan konsep materi yang disajikan dala m video animasi dapat me mbantu siswa dala m me maha mi materi yang dibahas; unsur audio, visualisasi, dan konsep materi yang disajikan dapat menu mbuhkan rasa ingin tahu siswa, men ingkatkan motivasi siswa untuk bela jar, dan mendorong siswa untuk berfikir kritis; serta media dapat digunakan sewaktu-waktu.

Variabel kualitas teknik mendapatkan prosentasi sebesar 87,13% dengan kriteria sangat layak. Ha l ini karena kualitas teknik da la m v ideo naminasi telah sesuai dengan sub variabel pada krite ria ke layakan kualitas instruksional menurut Walke r & Hess (dala m Arsyad, 2015), yaitu: keterbacaan, mudah digunakan, kualitas tampilan/tayangan, dan kualitas pengelolaan progra mnya. Dala m variabel kua litas teknis, warna, ga mbar, font, dan susunan huruf telah dibuat dengan jelas dan sesuai dengan usia siswa; media dan materi yang disajikan dapat me mpe rmudah siswa dala m mela kukan p roses pengamatan; kualitas tamp ilan; unsur visual, audio; pemilihan warna; kualitas unsur visual gerak (animasi) dan audio (musik); efe ktif dan efisien dala m pengembangan maupun penggunaan; dan kualitas pemrogra man sesuai dengan pembelajaran dala m Kurikulu m 2013 te lah sesuai dengan usia siswa dan materi yang dike mbangkan serta media yang dike mbangkan dapat me mbuat penyampaian materi dan pembelajaran secara mandiri lebih menarik.

Rata-rata p rosentasi seluruh validasi ahli materi dan ahli media ada lah 85,50% dengan kriteria sangat layak. Artinya media pe mbelaja ran sebagai bahan pengamatan dala m pendekatan saintifik pada mata pela jaran a kuntansi keuangan siswa kelas XI SM K Negeri di Surabaya bentuk video animasi sangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

Respon Siswa

Respon siswa diperoleh me lalu i uji coba produk penggunaan media pe mbe laja ran sebagai bahan pengamatan dalam bentuk video animasi yang dila kukan pada 30 siswa ke las XI Akuntasnsi SMK Negeri di Surabaya yang terdiri dari 10 siswa kelas XI Akuntansi 3 di SMK Negeri 1 Surabaya, 10 siswa ke las XI Akuntansi 1 di SM K Negeri 4 Surabaya, dan 10 siswa ke las XI Akuntansi 1 di SMK Negeri 10 Surabaya. Pada kegiatan uji coba produk, siswa diberi penje lasan mengenai pengembangan yang dilakukan ke mudian setiap siswa diminta untuk mengamat i v ideo animasi yang diputarkan. Di a khir kegiatan, siswa diminta untuk me mbe rikan penilaian terhadap media pe mbe laja ran sebagai bahan pengamatan dalam bentuk video animasi dengan cara mengiri angket respon siswa yang telah disediakan.

Variabel da la m angket respon siswa me liputi kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis. Variabel penila ian tersebut sesuai dengan kriteria untuk me reviu perangkat lunak med ia pe mbela jaran yang dike mu kakan oleh Walker & Hess (dala m Arsyad, 2015;219).

Berdasarkan tebel 4, diketahui bahwa variabe l kualitas isi dan tujuan mendapatkan prosentasi sebesar 96,17% dengan kriteria sangat baik. Hal ini karena sebagian besar siswa menganggap bahwa media yang dike mbangkan telah me menuhi aspek ketepatan dan kesuaian pada materi dan penyajian p roduk dala m bentuk video animasi. Materi yang disajikan dala m video animasi dapat me mpermudah da la m me maha mi materi pokok perbedaan saldo kas dan bank serta materi pokok rekonsiliasi bank. Se lain itu, animasi dan audio yang disajikan dala m media te lah sesuai dengan pembelaja ran. Berdasarkan tabel 4, d iketahui ko mentar siswa terhadap video animasi yang diuji cobakan adalah video animasi yang disajikan sangat menarik untuk digunakan sebagai bahan pengamatan dan dapat me mbantu me mpermudah dalam memahami konsep materi.

Pada variabel kua litas instruksional, d iperoleh prosentasi sebesar 95% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan prosentasi perolehan tersebut, dapat dikatakan bahwa media yang dike mbangkan dapat me mbe rikan bantuan belaja r dan me motivasi siswa untuk belajar. Da ri tabel d iatas, dapat diketahui respon siswa terhadap media yang dike mbangkan dari segi kualitas instruksional bahwa media yang dike mbangkan sebagai bahan pengamatan dala m bentuk video animasi dapat ma mbantu siswa dala m me mpe laja ri materi pokok perbedaan saldo kas dan saldo bank serta rekonsiliasi bank, pembe laja ran menjadi leb ih menarik dan menyenangkan, dapat meningkat kan motivasi siswa untuk belajara dan dapat me mbuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran akuntansi keuangan.

Pada variabel kualitas teknis, diperoleh prosentasi sebesar 95% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan prosentasi tersebut, dapat dikatakan bahwa gaya bahasa yang digunakan adalah video animasi mudah untuk dipahami; video animasi mudah untuk digunakan; unsur warna, audio, dan visual da la m media dapat me mbantu siswa dala m me maha mi konsep materi; dan kualitas pengelolaan pemograman sangat baik.

Rata-rata prosentasi hasil uji coba produk adalah 95,39% dengan kriteria sangat baik. Artinya med ia pembela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pela jaran a kuntansi keuangan siswa kelas XI SM K Negeri di Surabaya bentuk video animasi mendapatkan respon yang sangat baik dari siswa.

(8)

PENUTUP Simpulan

Berdasarkan ru musan masalah yang diamb il, simpulan pengembangan media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pad a mata pelajaran akuntansi keuangan siswa ke las XI SMK Negeri di Surabaya adalah 1) proses pengembangan med ia pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik menggunakan model pengembangan yang dimodifikasi dari mode l pengembangan media Ar ief S. Sad iman yang terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya tahap identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, perumusan butir-butir materi, peru musan alat pengukuran keberhasilan, penulisan naskah media, telaah ahli materi dan analisis data, produksi media , telaah ah li med ia dan analisis data, validasi dan uji coba terbatas serta tahap analisis data validasi dan uji coba terbatas, 2) kelayakan pengembangan med ia pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran a kuntansi keuangan adalah sangat layak berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media yang dilihat dari ko mponen kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kua litas teknis, dan 3) respon siswa terhadap pengembangan med ia pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada mata pelajaran akuntansi keuangan adalah sangat baik yang dilihat dari ko mponen kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional, dan kualitas teknis.

Saran

Berdasarkan analisis data dan simpulan diatas, ma ka saran yang diberikan adalah 1) perlu d ila kukan penelitian lebih lan jut guna mengetahui efektvitas media yang dike mbangkan dan dapat dimanfaatkan pada proses pembelaja ran yang sesungguhnya, 2) perlu dila kukan pengembangan yang lebih inovatif untuk aspek materi pada variabel kualitas instruksional sub variabel me mberikan kesempatan belajar dan variabel teknis sub variabel keterbacaan serta aspek media pada variabel kualitas instruksional sub variabel kualitas me motivasi agar tercipta media pe mbela jaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik yang lebih baik, dan 3) untuk peneliti selanjutnya, perlu mela kukan pengembangan media pembelajaran sebagai bahan pengamatan dalam pendekatan saintifik pada materi akuntansi yang lain, misalnya penyusutan aset tetap, pengelolaan persediaan, akuntansi perusahaan manufaktur, komputerisasi akuntansi, dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Arini, Agustin Dinny dan Susanti. 2015. Penge mbangan Modul Berbasis Pendekatan Saintifik Sebagai Bahan

Ajar Materi Re konsiliasi Bank. Jurnal Pendidik an Ak untansi. (Online), Vo l 3 No mor 2 (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpak/artic le/vie w/13176/baca-artikel, diunduh 19 Desember 2015). Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jaka rta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jaka rta: PT. RajaGrafindo Persada.

Dja marah, Syaiful Bahri dan Za in, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kurniasih, Farida dan Setia wan, Ngadirin. 2013.

Pengembangan Media Film Doku menter Sebagai Pendukung Pembela jaran Akuntansi Pokok Bahasan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Bagi Siswa SMK Kelas X Akuntansi. Kajian Pendidik an Ak untansi Indonesia. (Online), Vo l 2, No mo r 1(http://journal.uny.ac.id/inde x.php/jkpai/art icle/vie w/ 1185, diunduh 18 Desember 2015).

Peraturan Pe me rintah Republik Indonesia No 74 Tahun 2008 Tentang Guru.

Rah mawat i, Erlin Septiana dan Susanti. 2014. Pengembangan Media Pe mbela jaran Puzzle Be rbasis Adobe Flash Cs5 Sebagai Media Intera ktif Materi Menyusun Rekonsiliasi Bank. Jurnal Pendidik an Ak untansi. (Online), Vo l 2 No mor 2 (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpak/artic le/vie w/9064, diunduh 19 Desember 2015).

Riduwan. 2015. Sk ala Penguk uran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, Arief S. (dkk). 2014. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan, dan Pemanfaatannya . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurik ulum Tingk at Satuan Pendidik an (KTSP) . Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Undang-Undang Republik Indonesia No mor 20 tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional.

Untari, Mei Fita Asri. 2014. Imp le mentasi Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) dalam Pe mbe la jaran Di Se kolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional. (Online),(http://prosiding.upgrismg.ac.id/inde x.php/p gsd/pgsd/paper/view/321, dia ksesunduh 19 Dese mber 2015).

Usyanti, Nunik dan Susanti. 2015. Penge mbangan Media Pe mbela jaran Akuntansi Berbasis Multimed ia Interaktif Pada Materi Rekonsiliasi Ban k Untuk Kelas Xi Akuntansi Smk Negeri I La mongan. Jurnal Pendidik an Akuntansi. (Online), Vo l 3 No mor 2 (http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jpak/artic le/vie w/13021/baca-artikel, diunduh 19 Desember 2015).

Gambar

Tabel  1 Kriteria  Interpretasi  Penilaian  Kriteria  Interpretasi  0% - 20%  Sangat Tidak Layak  21%  - 40%  Tidak Layak  41%  - 60%  Cukup Layak
Tabel  3. Hasil Validasi

Referensi

Dokumen terkait

29 Dalam penelitian ini, Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif, yaitu analisis data dengan menggunakan bentuk. kata-kata atau kalimat dan dipisahkan

Dengan demikian, Kinerja Dinas Kesehatan Dalam Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Teluknaga kabupaten

hasil hutan non kayu (HHNK), seperti rotan, daun woka, tanaman obat, kayu bakar, bahan bangunan, dan bahan makanan. menunjukkan peta penggunaan lahan oleh

Setidaknya ada beberapa faktor penting yang menjadi penyebab terjadinya banjir di Indonesia diantaranya faktor kemiringan lereng dan ketinggian lahan suatu daerah,

Peserta didik mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai dengan menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.. Peserta

Rapat Rencana Pembentukkan Badan Pengelola Dana Pengembangan (BPDP) Rumput Laut (5 November 20202) PENGEMBANGAN SDM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.. PROMOSI PEMBANGUNAN SARPRAS

Pemberian informasi akademik kepada siswa merupakan sebuah kepentingan dan proses utama dalam STIKES Pembina prodi kebidanan, seperti proses informasi nilai

Pendekatan ML yang banyak digunakan pada saat ini adalah deep learning, yang memiliki konsep utama akan mempelajari fitur yang terdapat pada data baru ketika menemukan