• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSEPSI MASYARAKAT KAMPUNG TASUK

DI KABUPATEN BERAU TERHADAP KEBERADAAN

PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA

Nahwani Fadelan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Tanjung Redeb

ABSTRACT

This study aims to obtain an overview of the company's public perception of the existence of a coal mining company in terms of aspects of social, economic and public health. The target to be achieved can be measured such activity is both qualitatively and quantitatively the public perception of the existence of a coal mining company , both in terms of aspects of social, economic and public health. Besides, can be mapped into the needs and expectations of society to companies both in terms of social, economic and public health .

The study shows that the general public perception of the existence of a coal mining company has been good in terms of the Economics , Social and Public Health " , is " Good " . from three aspects , the public perception of the company's presence in terms of the economic aspects are considered to have the perception that most good , this is mainly due to the existence of the company can increase the job opportunities for the local community .

Key words :Company’s public perception, social aspect, economic and public health

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perusahaan dan masyarakat yang bermukim di sekitarnya merupakan dua komponen yang saling mempengaruhi. Aktivitas produksi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat di sekitarnya, baik positif maupun negatif. Begitupun sebaliknya, pandangan atau tindakan masyarakat sekitar perusahaan dapat mempengaruhi keberlanjutan keberadaan sebuah perusahaan di wilayah tertentu. Interaksi di antara keduanya merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan karena

mereka berada dalam lingkungan yang sama.

Aktivitas perusahaan memiliki dampak terhadap masyarakat sekitarnya. Dampak tersebut dapat berupa dampak positif seperti antara lain penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan ekonomi, maupun dampak negatif seperti antara lain penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat. Namun, bagian mana yang lebih menonjol dari kedua dampak tersebut tergantung dari sudut mana masyarakat memandangnya. Apabila dampak positif lebih menonjol dibandingkan dampak

(2)

2

negatif di mata masyarakat sekitar, maka hal tersebut tentu akan menguntungkan bagi perusahaan. Hal yang tidak diinginkan adalah apabila yang terjadi merupakan hal yang sebaliknya. Akibatnya, kegiatan perusahaan dan proses produksinya dapat terhambat.

Cara masyarakat sekitar memandang perusahaan disebut sebagai persepsi. Leavitt (1978) menyatakan bahwa persepsi (perception) adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Persepsi masyarakat ini dibentuk oleh faktor individu dan faktor lingkungan. Rakhmat (2005) menyebutnya sebagai faktor personal dan situasional.

Kebutuhan merupakan salah satu contoh faktor personal yang membentuk persepsi. Ambadar (2008) menyatakan bahwa sebuah pabrik atau bentuk usaha lain di lingkungan yang tertinggal dari segi ekonomi diharapkan dapat menjadi penolong bagi masyarakat di sekitarnya, sebagai pengaruh dari kehadirannya tersebut. Apabila hal tersebut tidak terjadi, maka masyarakat akan mudah dipengaruhi oleh pihak lain yang memiliki kepentingan buruk terhadap perusahaan. Hal tersebut mengartikan juga bahwa apabila kebutuhan

masyarakat terpenuhi oleh kehadiran perusahaan, maka masyarakat cenderung memiliki persepsi positif terhadap perusahaan sehingga tidak mudah untuk dipengaruhi oleh pihak lain.

Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di sekitar perusahaan terhadap keberadaan perusahaan-perusahaan tambang batubara dan bahan informasi bagi perusahaan untuk memperbaiki persepsi masyarakat sekitar guna menjamin

sustainability kegiatan perusahaan., diperlukan adanya kegiatan studi persepsi masyarakat atas keberadaan perusahaan.

Hasil Studi Persepsiini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam melakukan perumusan kebijakan, strategi, dan redesain Program Community Development perusahaan-perusahaan tambang batubara yang lebih

comprehensive yang bertumpu pada

komunitas (Community Based Development/CBD) secara lebih terencana, terarah dan tepat sasaran sesuai dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Community Development.

(3)

3

Studi Persepsidi wilayah operasi perusahaan tambang batubara bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan perusahaan tambang batubara ditinjau dari aspek social, ekonomi dan kesehatan masyarakat. Adapun sasaran yang ingin dicapai kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan tambang batubara, baik ditinjau dari aspek social, ekonomi dan kesehatan masyarakat.

2. Terpetakan kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap perusahaan baik dalam aspek sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat.

3. Deskripsi perspektif komunitas sasaran terhadap kehadiran perusahaan saat ini (corporate

image).

4. Rekomendasi tindak lanjut studi persepsi.

METODE PENELITIAN Lingkup Kegiatan

Kegiatan studi ini dilakukan di Kampung Tasuk Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau. Desa tersebut merupakan salah stu lokasi pelaksanaan

program CSR perusahaan-perusahaan tambang batubara. Lingkup kegiatan studi persepsi masyarakat yang dilakukan meliputi aspek sosial, ekonomi dan kesehatan masyarakat, untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan berikut :

1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan perusahaan tambang batubara ditinjau dari aspek social, ekonomi dan kesehatan masyarakat?

2. Apa yang menjadi harapan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan tambang batubara dalam aspek social, ekonomi dan kesehatan masyarakat?

Sumber Data dan Tahapan Pengolahan Data

Studi atau kajian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data sekunder dan data primer. Jenis data sekunder, berupa data dan dokumen-dokumen penting terkait dengan persoalan yang dikaji seperti data profil kampung Tasuk. Adapun data primer, berupa data yang dikumpulkan dari hasil kunjungan lapangan ke lokasi kajian dengan menggunakan metode kuisioner dan wawancara (survey) kepada masyarakat kampung Tasuk. Data primer lain yang juga dikumpulkan

(4)

4

adalah data dari hasil wawancara dengan

key informan dari multistakeholder

terkait tentang pelaksanaan program dengan tujuan menangkap informasi yang lebih banyak dan lebih baik terutama mengenai permasalahan yang dikaji.

Beberapa tahapan yang dilakukan sebelum proses pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Tahapan pertama, merupakan tahapan pengumpulan atau pembagian kuisioner kepada para responden. 2. Tahapan kedua, selanjutnya data

direkap dalam format MS-Excel. 3. Tahapan ketiga, merupakan tahapan

pengolahan dan analisis data. Proses pengolahan dan analisis data dilakukan dengan metode rata-rata skor tertimbanguntuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan tambang batubara.

4. Tingkat persepsi masyarakat diukur dengan skala Likertpada skor 1-4, dimana skor 1 menunjukkan tingkat kepuasan dan kepentingan yang paling rendah dan skor 4 menunjukkan tingkat kepuasan paling tinggi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kampung Tasuk masuk wilayah Administrasi Kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Jarak tempuh Kampung Tasuk ke Ibu Kota Kabupaten yaitu Kota Tanjung Redeb 55 Km dengan lama tempuh 1 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kampung Tasuk terdiri dari lima Rukun Tetangga. Batas-batas wilayah Kampung Tasuk adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bulungan Kaltara

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Teluk Bayur Kecamatan Teluk Bayur

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kampung Birang Kecamatan Gunung Tabur

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kampung Gunung Sari Kecamatan Segah

Luas areal tanah Kampung Tasuk adalah 7.265 hektar. Sebagian besar lahan di wilayah Kampung Tasuk digunakan sebagai tanah perkebunan swasta. Adanya perusahaan tambang menyebabkan kawasan ini banyak dikunjungi oleh penduduk dari luar daerah yang bertujuan untuk mencari pekerjaan dan kemudian menetap di wilayah tersebut.

(5)

5

Mata pencaharian penduduk di Kampung Tasuk bermacam-macam. Beberapa diantaranya yaitu petani, buruh tani, pedagang, PNS, tukang kayu dan lain-lain. Dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan swasta (36,9%). Hal tersebut menandakan bahwa kehadiran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap kehidupan masyarakat, terutama dalam hal mata pencaharian. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa masyarakat membutuhkan perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan. Dari hasil wawancara diperoleh informasi walaupun berdasarkan data, pekerjaan penduduk ada bermacam-macam misalkan ada yang pekerjaannya tukang kayu tetapi mereka juga disamping itu bertani atau berkebun.

Dari hasil studi yang telah kami lakukan, maka ada beberapa hal yang dapat kami simpulkan yaitu sebagai berikut:

1. Secara umum persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan tambang batubara selama ini baik ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Kesehatan Masyarakat”, adalah “Baik”. Dari ketiga aspek tersebut, persepsi masyarakat terhadap keberadaan perusahaan ditinjau dari

aspek ekonomi dinilai memiliki persepsi yang paling baik, hal ini terutama disebabkan karena keberadaan perusahaan dinilai dapat meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar.

2. Dari tujuh belas indikator yang dinilai ada tujuh indikator yang nilainya “Kurang baik” dan perlu menjadi fokus perhatian perusahaan, yaitu : a. Keberadaan perusahaan pada

peningkatan sarana dan prasarana pendidikan;

b. Keberadaan perusahaan pada peningkatan sarana dan prasarana ibadah;

c. Pengelolaan dampak lingkungan oleh perusahaan;

d. Keberadaan perusahaan pada peningkatan sarana dan prasarana air bersih;

e. Keberadaan perusahaan pada peningkatan sarana dan prasarana kebersihan lingkungan.

3. Masalah-masalah pada point 2 di atas, dari hasil studi yang dilakukan tidak terlepas dari persoalan masih rendahnya intensitas komunikasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat dan pemerintah. Hal ini menyebabkan masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai

(6)

6

program-program pengelolaan lingkungan maupun pemberdayaan masyarakat yang dilakukan perusahaan saat ini. Walaupun dari hasil studi kemungkinan terjadinya konflik antara perusahaan dengan masyarakat sangat kecil, namun indikator-indikator yang nilainya “kurang baik” tersebut harus segera ditindaklanjuti dengan tetap mengedepankan skala prioritas. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil studi yang telah kami lakukan, maka ada beberapa rekomendasi yang dapat kami sampaikan, yaitu :

1. Meningkatkan intensitas komunikasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat dan pemerintah maupun dengan perusahaan penambangan lain, sehingga kekurang pahaman masyarakat atas kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan perusahaan dapat dipahami, dan program-program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak tumpang tindih. 2. Program-program pemberdayaan

dari perusahaan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat, hendaknya lebih diarahkan pada

pengembangan sektor pertanian dan perkebunan hal ini selaras dengan potensi dasar kampung Tasuk, dimana sebagian besar pekerjaan penduduk selain sebagai karyawan swasta adalah petani disamping masih luasnya lahan yang belum dimanfaatkan.

3. Saat ini menurut sebagian besar masyarakat yang sangat dibutuhkan masyarakat kampung adalah berkaitan dengan masalah pengadaan air bersih. Bantuan dari perusahaan tambang sudah ada namun kurang berjalan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Agustin Wydia dkk. 2004.

Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Press.

Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data

Penelitian dengan Statistik.

Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Kartono, Kartini. 2002. Psikologi Sosial

untuk Manajemen, Pemasaran, danIndustri. Jakarta: PT. Raya

Grafindo Persada.

Kristanto, Philip. 2002. Ekologi Industri. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Leavitt, Harold J. 1978. Psikologi

Manajemen. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi

Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. 2006. Metode PenelitianKuantitatif: Teori dan

(7)

7

Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi

Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat;Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan PekerjaanSosial.

Bandung: Refika Aditama. Wahyuni, Ekawati S. dan Pudji Muljono.

2007. Metode Penelitian Sosial. Bogor: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun total alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga dan realisasinya selama tahun 2020 yang digunakan untuk penanganan dampak pandemi covid-19 di wilayah Provinsi

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Discovery learning dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan, peserta didik

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas LBB-AVBP dalam menyisihkan Fe dan Mn pada air sumur bor menggunakan tanaman Typha latifolia dan Cyperus papyrus

Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien6.

sederhana yang dapat digunakan untuk menampilkan sebuah layer (misalkan batas propinsi dengan nama file indo_prop.shp) peta didalam browser internet.. Simpan di lokasi

Hasil dari berbagai jurnal tentang sosial media sebagai media berpromosi juga menjadi bukti bahwa media digital dapat berperan besar terhadap terpasarkannya dan terjualnya sebuah

Semua organ dari tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat suku Buton di Kecamatan Binongko sebagai bahan obat berbeda-beda yaitu daun, akar, umbi, rimpang, batang, kulit batang,

Presiden Joko Widodo (Mengapa Asian Games Sulit Saingi Keriuhan Promosi Politikus?, 2018, para. 3) mengatakan bahwa promosi Asian Games.. 5 di media lokal maupun