• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam Satu Data Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dalam Satu Data Indonesia"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Penyelenggara: BPS

untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, lintas sektoral, berskala

nasional, makro

Penyelenggara: K/L/OPD

untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan

Penyelenggara: Perorangan/Masyarakat

untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain

dalam kehidupan masyarakat

INTEROPERABILITAS

KODE REFERENSI & DATA INDUK METADATA

STANDAR DATA

3 JENIS

STATISTIK

UU Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik

PRINSIP

SATU DATA

Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia

(3)

3

Peran Institusi

Dalam Kerangka SDI

(Perpres No 39/2019)

PRODUSEN DATA

WALIDATA

PEMBINA DATA

BPS : Pembina Data Statistik

BIG : Pembina Data Spasial

Kemenkeu : Pembina Data Keuangan

K/L/D

K/L/D

(4)

Menetapkan standar data yang

berlaku lintas instansi pusat dan

atau daerah Memberikan rekomendasi dalam proses perencanaan pengumpulan data oleh K/L/D/I Menetapkan struktur yang baku dan format

baku dari metadata yang

berlaku lintas instansi pusat dan

atau daerah Melakukan pemeriksaan ulang terhadap data prioritas Melakukan pembinaan penyelenggaraan SDI sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan

(5)

01

Konsep

Definisi

Klasifikasi

Ukuran

Satuan

Peraturan Badan Pusat Statistik Nomor 4 Tahun 2020

(6)

Memudahkan pengumpulan,

berbagipakai, dan

pengintegrasian data dengan

memastikan bahwa ada

pemahaman yang jelas tentang

data yang dihasilkan

Memudahkan penggunaan data,

memberikan akurasi dan

konsistensi data, memperjelas

makna yang ambigu dan

meminimalkan pengumpulan data

yang serupa oleh banyak Instansi

(7)

Meningkatkan integritas dataset yang dirilis oleh

pemerintah melalui standardisasi

penyelenggaraan data pemerintah dalam hal

penetapan konsep, definisi, klasifikasi, ukuran,

aturan dan asumsi

Menghindari terjadinya multi standar penyelenggaraan data

rilis pemerintah melalui mekanisme harmonisasi data

antar instansi pemerintah, penentuan ownership (kepemilikan) pada setiap rilis dataset, dan penetapan kode

referensi pada data Memperbaiki alur

koordinasi dan komunikasi antara Pembina Data dengan Walidata dan Produsen data di setiap

(8)

STANDAR DATA STATISTIK

LINTAS INSTANSI TIDAK LINTAS INSTANSI

DEFINISI Standar data statistik yang berlakulintas kementerian/lembaga/ dinas/instansi

Standar data statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi sesuai

dengan tugas dan fungsinya PENETAPAN Oleh Pembina Data Statistik Oleh K/L Pusat

BENTUK

PENETAPAN Keputusan Kepala Badan PusatStatistik

Produk Hukum yang ditandatangan Pimpinan Tinggi K/L Pusat PENGGUNAAN Semua K/L/D/I Pusat maupun Daerah K/L Tertentu dan Dinas/Intansibinaannya

CONTOH PENGGUNAAN

Indikator Sustainable Development Goals (SDGs), Indek Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Sensus Penduduk

2020, Daerah Dalam Angka

Survei Kepuasan Masyarakat, Survei Kepuasan Layanan

CO

NTOH

DI

SLIDE

SELANJUTNYA

(9)

KONSEP DEFINISI KLASIFIKASI UKURAN SATUAN

Bandara

(Bandar Udara) Kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat

perpindahan intra dan anatarmoda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas

penunjang lainnya. 1. ARFL < 800m 2. 800m <= ARFL <= 1200m 3. 1200m <= ARFL <= 1800m 4. 1800m <= ARFL

*ARFL = Aero plane Reference Field Length

Jumlah Bandara

Pelabuhan Tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai

tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

1. Pelabuhan Utama

2. Pelabuhan Pengumpul 3. Pelabuhan Pengumpan 4. Pelabuhan Laut

5. Pelabuhan Sungai dan Danau

*PP.61 TAHUN 2009

Jumlah Pelabuha n

Jalur Kereta

Api Jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta api, dan ruang pengawasan jalur kereta api, termasuk bagian atas dan bawahnya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

1. Jalur Tunggal

2. Jalur Ganda Panjang; Persentas e

Km; Persen

(10)

02

Peraturan

Badan Pusat Statistik

Nomor 5 Tahun 2020

tentang Petunjuk Teknis

Metadata Statistik

(11)

• Mengukur Tingkat kematangan penyelenggaraan kegiatan statistik • Memberikan program pembinaan statistik yang tepat sasaran sesuai dengan tingkat kesulitasn • Memudahkan memahami dan pengelolaan data • Mencegah kesalahan dalam penyampaian data • Menghindari duplikasi kegiatan • Meningkatkan efisiensi anggaran • Peningkatan nilai organisasi karena tetekelola informasi yang baik • Memudahkan memahami data • Mencegah kesalahan pengguna dan interpretasi data

Produsen Data

Pengguna Data

Walidata

(12)

DEFINISI

Metadata kegiatan statistik adalah sekumpulan atribut

informasi yang memberikan gambaran/dokumentasi dari

penyelenggaraan kegiatan statistik.

Nama kegiatan statistik

Identifikasi penyelenggara

Tujuan Pelaksanaan

Periode pelaksanan

Cakupan wilayah

Metodologi

Rancangan Pengolahan

Data

Level Estimasi

Analisis

ATRIBUT INFORMASI

(13)
(14)

DEFINISI

Metadata variabel statistik adalah sekumpulan atribut informasi

yang memberikan gambaran/dokumentasi tentang variabel

yang digunakan pada kegiatan statistik yang diselenggarakan

oleh instansi/lembaga.

Kode Kegiatan

Nama Variabel

Alias

Konsep

Definisi

Referensi Pemilihan

Referensi Waktu

Tipe Data

Klasifikasi Isian

Kalimat Pertanyaan

Apakah Variabel dapat

Diakses Umum

(15)

NO

NAMA ATRIBUT

CONTOH

1

Kode Kegiatan

2018.02.28

2

Nama Variabel

Kepuasan Terhadap Kesopanan Petugas

3

Alias

B1R6K1

4

Konsep

Kesopanan

5

Definisi

Kepuasan terhadap kesopanan adalah nilai kepuasan dari jemaah haji yang menjadi

responden survei terkait dengan sikap sopan petugas dalam memberikan

pelayanan. Sikap sopan yang dimaksud terkait dengan petugas pelayanan saat

memberikan pelayanan kepada jemaah haji selama proses pelaksanaan ibadah.

6

Referensi Pemilihan

PermenPANRB No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei

Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik

(16)

NO

NAMA ATRIBUT

CONTOH

8

Tipe Data

Integer

9

Klasifikasi Isian

1 = tidak puas

2 = kurang puas

3 = cukup puas

4 = puas

5 = sangat puas

10 Kalimat Pertanyaan

Kesopanan petugas dalam melayani jamaah haji

11

Apakah Variabel

(17)

DEFINISI

Metadata indikator adalah sekumpulan atribut informasi yang memberikan gambaran/dokumentasi dasar terbentuknya suatu indikator, interpretasi

terhadap suatu indikator, varibel pembentuk indikator, rumus yang digunakan dalam metode penghitungan indikator, dan informasi lain yang perlu untuk diketahui dalam upaya memperikan pemahaman yang tepat dalam

menggunakan nilai indikator yang dihasilkan.

Nama Indikator • Konsep • Definisi • Interpretasi • Metode/Rumus Penghitungan • Ukuran • Satuan • Klasifikasi

Publikasi ketersediaan indikator pembangun

• Nama Indikator Pembangun

• Kode Kegiatan Penghasil Variabel Pembangun

Nama Variabel Pembangun • Level Estimasi

• Apakah Indikator Dapat Diakses Umum

(18)

NO NAMA ATRIBUT CONTOH

1 Nama Indikator Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 2 Konsep Jamaah Haji

3 Definisi

Perbandingan rata-rata skor tingkat kepuasan terhadap rata-rata skor tingkat kepentingan. Kriteria kepuasan Jemaah haji ditentukan berdasarkan nilai IKJHI yang diperoleh. Tingkat kepuasan dinilai berdasarkan sikap, keramahan, dan kepedulian (courtesy and emphaty), kemudahan memperoleh pelayanan dan dapat dipercaya, akses (access), perlindungan, kesiapan/cepat tanggap & tepat waktu (responsiveness & timelines), bukti nyata (tangible), jaminan dan keamanan (assurance & security), informasi dan komunikasi (information & communication), pembinaan, kemampuan petugas (competence).

4 Interpretasi

- IKJHI < 50 : pelayanan masih di bawah standar standar (sangat buruk) - 50 ≤ IKJHI < 65 : pelayanan perlu ditingkatkan (buruk)

- 65 ≤ IKJHI < 75 : pelayanan sudah memenuhi standar (sesuai) - 75 ≤ IKJHI < 85 : pelayanan di atas standar (memuaskan)

- IKJHI ≥ 85 : pelayanan sudah sangat baik (sangat memuaskan)

5 Metode/RumusPenghitungan IKJHI = (Rata-rata skor tingkat kepuasan) / (Rata-rata skor tingkat kepentingan ) x 100 6 Ukuran Indeks

(19)

NO NAMA ATRIBUT CONTOH 7 Satuan -8 Klasifikasi Penyajian 1. Kelompok umur 2. Jenis Kelamin 3. Pendidikan 4. Profesi 5. Dimensi Pelayanan 6. Area Pelayanan 9 Publikasi ketersediaan indikator pembangun

Berita Resmi Statistik – Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) 1439H/2018M

10 Nama IndikatorPembangun

1. Tingkat Kepuasan Pelayanan Petugas Haji 2. Tingkat Kepuasan Pelayanan Ibadah

3. Tingkat Kepuasan Pelayanan Transportasi Bus 4. Tingkat Kepuasan Pelayanan Akomodasi

5. Tingkat Kepuasan Pelayanan Katering

6. Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan Kloter 7. Tingkat Kepuasan Pelayanan Lain-lain

(20)

NO

NAMA ATRIBUT

CONTOH

11

Kode Kegiatan

Penghasil Variabel

Pembangun

(Ket : Tidak diisi karena IJKHI adalah indicator komposit)

12 Nama Variabel

Pembangun

(Ket : Tidak diisi karena IJKHI adalah indicator komposit)

13 Level Estimasi

Nasional

14

Apakah Indikator

Dapat Diakses

(21)

Mekanisme pelaporan yang dilakukan oleh produsen data kepada BPS sebagai pembina data statistik menggunakan media pelaporan yang disampaikan secara langsung baik menggunakan sarana kuesioner ataupun input langsung ke dalam metadata sistem BPS.

Mekanisme pelaporan yang dilakukan oleh produsen data melalui walidata kepada BPS dengan memanfaatkan Portal Satu Data Indonesia sebagai sarana utama penyampaian informasi dan secara otomatis atribut metadata akan diteruskan kepada metadata sistem BPS.

(22)

03

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia Digunakan oleh OSS untuk perizinan usaha Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia Digunakan dalam sertifikasi profesi Klasifikasi Baku Komoditas Indonesia Digunakan dalam pengkodean barang expor impor Master File Desa dan wilkerstat Digunakan dalam pengambilan sampel

(23)

Penyelenggaraan Satu Data oleh

Produsen Data

(24)

Proses bisnis statistik merujuk pada Generic Statistical Business Process Model (GSBPM) yang ditetapkan oleh UNECE dan telah diadopsi oleh National Statistics Office (NSO) di dunia

24 Mudah ditafsirkan Akurat Mudah Diakses Relevan Konsisten Tepat Waktu

Specify

Needs

Design

Build

Collect

Process

Analyze

minate

Disse-

Evaluat

e

GSBPM

(25)

25

Tahapan Penyelenggaraan Statistik Sektoral

Perencanaan

Data

Pengumpulan

Data

Pemeriksaan

Data

Penyebarluasan

Data

Identifikasi Kebutuhan Pengajuan Rekomendasi Kegiatan Statistikdan

Standar Data Rancangan

Implementasi Rancangan

Pengumpulan

Proses

Analisis

Diseminasi Penyusunan danpelaporan

(26)

Rekomendasi dilakukan untuk

Menghindari duplikasi kegiatan

statistik sektoral

Menyusun database metadata statistik

sektoral

Membantu mewujudkan Sistem

Statistik Nasional

PROSES BISNIS K/L/OPD mengajukan rancangan kegiatan statistik ke BPS 4 BPS melakukan penelitian dan pemeriksaan terhadap kelayakan rancangan kegiatan statistik BPS mengeluarkan surat rekomendasi ke K/L/OPD Nomor rekomendasi ditempelkan pada kuesioner saat pelaksanaan lapangan. K/L/OPD menyerahkan metadata setelah selesai.

1

3

2

4

Pemberian Rekomendasi dalam Penyelenggaraan Kegiatan Statistik Sektoral

(27)

Penyelenggaraan Satu Data Statistik oleh

Walidata

(28)

Memeriksa data yang dihasilkan

oleh Produsen Data

Data prioritas yang dihasilkan produsen

data diperiksa kesesuaiannya dengan

prinsip data oleh walidata

Data yang tidak sesuai dikembalikan ke

produsen data untuk diperbaiki

4

2

1

3

Menyebarluaskan data, metadata,

kode referensi, dan data induk

(29)

Sosialisasi dan internalisasi Peraturan BPS Nomor 4 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Standar Data Statistik kepada produsen data di instansinya masing-masing

Bersama produsen data

mengidentifikasi daftar data yang akan dihasilkan dan

menentukan cakupan penggunaan (lintas

instansi/tidak lintas instansi)

Bersama produsen data mengidentifikasi variabel yang akan digunakan dalam menghasilkan statistik

Bersama produsen data, merujuk standar data

statistik yang telah ditetapkan oleh Pembina Data Statistik dalam penyelenggaraan kegiatan statistik

Memastikan bahwa data yang dihasilkan oleh produsen data sesuai dengan standar data yang telah

ditetapkan oleh

Pembina Data (untuk data lintas instansi)

Mengusulkan standar data baru yang belum ada ketetapannya ke pembina data (untuk data lintas instansi)

(30)

Melakukan pengelolaan metadata statistik yang dihimpun dari produsen

data

Menyampaikan metadata statistik ke pembina data

Sosialisasi dan internalisasi Peraturan BPS nomor 5 tahun 2020 tentang Petunjuk

Teknis Metadata Statistik kepada produsen data di instansinya masing-masing

Memeriksa dan memastikan bahwa

setiap data yang dihasilkan oleh produsen

data, telah dilengkapi dengan metadata

Menyebarluaskan data bersama dengan

metadata

(31)

Kelengkapan metadata statistik

untuk Indikator SDGs pada website

BPS (www.bps.go.id)

(32)
(33)

Sosialisasi dan internalisasi regulasi tentang

Rekomendasi Kegiatan Statistik kepada produsen data di instansinya

masing-masing (PP No. 51/1999, Peraturan BPS No. 4/2019,

Kepka BPS No.7/2000)

Bersama produsen data melengkapi metadata rancangan kegiatan statistik dan menyampaikan metadata

rancangan kegiatan tersebut ke Pembina Data Statistik

melalui Aplikasi Romantik Online (pst.bps.go.id) untuk

mendapatkan rekomendasi dalam proses perencanaan

pengumpulan data.

Bersama produsen data melaksanakan rekomendasi

kegiatan statistik yang diberikan oleh Pembina Data

(34)

PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT

Mendapatkan

pembinaan

statistik dari

Pembina Data

Statistik

Memberikan

pembinaan statistik

kepada produsen

data di instansinya

masing-masing

berdasarkan materi

yang didapatkan

dari Pembina Data

Statistik

Melakukan

koordinasi

penyelenggaraan

statistik dengan

pembina data

statistik dan

produsen data di

instansinya

masing-masing

Memastikan

sinkronisasi data

antar pemerintah

pusat dan

pemerintah daerah

sesuai dengan

sektor datanya

masing-masing

(35)

Ikut serta dalam

penyelenggaraan diklat

statistik sektoral yang

diselenggarakan

Pembina Data Statistik

Melakukan internalisasi penguatan kapasitas SDM

di bidang statistik di instansinya masing-masing

berdasarkan materi yang didapatkan dari Diklat

Statistik Sektoral

Memberikan pemahaman

proses bisnis

penyelenggaraan statistik

kepada produsen data di

instansinya masing-masing

(36)

Melakukan

inventarisir kode

referensi yang

digunakan dalam

penyelenggaraan

statistik

Bagi walidata tingkat

pusat, ikut serta dalam

pembahasan kode

referensi pada forum

SDI Tingkat Pusat

Bersama produsen data

menyelenggarakan

statistik berdasarkan

kode referensi yang

telah ada ketetapannya

(37)

Melakukan monitoring penyelenggaraan statistik di instansinya masing-masing,

antara lain: bagaimana pemenuhan prinsip SDI, penerapan proses bisnis statistik, kepatuhan terhadap regulasi,

penerapan tata kelola data

Melakukan evaluasi

secara berkala capaian

penyelenggaraan SDI di

instansinya

masing-masing

Membuat laporan

penyelenggaraan SDI di

instansi-nya

masing-masing

(38)
(39)
(40)

www.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosa endometritis dapat dilakukan dengan pemeriksaan klinis, palpasi rektal menggunakan alat USG terhadap organ reproduksi (Kasimanickam et al. 2006) dan pemeriksaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier, uji F dan uji t yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kedua variabel bebas (Ketersediaan peralatan untuk mengantisipasi kecelakaan kerja

 pada dasarnya dasarnya adalah adalah obstruksi obstruksi lumen lumen yang yang selanjutnya selanjutnya akan akan diikuti diikuti oleh oleh proses proses

 Kurangnya komunikasi antara dunia usaha Indonesia dengan perwakilan perdagangan di Kanada juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi sehingga belum

Untuk pelat dengan ketebalan 10 mm atau lebih tipis, pengujian kekerasan Brinell mungkin digunakan selain pengujian tarik setiap pelat per 1 lot. Satu lot harus berisi pelat dari

Lama rekondisi, pertambahan bobot badan, konsumsi pakan dan konversi pakan tidak berbeda nyata antar jenis kelamin domba.. Berdasarkan nilai

T�e results in�icate� t�at (1) extract in�ucin� treatments increased plant height, influenced preference of vector, delayed incubation time of virus symptoms, suppressed virus

Tidak seperti tindak tutur perintah suap OC Kaligis, tindak tutur permintaan suap dari pihak PTUN Medan bersifat tidak langsung.. Sebelum membahas tindak tuturnya, perhatikan