• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK PENELITIAN. akan pengalaman film, berdasarkan tiga karakter, yaitu : dilengkapi dengan tekhnologi bioskop terbaik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK PENELITIAN. akan pengalaman film, berdasarkan tiga karakter, yaitu : dilengkapi dengan tekhnologi bioskop terbaik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

34 BAB III

OBJEK PENELITIAN

III.1 Objek Penelitian

Blitz Megaplex adalah rantai bioskop yang kembali mendefinisikan akan pengalaman film, berdasarkan tiga karakter, yaitu :

1. Blitz Megaplex menawarkan minimal 8 layar disetiap lokasi, dilengkapi dengan tekhnologi bioskop terbaik

2. Bayaknya pilihan film, yaitu mulai dari Hollywood, Duniasinema, festival&Arthouse produksi, Indonesian film, film indie, film Hindi, dan bioskop Asia.

3. Sebuah “di luar film” konsep, menampilkan restoran/cafe, pertunjukan live music, blitzGameSphere, karaoke, ruang serba guna, area WIFI, dan BlitzShoppe.

4. Inovatif dan kreatif promosi dan layanan berkualitas untuk mempertahankan daya tariknya kepada pelanggan.

Berdasarkan fakta, Blitz Megaplex menerima MURI (Museum Rekor Indonesia) penghargaan sebagai “bioskop terbesar di Negara ini” pada tahun 2007.

III.1.1 Sejarah Singkat

PT. Graha Layar Prima merupakan salah satu perusahan yang bergerak dalam bidang jasa dan produk, konsep dari usaha PT.Graha Layar Prima

(2)

35

adalah one entertainment center. Blitz Megaplex merupakan salah satu bentuk usaha yang di kelola oleh PT.Graha Layar Prima, Blitz Megaplex didirikan berangkat dari pengalaman pribadi CEO Blitz Megaplex, David Hilman, karena kekecewaannya setiap pergi nonton film.

Pencarian parkir yang susah dan antrian yang panjang dalam bioskop demi selembar tiket mengihalmi David Hilman dan rekannya untuk mendirikan jaringan bioskop dengan konsep baru. Selain itu, variasi film dan waktu tayang film yang sedikit yang menyebabkan terlewatnya kesempatan mencari hiburan menonton juga menjadi alasan utama.

Direktur utama Blitz Megaplex, Ananda Siregar, melihat peluang pasar terbuka lebar dari terbatasnya pilihan hiburan di luar rumah dibandingkan hiburan yang besar dikalangan masyarakat, khususnya generasi muda yang berakhir pecan di luar rumah. Bila dibandingkan dengan Singapura yang memiliki empat pengelola bioskop dengan jumlah penduduk yang hanya sekitar tiga juta orang dan Kuala Lumpur dengan lima pemain jarinagn bioskop besar dengan mumlah penduduk sekitar dua sampai tiga juta orang, sudah saatnya Indonesia punya pilihan lebih dari satu jaringan bioskop.

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 200juta orang, bahkan untuk sampai saat ini sudah lebih dari jumlah sebelumnya. Jakarta sebagai ibukota berdasarkan kacamata peniliti memiliki kurang lebih12juta orang yang suka menonton, ini merupakan peluang besar bagi Blitz di pasar bioskop.

(3)

36

Blitz Megaplex adalah bioskop pertama di Indonesia dengan konsep

one entertainment center dengan slogan beyond movie. Dimulai dari riset

sejak tahun 2002, David Hilman mempersiapkan bekal untuk menghadapi pesaing yang sudah sekian lama mendominasi pasar, dengan rajin baca buku referensi untuk mendapatkan penjelasan yang lebih detail tentang bioskop, mengadakan focus group discussion bagi komunitas di tiap daerah yang akan dibangun mengunjungi beberapa bioskop di luar negeri, memepelajari Blitz, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuat Blitz sesusai standar internasional, baik konsep, sistem, peralatan, dan desain interior.

Akhirnya PT.Graha Layar Prima, perusahaan yang melahirkan Blitz Megaplex lahir tanggal 3 Februari 2004 dengan gerai pertama Blitz Megaplex terletak di Paris Van Java, Bandung, gerai kedua terletak di Grand Indonesia yang resmi dibuka pada Maret 2007, gerai ketiga di Pasific Place yang resmi dibuka pada 16 Januari 2008, gerai keempat di Mal of Indonesia yang resmi dibuka pada 7 November 2008, gerai kelima di Mall Teras Kota, BSD, gerai yang keenam di Mall Central Park, Jakarta Barat yang resmi dibuka pada 22 April 2010, dan gerai yang ketujuh di Bekasi Cyber Park yang resmi dibuka pada 3 Juni 2011.

III.1.2 Bidang Usaha

Blitz Megaplex merupakan buah hasil dari PT.Graha Layar Prima yang bergerak di bidang produk dan jasa. Blitz Megaplex menawarkan berbagai macam hiburan dengan konsep one entertainment center.

(4)

37

Blitz Megaplex memiliki usaha utama yaitu pada bidang bioskop yang menawarkan berbagai macam film dalam negeri dan luar negeri bahkan Blitz Megaplex juga menawarkan film-film Hindi (bollywood) yang hampir tidak pernah ditayangkan oleh satu unit bisnis bioskop di Indonesia.

III.1.3 Produk-Produk

Blitz Megaplex ampai saat ini sudah memilik enam gerai yang tersebar di daerah pulau Jawa, khususnya di ibukota, Jakarta :

1. Gerai Paris Van Java

Pada gerai yang berada di Paris Van Java menyediakan fasilitas diantaranya : 9 screen dengan total 2200 seat, Cafe, Snack bar, Lounge, Merchandise store.

2. Gerai Mall Grand Indonesia

Pada gerai yang berada di Mall Grand Indonesia menyediakan fasilitas diantaranya : 11 screen dengan total 2997 kursi, Satin class, Lounge,

Gamesphere, Merchandise store, Snack bar, Photo booth.

3. Gerai Pasific Palace

Pada gerai yang berada di Pasific Place menyediakan fasilitas diantaranya : 8 screen dengan total 1200 kursi, Velvet class, Cafe,

Restaurant, Karaoke, Lounge, Digital music store, Menchandise store, Candy bar, Snack bar.

(5)

38

Pada gerai yang berada di Mall of Indonesia menyediakan fasilitas diantaranya : 10 sreen dengan total 1816 kursi, Velvet dan dinning

class, Café, Restaurant, Karaoke, Lounge, Digital music store, Merchandise store, Candy bar, Snack bar.

5. Gerai Teras Kota, BSD

Pada gerai yang berada di Teras Kota, BSD menyediakan fasilitas diantaranya : 9 screen (8 auditorium regular, 1 auditorium dengan stadium seating), Gamesphere, Snack bar, Cafe corner, Restaurant,

Merchandise store.

6. Gerai Mall Central Park

Pada gerai yang berada di Mall Central Park ini menyediakan fasilitas diantaranya : 10 screen dengan total 1905 kursi, satu auditorium 3Dimensi dengan teknologi RealD, Velvet class, Blitz gamesphere,

Merchandise store, Snack bar, Lounge, Candy bar.

7. Gerai Bekasi Cyber Park

Pada gerai yang berada di Bekasi Cyber Park menyediakan fasilitas diantaranya : 9 screen dengan total 1889 kursi, Gamesphere, Snack

(6)

39 III.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

1. Struktur Organisasi Blitz

(7)

40

2. Uraian Tugas

a. Cinema Manager

a) Melakukan analisa terhadap pesaing di area Jakarta, Bandung, dan Tangerang

b) Melakukan analisa bisnis untuk tempat kosong di Blitz Bandung

c) Membuat kegiatan bagi projectionist

d) Mempelajari kegiatan operasional bioskop di GSC

e) Memberikan masukan kepada departemen-departemen terkait sehubungan dengan bioskop

f) Membuat Work Flow kegiatan operasional

g) Membuat job description dan tanggung jawab serta KPI

h) Membuat SOP

i) Membuat modul pelatihan

j) Melakukan penerimaan karywan operasional bekerja sama denagn Human Resources

k) Melakukan pelatihan bagi karyawan baru b. Usher crew

a) Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh atasan

b) Berperilaku, berpakaian dan berbicara sesuai dengan gambaran yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan

(8)

41

c) Memastikan segala sesuatu yang ada di dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kualitas standar yang telah ditetapkan

d) Bertanggung jawab atas seluruh asset perusahaan yang berada dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab

e) Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan

f) Menjaga alat-alat yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawab sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

c. Box Office (ticketing)

a) Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh atasan

b) Berperilaku, berpakaian, dan berbicara sesuai dengan gambaran yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan

c) Memastikan segala sesuatu yang ada di dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kualitas standar yang telah ditetapkan

d) Bertanggung jawab atas seluruh asset perusahaan yang berada dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab

e) Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan

(9)

42

f) Menjaga alat-alat yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawab sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

g) Memberikan pelayanan penjualan ticket film, serta

memberikan informasi tentang film yang diputar dalam Blitz Megaplex kepada pelanggan.

d. Consecion (counter snack)

a) Hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh atasan

b) Berperilaku, berpakaian dan berbicara sesuai dengan gambaran yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan

c) Memastikan segala sesuatu yang ada di dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kualitas standar yang telah ditetapkan

d) Bertanggung jawab atas seluruh asset perusahaan yang berada dalam ruang lingkup tugas dan tanggung jawab

e) Memberikan pelayanan prima sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan

f) Menjaga alat-alat yang berhubungan dengan ruang lingkup kerja dan tanggung jawab sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

g) Memberikan pelayanan dalam penjualan snack dalam Blitz Megaplex

(10)

43 III.2. Prosedur Penjualan

III.2.1. Prosedur Penjualan Tiket

1. Konsumen membeli tiket di loket penjualan tiket

2. Petugas tiket menanyakan judul film dan show time dan jumlah tiket yang dipesan kepada konsumen, lalu menginformasikan posisi layar dan pintu exit yang berada dalam auditorium pada konsumen agar konsumen mudah untuk memilih posisi duduk dalam auditorium 3. Petugas tiket mengulang kembali pesanan tiket sesuai dengan pesanan

konsumen

4. Menginput pesanan tiket pada sistem

5. Menginformasikan total harga tiket film yang di pesan

6. Menerima pembayaran

7. Mencetak (printed) tiket pesanan konsumen 8. Memberikan tiket kepada konsumen

III.2.2. Prosedur Penjualan Snack

1. Konsumen mendatangi counter snack

2. Petugas menanyakan kepada konsumen, menu apa yang akan di pesan

3. Konsumen memesan snack

4. Petugas menginput seluruh pesanan ke dalam sistem komputerisasi 5. Petugas menegaskan kembali pesanan konsumen

6. Petugas menyiapkan pesanan konsumen dan menginformasikan total harga pesanan snack

(11)

44

7. Menerima pembayaran

8. Mencetak bukti pembayaran, memberikan copy-an bukti pembayaran lalu menyerahkan seluruh pesanan kepada konsumen.

Proses kegiatan prosedur dapat dilihat pada flowchart dalam Lampiran L1 & L2.

(12)

45 Mulai Ya Tidak ticket ticket selesai Menerima pesanan dari pelanggan Menanya kan detail pesanan ticket Mengkonfirm asi pesanan pelanggangan Input data pesanan Proses kompetirisasi Menginfor masikan total harga payment Memesan ticket kepada petugas Print ticket

Flowchart Penjualan Ticket

(13)

46 . Selesai Menerima pesanan Bukti pembayaran Melakuka n pesanan snack Mendatan gi counter snack Mulai Menyerah kan pesanan Bukti pembayaran Print bill payment Menyiapkan pesanan konsumen Mengkonfir masi pesanan Proses komputerisasi Input data pesanan Menerima pesanan

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan kelas yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pendekatan yaitu pendekatan perubahan tingkah laku dimana pengelolaan kelas dilakukan

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya proses klientisasi, yaitu: (a) Faktor ekonomi; petani mempunyai modal yang terbatas sehingga mereka sering melakukan pinjaman ke

sebagai ganti dari pelaksanaan tugas organi- sasional. Fakta-fakta tersebut di atas juga menun- jukkan pentingnya komitmen organisasional guru. Oleh karenanya

McClelland menemukan bahwa kebutuhan berprestasi dapat dikembangkan pada orang dewasa. Seseorang yang memiliki motivasi berprestasi memiliki karakteristik tertentu yang

Hasil dari pembuatan sistem ini adalah halaman-halaman informasi yang nantinya dijalankan dengan web browser. Adapun sub-menu yang terdapat di dalam sistem pada

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang

Ada pengaruh perbedaan konsentrasi minyak atsiri kulit buah jeruk purut (4%, 6% dan 8%) terhadap uji karakteristik fisik sediaan pasta gigi yaitu semakin tinggi