• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kawasan-kawasan strategis, perkembangan ini ditunjang dengan adanya tuntutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kawasan-kawasan strategis, perkembangan ini ditunjang dengan adanya tuntutan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan sebuah kota terjadi dengan sangat pesat terutama sekali di

kawasan-kawasan strategis, perkembangan ini ditunjang dengan adanya tuntutan

dari kebutuhan masyarakat di kota yang semakin beranekaragam macamnya

terutama dalam hal kenyamanan dan pelayanan serta fasilitas infrastruktur yang

ada di kota. Perubahan ini mempengaruhi semua komponen tatanan yang ada di

dalamnya seperti ruang publik, pengaruh keberadaan ruang publik dan bangunan

di sekitarnya. Keberadaan ruang publik ini cukup penting bagi tata ruang sebuah

kota sehingga menarik untuk dikaji lebih mendalam, dalam hal ini dikhususkan

pada kualitas ruang publik terhadap perilaku pengguna dalam menunjang

aktivitasnya.

Sense of Place didefinisikan sebagai hubungan emosional antara manusia dan tempat. Beberapa Studi sebelumnya menunjukkan bahwa atribut fisik ,

aktivitas dan makna yang terkait dengan tempat berkontribusi untuk membuat

sense of place. Elemen fisik bisa mengacu pada atribut dan karakteristik seting, komponen ini tidak hanya menentukan jenis tempat, tetapi juga dapat memberikan

kontribusi untuk penciptaan makna. Menurut Najavi (2011), Setiap tempat

dibangun untuk mendukung kegiatan tertentu , sehingga kegiatan bisa mengacu

pada tindakan yang diberikan oleh tempat . Namun, makna bisa merujuk pada

aspek persepsi dan psikologis dari suatu pengalaman lingkungan yang dirasakan

(2)

oleh manusia. Masa lalu, pengalaman, latar belakang, kenangan, kepribadian,

pengetahuan, budaya, sikap, motivasi, keyakinan, usia dan jenis kelamin

berpengaruh terhadap rasa yang dirasakan pada tempat tersebut. Oleh karena itu ,

sense of place adalah hasil dari interaksi manusia dan ruang hidupnya.

Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain ;

Cross(2001) menyatakan makna sense of place merupakan hubungan antara

manusia dengan tempat, bagaimana manusia berinteraksi dengan desain

pengaturan fisik suatu tempat. Dan Gunila (2003) mengatakan bahwa dalam

pemaknaan suatu rasa akan tempat, pandangan atau persepsi orang yang terlibat

langsung juga harus menjadi pertimbangan utama dalam konsepsi teoritis

mengenai sense of place. Kemudian Shuhana (2009) menyatakan bahwa Place

attachment memiliki kontribusi yang signifikan dalam penjabaran makna secara fungsional, emosional dan sosial serta dipengaruhi oleh keterlibatan, keakraban

dan tingkat ketergantungan terhadap sense of place. Hal yang sama juga

dikemukakan oleh Najavi (2011) bahwa Place attachment sebagai dimensi

obyektif dalam mengukur sense of place.

Menurut John Punter (1991) dan John Montgomery (1998) dalam

Carmona (2003), kesan tempat atau sense of place akan diperoleh dari jalinan

penataan seting fisik (form), aktifitas yang terjadi serta citra yang ditimbulkan.

Tempat yang memiliki Sense of Place yang tinggi maka akan mendorong orang

diam di sana dan tinggal lebih lama (Najavi, 2011) pernyataan tersebut didukung

oleh Robertson (1999) yang menyatakan bahwa Sense of Place memiliki peran

dalam mengajak masyarakat untuk tinggal lebih lama dari yang diperlukan untuk

(3)

menjalankan bisnis mereka. Orang-orang akan tertarik untuk berlama-lama

apabila tempat tersebut aman, nyaman dan menarik. Semakin lama mereka tinggal

maka semakin menunjukkan bahwa citra tempat tersebut akan semakin

meningkat. Sehingga pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk

mengembangkan penelitian di mana jalan sebagai ruang publik terdapat sebaran

aktivitas pengunjung yang mempengaruhi sense of place dengan lokasi yang

berada di koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

Malioboro merupakan salah satu daerah penunjang kehidupan sosial dan

ekonomi masyarakat Yogyakarta yang ditandai dengan kepadatan mobilitas dan

aktivitas yang cukup tinggi. Dapat dilihat dari beragam aktivitas yang terjadi di

dalamnya antara lain perdagangan, perkantoran, wisata dan jasa. Penyebaran PKL

yang cenderung tidak teratur mengakibatkan semakin mengurangi ketersediaan

open space yang pada jalan malioboro, sehingga diperlukan peningkataan penataan area publik yang sudah ada guna lebih optimal pemanfaatannya bagi

masyarakat. Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu

menampung kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di

udara terbuka. Ruang ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia

untuk saling berinteraksi. Karena pada ruang ini seringkali timbul berbagai

kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini dikategorikan sebagai ruang

umum.

Pengunjung sebagai pelaku kegiatan dan pengguna suatu ruang publik

memiliki peranan penting yang harus diwadahi kebutuhannya akan ruang dalam

beraktivitas dan berinteraksi antara manusia dan ruang yang ditempatinya,

(4)

sehingga segala kebutuhan aktivitas dapat terakomodir pada ruang tersebut.

Kecenderungan terhadap pemilihan tempat atau intensitas keinginan pengunjung

untuk beraktivitas dalam suatu ruang yang sama muncul dari pengalaman dalam

merasakan tempat dan akan menunjukkan persepsi dari setiap individu yang

berbeda-beda ( Najavi 2011). Komponen aktivitas ini memiliki keterkaitan

sebagai salah satu pembentuk sense of place. Sedangkan untuk melihat sebaran

pengunjung tersebut perlu dilakukan pemetaan berdasarkan jumlah, jenis

aktivitas, posisi, dan waktu pengunjung melakukan aktivitas di tempat ini.

Fasilitas dan pencapaian menjadi penunjang kelancaran kegiatan dalam

melaksanakan aktivitas di suatu tempat, terutama pada area komersil atau

perdagangan bahkan ruang publik terbuka. Pasar Beringharjo, Museum Benteng

Vredeburg, Monumen Serangan Umum 1 Maret, Gedung Agung, dan Gedung

Senisono terletak di bagian selatan jalan Malioboro. Berbagai kegiatan yang telah

diselenggarakan di ujung selatan koridor jalan Malioboro ini karena merupakan

area publik sebagai ruang terbuka yang sering dilalui dan digunakan oleh

masyarakat dengan berbagai tujuan dan kegiatan. Kegiatan yang sering

dilaksanakan di Jalan Malioboro antara lain Festival kebudayaan, pertujukan

musik, melukis, hapening art, pantomim, baik sebagai tempat para seniman

mengekpresikan kemampuan mereka ataupun kegiatan yang telah menjadi budaya

dan tradisi masyarakat setempat.

1.2. Rumusan Masalah

Hubungan antara manusia dengan lingkungan pada hakekatnya merupakan

suatu usaha untuk menemukan strategi pengembangan lingkungan untuk

(5)

mewadahi kegiatan penghuninya. Seperti yang terjadi pada koridor jalan di ujung

selatan Malioboro, pada kedua sisinya terdapat ruang aktivitas selain jalur

pedestrian, namun konsentrasi aktivitas pengunjung yang cukup tinggi pada salah

satu sisi yaitu pada bagian timur Jalan Malioboro, kecenderungan pengguna dalam

hal ini pengunjung untuk beraktivitas pada sisi timur lebih tinggi dibandingkan

dengan sisi barat jalan sehingga menimbulkan pertanyaan adakah pengaruh

sebaran pengunjung terhadap sense of place di koridor ujung selatan Jalan

Malioboro. Selain itu berbagai kegiatan yang sering diselenggarakan di Titik Nol

Malioboro juga terkonsentrasi di sisi timur oleh pengunjung. Perilaku-perilaku

pengunjung terhadap kecenderungan pemilihan tempat menjadi fokus peneliti

dalam merekam jejak serta aktivitas pengunjung tersebut.

Gambar 1.1. Aktivitas dan Kegiatan Pengunjung di selatan jalan Malioboro

Sumber : Hasil Pengamatan, 2013

1.3. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place di

koridor ujung selatan jalan Malioboro ?

(6)

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh sebaran pengunjung

terhadap sense of place dalam penggunaan ruang publik di koridor ujung selatan

Jalan Malioboro.

1.5. Batasan Penelitian

1. Karakteristik dan sebaran ruang di koridor ujung selatan Jalan

Malioboro.

2. Identifikasi jenis aktivitas pengunjung.

3. Pemetaan sebaran terkait dengan waktu, aktivitas, jumlah, dan posisi

pengunjung.

4. Persepsi pengunjung terhadap sense of place di koridor ujung selatan

jalan Malioboro.

5. Keterkaitan antara sebaran pengunjung terhadap sense of place di

koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

1.6. Lokasi Penelitian

Lokasi terletak di pusat kota Yogyakarta berupa koridor memanjang

dengan berbagai macam bangunan di sisinya yang memiliki berbagai fungsi.

Batas-batas Kawasan Malioboro

Utara : Jl. Kyai Mojo, Jl. Pangeran Diponegoro, Jl. Jend. Sudirman

Selatan : Jl. KH. Achmad Dahlan Timur : Sungai Code

Barat : Sungai Winongo

(7)

Gambar 1.2. Peta Malioboro dan Ruang Publik di koridor ujung selatan Jalan Malioboro, Yogyakarta

Sumber : Google Earth, 2013

Batasan Area Penelitian:

Utara : Jl. Malioboro, Mirota Batik dan Pasar Bringharjo

Selatan : Perempatan Jl. KH. Achmad Dahlan, Jl. Senopati dan Jl. Trikora

Timur : Pagar Pembatas Monumen Serangan Umum 1 Maret dan Benteng Vredeburg.

Barat : Pagar Pembatas Gedung Agung

Gambar 1.3. Peta Batas Area Penelitian

Sumber : Google Earth, 2013

U

(8)

Gambar 1.4. Lokasi Pengamatan di Koridor Ujung Selatan Jalan Malioboro Sumber : Hasil Pengamatan, 2013

Keterangan : Sitting Area dengan vegetasi (pohon), jalur pedestrian Tanpa Street furniture, jalur pedestrian Monumen Batik, Jalur pedestrian Sitting Area dengan vegetasi (pohon), jalur pedestrian Tanpa Street furniture, jalur pedestrian Sitting Area, Jalur Pedestrian 8

(9)

1.7. Keaslian Penelitian

Dalam kaitannya dengan fokus dan lokus penelitian ini , peneliti akan melakukan penelitian mengenai pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place di koridor ujung selatan Jalan Malioboro. Berikut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan tahun penelitian, untuk mendapatkan keaslian penelitian yang berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

2001 2003 2008 2009 2011

MAKNA MAKNA DAN

KARAKTERISTIK PERANAN Attachment DIMENSI DARI MAKNA TEMPAT KONSEP Judul : What Is Sense of Place Peneliti : Jennifer B. Cross Prepared for the 12th Headwaters Conference, Western State Collage, November 2-4, 2001 Judul : Sense of Place, Authenticity and Character : A Commentary Peneliti :

Gunila Tven, Peter J. Larkham

Journal of Urban Design, Vol. 8, No. 1 67-81, 2003

Judul :

Making Places : The Role of Attachment in Creating the Sense of Place Tradisional Streets in Malaysia Peneliti : Shuhana Shamsuddin, Norsidah Ujang Habitat Internasional 32 (2008) 399-409 Judul : The Dimensions of Place Meanings Peneliti : Maarja Saar, Hannes Palang Living Review In Landscape Research 3 , 2009 Judul : The Concept of Place and Sense of Place in Architectural Studies. Peneliti : Mina Najavi, Mustafa Kamal Bin Mohd Shariff International Journal of Human and Social Science 6 : 3 , 2011 Selangor, Malaysia Temuan/Hasil : 1. Hubungan antara manusia dan tempat 2. Orang-orang memiliki dampak melalui bagaimana mereka merawat, membuat kekuatan sosial baru, Temuan/Hasil : Mengusulkan bahwa desainer perlu mengembangkan konsepsi yang lebih teoritis mengenai rasa tempat, keaslian dan karakter, yang lebih jauh lagi harus diberitahu dalam tingkat yang jauh lebih besar dengan

pandangan orang-orang yang terlibat langsung. Temuan/Hasil : 1. Place attachment memiliki kontribusi yang signifikan terhadap Sense of Place. 2. Berbagai Makna dijabarkan dalam lampiran fungsional, emosional, dan sosial ke Temuan/Hasil : Tempat sebagai unit atau bagian dari proses yang berbeda, dimulai dari penciptaan makna yang mendalam dari personal dan diakhiri dengan perubahan kejadian dalam skala global Temuan/Hasil : 1. Menemukan konsep sense of place dan karakteristinya 2. Faktor-faktor yang membentuk sense of place. 3. Place attachment sebagai dimensi obyektif dalam mengukur 9

(10)

dan desain fitur phisycal baru untuk pengaturan. tempat dan mereka sangat dipengaruhi oleh keterlibatan, keakraban dan tingkat ketergantungan ekonomi sense of place KONSEP Judul : Faktor-faktor Pembentuk Identitas suatu Tempat Peneliti : Jenny Emawat Local Wisdom Vol. III No. 2. Hal 01-09, April 2011 Temuan/Hasil : 1. Faktor Hubungan Personal 2. Faktor Lingkungan Fisik 3. Faktor Komitmen

Berdasarkan hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai sense of

place berdasarkan makna, karakteristik, peranan, dimensi serta konsep memiliki perbedaan terhadap penelitian yang akan dilakukan pada saat ini yaitu mengenai

pengaruh dari sebaran pengunjung terhadap sense of place di mana lokasi yang

dijadikan amatan adalah di koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

(11)

1.8. Manfaat Penelitian

Bagi Ilmu Pengetahuan sebagai bahan referensi mengenai kajian dalam

pemahaman tentang pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place pada

ruang publik khususnya yang terletak pada koridor jalan serta memberikan kontribusi

secara teoritis tentang sense of place di koridor jalan sebagai ruang publik.

Bagi Pemerintah Kota dan Pengambil Kebijakan , diharapkan hasil penelitian

ini dapat memeberikan masukan terhadap penyelesaian masalah jalan sebagai ruang

publik beserta elemen pelengkapnya dan pertimbangan dalam penataan koridor jalan

sebagai ruang publik agar lebih optimal dalam pewadahan aktivitas pengunjung.

Bagi Praktisi, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan yang diperlukan dalam pengembangan dan optimalisasi ruang publik

yang terletak di koridor jalan, khususnya koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

(12)

1.9. Alur Pikir

Judul

Pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place di koridor ujung selatan Jalan Malioboro, Yogyakarta

Maksud dan Tujuan

untuk menjelaskan pengaruh sebaran pengunjung terhadap sense of place dalam penggunaanruang publik di koridor ujung selatan Jalan Malioboro.

Latar Belakang

Suatu tempat yang memiliki Sense of Place yang tinggi, maka akan mendorong orang untuk beraktivitas dan tinggal lebih lama. Sebaran dan Jumlah pengunjung terkonsentrasi pada ruang tertentu di Koridor ujung selatan jalan Malioboro.

Permasalahan Penelitian

Bagaimana pengaruh sebaran terhadap sense of place di koridor ujung selatan Jalan Malioboro ?

Tinjauan Pustaka Variabel Penelitian Bebas : Sebaran pengunjung, Terikat : komponen sense of place Landasan Teori Kegiatan, Ruang dan tempat, Sense

of Place, Skala

Likert

Alat Penelitian Peta dasar untuk Place

centered mapping dan kuesioner untuk menggali

persepsi pengunjung

Fokus Penelitian Sebaran Pengunjung terhadap Sense of Place

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian secara kualitatif dan Deduktif Rasionalistik, dengan, analisis kuantitatif dengan tabulasi data dari persepsi pengunjung yang terdapat di Koridor Ujung Selatan Jalan Malioboro.

Data Lapangan

Data sebaran pengunjung, data persepsi pengunjung (dalam bentuk kuesioner)

Analisis 1. Analisis Sebaran pengunjung.

2. Analisis Sense of Place terhadap aktivitas, Atribut fisik dan makna. 3. Analisis sebaran pengunjung terhadap Sense of place.

Temuan dan Pembahasan

Gambar 1.5. Alur Pikir Sumber: Penulis, 2013 Kesimpulan dan Rekomendasi

Gambar

Gambar 1.1. Aktivitas dan Kegiatan Pengunjung di selatan jalan Malioboro  Sumber : Hasil Pengamatan, 2013
Gambar 1.2. Peta Malioboro dan Ruang Publik                                                                                                               di koridor ujung selatan Jalan Malioboro, Yogyakarta
Gambar 1.4. Lokasi Pengamatan di Koridor Ujung Selatan Jalan Malioboro  Sumber : Hasil Pengamatan, 2013
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
+2

Referensi

Dokumen terkait

3.1 Proses perumusan konsep didasari dengan latar belakang kota Surakarta yang dijadikan pusat dari pengembangan pariwisata Solo Raya karena memiliki potensi

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru- paru.jalan nafas ini berfungsi sebagi penyaring kotoran-kotoran dan melebabkan serta

Nilai perilaku karakter yang dihasilkan bergantung pada 3 variabel masukkan yaitu stamina karakter, kecepatan penjaga, jarak NPC yang setiap variabel dibagi dalam

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja optimum mobil listrik yang diperoleh dari pengoperasian yang sesuai standar berkendara. Hasil penelitian ini juga

Tahun 2014 ,jumlah penderita TB paru yang dilaporkan di Sumatera Utara. sebesar 10.722

Komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Tanjung selama bulan April 2014 antara lain: daging ayam ras, beras, ikan gabus, minyak goreng,

Penelitian ini di harapkan memberikan manfaat dalam ilmu public relations khususnya sistem pelayanan yang di lakukan oleh pihak public relations di Wall Street kepada siswa.Selain

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu aplikasi ponsel pintar berbasis sistem operasi android yang dapat membantu pengguna ponsel pintar untuk dapat