• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, pariwisata merupakan aspek yang menjanjikan bagi sebuah negara secara umum dan khususnya bagi daerah lokasi wisata berada. Pariwisata menjadi aset penting bagi suatu negara untuk memperkenalkan diri bagi negara lain sebagai destinasi yang dapat menarik perhatian wisatawan. Organisasi internasional seperti PBB, Bank Dunia, dan World Tourism Organization (WTO) telah mengakui bahwa pariwisata sebagai kebutuhan dasar manusia. John Naisbitt dalam bukunya

Global Paradox menulis, “Travel was considered a privilege of the moneyed elite,

now it is considered a basic human right”. “Dulu, hanya orang-orang kaya saja yang melakukan perjalanan wisata. Namun kini, pariwisata menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia” (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata juga merupakan suatu industri yang produknya dapat dikonsumsi/dinikmati hanya ditempat keberadaannya sehingga dapat dikatakan sebagai barang ekspor maya. Produk industri pariwisata dapat dinikmati hanya di tempat keberadaannya sehingga konsumen/wisatawan harus mendatangi/mengunjungi tempat keberadaan objek (Suwardjoko, 2007:9).

(2)

Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia yang memiliki potensi alam dan keragaman budaya sangat kaya yang tak kalah menariknya bila dibandingkan dengan negara lain (Ali Hasan, 2015:605). Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi penting urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Dibutuhkan upaya yang lebih terarah dalam menyiapkan pemasaran pariwisata tersebut.

Berdasarkan data tahun 2015, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 9,7 juta lebih atau tumbuh sebesar 3.04% dibandingkan tahun sebelumnya. Tempat-tempat wisata di Indonesia didukung dengan warisan budaya kaya mencerminkan sejarah dan keberanekaragaman etnis. Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja, Yogyakarta, dan Bali merupakan beberapa contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Wisatawan yang berkunjung di Indonesia pada umumnya bertujuan untuk liburan dan untuk bisnis.

(3)

SEPTEMBER 560.367 650.071 683.584 770.878 791.296 869.179

OKTOBER 594.654 656.006 688.341 719.903 808.767 825.818

NOVEMBER 578.152 654.948 693.867 807.422 764.461 777.480

DESEMBER 644.221 724.539 766.966 860.655 915.334 913.828

TOTAL 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129 9.435.411 9.708.892

Sumber : Pusdatin Kemenparekraf & BPS

Berkaitan dengan daya Tarik wisata, menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang dimaksud dengan daya Tarik wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

(4)

Pengembangan pariwisata diarahkan pada pembentukan destinasi-destinasi yang mengandung unsur-unsur: adanya aksesbilitas yang baik, adanya akomodasi, adanya objek yang menarik, adanya permintaan pasar, dan adanya masyarakat yang mendapatkan manfaatnya, sehingga pengembangan pariwisata diharapkan mampu menyajikan bangunan dan destinasi indah serta membangun mental masyarakatnya, sehingga tingkah laku masyarakat setempat dapat mencerminkan pariwisata. Destinasi pariwisata seringkali berada tidak hanya pada satu wilayah administrativ, tetapi dapat berada di lebih dari satu wilayah administrativ baik di tingkat kabupaten maupun tingkat provinsi.

Salah satu wisata yang merupakan kombinasi antara alam (natural resources) dan hasil karya manusia (man made resources) adalah Taman Wisata Iman (TWI). TWI terletak di Kecamatan Sitinjo, berjarak tempuh 10 Km dari pusat kota Sidikalang. Dengan luas 130.000 m², wisatawan akan menikmati simbol keberagaman serta kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia seperti Vihara, Gua Betlehem, Via dolorosa, Gua Bunda Maria, Bukit Golgata, Gereja, Kuil Hindu,

Lapangan Manasik Haji, Miniatur Ka’bah, Masjid. Taman Wisata Iman ini juga

memiliki lokasi outdoor sebagai tempat melakukan aktivitas picnic atau acara lainnya dan wisata ini berada dikawasan hutan pinus. Di dalam Taman Wisata Iman, para wisatawan akan menikmati sejuknya berada di kawasan hutan pinus dengan pemandangan alam yang indah sebagai latar belakang wisata.

(5)

lonjakan wisatawan pada masa natal dan tahun baru. Dari jumlah tersebut, sesuai data dari Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Dairi, pariwisata ini telah menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar 500.000.000 s/d 2 Milyar per tahunnya. Namun dengan adanya penurunan wisatwan antara 2014 -2015, maka perlu adanya pengembangan dalam segala aspek yang dapat mempengaruhi daya tarik wisata tersebut.

Tabel 1.2

Tarif Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara

(6)

Kamar standard Rp 300.000/kamar/malam

3. WC/Toilet Rp 2.000/orang

4. Aula besar Rp 400.000/hari

5. Aula kecil Rp 250.000/hari

6. Lapangan Rp 0 /kegiatan

Sumber: Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) kab.Dairi, Sumatera Utara (sesuai Peraturan Bupati Dairi Nomor 24 Tahun 2015)

Diharapkan peranan pariwisata ini semakin besar terhadap peningkatan pendapatan masyarakat, memperluas kesempatan usaha mikro dan mendorong pembangunan daerah. Untuk mempertahankan aset ini serta mengembangkannya maka Pemerintah daerah dan Disbudparpora Dairi melakukan serangkaian kegiatan yang memperkenalkan Taman Wisata Iman ke masyarakat luas. Disisi lain dalam hal pengembangan dibutuhkan dana yang tidak sedikit terkait juga dengan rencana penambahan beberapa bangunan penunjang keindahan TWI tersebut. Adapun hal yang terkait dengan pengembangan seperti akomodasi, sarana transportasi (aksesbilitas), sarana dan prasarana (amenitas), atraksi (attraksion), dan kelembagaan (Accelary). Jadi, pengenalan wisata tersebut dilakukan untuk menarik investor yang mempercayakan pengembangan Taman Wisata Iman agar semakin meningkat sesuai target yang akan dicapai dengan melihat potensi dan mempertahankan kebudayaan yang ada.

(7)

pengembangan produk pariwisata Taman Wisata Iman melalui analisis SWOT yaitu dengan mengenali kekuatan (strength), kelemahan (weaknessess), peluang (opportunities), ancaman (threats). Selanjutnya, hasil analisis SWOT tersebut diolah menjadi strategi pengembangan wisata untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Produk Ekowisata (Studi Kasus Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara?

(8)

3. Apakah strategi alternatif yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara melalui analisis SWOT?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui potensi yang ada pada Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui strategi pengembangan wisata apa yang digunakan di Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui strategi alternatif apakah yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk Taman Wisata Iman (TWI), Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara melalui Analisis SWOT.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti, yaitu untuk menambah wawasan pengetahuan ilmiah mengenai

strategi pengembangan produk terutama di bidang ekowisata.

(9)

berguna untuk dapat mengembangkan wisata tersebut dengan strategi yang tepat.

3. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, yaitu untuk bahan referensi, menambah wawasan dan ilmu untuk Mahasiswa/I di Jurusan Administrasi Bisnis FISIP-USU.

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1 Pariwisata

Gambar

Tabel 1.1 Perkembangan Bulanan Wisatawan Mancanegara 2010-2015
Tabel 1.2 Tarif Retribusi Taman Wisata Iman Sitinjo, Kabupaten Dairi, Sumatera

Referensi

Dokumen terkait

melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan untuk

Juga dapat memberikan kemudahan pelayanan dari suatu instansi untuk melakukan proses yang berhubungan dengan masalah kependudukan dan memberikan kemudahan bagi masyarakat

sekretaris adalah membantu meringankan tugas pimpinan yang sekaligus merupakan perpanjangan dari pekerjaan pimpinan. Dengan  demikian,

Arus barang dan jasa yang masuk dari luar negeri ke dalam negeri disebut AA. Berikut yang bukan merupakan komponen dari pendapatan

Sesuai dengan pengertiannya saturasi merupakan besarnya fluida dalam suatu reservoir, maka saturasi merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan besar IGIP pada suatu

“Jika dalam pelaksanaan ujian nasional telah dilakukan ujian berbasis komputer, maka penilaian buku teks pelajaran juga memiliki peluang yang kuat untuk dilakukan

Hasil penelitian ini secara simultan gender, usia, waktu mengaudit, pergantian auditor dan biaya eksternal audit berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit.. Kata kunci

In this step, corners of a candidate building are extracted from vector map and are mapped on LiDAR data to find all pixels in the classification results which belong to the