• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Tn. K dengan Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar Oksigenasi : TB Paru di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Tn. K dengan Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar Oksigenasi : TB Paru di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

2.1. Konsep Dasar Asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan Oksigen Oksigen(O2)adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses

metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh.secara

normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup oksigen setiap kali

bernafas.penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi,

kardiovaskuler, dan keadaaan hematologik (Heriana, 2014).

Kebutuhan Oksigen merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk

kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk

aktifitas berbagi organ atau sel.dalam proses pemenuhan kebutuhan oksigenasi tersebut

diatur oleh sistem organ tubuh, diantaranya saluran pernafasan bagian atas, bawah dan

paru.

Paru sebagai alat pernafasan utama terdiri dua bagian (paru kanan dan kiri)dan

bagian tengah dari organ tersebut terdapat organ jantung beserta pembuluh darah,yang

berbentuk kerucut,dengan bagian puncak tersebut apex.paru memiliki jaringan yang

elastis,berpori,dan memiliki fungsi sebagai pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida

(Danusantosa, 2016).

MenurutSanta Manurung pada tahun 2015 Saluran pernafasan atas meliputi: Sistem Pernafasan Atas

Hidung

Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru.jalan nafas ini berfungsi sebagi penyaring kotoran-kotoran dan melebabkan serta menghangat kan udara yang di hirup ke dalam paru-paru.hidung bertanggung jawab terhadap olfaktorius (penciuman) karna reseptor olfaksi terletak dalam mukosa hidung.

Faring

Faring atau tenggorokan adalah struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung

(2)

Laring

Laringmerupakan struktur lengkap dari kartilago,tiroid,epiglotis,krikoid,dan

aritenoid 2 buah.Berfungsi untuk memngkinkan terjadinya vokalisasi. Laring juga

melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batuk.

Trakea

Trakea merupakan tuba yang lentur atau fleksibel dengan panjang sekitar 10 cm.

Trakea menjalar dari kartilago krikoid kebawah depan leher dan kebelakang

nabubrium sternum,untuk berahir ke dengan membagi ke dalam bronkus kanan

dan kiri.Dileher trakea disilangi pada bagian depannya oleh stimulus dari kelenjar

tiroid dan beberapa vena. Trakea berbentuk helai kartilago yang berbentuk C

dihubungkan satu sama lainnya dengan jaringan fibrosa.Dengan kontruksi yang

demikian membuatnya tetap terbuka bagaimana pun posisi leher. Permukaan

posterior trakea agak pipi(karna cincin tulang rawan disitu tidak semperna)tempat

trakea bercabang menjadi bronkhus utama kiri dan kanan dikenal sebagai

kerina.Kerina memiliki banyak saraf dan dapat menyebabkan bronkospasme dan

batuk yang kuat jika dirangsang.

Sistem pernafas bawah terdiri dari:

Bronkhus

Terdapat beberapa divisi bronkus didalam setiap lobus paru.pertama adalah lobus

lobaris(tiga pada paru kanan dan paru kiri), Bronkus lobaris dibagi menjadi

bronkus segmeltal(10 pada bagian paru kanan dan 8 pada paru kiri)yang

merupakan struktur yang di cari ketika memilih posisi drainase postural yang

paling efektif.bronkus segmental kemudian dibagi lagi menjadi bronkhus

subsegmental.Dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki arteri,limfatik dan saraf

Bronkiolus

Membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis,yang tidak mempunyai

kelenjar lendir dan silia.kemudian menjadi bronko respiratori,yang dianggap

(3)

Alveolus

Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli,yang tersusun dalam klaster 20

alveoli. Begitu banyak alveoli ini sehingga jika mereka bersatu untuk membentuk

satu lembar akan menutupi area 70 meter persegi.

proses pernafasan

Fisiologi pernafasan meliputi:

1. Ventilasi

Gerakan udara masuk dan keluar dari paru.gerakan dalam pernafasan adalah

ekspansi dan inspirasi.Pada inspirasi otot diagfragma berkontraksi dan kubah

diagfragma menurun. Pada waktu yang bersamaan otot-otot interkostalternal

interna berkontraksi dan mendorong dinding dada sedikit ke arah luar.Dengan

gerakan seperti ini ruang dalam dada meluas, tekanan dalam alveoli menurun dan

udara memasuki paru-paru.

2. Difusi

Gerakan diantara udara dan karbondioksida di dalam alveoli dan darah dalam

kapiler sekitarnya.Oksigen dalam alveoli mempunyai tekanan parsial yang lebih

tinggi dari oksigen yang berada di dalam darah dan karena nya udara dapat

mengalir dari alveoli masuk ke darah.karbondioksada dalam darah mempunyai

tekanan parsial yang lebih tinggi dari pada yang berada dalam alveoli dan karna

nya karbondioksida dapat mengalir dari darah masuk ke dalam alveoli.

3. Transfortasi gas dalam darah

Pengangkutan oksigen dan karbon dioksida oleh darah. Oksigen di trasfortasikan

dalam darah dalam sel–sel darah merah, oksigen bergabung dengan hemoglobin dan berbentuk oksihemoglobin yang berwarna merah terang dalam plasma

sebagian oksigen terlarut dalam plasma.

4. Pertukaran gas dalam jaringan

Metabolisme jaringan meliputi pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida

(4)

a. Oksigen

Bila darah teroksigenasi parsial oksigen dalam darah lebih besar dari pada

tekanan dalam cairan jaringan.Oksigen mengalir mengalir ke sel-sel sesuai

kebutuhan masing–masing. b. Karbondioksida

Dihasilkan dalam sel mengalir ke dalam cairan jaringan. Tekanan parsial

karbon dioksida dalam cairan jaringan lebih besar dari pada tekanannya

dalam darah,dan karenanya karbon dioksida mengalir dari cairan ke jaringan

ke dalam darah. ( Manurung S,2015).

Faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi. 1. faktor fisiologi

a. menurunnya kemampuan mengikat O2 seperti pada anami.

b. menurubnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran

pernafasan bagaian atas,peningkatan sputum pada saluran pernafasan.

c. hipovelemia sehinggga tekanan darah menurun yang mengakitbatkan

terganggunya O2.

d. meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi,demam,luka dan lain-lain.

e. kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada

obesitas,kehamilan,muskuloskeletal yang abnormal dan lain-lain.

2.faktor perkembangan

1. Bayi prematur,yang disebabkan kurangnya pembentukan surfaktan.

2. Balita adanya resiko infeksi saluran pernafasan akut.

3. Anak usia sekolah dan remaja resiko infeksi saluran pernafasan danmerokok

4. Dewasa muda,diet yang tidak sehat,kurang aktifitas, stres yang mengakibatkan

mengakibatkan penyakit jantung dan paru-paru.

5.Dewasa tua,adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan

arterioskleorosis,elastisitas menurun,ekspansi paru menurun.

3. faktor perilaku

1.Nutrisi:misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,gizi yang

buruk menjadi anemia,sehingga daya oksigen berkurang,diet yang tinggi lemak

(5)

2. Aktifitas fisik:latihan akan meningkatkan oksigen

3. Merokok:nikotin menyebabkan vaspkontriksi pembuluh darah perifer

4.Alkohol dan obat-obatan :menyebabkan asupan nutrisi dan Fe menurun yang

mengakibatkan penurunan hemoglobin,alkohol menyebabkan depresi pusat

pernafasan.

5. Kecemasan:menyebabkan metabolisme meningkat.

4. Faktor lingkungan 1. Tempat kerja (polusi)

2. Suhu lingkungan

Masalah yang terkait dengan pemenuhan gangguan kebutuhan oksigen

Masalah atau gangguan yang terkait pemenuhan kebutuhan oksigen oksigen yaitu

perubahan fungsi jantung dan perubahan fungsi pernafasan. perubahan fungsi jantung

yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu gangguan konduksi jantung, seperti

disritmia(takikardia/bradikardi)menurunnya cardia output seperti pada pasien

dekompensi kordis menimbulkan hipoksia jaringan, kerusakan fungsi katup seperti pada

stenosis,obstruksi, mengakibatkan kekurangan pasokan darah dan arteri koroner ke

mikardium sedangkan pada perubahan fungsi pernafasan maslah yang dapat

mempengaruhi kebutuhan oksigenasi yaitu hipoventilasi dan hipoksia.

Berikut menjelaskan perubahan fungsi pernafasan yang mempengaruhi kebutuhan

oksigenasi:

1. Hiperventilasi

Merupakan upaya tubuh meningkat kan O2 dalam paru-paru agar pernafasan lebih

cepat yang disebabkan oleh:kecemasan infeksi/sepsis,keracunan

(6)

2. Hipoventilasi

Merupakan tidak adekuatnya ventilasi alveolar untuk memenuhi penggunaan O2

dalam tubuh atau mengeluarkan CO2dengan cukup ditandai dengan :nyeri

kepala,penurunan kesadaran,ketidakseimbangan elektrolit,dan kejang.

3. Hipoksia

Tidak adekuatnya pemenuhan O2 selular akibat dari defisiensi O2 yang di

inspirasi atau meningkatnya penggunaan O2 pada tingkat selular,yang

ditandai dengan:menurunnya hemoglobin,ketidakmampuan jaringan

mengikat O2 seperti keracuanan sianida, penurunan perfusi jaringan pada

syok, kerusakan gangguan ventilasi. Tanda-tanda hipoksia antara

lain:kelelahan, kecemasan, menurunnya konsentrasi,nadi meningkat,

pernafasan dalam dan cepat, sianosis, sesak nafas ( Kunoli, 2015).. Konsep dasar penghisapan lendir

1. Pengertian

Sptum adalah bahan yang disekresi dalam traktus trakeobronkial yang

dikeluarkan dengan cara membatukkan.walaupun kelenjar submukosa dan sel

sekretorik lapisan mukosa dalam keadaan normal dalam mengekskresi cairan

viskoelastis sampai 100 mL/hari, orang sehat biasanya tidak memproduksi sputum.

Pengisapan lendir merupakan salah satu cara untuk mengeluarkan sputum dari

saluran pernafasan yang tidak dapat di keluarkan secara langsung melainkan

menggunakan alat penghisap.

2. Fisiologi normal pembentukan sputum

Sekresi mukus merupakan suatu usaha untuk membersihkan traktus

bronkopulmonal. Sekret membentuk lapisan.karna adanya gerakan lapisan cairan

yang agak mudah melekat tersebut bergerak ke arah orofaring.dan membawa serta

butir-butir yang berhasil masuk ke dalam bronkioli respiratori melalui

pernafasan.dari orofaring,sekret tadi ditelan sehingga orang normal tidak menyadari

(7)

3. Gangguan Pada saluran pernafasan

Penyakit saluran pernafasan dapat mengubah sifat sekret trakeobronkial dan

sekret yang sifatnya telah berubah ini mempengaruhi prorses patofisiologi,hawa

dingin, asap tembakau dan alkohol menekan menekan aktivitas bulu getar yang

memudahkan terjadinya statis dari sekret.membatukkan sekret trakeobronkial

merupakan hal yang abnormal dan jumlah sekret yang dikeluarkan secara kasar

sesuai dengan beratnya kelainan.

4.Penanganan

Untuk mengatasi adanya penumpukan lendir,salah satu tindakan yang dapat

dilakukan adalah dengan melakukan penghisapan lendir (Herlina, 2014).

Asuhan keperawatan. 2.1.1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan ,verivikasi,

komunikasi data tentang pasien.fase pengkajian keperawatan mencakup

pengumpulan data dari sumber primer (pasien) dan sekunder (keluarga, tenaga

kesehatan), pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang.

1. Riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan oksigen meliputi ada atau tidaknya

riwayat gangguan pernafasan seperti, epitaksis (kondisi akibat kecelakaan, sinusitis),

obstruksi nasal (kondisi akibat polip, hipertropi tulang hidung, tumor influenza), dan

keadaan lain yang menyebabkan gangguan pernafasan.

2. Pemeriksaan Fisik.

pada tahap dini sulit diketahui,dan akan terlihat pada tahap seslanjutnya berupa:

1. Sistemik

Akan ditemukan malaise,anoreksia,penurunan berat badan,dan keringat malam.pada

kondisi akut di ikuti gejala demam tinggi,seperti menggigil,sedangkan pada TB timbul

gejala seperti demam, sesak nafas, sianosis, dan konjungtiva dapat terlihat pucat karna

(8)

-hipersonor/timpani bila terjadi kapasitas yang cukup dan pada auskultasi

memberi suara sedikit bergemuruh(umforik).

-tanda–tanda adanya infiltrat luas atau konsolidasi terdapat fremitus keras -pemeriksaan ekspansi pernafasan di temukan gerakan dada simetris

-pada keadaan lanjut terjadi atropi retraksi interkostal dan fibrosis.

3. Sistem pencernaan

Meningkatnya sputum pada saluran nafas secara tidak langsung akan

mempengaruhi sistem persarapan khususnnya saluran cerna.klien mungkin

mengeluh tidak nafsu makan dikarnakan menurunnya keinginan untuk makan

disertai dengan batuk.pada ahirnya klien dapat mengalami penurunan berat

badan yang signifikan.

4. Pemeriksaan diagnostik

-kultur sputum :positif untuk mycobacterium tuberculosis pada tahap aktif

penyakit

-Ziehl-Nelson(pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan

darah)positif untuk basil cepat.

-Foto thoraks:dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas

simpanan kalisium lesi sembuh primer ,ataupun efusi cairan.perubahan

menunjukkan lebih luas.TB dapat termasuk rongga area fibrosa.

-Histologi atau kultur jaringan: (termasuk pembersihan gaster,urin,cairan

serebrospinal,biopsi kulit)positif untuk myvobacterium.

-Biopsi jarum pada jaringan paru:positif untuk granuloma TB.

-elektrosit:dapat tak normal tergantung pada lokasi dan beratnya infeksi contoh

hiponatremia disebabkan oleh tak normalnya retensi air dapat juga ditemukan

pada TB parun kronis luas.

-GDA:dapat normal tergantung lokasi,berat dan kerusakan sisi dada paru

-Pemeriksaan fungsi paru penurunan kapasitas vital,peningkatan ruang

mati,peningkatan rasio udara residu dan kapasitas paru total,dan penurunan

saturasioksigen sekunder terhadap filtrasi parenkim/fibrosis,kehilangan jaringan

paru.

-Darah lekositosis,LED meningkat

-Bronkografi merupakan pemerikaan khusus untuk melihat kerusakan bronkus

(9)

2.1.2. Analisa Data

Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status

kesehatan klien.kemampuan klien mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri

dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.data fokus adalah

data tentang perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah

kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang di laksanakan terhadap

klien.

Tipe Data:

Data Subjektif

1. Pasien mengatakan batuk

2. Pasien mengeluh sesak

3. Pasien mengatakan nyeri dada

4. Pasien mengatakan ada sekret di saluran pernafasan

Data Objektif

1. Suara nafas abnormal(ronchi)

2. Frekuensi nafas 26x/menit dengan irama irreguler

3. Nyeri dada meningkat ketika batuk berulang

2.1.3. Rumusan Masalah

1. ketidakefektifan bersihan jalan nafas

2. tidak efektifanya pola pernafasan

(10)

2.1.4. Perencanaan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d maasalah kebutuhan oksigenasi :

Defenisi :kondisi dimana pasien tidak mampu membersihkan sekret sehingga

menimbulkan obstruksi saluran pernafasan dengan tujuan mempertahankan

saluran pernafasan.

Kemungkinan berhubungan dengan:

1.Menurunnya energi dan kelelahan

2. Infeksi trakeobronkial

3.Gangguan kognitif dan persepsi

4.Trauma

5.Bedah thoraks

Kemungkinan data yang ditemukan :

1. Suara nafas tidak normal

2.Perubahan jumlah pernafasan

3. Sianosis

4.Demam

5. Kesulitan bernafas(dispnea)

Tujuan yang diharapkan:

1. Saluran pernafasan pasien menjadi bersih

2. Pasien dapat mengeluarkan sekret

3. Suara nafas dan keadaan kulit menjadi normal

2. Tidak efektifnya pola pernafasan

Defenisi: kondisi dimana pasien tidak mampu mempertahankan pola inhalasi dan

ekshalasi karna adanya gangguan paru.

Kemungkinan berhubungan dengan:

1) Obstruksi trakeal

2) Pendarahan aktif

3) Menurunnya ekspansi paru

4) Inspeksi paru

5) Depresi pusat pernafasan

(11)

Kemungkinan data yang ditemukan

1) Perubahan irama pernafasan

2) Dispnea

3) Penggunaan otot tambahan pernafasan

4) Suara pernafasan tidak normal

5) Batuk disertai dahak

6) Menurunnya kapasitas vital

7) Kecemasan

Tujuan yang diharapkan:

1) Data objektif meneunjukkan pola pernafasan yang efektif

2) Pasien merasa lebih nyaman dalam bernafas

3. Gangguan pertukaran gas

Defenisi:suatu kondisi dimana pasien mengalami penurunan pengiriman oksigen dan

karbon dioksida diantara alveoli paru dan sistem vasculer.

Kemungkinan berhubungan dengan :

1) penumpukan cairan dalam paru

2) gangguan pasukan oksigen

3) obstruksi saluran pernafasan

4) edema paru

5) pembedahan paru

Kemungkinan data yang ditemukan:

1) sesak nafas

2) penurunan kesadaran

3) perubahan tanda vital

Tujuan yang diharapkan:

1) dapat menurunkan tanda dan gejala gangguan pertukaran gas

2) pasien dapat menunjukkan perubahan pertukaran gas seperti,tanda-tanda

(12)

PROGRAM D III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN USU

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. K

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 63 Tahun

Status Perkawinan : kawin

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl.P.Sidimpuan Lk.11.Kec.Sarudik.Kab.Tapteng

Golongan Darah : O

Ruangan kamar :ICU

Tanggal Pengkajian : 4 Mei 2017

Diagnosa Medis :TB Paru

II. KELUHAN UTAMA :

Tn. K mengatakan bahwa ia mengalami sesak nafas, penurunan berat

badan,dan batuk.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative / palliative

1. Apa penyebabnya

Tn.K Merokok 2 bungkus sehari,terinfeksi Mycobacterium

(13)

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Hal yang dapat memperbaiki keadaannya yaitu meminum obat dan

berbaring.

B. Quantity / quality 1. Bagaimana dirasakan

Tn.K merasa nyeri dada ketika batuk

2. Bagaimana dilihat

Tn. K terlihat meringis saat merasa nyeri.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Di bagian tubuh dada

2. Apakah menyebar

Tidak menyebar, hanya dibagian dada

D. Severity

Tn.K mesara nyeri dan terganggu terganggu akibat terpasangnya alat

ETT pada bagian mulut sehingga Tn.K tidak dapat membuang sputum

secara efektif, sehingga dilakukan suction.

E. Time

Hal ini terjadi 3 minggu yang lalu sebelum masuk ke Rumah Sakit

IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami

Diabetes Militus type 2

(14)

C. Pernah dirawat / dioperasi Pernah di rawat di Rs.Mitra Medika

D. Lama dirawat 3 minggu

E. Alergi

Tidak ada alergi

F. Imunisasi

Imunisasi lengkap

IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua

Ayah memiliki riwayat Diabetes Militus

B. Saudara kandung

Tidak ada riwayat penyakit

C. Penyakit keturunan yang ada Riwayat penyakit Diabetes Militus

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

E. Anggota keluarga yang meninggal

Tidak ada anggota keluarga yang meninggal

(15)

V. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Tn. K sangat optimis dan berharap penyakitnya segera sembuh dan ia

dapat beraktifitas secara normal lagi.

B. Konsep diri 1. Gambaran diri

Tn. K selama sakit hanya di rumah sakit.

2. Ideal diri

Tn.K ingin segera bisa berakitifitas normal lagi.

3. Harga diri

Tn. K merasa cukup diperhatikan oleh istri dan anak-anaknya.

4. Peran diri

Selama sakit Tn.K kehilangan peran sebagai kepala keluarga.

5. Identitas

Selama sakit sebagian besar aktifitas Tn.K di bantu keluarga dan

perawat.

C. Keadaan emosi

Tn. K pasrah terhadap penyakitnya tetapi dia optimis bisa sembuh

D. Hubungan sosial 1. Orang yang berarti

Istri dan anak-anaknya.

2. Hubungan dengan keluarga

Hubungan dengan keluarga sangat baik.

3. Hubungan dengan orang lain

(16)

E. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan

Tn. K memeluk agama Islam

2. Kegiatan ibadah

Semenjak sakit Tn. K hanya beribadah di tempat tidur.

VI. STATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran : compos mentis

- Penampilan : kurang rapi

- Pembicaraan : jelas

- Alam perasaan : lesu

- Afek : tidak ada masalah

- Interaksi selama wawancara: kontak mata baik

- Persepsi : tidak ada masalah

- Proses piker : tidak ada masalah

- Isi piker : tidak ada masalah

- Waham : tidak ada masalah

- Memori : daya ingat normal

VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan umum

Tn. K tampak lemah

B. Tanda-tanda vital

1. Suhu tubuh : 37,50C

2. Tekanan darah : 140 / 80mmHg

3. Nadi : 88 x /menit

4. Pernapasan : 26x /menit

5. Skala nyeri : 3(nyeri ringan)

6. TB : 161cm

(17)

C. Pemeriksaan head to toe Kepala dan rambut

1. Bentuk : oval dan simetris

2. Ubun-ubun : tepat ditengah dan tertutup

3. Kulit kepala : berketombe

Rambut

1. Penyebaran dan keadaan rambut: rambut berwarna hitam

2. Bau : bau terasa khas

3. Warna kulit : sawo matang

Wajah

1. Warna kulit : sawo matang

2. Struktur wajah : lengkap dan simetris

Mata

1. Kelengkapan

dan kesimetrisan : lengkap dan simetris

2. Palebra : dapat mebuka dan menutup

3. Konjungtiva dan sclera : konjungtiva pucat (anemis)

4. Pupil :mengecil saat diberi rangsangan Kornea

dan iris : tidak ada katarak

Hidung

1. Tulang hidung dan posisi septum nasi: tulang hidung tepat pada garis

tubuh dan simetris

2. Lubang hidung : lubang hidung bersih

3. Cuping hidung : bernafas dengan cuping hidung

Telinga

1. Bentuk telinga : normal dan simetris

(18)

Mulut dan faring

1. Keadaan bibir : membran mukosa sianosis

2. Keadaan gusi dan gigi : baik, tidak ada perdarahan

3. Keadaan lidah : keadaan lidah baik

Leher

1. Posisi trachea : tepat pada garis sumbu tubuh

2. Thyroid : tidak ada pembesaran thyroid

3. Suara : pengucapan suara tidak jelas dan keras

4. Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran

5. Vena jugularis : tidak ada pembesaran

6. Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba

Pemeriksaan integumen

1. Kebersihan : tidak mampu membersihkan secara

mandiri

2. Warna : sawo matang

3. Turgor : < 2 detik

4. Kelembaban : kering

5. Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan pada kulit.

Pemeriksaan thorask / dada

1. Inspeksi thoraks : normal dan pergerakan simetris

2. Pernapasan : 26x / menit

3. Tanda kesulitan bernapas : pasien kesulitan bernafas ditandai dengan

sesak nafas ditandai adanya sputum.

Pemeriksaan paru

1. Palpasi getaran suara :vokal fremitus kiri kuat dan fremitus

kanan redup

2. Perkusi : paru kiri resonan dan paru kanan redup

(19)

Pemeriksaan jantung

1. Inspeksi : terlihat pulsasi jantung kuat

2. Palpasi :pulsasi lebih terdengar disebelah kiri

3. Perkusi :resonan,tidak ada pembesaran jantung

4. Auskultasi : terdengar kuat

Pemeriksaan abdomen

1. Inspeksi : simetris, bentuk datar

2. Auskultasi : peristaltik (bising usus) normal

3. Palpasi : tidak ada nyeri tekan

4. Perkusi :suara abdomen thympani

Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas

Ekstremitas atas kanan dan kiri normal,ektremitas kanan bawah

normal, ekstremitas kiri bawah di amputasi,kekuatan otot pasien

lemah,tidak terdapat edema .

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1.Pola makan dan minum

1. Frekuensi makan dan minum : 3 x /hari

2. Nafsu / selera makan : nafsu makan kurang baik

3. Nyeri ulu hati : tidak ada masalah

4. Alergi : tidak ada masalah alergi

5. Mual dan muntah : tidak ada masalah mual

6. Waktu pemberian makan : jam 08.00–12.30–19.30 7. Jumlah dan jenis makanan : 50 Cc jenis makanan sonde

8. Waktu pemberian minum : sesuai kebutuhan

9. Masalah makan dan minum :Tn.K makan dan minum melalui

(20)

Perawatan diri/personal hygiene

1. Kebersihan tubuh : Tn. K tidak mampu mandi secara

mandiri

2. Kebersihan gigi dan mulut : gigi dan mulut cukup bersih

3. Kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku terlihat panjang dan

sedikit kotor.

Pola kegiatas akitivitas

1.Uraian aktivitas pasien untuk mandi,ganti pakaian,makan,

Eliminasi,dilakukan secara mandiri dan total:

Seluruh aktivitas pasien dibantu perawat dan keluarga

2.Uraian aktivitas ibadah pasien selama sakit/dirawat:

Pasien beragama islam,sebelum sakit pasien rajin beribadah

Ke mesjid,tetapi setelah sakit pasien tidak mampu beribadah

sebagaimana mestinya.

Pola Eliminasi

a. BAB

• Pola Bab

Sebelum masuk rumah sakit 1kali/hari

Setelah masuk rumah sakit 1kali/hari • Karakter feses

Normal

• Riwayat pendarahan

Tidak ada riwayat pendarahan

• Diare

Tn.K tidak mengalami diare

• Penggunaan laktasif

(21)

b. BAK

• Sebelum msuk rumah sakit 5kali/hari Setelah masuk rumah sakit 3kali /hari

• Karakter urine Kuning

• Nyeri/ rasa terbakar / kesulitan

Tn.K tidak memiliki kesulitan ketika bak • Riwayat penyakit ginjal

(22)

Hasil pemeriksaan panjang/Diagnostik -Diagnosa Medis :Respiratory Distress -Pemeriksaan Diagnostik/penunjang medis:

Labolatorium

-Analisa Gas Darah

Tanggal :4 mei 2017

Nama Hasil Nilai Normal

pH 7,458 arteri:7,35-7,45

PCO2 41,9 arteri:35-45/mmHg

PO2 59,4 arteri:80-100/mmHg

TCO2 31,2 arteri:23-27/mmHg

HCO3 29,9 arteri:22-26/mmHg

Base axcess arteri : (-2) - (+2)

O2saturasi 90,8 95-98 %

Rongent

(23)

Pemeriksaan penunjang :

RADIOLOGI

Nama pasien : KHAIRUL Tanggal : 2 mei 2017

Umur : 63 tahun Ruang : ICU

Jenis kelamin: Laki-laki Pemeriksaan : Thorax AP Lateral

No. Medical : 01.48.47 Dr pengirim : dr.Restuti Sp.PD

Posisi asimetris

Bentuk dan ukuran jantung tidak membesar

Trakea ditengah

Tampak adanya infiltrat pada kedua paru,terutama kiri

Diagfragma dan sinus kostoferinikus baik

Tulang- tulang dan jaringan lunak sekitar baik

Tampak terpasang cvc proyeksi dan ett setinggi vertebra

Kesimpulan :

(24)

Terapi

Nama obat Dosis Efek terapi Efek samping

Transsamin

tablet

3 x sehari Transsamit adalah obat antibiotik

yang menghambat pemutusan

benang fibrin.digunakan untuk

profilaksis dan pengobatan

pendarahan yang disebabkan

fibrinolisis yang berlebihan.

mual,muntah dan

diare

Flukonazol 1x sehari flukonazol adalah obat untuk

mengobati berbagai infeksi

jamur.termasuk golongan

triazole.digunakan untuk

pengobatan infeksi non-sistemik

oleh jamur pada bagian

3x sehari ambroxol adalah agen mukolitik

atau pengencer dahak.obat ini

bekerja dengan cara memecahkan

serat mukopolisakarida pada

dahak sehingga membuatnya lebih

longgar dan encer sehingga dahak

akan lebih mudah dihilangkan

dengan batuk.

Ventolin termasuk obat golongan

agonis adrenoreseptor beta -2.obat

yang digunakan untuk mengobati

penyakit pada saluran pernafasan

seperti asma,TB paru

Nyeri

dada,tremor,kram

(25)

injeksi

dexametason

5ml/8 jam Dexametason adalah obat

kontikosteroid yang digunakan

sebagai agen anti alergi,anti

imflamasi,anti shcok atau

pengurangi pendarahan.

Menurunnya fungsi

limfa yang

mengakibatkan sel

limfosit berkurang

dan mengecil.hal ini

menyebabkan

terjadinya

penurunan sistem

kekebalan tubuh.

Nebulizer

pulmicort

2ml/12 jam Pulmicort adalah obat sesak nafas

yang termasuk dalam kelompok

obat yang disebut

kortikosteroidinhalasi langsung

masuk ke paru-paru dan

membantu mengurangi

peradangan saluran nafas

Suara serak atau

(26)

2.1.3 ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN nasal kanul dengan konsentrasi oksigen 2 liter/menit

-sputum kental dan sulit dikeluarkan

Sekret sulit di keluarkan nasal kanul sebanyak 2 L/menit dan tampak

pola nafas tidak efektif

3. DS:

-pasien mengatakan nyeri pada bagian dada

(27)

DO: -Dispnea -gelisah

-frekuensi kedalaman nafas abnormal

-adanya pergerakan cuping hidung saat bernafas

-TD:140/80 mmHg -RR:26x/menit -HR:88x/menit -T :37,5 0C

efektif

Alektasis paru

Pertukaran O2 dan

CO2terganggu

Gangguan Pertukaran gas

2.2.3Rumusan Masalah

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif

2.Pola pernafasan tidak efektif

3.Gangguan pertukaran gas

Diagnosa Keperawatan

1.Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d adanya sekret

2.Pola pernafasan tidak efektif b/d ekspansi paru sekunder terhadap penimbunan

cairan dalam rongga pleura

(28)

2.2.4 Perencanaan keperawatan 1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas

Hari/Tanggal No.

Dx

Perencanaan keperawatan

Kamis 4 mei

2017

1. Tujuan dan kriteria hasil :

Tujuan:

-saluran nafas pasien menjadi bersih

-mempertahankan/memperbaiki fungsi pernafasan

Kriteria Hasil:

-sekret/cairan mudah di keluarkan

-bunyi nafas jelas

Rencana tindakan Rasional

1.sediakan alat suction dalam kondisi baik

2.Monitor jumlah bunyi nafas, efek

pengobatan bronkodilator

3.pertahankan intake cairan 3.000 ml/hari

jika tidak ada kontraindikasi

4.terapi inhalasi dan latihan pernafasan

dalam dan batuk efektif

5.bantu oral higiene

1.peralatan dalam keadaan siap

2.indikasi dasar kepatenan

/gangguan saluran pernafasan

3.membantu mengencerkan

sekret

4.mengeluarkan sekret

(29)

2.ketidakefektifan pola nafas

Hari/Tanggal No.

Dx

Perencanaan keperawatan

Jumat/5 mei

2017

2. Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan

-pola nafas kembali normal

Kriteria Hasil

-mempertahankan pola nafas normal

-irama,frekuensi,kedalaman pernafasan dalam batas normal

Rencana tindakan Rasional

1.berikan oksigen sesuai program

2.memonitor jumlah pernafasan

,penggunaan otot bantu

pernafasan,batuk,bunyi paru,tanda –tanda vital

3.laksanakan program pengobatan

4.Posisi pasien semi fowler

5.bantu dengan terapi inhalasi

6.alat alat emergensi disiapkan dalam

kondisi baik

1.mempertahankan oksigen

arteri

2.mengetahui status pernafasan

3.meningkatkan pernafasan

4.meningkatkan pengembangan

paru

5.membantu mengeluarkan

sekret

6.kemungkinan terjadi kesulitan

(30)

3.gangguan pertukaran gas

3. Tujuan dan kriteria hasil :

Tujuan

setelah di lakukan intervensi tidak terjadi gangguan pada pertukaran

gas

Kriteria Hasil

oksigenasi dalam rentan normal

pasien menunjukkan peningkatan perubahan pertukaran gas

seper,tanda-tanda vital dan ekspresi wajah

Rencana tindakan Rasional

1.kaji bunyi paru,frekuensi,kedalaman

pernafasan pasien

2.pantau hasil gas darah(

AGD),misalnya,pH PaCo2,dan HCO3

yang meningkat

3.jelaskan pemberian terapi oksigen

melalui nasal kanul yang digunakan

pasien kepada keluarga pasien

4.beri posisi semifowler

1.mengetahui status pernafasan

pasien

2.hasil AGD dapat menunjukkan

kemunduran atau peningkatan

tingkat respirasi pasien

3.keluarga pasien perlu

mengetahui kegunaan pemberian

terapi oksigen melalui nasal

kanul

4.meningkatkan pengembangan

paru dan membuka jalan nafas

(31)

5.beri terapi oksigen melalui nasal kanul

sebanyak setengah liter per menit

6.Kolaborasikan dengan Dokter tentang

kebutuhan akan pemeriksaan gas

5.Mempertahankan oksigen

arteri pasien

6.hasil GDA dapat menunjukkan

status keadaan umum pasien

(32)

2.2.5. PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN Hari pertama

5 mei 2017 No.Dx Implementasi keperawatan evaluasi

1. Melakukan suction pada pasien

Memberikan terapi oksigen

Menganjurkan pasien untuk

latihan nafas dalam

Mengkaji pernafasan dan

sputum pasien

Menganjurkan minum air

dengan kondisi hangat kurang

lebih 3.000ml/hari jika tidak

ada kontraindikasi

Memberikan medikasi obat

ambroxol sirup 3x1,transamin

tablet 3x1,flukonazol

1x1,nebulizer pulmicort

2ml/12 jam,nebulizer ventolin

2,5ml/8 jam.

S:

-Pasien mengatakan sulit

bernafas dan terasa

banyak sputum

O:

-pasien tampak kesulitan

bernafas

-pasien tampak lemah

-pasien tidak mampu

melakukan batuk efektif

- memberikan medikasi

obat ambroxol sirup

3x1,transamin tablet

3x1,flukonazol

1x1,nebulizer pulmicort

2ml/12 jam,nebulizer

(33)

Hari kedua

6- Mei-2017 No.Dx ImplementasiKeperawatan Evaluasi

2.

kaji ulang fungsi pernafasan,bunyi

nafas,kecepatan irama,

Mengkaji tanda –tanda vital pasien-memberikan pasien posisi

semifowler

Mengkaji adanya suara nafas

tambahan

Ajarkan batuk efektif atau tehnik

nafas dalam

Beri air hangat

Kolaborasi pemberian obat sesuai

indikasi

S S:

-Pasien mengatakan batuk dan susah mengeluarkan sekret

klien tampak nyaman dengan

A:

pernafasan klien tidak dalam batas

normal

P:

Intervensi dilanjutkan

-memkaji tanda-tanda vital pasien

-memberikan terapi oksigen melalui

(34)

Hari ketiga

7-Mei-2017

No.Dx ImplementasiKeperawatan Evaluasi

3. Mengakaji kedaan warna

kulit,mukosa dan kuku,mencatat

adanya sianosis

Mengkaji status mental

M,emonitor denyut/irama jantung

Mengkaji suhu tubuh bila terjadi

indikasi

Menganjurkan pasien untuk bedrest

S S:

Pasien mengatakan lemas dan juga

haus sekali

O:

pasien tampak lemas

pasien tampak pucat dan mukosa

pucat

TD:130/70mmHg

RR: 24x/menit

HR:80x/menit

T:37,5 C

A:

Masalah teratasi sebagiian

P:

Intervensi dilanjutkan

Referensi

Dokumen terkait

KI: Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata. pelajaran

Setelah materi disampaikan, mahasiswa diminta mencari jurnal dengan topik PMDN, dosen. membimbing mahasiswa melakukan review pada

KD: Menguasai bahasa Inggris lisan dan tulisan, reseptif dan produktif dalam segala aspek. komunikatifnya (linguistik,wacana,sosiolinguistik

Diinformasikan Kepada Bapak/Ibu Dosen Peneliti Universitas Andalas yang telah selesai melakukan Unggah Proposal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di SIMLITABMAS, agar segera

[r]

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II yang terdiri dari Realisasi kredit, Kemudahan prosedur, Kecepatan

[r]

dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut Cabang. Simpang