• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Numerik Roosenberg

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Numerik Roosenberg"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Metode Numerik Roosenberg

Rukmono Budi Utomo, M.Sc. Prodi S1 Pendikan Matematika UMT email: [email protected]

(2)

Metode Numerik Roosenberg

Metode Numerik Roosenberg

Algoritma Roosenberg

Contoh Penyelesaian Masalah Optimisasi dengan Roosenberg

Penyelesaian Dengan Analitik

(3)

Metode Numerik Roosenberg

Metode Numerik Roosenberg merupakan salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yakni menentukan nilai X = {x1, x2} ∈ R2 yang meminimalkan atau memaksimalkan Z = F (X )

I Metode untuk menyelesaikan masalah optimisasi ini juga dapat menggunakan metode aksial ,Stepest Descent,Hook and Jeeve, Arah Konjugasi atau atau Newton 2

I Tentu saja setiap metode numerik memilki algoritma yang berbeda dengan kecepatan tingkat efektivitas pencarian O (Big Oh)yang berbeda serta tingkat kesalahan yang berbeda pula

(4)

Metode Numerik Roosenberg

Metode Numerik Roosenberg merupakan salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yakni menentukan nilai X = {x1, x2} ∈ R2 yang meminimalkan atau memaksimalkan Z = F (X )

I Metode untuk menyelesaikan masalah optimisasi ini juga dapat menggunakan metode aksial ,Stepest Descent,Hook and Jeeve, Arah Konjugasi atau atau Newton 2

I Tentu saja setiap metode numerik memilki algoritma yang berbeda dengan kecepatan tingkat efektivitas pencarian O (Big Oh)yang berbeda serta tingkat kesalahan yang berbeda pula

(5)

Metode Numerik Roosenberg

Metode Numerik Roosenberg merupakan salah satu metode numerik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yakni menentukan nilai X = {x1, x2} ∈ R2 yang meminimalkan atau memaksimalkan Z = F (X )

I Metode untuk menyelesaikan masalah optimisasi ini juga dapat menggunakan metode aksial ,Stepest Descent,Hook and Jeeve, Arah Konjugasi atau atau Newton 2

I Tentu saja setiap metode numerik memilki algoritma yang berbeda dengan kecepatan tingkat efektivitas pencarian O (Big Oh)yang berbeda serta tingkat kesalahan yang berbeda pula

(6)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(7)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(8)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(9)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(10)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(11)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk + dk

(12)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk+ dk

(13)

Algoritma Roosenberg

Algoritma Algoritma Roosenberg dapat dijelaskan sebagai berikut:

I Diberikan fungsi Z = F (x1, x2) dan akan ditentukan nilai X = {x1.x2} yang meminimalkan atau memaksimumkan nilai Z = F (x1, x2) tersebut

I Ambil sembarang titik awal X1 = {x1, x2} ∈ R2

I Tetapkan  > 0 suatu konstanta postif yang menunjukkan kesalahan yang ditoleransi

I Tentukan arah pencarian direction d1 = (1, 0) dan d2 = (0, 1)

I Cari λk dengan cara λk = minZ (Xk+ λkdk)

I nilai Xk+1 ditentukan dengan Xk+1 = Xk+ dk

(14)

lanjutan

I Perlu diperhatikan bahwa tidak seperti metode aksial dengan dk = (1, 0) untuk arah ganjil dan d2k = (0, 1) untuk arah genap, dalam metode Roosenberg ini d2k+1= ||bbkk|| untuk k ganjil dan d2k= ||bbkk|| untuk k genap

(15)

lanjutan

I Perlu diperhatikan bahwa tidak seperti metode aksial dengan dk = (1, 0) untuk arah ganjil dan d2k = (0, 1) untuk arah genap, dalam metode Roosenberg ini d2k+1= ||bbkk|| untuk k ganjil dan d2k= ||bbkk|| untuk k genap

(16)

Contoh Penggunaan Roosenberg

Tentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimalkan

Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dengan menggunakan metode Roosenberg dengan toleransi kesalahan  = 0.01

Solusi

I Ambil sembarang titik awal X1 = {0, 1} ∈ R2

I Arah pencarian d1= (1, 0) dan d2 = (0, 1) serta  = 0.01

I nilai λ1 dapat dicari sebagai berikut λ1= min Z X1+ λ1d1



= min Z ((0, 1) + λ1(1, 0)) = min Z (λ1, 1)

(17)

Contoh Penggunaan Roosenberg

Tentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimalkan

Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dengan menggunakan metode Roosenberg dengan toleransi kesalahan  = 0.01

Solusi

I Ambil sembarang titik awal X1 = {0, 1} ∈ R2

I Arah pencarian d1= (1, 0) dan d2 = (0, 1) serta  = 0.01

I nilai λ1 dapat dicari sebagai berikut λ1= min Z X1+ λ1d1



= min Z ((0, 1) + λ1(1, 0)) = min Z (λ1, 1)

(18)

Contoh Penggunaan Roosenberg

Tentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimalkan

Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dengan menggunakan metode Roosenberg dengan toleransi kesalahan  = 0.01

Solusi

I Ambil sembarang titik awal X1 = {0, 1} ∈ R2

I Arah pencarian d1= (1, 0) dan d2 = (0, 1) serta  = 0.01

I nilai λ1 dapat dicari sebagai berikut λ1= min Z X1+ λ1d1



= min Z ((0, 1) + λ1(1, 0)) = min Z (λ1, 1)

(19)

lanjutan

I Derivatifkan Z (0, 1) dan sama dengankan nol, sehingga diperoleh λ1 = 34. Berdasarkan hal tersebut

X2= X1+ λ1d1=  3

4, 1 

I karena norm ||X2− X1|| = 34 > 0.01 = ,maka iterasi dilanjutkan

I Dengan cara serupa diperoleh λ2= −12 dan X3 = {34,12} dengan norm ||X3− X2|| = 12 > 0.01 = , jadi iterasi dilanjutkan

(20)

lanjutan

I Derivatifkan Z (0, 1) dan sama dengankan nol, sehingga diperoleh λ1 = 34. Berdasarkan hal tersebut

X2= X1+ λ1d1=  3

4, 1 

I karena norm ||X2− X1|| = 34 > 0.01 = ,maka iterasi dilanjutkan

I Dengan cara serupa diperoleh λ2= −12 dan X3 = {34,12} dengan norm ||X3− X2|| = 12 > 0.01 = , jadi iterasi dilanjutkan

(21)

lanjutan

I Derivatifkan Z (0, 1) dan sama dengankan nol, sehingga diperoleh λ1 = 34. Berdasarkan hal tersebut

X2= X1+ λ1d1=  3

4, 1 

I karena norm ||X2− X1|| = 34 > 0.01 = ,maka iterasi dilanjutkan

I Dengan cara serupa diperoleh λ2= −12 dan X3= {34,12} dengan norm ||X3− X2|| = 12 > 0.01 = , jadi iterasi dilanjutkan

(22)

lanjutan

I Untuk mencari X4, diperlukan d3 dan nilai d3 disini adalah 0 (Dapat dicek dengan d2k+1= ||bbkk||) dan apabila dicari nilai d4

diperoleh nilai d4= (√2 13,

3 √

13) . Hal ini dapat dicek dengan d2k = ||bbkk||

I Dengan demikian nilai X4 adalah X4= (34,12)

I Dengan norm ||X4− X3|| = 0 < 0.01 = , iterasi stop.

I Dengan demikian iterasi berhenti, sehingga nilai X yang meminimalkan fungsi Z dalam soal ini adalah X4= {34,12}

I Catatan

Perlu diperhatikan bahwa, karena norm

||X4− X3|| = 0 < 0.01 = hal ini mengindikasikan kesalahan perhitungan numerik eror  = 0 yang mengindikasikan bahwa solusi numerik juga merupakan solusi analitiknya.

(23)

lanjutan

I Untuk mencari X4, diperlukan d3 dan nilai d3 disini adalah 0 (Dapat dicek dengan d2k+1= ||bbkk||) dan apabila dicari nilai d4

diperoleh nilai d4= (√2 13,

3 √

13) . Hal ini dapat dicek dengan d2k = ||bbkk||

I Dengan demikian nilai X4 adalah X4= (34,12)

I Dengan norm ||X4− X3|| = 0 < 0.01 = , iterasi stop.

I Dengan demikian iterasi berhenti, sehingga nilai X yang meminimalkan fungsi Z dalam soal ini adalah X4= {34,12}

I Catatan

Perlu diperhatikan bahwa, karena norm

||X4− X3|| = 0 < 0.01 = hal ini mengindikasikan kesalahan perhitungan numerik eror  = 0 yang mengindikasikan bahwa solusi numerik juga merupakan solusi analitiknya.

(24)

lanjutan

I Untuk mencari X4, diperlukan d3 dan nilai d3 disini adalah 0 (Dapat dicek dengan d2k+1= ||bbkk||) dan apabila dicari nilai d4

diperoleh nilai d4= (√2 13,

3 √

13) . Hal ini dapat dicek dengan d2k = ||bbkk||

I Dengan demikian nilai X4 adalah X4= (34,12)

I Dengan norm ||X4− X3|| = 0 < 0.01 = , iterasi stop.

I Dengan demikian iterasi berhenti, sehingga nilai X yang meminimalkan fungsi Z dalam soal ini adalah X4= {34,12}

I Catatan

Perlu diperhatikan bahwa, karena norm

||X4− X3|| = 0 < 0.01 = hal ini mengindikasikan kesalahan perhitungan numerik eror  = 0 yang mengindikasikan bahwa solusi numerik juga merupakan solusi analitiknya.

(25)

lanjutan

I Untuk mencari X4, diperlukan d3 dan nilai d3 disini adalah 0 (Dapat dicek dengan d2k+1= ||bbkk||) dan apabila dicari nilai d4

diperoleh nilai d4= (√2 13,

3 √

13) . Hal ini dapat dicek dengan d2k = ||bbkk||

I Dengan demikian nilai X4 adalah X4= (34,12)

I Dengan norm ||X4− X3|| = 0 < 0.01 = , iterasi stop.

I Dengan demikian iterasi berhenti, sehingga nilai X yang meminimalkan fungsi Z dalam soal ini adalah X4= {34,12}

I Catatan

Perlu diperhatikan bahwa, karena norm

||X4− X3|| = 0 < 0.01 = hal ini mengindikasikan kesalahan perhitungan numerik eror  = 0 yang mengindikasikan bahwa solusi numerik juga merupakan solusi analitiknya.

(26)

lanjutan

I Untuk mencari X4, diperlukan d3 dan nilai d3 disini adalah 0 (Dapat dicek dengan d2k+1= ||bbkk||) dan apabila dicari nilai d4

diperoleh nilai d4= (√2 13,

3 √

13) . Hal ini dapat dicek dengan d2k = ||bbkk||

I Dengan demikian nilai X4 adalah X4= (34,12)

I Dengan norm ||X4− X3|| = 0 < 0.01 = , iterasi stop.

I Dengan demikian iterasi berhenti, sehingga nilai X yang meminimalkan fungsi Z dalam soal ini adalah X4= {34,12}

I Catatan

Perlu diperhatikan bahwa, karena norm

||X4− X3|| = 0 < 0.01 = hal ini mengindikasikan kesalahan perhitungan numerik eror  = 0 yang mengindikasikan bahwa solusi numerik juga merupakan solusi analitiknya.

(27)

Penyelesaian Dengan Analitik

Diketahu Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dan akan ditentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimumkan fungsi Z = F (x1, x2) tersebut

Solusi ∂Z ∂x1 = 4x1− 3; ∂Z ∂x2 = 2x2− 1 Karena ∂ZX

1 = 0 dan juga kerena

∂Z X2 = 0, maka diperoleh x1 = 3 4 dan x2 = 12 lebih lanjut ∂2Z ∂x12 = 4; ∂2Z ∂x22 = 2

(28)

Penyelesaian Dengan Analitik

Diketahu Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dan akan ditentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimumkan fungsi Z = F (x1, x2) tersebut Solusi ∂Z ∂x1 = 4x1− 3; ∂Z ∂x2 = 2x2− 1 Karena ∂ZX

1 = 0 dan juga kerena

∂Z X2 = 0, maka diperoleh x1 = 3 4 dan x2 = 12 lebih lanjut ∂2Z ∂x12 = 4; ∂2Z ∂x22 = 2

(29)

Penyelesaian Dengan Analitik

Diketahu Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dan akan ditentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimumkan fungsi Z = F (x1, x2) tersebut Solusi ∂Z ∂x1 = 4x1− 3; ∂Z ∂x2 = 2x2− 1 Karena ∂ZX

1 = 0 dan juga kerena

∂Z X2 = 0, maka diperoleh x1 = 3 4 dan x2 = 12 lebih lanjut ∂2Z ∂x12 = 4; ∂2Z ∂x22 = 2

(30)

Penyelesaian Dengan Analitik

Diketahu Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dan akan ditentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimumkan fungsi Z = F (x1, x2) tersebut Solusi ∂Z ∂x1 = 4x1− 3; ∂Z ∂x2 = 2x2− 1 Karena ∂ZX

1 = 0 dan juga kerena

∂Z X2 = 0, maka diperoleh x1 = 3 4 dan x2 = 12 lebih lanjut ∂2Z ∂x12 = 4; ∂2Z ∂x22 = 2

(31)

Penyelesaian Dengan Analitik

Diketahu Z (x1, x2) = 2x12+ x22− 3x1− x2 dan akan ditentukan nilai X = {x1, x2} yang meminimumkan fungsi Z = F (x1, x2) tersebut Solusi ∂Z ∂x1 = 4x1− 3; ∂Z ∂x2 = 2x2− 1 Karena ∂ZX

1 = 0 dan juga kerena

∂Z X2 = 0, maka diperoleh x1 = 3 4 dan x2 = 12 lebih lanjut ∂2Z ∂x12 = 4; ∂2Z ∂x22 = 2

(32)

lanjutan karena ∂∂x2Z2 1 = 4 > 0 dan ∂2Z ∂x2 1( ∂2Z ∂x2 1) − ( ∂2Z ∂x1∂x2) 2 = 8 > 0, maka terbukti bahwa titik {34,12} merupakan titik yang meminimumkan fungsi Z = {x1, x2} dalam soal ini. Q.E.D

(33)

Sekilas Tentang Penulis

Rukmono Budi Utomo lahir di Tangerang, 26 September 1991 dan merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Penulis menamatkan sekolah antara lain:

I S1 Matematika Undip (2013)

I S2 Matematika UGM (2015)

Saat ini penulis merupakan dosen di prodi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) sekaligus

mahasiswa program Doktoral Matematika ITB. Kontak : 085741511571, email:[email protected]

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini kemungkinan akan berdampak pada tidak seriusnya perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosialnya yang berakibat pula pada berbedanya tingkat pengungkapan sosial

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 3 Tahun 2003 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Usaha Industri, Izin

12.2 Pemberian mata AmBonus hanya untuk perbelanjaan runcit sahaja. Faedah, caj kewangan, fi pendahuluan wang tunai, pindahan baki, lain-lain fi yang dikenakan oleh Bank dan

Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat 7 dari 10 kemungkinan penderita tuberkulosis dapat terinfeksi oleh jamur Candida albicans, dengan angka prevalensi yang

Islam dan iman, yang ini dianugerahkan-Nya kepada setiap muslim. 2) Hidayah yang bersifat tafshili (rinci dan detail), yaitu hidayah untuk mengetahui perincian cabang-cabang iman

Pencampuran uap minyak jarak pagar dan LPG bertujuan untuk menambahkan bahan bakar kedalam proses pembakaran agar supaya terjadi nyala api yang stabil pada pembakaran

تلاقف ةكئلام ةحمرلا : ءاج ابئات لابقم وبلقب لىإ الله ،لىاعت تلاقو ةكئلام باذعلا : ونإ لم لمعي ايرخ ،طق مىاتأف كلم في ةروص آ يمد هولعجف مهنيب - يأ اًمكح -

Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan bahwa hordeolum internum merupakan infeksi pada kelenjar Meibom sehingga ia bertumbuh ke arah konjungtiva tarsal dan