• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Page 1 of 18"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mollusca adalah salah satu hewan invertebrata yang mempunyai arti penting bagi sumber daya manusia. Mollusca merupakan filum terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda. Anggota dari filum mollusca mempunyai bentuk tubuh yang sangat beranekaragam dari bentuk silindris seperti cacing dan tidak mempunyai kaki maupun cangkang, sampai bentuk bulat tanpa kepala dan tertutup dua keping cangkang besar. Saat ini diperkirakan ada 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca hidup di laut, air tawar, payau, dan darat, dari palung, benua, laut, sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah ditemukan di sekitar kita. Jenis mollusca yang umum dikenal adalah siput, kerang dan cumi-cumi.

Mollusca (dalam bahasa latin, molluscus = lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan ini tergolong triploblastik selomata. Ukuran dan bentuk mollusca sangat bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang, ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, di laut dan didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

Reproduksi umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu Aemaeba sp., kerang Anadara sp., kerang hijau Mytilus viridis, Tridacna sp., sotong Sepia sp. cumi-cumi (Loligo sp), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica). Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera). Adapun yang melatarbelakangi dilakuaknnya penulisan makalah ini adalah untuk mengamati morfologi dan anatomi dari spesies-spesies yang mewakili mollusca serta mendeskripsikan dan menyusun klasifikasinya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

(2)

a. Apa yang dimaksud dengan Mollusca? b. Apa ciri-ciri umum dari Mollusca?

c. Bagaimanakah morfologi, system saraf, cara hidup, habitat, reproduksi, serta klasifikasi dari Mollussca?

d. Apa peranan Mollusca sebagai salah satu keragaman hayati bagi manusia? 1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memahami tentang Mollusca.

b. Untuk mengetahui ciri-ciri umum dari Mollusca.

c. Untuk mengetahui morfologi, system saraf, cara hidup, habitat, reproduksi, serta klasifikasi dari Mollussca.

d. Untuk mengetahui peranan Mollusca sebagai salah satu keragaman hayati bagi manusia.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Mollusca

Filum Mollusca (Latin, molluscus berati lunak) merupakan hewan triplobastik selomata yang bertubuh lunak. Nama Mollusca berasal dari kata molluscus yang berarti lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang serta mempunyai matel yang berfungsi menutupi organ-organ viseral dan membuat rongga mantel. Alat gerak yang berfungsi untuk merayap dan menangkap mangsanya. Sudah memiliki sistem pencernaan, syaraf, ekskresi, otot dan reproduksi. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang termasuk ke dalam kelas gastropoda yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.

Mollusca berasal dari bahasa Romawi yaitu molis yang berarti lunak. Mollusca merupakan binatang yang berdaging dan tidak bertulang, ada yang dilindungi cangkang dan ada pula yang tidak dilindungi cangkang. Bentuk cangkang bermacam-macam, ada yang bercangkang tunggal (Gastropoda), bercangkang berganda (Bivalvia), berbentuk tanduk (Scaphoda), berlapis-lapis seperti susunan genting (Polyplacophora) dan yang bercangkang di dalam tubuh, misalnya Loligo sp. (Dharma, 1988). Selanjutnya, Oemarjati dan Wardhana (1990) mengatakan bahwa Moluska adalah hewan simetri

(4)

bilateral, bertubuh lunak dan tidak bersegmen. Kebanyakan dari anggotanya mempunyai cangkang yang terbuat dari zat kapur dengan bentuk beranekaragam.

Menurut Dharma (1988) Filum Moluska dibagi tujuh kelas yaitu Aplacophora, Monoplacophora, Polyplacophora, Scaphopoda, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Sementara itu Nontji (1993) mengatakan bahwa Moluska terdiri atas lima kelas yakni Amphineura, Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Dari kelima kelas tersebut hanya tiga yang penting karena mempunyai arti ekonomi yaitu Gastropoda (jenis-jenis keong), Pelecypoda (jenis-jenis kerang dan Cephalopoda (cumi-cumi, sotong dan gurita).

2.2 Ciri-Ciri Umum Mollusca

Ciri-ciri umum Mollusca diantaranya adalah sebagai berikut : a) Mollusca bertubuh lunak;

b) Tidak beruas-ruas (tidak bersegmen);

c) Tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat. Cangkang tersebut berguna untuk melindungi organ-organ dalam dan isi rongga perut, tetapi adapula mollusca yang tidak bercangkang;

d) Pada umumnya mollusca hidup di laut; e) Merupakan hewan triploblastik;

f) Tubuh bertipe simetri bilateral;

g) Sistem pencernaan lengkap yaitu terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, kelenjar pencernaan (hati dan pankreas), dan anus;

h) Memiliki sistem peredaran darah terbuka kecuali Chepalopoda; i) Ekskresi dilakukan oleh ginjal;

j) Tidak semua bersifat hermaphrodit; k) Sebagian melakukan fertilisasi eksternal;

l) Tubuhnya terdiri dari "kaki" muskular, dengan kepala yang berkembang beragam menurut kelasnya.

2.3 Morfologi Mollusca

Tubuh mollusca simetri bilateral, tertutup mantel yang menghasilkan cangkang dan mempunyai kaki ventral. Saluran pencernaan lengkap dan di dalam rongga mulut terdapat radula kecuali pada Pelecypoda. Radula adalah bentuk seperti lidah atau kikir

(5)

yang lentur, terletak di bagian anterior saluran pencernaan pada semua moluska. Radula terdiri atas tulang muda yang disebut odontophore. Di atas odontophore terdapat pita radula yang berisi beberapa baris gigi chitin kecil-kecil dengan ujung mengarah ke belakang. Yang mengatur penjuluran odontophore keluar mulut dan gerakan gigi radula adalah otot protaktor. Mulut berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang melingkar, anus terletak pada tepi dorsal rongga mantel di bagian posterior kebanyakan mollusca mempunyai kaki yang besar.

Kebanyakan mollusca mempunyai kaki besar dan datar untuk hidup sebagai hewan bentik. Kaki berotot dan bagian telapak mengandung banyak kelenjar lendir dan cilia. Gerakan dilakukan oleh otot kaki atau perpaduan cilia dengan lendir seperti halnya pada turbelaria. Alat indra mollusca terletak dalam rongga mantel disebut osphradium, yang berfungsi sebagai chemoreceptor dan juga mendeteksi jumlah sedimen yang terbawa aliran air masuk, selain alat indranya adalah mata dan statoecyst.

Mollusca terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu:

 Kaki

Kaki merupakan perpanjangan/ penjuluran dari bagian ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.

 Massa Viseral

Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel.

 Mantel

Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

2.4 Sistem Saraf Mollusca

Sistem saraf mollusca terdiri dari cincin saraf yang nengelilingi esofagus dengan serabut saraf yang melebar. Sistem pencernaan mollusca lengkap terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu. Lidah bergigi yang melengkung kebelakang disebut radula. Radula berfungsi untuk melumat makanan. Mollusca yang hidup di air bernapas dengan insang.

(6)

Sedangkan yang hidup di darat tidak memiliki insang. Pertukaran udara mollusca dilakukan di rongga mantel berpembuluh darah yang berfungsi sebagai paru-paru. Organ ekskresinya berupa seoasang nefridia yang berperan sebagai ginjal.

2.5 Cara hidup Mollusca

Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, udang, ikan, ataupun mollusca lainnya.

2.6 Habitat Mollusca

Mollusca termasuk hewan yang sangat berhasil menyesuaikan diri untuk hidup di beberapa tempat dan cuaca. Mollusca dapat hidup di air seperti di hutan bakau, di laut yang sangat dalam, menempel pada substrat karang, di atas pasir, membenamkan dirinya dalam pasir, di atas tanah berlumpur dan ada yang hidup di darat. Mollusca yang hidup di air contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya Siput. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

2.7 Reproduksi Mollusca

Beberapa mollusca seperti jenis siput termasuk hewan hermaprodit, yaitu mempunyai alat kelamin jantan dan betina dalam satu individu (berumah satu), tetapi ada juga yang alat kelaminnya terpisah (berumah dua) sehingga pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina terpisah pada individu lain (gonokoris). Mollusca dapat bereproduksi secara seksual dengan cara fertilisasi internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.

(7)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Klasifikasi Mollusca

Filum Mollusca dibagi lima kelas yaitu Polyplacophora (Amphineura),

Gastropoda, Scaphopoda, Pelecypoda dan Cephalopoda. Dari kelima kelas tersebut

hanya tiga yang penting karena mempunyai arti ekonomi yaitu Gastropoda (jenis-jenis keong), Pelecypoda (jenis-jenis kerang dan Cephalopoda (cumi-cumi, sotong dan gurita).

3.1.1 Kelas Polyplacophora (Amphineura)

Polyplacophora merupakan satu dari 5 kelas dalam filum mollusca. Polyplacophora memiliki bentuk bulat telur, pipih, dan simetri bilateral. Mulut terletak di bagian anterior tetapi tidak berkembang dengan baik. Sedangkan anusnya berada di bagian posterior. Polyplacophora tidak memiliki tentakel dan mata. Contoh : Chiton sp. (Gambar 3.1.1)

Klasifikasi Kingdom : Animalia Filum : Mollusca Classis : Amphineura Ordo : Cryptochiton Family : Chitonidae

(8)

Genus : Chiton Spesies : Chiton sp.

Gambar 3.1.1 (a) Chiton sp. Mollusca ini masih primitif yang diperkirakan telah ada 450 juta tahun yang lalu. Hewan Chiton hidup di dasar perairan lautan dan di pantai.

Gambar 3.1.1 (b) Bagian Struktur Tubuh Chiton sp.

Dari gambar tampak bentuk tubuhnya pipih, tidak terlihat bagian kepala, memiliki punggung dilindungi cangkang yang tersusun seperti genting rumah yang terletak di bagian punggung (dorsal). Pada bagian ventral terdapat kaki untuk melekat. Saluran pencernaan makanan terdiri atas mulut yang dilengkapi dengan lidah (radula), gigi, lambung, usus, dan anus. Sistem reproduksi sama dengan jenis Mollusca yang lain. Daur hidup Chiton memiliki fase larva yang disebut trokopor.

3.1.2 Kelas Gastropoda

Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Kelas filum mollusca yang terbesar, Gastropoda, memiliki lebih dari 40.000 species yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi banyak juga species air tawar. Bekicot dan slug telah beradaptasi terhadap kehidupan di darat.

(9)

Gastropoda merupakan salah satu dari beberapa kelompok invertebrata yang telah berhasil menghuni daratan. Keong darat tidak memiliki insang yang khas pada sebagian besar gastropoda akuatik, dan alih-alih menggunakan lapisan rongga mantel untuk berfungsi sebagai paru-paru, yang mempertukarkan udara pernapasan dengan udara luar.

Gastropoda mempunyai alat reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga ovotestes. Gastropoda adalah hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi. Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina

fulica), siput air tawar (Lemnaea javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput

perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata). Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Gastropoda Ordo : Stylommatophora Familia : Achatinidae Genus : Achantina

Species : Achantina fulic Gambar 3.1.2 (a) Achantina fulic

Gambar 3.1.2 (b) Bagian Struktur Tubuh Achantina fulic 3.1.3 Kelas Scaphopoda

(10)

Memiliki cangkok seperti gading gajah atau terompet. Hidup di laut (pantai berlumpur). Tubuh memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk menggali pasir atau lumpur. Contoh dari Scaphopoda adalah Dentalium vulgare. Hewan ini hidu di laut atau di pantai yang berlumpur, cangkangnya tajam, berbentuk taring/terompet yang kedua ujungnya terbuka karena disesuaikan dengan tempat hidupnya, yaitu di laut dan terpendam di dalam pasir/lumpur.

Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Scaphopoda Ordo : Dentaliida Familia : Dentaliidae Genus : Dentalium

Species : Dentalium vulgare Gambar 3.1.3 (a) Dentalium vulgare

Gambar 3.1.3 (b) Bagian Struktur Tubuh Dentalium vulgare

Hewan ini juga memiliki cangkok yang berbentuk silinder yang kedua ujungnya terbuka. Panjang tubuhnya sekitar 2,5 s.d 5 cm. Dekat mulut terdapat

(11)

tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi di mantel. Hewan ini mempunyai kelamin terpisah.

3.1.4Kelas Pelecypoda (Bivalvia/Lamellibranchiata)

Nama Pelecypoda berasal dari bahasa Latin (pelekys = kapak kecil; podos = kaki), jadi pelecypoda berarti hewan yang memiliki bentuk kaki seperti kapak yang terletak di bagian anterior. Bivalvia (bi berarti dua, valve berarti klep), artinya hewan bercangkang yang terdiri atas dua bagian. Adapun nama Lamellibranchiata bahasa latin (lamella = lembaran; branchia = insang), artinya hewan yang memiliki insang berbentuk seperti papan pipih. Pelecypoda diidentifikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada

margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang

hijau (Mytilus viridis). Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Pelecypoda Ordo : Eulamellibranchia Familia : Unionidae Genus : Anadonta

(12)

Gambar 3.1.4 (b) Bagian Struktur Tubuh Anadara sp.

Lembaran insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel melalui sifon (corong). Kerang bernafas dengan dua buah insang dan bagian mantel. Insang ini berbentuk lembaran-lembaran (lamela) yang banyak mengandung batang insang. Dan diantara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga tersebut merupakan jalan masuk keluarnya air. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya. Kelas ini mempunyai dua cangkok yang dapat membuka dan menutup dengan menggunakan otot aduktor dalam tubuhnya. Cangkok ini berfungsi untuk melindungi tubuh. Cangkok di bagian dorsal tebal dan di bagian ventral tipis. Kepalanya tidak nampak dan kakinya berotot. Fungsi kaki untuk merayap dan menggali lumpur atau pasir. Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

a) Periostrakum adalah lapisan terluar dari zat kitin yang berfungsi sebagai pelindung.

b) Lapisan prismatik, tersusun dari kristal-kristal kapur yang berbentuk prisma. c) Lapisan nakreas atau sering disebut lapisan induk mutiara, tersusun dari

(13)

Gambar 3.1.4 (c) Penampang Melintang Cangkang Bivalvia

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus dan akhirnya bermuara pada anus. Anus ini terdapat di saluran yang sama dengan saluran untuk keluarnya air.

Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium. Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium. Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista. Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda. Akhirnya Mollusca ini hidup bebas di alam.

Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.

Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-masing individu.Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian akan menjadi larva. 3.1.5 Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo : kepala, podos : kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Hidup Cephalopoda seluruhnya di laut dengan merayap atau berenang di dasar laut. Makananya berupa kepiting atau invertebrata lainnya. Sebagai hewan pemangsa, hampir semua Cephalopoda bergerak cepat dengan berenang. Anggota Cephalopoda

(14)

misalnya sotong (Sepia officinalis), cumi-cumi (Loligo sp.), dan gurita (Octopus sp.). Klasifikasi Kingdom : Animalia Phylum : Mollusca Classis : Cephalopoda Ordo : Teuthoidea Familia : Loliginidae Genus : Loligo

Species : Loligo sp. Gambar 3.1.5 (a) Loligo sp.

Gambar 3.1.5 (b) Bagian Struktur Tubuh Loligo sp.

Kebanyakan Cephalopoda memiliki organ pertahanan berupa kantong tinta. Kantong tinta berisikan cairan seperti tinta berwarna coklat atau hitam yang terletak di ventral tubuhnya. Tinta ini akan di keluarkan jika hewan ini merasa terancam dengan cara menyemburkannya. Cephalopoda memiliki kaki berupa tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsanya. Cephalopoda memiliki sistem saraf yang berpusat di kepalanya menyerupai otak. Untuk reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki organ reproduksi berumah dua (dioseus). Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan telur. Sistem reproduksi alat kelamin jantan terpisah dengan alat kelamin betina. alat reproduksi jantan terdiri atas testis, saluran vasa diferensia, spermatopheri,

(15)

alat kopulasi (penis). Alat reproduksi betina terdiri atas ovarium, uviduct, beberapa kelenjar oviduct dan kelenjar nidamental

3.2 Peranan Filum Mollusca Bagi Manusia

Umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada pula yang merugikan.

Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.) cumi-cumi (Loligo pealii), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina

fulica).

Perhiasan, misalnya tiram mutiara (Pinctada margaritifera).

 Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.

Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.

 Diekspor ke luar negeri dengan nilai jual yang cukup tinggi. Dapat dijadikan sebagai bahan industri contohnya cangkang dari jenis Gastropoda dan Pelecypoda dijual dengan harga cukup mahal. Dapat dijadikan kancing baju dengan harga yang mahal (Trochus).

 Sebagai obat-obatan terutama jenis bivalvia (Pelecypoda). Mollusca yang merugikan bagi manusia, yaitu :

 Bekicot dan Keong sawah yang merupakan hama dari tanaman.  Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.

(16)

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Filum Mollusca (Latin, molluscus berati lunak) merupakan hewan triplobastik selomata yang bertubuh lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Ciri-ciri Mollusca diantaranya adalah :

 Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang;  Habitatnya di ait maupun darat;

 Merupakan hewan triploblastik selomata;  Struktur tubuhnya simetri bilateral;

 Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel;  Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf;  Organ ekskresi berupa nefridia;

 Memiliki radula (lidah bergigi);  Hidup secara heterotrof;

(17)

 Reproduksi secara seksual.

Filum Mollusca dibagi lima kelas yaitu Polyplacophora (Amphineura), Gastropoda,

Scaphopoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.

a) Kelas Polyplacophora (Amphineura)

Polyplacophora tidak memiliki tentakel dan mata. Contoh : Chiton sp. b) Kelas Cephalopoda

Cephalopoda (dalam bahasa latin, chepalo : kepala, podos : kaki) merupakan Mollusca yang memiliki kaki di kepala. Contoh : Loligo sp.

c) Kelas Pelecypoda (Bivalvia/ Lamellibranchiata)

Nama Pelecypoda berasal dari bahasa Latin (pelekys = kapak kecil; podos = kaki), jadi pelecypoda berarti hewan yang memiliki bentuk kaki seperti kapak yang terletak di bagian anterior. Contoh : Anadara sp.

d) Kelas Scaphopoda

Memiliki cangkok seperti gading gajah atau terompet. Hidup di laut (pantai berlumpur). Tubuh memanjang, kaki lancip yang berfungsi untuk menggali pasir atau lumpur. Contoh : Dentalium vulgare.

e) Kelas Gastropoda

Gastropoda (dalam bahasa latin, gaster = perut, podos = kaki) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Contoh :

Fissurella sp.

Dari kelima kelas tersebut hanya tiga yang penting karena mempunyai arti ekonomi yaitu Gastropoda (jenis-jenis keong), Pelecypoda (jenis-jenis kerang dan

Cephalopoda (cumi-cumi, sotong dan gurita).

Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang (Anadara sp).

(18)

 Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.

Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp. 4.2 Saran

Mollusca merupakan salah satu macam keragaman hayati yang memiliki banyak peranan bagi kehidupan manusia karena umumnya mollusca dapat memberi keuntungan bagi manusia, sehingga harus dijaga kelestariannya dengan tidak merusak ekositem agar habitat Mollusca tetap terjaga baik sehingga tidak mengalami kepunahan dan terjaga kelestariannya.

Gambar

Gambar 3.1.3 (b) Bagian Struktur Tubuh Dentalium vulgare
Gambar 3.1.4 (b) Bagian Struktur Tubuh Anadara sp.
Gambar 3.1.5 (b) Bagian Struktur Tubuh Loligo sp.

Referensi

Dokumen terkait

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI SD Islam Darul Huda dengan menggunakan model pembelajran Group Investigation pada mata pelajaran PKn yaitu materi nilai

Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Ngadirojo, yaitu sebesar 0,557

Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan total aset bank syariah di Indonesia, penulis menggunakan konsep kuantitatif, dimana Total Aset (TA)

Koperasi ini melayani para anggotanya untuk menabung dengan mendapatkan imbalan jasa. Bagi anggota yang memerlukan dana dapat meminjam dengan memberikan jasa kepada

Bumida 1967 adalah perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang jasa asuransi kerugian (umum). Berdasarkan wawancara penulis dengan PT. Perusahaan Asuransi Umum

Pelaksanaan perlakuan kepada subjek kelas V Sekolah Dasar Manggong Kabupaten Temanggung dilaksanakan selama 6 kali pertemuan dengan menerapkan metode pembelajaran

Unit ini berlaku untuk kalibrasi dan atau standardisasi peralatan uji, mencakup menyiapkan bahan pembanding (Reference Material), melakukan kalibrasi dan atau standardisasi

Sebagian besar (> 80%) daun tanaman telah rebah. Pemanenan bawang merah sebaiknya dilakukan pada keadaan cuaca cerah. Untuk mengatasi terlukanya umbi pada saat dipanen