Company
LOGO
KONSEP DASAR KIMIA
UDARA
Zulfikar Ali As
Poltekkes Banjarmasin
KOMPOSISI UDARA BERSIH
Gass By Volume of dry air ppm
Nitrogen Oxygen Argon Carbon dioxyde Neon Helium Krypton Ozone 78,08 20,95 0,93 0,0325 0,0018 0,0005 0,0001 0,00002 325 (in 174) 18 5,24 1,14 0,2
KONSEP PENCEMARAN UDARA
PP RI No. 41/1999 ttg Pengendalian Pencemaran Udara • Udara ambien adalah udara bebas dipermukaan bumi
pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan
mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur Lingkungan hidup lainnya
• Pencemaran Udara adalah masuknya atau
dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu
udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya
PROSES PENCEMARAN UDARA
1. Gesekan (Attrition)
Dari yg sederhana seperti gesekan biola, ban mobil hingga yang kompleks seperti pemecahan partikel (sanding), pemotongan (grinding), pengeboran (drilling) dan penyemprotan (spraying).
2. Penguapan (Vaporization)
Yaitu perubahan dari fase cair ke gas baik akibat
tekanan/panas maupun secara alami. Misalnya bahan-bahan yg bersifat volatile.
3. Pembakaran (Combustion)
Terutama pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak, gas). Pembakaran dapat berlangsung
KLASIFIKASI SUMBER
PENCEMAR UDARA
1. Alam (natural source)
Kebakaran hutan, debu yg terbawa
angin, gunung berapi, serbuk sari dsb.
2. Manusia (man made source)
Industri, transportasi, pertanian,
perdagangan, pembangkit tenga listrik
dsb.
KLASIFIKASI PENCEMARAN UDARA
A. Menurut asal
1. Primary air pollution
Polutan yg menyebar dalam keadaan
seperti semula (debu, senyawa organik,
radioaktif, sulfur, nitrogen, karbon, halogen)
2. Secondary air pollution
Polutan primer yg bereaksi dengan
senyawa lain setelah keluar dari
sumbernya
B. Menurut fisik polutan 1. Particulate
- Aerosol : Partikel padat/cair yg mampu tetap
tinggal di udara karena ukurannya yg kecil (<1 µm).
Dust : Partikel padat yg berdiameter antara 0,1
-1000 µm
Fume : Partikel padat berdiameter antara 0,1
-1 µm yg dihasilkan dr proses pencairan benda padat spt Pb
- Mist : Partikel cair berdiameter >100µm
- Smoke : Partikel padat/cair berdiameter <1µm - Fog : Kondensasi uap air di udara
2. Gasses
- True Gass
Suatu zat yg keadaan fisiknya mempunyai
sifat menyebar dan menempati ruang
dimana zat itu berada.
Contoh : CO
2, SO
2, CH
4.
- Vapor
Bentuk gas dari suatu zat pada tekanan
dan suhu kamar yang umumnya
berbentuk padat dan cair.
C. Menurut susunan kimia zat 1. Inorganik
Gas/partikulat yg tdk mgd unsur karbon, atau mgd unsur karbon namun tdk berkombinasi dengan
hidrogen.
Contoh : CO, CO3, SO2, NO2.
2. Organik
Gas, vapor atau partikulat yg tersusun dari unsur karbon yg berkombinasi dengan
hidrogen dan mungkin juga dg unsur-unsur inorganik lainnya.
ATMOSFIR
- Terbentang pd ketinggian 80 s.d. 1000 km
- Suatu sistem dinamis yg mengabsorbsi
padatan, cairan dan gas.
- Menyebar dan bereaksi di antaranya dg
berbagai substansi lain maupun secara
kimia/fisika.
- Komponen gas tersebar tidak merata, 99%
pd ketinggian 50 km, sisanya 50 – 100 km.
KARAKTERISTIK LAPISAN ATMOSFIR
1. Troposphere- Lapisan terbawah
- Ketinggian 8 pd kutub dan 16 km pd ekuator
- Pencemaran udara secara luas terfokus pd lapisan ini, sedikit sekali menembus stratosphere
2. Stratosphere
- Lapisan di atas troposphere - Ketinggian 12 – 50 km
- Sedikit mgd uap air & tidak berbentuk awan
- Komposisi gas sama, kuantitas hanya 15% dari total gas di atmosfir, mgd lebih banyak ozone
• Radiasi UV melalui reaksi fotokimia memecah
mulekul O2 menjadi atom O yang sangat reaktif dan bereaksi kembali dengan O2 membentuk ozone
(oxidizing agent).
• Lapisan ozone terletak di ketinggian 15 s.d. 60 km (antara stratosphere & mesosphere).
• Konsentrasi max. 0,1 – 0,2 ppm tdp pada ketinggian 20 – 30 km.
• Berfungsi mengabsorbsi sejumlah besar sinar UV yang melaluinya melindungi biosphere dari radiasi UV yang merusak
3. Mesosphere
• Ketinggian 50 s.d. 80 km dari muka bumi • Tidak mgd uap air dan ozon, sedikit gas
4. Thermosphere
- Ketinggian ± 80 km dari muka bumi
- Gas berbentuk atom dan cenderung terpisah dlm lapisan-lapisan
- Oksigen dan Nitrogen (80 dan 115 km)
- Hidrogen dan Helium (500 km – 40.000 km)
- Konsentrasi gas semakin ke atas semakin berkurang (uap air dan ozon nihil pada 40.000 km)
5. Ionosphere
- Terletak pada lapisan mesosphere dan thermosphere - Mengandung elektron bebas dan ion-ion akibat reaksi fotokimia dari radiasi sinar UV terhadap gas nitrogen dan oksigen.
- Gradient temperatur normal di troposfer turun 1°C (± 5,4°F) setiap kenaikan 300 m (± 1000 ft) sedang di stratosphere sebaliknya
- Variasi perubahan temperatur di troposphere mempunyai efek penting
- CO2 lemah mengabsorbsi gelombang pendek radiasi ultra violet namun sangat kuat thd gelombang panjang infra red terutama dari radiasi thermal bumi
- Dampaknya : mencegah sebaran infra red ke lapisan
atmosphere yg lain membentuk selimut green house effect
- Peningkatan CO2 penyerapan meningkat refleksi ke bumi mempengaruhi semua siklus alam yg terdapat pd biosphere
PENCEMAR UDARA UTAMA
1. Oksida karbon (CO, CO
2)
2. Sulfur dan senyawa-senyawanya (SO
2, SO
3,
SO
4, H
2SO
4, H
2S)
3. Nitrogen oksida (NO, NO2)
4. Photocemical oxydant (Ozon, formaldehyde,
PAN)
5. Hydrocarbon
6. Flouride
7. Particulate (viable, nonviable, radioaktif)
8. Radioaktif
MEKANISME PENCEMARAN UDARA
Meliputi tiga hal penting yaitu: 1. Sumber
2. Pergerakan polutan 3. Penerima
Pergerakan atmosfir ditentukan oleh :
1. Meteorologi 2. Topografi
Pergerakan polutan ditentukan oleh meteorologi
PERANAN METEOROLOGI
DALAM PENCEMARAN UDARA
1. Efek dari energi matahariPenting dalam hal pemanasan udara melalui a. Radiasi
- Pemindahan panas/cahaya oleh gel. energi - Kurang berperan dalam pemanasan udara - udara tidak mengabsorbsi dan memancarkan
kembali sebagai energi panas b. Konduksi
- Lebih penting dalam hal pemanasan atmosfir - Pemindahan panas melalui kontak antara tanah
yang panas dengan molekul-molekul di atasnya c. Konveksi
- Kunci utama dalam hal pemanasan atmosfir - Pemindahan panas melalui pergerakan udara
2. Terbentuknya angin
Bumi berputar secara kontinyu terhadap matahari siang dan malam perbedaan tekanan angin. Pola hembusan angin ada yang bersifat permanen atau
musiman. Contoh :
- Angin darat pada malam hari dan angin laut pada siang hari
- Angin lembah dan angin gunung akibat pendinginan udara pada lereng gunung
- Di kota bangunan menguap dan menahan panas pada siang hari Heat Island pada malam hari
3. Suhu dan ketidakstabilan udara
- Di troposphere semakin tinggi tempatnya maka
temperatur udara makin turun dengan angka tertentu Adiabatic lapse rate. Setiap kenaikan 1000 ft
temperatur turun 5,4°F
- Jika tiap kenaikan 1000 ft temperatur turun > 5,4°F disebut Superadiabatic udara tidak stabil lebih
menguntungkan karena aliran udara cepat turun naik mempercepat penurunan konsentrasi polutan
- Jika tiap kenaikan 1000 ft temperatur turun < 5,4°F disebut Subadiabatic udara stabil
h (ft) t (°F) Normal Cerobong asap Arah polutan
HUBUNGAN KONDISI UDARA
DENGAN ARAH POLUTAN
h (ft) t (°F) Subadiabatic Normal CONING h (ft) t (°F) Superadiabatic Normal LOOPING
4. Mixing Depth
- Suatu expansi dimana udara panas naik &
bercampur dg udara yang lebih dingin di
atasnya sampai mencapai/menemukan titik
persamaan udara dan temperaturnya
- Dapat mencapai beberapa ribu ft tergantung
kondisi cuaca
- Penting utk menggambarkan batas paling
atas pencemaran polutan
5. Inversi
- Lapisan udara dingin terkurung oleh lapisan udara yang lebih panas di atasnya udara tidak bisa naik dan
bercampur.
- Berdampak negatif terhadap pola penyebaran polutan karena menghambat penyebaran polutan
- Terdiri dr subsidence inversion & ground based inversion
Arah polutan h (ft) t (°F) Inversion Normal FANNING
a. Subsidence Inversion
Terjadi di atas lapisan udara yg mendapat
pemanasan secara adiabatic.
h (ft)
t (°F) Inversion
Superadiabatic
b. Ground Based Inversion
- Biasanya terjadi pada malam hari, saat
permukaan bumi dingin udara di atasnya
juga dingin
- Makin tinggi temperatur udara makin panas
h (ft) t (°F) Inversion Normal/ superadiabatic LOFTING
h (ft) t (°F) Subsidence inversion Ground base inversion h (ft) t (°F) Inversion TRAPPING Inversion Neutral
PENGARUH TOPOGRAFI
DALAM PERGERAKAN UDARA
1. Terjadinya angin darat dan angin laut
Siang hari : angin laut
Malam hari : angin darat Laut
Udara dingin Arah Polutan Udara panas Laut Udara dingin Arah Polutan Udara panas
3. Pengaruh gunung dan lembah
Sinar matahari
Udara panas
Arah polutan Udara dingin
Sinar matahari
Udara panas Arah polutan Agak dingin