• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1

MODUL III PENGGUNAAN VISUAL DSP++ 5.0

Rosana Dewi Amelinda (13213060) Asisten : Gunawan Pratama H (13212115)

Tanggal Percobaan: 5/10/2015 EL3110-Praktikum Pengolahan Sinyal Digital

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak

Abstrak Pada praktikum Modul III ini dilakukan

pengolahan sinyal digital dengan mengunakan Visual

DSP++ 5.0 yang selanjutnya akan diproses dengan

menggunakan board Blackfin BF561EZ. Selain itu, sebagai

tools pendukung praktikum digunakan pula sebuah speaker,

serta software Audacity (untuk analisa sinyal pada domain

waktu dan frekuensi). Terdapat 3 buah percobaan yang

dilakukan, diantaranya meneruskan sinyal masukan dari

input menjadi sinyal output, meneruskan sinyal output hasil

amplifikasi sinyal input, serta melakukan konvolusi sinyal

input dengan menggunakan koefisien filter yang telah

ditentukan.

Kata kunci: Visual DSP++, Blackfin BF561EZ,

Audacity.

1. PENDAHULUAN

Pada praktikum ini mengarahkan praktikan dalam mempelajari pengolahan sinyal digital dengan menggunakan hadware blackfin BF561EZ. Pengolahan sinyal yang dilakukan berbasis software yang selanjutnya akan diimplementaskan pada board Blackfin dengan arsitektur SIMD. Pengolahan tersebut dilakukan dengan bantuan software Visual DSP++ 5.0.

Tujuan yang ingin dicapai dari percobaan Modul 3 ini antara lain :

a. Praktikan mengerti dan mampu menjelaskan fungsi-fungsi tool-tool yang terdapat pada Visual DSP++

b.

Praktikan mampu melakukan debugging dengan Visual DSP++.

2. S

TUDI

P

USTAKA

Visual DSP++

Untuk pemrograman Blackfin digunakan

software VDSP++ (VisualDSP++) versi 5.0.

Perangkat lunak ini digunakan untuk

mengembangkan proyek berisi source code

yang nantinya akan dimasukkan ke dalam

prosesor Blackfin dalam bentuk object code.

VDSP++ ini mampu untuk men-debug,

monitoring memori pada prosesor DSP serta

mampu melakukan analisis secara real time.

Terdapat

fase

dalam

penggunaan

VisualDSP++ yang ditunjukkan oleh blok

diagram pada gambar berikut :

Beberapa tool penting pada VisualDSP++ :

1. View

a. View nilai variabel pada kode:

Pada VisualDSP++ ini terdapat tool yang dapat

memperlihatkan nilai-nilai variabel pada kode.

Prosedurnya adalah sebagai berikut:

Pada Menu bar klik : View -> Debug

Windows -> Expressions

Lalu muncul tampilan sebagai berikut :

Klik pada bagian yang kosong pada

kolom Name lalu masukan nama variabel

yang hendak dicari namanya. Setelah itu,

tipe, ukuran dan nilai dari variabel

tersebut akan muncul pada kolom

lainnya. Sebagai catatan, nilai tidak

dapat dilihat apabila program sedang

dalam mode Run.

b. View grafik waktu dan frekuensi:

Pada VisualDSP++ ini terdapat tool yang dapat memperlihatkan grafik waktu dan frekuensi dari sinyal-sinyal. Prosedur:

Pada Menu bar klik : View -> Debug Windows -> Plot -> New

(2)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2Pilih Type yagn hendak ditampilkan

 Berikan judul dan nama yang sesuai untuk grafik yang hendak ditampilkan.

 Pilih variabel yang hendak ditinjau nilainya dengan menekan tombol Browse Masukan nilai Count lebih dari 0 dan pilih

tipe Data: yang bersesuaian

Tekan tombol Add pada sebelah kiri, lalu tekan tombol OK

Audacity

Audacity merupakan sebuah aplikasi pemberi efek suara. Aplikasi ini dibangun dengan pustaka WxWidgets sehingga dapat berjalan pada berbagai Operating System. Dengan menggunakan audacity, pengguna dapa mengoreksi berkas suara tertentu, atau sekedar menambahkan berbagai efek yang disediakan. Kelebihan aplikasi ini terletak pada fitur yang disediakan serta kestabilannya. Pustaka yang digunakan juga tidak terlalu banyak dan waktu tunggunya tidak terlalu lama. Sedangkan kekurangannya yaitu terletak pada interface (antar muka) yang sedikit kaku dibandingkan dengan aplikasi sejenis.

Pada praktikum ini, software audacity digunakan untuk melihat bentuk sinyal input dan output serta meliha respons frekuensinya.

3. M

ETODOLOGI

Pada percobaan 2 ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu :

1. 1 Unit computer

2. Software Visual DSP++ 5.0 3. 1 set board blackfin BF561EZ Memulai percobaan

Menyusun rangkaian

a. Percobaan meneruskan sinyal masukan dari input sbagai keluaran pada port output

b. Percobaan meneruskan sinyal keluaran sebagai hasil amplifikasi sinyal masukan Sebelum memulai percobaan, isi dan tanda

tangani lembar penggunaan meja yang tertempel pada masing-masing meja praktikum

Dihubungkan kabel plug dari sinyal masukan pada jack dari board BF551EZ pada kanal 0. Selanjutnya dihubungkan ujung lain dari kabel tersebut pada

speaker.

Dibuka proyek yang bernama Talkthrough dari kumpulan contoh program. Dibuka poyek tersebut.

Untuk melihat source code dari proyek ini, dibuka Process_data.c pada agian CoreA->SourcesFiles dari

project window.

Pada VisualDSP, proses Compile, Build dan Load dapat dilakukan bersamaan. Pada menu bar klik Project Build Project. Atau dapat pula dilakukan dengan cara menekan tombol F7 pada keyboard.

Untuk menjalankan program yang telah di-build, pada menu bar diklik Debug Run. Atau dapat pula

dilakukan dengan cara menekan tombol F5 pada keyboard.

Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran. Akan terdengar bahwa sinyal keluaran sama seperti sinyal masukan / sinyal keluaran merupakan sinyal masukan yang diteruskan saja.

(3)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3 c. Percobaan FIR dengan Circular Buffer Sederhana

d. Mengakhiri Percobaan Tetap dihubungkan kabel plug dari sinyal masukan

pada jack dari board BF561EZ pada kanal 0 serta kabel plug(male) dari sinyal keluaran pada jack dari board BF561EZ juga pada kanal 0. Dihubungkan pula

ujung lain dari kabel tersebut pada speaker.

DibBuka proyek yang bernama Talkthrough dari kumpulan contoh program. Buka proyek

Dibuka Process_data.c pada bagian CoreA SourceFiles

Amati terdapat code tertulis sebagai berikut: iChannel0LeftOut = iChannel0LeftIn: iChannel0RightOut = iChannel0RightIn;

iChannel1LeftOut = iChannel1LeftIn; iChannel1RightOut = iChannel1RightIn;

Diubah baris pertama dan kedua menjadi seperti berikut : iChannel0LeftOut = 2*iChannel0LeftIn;

iChannel0RightOut = 0.25*iChannel0RightIn;

Pada menu bar diklik Project Build Project. Atau dapat pula dilakukan dengan cara menekan tombol

F7 pada keyboard.

Untuk menjalankan program yang telah di-build, pada menu bar klik Debug Run. Atau dapat pula

dilakukan dengan cara menekan tombol F5 pada keyboard.

Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran. Dimati perubahan yang terjadi antara sinyal masukan dan keluaran baik pada kanal 0 kanan

dan kiri.

Tetap dihubungkan kabel plug dari sinyal masukan pada jack dari board BF561EZ pada kanal 0 serta kabel plug dari sinyal keluaran pada jack dari board BF561EZ juga pada kanal 0. Dihubungkan pula ujung

lain dari kabel tersebut pada speaker.

Buka proyek yang bernama Talkthrough dari kumpulan contoh program.

Buka Process_data.c pada bagian CoreA SourceFiles (dengan jalan klik tanda (+) pada tulisan CoreA dan

Source Files) dari Project window.

Ketik kode inisialisasi seperti pada modul.

Lalu pada bagian void Process_Data(void), masukan kode-kode yang ada pada modul.

Pada menu bar di klik Project -> Build Project. Untuk menjalanan program yang telah di-build, pada menu

bar di klik Debug -> run.

Dilakukan pengamatan pada sinyal masukan dan keluaran.

Sebelum keluar dati ruang praktikum, dirapikan meja praktikum dan dimatikan komuter dati jala-jala listrik.

Dimatikan MCB dimeja praktikum sebelum meninggalkan ruangan.

Diperiksa lembar penggunaan meja.

Dipastikan asisten telah menandatangani catatan percobaan kali ini pada Buku Catatan Laboratorium.

(4)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4

4. H

ASIL DAN

A

NALISIS

P

ERCOBAAN MENERUSKAN SINYAL MASUKAN DARI INPUT SEBAGAI KELUARAN PADA PORT OUTPUT

Pada percobaan 1 ini dilakukan percobaan untuk mengamati perbedaan antara sinyal input dan sinyal output setelah dilakukan filter dengan menggunakan blackfin BF561EZ. Berikut sinyal input dan output yang dihasilkan :

Gambar 1 Sinyal input domain waktu

Gambar 2 Spektrum sinyal input domain frekuensi

Gambar 3 Sinyal output domain waktu

Gambar 4 Spektrum sinyal output domain frekuensi

Hasil diatas merupakan sampling sinyal input (selama

20 detik) yang berasal fari lagu “Sleep Away” yang

ada pada PC di laboratorium. Lalu untuk pengamatan

yang lebih akurat, maka praktikan melakukan pula

percobaan untuk sinyal white noise. Hasilnya sebagai

berikut :

Gambar 5 Sinyal input domain waktu (“white noise”)

Gambar 6 Spektrum sinyal input domain frekeuensi (“white noise”)

Gambar 7 Sinyal output domain waktu (“white noise”)

Gambar 8 Spektrum sinyal output domain frekuensi (“white noise”)

Dari bentuk sinyal diatas, terlihat bahwa sinyal input

terlihat hampir identic sama dengan sinyal inputnya

baik dilihat di domain waktu maupun frekuensi.

Hanya terdapat sedikit perbedaan pada beberapa

bagian sinyal. Hal ini kemungkinan disebabkan

adanya atenuasi dar kabel audio yang digunakan serta

adanya losses selama sampling dan processing sinyal.

Hasil tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan,

karena hanya dimasukan kode yang langsung

(5)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5

meneruskan input menjadi output pada bagian

process data. Penambahan kode sebagai berikut :

iChannel0LeftOut = iChannel0LeftIn; iChannel0RightOut = iChannel0RightIn; iChannel1LeftOut = iChannel1LeftIn; iChannel1RightOut = iChannel1RightIn;

Karena hanya digunakan chanel 0 pada input dan

output, maka program akan meneruskan sinyal input

langsung menjadi sinyal output tanpa adanya

perubahan apapun. Hal ini telah sesuai dengan hasil

percobaan yang diperoleh baik pengamatan dengan

Audacity maupun dengan indra pendengaran secara

langsung.

PERCOBAAN MENERUSKAN SINYAL

KELUARAN SEBAGAI HASIL AMPLIFIKASI SINYAL MASUKAN.

Pada percobaan II ini dilakukan amplifikasi pada sinyal input untuk memperoleh sinyal output yang baru. Barikut hasil amplifikasi yang diperoleh : Gambar 9 Sinyal output hasil amplifikasi pada domain waktu

Gambar 10 Spektrum sinyal output hasil amplifikasi pada domain waktu

Gambar 11 Sinyal output hasil amplifikasi pada domain waktu (“white noise”)

Gambar 12 Spektrum sinyal output hasil amplifikasi pada domain frekuensi (“white noise”)

Pada percobaan 2 ini, dilakukan sampling pada lagu “Sleep away” dan “white noise” sebagai sinyal input. Sampling dilakukan masing-masing selama 20 detik sama seperti percobaan sebelumnya (percobaan 1)

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, dapat terlihat adanya perbedaan sinyal output yang dihasilkan dengan sinyal input (pada percobaaan 1). Hal ini dikarenakan telah dilakukan modifikasi pada kode program yang dibuat. Modifikasi program yaitu pada bagian :

iChannel0LeftOut = 2*iChannel0LeftIn; iChannel0RightOut = 0.25iChannel0RightIn; Dengan adanya modifikasi menjadi kode seperti diatas, maka akan terjadi perubahan sinyal output dimana untuk sinyal output pada speaker kanan (sinyal output atas) amplitude akan menjadi ¼ kali dari sinyal inputnya sedangkan amplitude sinyal output pada speaker kiri (sinyal bawah) akan menjadi 2 kali sinyal input.

P

ERCOBAAN

FIR

DENGAN BUFFER SEDERHANA

Pada percobaan III ini dilakukan percobaan Finite Impuls Respons (FIR) dengan menggunakan buffer sederhana. Percobaan dilakukan dengan menggunaan siyal input yang berasal dari lagu “Sleep Away” dan “White Noise”. Sampling dilakukan selama 20 detik untuk masing-masing sinyal input. Kode program yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

(6)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6 #include "Talkthrough.h"

#define BUFFERLENGTH 32

int bufferLeft[BUFFERLENGTH], bufferRight[BUFFERLENGTH]={0,0,0};

int tempLeft, tempRight = 0; int i,j=0; //Filter Coefficients (from MATLAB):

int filter[BUFFERLENGTH]={ -4.0920e+006, -4.8192e+006, -6.0388e+006,

-7.0440e+006, -6.5343e+006, -2.8071e+006, 5.9122e+006, 2.1061e+007, 4.3334e+007, 7.2381e+007, 1.0666e+008, 1.4354e+008, 1.7958e+008, 2.1099e+008, 2.3425e+008, 2.4663e+008, 2.4663e+008, 2.3425e+008, 2.1099e+008, 1.7958e+008, 1.4354e+008, 1.0666e+008, 7.2381e+007, 4.3334e+007, 2.1061e+007, 5.9122e+006, -2.8071e+006, -6.5343e+006, -7.0440e+006, -6.0388e+006, -4.8192e+006, -4.0920e+006};

void Process_Data(void) {

//channel0 //Left

//Buffering input

bufferLeft[i] = iChannel0LeftIn; //convolution with circular buffer tempLeft=0; for (j = 0; j < BUFFERLENGTH; j++) { tempLeft += (filter[j] >> 16) * (bufferLeft[(i + j) % BUFFERLENGTH] >> 15); } //Output iChannel0LeftOut = tempLeft; //Right //Buffering input bufferRight[i]= iChannel0RightIn; //convolution with circular buffer tempRight=0; for (j = 0; j < BUFFERLENGTH; j++) { tempRight += (filter[j] >> 16) * (bufferRight[(i + j) % BUFFERLENGTH] >> 15); } //Output iChannel0RightOut=tempRight; //decreasing i (circular) i=(i+BUFFERLENGTH-1)%BUFFERLENGTH; //channel1 //Left iChannel1LeftOut = iChannel1LeftIn; //right iChannel1RightOut = iChannel1RightIn; }

Dari kode diatas, menghasilkan bentuk sinyal output sebagai berikut :

Gambar 13 Sinyal output pada domain waktu

Gambar 14 Spektrum sinyal output pada domain frekuensi

Gambar 15 Sinyal output pada domain waktu

Gambar 16 Spektrum sinyal output pada domain frekuensi

Berdasarkan data diata, terlihat bahwa sinyal output yang dihasilkan berbeda jauh dengan sinyal input (percobaan 1). Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi pengolahan dengan filter FIR pada sinyal input. Dari gambar spectrum sinyal dapat dilihat bahwa filter FIR yang digunakan merupakan lowpass filter karena bentuk grafik terlihan menurun. Hal ini lebih terihat jelas saat pengamatan pada lagu “white noise” yang menunjukan bahwa spectrum mulai menurun pada frekuensi 5000 Hz kemufdian semakin kecil hingga terhenti pada frekuensi 20 kHz.

(7)

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7 Bila diamati, plot siyal pada domain waktu juga

mengalami perubahan yang disebabkan karena amplitude sinyal pada waktu tertentu merupakan superposisi dari amplitude sinyal-sinyal dengan frekuensi yang berbeda. Apabila terdapat beberapa frekuensi yang sinyalnya teratenuasi secara otomatis, hasil superposisinya akan berubah sehingga akan merubah amplitude sinyal.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada praktikum modul III Penggunaan Visual DSP++ 5.0 ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Visual DSP++ merupakan suatu program yang digunakan untuk melakukan perancangan, editing kode, build, debugging, dan melakukan analisis dari sebuah pengolahan sinyal. Visual DSP++ juga telah terintegerasi dengan board blackfin561EZ yang berperan sebagai hardware DSP.

Processor Blackfin dapat langsung meneruskan sinyal input menjadi snyal output, melakukan amplifikasi sinyal input, serta melakukan konvolusi dengan koefisien filter yang telah ditentukan. Sinyal output hasil pengolahan sinyal dapat diamati dengan beberapa cara, diantaranya dapat dengan menggunakan tools pada Visual DSP++ (yaitu view variable dan plot), dengan software external seperti Audacity, atau juga dapat diamati secara langsung dengan indra pendengaran (namun penilaian ini cenderung kualitatif).

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Mervin T Hutabarat, Praktikum Pengolahan Sinyal

Digital, Laboratorium Dasar Teknik Elektro

ITB,Bandung, 2015.

[2].

Proakis, John G. dan Dimitris G. Manolakis. 2007. Digital Signal Processing Principles, Algorithms, and Applications Fourth Edition. New Jersey, Prentice Hall

[3].

https://id.wikipedia.org/wiki/Audacity

, 4:46, 7

Oktober 2015

Gambar

Gambar  10  Spektrum  sinyal  output  hasil  amplifikasi  pada  domain waktu
Gambar 13 Sinyal output pada domain waktu

Referensi

Dokumen terkait

bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)

Dimana a sampai dengan i adalah nilai piksel pada citra input, dan rerata aras keabuan akan menjadi piksel citra output pada posisi piksel yang sama yaitu

Tabel 9 menunjukan bahwa selama proses pemotongan sapi potong menjadi karkas terdapat dua output yaitu produk utama ( main product ) dan produk sampingan ( join product ). Penelitian

Untuk mengetahui output yang sesuai dari rangkaian ini dilakukan pengukuran dengan menyambungkan bagian input yang menggunakan 2 buah saklar SPST, bagian proses yang

Proses transformasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau mengubah sejumlah masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang

Dimana a sampai dengan i adalah nilai piksel pada citra input, dan rerata aras keabuan akan menjadi piksel citra output pada posisi piksel yang sama yaitu

I/P converter adalah alat yang mengubah arus listrik 4-20 mA dari output process controller PCT 10 menjadi sinyal 3-15 psig untuk input gerakan katup kontrol pneumatik.. Pada PCT

Spesifikasi sistem berjalan tersebut terdiri dari dokumen masukan ( input ) dan dokumen keluaran ( output ) yang dilakukan oleh Unit STL dalam proses penyimpanan