• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

25 BAB 3

OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT Motive Mulia-Merah Putih Beton Plant Lippo Cikarang. PT Motive Mulia-Merah Putih Beton adalah perusahaan produsen ready mix concrete.

3.1.1 Sejarah Singkat

PT Motive Mulia-Merah Putih Beton adalah perusahaan produsen ready mix concrete. PT Motive Mulia adalah badan usaha perseroan terbatas yang didirikan pada tahun 2003. Semula PT Motive Mulia adalah perusahaan yang bergerak di bidang Transportasiasi. Namun, pada bulan Agustus tahun 2013 diakuisisi oleh PT. Cemindo Gemilang-Semen Merah Putih dengan berstatus sebagai anak perusahaan dengan nama PT.Motive Mulia-Merah Putih Beton.

a. Data Perusahaan :

Nama : PT Motive Mulia – Merah Putih Beton Alamat Kantor : 8th Floor, Ratu Plaza Office Tower

Jl. Jendral Sudirman kav. 9 Jakarta 10270 - Indonesia

Telp : (021) 727 820 89

Fax : (021) 727 820 86

Alamat Pabrik : Jl. Desa Cibatu kawasan Lippo Cikarang Cikarang,Bekasi

b. Data Supervisor Plant :

Nama : Indra Hamzah

Telp : (021) 7278 2089

HP : 0823 1130 0600

Fax : (021) 7278 2086

Email : Indra.hamzah@gandacement.com Indrahamzah16061988@yahoo.co.id

Visi : Untuk menjadi perusahaan ready mix concrete terbaik di Indonesia

Misi : Memproduksi beton yang bermutu dan ramah lingkungan dengan harga yang kompetitif dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

(2)

PT Motive Mulia-Merah Putih Beton adalah perusahaan produsen ready mix concrete. Adapun mutu beton PT Motive Mulia-Merah Putih Beton Plant Lippo Cikarang seperti :

Mutu Produk PT Motive Mulia - Merah Putih Beton

Plant Lippo Cikarang

1 B0 17 F25 2 K100 18 F30 3 K125 19 F32 4 K175 20 F35 5 K200 21 F40 6 K225 22 F42 7 K250 23 F50 8 K275 24 G25 9 K300 25 G30 10 K325 26 G40 11 K350 27 C21 12 K375 28 D15 13 K400 29 P45 14 K450 30 M13 15 K500 31 M14 16 F20 32 M15

(3)

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur Organisasi PT Motive Mulia-Merah Putih Beton

(4)

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan masing-masing bagian PT Motive Mulia-Merah Putih Beton Plant Lippo Cikarang :

a. Area Superintendent

1. Mengatur pengoperasian/kegiatan Batching Plant sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk tercapainya target penjualan.

2. Menyiapkan rencana produksi dan forecast (perkiraan) penjualan untuk Plant. 3. Mempersiapkan dan membuat laporan untung-rugi material (Profit–Loss)

setiap bulan.

4. Mentaati peraturan perusahaan dan prosedur yang berlaku untuk memastikan/menjamin tercapainya keberhasilan kegiatan Plant.

b. Plant Supervisor

1. Bertanggung jawab dan mengontrol terhadap semua aktifitas (alat, armada, karyawan, material, keuangan dll) yang terdapat di Plant.

2. Berkoordinasi dengan semua departemen terkait sehubungan dengan operasional plant (Teknikal, Transportasi, Logistik)

3. Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja semua karyawan dan lingkungan yang berada di Plant.

4. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan dana operasional petty cash dan semua pengeluaran biaya atau expenses di Plant :

5. Membuat laporan keuangan mingguan, untuk dilaporkan ke Area Manager 6. Mengontrol dan menandatangani cash reimbusment

7. Bertanggung jawab dan mengontrol mengenai program optimasi design mix (cost saving) seperti pemakaian FA (Fly Ash), batu 2/3 agar bisa dilakukan dengan baik sesuai dengan rencana dan dikoordinasikan dengan bagian Teknikal (Teknikal Manager).

8. Bertanggung jawab untuk mengontrol pemakaian dan pengeluaran solar untuk peralatan dalam Plant (Genset & Loader) serta melakukan analisa fuels comsumsion untuk dilaporkan ke Area Superintendent & Area Manager.

(5)

9. Berkoordinasi dengan Departemen Transportasi untuk operasional Truck Mixer yang dialokasikan dalam Plant (pemakaian solar)

10. Bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan/proyek terhadap semua hal yang berkaitan dengan produksi dan pengiriman beton (termasuk mutu beton yang dikoordinasikan dengan Departemen Teknikal) agar tercapai kepuasan Pelanggan.

11. Bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah komplain pengiriman/volume dalam tempo maksimal 2 X 24 jam.

12. Bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi atau hubungan baik dengan pihak-pihak luar (polisi, warga sekitar, pemda, dll), terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional plant.

13. Bertanggung jawab dan mengontrol kehadiran dan lembur karyawan, dan segera melaporkan ke pihak HRD, jika ada masalah serius yang berkaitan dengan karyawan.

14. Membuat laporan mingguan dan bulanan sesuai format yang sudah disediakan.

c. Batcher

1. Bertanggung jawab untuk mengontrol kesiapan batch plant untuk melakukan proses produksi, termasuk perawatan rutin harian.

2. Memastikan proses loading yang dilakukan akurat sesuai dengan mix design yang disediakan oleh Departemen Teknikal.

3. Melakukan loading sesuai dengan jadwal yang telah diberikan oleh bagian Skeduling (Perencanaan).

4. Mencatat dan melaporkan semua kegiatan produksi/pengiriman termasuk komplain yang disampaiakan oleh pembeli.

5. Bertanggung jawab untuk membuat laporan harian Produksi dan menyimpannya dalam arsip yang rapih.

6. Bertanggung jawab untuk menyusun doket/surat jalan dan mengirimnya ke kantor pusat setiap hari. Termasuk membuat berita acara jika ada doket/surat jalan yang batal/diganti/hilang.

(6)

d. Logistic

1. Membuat permintaan material sesuai dengan kebutuhan produksi.

2. Memastikan kondisi stok material aman untuk rencana produksi 1 minggu kedepan dengan memperhatikan ketersediaan area penyimpanan material. 3. Bertanggung jawab terhadap proses permintaan, penerimaan dan pemakaian

material beserta pelaporannya.

4. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan stock opname beserta pembuatan laporannya.

5. Bertanggung jawab untuk penyusunan surat jalan material yang dikirimkam ke bagian accounting setiap hari.

e. Operator Loader

1. Bertanggung jawab memastikan kesiapan Loader untuk mendukung proses produksi, termasuk perawatan dan pemeriksaan harian (sesuai dengan check list yang tersedia).

2. Bertanggung jawab untuk mengatur penyimpanan material di dalam plant dengan rapih.

3. Bertanggung jawab untuk memasukkan material dari area penyimpanan ke dalam material bin untuk proses produksi. Bin Material harus selalu terisi dengan material.

4. Bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan plant termasuk penanganan limbah beton dan penyiraman area plant.

f. Admin

1. Bertanggung jawab atas pembuatan/penyiapan semua laporan (kehadiran karyawan, produksi, keuangan) serta penyimpanannya dalam arsip yang rapih. 2. Bertanggung jawab untuk pengiriman semua dokumen dari plant ke kantor

pusat.

(7)

g. Cashier

1. Bertanggung jawab dalam menerima pembayaran Cash.

2. Bertanggung jawab atas pembuatan laporan penerimaan pembayaran h. Transportasi

1. Bertanggung jawab dalam mengatur para Driver

2. Bertanggung jawab dalam melakukan pendataan perjalanan setiap Truck Mixer 3. Bertanggung jawab dalam membuat laporan pemakaian solar untuk Truck

Mixer

i. Driver

1. Bertanggung jawab untuk mengantarkan produk ke customer 2. Bertanggung jawab untuk mengontrol kesiapan truck mixer

j. Helper

1. Membantu batcher dalam mengontrol kesiapan batch plant untuk proses produksi.

k. Technical

1. Bertanggung jawab dalam menjaga kualitas mutu beton

2. Bertanggung jawab dalam mengontrol raw material untuk proses produksi 3. Membuat laporan hasil kuat tekan beton, laporan pengecoran dan laporan

control variant

3.1.4 Prosedur Permintaan Material

1. Staff logistik mengecek stok material pada laporan stok material harian yang telah dibuat sebelumnya.

2. Melaporkan stok material batching plant di group BBM (BlackBerry Messenger) PT Motive Mulia – Merah Putih Beton Plant Lippo Cikarang

3. Berdasarkan laporan tersebut, Plant Supervisor melakukan permintaan material ke central operational melalui telepon.

(8)

disediakan perusahaan lalu mengirimkan ke departemen purchasing.

5. Berdasarkan PR tersebut, staff purchasing membuat Purchase Order (4 rangkap) dengan memasukan data ke dalam modul PO yang terdapat di sistem. PO tersebut lalu ditanda tangani oleh Purchasing Manager dan dikirim ke manager/direktur untuk disetujui.

6. PO yang telah disetujui lalu dikirimkan ke supplier (rangkap 1), Dept. Accounting (rangkap 2), Dept. Purchasing (rangkap 3), Central Operational (rangkap 4).

3.1.5 Prosedur Penerimaan Material

1. Setiap kendaraan yang mengirim material saat masuk ke dalam Batching Plant harus terlebih dahulu melapor ke pos security.

2. Pengemudi kendaraan pengangkut material menyerahkan Surat Jalan (SJ) pengiriman material dan menunjukkan Surat Ijin Mengemudi (SIM).

3. Petugas security memeriksa isi/muatan truk (pasir, split, screening, additive/obat) dan segel (semen,Fly Ash, solar).

4. Jika pemeriksaan awal oleh security tidak ada masalah dan pengemudi memiliki SIM sesuai dengan peraturan yang berlaku maka SJ diserahkan kepada petugas logistik. 5. Petugas logistik menerima SJ kemudian memeriksa isi/muatan truk (pasir, split,

screening, additive/obat) dan segel (semen, Fly Ash, solar).

6. Jika tidak ada masalah dalam pemeriksaan, maka petugas logistik mengambil contoh material untuk diperiksa oleh teknisi lapangan.

7. Jika hasil pemeriksaan oleh teknisi lapangan tidak masalah maka kendaraan material diperkenankan untuk masuk ke dalam plant dengan terlebih dahulu petugas security mencatat No. Polisi, Nama pengemudi, Jenis material dan Jam Masuk dalam Buku Laporan Penerimaan Material (BLPM). Pengemudi yang masuk ke dalam Batching Plant harus meninggalkan kartu identitas, menggunakan perlengkapan pengaman diri (APD) dan diberi kartu pengunjung. Jika tidak menggunakan APD dan sepatu maka kendaraan dilarang masuk.

8. Petugas logistik memerintahkan material dibongkar sesuai dengan lokasi yang telah disediakan sampai dengan habis.

9. Setelah pembongkaran selesai petugas logistik menandatangani SJ material kemudian membuatkan Tanda Terima Logistik (TTL). Setelah itu diserahkan kepada security.

(9)

10. Kendaraan pengangkut diperkenankan menuju pos security setelah pembongkaran selesai.

11. Petugas security memeriksa untuk memsatikan muatan telah dibongkar semua sampai dengan habis – untuk Fly Ash dan semen dilakukan pemeriksaaan menggunakan tongkat melalui tutup atas/ manhole.

12. Setelah memastikan muatan benar-benar sudah terbongkar habis, petugas security menandatangani & memberi stempel SJ serta TTL.

13. Pengemudi angkutan diminta untuk menandatangani TTL.

14. Setelah SJ dan TTL ditandatangani oleh semua pihak (Logistik-Security dan Pengemudi) maka berkas asli diserahkan kembali kepada pengemudi dan berkas copy disimpan oleh security. Surat identitas pengemudi dikembalikan dan pengemudi menyerahkan kembali kartu pengunjung kepada security.

15. Kendaraan pengangkut diperkenankan untuk keluar batching plant dan petugas security mencatat jam keluar serta volume material yang diterima di dalam buku Laporan Penerimaan Material.

16. Berkas SJ dan TTL oleh security diserahkan kepada petugas Logistik. 3.1.6 Prosedur Pengeluaran Material

1. Setiap material yang akan digunakan untuk proses produksi diambil dengan menggunakan loader.

2. Operator loader menempatkan material ke dalam bin (split, pasir,screening)

3. Material dari bin atau silo yang akan digunakan ditimbang sesuai dengan kebutuhan. 4. Batcher mengatur penggunaan material dengan menggunakan sistem komputer yang

nantinya akan dimasukkan ke dalam Truck Mixer.

5. Batcher membuat Surat Jalan (SJ) 5 rangkap. Rangkap 1,2,3 diberikan ke admin, rangkap 4 diberikan ke driver, rangkap 5 untuk arsip.

3.2 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penulis membutuhkan sejumlah data untuk dikelola lebih lanjut, berikut jenis data yang dibutuhkan adalah:

1. Data Primer

Data primer menurut Sekaran (2010:181) dalam bukunya yang berjudul Research Methods for Business adalah informasi yang diperoleh langsung oleh penulis dari

(10)

Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan manajer dan karyawan, membuat dokumentasi, serta observasi langsung di PT Motive Mulia-Merah Putih Beton

2. Data Sekunder

Dalam bukunya, Sekaran (2010:184) juga menjelaskan bahwa data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan melalui sumber-sumber yang telah tersedia sebelumnya atau informasi yang dikumpulkan oleh orang lain dalam penelitian sebelumnya. Data yang dikumpulkan adalah kumpulan teori-teori yang mendukung data primer, yang juga berkaitan dengan pengelolaan persediaan. Informasi yang diperoleh dapat diperoleh dari teori referensi buku, data seputar lingkungan perusahaan, dan informasi yang mendukung pokok masalah yang dibahas oleh penulis.

Untuk melakukan penelitian, penulis perlu mengumpulkan data dan informasi mengenai perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian antara lain:

1. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan penelitian secara langsung ke objek penelitian. Tujuannya adalah agar penulis dapat mengetahui keadaan perusahaan secara langsung dan aktual. Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian lapangan dengan beberapa cara, yaitu: a. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya-jawab dengan berbagai pihak yang terkait dengan masalah yang hendak diteliti. Penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara kepada berbagai pihak yang berhubungan dengan pengelolaan bahan baku.

b. Observasi (observation)

Observasi merupakan teknik pengumpulan data tanpa mengajukan pertanyaan kepada objek penelitian. Penulis dapat mengobservasi kondisi, aktivitas, dan perilaku orang-orang dalam perusahaan. Penulis mengumpulkan data dengan cara mengunjungi perusahaan dan mengamati aktivitas perusahaan secara langsung serta mengumpulkan data mengenai pelaksanaan pengelolaan persediaan bahan baku.

(11)

c. Dokumentasi (documentation)

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data tertulis seperti data keuangan, dokumen yang berkaitan dengan masalah yang hendak diteliti, dan lainnya. Penulis mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan dokumen yang berhubungan dengan pengelolaan persediaan bahan baku, data finansial, serta data persediaan bahan baku perusahaan.

2. Studi Literatur / Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data sekunder. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah, serta referensi-referensi lainnya yang mendukung proses audit terhadap masalah yang diteliti.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Mikäli ydinyrityksiksi katsottiin ne, joiden liikevaihdosta vähintään puolet tuli kalastusmatkailusta, Toimialayritykset työllisti- vät keskimäärin 1,2 henkeä,

(Persoalan yang ada dalam LKS adalah menemukan sifat sudut jika dua garis sejajar dipotong garis ketiga (garis lain) dan menggunakan sifat-sifat sudut dan garis

1) Biaya pendidikan untuk level yang ditempuh sebesar Rp1.650.000 (satu juta enam ratus lima puluh ribu rupiah) sesuai ketentuan Pimpinan Pusat.. OIAA di Kairo. Biaya itu

Sedangkan menurut mitra, permasalahan terletak pada petani karena adanya petani yang telah menerima KUPA, tetapi tidak melaksanakan pertanaman ataupun bila

Masalah yang sama terjadi di Jalan Hertasning Kota Makassar, masyarakat terutama para pengguna jalan tersebut sudah merasa resah dengan adanya para PKL yang menjadi

Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh penyandang disabilitas ketika mengalami tindak diskriminasi dalam menggunakan jasa angkutan penerbangan adalah melalui pengadilan dan

Untuk mengetahui Pengaruh secara langsung dan tidak langsung Kompetensi SDM dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada

dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat bahwa pendidikan keperawatan