334
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, “Integrasi Budaya,
Psikologi, dan Teknologi dalam Membangun Pendidikan Karakter Melalui Matematika
dan Pembelajarannya”.
ANALISIS TINGKAT KOGNITIF SISWA SMP DENGAN KEMAMPUAN
RENDAH BERDASARKAN TAKSONOMI REVISI BLOOM PADA PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA
1)Teguh Wibowo, 2)Riawan Yudi Purwoko, 3) Wiwit Hermansyah
1) Pendidikan Matematika Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo
email: teguhwibowoump@yahoo.com
2) Pendidikan Matematika Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo
email: riawanyudi@umpwr.ac.id
3) Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Purworejo
email: hermansyah.wiwit@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat
kognitif siswa berdasarkan taksonomi revisi Bloom pada pemecahan masalah matematika operasi
bentuk aljabar di SMP Negeri 2 Purworejo. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VII SMP Negeri 2 Purworejo. Subjek berjumlah 2 siswa dengan kemampuan rendah. Teknik
pengambilan subjek menggunakan purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen yang
digunakan adalah soal tes matematika, dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Pemeriksaan keabsahan data
menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman melalui
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kognitif siswa dengan kemampuan rendah berada pada tingkat C3/menerapkan
(apply).
Kata kunci:
Tingkat kognitif, Taksonomi revisi Bloom
1. PENDAHULUAN
Sesuai
dengan
Undang-Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3 tujuan
pendidikan
nasional
adalah
mengembangkan potensi siswa agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Berdasarkan tujuan pendidikan
nasional
tersebut
untuk
menjadikan
pendidikan yang bermutu maka didalam
pembelajaran mencakup 3 hal yaitu ranah
kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotor. Namun pada pelaksanaannya
ranah kognitif merupakan aspek utama
yang dikembangkan dalam pembelajaran,
sedangkan aspek afektif dan psikomotor
sebagai aspek pendukung aspek kognitif.
Ranah kognitif dapat menggambarkan
sejauh mana proses pembelajaran yang
dilakukan di kelas dapat meningkatkan
intelektual siswa. Setiap siswa memiliki
ranah kognitif yang telah berkembang
sejak
lahir.
Syah
(2015:
60)
mengungkapkan bahwa kualitas hasil
proses perkembangan manusia itu banyak
terpulang pada apa dan bagaimana ia
belajar.
Oleh
karena
itu
belajar
mempunyai peranan penting dalam proses
perkembangan siswa terutama ranah
kognitif yang berpusat pada otak.
Pencapaian kemampuan kognitif siswa
dalam proses pembelajaran dapat dilihat
dari cara siswa memecahkan suatu
permasalah yang diberikan dalam bentuk
tes. Makagiansar, dkk (dalam Sulistyorini,
2013: 22) menerjemahkan bahwa dengan
pengadaan suatu tes akan mampu
didapatkan berbagai informasi yang
sekiranya
dibutuhkan
dalam
proses
pembelajaran.
Seperti
halnya
hasil
pencapaian kognitif siswa yang dapat
terlihat dari hasil tes, dengan melihat hasil
tes yang diberikan kepada siswa seorang
guru mampu melihat kemampuan kognitif
seorang siswa dengan cara memberikan
soal tes yang telah diklasifikasikan tingkat
kognitifnya.