BAB 3
ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Analisis Situasi3.1.1Latar Belakang Perusahaan
PT. Kakada Pratama merupakan salah satu perusahaan yang berdiri pada tahun 1985 berlokasi di Jalan. Batutulis Gg Jaya Tunggal No. 3 Bogor. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam memproduksi barang jadi karet PT. Kakada Pratama mampu membuat bermacam macam barang jadi karet dengan kualitas tinggi antara lain Bantalan karet (Elastomer Rubber Bearing Pad), Expantion Joint Seal, dan Rubber Dock Fender. Ke-tiga produk tersebut merupakan produk utama yang ditawarkan oleh PT. Kakada Pratama.
Bantalan karet merupakan salah satu produk utama PT. Kakada Pratama yang memiliki fungsi untuk menampung berbagai macam pergerakan vertikal, horizontal, dan rotasi sesuai dengan berat dari struktur dan menyangga beban di sepanjang fondasi struktur jembatan, bantalan karet juga berfungsi untuk mengurangi dampak merugikan karena penyusutan dan perubahan suhu. Karena memiliki beberapa keistimewaan dalam fungsinya, dewasa ini hampir semua proyek jembatan selalu menggunakan bantalan karet.
Bantalan karet yang diproduksi oleh PT. Kakada Pratama mengacu pada salah satu standar internasional yaitu AASHTO M 251-04 dan standart nasional SNI 03-3967-2008. AASHTO merupakan singkatan dari American Association of state highway and transportation officials dan merupakan standar internasional untuk
elastomer rubber bearing pad. Sedangkan SNI 3967:2008 merupakan singkatan dari Standar Nasional Indonesia yang membahas tentang spesifikasi bantalan elastomer
tipe polos dan tipe berlapis untuk perletakan jembatan. Dengan adanya sertifikasi maka pelanggan dapat lebih percaya dengan kualitas produk PT. Kakada Pratama.
Sertifikasi yang dilakukan PT. Kakada Pratama untuk menjamin mutu hasil produksi dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Jembatan dan Prasarana Jalan di Jl. AH Nasution Ujung Berung Bandung serta, Balai Pemukiman Bandung, untuk pengujian bahan dilakukan di Balai Penelitian Perkebunan Karet Jalan Salak Bogor. Pembiayaan untuk melakukan pengujian biasanya ditanggung oleh pelanggan. Pengujian tersebut dilakukan oleh PT. Kakada Pratama dengan disaksikan pelanggan, dimana hasil dari pengujian berupa sertifikat yang selanjutnya akan diberikan kepada pelanggan.
PT. Kakada Pratama memasarkan produknya di beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Lampung, Bandung, dan lainnya. Pemasaran PT. Kakada Pratama berfokus pada perusahaan yang bergerak di jasa konstruksi, dikarenakan produk yang ditawarkan memang untuk kebutuhan konstruksi terutama pada pembangunan jembatan, jalanan, dan dermaga. Pada tahun 2011 lalu PT. Kakada Pratama mulai menggunakan e-marketing dengan mendaftarkan perusahaannya ke situs dagang yang dapat diakses melalui http://www.dinomarket.com/PasarDino/kakada-pratama dan http://kakada-pratama.indonetwork.net. PT. Kakada Pratama juga menerima kustomisasi barang jadi karet seperti bantalan kompor, sol sepati, atau sparepart kecil untuk otomotif. Pemesenan produk kustom sebelumnya harus menggunakan kontrak dengan pelanggan. PT. Kakada Pratama termasuk perusahaan yang bergerak dalam bisnis B2B (Business to Business). Dimana penjualan yang dilakukan lebih banyak ditujukan pada perusahaan manufaktur lain atau untuk dijual kembali.
3.1.2Struktur Organisasi PT. Kakada Pratama
Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional PT. Kakada Pratama memiliki struktur organisasi fungsional dimana pengelompokan kerja dibagi berdasar fungsinya. PT. Kakada Pratama dipimpin oleh seorang Komisaris. Seorang Komisaris membawahi seorang Direktur Utama. Direktur Utama membawahi 4 manajer yaitu : manajer bagian pemasaran, manajer bagian pabrik, manajer keuangan, dan manajer personalia. Berikut struktur organisasi PT. Kakada Pratama tertera pada gambar 3.1:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Kakada Pratama Sumber : PT. Kakada Pratama tahun 2013
3.1.3Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi Tugas, tanggung jawab dan wewenang : 1. Komisaris
Tugas dari Komisaris adalah merumuskan tujuan serta misi jangka panjang maupun pendek dari perusahaan, dan menentukan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Seorang komisaris memiliki wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan dari kebijakan tersebut.
2. Direktur Utama
Tugas dari Direktur PT. Kakada Pratama adalah menentukan dan menetapkan strategi, tujuan utama, dan kebijaksanaan pengembangan usaha. Direktur Utama bertanggung jawab terhadap Komisaris dalam pengambilan keputusan untuk mencapai sasaran yang ditentukan
3. Sekretaris
Tugas dari Sekretaris adalah membantu direktur dalam mengelola laporan secara rutin dan berkala. Sekretaris bertanggung jawab dalam mengelola dan mengatur pusat dokumentasi surat menyurat perusahaan.
4. Manajer Personalia
Tugas dari Manajer Personalia adalah mengatur, menghitung, dan memberikan gaji kepada karyawan serta membuat laporan karyawan serta gaji untuk direktur utama. Manajer Personalia bertanggung jawab dalam merekrut pegawai dan memiliki wewenang atas staff personalia.
Tugas dari Manajer Pabrik adalah mengatur dan mengawasi segala kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas di pabrik, Manajer Pabrik memiliki wewenang dalam mengatur supervisornya. Manajer Pabrik bertanggung jawab dalam segala kegiatan yang berhubungan dengan pabrik.
6. Manajer Pemasaran
Tugas dari Manajer Pemasaran adalah menentukan strategi pemasaran, bertanggung jawab dalam memenuhi target penjualan dan menciptakan brand image perusahaan. Manajer pemasaran memiliki wewenang dalam mengatur kepala dan staff pemasarannya.
7. Manajer Keuangan
Tugas dari Manajer Keuangan adalah membukukan seluruh pengeluaran dan pemasukan perusahaan, serta membuat laporan kelayakan produk berdasarkan hasil sertifikasi produk, Manajer Keuangan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan administrasi perpajakan untuk mendukung penyetoran dan pelaporan pajak, dan memiliki wewenang atas kepala dan staff keuangan.
8. Kepala Pemasaran
Tugas dari Kepala Pemasaran adalah melayani penawaran dan permintaan, serta bertanggung jawab dalam melaporkan status produksi ke pelanggan. Kepala Pemasaran memiliki wewenang atas staffnya.
9. Kepala Penjualan
Tugas dari Kepala Penjualan adalah melakukan proses penghitungan biaya dari permintaan yang masuk, bertanggung jawab dalam laporan penjualan untuk
Manajer Pemasaran dan membuat surat order. Kepala Penjualan memiliki wewenang atas staffnya.
10.Kepala Akuntan
Tugas dari Kepala Akuntan adalah membuat laporan invoice, dan saldo persediaan, serta bertanggung jawab dalam laporan yang telah dibuat kepada Manajer Keuangan. Kepala Akuntan memiliki wewenang atas staffnya.
11.Kepala Keuangan
Tugas dari Kepala Keuangan adalah mencatat dan mempersiapkan penagihan atau pembayaran kepada pelanggan, Kepala Keuangan bertanggung jawab atas laporan rutin ke Manajer Keuangan. Kepala Keuangan memiliki wewenang atas staffnya.
12.Kepala Pembelian
Tugas dari Kepala Pembelian adalah membuat surat pembelian bahan baku, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan pembelian bahan baku dan material yang dibutuhkan dalam proses produksi. Kepala Pembelian memiliki wewenang atas staffnya.
13.Supervisor Gudang
Tugas dari Supervisor Gudang adalah membuat laporan dari pemasukan serta pengeluaran material atau produk dari gudang, dan bertanggung jawab atas pengawasan kerja yang dilakukan oleh pekerjanya. Supervisor Gudang memiliki wewenang atas staffnya.
Tugas dari Supervisor Produksi compound adalah membuat laporan dari hasil produksi compound, dan bertanggung jawab atas pengawasan kerja yang dilakukan oleh para pekerjanya.
15.Supervisor Produksi Barang Jadi Karet
Tugas dari Supervisor Produksi barang jadi karet adalah membuat laporan dari hasil produksi barang jadi karet, dan bertanggung jawab atas pengawasan kerja yang dilakukan oleh para pekerjanya.
16.Kepala Gudang
Tugas dari Kepala Gudang adalah melakukan Melakukan pencatatan atas seluruh pengeluaran dan pemasukan barang atau material dari gudang, dan bertanggung jawab dalam pengurusan sertifikasi uji karet. Kepala Gudang memimpin bagian gudang dan bertanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukan barang dan material dari gudang.
17.Kepala Produksi Compound
Kepala Produksi compound bertugas untuk membuat surat pengambilan bahan baku compound, merencanakan, mengatur dan mengendalikan kegiatan produksi compound untuk memenuhi kebutuhan dari bagian produksi barang jadi karet. Dan bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana fisik dan peralatan untuk kelancaran proses produksi compound.
18.Kepala Produksi Barang Jadi Karet
Kepala Produksi barang jadi karet bertugas dalam membuat pengambilan bahan baku barang jadi karet, merencanakan, mengatur dan mengendallikan kegiatan produksi barang untuk memenuhi permintaan pelanggan terutama dalam hal waktu
dan kualitas kerja. Dan bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana fisik dan peralatan untuk kelancaran proses produksi barang jadi karet.
3.1.4Analisis 5 Kekuatan Bersaing Porter
Terdapat 5 kekuatan kompetitif porter untuk menganalisis persaingan bisnis, yang akan dijabarkan pada gambar 3.2:
Gambar 3.2 Lima Kekuatan Bersaing Porter Sumber : Hasil Wawancara
3.1.4.1 Persaingan Industri Sejenis
Terdapat 2 pesaing utama PT. Kakada Pratama yang bergerak di Industri pengolahan karet terutama dalam memproduksi Elastomer rubber bearing pad, Rubber dock fender, dan produk produk lainnya berbahan dasar karet seperti
bantalan rel kereta atau penghubung jalan. Ke-tiga pesaing utama tersebut merupakan supplier produk karet resmi berbadan hukum dan telah diakui
pemerintah, dan setiap perusahaan memiliki berbagai konsumen tetap yang bergerak di bidang konstruksi. Salah satu dari ke-empat perusahaan besar tersebut adalah PT. Kakada Pratama, dimana ke tiga perusahaan lain adalah sebagai berikut :
• PT. Indorubber : Keunggulan yang dimiliki oleh PT. Indorubber adalah memiliki media pemasaran berbasis website yang dapat diakses melalui URL www.indorubber.com , dan juga tergabung dalam website dagang
www.indonetwork.co.id/pt_indo_rubber_Corp. PT. Indorubber berlokasi di Jalan RS. Fatmawati dan memiliki pangsa pasar yang cukup besar terutama di daerah Jakarta, dan merupakan supplier karet tetap dari PT. Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
• PT. Kemenangan : Keunggulan yang dimiliki oleh PT. Kemenangan adalah memiliki media pemasaran internet seperti www.kemenangan.co.id, dan juga tergabung dalam website dagang www.pt-kemenangan.indonetwork.co.id , PT. Kemenangan berdiri pada tahun 1954 berlokasi di Jakarta Pusat, memiliki sertifikasi ISO, SNI, KADIN, dan APINDO. Sistem informasi yang dimiliki PT. Kemenangan lebih baik dibandingkan pesaing lainnya. PT. Kemenangan memiliki pangsa pasar di daerah perkotaan Jakarta Pusat- Glodok.
• PT. Samudera Luas Paramacitra : Berdiri pada tahun 1936 yang awalnya merupakan perusahaan minyak tanah dan berubah pada 1955 menjadi industri karet. Berlokasi di Cirebon-Tegal, PT. Samudera Luas Paramacitra disingkat Niri Rubber memiliki beberapa produk seperti marine fender, automotive part, bearing pad, expansion joint, dan mooring (besi metal), sertifikasi yang
dimiliki Niri Rubber juga termasuk lengkap yaitu ISO 9001 untuk manajemen mutu dan SNI. PT. Samudera Luas Paramacitra memiliki media
pemasaran facebook, twitter, indonetwork, dan website yang dapat diakses melalui URL : http://www.niri-rubber.com.
3.1.4.2 Ancaman Pendatang Baru
Masuknya pesaing baru dalam Industri karet tidak tergolong sulit dikarenakan modal yang dibutuhkan untuk mengelola karet tergolong tidak besar, sehingga membuat skala pendapatan yang didapat tidak terlalu besar. Disamping itu juga dalam pengelolaan karet dibutuhkan kemampuan dan ketrampilan yang tinggi dan hanya bisa didapat dari pengalaman yang cukup lama.
- CV. Gada Bina Usaha : Beroperasi pada awal tahun 2010 dan berlokasi di daerah Malang. Memiliki media pemasaran internet dengan Search Engine Optimizer yang cukup baik melalui berbagai macam URL (http 7).
- CV. Sekar Wangi : Didirikan pada tahun 1992 dan berlokasi di daerah Sidoarjo Jawa Timur. CV. Sekar Wangi merupakan perusahaan
manufaktur karet yang spesialis dalam produk rubber fender, rubber roll, dan splecing (penyambungan). Memiliki website yang beralamat (http 8) dan akun twitter @SekarWangi_Rbbr sebagai media pemasarannya.
3.1.4.3 Ancaman Produk Subtitusi
Produk utama yang dihasilkan oleh ke-empat perusahaan besar diatas adalah Elastomer rubber bearing pad yang biasanya digunakan sebagai bantalan jembatan
atau jalan. Dan untuk memproduksinya dibutuhkan campuran kimia khusus yang masing masing perusahaan memiliki cara berbeda dalam menanganinya. Elastomer rubber bearing pad memiliki bahan dasar karet dan plat baja, memiliki ketahanan
sekitar 20 tahun dan kisaran harga Rp 2-3 Juta.
Pada saat ini terdapat 2 produk subtitusi untuk Elastomer rubber bearing pad, yaitu bearing pot dan steel Bearing dimana bearing pot memiliki struktur berbahan
dasar karet padat dan logam. Bearing pot memiliki ketahanan yang lebih lama yakni diatas 50 Tahun dengan kisaran harga Rp 3-6 Juta. Sedangkan Steel bearing memiliki struktur berbahan dasar karet, teflon, dan lapisan besi baja. Steel bearing memiliki ketahanan lebih dari 100 Tahun dengan kisaran harga Rp 17-20 Juta. Bearing pot dan Steel bearing saat ini merupakan produk impor dikarenakan
manufaktur di Indonesia belum ada yang dapat memproduksinya.
3.1.4.4 Kekuatan Tawar Menawar Supplier
Pemasok merupakan salah satu elemen penting dalam persaingan. Kekuatan tawar menawar pemasok mempengaruhi proses produksi, dan biaya. PT. Kakada Pratama telah berdiri selama 28 tahun sehingga memiliki relasi yang cukup lama dan kuat dengan pemasok-pemasok nya. Terdapat beberapa pemasok tetap yang digunakan PT. Kakada Pratama, namun jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan seperti stok habis maka PT. Kakada Pratama juga memiliki pemasok alternatif. Berikut beberapa pemasok tetap PT. Kakada Pratama :
- PT. Bumi Indah Jakarta : Merupakan pemasok tetap PT. Kakada Pratama dalam menyediakan plat besi sebagai bahan dasar produk seperti Elastomer rubber bearing pad.
- PT. Mandiri Biokimia : Merupakan pemasok tetap dalam menyediakan bahan kimia sebagai campuran pengolahan karet.
- PT. Sumber Plastik : Merupakan pemasok tetap dalam penyediaan plastik sebagai pembungkus produk, dimana plastik yang digunakan bermacam macam sesuai dengan ukuran produk.
- PT. Chemifia Jaya Utama : Merupakan pemasok tetap dalam penyediaan chemlok yang merupakan bahan kimia dalam produksi pengelohan karet.
- CV. Korimas Indonesia : Merupakan pemasok alternatif PT. Kakada Pratama dalam menyediakan rubber compound.
- Petani Karet : Merupakan pemasok karet mentah untuk diolah kemudian menjadi rubber compound. Pemasok karet mentah PT. Kakada Pratama berasal dari berbagai macam lokasi seperti sunter.
3.1.4.5 Kekuatan Tawar Menawar Konsumen
Ke-tiga pesaing utama PT. Kakada Pratama memiliki kemampuan yang bisa dikatakan sama dalam hal layanan, kualitas, kuantitas, dan harga produk yang sama. Sehingga konsumen memiliki kekuatan tawar menawar yang kuat dikarenakan pelanggan mendapatkan kebebasan untuk memilih dan mendapatkan industri yang mampu memenuhi permintaan pelanggan.
Layanan yang diberikan PT. Kakada Pratama antara lain adalah garansi pergantian barang jika diperlukan, pengetesan produk sebelum dikirim untuk menjaga kualitas, konsultasi spesifikasi produk karet, dan pelayanan ke pelanggan dalam bentuk follow up melalui e-mail atau by phone.
Sampai saat ini PT. Kakada Pratama memiliki beberapa pelanggan yang kebanyakan bergerak di jasa konstruksi dan telah mengerjakan lebih dari 106 proyek atau pesanan bearing pad, dan lebih dari 50 proyek atau pesanan dock fender. PT. Kakada Pratama memiliki pelanggan baik swasta seperti PT. Hutama Karya, PT. BUKAKA, PT. Nindya Karya, PT. Adhi Karya, PT. Wijaya Karya, PT. Waskita Karya, PT. Waagner Biro, PT. Manunggal Pratama, ataupun dari dinas pekerjaan umum pemerintah seperti Dinas PU Kabupaten Bogor, Dinas PU Cibinong, dan Bina Marga. Dengan pengalaman PT. Kakada Pratama yang terbilang cukup banyak membuat PT. Kakada Pratama menjadi terpercaya dalam memproduksi barang jadi karet.
Dengan analisis 5 kekuatan kompetetif porter maka dapat disimpulkan bahwa PT. Kakada Pratama memiliki prospek yang cerah dalam industrinya karena memiliki internal yang kuat dari segi pemasok, kualitas produk, dan pengalamannya, namun PT. Kakada Pratama memiliki pemasaran yang terbilang kurang agresif dibandingkan dengan pesaingnya, karena PT. Kakada Pratama saat ini masih menggunakan metode pemasaran secara tradisional dimana hal tersebut dapat ditingkatkan lagi dengan penerapan e-marketing agar PT. Kakada Pratama memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
3.1.5Analisis SWOT 3.1.5.1 Kekuatan
• Berpengalaman selama 28 Tahun menjadi manufaktur karet.
PT. Kakada Pratama telah menjadi manufaktur karet sejak tahun 1985, dan merupakan salah satu perusahaan manufaktur karet tertua di Indonesia. PT Kakada Pratama merupakan perusahaan yang pertama kali dapat memproduksi Elastomer rubber bearing pad di Indonesia. Seiring dengan waktu PT. Kakada Pratama juga
memiliki jumlah konsumen yang banyak dimana hal tersebut mempermudah PT. Kakada Pratama dalam membuat pelanggan baru menjadi percaya dengan pelayanan yang diberikan PT. Kakada Pratama.
• Adanya kerjasama dan hubungan yang baik dengan rekan bisnis.
Pemasok : PT. Kakada Pratama memiliki banyak pemasok yang telah terdata untuk mendukung sistem pengadaan barang nya, terdapat beberapa pemasok yang telah lama berhubungan dengan PT Kakada Pratama yang bisa dibilang telah memiliki relasi yang kuat.
Pelanggan : PT. Kakada Pratama memiliki beberapa pelanggan dari perusahaan konstruksi, Dinas Pekerja Umum, dan terkadang individual sebagai intermediaries. Hubungan PT. Kakada Pratama dengan beberapa konsumen tetap
yang sudah terbilang cukup besar di bidangnya seperti PT. Wagner Biro Indonesia, PT. BUKAKA, PT. Bakrie Construction dan PT. Wijaya Karya.
• Memiliki produk dengan kualitas yang terjamin
Terdapat beberapa prosedur dalam pengiriman produk ke pelanggan, salah satu nya adalah uji kelayakan barang yang di cek secara labotarium, agar produk yang dikirim ke pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan aman dipakai. Selain didukung oleh pengalaman, produk PT. Kakada Pratama juga dinilai berkualitas karena telah memiliki standart internasional yaitu American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) dan standar nasional yaitu SNI
03-3967-2008, racikan kimia yang terjaga turun temurun, dan digunakan juga beberapa rumus peracikan standart dari labotarium. PT Kakada Pratama juga pernah menerima Piagam upakarti pada periode Presiden Soeharto menjabat, sebagai penghargaan tertinggi pemerintah kepada perusahaan dan individu dalam bidang industri. Dengan produk yang berkualitas PT. Kakada Pratama dapat bertahan selama 28 tahun dan memiliki pelanggan yang setia.
• Peralatan dan mesin yang cukup lengkap
Terdapat 15 jenis mesin yang digunakan PT. Kakada Pratama untuk mengelola bahan setengah jadi karet menjadi barang jadi karet dan mesin-mesin lainnya yang digunakan untuk mendukung jalannya produksi, berikut data mesin yang dimiliki PT. Kakada Pratama tertera pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Daftar Mesin PT. Kakada Pratama
No. Tipe Kapasitas Jumlah
1 Mesin Giling Karet 50 PK 2 Unit
2 Mesin Genset 10 KVA 1 Unit
3 Mesin Potong Karet 1 Unit
4 Mesin Plong 1 Unit
5 Mesin Pon 1 Unit
6 Mesin Bubut
4,5 Kw 1000
mm 1 Unit
7 Mesin Bor 2 PK 30 mm 1 Unit
8 Mesin Gergaji 180 mm 1 Unit
9 Mesin Las 9,7 Kw 1 Unit
10 Mesin Pres Karet 250 Ton 1 Unit
11 Mesin Pres Karet 60 Ton 3 Unit
12 Compression Moulding Pres 40 Ton 1 Unit 13 Plate Fulcanicing Press 360 Ton 1 Unit
14 Stoom Ketel 40 Kg/cm² 1 Unit
15 Genset 50 KVA 2 Unit
16 PLN 105 KVA 1 Unit
Sumber : Data dari perusahaan
Dengan lini mesin yang cukup lengkap terdapat keuntungan yang dimiliki oleh PT. Kakada Pratama yaitu dapat memproduksi barang jadi karet yang bermacam-macam jenis, tipe, dan ukuran sehingga dapat sesuai dengan keinginan pelanggan.
• Memiliki karyawan pabrik dengan keahlian dan pengalaman yang dapat diandalkan.
Pabrik PT. Kakada Pratama yang telah berdiri selama 28 tahun telah menjadi tempat bekerja bagi sebagian orang terutama penduduk setempat. Pada saat ini terdapat 67 Karyawan dimana 42 orang karyawan yang bekerja di pabrik, yang beberapa diantara nya telah bekerja selama kurang lebih 5-10 tahun. Karyawan pabrik baru juga sebelumnya akan dilatih kemampuan operasionalnya oleh masing masing kepala produk yang bersangkutan. Dengan pengalaman tersebut PT. Kakada Pratama sangat dapat dipercaya oleh pelanggan yang ingin memesan produk kustom atau produk dengan spesifikasi yang berbeda.
• Persediaan cetakan yang dapat digunakan untuk produksi berjumlah tinggi
Cetakan merupakan bagian yang penting dalam memproduksi barang jadi karet, karena proses dalam membentuk produk dibutuhkan cetakan yang terbuat dari besi baja. Setiap cetakan memiliki bentuk atau ukuran yang berbeda bergantung pada spesifikasi produk yang ingin dibuat. Pembuatan cetakan sendiri biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu, namun jika sudah selesai dipakai cetakan tersebut dapat disimpan dan dipakai kembali untuk spesifikasi produk yang sama.
PT. Kakada Pratama merupakan perusahaan yang sudah 28 tahun berdiri dan telah mengerjakan kurang lebih 100 proyek untuk membuat Elastomer Rubber Bearing Pad, dan kurang lebih 50 proyek untuk membuat rubber dock fender.
Dengan banyaknya proyek yang selama ini PT. Kakada Pratama telah jalankan maka produk yang dipesan dapat berbeda beda spesifikasinya yang berarti berbeda cetakan juga. Seluruh cetakan yang dibuat PT. Kakada Pratama telah disimpan dengan baik di gudang dan siap untuk dipakai jika dibutuhkan. Hal tersebut membuat biaya untuk
membuat cetakan dapat berkurang sehingga keuntungan yang didapat dapat dimaksimalkan.
• Memiliki reputasi yang baik di industri pengolahan karet.
Pengalaman bekerja PT. Kakada Pratama dapat terbilang cukup banyak yaitu kurang lebih 100 proyek untuk membuat Elastomer Rubber Bearing Pad, dan kurang lebih 50 proyek untuk membuat rubber dock fender. Semua proyek yang dikerjakan oleh PT. Kakada Pratama kebanyakan dipesan oleh pelanggan yang sama atau bisa dibilang merupakan pelanggan tetap PT. Kakada Pratama yang setia. Beberapa pelanggan tetap PT. Kakada Pratama seperti PT. Hutama Karya, PT. Waagner Biro, PT. Wijaya Karya, PT. BUKAKA merupakan perusahaan swasta yang bergerak di jasa konstruksi, namun PT. Kakada Pratama juga telah dipercaya oleh pemerintah terlihat dari pelanggan tetap nya seperti Bina Marga, dan Dinas Pekerjaan Umum Bogor. Reputasi PT. Kakada Pratama dapat terbilang baik terlihat dari banyaknya pelanggan tetap dan bertahannya PT. Kakada Pratama selama 28 tahun ini.
3.1.5.2 Kelemahan
• Metode pemasaran yang dilakukan oleh PT Kakada Pratama masih bersifat tradisional
Pemasaran dilakukan secara tradisional atau konvensional yaitu dilakukan dengan melakukan direct marketing, dan sales promotion. Dimana pelanggan yang ingin memesan produk harus mendatangi kantor atau melalui telepon untuk mencari informasi dan melakukan negoisasi, setelah itu bagian pemasaran PT. Kakada Pratama akan memberikan katalog spesifikasi produk dengan menggunakan hardcopy atau email. Dilihat dari perkembangan teknologi, PT. Kakada Pratama
dirasa kurang memanfaatkan teknologi dalam mendukung aktivitas bisnisnya. Teknologi yang saat ini sudah banyak dipakai oleh perusahaan yaitu dengan memanfaatkan website sebagai media pemasaran, merupakan salah satu alternatif yang dapat dipakai oleh PT. Kakada Pratama dalam mendukung aktivitas pemasarannya.
• Penggunaan mesin yang belum maksimal
PT. Kakada Pratama memiliki lini mesin yang lengkap namun pemesanan pelanggan kurang variatif sehingga membuat hanya beberapa mesin saja yang aktif. Mesin pres karet merupakan mesin yang fungsi nya sama namun memiliki kapasitas yang berbeda-beda misalkan, terdapat 2 pelanggan yang memesan masing masing 5 Elastomer Rubber Bearing Pad dengan ukuran-A, hal tersebut membuat hanya beberapa mesin saja yang bekerja yaitu mesin yang memiliki kapasitas ukuran-A atau yang lebih dari ukuran-A. Hal tersebut membuat keuntungan yang didapat oleh PT. Kakada Pratama menjadi tidak maksimal.
• Informasi yang dimiliki oleh perusahaan masih belum terhubung dengan masing-masing divisi bagian.
Pencatatan dan notifikasi produksi pesanan yang dilakukan PT. Kakada Pratama pada saat ini menggunakan papan tulis putih (whiteboard) yang diletakan di gedung produksi dan ditulis secara manual oleh bagian pemasaran, hal tersebut dilakukan setelah pelanggan memberikan spesifikasi produk yang dipesan. Terjadi beberapa masalah dalam notifikasi produksi tersebut, yaitu jika terdapat tambahan atau perubahan dalam spesifikasi produk yang dipesan pelanggan maka papan dashboard harus diganti sehingga dapat menimbulkan resiko terjadinya human error
seperti salah memasukan notifikasi, tulisan yang kurang jelas, atau lupa memasukan notifikasi.
• Kurangnya kinerja agen pemasaran dalam mendukung pemasaran.
Tugas agen pemasaran PT. Kakada Pratama saat ini adalah melakukan tindak lanjut ke pelanggan tetap atau pelanggan yang melakukan repeat order. Tindak lanjut yang dilakukan seperti mengirimkan katalog spesifikasi produk yang terbaru, faktur, dan jasa konsultasi terkait produk. Karena itu tugas yang dilakukan agen pemasaran dirasa kurang mendukung pemasaran karena agen pemasaran PT. Kakada Pratama kesulitan dalam mencari pelanggan baru dan memberikan informasi agar pelanggan dapat mempercayai perusahaan.
• Belum memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal.
PT. Kakada Pratama saat ini memiliki 25 komputer yang tersebar ke seluruh divisi nya. Beberapa komputer tersambung ke jaringan internet, dan dipakai untuk melihat, mengirim email, dan browsing internet untuk mencari informasi seputar industri karet. Sedangkan komputer yang tidak terhubung dengan internet biasanya digunakan untuk mengetik atau membuat power point dengan aplikasi microsoft office, aplikasi perhitungan pajak, dan editing gambar. Penggunaan teknologi atau
sistem informasi pada PT. Kakada Pratama belum maksimal karena hanya digunakan sebatas keperluan dasar seperti mengetik, email, dan browsing, hal tersebut dapat ditingkatkan dengan menerapkan teknologi atau sistem informasi seperti aplikasi e-marketing, e-customer relationship management, atau e-supply chain management.
Elastomer rubber bearing pad yang telah selesai diproduksi oleh PT. Kakada
Pratama akan dikirim ke Pusat Penelitian dan Pengembangan Jembatan dan Prasarana Jalan yang berlokasi di Bandung untuk dilakukan pengetesan, dimana biaya pengiriman dan pengujian produk ditanggung oleh pelanggan. Hal ini dilakukan karena PT. Kakada Pratama belum memiliki alat tes untuk produk. Dengan adanya alat tes produk maka PT. Kakada Pratama dapat memotong biaya yang ditanggung pelanggan atau mengambil keuntungan dari biaya pengujian, namun kendala untuk membeli alat tes tersebut adalah harganya yang cukup mahal.
• Sering terjadi kesalahan dengan laporan yang dibuat oleh karyawan
Sistem laporan yang berjalan pada PT. Kakada Pratama saat ini masih menggunakan proses manual, dimana pencatatan dilakukan dengan mencatat di buku jurnal, lalu data dimasukan ke dalam microsot access atau microsoft excel untuk selanjutnya dilakukan rekapitulasi, perhitungan dan dicetak menjadi laporan. Proses tersebut memiliki resiko terjadinya human error seperti lupa melakukan pencatatan atau salah melakukan penulisan.
• Adanya jabatan yang harus dirangkap oleh satu karyawan
PT. Kakada Pratama memiliki supervisor gudang namun tidak memiliki karyawan khusus yang mengurus kontrol kualitas barang jadi yang akan diuji, karena itu bagian gudang pada saat ini merangkap tugas nya sebagai kontrol kualitas ketika barang masuk. Hal tersebut membuat karyawan bagian gudang menjadi tidak fokus dalam melakukan pekerjaan utamanya dan menjadi rentan untuk berbuat salah. Penambahan bagian kontrol kualitas di bagian produksi atau di bagian gudang dapat dilakukan sebagai salah satu solusinya.
3.1.5.3 Peluang
• Perkembangan lini produk dan mesin industri masih sangat luas
Spesifikasi produk yang dimiliki PT. Kakada Pratama memiliki banyak variasi dan akan terus bertambah. Perkembangan mesin industri bersifat meningkatkan efesiensi dan menurunkan biaya. Pada saat ini mesin yang digunakan PT. Kakada Pratama menggunakan tenaga uap dan membutuhkan beberapa waktu untuk mengumpulkan uap agar mesin menjadi panas sebelum dapat digunakan. Mesin tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengganti tenaga uap menjadi bertenaga listrik.
• Pengguna Internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Tabel 3.2 Populasi Pengguna Internet
Populasi Pengguna Internet Dunia 7,017,846,922 (Thn 2012) 2,405,518,376 Asia 3,922,066,987 (Thn 2012) 1,076,681,059 (30 Juni 2012) Indonesia 245,613,043 (Thn 2011) 248,645,008 (Thn 2012) 39,600,000 (Thn 2011) 63,000,000 (Thn 2012) Sumber : http 3
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia yang tertera pada tabel 3.2, maka peluang dalam melakukan pemasaran secara online juga akan meningkat. Dan juga beberapa saat ini banyak pesanan yang dilakukan oleh konsumen kepada PT. Kakada Pratama menggunakan media internet atau email untuk mengirim spesifikasi produk dan rincian lainnya.
• Meningkatnya penggunaan karet
Berdasarkan data pada gambar 3.3 terlihat bahwa perkembangan produk berbahan dasar karet di dunia terus meningkat dari tahun 2012 sampai dengan 2013. Sedangkan di Indonesia sendiri pertumbuhan produk berbahan karet pada tahun 2010 meningkat dibandingkan pada tahun 2006 (tabel 3.3). Melihat dari data-data tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa variasi produk yang menggunakan karet terus meningkat seiring dengan pertumbuhan manufaktur produk karet jadi.
Gambar 3.3 Indeks Pertumbuhan Produk Berbahan Karet Dunia Sumber : http 9
Tabel 3.3 Indeks Pertumbuhan Produk Berbahan Karet Indonesia
Production Indices of Large and Medium Manufacturing by 2 Digit ISIC, 2007-2010 (2000=100)
Description Average 2006 Average 2007 Average 2008 Average 2009 Average 2010
Rubber and Plastics Products 117.66 102.97 112.12 115.50 118.17 Sumber: http 10
• Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang terus menerus dan dapat mempermudah aktivitas bisnis perusahaan.
Penerapan teknologi dan sistem informasi sudah semakin maju dan banyak perusahaan telah menggunakannya untuk mempermudah aktivitas bisnis. Teknologi dan sistem informasi dapat mempermudah hampir seluruh cakupan aktivitas bisnis perusahaan seperti rantai pasokan, pemasaran, produksi, gudang, keuangan, dan
lain-lain. Penerapan teknologi dan sistem informasi lebih lanjut dapat meningkatkan daya saing perusahaan.
• Tingkat permintaan konsumen yang tinggi dan terus meningkat
Permintaan konsumen akan produk karet sebagai bahan konstruksi meningkat seiring dengan perkembangan pembangunan yang terus meningkat. Dapat dilihat pada gambar 3.4 bahwa Angaran Pembangunan Negara terus meningkat setiap tahunnya dan pada tabel 3.4 bahwa perkembangan sektor konstruksi di Indonesia diperkirakan akan meningkat pada tahun 2014.
Gambar 3.4 Ringkasan APBN Indonesia Sumber : http 11
Tabel 3.4 Perkembangan Sektor Konstruksi Indonesia
Pasar Konstruksi Nasional 2012 2014 (Perkiraan)
APBN Rp 93 Triliun Rp 150 Triliun
APBD Rp 40 Triliun Rp 60 Triliun
BUMN & BUMD Rp 97 Triliun Rp 70 Triliun
Swasta Rp 170 Triliun Rp 200 Triliun
Sumber : http 12 • Harga komoditas karet terus meningkat
Saat ini harga komoditas karet terus meningkat dan dapat menjadi peluang bisnis yang besar, areal karet Indonesia saat ini jauh lebih luas dibandingkan Thailand dan Malaysia. Dalam catatan Arifin Panigoro, pada 2011 harga karet yang mencapai 3,149 dolar AS per kilogram, dan pada 2013 telah naik menjadi 3,758 dolar per kilogram (http 13). PT. Kakada Pratama dapat memanfaatkan peluang
tersebut dengan cara memperluas pasarnya sampai ke luar negeri dan melakukan ekspor.
• Penyedia mesin industri karet lokal yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama dibandingkan mesin industri karet impor.
Peminatan mesin produksi untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah buatan lokal dalam lima tahun terkahir menunjukan adanya peningkatan. Beberapa perusahaan perakitan mesin lokal menuturkan bahwa permintaan akan mesin-mesin lokal termasuk mesin pengolahan karet meningkat dalam setahun. Harga mesin pengolahan karet impor dapat mencapai Rp 240 juta, sedangkan buatan lokal hanya Rp 150 juta. Tentunya hal tersebut membuat peluang dalam memperluas lini mesin menjadi mudah didapat. (Sumber: http 14)
• Perkembangan ekspor karet Indonesia yang meningkat
Dari tahun ke tahun jumlah ekspor karet yang Indonesia lakukan semakin meningkat terutama pada karet alamnya (gambar 3.5). Dengan harga komoditas karet yang meningkat dan ekspor karet yang meningkat menunjukkan bahwa potensi perkembangan karet di Indonesia sangat baik.
Gambar 3.5 Ekspor Karet Indonesia sumber : http 15
3.1.5.4 Ancaman
• Pemanfaatan aplikasi website yang sudah dilakukan oleh pesaing sebagai media pemasaran secara online dalam memperluas pangsa pasar.
Media internet merupakan salah satu teknologi yang dapat mendukung aktivitas bisnis perusahaan dimana internet dapat diakses kapanpun, dimanapun, dan oleh siapapun. Beberapa pesaing yang sudah menggunakan media internet untuk mendukung pemasarannya adalah PT. Kemenangan, PT. Indorubber, dan PT. Samudera Luas Paramacitra. Ancaman ini harus segera ditindak lanjuti agar PT. Kakada Pratama tidak kehilangan daya saingnya.
• Terdapat produk subtitusi untuk produk Elastomer Rubber Bearing Pad yang lebih dapat bertahan lama.
Produk utama PT. Kakada Pratama adalah Elastomer rubber bearing pad, dan rubber dock fender. Terdapat produk subtitusi untuk Elastomer rubber bearing pad yaitu bearing pot dan Steel Bearing. Produk subtitusi Elastomer rubber bearing
pad pada saat ini merupakan produk impor dan perusahaan pengelola karet belum
ada yang dapat memproduksinya. Karena itu peminat produk subtitusi Elastomer rubber bearing pad ini menjadi sedikit.
Tabel 3.5 Perbandingan Produk Subtitusi Elastomer rubber
bearing pad
bearing pot Steel Bearing
Bahan Dasar Karet, Plat Baja Karet, Logam Karet, Teflon, Besi Baja
Harga Rp 2-3 Juta Rp 3-6 Juta Rp 17-20 Juta
Sumber : http 16
• Pesaing memperluas jaringan distribusi nya
Pasar industri karet sangat berkaitan dengan pembangunan atau konstruksi, pembangunan di Indonesia pada saat ini sedang berkembang terutama di pelosok pelosok daerah atau pulau. Para pesaing PT. Kakada Pratama pada saat ini saling berlomba lomba dalam mendapatkan proyek konstruksi baik dari perusahaan swasta ataupun pemerintah. Apabila PT. Kakada Pratama tidak memperluas jaringan distribusi nya dengan menambah agen atau perantara, maka persaingan akan menjadi sangat sulit bagi PT. Kakada Pratama.
• Hasil kualitas karet mentah yang menurun
Dikarenakan PT. Kakada Pratama merupakan perusahaan manufaktur barang jadi karet maka kualitas produksi akan sangat bergantung pada bahan bahan mentah yang dipakai. Rubber compound merupakan salah satu bahan utama dalam memproduksi barang jadi karet, terdapat 2 jenis rubber compound yaitu Karet Alam, dan Karet Sintetis. Kualitas Rubber compound juga bermacam macam dan sulit untuk dibedakan, karena kualitas karet bergantung pada jenis pohon karet yang dipanen oleh petani dan juga cuaca pada lahan karet tersebut.
• Meningkatnya agresifitas pemasaran yang dilakukan pesaing baru.
Masuknya pesaing baru dalam Industri karet tidak tergolong sulit dikarenakan modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, sehingga membuat skala pendapatan yang didapat tidak terlalu besar, namun dibutuhkan keahlian yang hanya bisa didapat dari
pengalaman yang cukup lama. Meskipun peluang untuk masuk pasar sangat sempit namun jika terdapat pesaing baru dalam memasarkan produknya dan juga memperluas jaringan distribusi nya, maka dapat memberikan tekanan pada PT. Kakada Pratama apabila tidak mampu meningkatkan pemasarannya lebih baik lagi.
• Terbatasnya lahan perkebunan karet
Pada tahun 2012 lalu, pemerintah menutup peluang investasi asing untuk perkebunan karet karena keterbatasan lahan. Dengan dibatasi nya lahan perkebunan karet oleh pemerintah maka kuantitas olahan bahan karet mentah yaitu rubber compound akan mengalami keterbatasan, dimana rubber compound adalah bahan
dasar dari pembuatan produk produk seperti Elastomer rubber bearing pad dan rubber bearing dock fender. Hal tersebut dapat menyebabkan menurunnya kapasitas
produksi PT. Kakada Pratama. (sumber: http 17)
• Regulasi pemerintah yang belum membatasi penanaman modal asing industri pengolahan karet.
Banyaknya investor asing yang masuk ke dalam industri pengolahan karet, membuat perusahaan lokal menjadi bersaing dengan perusahaan internasional. Pada tahun 2011 lalu sebanyak 57 pabrik pengolahan karet di Sumatera Utara terancam tutup, dikarenakan regulasi pemerintah yang belum membatasi penanaman modal asing industri pengolahan karet. (sumber: http 18). Ancaman tersebut belum berdampak secara langsung terhadap PT. Kakada Pratama, namun perlu diperhatikan ancaman tersebut akan datang apabila PT. Kakada Pratama tidak meningkatkan penjualan dan produksi nya secara berkala untuk bersaing.
3.1.6Tahapan Perencanaan Strategi 3.1.6.1 Tahap Masukan
3.1.6.1.1 Pe
ngumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan observasi langsung dan wawancara. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan beberapa sumber yaitu komisaris, direktur utama, dan manager pemasaran. Sedangkan observasi langsung dilakukan di kantor PT. Kakada Pratama.
3.1.6.1.2 M
atriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Hasil dari analisis matriks evaluasi faktor eksternal perusahaan dapat disajikan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Faktor Faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Peluang
1. Perkembangan lini produk dan mesin industri yang masih sangat luas
0,0348 3 0,1044
2. Pengguna Internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
0,1676 4 0,6704
3. Meningkatnya penggunaan karet
0,0358 2 0,0716
4. Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang terus menerus dan dapat
mempermudah aktivitas bisnis perusahaan.
0,0829 4 0,3316
5. Tingkat permintaan konsumen yang tinggi dan terus
meningkat
6. Harga komoditas karet terus meningkat.
0,0306 3 0,0918
7. Penyedia mesin industri karet lokal yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama dibandingkan mesin industri karet impor.
0,0189 3 0,0567
8. Perkembangan ekspor karet Indonesia yang meningkat
0,0138 1 0,0138
Total Peluang 1,4882
Ancaman
• Pemanfaatan aplikasi website yang sudah dilakukan oleh pesaing sebagai media pemasaran secara online dalam memperluas pangsa pasar.
0,2021 3 0,6063
• Terdapat produk subtitusi untuk produk Elastomer Rubber Bearing Pad yang lebih dapat bertahan lama.
0,0214 1 0,0214
• Pesaing memperluas jaringan distribusinya
0,1323 3 0,3969
• Hasil kualitas karet mentah yang menurun
0,0898 2 0,1796
• Meningkatnya agresifitas pemasaran yang dilakukan pesaing baru.
0,1019 1 0,1019
• Terbatasnya lahan perkebunan karet.
0,0110 2 0,022
• Regulasi pemerintah yang belum membatasi penanaman modal asing industri
pengolahan karet.
0,0079 1 0,0079
Total 1.0000 2.8242
Sumber : Hasil olah data tahun 2013 Keterangan :
- Peringkat 4 : Kekuatan Mayoritas - Peringkat 3 : Kekuatan Minoritas - Peringkat 2 : Kelemahan Minoritas - Peringkat 1 : Kelemahan Mayoritas
Dari hasil analisis faktor-faktor eksternal menggunakan matriks evaluasi faktor eksternal diperoleh skor bobot total sebesar 2,8242 yang mengidentifikasikan bahwa PT. Kakada Pratama berada di atas rata rata 2,50, sehingga dapat dikatakan bahwa PT. Kakada Pratama dapat merespon dengan baik peluang eksternal dan dapat menghindari atau mengatasi ancaman yang menghadang perusahaan.
3.1.6.1.3 M
atriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Hasil dari analisis matriks evaluasi faktor internal perusahaan dapat disajikan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Matriks Evaluasi Faktor Internal
Faktor Faktor Internal Utama Bobot Peringkat Skor Bobot Kekuatan
1. Berpengalaman selama 28 tahun menjadi manufaktur karet
0,0124 2 0,0248
2. Adanya kerjasama dan hubungan yang sangat baik dengan partner bisnis
0,0503 3 0,1509
3. Memiliki produk dengan kualitas yang terjamin
0,1538 4 0,6152
yang cukup lengkap dan memiliki standart 5. Memiliki karyawan
pabrik dengan keahlian dan pengalaman yang dapat diandalkan.
0,0965 4 0,386
6. Persediaan cetakan yang dapat digunakan untuk produksi berjumlah tinggi
0,0141 3 0,0423
7. Memiliki reputasi yang baik di industri pengolahan karet.
0,0341 4 0,1364
Total Kekuatan 1,4108
Kelemahan
1. Metode pemasaran yang dilakukan oleh PT Kakada Pratama masih bersifat tradisional
0,1573 3 0,4719
2. Penggunaan mesin yang belum maksimal
0,0910 2 0,182
3. Informasi yang dimiliki oleh perusahaan masih belum terhubung dengan masing-masing divisi bagian.
0,0452 2 0,0904
4. Kurangnya kinerja agen pemasaran dalam mendukung pemasaran.
0,1491 1 0,1491
5. Belum memanfaatkan teknologi informasi secara optimal
0,1128 2 0,2256
6. Belum memiliki alat tes untuk produk
7. Sering terjadi kesalahan dengan laporan yang dibuat oleh karyawan
0,0458 2 0,0916
8. Adanya jabatan yang harus dirangkap oleh satu karyawan
0,0112 2 0,0224
Total Kelemahan 1,2409
Total 1,0000 2,6517
Sumber : Hasil olah data tahun 2013 Keterangan:
- Peringkat 4 : Sangat Kuat - Peringkat 3 : Kuat - Peringkat 2 : Lemah - Peringkat 1 : Sangat Lemah
Dari hasil analisis faktor faktor internal PT. Kakada Pratama menggunakan matriks evaluasi faktor internal diperoleh skor bobot total sebesar 2,6517 dimana menunjukan PT. Kakada Pratama memiliki kekuatan internal yang baik dan kuat.
3.1.6.2 Tahap Pencocokan
3.1.6.2.1 M
atriks SWOT
Analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dengan matriks SWOT atau matriks TOWS dijabarkan pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Matriks SWOT
Kekuatan
1. Berpengalaman selama 28 tahun menjadi
Kelemahan
1. Metode pemasaran yang dilakukan oleh
manufaktur karet 2. Adanya kerjasama dan
hubungan yang sangat baik dengan partner bisnis
3. Memiliki produk dengan kualitas yang terjamin
4. Peralatan dan mesin yang cukup lengkap dan memiliki standart 5. Memiliki karyawan
pabrik dengan keahlian dan pengalaman yang dapat diandalkan. 6. Persediaan cetakan
yang dapat digunakan untuk produksi berjumlah tinggi 7. Memiliki reputasi yang
baik di industri pengolahan karet. . PT Kakada Pratama masih bersifat tradisional 2. Penggunaan mesin yang belum maksimal 3. Informasi yang dimiliki oleh perusahaan masih belum terhubung dengan masing-masing divisi bagian. 4. Kurangnya kinerja agen pemasaran dalam mendukung pemasaran. 5. Belum memanfaatkan teknologi informasi secara optimal 6. Belum memiliki alat
tes untuk produk 7. Sering terjadi
kesalahan dengan laporan yang dibuat oleh karyawan 8. Adanya jabatan yang
harus dirangkap oleh satu karyawan
Peluang
1. Perkembangan lini produk dan mesin industri yang masih sangat luas
2. Pengguna Internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
3. Meningkatnya penggunaan karet 4. Perkembangan teknologi
dan sistem informasi yang terus menerus dan dapat mempermudah aktivitas bisnis perusahaan. 5. Tingkat permintaan
konsumen yang tinggi 6. Harga komoditas karet
terus meningkat. 7. Penyedia mesin industri
karet lokal yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama dibandingkan mesin industri karet impor.
8. Perkembangan ekspor karet Indonesia yang meningkat
Strategi SO
1. Strategi penetrasi pasar : Merancang website sebagai media pemasaran untuk memberikan informasi produk, kualitas, dan profil perusahaan dari website. (S1, S3, S7,O2, O5). 2. Strategi pengembangan
pasar : Memperluas distribusi menjadi se-asia tenggara. (S1, S7, O5, O6, O8).
3. Strategi pengembangan produk : Memanfaatkan teknologi dan sistem informasi dalam mendukung aktivitas bisnisnya terutama dalam sistem supply chain. (S2, O2, O4).
4. Strategi pengembangan produk : Memperbaharui tenaga mesin dari tenaga uap menjadi tenaga listrik agar kecepatan produksi meningkat. (S4, S6, O1, O3).
5. Strategi penetrasi pasar : Meningkatkan promosi dengan mengiklankan perusahaan melalui media televisi. (S1, S3, S7, O3, O5). Strategi WO 1. Strategi pengembangan produk : Memanfaatkan teknologi dan sistem informasi dalam mendukung aktivitas bisnisnya terutama dalam sistem pelaporan. (W3, W7, W5, O4). 2. Strategi penetrasi pasar : Membangun database pelanggan beserta mencari pelanggan yang potensial dan secara berkala mengajukan proposal kerja sama jika terdapat proyek yang berkaitan.(W1, W4, W5, O3, O4, O5).
3. Strategi integrasi ke belakang : Membeli alat tes produk untuk mengurangi biaya outsource dan menjaga kualitas produk. (W6, O1) 4. Strategi pengembangan produk : Meluncurkan lini produk terbaru yaitu
bearing pot atau steel bearing dengan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap proses produksi bearing pot tersebut. (W2, O1, O5, O7).
Ancaman
1. Pemanfaatan aplikasi website yang sudah dilakukan oleh pesaing sebagai media pemasaran secara online dalam memperluas pangsa pasar.
2. Terdapat produk subtitusi untuk produk Elastomer Rubber Bearing Pad yang lebih dapat bertahan lama. 3. Pesaing memperluas jaringan distribusinya 4. Hasil kualitas karet
mentah yang menurun 5. Meningkatnya agresifitas
pemasaran yang dilakukan pesaing baru. 6. Terbatasnya lahan
perkebunan karet. 7. Regulasi pemerintah
yang belum membatasi penanaman modal asing
Strategi ST
1. Strategi pengembangan produk : Menambah sertifikasi standart internasional agar menjadi lebih terpercaya. (S3, T1, T5)
2. Strategi penetrasi pasar : Meningkatkan promosi dengan mengiklankan perusahaan melalui media televisi. (S1, S3, S7, T5). 3. Strategi penetrasi pasar :
Membangun website sebagai media internet untuk memberikan informasi produk, kualitas, dan profil perusahaan. (S1, S2, S3, T1, T3, T5). 4. Strategi pengembangan
produk : Meluncurkan lini produk terbaru yaitu bearing pot atau steel bearing dengan melakukan penelitian lebih lanjut
Strategi WT 1. Strategi integrasi horizontal : Membangun Joint Venture dengan Perusahaan pengelola karet lain untuk memenangkan tender atau masuk ke pasar international, dan juga secara tidak langsung membangun hambatan masuknya pesaing baru. ( W1, W2, W4, T3, T5, T7) 2. Likuidasi :Melakukan penciutan aset dengan menjual mesin yang kurang produktif dan mengurangi lini produk yang memiliki subtitusi atau mengurangi jumlah karyawan
industri pengolahan karet.
terhadap proses produksi bearing pot tersebut. (S4, S5, T2, T4).
yang dirasa perlu. (W2, T2).
3.1.6.2.2 M
atriks SPACE
Hasil analisis Matriks SPACE disajikan pada tabel 3.9. Matriks SPACE terbagi menjadi 2 dimensi internal yaitu posisi finansial, dan kompetitif perusahaan, dan 2 dimensi eksternal yaitu posisi stabilitas, dan industri perusahaan.
Tabel 3.9 Matriks SPACE
Financial Position (FP) Peringkat
Omset penjualan PT. Kakada Pratama tahun 2011
meningkat sebesar 95,47% dibandingkan tahun 2010, lalu pada tahun 2012 meningkat sebesar 57,35% dibandingkan tahun 2011.
5
Laba bersih yang diperoleh PT. Kakada Pratama tahun 2011 meningkat dibandingkan dengan tahun 2010 seiring dengan omset penjualan.
6
Total 11
Industry Position (IP) Peringkat
Potensi pertumbuhan industri karet mengikuti perkembangan industri konstruksi karena kebutuhan konstruksi tidak lepas dari penggunaan barang jadi karet.
6
Peningkatan APBN yang dari tahun ke tahun semakin meningkat akan mempengaruhi besarnya profit yang diterima industri konstruksi dan juga industri pengolahan karet. (Sumber: http 19)
4
Mudah untuk masuk pasar dalam industri ini, namun dibutuhkan pengalaman dan kemampuan untuk mendapat kepercayaan pelanggan.
4
Total 14
Stability Position (SP) Peringkat
Perubahan teknologi dalam informasi dapat mendukung aktivitas bisnis. Namun perubahan teknologi mesin dalam
produksi belum begitu diperlukan.
Tingkat inflasi pada Mei 2013 mencapai 5.47% dan pada Juni 2013 inflasi mencapai 5.9%. (Sumber: http 20)
-2
Total -7
Competitive Position (CP) Peringkat
Kualitas Produk terjamin dengan adanya sertifikasi internasional dan sertifikasi nasional.
-3
PT. Kakada Pratama memiliki pelanggan tetap dengan relasi yang baik.
-4
Relasi dengan pemasok sudah berjalan selama lebih dari 20 tahun, pemasok memiliki manajemen stok yang baik dan PT. Kakada Pratama dijadikan prioritas.
-5
Total -12
Sumber : Hasil olah data tahun 2013 Keterangan untuk variabel FP dan IP diberi peringkat 1 sampai 7 : 1 = Terburuk
7 = Terbaik
Keterangan untuk variabel SP dan CP diberi peringkat -1 sampai -7: -1 = terbaik
-7 = terburuk
Rata-rata Financial Position : 11/2 = 5.5 Rata-rata Industry Position : 14/3 = 4,66 Rata-rata Stability Position : -7/2 = -3,5 Rata-rata Competitive Position : -12/3 = -4 Koordinat arah vektor :
Sumbu X = - 4 + (4,66) = 0,66 Sumbu Y = - 3,5 + (5.5) = 2
Gambar 3.6 Matriks SPACE Sumber : Hasil olah data tahun 2013
Dari hasil analisis menggunakan matriks SPACE (Gambar 3.7), maka didapatkan koordinat (0,66 ; 2) yang berarti PT. Kakada Pratama merupakan perusahaan yang memiliki kekuatan finansial yang mendominasi di industri. dapat menjalankan strategi agresif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi terkait atau tidak terkait, dan integrasi kebelakang, kedepan atau horizontal.
3.1.6.2.3 M
atriks IE
Hasil analisis Matriks IE disajikan dalam tabel 3.10. Tabel 3.10 Matriks IE
TOTAL NILAI IFE
Kuat (3,0-4,0) Rata rata (2,0-2,99) Lemah (1,00-1,99) Tinggi
(3,0-4,0)
Tumbuh dan membangun • Penetrasi Pasar • Pengembangan
Pasar
• Pengembangan produk
Tumbuh dan membangun • Penetrasi Pasar • Pengembangan Pasar • Pengembangan produk Menjaga dan mempertahankan : • Penetrasi Pasar • Pengembang an Produk
• Integrasi ke belakang, depan atau horizontal • Integrasi ke belakang, depan atau horizontal TOTAL NILAI EFE Sedang (2,0-2,99)
Tumbuh dan membangun • Penetrasi Pasar • Pengembangan Pasar • Pengembangan produk • Integrasi ke belakang, depan atau horizontal Menjaga dan mempertahankan : • Penetrasi Pasar • Pengembangan Produk
Panen atau divestasi • Penciutan • Divestasi Rendah (1,00-1,99) Menjaga dan mempertahankan : • Penetrasi Pasar • Pengembangan Produk
Panen atau divestasi • Penciutan • Divestasi
Panen atau divestasi • Penciutan • Divestasi
Sumber : Hasil olah data tahun 2013
Berdasarkan hasil analisis, PT. Kakada Pratama memperoleh skor total matriks EFE sebesar 2,8242 dan skor total matriks IFE sebesar 2,6517. Dengan demikian, PT. Kakada Pratama berada pada kuadran 5 dimana perusahaan berada di posisi menjaga dan mempertahankan. Strategi yang dapat digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
• Penetrasi pasar
Strategi penetrasi merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau layanan yang dimiliki perusahaan dengan meningkatkan upaya pemasarannya. Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk yang sudah ada dengan menggencarkan kegiatan pemasaran menggunakan sarana tambahan lainnya untuk memperkenalkan produknya yang berkualitas dengan
memanfaatkan atau media tambahan lainnya seperti media elektronik. Salah satu caranya dengan penggunaan e-marketing untuk memberikan informasi terbaru kepada pelanggan tetap dan memasarkan produknya kepada masyarakat luas.
• Pengembangan produk
Strategi pengembangan produk merupakan strategi yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan meningkatkan atau mengembangkan produk atau layanan. Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan menambah lini produk terbaru seperti bearing pot atau steel bearing atau meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas produksi. Tetapi pengembangan tersebut juga harus diikuti dengan peningkatan untuk memberikan hasil optimal.
3.1.6.3 Tahap Keputusan
3.1.6.3.1 A
nalisis Matriks
Dari hasil analisis yang didapat pada tahap pencocokan maka selanjutnya akan dipilih strategi alternatif yang terbanyak disarankan untuk digunakan pada matriks QSPM. Hasil analisis pada tahap pencocokan yang digunakan adalah matriks SWOT, matriks SPACE, dan matriks IE. Dapat dilihat pada tabel 3.11 maka strategi alternatif yang terbanyak digunakan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk.
Tabel 3.11 Analisis Strategi pada berbagai matriks
Strategi SPACE IE Matr iks SWOT Total Integrasi kedepan 1 Integrasi kebelakang 1 Integrasi horizontal 1 Penetrasi pasar 3 Pengembangan pasar 2
Pengembangan produk 3 Diversifikasi terkait 1 Diversifikasi tidak terkait 1 Penciutan - Divestasi - Likuidasi -
Sumber : Hasil olah data tahun 2013
3.1.6.3.2 M
atriks QSPM
Hasil analisis QSPM dijabarkan pada tabel 3.12. Dimana terdapat 2 strategi alternatif yang terpilih dari hasil analisis matriks, strategi alternatif tersebut masing masing dicocokan dengan poin-poin yang terdapat pada analisis SWOT.
Tabel 3.12 Matriks QSPM Analisis Strategi Penetrasi Pasar Dengan e-marketing Pengembangan produk
Faktor Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS Peluang
1. Perkembangan lini produk dan mesin industri yang masih sangat luas
0,0348 3 0,1044 4 0,1392
2. Pengguna Internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 0,1676 4 0,6704 2 0,3352 3. Meningkatnya penggunaan karet 0,0358 4 0,1432 4 0,1432 4. Pengguna Internet di Indonesia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
5. Tingkat permintaan konsumen yang tinggi
0,0493 4 0,1972 4 0,1972
6. Harga komoditas karet terus meningkat.
0,0306 4 0,1224 4 0,1224
7. Penyedia mesin industri karet lokal yang memiliki harga lebih murah dengan kualitas yang sama dibandingkan mesin industri karet impor.
0,0189 4 0,0756 2 0,0378
8. Perkembangan ekspor karet Indonesia yang meningkat
0,0138 3 0,0414 2 0,0276
Ancaman
1. Pemanfaatan aplikasi website yang sudah dilakukan oleh pesaing sebagai media pemasaran secara online dalam memperluas pangsa pasar.
0,2021 2 0,4042 1 0,2021
2. Terdapat produk subtitusi untuk produk Elastomer Rubber Bearing Pad yang lebih dapat bertahan lama.
0,0214 2 0,0428 4 0,0856
3. Pesaing memperluas jaringan distribusinya
0,1323 2 0,2646 1 0,1323
4. Hasil kualitas karet mentah yang menurun
0,0898 1 0,0898 3 0,2694
5. Munculnya pesaing baru yang agresif dalam memasarkan produknya
0,1019 4 0,4076 1 0,1019
6. Terbatasnya lahan perkebunan karet.
0,011 - -
7. Regulasi pemerintah yang belum membatasi
penanaman modal asing
industri pengolahan karet.
Kekuatan
1. Berpengalaman selama 28 tahun menjadi manufaktur karet
0,0124 3 0,0372 4 0,0496
2. Adanya kerjasama dan hubungan yang sangat baik dengan partner bisnis
0,0503 3 0,1509 2 0,1006
3. Memiliki produk dengan kualitas yang terjamin
0,1538 3 0,4614 3 0,4614
4. Peralatan dan mesin yang cukup lengkap dan memiliki standart
0,0184 2 0,0368 4 0,0736
5. Memiliki karyawan pabrik dengan keahlian dan pengalaman yang dapat diandalkan.
0,0965 2 0,193 4 0,386
6. Persediaan cetakan yang dapat digunakan untuk produksi berjumlah tinggi
0,0141 3 0,0423 1 0,0141
7. Memiliki reputasi yang baik di industri pengolahan karet.
0,0341 4 0,1364 1 0,0341
Kelemahan
1. Metode pemasaran yang dilakukan oleh PT Kakada Pratama masih bersifat tradisional
0,1573 3 0,4719 2 0,3146
2. Penggunaan mesin yang belum maksimal
0,091 1 0,091 2 0,182
3. Informasi yang dimiliki oleh perusahaan masih belum terhubung dengan masing-masing divisi bagian.
0,0452 - -
pemasaran dalam mendukung pemasaran. 5. Belum memanfaatkan
teknologi informasi secara optimal
0,1128 3 0,3384 2 0,2256
6. Belum memiliki alat tes untuk produk
0,0079 1 0,0079 2 0,0158
7. Sering terjadi kesalahan dengan laporan yang dibuat oleh karyawan
0,0458 - -
8. Adanya jabatan yang harus dirangkap oleh satu karyawan
0,0112 - -
Total 5,3917 3,982
Sumber : Hasil olah data tahun 2013 Keterangan :
AS : Skor Daya Tarik.
TAS : Total Skor Daya Tarik. (Bobot x AS) Kisaran AS :
1= Tidak memiliki daya tarik. 2 = Daya tarik rendah.
3 = Daya tarik sedang. 4 = Daya tarik tinggi.
Dari hasil analisis Matriks QSPM diatas, maka dapat dilihat bahwa strategi penetrasi pasar memiliki total daya tarik sebesar 5,3917 merupakan strategi yang lebih menarik dibandingkan dengan strategi pengembangan produk yang memiliki total daya tarik sebesar 3,982. Strategi penetrasi pasar yang dapat dilakukan oleh PT. Kakada Pratama adalah dengan meningkatkan penjualan terhadap pelanggan yang
ada saat ini dengan pemasaran yang lebih baik. Salah satu cara agar pemasaran dapat menjadi lebih baik yaitu dengan menerapkan e-marketing berbasis website.
Dengan diterapkannya e-marketing maka pemasaran dapat berjalan tanpa dibatasi waktu dan lokasi, selain itu penerapan e-marketing juga dapat mengatasi beberapa kelemahan internal yang dimiliki PT. Kakada Pratama saat ini seperti kegiatan pemasaran perusahaan yang bersifat tradisional sehingga dengan adanya e-marketing maka pangsa pasar dapat berkembang kearah online, dan memaksimalkan
kinerja agen pemasaran dimana e-marketing membuat informasi yang akan disampaikan oleh agen pemasaran menjadi mudah dipahami oleh pelanggan.
3.2 Perencanaan Strategis E-marketing 3.2.1Analisis Peluang Pasar
3.2.1.1 Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi Perlu dilakukan analisis untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen melalui proses keputusan konsumen. Proses keputusan konsumen merupakan suatu framework yang terlihat sistematis untuk mengetahui kebutuhan konsumen, proses keputusan konsumen disajikan pada gambar 3.8.
Berdasarkan gambar dari proses keputusan konsumen dari PT. Kakada Pratama, maka berikut merupakan kebutuhan konsumen yang bisa diketahui :
• Kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan potongan harga, karena disamping harga produk utama yang harus dibayar, pelanggan juga membayar biaya uji coba produk. Hal tersebut membuat total harga produk menjadi meningkat sehingga pelanggan ingin mendapatkan potongan harga, terutama bagi pelanggan lama atau bagi konsumen yang membeli dalam jumlah banyak.
• Kebutuhan akan kecepatan barang sampai ditangan pelanggan, yang termasuk waktu yang dibutuhkan untuk produksi, mengirim produk karet untuk diuji coba, lalu dikirim ke pelanggan.
• Kebutuhan akan kemudahan pelanggan dalam memperoleh informasi seperti data pengalaman dan konsumen PT. Kakada Pratama, informasi produk, kualitas dan sertifikasi produk PT. Kakada Pratama.
Gambar 3.7 Proses Keputusan Konsumen Sumber : Hasil Wawancara
3.2.1.2 Mengidentifikasi pelanggan tertentu yang akan dilayani atau dituju perusahaan
• Segmentasi Firmographic
Secara firmografis PT. Kakada Pratama mensegmentasi pasarnya dengan melihat beberapa variabel yang terdapat pada perusahaan pelanggan seperti Perusahaan yang merupakan BUMN, dan perusahaan yang berbadan hukum Civitas
(CV) atau Perseroan Terbatas (PT), dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
• Segmentasi Situational
Secara situasi PT. Kakada Pratama mensegmentasi pasarnya ketika pelanggan perusahaan jasa konstruksi mendapatkan proyek pembangunan yang membutuhkan produk karet. Sedangkan secara rutin ketika perusahaan melakukan perawatan berkala untuk mengganti produk karetnya yang kadaluarsa.
3.2.1.3 Menilai keuntungan yang berkaitan dengan kompetitor Direct Competitor
Pesaing langsung PT. Kakada Pratama adalah PT. Kemenangan, PT. Indorubber dan PT. Samudera Luas Paramacitra. Dikarenakan kesamaan dalam produk yang diproduksi dan memiliki segmentasi pelanggan yang sama yaitu perusahaan yang bergerak di-jasa konstruksi. Pesaing lain yang baru memasuki pasar seperti CV. Gada Bina Usaha dan CV. Sekar Wangi walaupun memiliki badan usaha civitas namun memiliki produk dan segmentasi yang sama dengan PT. Kakada
Pratama karena itu bisa dikategorikan sebagai pesaing langsung. Indirect Competitor
Pesaing tidak langsung terbagi dua kategori: - Subtitute Producers
Pesaing tidak langsung yang memproduksi produk subtitusi yaitu bearing pot, dan steel bearing dimana ke dua produk tersebut dapat mengganti Elastomer
rubber bearing pad. Pada saat ini di Indonesia ke dua produk subtitusi tersebut masih
diimpor.
Pesaing tidak langsung yang tidak menjual produk sejenis atau subtitusi namun memiliki potensial untuk mengganti produk atau jasa yang ditawarkan PT. Kakada Pratama seperti perusahaan besi baja atau jasa welding. Contoh bantalan halte busway yang seharusnya terbuat dari karet diganti menjadi besi dan dilakukan las.
3.2.1.4 Menilai sumber daya perusahaan untuk memberikan penawaran
• Customer Facing
Dalam menjalankan bisnis nya selama lebih dari 25 tahun PT. Kakada Pratama terus meningkatkan kualitas produknya sehingga telah dipercaya oleh konsumen. Media yang dapat digunakan pelanggan untuk memesan saat ini yaitu telepon, email, atau langsung mengunjungi kantor. Pelanggan juga dapat meminta surat dukungan pengadaan barang kepada PT. Kakada Pratama dimana surat tersebut sangat berguna bagi pelanggan untuk mengikuti suatu tender. Sistem kontrak pun dapat ditangani oleh PT. Kakada Pratama untuk melakukan hubungan bisnis jangka panjang ataupun jangka pendek.
• Internal
PT. Kakada Pratama memiliki 67 Karyawan, dimana terdapat 25 orang karyawan yang bekerja di kantor, dan 42 orang karyawan bekerja dipabrik. 25 orang karyawan yang bekerja di bagian kantor terbagi menjadi 1 sekretaris, 1 manajer personalia, 1 orang staff personalia, 1 manajer pemasaran, 1 orang kepala pemasaran, 4 orang staff pemasaran, 1 orang kepala penjualan, 2 orang staff penjualan, 1 manajer keuangan, 1 orang kepala akuntan, 2 orang staff akuntan, 1 orang kepala pembelian, 2 orang staff pembelian, 1 orang kepala keuangan, 5 orang staff keuangan.
Dan terdapat 42 orang karyawan yang bekerja di pabrik dengan sebagian besar staff nya merupakan lulusan SMP dan terlebih dahulu sudah dilatih oleh masing masing kepala bagian pabrik nya. Sedangkan beberapa kepala cabang sebagian besar
merupakan lulusan SMA dan sudah bekerja di PT. Kakada Pratama lebih dari 5 tahun.
• Upstream
PT. Kakada Pratama telah bekerja sama dengan beberapa pemasok seperti PT. Bumi Indah Jakarta, PT. Mandiri Biokimia, dan PT. Chemifia Jaya Utama. PT. Kakada Pratama sudah bekerja sama dengan beberapa pemasoknya lebih dari 25 tahun, sehingga memiliki hubungan yang cukup baik.
3.2.1.5 Menilai kesiapan pasar akan teknologi
• Perangkat Keras (Hardware)
PT. Kakada Pratama memiliki 25 komputer untuk mendukung aktivitas bisnisnya. Beberapa komputer terhubung ke jaringan dan spesifikasi setiap komputer telah mengikuti standart yang telah ditetapkan oleh PT. Kakada Pratama sendiri. Spesifikasi perangkat keras PT. Kakada Pratama yang digunakan pada komputer divisi pemasaran :
Processor : Intel Core 2 Duo CPU P8600 @ 2,40Ghz (2 CPU) Hardisk : 500Gb
Memory : 4112 Mb
Operating System : Windows 7 Professional 32bit Internet : Modem
Dilengkapi dengan : keyboard, mouse, monitor, printer, scanner
• Perangkat lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan PT. Kakada Pratama pada komputer divisi pemasaran yaitu Corel Draw x4, adobe reader, microsoft office (excel, word, access, power point), ESPT (software pelaporan pajak).