• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

74 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang

Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan

Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.0

Lutfian Nizar Nur*, Bambang Susilo, Nur Komar

Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145

*Penulis Korespondensi, Email: fian.izar@yahoo.com

ABSTRAK

Pada industri modern, untuk pengolahan data suatu produk dibutuhkan ketelitian dan keakuratan. Sebelumnya telah ada pengolahan data menggunakan sistem barcode yang berfungsi untuk mengidentifikasi suatu produk dengan menggunakan kode. Akan tetapi, sistem barcode mempunyai kelemahan yaitu hanya terbatas dalam jumlah produk tersebut. Dari sistem barcode telah berkembang menjadi RFID (Radio Frequency Identification). RFID ini lebih berkembang dibanding menggunakan sistem barcode karena pada RFID bukan hanya terbatas pada jumlah produk melainkan dapat memberikan identitas dan atribut pada suatu produk. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam penelitian ini adalah DELPHI 7.0.

Kata kunci: RFID, Tag, Reader, DELPHI 7.0,

Digital Note Taker In and Out Rice in the Warehouses Based

on RFID (Radio Frequency Identification) by Using the

Programming Language DELPHI 7.0

ABSTRACT

In the modern industry, a product of data processing takes precision and accuracy. Previously existing data processing using a barcode system that serves to identify a product by using the code. However, a barcode system has the disadvantage that only a limited amount of these products. Of the barcode system has evolved into RFID (Radio Frequency Identification). RFID is more developed than using a barcode system for the RFID is not just limited to the number of products it can provide the identity and attributes of a product. The programming language used in this study is DELPHI 7.0.

Key words: RFID, Tag, Reader, DELPHI 7.0,

PENDAHULUAN

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk pertanian. Meskipun pertanian merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan semakin meningkatnya macam-macam produk pertanian mendorong manusia untuk membutuhkan ketelitian dalam memilah dan mencatat semua hasil pertanian. Hal ini menuntut adanya inovasi teknologi informasi yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam mengolah data penyimpanan produk pertanian dalam gudang.

(2)

75 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Sistem informasi dalam gudang mempunyai peran penting untuk dua alasan utama, yaitu pengendalian arus keluar masuknya barang dalam gudang dan peningkatan pelayanan kepada konsumen. Selain memiliki potensi dalam menyaring data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Adanya teknologi komunikasi juga memungkinkan data penyimpanan dan semua informasi mengenai produk dalam gudang tersebut dapat diakses secara mudah dan cepat.

Radio Frequency Identification (RFID) merupakan sebuah alat yang bekerja dengan

memanfaatkan gelombang frekuensi transmisi radio untuk menyampaikan data yang berisi nomor unik. Teknologi ini memilik kelebihan karena cara penyampaian datanya yang tanpa menggunakan kontak tertentu dan mampu bekerja di setiap kondisi lingkungan (Eridani, 2012).

Radio Frequency Identification (RFID) adalah suatu metode yang mana biasa digunakan untuk

menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver. Sebuah sistem RFID terdiri dari tiga komponen yaitu

tag RFID, RFID reader dan sistem host komputer (Habsyah, 2011).

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Beras, sebagai bahan yang akan diketahui segala informasi/data yang dimasukkan pada Tag dan Karung, sebagai wadah/tempat beras yang akan disimpan.

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 buah Tag RFID, sebagai penyimpan data atau informasi dari suatu barang yang nantinya akan diketahui segala informasi yang ada pada barang tersebut. Tag RFID yang digunakan berjenis read/write karena data atau informasi yang ada didalam Tag bisa ditulis ulang atau diperbarui. 1 buah Reader RFID sebagai pembaca data atau informasi yang terdapat didalam Tag RFID. 1 buah komputer, untuk mendesain dan membuat software yang akan dihubungkan dengan Reader.

Metode Penelitian

a. Perancangan Alat

Dalam pembuatan awal teknologi RFID dibutuhkan tahapan-tahapan perancangan pembuatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk menunjang dalam penyimpanan beras di dalam gudang.

b. Perancangan Fungsional

Pendekatan rancangan fungsional digunakan agar alat dapat beroperasi sesuai dengan fungsinya yang meliputi rangkaian elektronika dan program yang digunakan. Rangkaian elektronika yang digunakan diantaranya RFID Reader dan Tag RFID.

c. Perancangan Struktural 1. RFID Reader (R/W)

RFID Reader yang digunakan memiliki ukuran : Panjang (p) = 12 cm

Lebar (l) = 7,3 cm Tinggi (t) = 2 cm

Jenis RFID ini dapat digunakan untuk membaca data serta dapat memasukkan/merubah data yang ada Tag.

(3)

76 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Gambar 1. Perancangan Alat

Gambar 2. RFID Reader 2. Tag (R/W)

Tag jenis read/write ini memiliki keunggulan dalam merubah atau memasukkan

data ke dalam Tag dengan bantuan reader ataupun PC. Berikut ini adalah dimensi dari

Tag yang digunakan:

Panjang : 8.5 cm Lebar : 5.5 cm

Tag ini bekerja pada frekuensi 13.56 MHz dengan jarak pembacaan ±10 cm.

(4)

77 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

HASIL DAN PEMBAHASAN

Skema Pemodelan dan Simulasi pada Gudang

Gambar 4. Alur Beras Dalam Gudang

Proses keluar masuknya beras dalam gudang selalu terdapat alur atau tahapan untuk proses beras itu masuk ataupun keluar gudang. Proses beras masuk atau keluar selalu melewati operator. Proses input meliputi pengisian data atau informasi mengenai beras yang akan masuk. Berat beras per karung diasumsikan 50 kg. beras yang masuk kedalam gudang dikelompokkan sesuai dengan jenisnya, hal ini berfungsi untuk memudahkan petugas gudang dalam mencari atau memilih beras yang akan keluar dari gudang. Pada proses input tiap karung beras ditulis no. ID tag, tanggal masuk, jenis beras. Hal ini difungsikan untuk proses pengambilan beras. Pencatatan data beras yang akan keluar dilakukan melalui proses output.

Data dari proses input maupun output semua tersimpan kedalam tag. Tag tersebut diberikan pada waktu proses input, akan tetapi tag tidak diberikan ke petani namun tag tetap dipegang operator yang kemudian tag tersebut dikelompokkan sesuai jenis beras, hal ini ditujukan untuk memudahkan operator dalam proses beras keluar atau output.

Pengujian Hardware dan Software

Pengujian Hardware

a. Pengujian Reader RFID

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui reader dapat tersambung dengan komputer.

Reader memegang peran penting dalam proses input maupun output data, karena reader

berfungsi sebagai penghubung antara komputer dengan tag.

Gambar 5. Layout Pengujian Reader

Gambar 5. merupakan tampilan awal untuk mengetahui reader yang digunakan dapat terhubung dengan komputer secara baik atau tidak. Dalam form pengujian reader ini terdapat

combo box dan button yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Combo box untuk

(5)

78 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

terhubung ke komputer melalui port yang ada. Button atau tombol, dimana pada form terdapat 5

button yang pertama yaitu button connect yang berfungsi untuk menghubungkan reader yang

telah terpasang, kedua ada button select yang berfungsi untuk menghubungkan tag yang dipakai dengan reader, ketiga ada button login yang berfungsi untuk memilih tipe login yang diinginkan, selanjutnya ada button write yang berfungsi untuk memasukkan data atau menulis, kemudian button read yang berfungsi untuk membaca data yang telah tersimpan pada tag. Pengujian reader merupakan langkah awal pengujian yang dilakukan agar nantinya dapat menyimpan data pada tag dengan benar tanpa terjadi kesalahan pembacaan. Proses pengujian

reader yang dilakukan, dengan cara menghubungkan reader dengan komputer dan

menghubungkan port usb program dengan port usb yang disambungkan reader. Apabila sudah tersambung maka akan keluar seri dari reader yang kita gunakan serta firmware yang terdapat pada reader tersebut. Dapat dilihat pada Gambar 6. seri dan firmware dari reader yang digunakan, ini dapat dipakai.

Gambar 6. Hasil Pengujian Reader b. Pengujian Tag

Proses pengujian tag meliputi proses penulisan (write) dan pembacaan (read). Pengujian pada tag dilakukan dengan cara menghubungkan reader dengan tag. Pengujian penulisan dan pembacaan pada prinsipnya adalah kita akan mengirimkan atau menulis suatu data yang tersimpan pada tag dan akan dibaca atau load kembali data yang telah tersimpan pada

tag.

Gambar 7. Hasil Pengujian Tag

Gambar 7. menunjukkan bahwa pengujian penulisan dan pembacaan pada tag berhasil, ini dapat dilihat tidak terjadinya error pada penulisan maupun pembacaan pada tag. Apabila terjadi error akan ada peringatan yang dapat dilihat pada Gambar 8.

(6)

79 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Gambar 8. Peringatan Error

Pengujian Software

a. Pengujian Input

Gambar 9. Tampilan Awal Form Input

Pengujian pertama yang dilakukan yaitu proses beras masuk (Input). Gambar 9. menunjukkan bahwa pada form input terdapat label ID (ditunjukkan no.1), label tanggal (ditunjukkan no.2), kolom edit nama petani (ditunjukkan no.3), kolom edit asal beras (ditunjukkan no.4), kolom edit jenis beras (ditunjukkan no.5), combo box kualitas beras (ditunjukkan no.6), kolom edit jumlah beras masuk (ditunjukkan no.7), button input (ditunjukkan no.8), serta table (ditunjukkan no.9).

Proses penulisan ini dikatakan berhasil karena terdapat notification yang menunjukkan proses input sukses (gambar 10). Selain itu, data yang dituliskan pada group box input dapat ditampilkan pada tabel yang terdapat disebelah kanan group box input (Gambar 11).

Gambar 10. Notification Proses Input

(7)

80 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Data yang telah dituliskan akan secara otomatis akan tersimpan kedalam tag dan data

base dalam bentuk Microsoft access (Gambar 12). Hal ini juga sebagai indikator bahwa proses

input telah berhasil dilakukan.

Gambar 12. Database Proses Input b. Pengujian Output

Pengujian yang kedua yaitu proses beras keluar (Output). Group box output berbeda dengan Group box input dimana dalam Group box output terdapat labe ID (ditunjukkan no. 1), label tanggal masuk (ditunjukkan no. 2), label nama petani (ditunjukkan no. 3), label asal beras (ditunjukkan no. 4), label jenis beras (ditunjukkan no. 5), label kualitas beras (ditunjukkan no. 6), label jumlah beras petani (ditunjukkan no. 7), combo box jumlah beras keluar (ditunjukkan no. 8), label stock beras (ditunjukkan no. 9), label tanggal keluar (ditunjukkan no. 10), label lama penyimpanan (ditunjukkan no. 11), button ambil data kartu (ditunjukkan no. 1), button simpan data keluar (ditunjukkan no. 12), dan tabel output (ditunjukkan no. 13) yang dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Tampilan Awal Form Output

Pengujian proses output di katakan berhasil hal ini ditunjukkan adanya notification yang menunjukkan proses output sukses (gambar 14). Selain itu, data yang dituliskan pada group box

(8)

81 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Gambar 14. Notification Proses Output

Gambar 15. Proses Output

Dalam proses output terjadi perubahan data yang terdapat pada tag yaitu pengurangan jumlah beras yang terdapat dalam gudang dengan jumlah beras yang keluar. Hal ini secara otomatis juga mempengaruhi jumlah stock atau sisa beras yang terdapat pada gudang. Hal ini bisa dilihat pada data base dalam bentuk microsoft access (gambar 16).

Gambar 16. Database Proses Output

Dari keseluruhan proses pengujian software yang telah dibuat dapat dikatakan berhasil hal ini dapat dilihat bahwa dari total proses input didapatkan beras yang masuk sejumlah 640 karung dan jumlah total dari proses ouput sebanyak 305 karung, kemudian dari total beras pada proses input dikurangi total beras proses output didapatkan sisa stock beras keseluruhan sejumlah 335 karung hal ini dapat dilihat pada gambar 17.

(9)

82 Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras – Nur dkk

Gambar 17. Total Stock Beras

KESIMPULAN

Software database keluar masuk beras di gudang telah berhasil dibuat dan diuji./ Keunggulan dari software yang telah dibuat yaitu bekerja secara otomatis, proses pencatatan dilakukan secara digital, keamanan penyimpanan arsip lebih terjamin, mempunyai tingkat ketelitian lebih dibandingkan manusia, menguntungkan secara ekonomik, penyimpanan arsip tidak memerlukan space yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Eridani, D. 2012. Simulasi Gerbang Tol Menggunakan RFID (Radio Frequency Identification). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.

Habsyah, V, dkk. 2011. Aplikasi Sistem Parkir dengan Automatisasi Pembiayaan Berbasis RFID (Radio Frequency Identification). Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang.

Gambar

Gambar 1. Perancangan Alat
Gambar 4. Alur Beras Dalam Gudang
Gambar 6. Hasil Pengujian Reader  b. Pengujian Tag
Gambar 9. Tampilan Awal Form Input
+4

Referensi

Dokumen terkait

Intisari: Penelitian mengenai fekunditas ikan Bilih ( Mystacoleucus padangensis Blkr.) yang masuk ke muara sungai di sekitar Danau Singkarak telah dilakukan pada bulan November

Validitas Q2 sebesar 0,271>0,25 dengan reliabilitas sebesar 0,680 dalam katagori moderat sehingga layak digunakan untuk proses berikutnya, (4) Uji non

Melalui skema tersebut tampak bahwa grafik rapat probabilitas akan memiliki jarak yang makin rapat pada area yang makin dekat dengan dinding yang bergerak.. Adapun untuk

Atas dasar hal tersebut, pemikiran mengenai paradigma baru kepemimpinan aparatur negara pada hakikatnya beranjak dari pandangan bahwa pemimpin publik harus mengenali secara

seperti: bagasi tercatat yang diterima penumpang dalam keadaan rusak (pada saat bagasi tercatat diambil oleh penumpang), menurut Peraturan Menteri Perhubungan

Selain yang tersebut di atas, terdapat pula bentuk-bentuk yang secara struktur merupakan paduan struktur masif pada bagian dasarnya dan struktur rangka berbahan kayu di bagian

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat karunia serta rahmatNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu penulisan skripsi dengan judul “

Berdasarkan pengertian, manfaat, aspek, dan indikator yang telah dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi merupakan kemampuan siswa dalam