BERKURANGNYA NILAI PANCASILA DALAM
BERNEGARA DAN KEHIDUPAN
MASYARAKAT
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
NAMA
: ECHSANUDIN NUGROHO J
NIM
: 11.02.7999
KELOMPOK : II
PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 <D3>
JURUSAN :MANAJEMEN INFORMATIKA
BERKURANGNYA NILAI PANCASILA DALAM
BERNEGARA DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT
BAB l
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Alasan saya memilih judul ini di karenakan di negara kita indonesia ini mulai berkurangnya nilai nilai pancasila dalam bernegara dan di kehidupan masyarakat kita,dan yang paling penting dalam peningkatan peran pendidikan dalam upaya peningkatan akhlak mulia di kalangan anak muda yang sudah terkikis oleh jaman yang begitu modern dan sangat cepat berkembang di kalangan anak muda bangsa kita dan banyak memberikan dampak yang baik dan buruk,itu semua tergantung bagaimana menyikapi perkembangan yang sangat cepat di bangsa kita yang bisa menurunkan nilai nilai pancasila di negara kita.Bagaimanapun kita harus tetap bersyukur karena negara kita cepat untuk mengikuti perkembangan jaman,tergantung masyarakat kita yang menyikapinya.
BERKURANGNYA NILAI PANCASILA
Menurut saya berkurangnya nilai pancasila di negara kita yang terkikis sistematis oleh kebijakan pemerintah.Pada dasarnya nilai nilai pancasila di negara kita ini di nilai sudah mengalami
penurunan yang sangat tajam di kalangan masyarakat,hal tersebut telah terjadi karena adanya pengikisan nilai secara sistematis yang berdasar pada kebijakan pemerintah itu sendiri.
DALAM BERNEGARA
Menurut saya berkurangnya nilai nilai pancasila dalam bernegara adalah menurunnya sikap patriotisme pada kebijakan kebijakan yang sudah di tentukan oleh negara ataupun kurangnya pelestarian budaya budaya khas dari sebuah negara tersebut yang mengakibatkan negara lain mengambilnya dan mengakui bahwa itu budaya dari negaranya.
DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Menurut saya nilai nilai pancasila di tengah masyarakat saat ini sudah mulai berkurang.Hal ini di buktikan rendahnya sikap gotong royong dan murah senyum diantara sesama.Padahal nilai nilai itu sangat di hargai dan menjadi ciri khas dari kepribadian bangsa indonesia karena itu kita harus melestarikan pancasila sebagai satu satunya ideologi dalam masyarakat,berbangsa dan bernegara.
2.RUMUSAN MASALAH
Mengacu pada judul makala ini “Berkurangnya nilai pancasila dalam bernegara dan kehidupan masyarakat” msks perlu kami memberikan beberapa pertanyaan sebagai bahan dalam
merumuskan masalah guna memperoleh arahan dalam pembahasan dalam masalah ini agar nantinya berakhir dengan kesimpulan kesimpulan yang mumpuni.Adapun beberapa pertanyaan adalah sebagai berikut :
1.Bagaimana memaknai nilai pancasila yang sebenarnya
2.Bagaimana pula memahami Berkurangnya nilai nilai Budaya Pancasila 3.Apa Dampak Berkurangnya Nilai Nilai Pancasila
C.TUJUAN
Saya menyusun makala ini agar yang membaca bisa melihat dampak berkurangnya nilai nilai pancasila dalam bernegara dan masyarakat,dan bisa mulai menyadari apa akibat dari
berkurangnya nilai nilai pancasila yang dapat mengakibatkat perpecahan di negara kita ini,karena pancasila andalah suatu lambang dari persatuan negara kita,dan dengan adanya makala ini saya juga berharap akan dapat menjadi pengetahuan bagi kita semua para generasi penerus untuk menjaga nilai nilai pancasila dalam bernegara dan masyarakat agar bisa d terapkan dalam masyarakat dan berguna dalam kemakmuran kemajuan bangsa Indonesia.
BAB lll
PEMBAHASAN
A.Pengertian Nilai Pancasila yang sebenarnya.
Nilai atau Value (Bahasa Inggris) termasuk bidang kajian filsafat. Persoalan-persoalan tentang nilai dibahas dan di pelajari salah satu cabang filsafat yaitu filsafat nilai. Filsafat sering juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dalam bidang filsafat dipakai untuk
menunjukkan kata benda yang bersifat abstrak yang artinya “kebahagaan” atau “kebaikan” dan kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan
penilaian.Menurut Jack Fraenkel nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang dipikir
penting oleh seseorang dalam hidupnya. Jika seseorang menilai sesuatu, dia menganggapnya berguna (bermanfaat), berharga untuk dimiliki dan berharga untuk untuk dicoba
diperoleh.Sementara itu Milton Rakeah berpendapat bahwa nilai merupakan suatu jenis keyakinan yang terletak pada pusat dan sistem keyakinan pada seseorang tentang bagaimana seseorang sepatutnya atau tidak patut melakukan sesuatu tentang apa yang berharga atau tidak untuk dicapai, dikerjakan atau dipercaya. Robert mz lawang memberikan pengertian nilai dikaitkan dengan prilaku sosial. Ia mengatakan bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Didalam Dictionary of Sosciology and Relatet Science dikemukakan bahwa nilai adalah
kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Menilai itu pada hakikiatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada objek,bukan objek itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa nilai itu pada dasarnya merupakan pandangan atau keyakinan seseorang bahwa sesuatu itu berharga, berguna, pantas atau patut untuk dimiliki dan
dilakukukan. Sesuatu itu dikatakan bernilai apabila sesuatu itu berharga, berguna, benar, indah, baik, dan lain sebagainya.
Didalam nilai itu sendiri terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan, dan keharusan. Maka apabila kita berbicara tentang nilai, sebenarnya kita berbicara tentang hal
yang ideal, tentang hal yang merupakan cita-cita, harapan, dambaan dan keharusan.
Pancasila sebagaai dasar negara republik indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI. Nilai-nilainya telah ada pada bangsa indonesia sejak zaman dahulu kala
sebelum bangsa indonesia mendirikan negara yang berupa nilai-nilai adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi pancasila yang berupa nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa indonesia sendiri, sehingga bangsa indonesia sebagai kausa materialis pancasila.nilai-nilai tersebut kemudian diangkat danj irumuskan secara formal oleh
para pendiri negara indonesia untuk dijadikan sebagai dasar filsafat negara indonesia.
B.Berkurangnya Nilai Nilai Budaya Pancasila
Nilai pancasila merupakan suatu upaya untuk menjawab persoalan-persoalan yang cukup vital dalam kehidupan manusia. Nilai pancasila merupkan cara manusia menjawab baik secara pribadi atau masyarakat terhadap masalah-msalah yang mendasar dalam hidupnya. Nilai tersebut merupakan suatu sistem yang didalamnya terdiri dari konsep- konsep yang hidup dalam dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat dalam hidup.
Nilai budaya akan mempengaruhi pandangan hidup, sistem normatif moral dan seterusnya hingga akhirnya pengaruh itu sampai pada hasil tindakan manusia. Clyde kluckhohn dan florence kluckhohn membagi 5 masalah mndasar bagi hidup manusia yang menyangkut nilai budaya pancasila.
1. masalah hakekat hidup manusia 2. masalah hakekat karya manusia
3. masalah mengenai kedudukan manusia dalam ruang dan waktu 4. masalah hakekat hubungan manusia dengan alam sekitarnya 5. masalah hakekat hubungan manusia dengan sesamanya
kelima maalah nendasar tersebut diserti denga orientasi yang memiliki kekhususan tersendiri dari masing-masing poin tersebut. Artinya metode berbagai kebudayaan mengkonsepkan masalah-masalah unuversal tersebut dapat berbeda-beda meskipun kemungkinan untuk
berbeda sangat kecil.
Nilai budaya dengan masing-masing cakupannya diatas bisa mempengaruhi pandangan hidup yang dipakai oleh masyarakat dalam menentukan nilai kehidupan. Bagaimana masyarakat memandang aspek hubungan dalam hidup dan kehidupan yakni hubungan manusia dengan yang transenden. Hubungan dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan sesama mahluk yang lain. Dalam bahasa notonagoro dikenal dengan istilah-istilah kedudukan kodrat, susunan kodrat, dan sifat kodrat manusia.
Hal-hal diatas dapat menjelaskan kedudukan pancasila dalam arti bahwa pancasila sebenarnya secara budaya merupakan kristalisasi nilai-nilai yang positif yang digali dari bangsa indonesia sendiri.kelima sila dalam pancasila merupakan serangkaian unsur-unsur tidak boleh terputus satu sama lainnya. Namun terkdang ada pengaruh dari luar yang menyebabkan diskontinuitas antara hasik keputusan tindakan konkret dengan nilai budaya.
C. Dampak Berkurangnya Nilai Nilai Pancasila
Masalah penelitian : “Berkurangnya Nilai Nilai Pancasila’
Globalisasi, modernisasi, kini telah melanda Negara Republik Indonesia, berbagai dampakpun muncul di lapangan, baik itu dampak secara positif maupun sebaliknya, yaitu dampak secara negatif. Salah satu contoh dampak negatif yang kini sangat signifikan terlihat adalah mulai pudarnya rasa cinta Pancasila dan selalu pengamalan dan penghayatan Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan dan penghayatan pancasila kurang menjadi perhatian yang penting bagi kalangan remaja.
nilai-nilai pengamalan dan penghayatan pancasila para remaja mulai menurun, tergerus oleh arus modernisasi maupun globalisasi. Nilai-nilai pancasila dianggap kirang menarik untuk
diterapkan, bahkan yang lebih parahnya lagi, mereka/remaja semakin mengarah kepada paham kebebasan yang sebebas-bebasnya.
Kondisi Masyarakat Saat Ini.
Kondisi masyarakat saat ini dalam memahami, menghayati dan mengamalkan Ideologi Pancasila sangat mempengaruhi terhadap persatuan dan kesatuan bangsa, bahkan integritas NKRI di masa yang akan datang, karena penyelenggaraan suatu bangsa sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Bagi masyarakat dan negara Republik Indonesia, Pancasila adalah kenyataan yang tidak dapat diganggu gugat. Maksudnya adalah bahwa Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara yang makin hari makin perlu dipahami, dihayati dan diamalkan. Namun, kedudukan formal Pancasila yang sangat kuat tidak selalu sejajar dengan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pada kenyataannya nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya sering diabaikan bahkan belum ditaati sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan adanya berbagai faktor. Salah satu diantaranya adalah kurangnya sebelas(11) pengertian dan pemahaman mengenai Pancasila itu sendiri serta latar belakang proses pertumbuhan Pancasila sebagai falsafah negara. Oleh karena itu,
diperlukan penanaman wawasan kebangsaan di setiap warga negara Indonesia kepada seleuruh masyarakat Indonesia. Hal ini perlu disadari, bahwa dalam pengamalan serta penghayatan terhadap nilai-nilai
Pancasila di dalamnya terdapat rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan (nasionalisme) yang kenyataannya pada akhir-akhir ini cenderung menurun, sehingga dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Cara pandang yang
berwawasan nusantara pada masa-masa ini bisa dikatakan sudah luntur dan hampir berada pada titik terendah pada diri sikap
anak bangsa ini. Kita bisa dengan mudah menyaksikan berbagai komponen bangsa terlibat dalam konflik dan terpecah-belah. Banyak di antara mereka yang terjebak dalam sekat-sekat primordialisme dan terpecah dalam golongan suku, ras, agama, daerah dan kepentingan yang sempit Mencermati perilaku seperti itu, dapat dipastikan bahwa ikatan nilai-nilai kebangsaan
yang merupakan pengejawantahan dari rasa cinta tanah air, bela negara dan semangat
patriotisme bangsa mulai luntur dan longgar, bahkan hampir sirna. Bahkan akhirakhir ini telah berkembang pula sebuah kesadaran etnis yang sempit berupa tuntutan pemisahan wilayah dari beberapa daerah, seperti tuntutan referendum seiring dengan pemberlakuan otonomi daerah yang tidak dipahami secara mendalam. Berdasarkan kondisi ini, maka dapat dikatakan bahwa adanya penghayatan nilai rasa kebangsaan, paham kebangsaan dan semangat kebangsaan menurun, antara lain pada :
a. Rasa Kebangsaan.
Rasa kebangsaan tercermin pada perasaan rakyat, masyarakat dan bangsa terhadap kondisi bangsa Indonesia yang dalam perjalanan hidupnya menuju cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini masih dirasakan jauh untuk
menggapainya, karena lunturnya rasa kebangsaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dengan berbagai peristiwa, baik perasaan mudah tersinggung yang mengakibatkan emosional tinggi yang berujung pada pembunuhan, bahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan 17 Agustus yang setiap tahun dirayakan kurang menggema, karena kurangnya penghayatan dan pengamalan terhadap Pancasila. Di samping itu, adanya tuntutan sekelompok masyarakat dengan isu putra daerah terutama dalam Pilkada masih terjadi amuk massa dengan kepentingan sektoral, sehingga akan mengakibatkan pelaksanaan pembangunan nasional terhambat.
b. Paham Kebangsaan.
Paham Kebangsaan merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu mewujudkan masa depannya. Dalam mewujudkan paham tersebut belum diimbangi adanya legitimasi terhadap sistem pendidikan secara nasional, bahkan masih terbatas muatan lokal, sehingga muatan nasional masih diabaikan. Tidak adanya materi pelajaran Moral Pancasila atau Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) atau sertifikasi terhadap Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di setiap strata pendidikan, baik formal, nonformal, maupun di masyarakat luas.
c. Semangat Kebangsaan.
Belum terpadunya semangat kebangsaan atau nasionalisme yang merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan. Hal ini tercermin pada sekelompok masyarakat mulai luntur dalam memahami adanya pluralisme, karena pada kenyataannya bangsa Indonesia terdiri atas bermacam suku, golongan dan keturunan yang memiliki ciri lahiriah, kepribadian, kebudayaan yang berbeda, serta tidak menghapus kebhinekaan,
melainkan melestarikan dan mengembangkan kebhinekaan sebagai dasarnya. Penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam wawasan kebangsaan yang terasakan saat ini, belum mampu menjaga jati diri, karakter, moral dan kemampuan dalam menghadapi berbagai masalah nasional. Padahal dengan pengalaman krisis multidimensional yang berkepanjangan, agenda pemahaman, penghayatan dan pengamalan Pancasila dalam bentuk wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia harus diarahkan untuk membentuk serta memperkuat basis budaya agar mampu menjadi tumpuan bagi usaha pembangunan di segala aspek kehidupan maupun di segala bidang.
BAB lll
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari makalah yang sudah saya buat tadi dapat di simpulkan bahwa pancasila mempunyai arti Sangat penting bagi kehidupan masyarakat bangsa indonesia.P ancasila mempunyai nilai nilai positif bagi kehidupan kita.Di samping itu banyak langkah langkah yang harus kita ambil untuk menjalankan atau menerapkan pancasila dalam kehidupan kita.
B.SARAN
Adapun saran penulis kepada pembaca agar dapat mengetahui bahwa pancasila sangat penting bagi kehidupan kita dan agar pembaca dapat melaksanakan atau bias menerapkan pancasila di dalam kehidupan masyarakat selain dari pada itu,saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan karena saya masih dalam peruses pembelajaran.Dan yang syay harapkan dengan adanya makalah ini dapat menjadi wacana yang membuka pola piker pembaca dan member saran sifatnya tersirat maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, Ahmad, Drs. MS, 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta Ruyadi, yadi. Drs. Dkk.1995. Sosiologi 1. Bandung: ganeca exact
Amin, Ittihad, Zainul, 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas terbuka Tim fakultas filsafat UGM, 2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Universitas terbuka Nopirin,1999. nilai-nilai pancasila sebagai strategi pengembangan ekonomi indonesia. Internship dosen-dosen pancasila seindonesia, yogyakarta.