SKRIPSI
Analisis Pengaruh Panjang Sirip Heatsink Terhadap Produksi Air Kondensasi pada Alat Converter Portable Analisis Pengaruh Panjang Sirip Heatsink Terhadap Produksi Air Kondensasi pada Alat Converter Portable
Analisis Pengaruh Panjang Sirip Heatsink Terhadap Produksi Air
Kondensasi pada Alat Converter Portable
Oleh :
ERKES LODOH
NIM : 1506020021
Air adalah salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang sangat di butuhkan bagi kehidupan mahluk hidup, di samping itu air juga mempunyai arti penting dalam rangka meningkatkan tarif hidup manusia di bumi, bukan hanya manusia tetapi air merupakan elemen yang sangat signifikan bagi kehidupan makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Beberapa aktifitas dan juga merupakan bentuk mata pencaharian misalnya nelayan, petani, pemburu ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang membutuhkan persediaan air minum. Converter portable adalah alat yang mampu mengembunkan udara menjadi air. Alat bantu thermoelectric yang digunakan untuk menghasilkan pengembunan adalah heatsink dan fan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa alat converter portable dengan variasi ukuran panjang heatsink dengan kemiringan sudut
sirip heatsink 700. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen terhadap alat konverter
sebanyak 3 buah dengan variasi ukuran panjang heatsink yaitu 12 cm, 10 cm dan 8 cm. Ketiga ukuran diatas yang paling baik adalah ukuran panjang heatsink 12 cm dengan produksi air selama 24 yaitu 26,9 ml dengan COP rata-rata 0,36, untuk ukuran panjang heatsink 10 cm dengan produksi air terendah yaitu 15,5 ml diakibatkan oleh kecepatan udara masuk untuk panjang heatsink 10 cm adalah paling rendah dengan COP rata-rata 0,12 sedangkan untuk ukuran panjang heatsink 8 cm memproduksi air sebanyak 24,2 ml dengan COP rata-rata 0,31.
I.1 Latar Belakang
Air
Kebutuhan Air
Nelayan
Alat Converter
Portable
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variasi panjang sirip terhadap sudut heatsink dan produksi air kondensat. Untuk mendapatkan hasil air yang mendekati optimal maka dalam penelitian ini peneliti memakai ukuran dan sudut sirip pada salah satu komponen yaitu heatsink. Fungsi dari pemakaian ukuran heat
sink yang dimaksud adalah agar alat yang akan dibangun lebih portable dan mudah dibawa
sedangkan fungsi dari pemakaian sudut sirip heatsink adalah agar butiran-butiran air hasil kondensasi tidak tertahan oleh posisi sirip heatsink yang rata dan proses kondensasi pun bisa
menghasilkan air dengan optimal.
I.3 Batasan Masalah
Permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang, dalam penelitian ini dibatasi pada masalah :
➢ 1. Merancang bangun alat converter portable yang dapat mengembunkan udara menjadi air dengan
luasan alat adalah 12 x 12 x 17 cm.
2. Penggunaan arus DC (Baterai rechargeable Li-ion kapasitas 9800 mAh 12 Volt ) sebagai input daya
pada sistem pendingin.
3. Penggunaan fan AC, 120V, 2500 rpm sebagai pendingin heatsink panas.
4. Heatsink yang digunakan adalah 10 sirip dengan ukuran panjang 8cm,10cm dan 12cm dengan
posisi setingan 700.
5. Peltier yang digunakan adalah tipe TEC1-12706.
6. Penggunaan fan untuk udara masuk DC, 12V, 30.
I.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi panjang sirip terhadap sudut heatsink dan produksi air kondensat pada alat Converter Portable pengubah udara menjadi air.
I.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin didapat dari penelitian ini adalah dapat:
1. Menambah pengetahuan serta pedoman bagi penelitian selanjutnya tentang alat converter
portable yang dapat mengubah udara menjadi air.
II.1 Kajian Penelitian Terdahulu
1. Chakib Alaoui, (2011) yang merancang ruang pendingin berdimensi 0.11 x 0.29 x 0.33 m³
dengan menggunakan heat sink yang berbahan aluminium 350 x 75 x 39 mm³ memiliki 21 sirip, berat 1500 gr dan memiliki kalor jenis 0,963 J/g°C.
2. Nandy aditya, dkk (2014), merancang sebuah alat kondensasi udara mejadi air
dengan panel surya sebagai sumber listrik.
3. Gupta, R, dkk (2016) meneliti tentang kondensasi udara menjadi air dengan menggunakan
alat yang dirancang Nandy aditya, dkk (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa air yang
dihasikan sebanyak 1 Liter/jam dengan sirkulasi udara sebesar 2,54 m2/s.
4. Darwin Setiyawan (2017), merancang dan meneliti sebuah alat kondensasi udara mejadi air
thermoelectric cooler dengan panel surya sebagai sumber listrik. Untuk memperluas
permukaan, thermoelectric cooler dihubungkan dengan pipa tembaga dengan luas 115 cm² dan suhu pada permukaan pipa tembaga mencapai 3,9ᵒC. Dengan dialirkan udara menuju pipa tembaga dengan kecepatan 20 cfm, didapatkan setiap 1 thermoelectric cooler dapat menghasilkan air 53 mL/jam. .
5. Carson T. Tangan, Steffen Peuker (2019), merancang dan meneliti tentang pengaruh orientasi
pada kondensasi air dari heatsink pendingin thermoelectric. Heatsink bersirip digunakan
untuk percobaan orientasi. Heatsink bersirip diputar dari 0o hingga 90o, serta dimiringkan dari
0o hingga 90o (vertikal ke horizontal). Tingkat pengumpulan tertinggi ditemukan untuk sudut
rotasi 60o dan sudut kemiringan 75o untuk heatsink bersirip, masing-masing 0,249 L / kWh dan
II.2 Kajian Teori
II.2.1 Kondensasi
II.2.2 Kelembaban Udara
II.2.3 Kemiringan Sudut Sirip dan Ukuran Heat Sink
II.2.4 Termoelektrik (TEC)
a. Efek Seebeck
b. Efek Peltier
c. Efek Thomson
d. Efek Joulean
e. Efek Konduksi
f. Analisis Perpindahan Kalor
II.3 Kerangka Konsep
II.3.1 Dasar Pemikiran Variabel
Alat Converter Portable adalah perangkat yang mampu mengubah temperarur lingkungan
mendekati temperatur komponen pendingin yaitu peltier dan heatsink karena dibantu dengan fan udara masuk maka pada permukaan heatsink tidak terjadi pemembekuan melainkan menghasilkan butiran-butiran air. Berdasarkan pengetahuan sebelumnya, diketahui bahwa suhu yang dibutuhkan untuk mengembunkan air disebut dengan suhu titik embun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suhu tertentu secara praktis atau eksperimental untuk mengembunkan udara dengan bantuan beberapa perangkat elektronik.
Faktor yang mempengaruhi kondensasi pada permukaan bersirip adalah geometri (bentuk) dari
sirip, bahan sirip dan permukaan, dan parameter termofisik. Selama kondensasi pada permukaan bersirip, panas dan perpindahan massa berlangsung secara bersamaan membuat fisika lebih kompleks.
II.3.2 Kerangka pikir
II.4Hipotesis
Berdasarkan teori yang sudah di jelaskan sebelumnya, maka ukuran
panjang heatsink berpengaruh terhadap produktivitas air kondensasi
dan kinerja alat Converter portable.
III.1 Waktu dan Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Mesin Undana, dalam waktu 3
bulan.
III.2 Metode
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,
yaitu suatu metode yang dilakukan dengan melakukan percobaan terhadap
objek bahan penelitian.
1.
1. Desain Eksperimen
b.
b. Alat dan Bahan
c. Pembuatan model alat dan skema pengujian
Membentuk alat converter portable thermoelectric yaitu;
➢ 1. Membentuk sampel heat sink 10 sirip dengan ukuran panjang 12 cm, 10 cm dan 8 cm
2. Merakit alat converter portable thermoelectric dengan skema dibawah.
2. Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, variabel bebas adalah ukuran heatsink dengan variasi panjang 12
cm, 10 cm dan 8 cm dan kemiringan sudut sirip heatsink 70
0. Sedangkan variabel
Tahapan kegiatan adalah :
a. Membentuk alat converter portable thermoelectric yaitu;
1. Membentuk sampel heat sink 10 sirip dengan ukuran panjang 12cm, 10cm dan 8cm.
2. Merakit alat converter portable thermoelectric dengan skema (gambar 3.9).
3.
3. Tahapan pengambilan Data
4.
Pengambilan data pada penelitian yang diambil adalah temperatur dalam box,
luar box, heatsink sisi dingin, heatsink sisi panas, sisi panas peltier, sisi dingin
peltier, kelembaban dalam box, kelembaban lingkungan dan kecepatan udara
masuk. Maka prosedur pengambilan data sebagai berikut:
1. Melakukan penempatan alat ukur pada alat uji antara lain heatsink dan box
alat converter portable sesuai posisi masing-masing.
2. Untuk pengambilan data dilakukan secara manual dengan cara data dari
setiap alat ukur diambil setiap 15 menit dan dicatat pada kertas yang telah
dibuat format pengambilan data.
3. Hidupkan stopwatch untuk memulai pengujian.
4. Pengambilan data dilakukan setelah 15 menit alat uji kerja bekerja setelah
dikalibrasikan.
Pengambilan data untuk ke-3 box alat converter portable dilakukan selama 24
jam pada pukul 08.00 WITA - 08.00 WITA dengan durasi waktu pengambilan
data setiap 15 menit.
4.
Teknik Pengolahan Data
Melakukan pengujian untuk memperoleh data tegangan output (V), daya
(W) output, dan temperatur lingkungan, temperatur pada heat sink sisi
dingin, temperatur pada heat sink sisi panas, temperatur pada ruang
pengembunan, volume kondensat.
5. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif yakni data-data yang diperoleh, dianalisis menggunakan rumus-rumus
yang ada untuk mendapatkan : besaran kalor yang dilepas dan dibuang oleh
sistem dan besaran COP sistem converter portable.
Data hasil pengujian pengaruh panjang sirip heatsink dengan posisi kemiringan 700 terhadap produksi
air kondensasi pada alat converter portable. Penelitian ini mengunakan 3 variasi ukuran panjang pada komponen heatsink sisi dingin yaitu dengan ukuran 8 cm, 10 cm, dan 12 cm. Namun pada bab ini
ditunjukkan dalam bentuk grafik. Berikut grafik temperatur , kelembaban, kecepatan angin dan
produksi air pada salah satu box dengan ukuran panjang heatsink 8 cm.
Grafik temperatur dengan variasi ukuran panjang heatsink 8 cm.
0 10 20 30 40 50 60 70 80 8.15.00 AM 9.00.00 AM 9.45.00 AM 10.30.00 AM 11.15.00 AM 12.00.00 P M 12.45.00 P M 1.30.00 P M 2.15.00 P M 3.00.00 P M 3.45.00 P M 4.30.00 P M 5.15.00 P M 6.00.00 P M 6.45.00 P M 7.30.00 P M 8.15.00 P M 9.00.00 P M 9.45.00 P M 10.30.00 P M 11.15.00 P M 12.00.00 AM 12.45.00 AM 1.30.00 AM 2.15.00 AM 3.00.00 AM 3.45.00 AM 4.30.00 AM 5.15.00 AM 6.00.00 AM 6.45.00 AM 7.30.00 AM T emper atur Jam
Temperatur sisi panas peltier Temperatur sirip heatsink panas bagian atas Temperatur sirip heatsink panas bagian bawah
Grafik temperatur dan kecepatan udara masuk dengan variasi ukuran panjang heatsink 8 cm. 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 10 20 30 40 50 8 .1 5 .0 0 AM 9 .0 0 .0 0 AM 9 .4 5 .0 0 AM 1 0 .3 0 .0 0 A M 1 1 .1 5 .0 0 A M 1 2 .0 0 .0 0 PM 1 2 .4 5 .0 0 PM 1 .3 0 .0 0 PM 2 .1 5 .0 0 PM 3 .0 0 .0 0 PM 3 .4 5 .0 0 PM 4 .3 0 .0 0 PM 5 .1 5 .0 0 PM 6 .0 0 .0 0 PM 6 .4 5 .0 0 PM 7 .3 0 .0 0 PM 8 .1 5 .0 0 PM 9 .0 0 .0 0 PM 9 .4 5 .0 0 PM 1 0 .3 0 .0 0 PM 1 1 .1 5 .0 0 PM 1 2 .0 0 .0 0 A M 1 2 .4 5 .0 0 A M 1 .3 0 .0 0 AM 2 .1 5 .0 0 AM 3 .0 0 .0 0 AM 3 .4 5 .0 0 AM 4 .3 0 .0 0 AM 5 .1 5 .0 0 AM 6 .0 0 .0 0 AM 6 .4 5 .0 0 AM 7 .3 0 .0 0 AM Ke ce pa tan uda ra masuk ( m/ s) T emper atur Jam
Temperatur sisi dingin peltier Temperatur sirip heatsink dingin bagian atas Temperatur sirip heatsink dingin bagian bawah Temperatur dalam box
Grafik kelembaban dan produksi air dengan variasi ukuran panjang heatsink 8 cm. 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 20 30 40 50 60 70 80 90 8 .1 5 .0 0 AM 9 .0 0 .0 0 AM 9 .4 5 .0 0 AM 1 0 .3 0 .0 0 AM 1 1 .1 5 .0 0 AM 1 2 .0 0 .0 0 PM 1 2 .4 5 .0 0 PM 1 .3 0 .0 0 PM 2 .1 5 .0 0 PM 3 .0 0 .0 0 PM 3 .4 5 .0 0 PM 4 .3 0 .0 0 PM 5 .1 5 .0 0 PM 6 .0 0 .0 0 PM 6 .4 5 .0 0 PM 7 .3 0 .0 0 PM 8 .1 5 .0 0 PM 9 .0 0 .0 0 PM 9 .4 5 .0 0 PM 1 0 .3 0 .0 0 PM 1 1 .1 5 .0 0 PM 1 2 .0 0 .0 0 AM 1 2 .4 5 .0 0 AM 1 .3 0 .0 0 AM 2 .1 5 .0 0 AM 3 .0 0 .0 0 AM 3 .4 5 .0 0 AM 4 .3 0 .0 0 AM 5 .1 5 .0 0 AM 6 .0 0 .0 0 AM 6 .4 5 .0 0 AM 7 .3 0 .0 0 AM P roduk si air ( ml ) Ke lemba ba n Jam
4.2 Analisis Data
Data volume heatsink, volume peltier, daya fan, daya peltier dan data debit air hasil pengukuran
digunakan untuk menganalisis kinerja PAWG. Untuk menganalisis kinerja system PAWG dapat
mrenggunakan persamaan yang dikembangkan oleh [Casallas, I.; Paéz, C.; Fajardo, A]
Debit aliran air yang dihasilkan Wg/h dapat diperoleh dari persamaan [Casallas, I.; Paéz, C.;
Fajardo, A].
❖ Sedangkan untuk menganalisis daya yang dikonsumsi system (PAWG) menggunakan persamaan
[Casallas, I.; Paéz, C.; Fajardo, A].
❖ Analisis selanjutnya adalah untuk mengetahui pengaruh daya yang diberikan terhadap
volumeheat sink sisi dingin, dan persamaan yang digunakann adalah yang dikembangkan oleh, [Casallas, I.; Paéz, C.; Fajardo, A]. yaitu;
Perhitungan Coeffisient of Performance peltier dari 3 ukuran panjang heatsink pendingin yang berbeda, yaitu panjang 12 cm, 10cm dan 8cm. Dalam analisis perhitungan matematis digunakanlah salah satu data, sebagai contoh yaitu data penelitian pada box dengan ukuran panjang heatsink 12 cm pada jam 12:00 PM.
Untuk perhitungan nilai COP
4.3 Pembahasan
Pengujian menggunakan variasi pada salah satu komponen pendingin yaitu heatsink dengan
tiga ukuran panjang yang berbeda yaitu 12 cm, 10 cm dan 8 cm.
Tabel diatas adalah hasil analisis rata-rata perjam dari pengujian 24 jam untuk kinerja sistem
(PAWG) dan pengaruh daya yang dikonsumsi terhadap volume heatsink sisi dingin (SPDEC)
pada variasi panjang heatsink 12 cm, 10 cm, dan 8 cm.
T9 (OC) T
4 (OC) T8 (OC) T1 (OC)
Hasil analisis rata-rata perjam dari pengujian 24 jam untuk kinerja sistem (PAWG) dan
pengaruh daya yang dikonsumsi terhadap volume heatsink sisi dingin (SPDEC) pada variasi
panjang heatsink 12 cm, 10 cm, dan 8 cm.
Hasil analisis rata-rata perjam dari pengujian 24 jam jika dibuat grafik maka akan seperti berikut.
Grafik diatas menunjukan bahwa kinerja sistem (P
Sys) hanya dipengaruhi oleh debit air
yang dihasilkan w
g/h. Pada panjang heatsink 12 cm debit air yang dihasilkan w
g/hsebesar
1.095833 ml/h dan diperoleh kinerja system P
Syssebesar 0.007455. Pada panjang 10 cm,
debit air yang dihasilkan wg/h berkurang menjadi 0.8875 ml/h, diikuti menurunnya kinerja
system P
Syssebesar 0.006037. Namun pada panjang 8 cm, debit air yang dihasilkan w
g/hbertambah menjadi 1.2 ml/h, diikuti meningkatnya kinerja system P
Syssebesar 0.008163.
Pada variasi panjang 8 cm ini nilai debit air yang dihasilkan wg/h dan kinerja system P
Sysyang maksimum.
Grafik diatas adalah hubungan antara konsumsi daya, volume dan hasil produksi air dengan
variasi ukuran panjang heatsink 12 cm.
Grafik diatas adalah hubungan antara konsumsi daya, volume dan hasil produksi air dengan variasi ukuran panjang heatsink 10 cm.
Grafik diatas adalah hubungan antara konsumsi daya, volume dan hasil produksi air dengan variasi ukuran panjang heatsink 8 cm.