MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
(Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl Pagarsih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh :
ANI MUTIANI 0802270
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
ANI MUTIANI 0802270
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan di TK Swadaya Jl. Pagarsih no 181 E kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, yaitu kemampuan membaca dini anak-anak yang masih rendah, seperti: anak belum dapat menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, belum mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan, dan belum dapat membaca gambar. Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya sebelum menggunakan media gambar seri? (2) Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil dan memperbaiki proses dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Penelitian tindakan kelas adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan secara kolaborasi dengan pihak sekolah yang terkait. Subjek penelitian adalah 16 anak kelompok B, terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Analisis data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media gambar seri, kemampuan membaca dini anak dalam menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan dan membaca gambar menjadi lebih baik dari pada sebelum tindakan di lakukan. Hasil kemampuan membaca dini pada sikus I untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 62,5% dari kondisi awal sebesar 6,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 31,25% dari kondisi awal sebesar 25 % dan untuk katagori BB (belum berkembang) sebesar 6,25% dari kondisi awal 68,75%. Dan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu : untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 81,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 18,75% dan kategori BB (belum berkembang) 0%. Rekomendasi untuk guru adalah hendaknya dapat menggunakan berbagai media yang bervariasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tidak terjadi kejenuhan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI A. Landasan Teori………. 11
1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini………. 11
2. Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini……….. 12
A. Hasil Penelitian……… 53
1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan……… 53
a. Kondisi Objektif TK Swadaya……… 54
b. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran TK Swadaya.. ………. 55
c. Kegiatan Guru TK Swadaya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini…… 57
d. Kondisi Awal Kemampuan Membaca Dini Anak TK Swadaya (Prasiklus)……… 57
2. Proses Pelaksanaan Tindakan……….. 61
a. Siklus I……… 63
b. Siklus II……….. 82
3. Peningkatan Kemampuan Membaca Dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri………... 98
B. Pembahasan 1. Kondisi Objektif pengembangan Bahasa Khususnya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini AnakTK Swadaya……… 100
2. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Melalui Penggunaan Media Gambar Seri……….. 103
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 sampai 6
tahun. Usia ini merupakan masa emas atau“Golden Age”, dimana seluruh
aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat. Meliputi
perkembangan fisik/motorik, kognisi, afeksi dan bahasa.
Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang
akan dan harus dilewati oleh semua anak, memegang peranan yang sangat
penting, karena dengan bahasa anak dapat menyatakan pikiran dan perasaannya
bersosialisasi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Dari sejak awal kehidupan manusia memiliki kemampuan penerimaan
yang baik terhadap bahasa. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap suara
manusia dibandingkan suara-suara lain. Dalam beberapa hari setelah lahir bayi
dapat membedakan suara yang berasal dari bahasa ibunya daripada bahasa
lainnya.
Menurut Eliason (Masitoh, 2008:3) bahwa perkembangan bahasa dimulai
sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman, penguasaan dan
pertumbuhan bahasa. Anak belajar bahasa sejak masa bayi sebelum belajar
berbicara mereka berkomunikasi melalui tangisan, senyuman dan gerakan
badan.
Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan, tertulis atau
dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk
menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya” (Santrock, 2007: 353).
Menurut Miller (Agustin dan Wahyudin, 2010:15) bahwa bahasa adalah
suatu urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda.
Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi, baik komunikasi aktif
maupun pasif, Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan bahasa
Reseptif (menerima bahasa) dan perkembangan bahasa Ekspresif
(mengungkapkan bahasa).
Bahasa Reseptif meliputi bahasa pasif yaitu kemampuan untuk mengerti
apa yang dilihat, dan apa yang didengar, bertujuan membantu anak
mengembangkan kemampuan mendengarkan, mengidentifikasi konsep melalui
pemahaman pelabelan kata-kata dan meningkatkan kemampuan
merespon/mereaksi setiap komunikasi.
Sedangkan Bahasa Ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi
secara simbolis baik visual ataupun auditorik. Bahasa Ekspresif bertujuan
untuk membantu anak agar dapat mengekspresikan kebutuhannya, keinginan
dan perasaanya secara verbal. Mendorong anak untuk berbicara secara lebih
jelas, sehingga mudah dipahami, mendorong kefasihan berbahasa sehingga
mudah dimengerti oleh orang lain dan membantu anak memahami bahwa
komunikasi tersebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap
Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. Fungsi
reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap
seseorang, terhadap kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik
dan nada suara dan mengerti kata-kata. Fungsi ekspresif adalah kemampuan
anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal/ komunikasi
dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh dan akhirnya menggunakan kata-kata
atau komunikasi verbal.
Perkembangan bahasa anak usia dini meliputi empat keterampilan
berbahasa yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan
mendengakan/menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca
merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Kemampuan membaca
perlu dimiliki anak usia dini, karena dengan membaca anak dapat
menyampaikan apa yang ada dipikirannya serta apa yang diinginkannya,
membaca juga berperan penting dalam kehidupan sosial, melalui membaca
komunikasi dapat terjalin dengan berbagai lapisan masyarakat, dengan
membaca pula cakrawala berpikir akan terbuka, dapat mengubah pola pikir,
menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan dan dapat terus mengikuti
perkembangan zaman.
Pembelajaran membaca di pendidikan anak usia dini atau di Taman
Kanak-kanak (TK) perlu diberikan sebagai bekal pendidikan di tingkat
selanjutnya. Dalam dunia pendidikan membaca mutlak harus menjadi
insan-insan yang gemar membaca, namun kenyataannya kebiasaan membaca dalam
masyarakat Indonesia masih rendah.
Minat dan kebiasaan membaca tentu saja tidak dapat dimiliki dalam waktu
singkat, pengembangan minat dan pembiasaan membaca harus di mulai sejak
dini. Orang tua, guru-guru terutama di tingkat Kelompok Bermain, Taman
Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas kecil (kelas satu hingga kelas tiga)
mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam menumbuhkan minat dan
kebiasaan membaca.
Tempat untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca yang terbaik
adalah di rumah, orang tua berperan penting dalam menstimulus minat dan
kebiasaan membaca. Namun di zaman sekarang ini banyak orang tua yang
keduanya bekerja sehingga peran mereka digantikan oleh para guru di sekolah.
Untuk itu guru kelompok bermain dan taman kanak-kanak harus memiliki
kreativitas, inovasi, baik di bidang metode maupun di media pembelajarannya
sehingga minat anak untuk membaca terstimulus dengan baik dan membaca
jadi kegiatan yang menyenangkan.
Pembelajaran membaca di TK haruslah sesuai dengan karakteristik
perkembangan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan
berbagai metode dan media yang beragam sehingga anak akan memiliki
kecintaan terhadap membaca. Tampubolon (2005:67) menyatakan bahwa :
Berdasarkan pengamatan pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak
Swadaya pada semester pertama terlihat kemampuan membaca anak-anak
sebagian besar masih rendah, banyak dari mereka dapat menyebutkan simbol
huruf-huruf vocal dan konsonan namun ketika diacak menunjuk dan
menyebutkan simbol huruf vocal dan konsonan itu belum benar, belum dapat
mengetahui kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama atau suku
kata akhir yang sama, belum dapat mengetahui simbol-simbol huruf dari nama
mereka, belum dapat membaca nama sendiri.
Pada semester dua anak-anak mengikuti les membaca yang diadakan oleh
sekolah yang mana pembelajaran membaca berpedoman pada buku-buku yang
masih konvensional, pembelajaran membacanya menggunakan buku panduan
yang isinya di mulai dari hurup-hurup vocal : a-i-u-e-o kemudian disatukan
dengan hurup konsonan menjadi suku kata : ba-bi-bu-be-bo, ca-ci-cu-ce-co
yang dilanjutkan dengan penggabungan suku kata menjadi kata seperti :
baba-bibi-bubu-bebe-bobo, caca-cici-cucu-cece-coco, baca-baci-bacu-bace-baco dan
seterusnya. Kata-kata tersebut tidak baku (tidak ada dalam kosa kata Bahasa
Indonesia yang baik dan benar). Pembelajaran membaca yang dilakukan
membuat anak tidak dapat memahami apa yang dibaca, anak hanya tahu harus
dapat menyambungkan satu hurup dengan hurup lain menjadi satu suku kata,
satu suku kata disambungkan dengan satu suku kata menjadi satu kata. Hal
tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perjalanan bahasa anak selanjutnya.
Dalam buku panduan membaca yang diberikan di TK Swadaya juga tidak
dilakukan oleh British audio-visual association (Zaman, 2008:4.7)
menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh
seseorang melalui indera menunjukkan: 75% melalui indera penglihatan
(visual), 13% melalui indera pendengaran (auditori), 6% melalui indera
sentuhan dan perabaan, 6% melalui indera penciuman dan lidah. Artinya
bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau
melalui indera mata sehingga penggunaan media yang dapat dilihat dalam
pembelajaran di TK akan lebih menguntungkan.
Melalui refleksi awal dan diskusi dengan observer disimpulkan sebagai
solusi tindakannya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan
kemampuan membaca di TK Swadaya tersebut, yaitu dengan menggunakan
media gambar seri.
Media gambar merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak. Media gambar yang hendak dilakukan di TK Swadaya adalah dengan gambar seri, mengapa gambar seri?,
karena gambar seri merupakan urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan
dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.
Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar
tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang kronologis
dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan kejadian
peristiwa dapat memudahkan anak untuk memahami isi dari gambar seri yang
gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan
keruntutan peristiwa.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini
memfokuskan kajian pada “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia
Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum
menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya
Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013?
2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam
meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di Taman
Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun
pelajaran 2012-2013?
3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca anak usia dini di
Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota
Bandung tahun pelajaran 2012-2013 setelah menggunakan media gambar
C. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan
masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum
menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya
Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran
2012-2013?
2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam
meningkatkan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak
Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran
2012-2013?
3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca dini di Taman
Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung
tahun pelajaran 2012-2013 dengan media gambar seri?
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Anak
a. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai
b. Dapat mengenalkan anak dengan media gambar seri yang dapat
digunakan untuk aktivitas membaca sehingga dapat menstimulasi
kemampuan berbahasa anak.
2. Untuk guru
a. Dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan
membaca anak usia dini dengan lebih variatif.
b. Dapat menambah referensi dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.
3. Untuk Lembaga Taman Kanak-Kanak
a. Dapat memberikan kontribusi positif bagi lembaga penyelenggara
Pendidikan Anak Usia dini khususnya di TK Swadaya
b. Dapat memfasilitasi berbagai media untuk aktivitas membaca anak
usia dini.
E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi
Struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I yang di
dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru
maupun lembaga penyelengara Taman Kanak-kanak.
BAB II meliputi kajian pustaka yang berisi teori-teori yang terkait, dalam
penelitian ini tentang konsep perkembangan bahasa anak usia dini, konsep
kemampuan membaca anak usia dini, konsep media pembelajaran, media
BAB III adalah metode penelitian yang didalamnya memuat tentang lokasi
dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data, dan analisis
data.
BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Untuk hasil penelitian
meliputi gambaran umum kondisi lapangan, proses pelaksanaan tindakan, dan
peningkatan kemampuan membaca dini setelah menggunakan media gambar
seri. Pembahasan berisi tentang kondisi objektif pengembangan bahasa
khususnya kemampuan membaca dini, pelaksanaan pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui penggunaan
media gambar seri dan peningkatan kemampuan membaca dini anak setelah
menggunakan media gambar seri.
BAB V merupakan hasil penelitian dan rekomendasi bagi guru, kepala
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang
terletak di Jalan Pagarsih No 181 E, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa
Kaler, Kota Bandung.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak di TK Swadaya kelompok B yang
berjumlah 16 anak, yang terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK Model
Hopkins (Muslich, 2009;43) dalam siklusnya terdiri dari beberapa tindakan.
Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Tahap-tahap penelitian dalam setiap tindakan terjadi secara berulang sampai tercapainya
hasil yang diharapkan. Tindakan – .tindakan tersebut terealisasi dalam bentuk
kegiatan belajar mengajar. Lebih jelasnya tindakan penelitian di gambarkan oleh
Gambar. 3.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi dari Hopkins (Aqib, 2006)
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru
untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan tujuan
meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih efisien, efektif, dan menarik
sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih berhasil. Perencanaa
Aksi
Observasi Refleksi
Perencanaan ulang Refleksi
Observasi
Hardjodipuro (Sunendar, 2008), menyatakan bahwa:
„„Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk
memperbaiki pendidikan melalui perbuatan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau mengubahnya. Penelitian tindakan kelas, mempunyai makna dasar dan kritis terhadap mengajar, menggunakan kesadaran dirinya sendiri untuk bersiap menghadapi
proses perubahan dalam memperbaiki pembelajaran.”
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik yang khas, karena
bermula dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.
Hal ini senada dengan pernyataan Suyatno (1996:5) “penelitian tindakan kelas
akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya
persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi di
kelas”. Selain itu, Arikunto (2006: 26) mengungkapkan bahwa ciri khusus
penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan (action) yang benar-benar nyata.
Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah bahwa penelitian tindakan kelas
(PTK) ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan
kualitas pembelajaran serta mendorong guru untuk lebih profesional dalam
melaksanakan tugasnya. Pada penelitian ini yang ingin diperbaiki adalah
pembelajaran bahasa terutama untuk meningkatkan kemampuan membaca anak
usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya melalui media gambar seri.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua tindakan setiap
1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap tindakan.
Pada tahap ini, peneliti akan menyusun rencana pembelajaran yang terkait
dengan kemampuan membaca anak melalui media gambar seri, yang akan
dituangkan ke dalam bentuk rencana kegiatan harian (RKH) beserta skenario
tindakan yang akan dilakukan oleh guru dan anak. Guru juga menyiapkan
sumber belajar berupa gambar seri. Gambar seri yang disiapkan sesuai
dengan tema/sub tema pada hari itu. Selain itu guru juga mempersiapkan
perekaman dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil
pembelajaran. Guru menyusun instrument non tes yaitu berupa pedoman
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu untuk memantapkan
keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Tentunya
dalam hal ini guru dapat bekerja dengan teman sejawat atau berkolaborasi
dengan dosen pembimbing.
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan inplementasi dari perencanaan yang telah dibuat.
Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Guru mengkondisikan anak agar siap mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Pembelajaran dimulai dengan pembacaan do‟a dan salam
b. Guru bercakap-cakap dengan anak tentang tema/sub tema pada hari
c. Guru melakukan tanya jawab tentang segala hal yang diketahui anak
mengenai tema/sub tema yang sedang di bahas.
d. Guru memperlihatkan media gambar seri (sesuai tema) kepada anak.
media gambar seri tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yaitu guru
bercerita dengan menggunakan gambar seri yang telah disediakan.
e. Setelah selesai bercerita guru meminta kepada setiap anak untuk
menyusun cerita dengan menggunakan media gambar seri.
f. Guru melakukan evaluasi yaitu dalam bentuk tanya jawab dan tes
mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan.
3. Observasi
Peneliti melakukan observasi (pengamatan) selama proses tindakan
berlangsung. Hal-hal yang diobservasi yaitu tentang kemampuan membaca
anak usia dini, apakah anak memiliki kemampuan membaca sesuai dengan
gambar seri yang telah diberikan, apakah kemampuan membaca anak sudah
sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mengerti apa yang dibacanya.
Berdasarkan pengamatan itu guru akan dapat menentukan apakah ada hal-hal
yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai hasil yang di
inginkan.
4. Refleksi
Peneliti mencoba mengkaji kembali apa yang telah dilakukan dan apa
dampaknya bagi proses belajar anak. Peneliti juga akan mengkaji alasan
melakukan satu tindakan dengan dampaknya. Dengan cara ini peneliti akan
D. Penjelas Istilah
1. Kemampuan Membaca
Membaca adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara tertulis untuk
dapat memahami makna suatu bacaan baik dalam kata maupun kalimat
sebagai media dalam menyampaikan pesan yang tersirat pada
lambang-lambang tertulis. Menurut Tampubolon (1993;63) Tujuan utama membaca
adalah menemukan makna dari bacaan (tulisan) bukan mengenali
huruf-huruf. Dijabarkan pula oleh Finochiaro dan Bonomo (Tarigan, 1985) bahwa
membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung di
dalam bahan tertulis.
Kemampuan membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan membaca pada tahap membaca gambar atau membaca peralihan
(Brigging Reading Stage). Pada tahap ini, dalam diri anak mulai tumbuh
kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui
sebelumnya, dapat mengungkapkan kata-kata yang bermakna dan
berhubungan dengan dirinya, sudah mengenal tulisan dan mengenal alphabet.
Terkait hal itu maka penelitian kemampuan membaca anak usia dini yang
akan dilaksanakan adalah kemampuan anak dalam memaknai bahwa ada
keterkaitan antara gambar dengan tulisan sehingga pesan yang terkandung
dalam tulisan dapat tersampaikan. Kemampuan anak yang dimaksud sesuai
dengan indikator kompetensi membaca anak, yaitu : a) anak dapat
menyebutkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, b) anak
sama, c) anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan, d) anak
dapat membaca gambar.
2. Media Gambar Seri
Gambar seri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: rangkaian
gambar yang saling terkait antara satu gambar dengan gambar lainya, yang
menggambarkan suatu peristiwa/kejadian tertentu.
Gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini sengaja dirancang
sesuai dengan tema dan subtema yang sedang berjalan dengan topik yang
disesuaikan sesuai dengan tujuan penelitian. Gambar seri dibuat oleh guru
dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapat, seperti duplek,
krayon pensil warna dan solatif sementara gambar dibuat sendiri dan
sebagian memanfaatkan bahan yang sudah ada, hanya dimodifikasi lagi oleh
guru.
Media gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4
gambar yang saling terkait, pada siklus satu gambar seri berupa metamorfosa
kupu-kupu, gambar pertama gambar telur kupu-kupu, gambar kedua gambar
ulat, gambar ketiga gambar kepompong dan gambar ke empat gambar
kupu-kupu. Siklus kedua dengan 4 gambar yaitu gambar anak ayam yang sedang
menyebrangi danau, gambar kedua gambar anak ayam tercebur ke dalam
danau, gambar ketiga anak ayam di tolong oleh seekor bebek dan gambar ke
Berikut ini gambar seri yang digunakan pada pelaksanaan siklus I
Telurkupu-kupu ulat kepompong kupu-kupu Berikut ini gambar seri yang dipergunakan pada pelaksanaan siklus II
Anak ayam jatuh bebek selamat
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi untuk
memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti sehingga hasil yang diperoleh dapat
diukur menggunakan standar yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pedoman Observasi
Pedoman observasi (pengamatan) digunakan untuk memperoleh data
tentang aktivitas anak dan aktivitas guru dalam penggunaan media gambar
seri selama penelitian berlangsung dengan membubuhkan tanda ceklist pada
lembar observasi
Tabel 3.1
PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN MEDIA GAMBAR SERI
Nama Anak : ……….. Tema/Subtema : ……….. Hari/Tanggal : ………...
Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :
No Indikator Penilaian Ket
BB BSH BSB 1 Anak dapat menyebutkan kata-kata yang
mempunyai suku kata awal yang sama
2 Anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata awal yang sama
3 Anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan
4 Anak dapat menyusun kata sesuai urutan gambar 5 Anak dapat menyusun gambar sesuai urutan kata. 6 Anak dapat membaca kata sesuai dengan gambar.
Keterangan :
BB (Belum Berkembang) : Anak belum mampu melakukan sendiri BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : Anak mampu melakukan sendiri namun
masih memerlukan bantuan
Tabel 3.2
PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
Tema/Subtema : ……… Hari/Tanggal : ………
Siklus : ………
Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :
No Uraian Ya Tidak Ket
1 Mempersiapkan media gambar seri sesuai tema/subtema
2 Media gambar seri yang disajikan menarik bagi anak
3 Mengkondisikan anak pada pembelajaran 4 Menyampaikan apersepsi
5 Memberikan pembelajaran dengan media gambar seri
6 Memperlihatkan gambar satu persatu
7 Membentangkan seluruh gambar seri di akhir cerita.
8 Memberikan kesempatan kepada anak untuk melihat seluruh gambar
9 Melakukan tanya jawab terkait cerita gambar seri seraya memperlihatkan kata/tulisan satu persatu sesuai gambar.
10 Menempelkan kata/tulisan sesuai gambar. 11 Melibatkan anak dalam penggunaan media
gambar seri
12 Memberikan bimbingan dengan mengevaluasi kegiatan sehari
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan secara verbal untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran
membaca dini anak TK Swadaya.
Berikut ini tabel pedoman wawancara yang di keujukan kepada kepala
sekolah TK Swadaya dan guru kelas kelompok B
Tabel 3.3
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH TK SWADAYA
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah program pembelajaran yang dilaksanakan di TK Swadaya untuk memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan anak didik?
2 Dalam pengembangan keterampilan berbahasa, program apa saja yang telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca anak ?
3 Apakah di TK Swadaya sudah pernah
menggunakan media gambar seri dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak didik ?
Tabel 3.4
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELOMPOK B TK SWADAYA
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimanakah kemampuan membaca anak saat ini di TK Swadaya ?
2 Dalam pembelajaran bahasa terutama pengembangan membaca dini program serta metode apa saja yang pernah digunakan ?
3 Media apa saja yang sering digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini
4 Apakah guru pernah menggunakan media gambar seri dalam kegiatan pengembangan membaca dini ?
5 Hambatan / kesulitan apa saja yang
dihadapi dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak didik ?
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang terjadi selama proses
penelitian berlangsung, dokumentasi berupa foto-foto, gambar-gambar dan
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dipaparkan dalam tabel di bawah
ini:
Tabel 3.5
KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
Variab
el Sub Variabel Indikator Pernyataan
Tehnik
F. Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.
1. Tehnik observasi
Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
tehnik observasi tersruktur. Sugiono (2007) mengemukakan bahwa observasi
terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa
yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.
Tehnik observasi terstruktur yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan data yang lebih mendalam tentang kemampuan membaca anak,
perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, materi,
media, metode dan evaluasi serta pelaksanaan pembelajaran. Observasi ini
dilakukan oleh peneliti sebelum, selama dan sesudah diterapkannya kegiatan
bercerita dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan
kemampuan membaca anak usia dini.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam
penelitian ini nara sumbernya adalah kepala sekolah dan guru-guru TK
Swadaya. Data yang di dapat meliputi kondisi dan latar belakang sekolah,
kemampuan membaca anak secara global, kegiatan pembelajaran dan respon
3. Dokumentasi
Dokumen yang digunakan peneliti adalah catatan perkembangan anak,
dan rangkuman penilaian perkembangan anak, untuk mengetahui kemampuan
anak pada umumnya serta mengetahui kemampuan membaca dini pada
khususnya. Selain catatan tertulis, peneliti juga menggunakan dokumen
berupa foto-foto kegiatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
G. Analisis Data
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan
menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data,
display data, dan kesimpulan, (Sugiyono, 2008: 337).
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan
dicapai setiap akan mereduksi data.
2. Display Data
Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif.
terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut.
3. Verifikasi
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan
dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada di lapangan.
Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang
dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara
dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disampaikan oleh
guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama tiga siklus
dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto
(2000:62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa
kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk
kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan mengenal konsep
bilangan menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi
Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I
No Kategori Interval Tally F %
1 BB 6 - 9 II 1 6,25 %
Keterangan : 1) Mencari interval
a) Jumlah indikator/item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)
6 x 3 = 18
b) Hasil perkalian - jumlah indikator/item
18 – 6 = 12
c) Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)
12 : 3 = 4
Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan ditetapkan pada kategori
Maka : BB = 6 - 9 BSH = 10 - 13 BSB = 14 -
2) Menggisi Tally dan Frekuensi (F)
Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan
mengenal konsep bilangan ada pada lampiran
3) Mencari persentase
Mencari persentase dengan rumus :
P = n F
X 100%
116
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan
membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri “ yang
dilaksanakan di TK Swadaya Jl. Pagarsih No 181 E Kecamatan Bojongloa
Kaler Kota Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya
kelompok B sebelum menggunakan media gambar seri masih rendah,
kurangnya penggunaan media ataupun alat peraga dalam proses kegiatan
pembelajaran serta metode yang digunakan guru yang monoton hanya
terbatas pada ceramah, bercakap-cakap, tanya jawab merupakan
kendalanya. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dan wawancara
dengan guru kelas, anak belum dapat menyebutkan kata-kata dan
mengelompokan benda-benda yang memiliki suku kata awal yang sama,
belum mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan
dan belum dapat membaca kata.
2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca
dini anak melalui penggunaan media gambar seri dilaksanakan dalam dua
siklus, setiap siklus dua tindakan, dan dirancang untuk memaksimalkan
berkolaborasi membuat perencanaan pembelajaran dengan menggunakan
media gambar seri yang berbeda pada tiap tindakan dalam
siklus-siklusnya, disesuaikan dengan tema, sub tema dan topik yang sedang
berjalan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Setiap tindakan
diawali dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan
serta diakhiri dengan refleksi. Bahan refleksi adalah kemampuan guru
dalam penggunaan media gambar seri, respon anak terhadap gambar seri
dan perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya pada
tiap siklusnya.
3. Peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah
dilakukan tindakan melalui pengunaan media gambar seri menunjukkan
adanya peningkatan. Kemampuan anak dalam menyebutkan dan
mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama,
mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan dan
membaca kata berkembang secara optimal dan menjadi lebih bermakna.
Hasil kemampuan membaca dini pada siklus I untuk katagori BB (belum
berkembang) sebesar 12,5 %, BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar
43,75 % dan BSB (berkembang sangat baik) sebesar 43,75 % sedangkan
pada siklus II mengalami peningkatan untuk katagori BSH (berkembang
sesuai harapan) sebesar 18,75% dan BSB (berkembang sangat baik)
B. Rekomendasi
Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, peneliti berusaha
memberikan rekomendasi bagi pengembangan bahasa khususnya yang
berkaitan dengan kemampuan membaca dini anak TK. Adapun
rekomedasinya dapat ditujukan kepada:
1. Bagi Guru
a. Guru dapat membuat sendiri media gambar seri yang menarik
yang sesuai karakteristik anak dengan tetap mengacu pada tema
dan sub tema yang sedang berjalan, gambar seri yang dibuat dari
bahan yang mudah di dapat serta dapat dimodifikasi dari bahan
yang sudah ada disertai dengan warna-warna yang hidup,
b. Guru dapat menggunakan media gambar seri dengan berbagai
metode dan cara-cara yang variatif, tidak selalu harus gambar seri
yang tersusun dalam satu kesatuan gambar yang membentang,
namun dapat pula dalam gambar seri yang lepas satu sama lain,
yang terpenting gambar yang ada masih dalam satu kesatuan
peristiwa atau kejadian yang saling terkait dan mudah dalam
menggunakannya sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.
Adapun langkah penggunaan gambar seri dapat dimulai dari
kemudian di akhir percakapan gambar seri dapat disusun menjadi
satu kesatuan gambar yang terangkai, atau dapat juga di mulai dari
tanya jawab atau bercerita yang semuanya dapat divariasikan sesuai
kreativitas guru.
2. Bagi Kepala Taman Kanak-kanak
a. Menyediakan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran
dalam menstimulasi anak agar dapat menumbuhkan minat baca
pada anak sejak dini, sehingga anak belajar membaca dengan cara
yang menyenangkan.
b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan metode
yang bervariasi dan menarik sehingga dapat menstimulasi
kemampuan membaca dini anak secara optimal.
3. Peneliti selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya adalah mencari alternatif lain dalam
mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam
pembelajaran sehingga dapat memberikan masukan bagi peneliti
selanjutnya.
b. Menggali dan mengkaji permasalahan yang ada dan menemukan
penemuan baru yang lebih beragam dari peneliti sebelumnya
sehingga memberikan hal-hal baru untuk kegiatan pembelajaran
Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak
Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas
Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka
Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar
Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.
Jakarta : Erlangga For Kids
Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012
Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman
Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan media foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan
Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production
Mulyati, Yeti. Dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka
Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran ; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.
Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung
Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.
Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa
Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa
Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa
Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.