• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl Pagarsih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI : Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl Pagarsih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

(Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl Pagarsih Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

ANI MUTIANI 0802270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013 Yang membuat pernyataan

(3)

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

ANI MUTIANI 0802270

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang ditemukan di TK Swadaya Jl. Pagarsih no 181 E kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, yaitu kemampuan membaca dini anak-anak yang masih rendah, seperti: anak belum dapat menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, belum mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan, dan belum dapat membaca gambar. Fokus penelitian adalah (1) Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya sebelum menggunakan media gambar seri? (2) Bagaimana langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya? (3) Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil dan memperbaiki proses dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca dini anak. Penelitian tindakan kelas adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan secara kolaborasi dengan pihak sekolah yang terkait. Subjek penelitian adalah 16 anak kelompok B, terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Analisis data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penggunaan media gambar seri, kemampuan membaca dini anak dalam menyebutkan dan mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan dan membaca gambar menjadi lebih baik dari pada sebelum tindakan di lakukan. Hasil kemampuan membaca dini pada sikus I untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 62,5% dari kondisi awal sebesar 6,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 31,25% dari kondisi awal sebesar 25 % dan untuk katagori BB (belum berkembang) sebesar 6,25% dari kondisi awal 68,75%. Dan pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu : untuk katagori BSB (berkembang sangat baik) sebesar 81,25%, untuk katagori BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar 18,75% dan kategori BB (belum berkembang) 0%. Rekomendasi untuk guru adalah hendaknya dapat menggunakan berbagai media yang bervariasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tidak terjadi kejenuhan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

(4)

DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI A. Landasan Teori………. 11

1. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini………. 11

2. Pemerolehan dan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini……….. 12

(5)

A. Hasil Penelitian……… 53

1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan……… 53

a. Kondisi Objektif TK Swadaya……… 54

b. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran TK Swadaya.. ………. 55

c. Kegiatan Guru TK Swadaya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini…… 57

d. Kondisi Awal Kemampuan Membaca Dini Anak TK Swadaya (Prasiklus)……… 57

2. Proses Pelaksanaan Tindakan……….. 61

a. Siklus I……… 63

b. Siklus II……….. 82

3. Peningkatan Kemampuan Membaca Dini anak TK Swadaya setelah menggunakan media gambar seri………... 98

B. Pembahasan 1. Kondisi Objektif pengembangan Bahasa Khususnya dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini AnakTK Swadaya……… 100

2. Pelaksanaan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Melalui Penggunaan Media Gambar Seri……….. 103

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0 sampai 6

tahun. Usia ini merupakan masa emas atau“Golden Age”, dimana seluruh

aspek pertumbuhan dan perkembangan sangatlah pesat. Meliputi

perkembangan fisik/motorik, kognisi, afeksi dan bahasa.

Perkembangan bahasa merupakan salah satu aspek perkembangan yang

akan dan harus dilewati oleh semua anak, memegang peranan yang sangat

penting, karena dengan bahasa anak dapat menyatakan pikiran dan perasaannya

bersosialisasi, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Dari sejak awal kehidupan manusia memiliki kemampuan penerimaan

yang baik terhadap bahasa. Bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap suara

manusia dibandingkan suara-suara lain. Dalam beberapa hari setelah lahir bayi

dapat membedakan suara yang berasal dari bahasa ibunya daripada bahasa

lainnya.

Menurut Eliason (Masitoh, 2008:3) bahwa perkembangan bahasa dimulai

sejak bayi dan mengandalkan perannya pada pengalaman, penguasaan dan

pertumbuhan bahasa. Anak belajar bahasa sejak masa bayi sebelum belajar

berbicara mereka berkomunikasi melalui tangisan, senyuman dan gerakan

badan.

Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi entah itu lisan, tertulis atau

(7)

dari kata-kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan-aturan untuk

menyusun berbagai variasi dan mengkombinasikannya” (Santrock, 2007: 353).

Menurut Miller (Agustin dan Wahyudin, 2010:15) bahwa bahasa adalah

suatu urutan kata-kata, bahasa juga dapat digunakan untuk menyampaikan

informasi mengenai tempat yang berbeda atau waktu yang berbeda.

Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi, baik komunikasi aktif

maupun pasif, Perkembangan bahasa anak meliputi perkembangan bahasa

Reseptif (menerima bahasa) dan perkembangan bahasa Ekspresif

(mengungkapkan bahasa).

Bahasa Reseptif meliputi bahasa pasif yaitu kemampuan untuk mengerti

apa yang dilihat, dan apa yang didengar, bertujuan membantu anak

mengembangkan kemampuan mendengarkan, mengidentifikasi konsep melalui

pemahaman pelabelan kata-kata dan meningkatkan kemampuan

merespon/mereaksi setiap komunikasi.

Sedangkan Bahasa Ekspresif adalah kemampuan untuk berkomunikasi

secara simbolis baik visual ataupun auditorik. Bahasa Ekspresif bertujuan

untuk membantu anak agar dapat mengekspresikan kebutuhannya, keinginan

dan perasaanya secara verbal. Mendorong anak untuk berbicara secara lebih

jelas, sehingga mudah dipahami, mendorong kefasihan berbahasa sehingga

mudah dimengerti oleh orang lain dan membantu anak memahami bahwa

komunikasi tersebut dapat berpengaruh secara lebih efektif terhadap

(8)

Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspresif. Fungsi

reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap

seseorang, terhadap kejadian lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik

dan nada suara dan mengerti kata-kata. Fungsi ekspresif adalah kemampuan

anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal/ komunikasi

dengan ekspresi wajah, gerakan tubuh dan akhirnya menggunakan kata-kata

atau komunikasi verbal.

Perkembangan bahasa anak usia dini meliputi empat keterampilan

berbahasa yang harus dikembangkan, yaitu keterampilan

mendengakan/menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca

merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Kemampuan membaca

perlu dimiliki anak usia dini, karena dengan membaca anak dapat

menyampaikan apa yang ada dipikirannya serta apa yang diinginkannya,

membaca juga berperan penting dalam kehidupan sosial, melalui membaca

komunikasi dapat terjalin dengan berbagai lapisan masyarakat, dengan

membaca pula cakrawala berpikir akan terbuka, dapat mengubah pola pikir,

menambah wawasan, menambah ilmu pengetahuan dan dapat terus mengikuti

perkembangan zaman.

Pembelajaran membaca di pendidikan anak usia dini atau di Taman

Kanak-kanak (TK) perlu diberikan sebagai bekal pendidikan di tingkat

selanjutnya. Dalam dunia pendidikan membaca mutlak harus menjadi

(9)

insan-insan yang gemar membaca, namun kenyataannya kebiasaan membaca dalam

masyarakat Indonesia masih rendah.

Minat dan kebiasaan membaca tentu saja tidak dapat dimiliki dalam waktu

singkat, pengembangan minat dan pembiasaan membaca harus di mulai sejak

dini. Orang tua, guru-guru terutama di tingkat Kelompok Bermain, Taman

Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar kelas kecil (kelas satu hingga kelas tiga)

mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam menumbuhkan minat dan

kebiasaan membaca.

Tempat untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca yang terbaik

adalah di rumah, orang tua berperan penting dalam menstimulus minat dan

kebiasaan membaca. Namun di zaman sekarang ini banyak orang tua yang

keduanya bekerja sehingga peran mereka digantikan oleh para guru di sekolah.

Untuk itu guru kelompok bermain dan taman kanak-kanak harus memiliki

kreativitas, inovasi, baik di bidang metode maupun di media pembelajarannya

sehingga minat anak untuk membaca terstimulus dengan baik dan membaca

jadi kegiatan yang menyenangkan.

Pembelajaran membaca di TK haruslah sesuai dengan karakteristik

perkembangan anak, melalui kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dengan

berbagai metode dan media yang beragam sehingga anak akan memiliki

kecintaan terhadap membaca. Tampubolon (2005:67) menyatakan bahwa :

(10)

Berdasarkan pengamatan pembelajaran membaca di Taman Kanak-kanak

Swadaya pada semester pertama terlihat kemampuan membaca anak-anak

sebagian besar masih rendah, banyak dari mereka dapat menyebutkan simbol

huruf-huruf vocal dan konsonan namun ketika diacak menunjuk dan

menyebutkan simbol huruf vocal dan konsonan itu belum benar, belum dapat

mengetahui kata-kata yang mempunyai suku kata awal yang sama atau suku

kata akhir yang sama, belum dapat mengetahui simbol-simbol huruf dari nama

mereka, belum dapat membaca nama sendiri.

Pada semester dua anak-anak mengikuti les membaca yang diadakan oleh

sekolah yang mana pembelajaran membaca berpedoman pada buku-buku yang

masih konvensional, pembelajaran membacanya menggunakan buku panduan

yang isinya di mulai dari hurup-hurup vocal : a-i-u-e-o kemudian disatukan

dengan hurup konsonan menjadi suku kata : ba-bi-bu-be-bo, ca-ci-cu-ce-co

yang dilanjutkan dengan penggabungan suku kata menjadi kata seperti :

baba-bibi-bubu-bebe-bobo, caca-cici-cucu-cece-coco, baca-baci-bacu-bace-baco dan

seterusnya. Kata-kata tersebut tidak baku (tidak ada dalam kosa kata Bahasa

Indonesia yang baik dan benar). Pembelajaran membaca yang dilakukan

membuat anak tidak dapat memahami apa yang dibaca, anak hanya tahu harus

dapat menyambungkan satu hurup dengan hurup lain menjadi satu suku kata,

satu suku kata disambungkan dengan satu suku kata menjadi satu kata. Hal

tersebut akan sangat berpengaruh terhadap perjalanan bahasa anak selanjutnya.

Dalam buku panduan membaca yang diberikan di TK Swadaya juga tidak

(11)

dilakukan oleh British audio-visual association (Zaman, 2008:4.7)

menghasilkan temuan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh

seseorang melalui indera menunjukkan: 75% melalui indera penglihatan

(visual), 13% melalui indera pendengaran (auditori), 6% melalui indera

sentuhan dan perabaan, 6% melalui indera penciuman dan lidah. Artinya

bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau

melalui indera mata sehingga penggunaan media yang dapat dilihat dalam

pembelajaran di TK akan lebih menguntungkan.

Melalui refleksi awal dan diskusi dengan observer disimpulkan sebagai

solusi tindakannya untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan

kemampuan membaca di TK Swadaya tersebut, yaitu dengan menggunakan

media gambar seri.

Media gambar merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca di Taman Kanak-Kanak. Media gambar yang hendak dilakukan di TK Swadaya adalah dengan gambar seri, mengapa gambar seri?,

karena gambar seri merupakan urutan gambar yang mengikuti suatu percakapan

dalam hal memperkenalkan atau menyajikan arti yang terdapat pada gambar.

Alasan digunakannya media gambar seri adalah agar media gambar

tersebut dapat membantu menyajikan suatu kejadian peristiwa yang kronologis

dengan menghadirkan orang, benda, dan latar. Kronologi atau urutan kejadian

peristiwa dapat memudahkan anak untuk memahami isi dari gambar seri yang

(12)

gambar seri karena gambar satu dengan gambar lainnya memiliki hubungan

keruntutan peristiwa.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka penelitian ini

memfokuskan kajian pada “Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Usia

Dini Melalui Penggunaan Media Gambar Seri”

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum

menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya

Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran 2012-2013?

2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam

meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini di Taman

Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun

pelajaran 2012-2013?

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca anak usia dini di

Taman Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota

Bandung tahun pelajaran 2012-2013 setelah menggunakan media gambar

(13)

C. Tujuan Penelitian

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka rumusan

masalah dalam penelitian ini dituangkan kedalam pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi objektif kemampuan membaca dini sebelum

menggunakan media gambar seri di Taman Kanak-Kanak Swadaya

Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran

2012-2013?

2. Bagaimanakah langkah-langkah penggunaan media gambar seri dalam

meningkatkan kemampuan membaca dini di Taman Kanak-Kanak

Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung tahun pelajaran

2012-2013?

3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca dini di Taman

Kanak-Kanak Swadaya Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung

tahun pelajaran 2012-2013 dengan media gambar seri?

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Anak

a. Dapat memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai

(14)

b. Dapat mengenalkan anak dengan media gambar seri yang dapat

digunakan untuk aktivitas membaca sehingga dapat menstimulasi

kemampuan berbahasa anak.

2. Untuk guru

a. Dapat memberikan masukan untuk meningkatkan kemampuan

membaca anak usia dini dengan lebih variatif.

b. Dapat menambah referensi dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak.

3. Untuk Lembaga Taman Kanak-Kanak

a. Dapat memberikan kontribusi positif bagi lembaga penyelenggara

Pendidikan Anak Usia dini khususnya di TK Swadaya

b. Dapat memfasilitasi berbagai media untuk aktivitas membaca anak

usia dini.

E. Struktur Organisasi Penulisan Skripsi

Struktur organisasi penulisan skripsi ini terdiri dari BAB I yang di

dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian yang ditujukan baik untuk anak, guru

maupun lembaga penyelengara Taman Kanak-kanak.

BAB II meliputi kajian pustaka yang berisi teori-teori yang terkait, dalam

penelitian ini tentang konsep perkembangan bahasa anak usia dini, konsep

kemampuan membaca anak usia dini, konsep media pembelajaran, media

(15)

BAB III adalah metode penelitian yang didalamnya memuat tentang lokasi

dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrument penelitian, tehnik pengumpulan data, dan analisis

data.

BAB IV adalah hasil penelitian dan pembahasan. Untuk hasil penelitian

meliputi gambaran umum kondisi lapangan, proses pelaksanaan tindakan, dan

peningkatan kemampuan membaca dini setelah menggunakan media gambar

seri. Pembahasan berisi tentang kondisi objektif pengembangan bahasa

khususnya kemampuan membaca dini, pelaksanaan pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan membaca anak usia dini melalui penggunaan

media gambar seri dan peningkatan kemampuan membaca dini anak setelah

menggunakan media gambar seri.

BAB V merupakan hasil penelitian dan rekomendasi bagi guru, kepala

(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

terletak di Jalan Pagarsih No 181 E, Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa

Kaler, Kota Bandung.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak di TK Swadaya kelompok B yang

berjumlah 16 anak, yang terdiri dari 11 anak perempuan dan 5 anak laki-laki.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK Model

Hopkins (Muslich, 2009;43) dalam siklusnya terdiri dari beberapa tindakan.

Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Tahap-tahap penelitian dalam setiap tindakan terjadi secara berulang sampai tercapainya

hasil yang diharapkan. Tindakan – .tindakan tersebut terealisasi dalam bentuk

kegiatan belajar mengajar. Lebih jelasnya tindakan penelitian di gambarkan oleh

(17)

Gambar. 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi dari Hopkins (Aqib, 2006)

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru

untuk memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan tujuan

meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih efisien, efektif, dan menarik

sehingga pembelajaran yang dilakukan akan lebih berhasil. Perencanaa

Aksi

Observasi Refleksi

Perencanaan ulang Refleksi

Observasi

(18)

Hardjodipuro (Sunendar, 2008), menyatakan bahwa:

„„Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pendekatan untuk

memperbaiki pendidikan melalui perbuatan, dengan mendorong para guru untuk memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan agar mau mengubahnya. Penelitian tindakan kelas, mempunyai makna dasar dan kritis terhadap mengajar, menggunakan kesadaran dirinya sendiri untuk bersiap menghadapi

proses perubahan dalam memperbaiki pembelajaran.”

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik yang khas, karena

bermula dari persoalan praktek pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru.

Hal ini senada dengan pernyataan Suyatno (1996:5) “penelitian tindakan kelas

akan dapat dilaksanakan jika guru sejak awal memang menyadari adanya

persoalan yang terkait dengan proses dan produk pembelajaran yang ia hadapi di

kelas”. Selain itu, Arikunto (2006: 26) mengungkapkan bahwa ciri khusus

penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan (action) yang benar-benar nyata.

Berdasarkan pengertian di atas, jelaslah bahwa penelitian tindakan kelas

(PTK) ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan

kualitas pembelajaran serta mendorong guru untuk lebih profesional dalam

melaksanakan tugasnya. Pada penelitian ini yang ingin diperbaiki adalah

pembelajaran bahasa terutama untuk meningkatkan kemampuan membaca anak

usia dini di Taman Kanak-Kanak Swadaya melalui media gambar seri.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua tindakan setiap

(19)

1. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan langkah pertama dalam setiap tindakan.

Pada tahap ini, peneliti akan menyusun rencana pembelajaran yang terkait

dengan kemampuan membaca anak melalui media gambar seri, yang akan

dituangkan ke dalam bentuk rencana kegiatan harian (RKH) beserta skenario

tindakan yang akan dilakukan oleh guru dan anak. Guru juga menyiapkan

sumber belajar berupa gambar seri. Gambar seri yang disiapkan sesuai

dengan tema/sub tema pada hari itu. Selain itu guru juga mempersiapkan

perekaman dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil

pembelajaran. Guru menyusun instrument non tes yaitu berupa pedoman

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu untuk memantapkan

keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan pelaksanaan tindakan. Tentunya

dalam hal ini guru dapat bekerja dengan teman sejawat atau berkolaborasi

dengan dosen pembimbing.

2. Pelaksanaan

Tahap ini merupakan inplementasi dari perencanaan yang telah dibuat.

Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Guru mengkondisikan anak agar siap mengikuti kegiatan belajar

mengajar. Pembelajaran dimulai dengan pembacaan do‟a dan salam

b. Guru bercakap-cakap dengan anak tentang tema/sub tema pada hari

(20)

c. Guru melakukan tanya jawab tentang segala hal yang diketahui anak

mengenai tema/sub tema yang sedang di bahas.

d. Guru memperlihatkan media gambar seri (sesuai tema) kepada anak.

media gambar seri tersebut dilaksanakan melalui kegiatan yaitu guru

bercerita dengan menggunakan gambar seri yang telah disediakan.

e. Setelah selesai bercerita guru meminta kepada setiap anak untuk

menyusun cerita dengan menggunakan media gambar seri.

f. Guru melakukan evaluasi yaitu dalam bentuk tanya jawab dan tes

mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan.

3. Observasi

Peneliti melakukan observasi (pengamatan) selama proses tindakan

berlangsung. Hal-hal yang diobservasi yaitu tentang kemampuan membaca

anak usia dini, apakah anak memiliki kemampuan membaca sesuai dengan

gambar seri yang telah diberikan, apakah kemampuan membaca anak sudah

sesuai dengan yang diharapkan, yaitu mengerti apa yang dibacanya.

Berdasarkan pengamatan itu guru akan dapat menentukan apakah ada hal-hal

yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai hasil yang di

inginkan.

4. Refleksi

Peneliti mencoba mengkaji kembali apa yang telah dilakukan dan apa

dampaknya bagi proses belajar anak. Peneliti juga akan mengkaji alasan

melakukan satu tindakan dengan dampaknya. Dengan cara ini peneliti akan

(21)

D. Penjelas Istilah

1. Kemampuan Membaca

Membaca adalah kemampuan dalam berkomunikasi secara tertulis untuk

dapat memahami makna suatu bacaan baik dalam kata maupun kalimat

sebagai media dalam menyampaikan pesan yang tersirat pada

lambang-lambang tertulis. Menurut Tampubolon (1993;63) Tujuan utama membaca

adalah menemukan makna dari bacaan (tulisan) bukan mengenali

huruf-huruf. Dijabarkan pula oleh Finochiaro dan Bonomo (Tarigan, 1985) bahwa

membaca adalah memetik serta memahami arti makna yang terkandung di

dalam bahan tertulis.

Kemampuan membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kemampuan membaca pada tahap membaca gambar atau membaca peralihan

(Brigging Reading Stage). Pada tahap ini, dalam diri anak mulai tumbuh

kesadaran akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui

sebelumnya, dapat mengungkapkan kata-kata yang bermakna dan

berhubungan dengan dirinya, sudah mengenal tulisan dan mengenal alphabet.

Terkait hal itu maka penelitian kemampuan membaca anak usia dini yang

akan dilaksanakan adalah kemampuan anak dalam memaknai bahwa ada

keterkaitan antara gambar dengan tulisan sehingga pesan yang terkandung

dalam tulisan dapat tersampaikan. Kemampuan anak yang dimaksud sesuai

dengan indikator kompetensi membaca anak, yaitu : a) anak dapat

menyebutkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama, b) anak

(22)

sama, c) anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan, d) anak

dapat membaca gambar.

2. Media Gambar Seri

Gambar seri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah: rangkaian

gambar yang saling terkait antara satu gambar dengan gambar lainya, yang

menggambarkan suatu peristiwa/kejadian tertentu.

Gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini sengaja dirancang

sesuai dengan tema dan subtema yang sedang berjalan dengan topik yang

disesuaikan sesuai dengan tujuan penelitian. Gambar seri dibuat oleh guru

dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah di dapat, seperti duplek,

krayon pensil warna dan solatif sementara gambar dibuat sendiri dan

sebagian memanfaatkan bahan yang sudah ada, hanya dimodifikasi lagi oleh

guru.

Media gambar seri yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4

gambar yang saling terkait, pada siklus satu gambar seri berupa metamorfosa

kupu-kupu, gambar pertama gambar telur kupu-kupu, gambar kedua gambar

ulat, gambar ketiga gambar kepompong dan gambar ke empat gambar

kupu-kupu. Siklus kedua dengan 4 gambar yaitu gambar anak ayam yang sedang

menyebrangi danau, gambar kedua gambar anak ayam tercebur ke dalam

danau, gambar ketiga anak ayam di tolong oleh seekor bebek dan gambar ke

(23)

Berikut ini gambar seri yang digunakan pada pelaksanaan siklus I

Telurkupu-kupu ulat kepompong kupu-kupu Berikut ini gambar seri yang dipergunakan pada pelaksanaan siklus II

Anak ayam jatuh bebek selamat

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi untuk

memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti sehingga hasil yang diperoleh dapat

diukur menggunakan standar yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi (pengamatan) digunakan untuk memperoleh data

tentang aktivitas anak dan aktivitas guru dalam penggunaan media gambar

seri selama penelitian berlangsung dengan membubuhkan tanda ceklist pada

lembar observasi

(24)

Tabel 3.1

PEDOMAN OBSERVASI KEMAMPUAN MEMBACA DINI DENGAN MEDIA GAMBAR SERI

Nama Anak : ……….. Tema/Subtema : ……….. Hari/Tanggal : ………...

Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :

No Indikator Penilaian Ket

BB BSH BSB 1 Anak dapat menyebutkan kata-kata yang

mempunyai suku kata awal yang sama

2 Anak dapat menyebutkan kelompok gambar yang memiliki suku kata awal yang sama

3 Anak dapat menghubungkan gambar dengan kata/tulisan

4 Anak dapat menyusun kata sesuai urutan gambar 5 Anak dapat menyusun gambar sesuai urutan kata. 6 Anak dapat membaca kata sesuai dengan gambar.

Keterangan :

BB (Belum Berkembang) : Anak belum mampu melakukan sendiri BSH (Berkembang Sesuai Harapan) : Anak mampu melakukan sendiri namun

masih memerlukan bantuan

(25)

Tabel 3.2

PEDOMAN OBSERVASI AKTIVITAS GURU DALAM PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Tema/Subtema : ……… Hari/Tanggal : ………

Siklus : ………

Berilah tanda ceklis pada kegiatan yang diamati di bawah ini :

No Uraian Ya Tidak Ket

1 Mempersiapkan media gambar seri sesuai tema/subtema

2 Media gambar seri yang disajikan menarik bagi anak

3 Mengkondisikan anak pada pembelajaran 4 Menyampaikan apersepsi

5 Memberikan pembelajaran dengan media gambar seri

6 Memperlihatkan gambar satu persatu

7 Membentangkan seluruh gambar seri di akhir cerita.

8 Memberikan kesempatan kepada anak untuk melihat seluruh gambar

9 Melakukan tanya jawab terkait cerita gambar seri seraya memperlihatkan kata/tulisan satu persatu sesuai gambar.

10 Menempelkan kata/tulisan sesuai gambar. 11 Melibatkan anak dalam penggunaan media

gambar seri

12 Memberikan bimbingan dengan mengevaluasi kegiatan sehari

(26)

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan secara verbal untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran

membaca dini anak TK Swadaya.

Berikut ini tabel pedoman wawancara yang di keujukan kepada kepala

sekolah TK Swadaya dan guru kelas kelompok B

Tabel 3.3

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH TK SWADAYA

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah program pembelajaran yang dilaksanakan di TK Swadaya untuk memfasilitasi perkembangan dan pertumbuhan anak didik?

2 Dalam pengembangan keterampilan berbahasa, program apa saja yang telah dilakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca anak ?

3 Apakah di TK Swadaya sudah pernah

menggunakan media gambar seri dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca anak didik ?

(27)

Tabel 3.4

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU KELOMPOK B TK SWADAYA

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimanakah kemampuan membaca anak saat ini di TK Swadaya ?

2 Dalam pembelajaran bahasa terutama pengembangan membaca dini program serta metode apa saja yang pernah digunakan ?

3 Media apa saja yang sering digunakan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini

4 Apakah guru pernah menggunakan media gambar seri dalam kegiatan pengembangan membaca dini ?

5 Hambatan / kesulitan apa saja yang

dihadapi dalam meningkatkan kemampuan membaca dini anak didik ?

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang terjadi selama proses

penelitian berlangsung, dokumentasi berupa foto-foto, gambar-gambar dan

(28)

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini dipaparkan dalam tabel di bawah

ini:

Tabel 3.5

KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI

Variab

el Sub Variabel Indikator Pernyataan

Tehnik

(29)
(30)

F. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi (pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.

1. Tehnik observasi

Tehnik observasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

tehnik observasi tersruktur. Sugiono (2007) mengemukakan bahwa observasi

terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa

yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya.

Tehnik observasi terstruktur yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan data yang lebih mendalam tentang kemampuan membaca anak,

perencanaan pembelajaran yang mencakup tujuan pembelajaran, materi,

media, metode dan evaluasi serta pelaksanaan pembelajaran. Observasi ini

dilakukan oleh peneliti sebelum, selama dan sesudah diterapkannya kegiatan

bercerita dengan menggunakan media gambar seri untuk meningkatkan

kemampuan membaca anak usia dini.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Dalam

penelitian ini nara sumbernya adalah kepala sekolah dan guru-guru TK

Swadaya. Data yang di dapat meliputi kondisi dan latar belakang sekolah,

kemampuan membaca anak secara global, kegiatan pembelajaran dan respon

(31)

3. Dokumentasi

Dokumen yang digunakan peneliti adalah catatan perkembangan anak,

dan rangkuman penilaian perkembangan anak, untuk mengetahui kemampuan

anak pada umumnya serta mengetahui kemampuan membaca dini pada

khususnya. Selain catatan tertulis, peneliti juga menggunakan dokumen

berupa foto-foto kegiatan selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan

menggolongkan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya reduksi data,

display data, dan kesimpulan, (Sugiyono, 2008: 337).

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Peneliti akan menetapkan tujuan yang akan

dicapai setiap akan mereduksi data.

2. Display Data

Setelah direduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data,

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif.

(32)

terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami

tersebut.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan

dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah

dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian

berada di lapangan.

Data utama yang dianalisis adalah hasil observasi aktivitas yang

dilaksanakan anak selama kegiatan pembelajaran di kelas. Hasil wawancara

dianalisis secara deskriptif berdasarkan pada informasi yang disampaikan oleh

guru. Data hasil observasi setiap butir aspek yang diamati selama tiga siklus

dihitung dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi, menurut Supranto

(2000:62) distribusi frekuensi adalah pengelompokan data kedalam beberapa

kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk

kedalam tiap kelas. Adapun cara perhitungan kemampuan mengenal konsep

bilangan menggunakan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Tabel Distribusi Frekuensi

Kemampuan Membaca Dini Anak Siklus I

No Kategori Interval Tally F %

1 BB 6 - 9 II 1 6,25 %

(33)

Keterangan : 1) Mencari interval

a) Jumlah indikator/item x nilai tertinggi (keterangan pada pedoman observasi)

6 x 3 = 18

b) Hasil perkalian - jumlah indikator/item

18 – 6 = 12

c) Hasil pengurangan – jumlah kategori (keterangan pada pedoman observasi)

12 : 3 = 4

Sehingga ditemukan jumlah interval adalah 4 yang akan ditetapkan pada kategori

Maka : BB = 6 - 9 BSH = 10 - 13 BSB = 14 -

2) Menggisi Tally dan Frekuensi (F)

Mengisi kolom tally dan frekuensi berdasarkan hasil skor kemampuan

mengenal konsep bilangan ada pada lampiran

3) Mencari persentase

Mencari persentase dengan rumus :

P = n F

X 100%

(34)

116

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan

membaca anak usia dini melalui penggunaan media gambar seri “ yang

dilaksanakan di TK Swadaya Jl. Pagarsih No 181 E Kecamatan Bojongloa

Kaler Kota Bandung, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi objektif kemampuan membaca dini anak TK Swadaya

kelompok B sebelum menggunakan media gambar seri masih rendah,

kurangnya penggunaan media ataupun alat peraga dalam proses kegiatan

pembelajaran serta metode yang digunakan guru yang monoton hanya

terbatas pada ceramah, bercakap-cakap, tanya jawab merupakan

kendalanya. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dan wawancara

dengan guru kelas, anak belum dapat menyebutkan kata-kata dan

mengelompokan benda-benda yang memiliki suku kata awal yang sama,

belum mengetahui bahwa ada hubungan antara gambar dengan tulisan

dan belum dapat membaca kata.

2. Pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca

dini anak melalui penggunaan media gambar seri dilaksanakan dalam dua

siklus, setiap siklus dua tindakan, dan dirancang untuk memaksimalkan

(35)

berkolaborasi membuat perencanaan pembelajaran dengan menggunakan

media gambar seri yang berbeda pada tiap tindakan dalam

siklus-siklusnya, disesuaikan dengan tema, sub tema dan topik yang sedang

berjalan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Setiap tindakan

diawali dengan perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan pengamatan

serta diakhiri dengan refleksi. Bahan refleksi adalah kemampuan guru

dalam penggunaan media gambar seri, respon anak terhadap gambar seri

dan perkembangan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya pada

tiap siklusnya.

3. Peningkatan kemampuan membaca dini anak TK Swadaya setelah

dilakukan tindakan melalui pengunaan media gambar seri menunjukkan

adanya peningkatan. Kemampuan anak dalam menyebutkan dan

mengelompokkan kata-kata yang memiliki suku kata awal yang sama,

mengetahui adanya hubungan antara gambar dengan tulisan dan

membaca kata berkembang secara optimal dan menjadi lebih bermakna.

Hasil kemampuan membaca dini pada siklus I untuk katagori BB (belum

berkembang) sebesar 12,5 %, BSH (berkembang sesuai harapan) sebesar

43,75 % dan BSB (berkembang sangat baik) sebesar 43,75 % sedangkan

pada siklus II mengalami peningkatan untuk katagori BSH (berkembang

sesuai harapan) sebesar 18,75% dan BSB (berkembang sangat baik)

(36)

B. Rekomendasi

Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian, peneliti berusaha

memberikan rekomendasi bagi pengembangan bahasa khususnya yang

berkaitan dengan kemampuan membaca dini anak TK. Adapun

rekomedasinya dapat ditujukan kepada:

1. Bagi Guru

a. Guru dapat membuat sendiri media gambar seri yang menarik

yang sesuai karakteristik anak dengan tetap mengacu pada tema

dan sub tema yang sedang berjalan, gambar seri yang dibuat dari

bahan yang mudah di dapat serta dapat dimodifikasi dari bahan

yang sudah ada disertai dengan warna-warna yang hidup,

b. Guru dapat menggunakan media gambar seri dengan berbagai

metode dan cara-cara yang variatif, tidak selalu harus gambar seri

yang tersusun dalam satu kesatuan gambar yang membentang,

namun dapat pula dalam gambar seri yang lepas satu sama lain,

yang terpenting gambar yang ada masih dalam satu kesatuan

peristiwa atau kejadian yang saling terkait dan mudah dalam

menggunakannya sehingga pembelajaran lebih menyenangkan.

Adapun langkah penggunaan gambar seri dapat dimulai dari

(37)

kemudian di akhir percakapan gambar seri dapat disusun menjadi

satu kesatuan gambar yang terangkai, atau dapat juga di mulai dari

tanya jawab atau bercerita yang semuanya dapat divariasikan sesuai

kreativitas guru.

2. Bagi Kepala Taman Kanak-kanak

a. Menyediakan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran

dalam menstimulasi anak agar dapat menumbuhkan minat baca

pada anak sejak dini, sehingga anak belajar membaca dengan cara

yang menyenangkan.

b. Memberikan kesempatan kepada guru untuk melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan media dan metode

yang bervariasi dan menarik sehingga dapat menstimulasi

kemampuan membaca dini anak secara optimal.

3. Peneliti selanjutnya

a. Bagi peneliti selanjutnya adalah mencari alternatif lain dalam

mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam

pembelajaran sehingga dapat memberikan masukan bagi peneliti

selanjutnya.

b. Menggali dan mengkaji permasalahan yang ada dan menemukan

penemuan baru yang lebih beragam dari peneliti sebelumnya

sehingga memberikan hal-hal baru untuk kegiatan pembelajaran

(38)

Armstrong, Thomas. (2003). Setiap Anak Cerdas; Panduan Membantu Anak

Belajar Dengan Cara Memanfaatkan Multiple Intelegensinya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

________, (2005). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas

Dhieni, Nurbiana, Dkk. (2008). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Departemen Pendidikan Nasional dengan Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Diklat Tenaga Pendidik PAUD Nonformal Tingkat Dasar

Einon, Dorothy. (2005). Permainan Cerdas Untuk Anak Usia 2-6 Tahun, Musik, Lagu dan Tarian, Kata-Kata dan Angka Seni dan Keterampilan.

Jakarta : Erlangga For Kids

Firman. (2012). Membaca permulaan dan permainan bahasa Firman educations for all plb.blogspot. Diakses tanggal 9 september 2012

Herlina, Aliza. (2011). Meningkatkan Kemampuan Membaca Dini Anak Taman

Kanak-Kanak Melalui Dukungan Penggunaan Media Gambar. Skripsi FIP-UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Franz, Kurt dan Meier, Bernhard. (1994). Membina Minat Baca. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Kurniasih, Nina. (2010). Upaya meningkatkan kosa kata anak melalui pemanfatan media foto. Skripsi FIP-UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Masitoh, Dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Depdiknas. Dikti. Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan

Mubyar, wahyudin. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production

Mulyati, Yeti. Dkk. (2010). Bahasa Indonesia. Jakarta : Universitas Terbuka

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran ; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press.

(39)

Suharsimi, Arikunto. (2010) Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Suyanto,S. (2005). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat Dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (2008). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tarigan, Guntur Henry. (1993). Strategi pengajaran dan pembelajaran bahasa. Bandung : Angkasa

Wahyudin, Uyu dan Agustin, Mubyar. (2010). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung : CV Fallah Production.

Gambar

GAMBAR SERI (Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl
GAMBAR SERI (Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl
GAMBAR SERI (Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl
GAMBAR SERI (Penelitan Tindakan Kelas Pada Kelompok B Taman Kanak-Kanak Swadaya Jl
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan-kesimpulanyang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa Tingkat Kebugaran Jasmani (Physical Fitness) dan Kesehatan Mental (Mental Hygiene) memiliki

Mengangkat permasalahan mengenai pemberdayaan perempuan (PKK) sebagai upaya penguatan partisipasi PKK dalam memberdayakan individu, kelompok dan masyarakat bidang kesehatan

Dengan demikian silang luar dilakukan antara ikan tengadak asal Kalimantan dan Jawa yang memiliki jarak genetik relatif lebih jauh dibandingkan dengan Sumatera

pole and line di Bitung dengan melihat nilai GZ kapal pada simulasi empat kondisi pemuatan yang berbeda yaitu kondisi kapal kosong, berangkat ke daerah penangkapan,

Komisi Pemilihan Umum Daerah yang selanjutnya disebut KPUD adalah KPUD sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 yang diberikan wewenang khusus

Dalam skripsi ini, penulis menemukan adanya kesamaan permasalahan yang dikaji yaitu masalah nilai moral dalam ruang lingkup sosial, hanya objek kajian yang berbeda. Rahmi (2013)

Baik menggadaikan di pegadain Syariah maupun Konvensional, banyak manfaat yang dapat di terima oleh nasabah yang bersangkutan .Dalam hal ini, jelaslah manfaat yang diperoleh

Sesuai latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh Debt to Total Asset Ratio (DAR) dan Debt to Total Equity Ratio (DER)