• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS PERANCANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISIS PERANCANGAN 3.1 Analisis Fungsi

Analisis fungsi membahas aktivitas pengguna yang dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian yaitu, (remaja, orang dewasa, dan lanjut usia) adapun pengguna sebagai pengelola )staf administrasi, staf servis, dan staf keamanan), dalam menentukan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan memperhitungkan ruang dan sirkulasi pada perancangan hotel resort. Analisis ini bertujuan untuk memberi keefektivitasan dalam penggunaan ruang yang telah disediakan. Pengguna dibagi menjadi 2 jenis pelaku, yaitu :

a. Pelaku Primer

Pelaku primer merupakan pengunjung hotel resort dengan tujuan dapat melakukan interaksi sosial, bermain di area outbound dan dapat menginap dengan beberapa fasilitas yang sudah disediakan oleh hotel resort tersebut. Wisatawan dapat dibedakan menjadi beberapa sifat perjalanan dan lingkup perjalanan yang dilakukan, yaitu :

• Wisatawan lokal, yang melakukan perjalanan wisata di wilayahnya sendiri.

• Wisatawan asing, merupakan orang asing yang melakukan perjalanan wisata ke negara lain atau yang bukan negaranya sendiri.

• Wisatawan sementara, merupakan wisatawan yang perjalananya mengharuskan singgah untuk sementara.

• Indigenous foreign tourism, merupakan warga negara tertentu yang sedang melakukan tugas atau jabatan tertentu yang setelah itu kembali lagi ke negaranya untuk melakukan perjalanan wisata.

• Wisatawan untuk urusan bisnis, merupakan orang asing atau warga negara sendiri yang sedang melakukan perjalanan setelah tujuan utamanya selesai dilakukan.

b. Pelaku Sekunder

Pelaku sekunder merupakan pengelola hotel resort sehari-hari dan memberikan pelayanan kepada semua pengunjung hotel resort (staf administrasi, staf keamanan dan staf service). Setelah melakukan peninjauan dari kegiatan yang dilakukan, kegiatan pengunjung dan pengelola dapat dibedakan menjadi beberapa bagian.

c. Aktivitas Pengunjung • Pengunjung menginap

(2)

• Aktivitas rekreasi

Aktivitas rekreasi bagi pengunjung atau wisatawan yang ada di hotel resort terdapat beberapa aktivitas yaitu berenang, berjemur, bermain, jogging, melihat pemandangan dan lain-lain.

• Aktivitas relaksasi

Aktivitas relaksasi bagi pengunjung atau wisatawan yang ada di resor terdapat beberapa aktivitas yaitu spa, dan yoga.

d. Aktivitas Pengelola • Staf administrasi

Pada bagian administrasi fungsi serta perannya adalah untuk menyewakan kamar pada tamu yang datang. Dilihat dari fungsingnya maka letak dari front office diletakan dibagian yang paling mudah dilihat oleh para calon tamu. Untuk membantu pelaksana fungsi bagian staf kantor depan tersebut, maka bagian staf kantor dibagi menjadi beberapa sub yang memiliki fungsi yang berbeda-beda antara lain:

o Pelayanan pemesanan kamar

– Melayani pemesanaan kamar dari berbagai sumber metode pemesanan. – Membuat arsip seluruh pemesan kamar

melakukan quality control terhadap kamar yang sudah terpakai maupun belum terpakai. o Pelayan check in dan check out

– Pada bagian resepsionis pendaftaran dan pendataan semua tamu yang datang untuk menginap maupun telah selesai menginap.

• Staf keamanan

Pada aktivitas keamanan melakukan pengawasan pemantauan terhadap aktivitas yang dilakukan di resort, melakukan pengawasan melalui pantauan CCTV dan melakukan pengawasan pada area rekreasi.

Bertugas dan memiliki tanggung jawab untuk keamanan didalam dan diluar hotel resort, dan dibagi menjadi tiga bagian:

– Kelompok keamanan bagian luar – Kelompok keamanan bagian dalam – Kelompok keamanan privasi khusus • Staf servis

Pada aktivitas servis kegiatan yang dilakukan dan dibagi menjadi: o Staff house keeping

– Berperan dan memiliki fungsi paling diperlukan untuk pelayanan tamu, terkait pelayanan, keamanan dan kebersihan kamar di hotel resort.

o Staff beverage and foods

– Memiliki tugas untuk melayani dan menyiapkan makanan dan minuman kepada seluruh tamu hotel resort.

(3)

Gambar 7 Sirkulasi Hotel Resort Sumber: Data Arsitek Jilid 4, Hal 171

(4)

3.2 Analisis Lahan

Pencarian data tapak selain datang langsung ke lokasi, analisis dibantu dengan menggunakan aplikasi Google Earth, sehingga mendapatkan gambaran sebagai berikut.

Gambar 8 Kawasan Pantai Teluk Pandan

3.2.1 Lokasi

Lokasi proyek hotel resort ini berada di Pantai Teluk Pandan, Sukajaya Lempasing, Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung.

Gambar 9 Lokasi Kawasan Pantai Teluk Pandan

Berdasarkan letak dan geografis lokasi tapak berada pada:

• Sebelah utara terdapat vegetasi dengan pepohonan yang tinggi dan dataran yang cukup tinggi.

• Sebelah timur terdapat vegetasi dan kontur yang cukup tinggi yang setelahnya ada Pantai Mutun dan Pulau Tembikil.

• Sebelah selatan langsung dihadapkan dengan pesisir pantai yang menerus ke Laut Jawa. • Sebelah barat terdapat vegetasi dan perbukitan.

(5)

3.2.2 Topografi • Kontur Lahan

Data kontur diperoleh dengan menggunakan software bernama Google Earth, Global Mapper dan ArchiCAD dengan data kedalaman satuan mdpl (meter diatas permukaan laut) untuk menentukan rendah serta tinggi dari permukaan lahan.

Gambar 10 Kontur Tapak Pantai Teluk Pandan

(6)

Gambar 12 Potongan Kontur A-A’

Gambar 13 Potongan Kontur B-B’

Gambar 14 Potongan Kontur C-C’

Gambar 15 Potongan Kontur D-D’

Lokasi lahan terletak pada daerah pesisir pantai sehingga memiliki kemiringan menurun menuju laut dan lebih rendah. Lahan sekitar yang cukup beragam konturnya karena terdapat area perbukitan pada di dekat dengan pantai. Hal ini memungkinkan adanya penggunaan metode Cut and Fill untuk memaksimalkan potensi yang ada pada proses perancangan ditapak.

3.2.3 Iklim

Berdasarkan data yang didapatkan dan juga dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Lampung (BMKG Lampung) yang diamati dari stasiun Klimatologi Pesawaran pada satu tahun terakhir November 2019-Oktober 2020 dengan rata-rata 34.0 C satu tahun terakhir, suhu maksimum mencapai diangka 37.0 C dibulan Januari dan suhu minimum 18.0 C dibulan November, dengan kelembaban terendah mencapai 62.00% dibulan November hingga yang paling tinggi mencapai angka 96% dibulan Mei. Kemudian, kecepatan angin maksimum 8m/det terjadi pada bulan April dan dengan rata-rata 4.0m/det pada hari biasa. Serta juga curah hujan tertinggi pada satu tahun terakhir mencapai 119,5mm terjadi pada bulan Januari dan terendah 28mm di bulan November. Dengan angin yang berhembus datang dari arah timur laut arah barat daya dan sebaliknya.

(7)

Tabel 1 Data BMKG Provinsi Lampung

ID

WMO : 96291 Nama

Stasiun : Stasiun Klimatologi Pesawaran Lintang : -5.17236 Bujur : 105.18000 Elevasi : 71 Tanggal T RH_avg RR ff_x Tn Tx RH_avg n RH_avg x RRn RRx November, 2019 18 37 62 90 0 28 5 Desember, 2019 24 35 72 90 0 40 4 Januari, 2020 23,4 33,2 82 91 0,5 119,5 4 Februari, 2020 23 33,2 81 95 0 41 3 Maret, 2020 23 34,4 79 90 0,5 64,5 6 April, 2020 23 33,8 80 93 0,5 57 8 Mei, 2020 23,8 34,8 81 96 1 44,5 5 Juni, 2020 22,8 33,4 82 95 1 44 3 Juli, 2020 20,6 33,2 78 93 0,1 40 3 Agustus, 2020 20,6 34,2 72 90 0 19,2 4 September, 2020 21 33,6 76 94 0 17,5 4 Oktober, 2020 22,4 34,6 72 93 0 59,5 4 Keterangan : Tn: Temperatur minimum (°C) Tx: Temperatur maksimum (°C) RH_avg n: Kelembapan rata-rata (%) RRx: Curah hujan max (mm)

RRn: Curah hujan minimum (mm) RH_avg x: Kelembapan rata-rata (%) ff_x: Kecepatan angin maksimum (m/s)

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Lampung November 2019 – Oktober 2020

3.2.4 Sarana

Untuk saat ini belum terdapat sarana yang tersedia pada lokasi karena lahan belum diolah sebagai wisata pariwisata, namun sudah diusulkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata oleh

(8)

3.2.5 Vegetasi

Tanaman yang tersedia diantaranya yaitu pohon kelapa, pohon ketapang, tanaman liar serta tanaman lainnya yang biasa terdapat didaerah sekitar pantai.

Gambar 16 Kondisi Vegetasi Ekisting Sumber: Google Earth

Solusi untuk keadaan vegetasi pada kawasan ini: Pemanfaatan vegetasi/tanaman eksisting secara maksimal agar menyatu dengan kawasan resort yang akan dibangun.

3.2.6 Bangunan Eksiting dan Rencana ke Depan

Bangunan semi permanen yang berada di kawasan Pantai Teluk Pandan digunakan untuk para pekerja proyek serta penyimpanan material pendukung pembangunan, yaitu berupa tiang pancang yang akan ditanam ke lahan sebagai pondasi awal pembangunan. Pantai Teluk Pandan merupakan salah akan menjadi salah satu objek pariwisata dengan potensial untuk dimanfaatkan menjadi hotel resort dan fasilitas yang tersedia di dalamnya.

3.2.7 Aspek Visual

Aspek visual memperlihatkan keadaan lahan baik dari dalam ke luar lahan maupun sebaliknya.

(9)

Gambar 18 Aspek Visual dari Luar ke Dalam Lahan

Gambar 19 Pemandangan dari dalam Tapak

Berdasarkan hasil survei tersebut mendapati data aspek visual yang begitu menarik, yaitu : Pantai dengan kualitas air laut jernih dengan gelombang yang tenang, hamparan daratan yang dikelilingi pegunungan kecil dan vegetasi yang masih terjaga kelestariannya dengan pemandangan yang masih asri peletakan orientasi masa bangunan pada tapak nantinya akan memiliki nilai tambah masing-masing.

(10)

3.2.8 Utilitas

Utilitas tapak terdapat sumber listrik pada bagian daratan pantai berupa tiang-tiang listrik. Saluran irigasi air hujan untuk saat ini belum terintegerasi secara baik dikarenakan belum banyaknya aktivitas pengunjung yang berada dilokasi.

Pada batasan yang merupakan batasan ekowisata, yaitu pengembangan pariwisata berkelanjutan untuk mendukung pelestarian lingkungan (alam dan budaya) dan meningkatkan ekonomi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif.

3.2.9 Peraturan Setempat

Mengenai hal ini sudah dijelaskan pada bab sebelumnya secara lengkap terkait hal-hal berikut :

Standar Garis Sempadan Pantai, yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik

pantai, minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi batasan darat.

Berdasarkan RTRW Kabupaten Pesawaran, sebagai berikut: • Ketentuan pembangunan dengan besaran KDB yang diizinkan • ≤10%, KLB ≤ 10%, dan KDH ≥ 90%.

• Intensitas berupa kegiatan pembangunan dengan besaran KDB Kabupaten Pesawaran yang diizinkan ≤30%, KLB ≤ 40%, dan KDH ≥ 90%.

• Intensitas pemanfaatan ruang meliputi KDB yang diizinkan 10%, KLB 10%, KDH 90%, • sempadan waduk 50 – 100 meter dari titik pasang tertinggi batasan barat.

• Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang meliputi bangunan berupa KDB yang diizinkan 10%, KLB 10%, KDH 90% sesuai ketentuan bangunan yang dimaksud.

• Pada batasan rawan bencana tsunami yang mengalami penurunan fungsi maka dapat dilakukan rehabilitasi melalui reboisasi, penghijauan, pemeliharaan dan penyelenggaraan rehabilitasi rawan bencana tsunami diutamakan pelaksanaannya melalui pendekatan partisipatif.

• Ketentuan intensitas bangunan pada batasan pertambangan dengan intensitas KDB yang diijinkan 50%, KLB 0,5 dan KDH 25%.

(11)

3.2.10 Isu Terkait Tapak

Isu terkait tapak dari proyek Hotel Resort ini ialah kondisi dari tapak eksisting yang didapatkan dari lokasi secara langsung, dan menggunakan aplikasi Google Earth ,lalu data tersebut diolah kembali menggunakan Global Mapper.

• Kontur

Terdapat kontur yang batasan dan curam hal ini dapat menjadi sebuah potensi untuk perancangan desain dari Hotel Resort agar penggunaan kontur bisa lebih dimaksimalkan. • Bencana Alam

Tsunami merupakan salah satu bagian dari isu terkait pada tapak dimana denga ada nya isu ini akan mempengaruhi perencanaan dan perancangan struktur dan arsitektural pada hotel resort.

• Suasana

Suasana pada tapak proyek memiliki suasana hening dan tenang dengan gelombang air yang tidak terlalu besar hal ini, merupakan salah satu hal utama yang perlu diperhatikan, karena hal tersebut memiliki dampak terhadap pengunjung yang dimana mereka harus bisa merasakan 18atasa baru rekreasi dan relaksasi dari hotel resort tersebut.

• Pemandangan

Tapak pada proyek perancangan menyediakan pemandangan plantain dan juga pegunungan yang masih asri. Oleh karena itu tempat ini bisa menjadi salah satu tempat pariwisata dengan penawaran pemandangan alam yang sangat indah dan menakjubkan karena berada di tepi pantai.

• Privasi

Pengaturan privasi pada hotel resort harus diperhatikan dengan baik supaya tidak mengganggu kenyaman para tamu di hotel resort tersebut.

Gambar

Gambar 7 Sirkulasi Hotel Resort  Sumber: Data Arsitek Jilid 4, Hal 171
Gambar 9 Lokasi Kawasan Pantai Teluk Pandan
Gambar 10 Kontur Tapak Pantai Teluk Pandan
Gambar 12 Potongan Kontur A-A’
+4

Referensi

Dokumen terkait

5) untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.. JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 7) Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SMAK BMN) telah diterapkan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Malang sejak Tahun

Ikatan hidrogen : ikatan yang terbentuk antara unsur hydrogen dengan unsur yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang tinggi

Pengenalan tipologi suatu kawasan perkotaan diketahui dengan melihat desa perkotaan lama (tahun 1990 dan 2000 desa perkotaan yang terbentuk tidak jauh berbeda),

Berdasarkan hasil pengujian terhadap variabel selebriti pendukung (X2) menunjukan hasil bahwa selebriti pendukung tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kesadaran

Pada tahun 2015 rasio ini mengalamai penurunan yang cukup signifikan sebesar 7,62% jika dibandingkan dengan tahun 2014 yang memperoleh 21,02% , ini menunjukan bahwa

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul: “Kajian Religiusitas dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy” adalah benar-benar

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASI SENDANGAN LOKASI : KECAMATAN MATUARI, KOTA BITUNG. SUMBER DANA : APBD KOTA BITUNG THN ANGGARAN :