• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN MENGGUNAKAN PENGAKU EKSENTRIS (EBF) Ir. Torang Sitorus, MT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN MENGGUNAKAN PENGAKU EKSENTRIS (EBF) Ir. Torang Sitorus, MT."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KINERJA STRUKTUR BANGUNAN BAJA DENGAN

MENGGUNAKAN PENGAKU EKSENTRIS (EBF)

TUGAS AKHIR Oleh : Cowens 100404171 Disetujui : Pembimbing

Ir. Torang Sitorus, MT.

BIDANG STUDI STRUKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

i

Abstract

Perencanaan struktur bangunan baja tahan gempa sangat penting, karena Indonesia

sebagian wilayahnya memiliki kerawanan yang tinggi terhadap gempa. Struktur

bangunan yang dirancang tahan gempa adalah system struktur bangunan rangka baja

dan system struktur bangunan rangka baja berpengaku. Sistem struktur berpengaku

dibagi menjadi sistem rangka bracing konsentris dan sistem rangka bracing eksentris.

Sistem ini sangat kuat dan kaku sehingga mampu menahan gaya lateral yang lebih besar

dari system rangka baja tanpa pengaku/bracing.

Bangunan baja yang dianalisis terdiri dari 7 gedung dengan spesifikasi yang sama,

kecuali ada tidaknya penambahan bracing. Bracing yang digunakan adalah tipe diagonal

dan tipe V. Gedung 1 ( tanpa bracing ), gedung 2 ( dengan bracing konsentris (e=0) tipe

diagonal ) , gedung 3 ( dengan bracing konsentris (e=0) tipe V ), gedung 4 ( dengan

bracing eksentris (e=0.5m) tipe diagonal ) , gedung 5 ( dengan bracing eksentris (e=1m)

tipe diagonal), gedung 6 ( dengan bracing eksentris (e=0.5m) tipe V) , gedung 7 ( dengan

bracing eksentris (e=1m) tipe V) terdiri dari 12 lantai ( termasuk atap) dengan tinggi

total 42 m, dan terletak di wilayah gempa 3 tanah keras. Fungsi bangunan adalah

perkantoran. Seluruh gedung direncanakan dengan analisis statik ekuivalen. Selanjutnya

seluruh gedung akan dilakukan analisis pushover, sehingga didapat perilaku seismik dan

kinerja strukturnya dari masing-masing gedung.

Berdasarkan FEMA 356, hasil analisis pushover menunjukkan bahwa seluruh gedung,

berdasarkan target perpindahan masih memiliki taraf kinerja immediate occupancy.

Kurva kapasitas hasil analisis pushover menunjukkan rasio perpindahan atap pada

struktur gedung 1 arah X sebesar 0.0085 dan arah Y sebesar 0.0087. Untuk gedung 2

rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0016 dan arah Y sebesar 0.0011. Untuk gedung

3 rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0010 dan arah Y sebesar 0.0008. Untuk

gedung 4 rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0018 dan arah Y sebesar 0.0022.

Untuk gedung 5 rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0022 dan arah Y sebesar

0.0015. Untuk gedung 6 rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0012 dan arah Y

sebesar 0.0010. Untuk gedung 7 rasio perpindahan atap arah X sebesar 0.0019 dan arah

Y sebesar 0.0015.

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya hingga selesainya tugas akhir ini dengan judul “Evaluasi Kinerja Struktur Bangunan Baja dengan Menggunakan Pengaku Eksentris (EBF)”. Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam ujian sarjana Teknik Sipil bidang Studi Struktur pada Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (USU).

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman penulis. Dengan tangan terbuka dan hati yang tulus penulis menerima saran kritik Bapak dan Ibu dosen serta rekan mahasiswa demi penyempurnaan tugas akhir ini.

Penulis juga menyadari bahwa selesainya tugas akhir ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan dan bantuan semua pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Torang Sitorus, M.T., selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan yang tiada hentinya kepada penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan, selaku ketua departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara.

3. Bapak Ir. Syahrizal, M.T., selaku sekretaris departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera

Utara.

4. Teristimewa kepada kedua Orang Tua penulis, Dickson dan Jessalyn Rotan yang telah

mendukung, menyemangati serta mendoakan penulis di setiap kegiatan akademis penulis.

(4)

iii

5. John Thedy , Desindo Wijaya, Rudi Kirana, Deni Hermawan, Shendy Wijaya, Agus Pranoto,

Agus Salim Jadi dan Bapak Sanjaya Aryatnie yang selalu mengingatkan dan memberikan

dukungan moral kepada penulis hingga tugas akhir ini dapat selesai.

6. Erwin Kwok, selaku abang senior stambuk 2004 yang memberikan kontribusi besar kepada

penulis dalam hal memberikan semangat dan arahan hingga selesainya tugas akhir ini.

7. Teman-teman jurusan Teknik Sipil, terutama teman-teman seangkatan 2010, abang/ kakak

stambuk 2007, 2008 dan 2009 serta adik-adik 2013 terima kasih atas dukungan dan informasi

mengenai kegiatan sipil selama ini.

8. Para pegawai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU atas ketersediannya untuk

mengurus administrasi Tugas akhir ini.

9. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih untuk

semuanya.

Medan, Maret 2015 Penulis

COWENS WIJAYA 10 0404 171

(5)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR NOTASI ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1 1.1 Umum ... 1 1.2 Latar Belakang ... 3 1.3 Studi Literatur ... 6 1.4 Perumusan Masalah... 7 1.5 Pembatasan Masalah ... 8

1.6 Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.7 Manfaat Penelitian ... 10

1.8 Metodologi Penulisan ... 10

1.9 SistematikaPenulisan ... 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Peraturan Pembebanan Gempa Berdasarkan RSNI2 03-1726-201x ... 12

2.1.1 Gempa Rencana dan Faktor Keutamaan ... 12

2.1.2 Klasifikasi Situs dan Parameter ... 15

2.1.3 Parameter Percepatan Gempa ... 17

2.1.4 Parameter Percepatan Spektral Desain... 19

2.1.5 Perioda Fundamental Pendekatan. ... 20

(6)

v

2.2 Peraturan Pembebanan Bedasarkan RSNI 03-1727-201x ... 21

2.2.1 Beban Mati ... 21

2.2.2 Beban Hidup ... 23

2.3 Struktur Rangka Baja ... 26

2.3.1 Rangka Baja Penahan Momen (MRF) ... 26

2.3.2 Rangka Baja Berpengaku Konsentris (CBF) ... 26

2.3.3 Rangka Baja Berpengaku Eksentris (EBF) ... 27

BAB III. ANALISIS BEBAN DORONG (NONLINEAR STATIC PUSHOVER) ... 29

3.1 Pengertian Analisis Beban Dorong ... 29

3.2 Analisis Beban Dorong Berdasarkan ATC-40 (Capacity-Spectrum Method) ... 29

3.3.1 Kapasitas (Capacity) ... 29

3.3.2 Permintaan (Demand) ... 30

3.3.3 Kinerja (Performance) ... 36

3.3 Analisis Beban Dorong Berdasarkan FEMA-356 (Target Displacement) ... 38

3.4 Analisis Beban Dorong Berdasarkan FEMA-440 (Displacement Coefficient Method)……….41

3.5 Analisis Beban Dorong Berdasarkan FEMA-440 (Linerization Method) ... 41

3.6 Sendi Plastis ... 44

3.6.1 Hasil Analisis Sendi Plastis ... 45

3.6.2 Distribusi Sendi Plastis ... 46

3.6.3 Mekanisme Pembentukkan Sendi Plastis ... 47

3.7 Taraf Kinerja Struktur ... 47

3.8 Klasifikasi Deformation Limit ... 49

BAB IV. PEMBAHASAN ... 50

4.1 Permodelan Struktur ... 50

4.1.1 Data Struktur... 50

(7)

vi

4.1.2.1 Sistem Struktur Rangka Penahan Momen (MRF) ... 51

4.1.2.2 Sistem Struktur Rangka Konsentris (CBF) ... 55

4.1.2.3 Sistem Struktur Rangka Eksentris (EBF) ... 63

4.1.3 Data Material ... 79

4.1.3.1 Baja ... 79

4.1.3.2 Beton ... 79

4.1.4 Pembebanan Struktur ... 79

4.1.4.1 Berat Sendiri ... 79

4.1.4.2 Beban Mati Tambahan (Superimposed Dead Load) ... 79

4.1.4.3 Beban Hidup ... 80

4.1.5 Dimensi Penampang Struktur ... 80

4.1.5.1 Dimensi Balok ... 80

4.1.5.2 Dimensi Kolom ... 81

4.1.5.3 Dimensi Bracing ... 81

4.1.5.4 Dimensi Plat ... 82

4.2 Pembahasan dan Diskusi Analisis Beban Dorong ... 82

4.2.1 Penyebaran Sendi Plastis ... 82

4.2.1.1 Sistem Struktur Rangka Penahan Momen (MRF) ... 83

4.2.1.2 Sistem Struktur Rangka Konsentris (CBF) ... 85

4.2.1.3 Sistem Struktur Rangka Eksentris (EBF) ... 89

4.3 Design Response Spectrum ... 97

4.4 Analisis Beban Dorong... 98

4.5 Hasil Analisis Beban Dorong ... 102

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Saran ... 107

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

BAB I

Gambar 1.1 : Moment Resisting Frames (MRF) ... 4

Gambar 1.2 : Concentrically Braced Frames (CBF) ... 5

Gambar 1.3 : Eccentrically Braced Frames (EBF) ... 6

Gambar 1.4 : Permodelan Gedung 3D ... 9

BAB II Gambar 2.1 Skema Inelastic CBF ...27

Gambar 2.2 Contoh Struktur Baja Berpengaku Eksentris ...28

BAB III Gambar 3.1 : Kurva Kapasitas (ATC-40) ...30

Gambar 3.2 : Kurva Kapasitas dan Spektrum Kapasitas (ATC-40) ...32

Gambar 3.3 : Respons Spektrum Tradisional dan Demand Spectrum (ATC-40) ...33

Gambar 3.4 : Plot Spektrum Kapasitas dan Demand Spektrum (ATC-40) ...33

Gambar 3.5 : Representasi Bilinear dari Spektrum Kapasitas (ATC-40)...34

Gambar 3.6 : Damping Energi (ATC-40) ...34

Gambar 3.7 : Hysteretic Damping memperlihatkan Maximum Strain Energy (ATC-40) ....35

Gambar 3.8 : Grafik Perpotongan Kurva Kapasitas dengan Demand Spektrum (ATC-40) 37 Gambar 3.9 : Tahapan DCM berdasarkan FEMA 356 ...39

Gambar 3.10: Grafik Hubungan Periode Efektif dengan Damping dalam Format ADRS, Acceleration-Displacement Response Spectrum (FEMA 440) ...43

Gambar 3.11: Perkiraan Peralihan Maksimum (ATC-40) ...45

Gambar 3.12: Kurva Hubungan Momen-Rotasi, Setipe dengan Kurva Hubungan Force-Displacement (FEMA 356) ...46

(9)

viii

BAB IV

Gambar 4.1 : Permodelan Gedung 3D ...52

Gambar 4.2 : Denah Gedung ...53

Gambar 4.3 : Permodelan Struktur Arah XZ ...54

Gambar 4.4 : Permodelan Struktur Arah XZ ...55

Gambar 4.5 : Permodelan Gedung 3D ...56

Gambar 4.6 : Denah Gedung ...57

Gambar 4.7 : Permodelan Struktur Arah XZ ...58

Gambar 4.8 : Permodelan Struktur Arah XZ ...59

Gambar 4.9 : Permodelan Gedung 3D ...60

Gambar 4.10: Denah Gedung ...61

Gambar 4.11: Permodelan Struktur Arah XZ ...62

Gambar 4.12: Permodelan Struktur Arah XZ ...63

Gambar 4.13: Permodelan Gedung 3D ...64

Gambar 4.14: Denah Gedung ...65

Gambar 4.15: Permodelan Struktur Arah XZ ...66

Gambar 4.16: Permodelan Struktur Arah XZ ...67

Gambar 4.17: Permodelan Gedung 3D ...68

Gambar 4.18: Denah Gedung ...69

Gambar 4.19: Permodelan Struktur Arah XZ ...70

Gambar 4.20: Permodelan Struktur Arah XZ ...71

Gambar 4.21: Permodelan Gedung 3D ...72

Gambar 4.22: Denah Gedung ...73

Gambar 4.23: Permodelan Struktur Arah XZ ...74

Gambar 4.24: Permodelan Struktur Arah XZ ...75

Gambar 4.25: Permodelan Gedung 3D ...76

(10)

ix

Gambar 4.27: Permodelan Struktur Arah XZ ...78

Gambar 4.28: Permodelan Struktur Arah XZ ...79

Gambar 4.29: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur MRF, kondisi Step 6 ...84

Gambar 4.30: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur MRF, kondisi Step 11...84

Gambar 4.31: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur MRF, kondisi Step 7 ...85

Gambar 4.32: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur MRF, kondisi Step 11 ...85

Gambar 4.33: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur CBF tipe Diagonal Braced, kondisi Step12 ...86

Gambar 4.34: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur CBF tipe Diagonal Braced, kondisi Step24 ...86

Gambar 4.35: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur CBF tipe Diagonal Braced, kondisi Step1 ...87

Gambar 4.36: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur CBF tipe Diagonal Braced, kondisi Step34 ...87

Gambar 4.37: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur CBF tipe V Braced, kondisi Step1 ...88

Gambar 4.38: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur CBF tipe V Braced, kondisi Step29 ...88

Gambar 4.39: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur CBF tipe V Braced, kondisi Step1 ...89

Gambar 4.40: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur CBF tipe V Braced, kondisi Step14 ...89

Gambar 4.41: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=0.5m, kondisi Step 12 ...90

Gambar 4.42: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=0.5m, kondisi Step 23 ...90

Gambar 4.43: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=0.5m, kondisi Step 2 ...91

Gambar 4.44: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=0.5m, kondisi Step 32 ...91

Gambar 4.45: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=1m, kondisi Step 12...92

(11)

x

Gambar 4.46: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe Diagonal Braced dengan panjang e=1m, kondisi Step 22...92 Gambar 4.47: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe Diagonal Braced

dengan panjang e=1m, kondisi Step 4 ...93 Gambar 4.48: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe Diagonal Braced

dengan panjang e=1m, kondisi Step 23...93

Gambar 4.49: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=0.5m, kondisi Step 1 ...94 Gambar 4.50: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=0.5m, kondisi Step 27 ...94 Gambar 4.51: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=0.5m, kondisi Step 1 ...95 Gambar 4.52: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=0.5m, kondisi Step 9 ...95 Gambar 4.53: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=1m, kondisi Step 2...96 Gambar 4.54: Sendi Plastis PUSHOVER-X pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=1m, kondisi Step 26 ...96 Gambar 4.55: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe V Braced dengan

panjang e=1m, kondisi Step 2...97 Gambar 4.56: Sendi Plastis PUSHOVER-Y pada struktur EBF tipe V Braced dengan

(12)

xi

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.1 : Faktor Keutamaan I untuk Berbagai Kategori gedung dan Bangunan (RSNI

03-1726-201x) ... 13

Tabel 2.2 : Faktor keutamaan gempa (RSNI 03-1726-201x) ... 15

Tabel 2.3 : Klasifikasi Sirtu ... 16

Tabel 2.4 : Koefisien situs, ... 18

Tabel 2.5 : Koefisien situs, ... 18

Tabel 2.6 : Koefisien dan x ... 20

Tabel 2.7 : Simpangan Antar Lantai Ijin (Δa) ... 21

Tabel 2.8 : Berat Sendiri Bahan Bangunan dan Komponen Gedung (ASCE 7-10) ... 22

Tabel 2.9 : Beban Hidup Pada Lantai Gedung (RSNI 03-1727-201x) ... 23

BAB III Tabel 3.1 : Nilai k (ATC-40) ... 35

Tabel 3.2 : Nilai SRAmin dan SRVmin(ATC-40)... 36

Tabel 3.3 : Tipe Struktur (ATC-40) ... 36

Tabel 3.4 : Faktor Modifikasi Cm berdasarkan FEMA 356 ... 39

Tabel 3.5 : Faktor Modifikasi C2 berdasarkan FEMA 356 ... 40

Tabel 3.6 : Deformation Limit untuk berbagai Tingkat Kinerja (ATC-40) ... 49

BAB IV Tabel 4.1 : Kinerja Struktur untuk rangka penahan momen (MRF) ...102

Tabel 4.2 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku konsentris (CBF) tipe diagonal brace ...102 Tabel 4.3 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku konsentris (CBF) tipe v- brace. 103

(13)

xii

Tabel 4.4 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku eksentris (EBF) tipe diagonal brace dengan panjang e=0.5m ...103 Tabel 4.5 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku eksentris (EBF) tipe diagonal

brace dengan panjang e=1m ...104 Tabel 4.6 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku eksentris (EBF) tipe v-brace

dengan panjang e=0.5m ...104 Tabel 4.7 : Kinerja Struktur untuk rangka baja berpengaku eksentris (EBF) tipe v-brace

(14)

xiii

DAFTAR NOTASI

Ag = Luas bruto penampang (mm2)

Ash = Luas penampang total tulangan transversal, termasuk sengkang pengikat (mm2) As,max = Luas tulangan maximum (mm2)

As,min = Luas tulangan minimum (mm2) a = Panjang pelat (mm)

b = Lebar pelat (mm)

bw = Lebar badan penampang persegi (mm) D = Beban mati

d = Jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tarik (mm) E = Beban gempa

e = Panjang Link

Fa = Koefisien situs untuk perioda pendek (pada perioda 0,2 detik)

Fv = Koefisien situs untuk perioda panjang (pada perioda 1 detik) f’c = Kuat tekan Beton (MPa)

fy = Kuat leleh tulangan (MPa)

hx = Spasi horizontal maksimum untuk kaki-kaki sengkang tertutup atau sengkang ikat pada semua muka kolom (mm)

Ie = Faktor keutamaan Gempa L = Beban Hidup

ld = Panjang Sambungan Lewatan` P = Gaya aksial terfaktor (N)

PF1 = Modal participation factor untuk mode 1

(15)

xiv

Ss = Parameter percepatan respons spectral MCE dari peta gempa pada perioda

pendek, redaman 5 persen

S1 = Parameter percepatan respons spectral MCE dari peta gempa pada perioda 1

detik, redaman 5 persen

SDS = Parameter percepatan respons spectral pada perioda pendek, redaman 5 persen

SD1 = Parameter percepatan respons spectral pada perioda 1 detik, redaman 5 persen

SMS = Parameter percepatan respons spectral MCE pada perioda pendek yang sudah

disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs

SM1 = Parameter percepatan respons spectral MCE pada perioda 1 detik yang sudah

disesuaikan terhadap pengaruh kelas situs S = Spasi tulangan transversal (mm)

Sx = Spasi tulangan transversal (mm) t = Tebal pelat (mm)]

T = Perioda fundamental bangunan

∆roof = Peralihan atap

ADRS = Acceleration-Displacement Response Spectra

ATC = Applied Technology Council

IO = Immediate Occupancy

DC = Damage Control

FEMA = Federal Emergency Management Agency

CBF = Concentriccally Braced Frames

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara dengan bapak Imam diatas jelas sekali bahwa pandangan kegamaan tentang bermain curang cukup dipahamai, bahwa kebaikan dan kejelekan akan

Berdasarkan data pada tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan paraji tentang peran paraji dalam bermitra dengan bidan lebih dari setengah responden

PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN1. TATA KERJA UNIVERSITAS

Pada PLTS sudah terdapat sistem monitoring yang dapat menampilkan jumlah tegangan dan arus yang dihasilkan, tetapi masih memiliki kekurangan, yaitu tidak

Wakaf am ialah harta pemberian selama-lamanya dan segala pendapatan daripada harta itu turun-temurun bagi penggunaan agam Islam atau faedah umum yang diharuskan oleh agama Islam

Dengan demikian berita, artikel, profil dan cerpen yang seperti ini tetap dimasukkan pada kategori pro diskriminasi, dengan pertimbangan bahwa ada bias gender yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga.. TESIS PENGARUH

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.Hasil penelitian menunjukan bahwa harapan pasien BPJS terhadap pelayanan obat di Depo Farmasi BLUD RSUD