• Tidak ada hasil yang ditemukan

IERFHAN SURYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IERFHAN SURYA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PENGUNAAN ATENUASI MULTIPLE ANTARA ANALISIS RADON DENGAN ANALISIS SUBTRACT

PADA DATA SINTETIK MARMOUSI II SERTA PENGGUNAAN COMMON REFLECTION SURFACE (CRS)

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menempuh ujian strata satu Program Studi Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung

Oleh :

IERFHAN SURYA 123 03 007

Program Studi Teknik Geofisika

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATENUASI MULTIPLE ANTARA ANALISIS RADON DENGAN ANALISIS SUBTRACT

PADA DATA SINTETIK MARMOUSI II SERTA PENGGUNAAN COMMON REFLECTION SURFACE (CRS)

78*$6$.+,5  'LDMXNDQVHEDJDLV\DUDWXQWXNPHQHPSXKXMLDQVWUDWDVDWX 3URJUDP6WXGL7HNQLN*HRILVLND )DNXOWDV7HNQLN3HUWDPEDQJDQGDQ3HUPLQ\DNDQ ,QVWLWXW7HNQRORJL%DQGXQJ  'LVXVXQ2OHK 123 03 007 IERFHAN SURYA GLVHWXMXLGDQGLVDKNDQ %DQGXQJ0DUHW Pembimbing NIP : 13 667 755 Dr. Eng. Ir. T.A. Sanny M.Sc.

(3)

Kata Pengantar

Puji serta syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya lah tugas akhir ini bisa selesai walaupun

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak T.A. Sanny sebagai dosen pembimbing sekaligus dosen panutan penulis.

2. Bapak Sri Widiyantoro, sebagai dosen panutan kedua penulis

3. Bapak Agus Laesanpura, sebagai dosen wali 2003 sekaligus pendorong semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini

4. Andri Hendriyana sebagai mahasiswa pembimbing penulis sampai ujung tugas akhir ini selesai

5. Lulu Labibah yang selalu memberikan semangat yang cukup tinggi kepada penulis, menemani penulis baik dalam keadaan suka dan duka serta akan menjadi teman hidup penulis di masa depan kelak.

6. Papa dan Mama yang selalu menanyakan kelulusan penulis

7. Bang Dodi dengan gayanya yang sombong memberikan motivasi kepada penulis untuk cepat lulus

8. Bang item dan Emil tanpa kalian berdua hidup penulis menjadi tidak lengkap

9. Rekan-rekan mahasiswa teknik geofisika 2003 yang mau menghabiskan waktunya dengan penulis

10. Rekan-rekan mahasiswa teknik geofisika di seluruh laboratorium teknik geofisika yang telah mengizinkan untuk mengerjakan tugas akhir

11. Rekan-rekan TERRA yang mau diajak bermain untuk mengisi waktu luang selama di himpunan

12. Rekan-rekan departemen Teknik Geofisika ITB yang telah memberikan pengalaman kepada penulis selama mengemban ilmu di Teknik Geofisika ITB

13. Rekan-rekan yang berada di Plesiran 61 telah memberikan suka duka yang banyak sekali kepada penulis selama tinggal di Bandung

(4)

ABSTRAK

Pemisahan antara sinyal dan noise, incoherent maupun coherent, merupakan hal yang penting dalam suatu processing data seismik. Walaupun setelah dilakukan processing data seismik, noise coherent terkadang masih menyatu dengan sinyal, salahsatu noise coherent adalah Water Bottom Multiple (WBM). Dalam tugas akhir ini penulis melakukan processing data seismik yang diharapkan akan mereduksi WBM pada data sintetik Marmousi II. Banyak metoda-metoda pada processing data seismik yang sudah dikenal untuk mereduksi WBM ini. Salah satu metoda yang dikenal adalah Analisis Radon

Parabolic yang memisahkan sinyal dan noise GDODP GRPDLQ IJ-p dengan

memanfaatkan nilai perbedaan moveout antara sinyal primer dengan multiple. Penulis juga melakukan Analisis Subtract untuk mereduksi WBM sebagai perbandingan. Kemudian penulis melakukan salah satu metoda imaging yaitu CRS stack yang diharapkan dapat memberikan signal to noise ratio yang lebih tinggi daripada stacking konvensional (CMP stack). Diakhir penulis akan membandingkan hasil stacking dengan menggunakan CRS stack dengan CMP

stack. Hasil yang diperoleh dari analisa radon parabolic secara langsung tidak

mampu mereduksi WBM keseluruhan untuk data sintetik Marmousi II ini. Sedangkan CRS stack sendiri memberikan signal to noise ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan CMP stack.

Kata kunci : signal to noise ratio, coherent dan incoherent noise, CRS stack dan CMP stack

(5)

ABSTRACT

Separated of signal and incoherent or coherent noise is important thing in a seismic data processing. Even though seismic data processing has been done, there is still being one signal and noise. One of kind noise coherent is called Water Bottom Multiple (WBM). There are several methods that has been introduced in the world of seismic data processing such as Radon Analysis, FK Filter and Spiking Deconvolution. In this last project, I will use one of this kind method, Radon Analysis with parabolic mode, to attenuate WBM and the other multiple on a synthetic data seismic Marmousi II. I will try to use the other method which called by Subtract Analysis which can be compared with the method before. After that, I want to introduce one of kind method on seismic data processing which can enhance signal to noise ratio with Common Reflection Surface (CRS) and will be compared with Conventional Stack (CMP Stack).

Keyword : signal to noise ratio, coherent and incoherent noise, CRS stack and CMP stack

(6)

DAFTAR ISI

COVER………...………..………... ……..i

LEMBAR PENGESAHAN………..………….. …….ii

KATA PENGANTAR……….……….………iii ABSTRAK………iv ABSTRACT………...………...v DAFTAR ISI………...………...……..vi DAFTAR TABEL………...viii DAFTAR GAMBAR………..………..ix BAB I PENDAHULUAN……...….………..………...1 1.1 Latar Belakang………...………...1

1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian……...………..2

1.3 Batasan Masalah………..………...………...3

1.4 Sistematika Penulisan………...3

BAB II TEORI DASAR………...……….4

2.1 Identifikasi Bentuk Gelombang………... ...4

2.2 Penjalaran Gelombang………..………...5

2.3 Konsep Dasar Seismologi Refleksi……….………..5

2.3.1 Common Mid Point Gather...……….………..5

2.3.2 Normal Moveout Correction………6

2.3.3 CMP Stacking……...……….………..8

2.3.4 Root Mean Square Velocity…...…………..………8

2.3.5 Analisis Semblance………...9

2.4 Analisis Radon………...10

2.5 Common Reflection Surface (CRS)……….………...11

BAB III PENGOLAHAN DATA………...……..………..………18

3.1 Model Sintetik Marmousi II……...……….…………....18

3.2 Pengolahan Data Seismik…...………24

3.2.1 Assignment Geometry……..……….26

(7)

3.2.3 Bandpass Filter…...………27

3.2.4 Analisis Kecepatan……..………...………28

3.2.5 Stacking…………...………..30

3.2.6 Analisis Radon………...31

3.2.7 CRS Stack…………...………..32

BAB IV HASIL DAN ANALISIS………...………... …...35

4.1 Hasil dari Atenuasi Multiple menggunakan Analisis Radon………..35

4.2 Hasil dari Atenuasi Multiple menggunakan Analisis Subtract………...38

4.3 Perbandingan antara Stacking Konvensional dengan CRS stack...…………....40

4.3.1 Automatic CMP stack……..………..40 4.3.2 Optimizing CRS stack……...………...……...………...47 BAB V PENUTUP………...…...………....51 5.1 Kesimpulan……….51 5.2 Saran………...………51 DAFTAR PUSTAKA…………...………...xiii

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Ukuran model Marmousi………...………...18 Tabel 3.2 Resolusi seismik untuk kedalaman yang berbeda dengan frekuensi dominan

yang berbeda pula pada model……….. ……...22 Tabel 3.3 Nilai SURSHUWLHV dari lapisan Model Marmousi II……..………...…… ……...23 Tabel 3.4 Geometri pengukuran Model Marmousi II…...……… ……...26 Tabel 3.5 Parameter untuk CRS WIT... ...34

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Huygen…….. ………... …….…4 Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu UD\SDWK yang merambat dari

medium 1 ke medium 2 (Sachhi, 2000)... ...4 Gambar 2.3 Geometri dari &RPPRQ0LG3RLQW &03 JDWKHU (Cao, 2006)... ...6 Gambar 2.4 Sketsa WUDYHOWLPH yang berhubungan dengan geometri pada gambar 2.3

(Cao, 2006) ... ...7 Gambar 2.5 Salah satu CMP JDWKHU yang berhubungan dengan geometri pada gambar

2.3 (Cao, 2006)... ... ...7 Gambar 2.6 Hasil yang ideal untuk koreksi NMO pada geometri gambar 2.3 (Cao, 2006)

... ...8 Gambar 2.7 Model lapisan mendatar (Cao, 2006)... ...9 Gambar 2.8 Skema PRYHRXW pada CMP *DWKHU dan hubungannya dengan maksimum

VHPEODQFH untuk mendapatkan kecepatan optimum……….. ……...10

Gambar 2.9 Proses transformasi radon balik setelah pemotongan sinyal primer (Russel dan Hampson, 1990)... ...11 Gambar 2.10 Kompensasi data menjadi 3 model yang terpisah yakni model primer, model

multipel dan noise (Russel dan Hampson, 1990)...12 Gambar 2.11(hijau) curvature gelombang normal (merah) curvature gelombang NIP

(Mann, 2007)...13 Gambar 2.12Permukaan operator stacking dari CRS stack (Annual Report, WIT, 1997)

………... ……...14 Gambar 2.13 Flow chart untuk CRS (Mann, 2002)………. ……...17 Gambar 3.1 Model Marmousi II dimana Model Marmousi I ditunjukkan pada kotak

berwarna hijau (Martin, 2005)…...………... ……...18 Gambar 3.2 Lapisan transisi sedimentasi lunak pada dasar laut (Martin, 2005)... ...19 Gambar 3.3 Marmousi II. (a) model horizon, (b) Kecepatan gelombang P. Gambar ini

(10)

Gambar 3.4 Model Marmousi II, elemen-elemen struktur, horizon dan litologi (Martin,

2005)... ...21

Gambar 3.5 (a) Daerah yang ingin dituju (b) ketebalan lapisan pada Model Marmousi II dari daerah yang dituju (Martin, 2005)... ...21

Gambar 3.6 Shot gather untuk shot ke-240... ...24

Gambar 3.7 CDP gather untuk CDP ke-500... ...24

Gambar 3.8 Flow penelitian yang dilakukan secara umum………... ……...25

Gambar 3.9 Geometri akuisisi PDULQHVWUHDPHU Model Marmousi II…...……… ……...26

Gambar 3.10 Perbandingan seismogram sebelum (a) dan setelah (b) dilakukan proses trace mutting………..……… ……...27

Gambar 3.11 Perbandingan spektrum amplitudo antara data sebelum (a) dan sesudah (b) dilakukan bandpass filter 5-10-60-80 (b)………..…. ……...28

Gambar 3.12 Velocity Analysis……….. ……...29

Gambar 3.13 Model Kecepatan yang digunakan untuk koreksi NMO...29

Gambar 3.14Perbandingan CMP gather 237 antara sebelum NMO (a) dan sesudah NMO (b)... ...30

Gambar 3.15 Hasil Stacking Konvensional... ...30

Gambar 3.16 Panel analisis Radon di ProMax 2005 (a) data seismogram sebelum GLODNXNDQHNVWUDNVL E SDQHOGDODPGRPDLQIJ-p (c) data seismogram setelah dilakukan ekstraksi...31

Gambar 3.17 Perbandingan CMP JDWKHU 500 antara sebelum analisis radon (a) dan sesudah analisis radon (b)... ...31

Gambar 3.18 Hasil DXWRPDWLF CMP VWDFN dengan menggunakan data yang sudah di lakukan analisis subtract. Nilai minimum kecepatan NMO yang digunakan 1450-1550 m/s dan nilai maksimum kecepatan NMO 8000 m/s... ...32

Gambar 3.19 Hasil CRS VWDFNLQJ dengan menggunakan hasil automatic CMP stack gambar 3.18...33

Gambar 4.1 Hasil dari VWDFNLQJ konvensional sebelum dilakukan analisis radon. …...…35

Gambar 4.2 Hasil VWDFNLQJ konvensional setelah dilakukan analisis radon…….. ……...36

(11)

Gambar 4.4 Velocity analysis sebelum dilakukan analisis radon (a) dan sesudah dilakukan analisis radon (b) terlihat terjadi reduksi nilai semblance pada panel semblance... ...37 Gambar 4.5 Analisis radon yang dilakukan koreksi NMO sebelumnya. Sebelum

dilakukan analisis radon (a) jendela pemilihan sinyal pada domain IJ-p (b) dan sesudah dilakukan analisis radon (c) terlihat multiple yang telah dipisahkan dari sinyal... ...37 Gambar 4.6 Algoritma analisisVXEWUDFW... ...38 Gambar 4.7 Algoritma secara umum untuk mengekstrak multiple WBM pada waktu 1.3

s... ...39 Gambar 4.8 6WDFNLQJ konvensional setelah dilakukan analisis VXEWUDFW... ...39 Gambar 4.9 Hasil dari $XWRPDWLF CMP VWDFN dengan menggunakan data yang telah

dilakukan analisisVXEWUDFW……… ……41 Gambar 4.10 Hasil dari $XWRPDWLF CMP VWDFN dengan mengubah nilai aperture CMP.

Aperture minimum-maksimum masing-masing (a) 60-2700 (c) 1000-2700. Sebaran nilai koherensinya ditunjukkan pada gambar (c) dan (d)…… ……42 Gambar 4.11 Model Kecepatan NMO minimum warna biru 1450 m/s dan merah 1800

m/s. Pembatasan terjadi pada waktu 1.2 s………..………...43 Gambar 4.12Hasil dari $XWRPDWLF CMP VWDFN dengan mengubah daerah nilai VWDFNLQJ

YHORFLW\. Nilai minimum (a) VNMO 1450 – 1550 m/s (b) VNMO 1450 – 1600 m/s (c) VNMO 1450 – 1750 m/s (d) VNMO

Gambar 4.13 Nilai Koherensi dari hasil DXWRPDWLF CMP VWDFN sebelumnya pada gambar 4.12. Nilai minimum (a) V

1750 – 1450 m/s……..…… ……45

NMO 1450 – 1550 m/s (b) VNMO 1450 – 1600 m/s (c) VNMO 1450 – 1750 m/s (d) VNMO

Gambar 4.14 Hasil dari Optimizing CRS VWDFN dengan menggunakan data setelah dilakukan analisis subtract. Sehingga, multiple WBM 1.3 s tereduksi dengan baik……… ……47

1750 – 1450 m/s………. ……46

Gambar 4.15 Hasil dari Optimizing CRS VWDFN dengan menggunakan data setelah dilakukan analisis radon. Sehingga, PXOWLSOH WBM 1.3 s teratenuasi dengan baik………48

(12)

Gambar 4.16 Sebaran nilai &RQIOLFWLQJ'LSV sebelum dilakukan optimisasi CRS ……...49 Gambar 4.17 Sebaran nilai RNIP

Gambar 4.18 Sebaran nilai R

setelah dioptimasi setelah iterasi I. Gambar telah

di-SHUF=95………...………... ……...49

N

Gambar 4.196HEDUDQ QLODL Į VHWHODK GLRSWLPDVL setelah iterasi I……….………. ……...50

setelah dioptimasi setelah iterasi I. Gambar telah

Gambar

Tabel 3.1  Ukuran model Marmousi…………………………………...……………......18  Tabel 3.2 Resolusi seismik untuk kedalaman yang berbeda dengan frekuensi dominan
Gambar 2.1  Prinsip Huygen…….. ……………………………………………... …….…4  Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu  UD\SDWK yang merambat dari
Gambar  4.4 Velocity analysis sebelum dilakukan analisis radon (a) dan sesudah  dilakukan analisis radon (b) terlihat terjadi reduksi nilai semblance pada  panel semblance................................................................................
Gambar 4.16 Sebaran nilai  &RQIOLFWLQJ'LSV sebelum dilakukan optimisasi CRS  ……...49  Gambar 4.17 Sebaran  nilai  R NIP

Referensi

Dokumen terkait

Bila dibandingkan dengan diagram scattered yang lain, yaitu Gambar 4.1 s/d Gambar 4.7, hasil uji coba skenario 1 pada dataset 4 ini menunjukkan sebaran data yang lebih

Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa metode konvensional dan metode CRS menunjukkan hasil kemenerusan reflektor yang lebih baik setelah melewati proses

Pada Gambar 4 kandungan campuran gula terbaik diperoleh pada waktu 48 jam proses fermentasi konversi xilitol dari xilosa menggunakan ragi jenis Candida

Kecepatan aliran udara panas yang keluar dari saluran keluar ( outlet ) kolektor surya divariasikan menjadi 3 perlakuan yaitu 2 m/s, 4 m/s dan 6 m/s. Hasil analisis menunjukkan

Pada Gambar 4 kandungan campuran gula terbaik diperoleh pada waktu 48 jam proses fermentasi konversi xilitol dari xilosa menggunakan ragi jenis Candida

Desain Prototype Hardware Gambar 4 Desain Prototype Pada Gambar 4 diatas adalah desain prototype dari alat absensi menggunakan RFID, prototype ini memiliki dimensi panjang 15 cm dan

Agung Surya Langgeng Makmur Analisis Hasil Penelitian Analisis Activity Relationship Chart ARC Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan metode ARC, dan

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran flipped classroom sehingga kemampuan berpikir siswa dapat tergali dengan baik, sehingga dari hasil analisis data hasil posttest yang