Pada Bab ini dijelaskan mengenai analisis terhadap pembangunan ontologi, analisis terhadap informasi yang dibutuhkan dalam membangun ontologi, pembangunan ontologi dan perancangan semantic web.
3.1 Analisis
Pada subbab ini dijelaskan analisis dari semantic web, analisis ontologi, analisis tools, analisis pembangunan ontologi, analisis studi kasus dan analisis kebutuhan yang diperlukan dalam pengimplementasian semantic web.
3.1.1 Analisis Semantic Web
Semantic web merupakan perkembangan dari World Wide Web dimana
konten yang terdapat pada web tersebut tidak ditampilkan dalam bahasa format manusia tetapi dalam format yang dapat dibaca oleh mesin juga. Tujuan dari
semantic web adalah memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan
informasi yang lebih akurat. Keuntungan yang diberikan oleh semantic web adalah efisiensi waktu dalam melakukan pencarian karena semantic web membantu pengguna untuk dapat memperoleh informasi dengan lebih cepat.
Pembangunan sebuah web pada umumnya menggunakan bahasa pemograman web seperti PHP, Java dan C#. Selain bahasa pemograman, diperlukan juga sebuah
database sebagai penyimpanan data yang digunakan dalam pengimplementasian
sebuah web. Pembangunan web melalui proses pengolahan data sampai proses penampilan data dari database terhadap pengguna untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan.
Pembangunan sebuah web memerlukan database sebagai penyimpanan data. Dalam semantic web, penyimpanan data yang digunakan adalah ontologi. Ontologi telah membungkus arsitektur semantic web. Komponen tersebut adalah
Unicode, Uniform Resource Identifier (URI), XML, XML Schema, Namespace,
ontologi ini akan mendukung proses pengimplementasian semantic web yang akan menjadikan mesin seolah-olah mengerti informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, ketika pengguna melakukan pencarian.
Pada Tugas Akhir ini, semantic web akan dibangun sampai pada layar ontologi dimana ontologi tersebut direpresentasikan dalam menggunakan RDF dan OWL. Dalam pembangunan web, pembangunan menggunakan Java, yang mengikuto bahasa pemograman yg diimplementasikan dalam framework Jena. Jena merupakan sebuah framewok yang menyediakan library yang dapat digunakan dalam mengembangkan semantic web. Framework Jena sendiri mendukung penimplementasian seantic web mulai dari proses pembacaan ontologi, proses pemodelan data ontologi, proses validasi ontologi dan proses pengolahan data menjadi informasi yang ditampilkan terhadap pengguna semantic web. Library Jena berfungsi sebagai API untuk menangani ontologi pada OWL dan melakukan validasi atau pengertian pada dokumen OWL sesuai perencanaan. Library Jena digunakan untuk memperoleh class, individu, dan properti dari ontologi dan direpresentasikan pada aplikasi web dengan Java. Dokumen OWL pada ontologi divalidasi dengan menggunakan tool pemvalidasi untuk meload dan menvalidasi dokumen OWL tersebut dengan cara memanggil API yang disediakan tool tersebut.
Pada proses pengolahan dan penampilan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, aplikasi semantic web akan melakukan pembacaan ontologi yang dihasilkan dalam format RDF\XML dengan file ekstensi .rdf, yang dibangun dengan menggunakan tool Protégé. Kemudian akan dilakukan proses pembacaan ontologi dengan program yang dibuat pada framework Jena. Pada proses pembacaan ontologi, akan dilakukan pemodelan ontologi dan dengan pemodelan yang telah dilakukan, proses selanjutnya adalah melakukan validasi ontologi yakni dengan adanya teknologi reasoner. Reasoner adalah sebuah komponen pada ontologi yang melakukan pembacaan keterhubungan yang ada antar instance pada ontologi. Jika pemodelan ontologi telah valid, dimana hubungan antar instance tersebut telah benar,
maka model tersebut telah dapat digunakan untuk operasi pembacaan model sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Proses pengambilan data yang ada pada ontologi dilakukan dengan menggunakan query SPARQL. Hasil dari SPARQL akan berbentuk graf yang terdiri dari subject yang merupakan instance, hubungan antara instance disebit sebagai properti, serta object yang merupakan instance. Graf yang dihasilkan akan menggambarkan hubungan antara satu instance dengan instance lainnya serta hubungan dari instance yang mengacu pada satu instance yang nantinya akan ditampilkan kepada pengguna. Pada graf tersebut akan dilakukan proses pengolahan untuk memperoleh data yang lebih akurat. Data yang telah didapat akan diberikan kepada viewer yang akan ditampilkan dalam bentuk web dengan menggunakan script JSP sehingga pengguna dapat melihat kerumitan dari proses pengolahan data.
3.1.2 Analisis Ontologi
Dalam membangun sebuah semantic web diperlukan ontologi sebagai salah satu komponen yang berguna untuk memahami informasi dari sumber data di dalam pencarian informasi di semantic web. Ontologi tersebut direpresentasikan dalam bahasa formal OWL (Ontology Web Language). OWL merepresentasikan informasi mengenai objek pada domain Sistem Informasi Perpustakaan dan relasi antar objek tersebut.
Pada Tugas Akhir ini pembangunan ontologi dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah yang umum digunakan dalam pembangunan sebuah ontologi seperti gambar dibawah iniPenjelasan langkah–langkah dalam pembangunan ontologi diatas adalah sebagai berikut:
1. Menentukan domain dan ruang lingkup ontologi
2. Mempertimbangkan Penggunaan Ontologi yang sudah ada sebelumnya 3. Menentukan Istilah Penting dalam Ontologi
Menentukan daftar istilah yang akan digunakan pada ontologi adalah hal yang sangat penting karena akan lebih memudahkan ketika membuat hirarki kelas dan relasi setiap kelas pada ontologi.
4. Mendefinisikan Kelas dan Hirarkinya 5. Mendefinisikan Properti dari Kelas (slot)
Langkah kelima ini adalah melakukan pendefinisian properti dari kelas yang telah didefinisikan pada langkah 4. Properti pada ontologi haruslah berupa kata kerja yang akan menghubungkan dua buah kelas dan memiliki arti yang sesuai. 6. Mendefinisikan Batasan (facet) dari slot
Facet merupakan role restriction yang digunakan untuk menampilkan
informasi mengenai properties. Jenis-jenis facet adalah sebagai berikut ini: a. Cardinality: menggambarkan nilai yang tepat yang dimasukkan ke slot
untuk kelas tertentu. Ada dua jenis cardinality, yaitu: 1. Single cardinality
2. Multiple cardinality
b. Value type menggambarkan tipe nilai yang diisi pada slot. Value type ini
adalah string, Boolean, number, Int dan Instance. 7. Membuat Instance
Langkah terakhir dari pemodelan sebuah ontologi adalah dengan membuat
instance dari sebuah kelas pada hirarki.
1. Instance pada class newspaper.
Title: Kompas
Color: White
Page Count: 40 Date: 08 Januari 2012
2. Instance pada class textbook
Tittle: e-Business & e-commerce: how to program Author: H.M. Deitel; P.J. Deitel & T.R. Nieto
Publisher: Prentice Hall
ISBN: 013028419X 3.1.3 Analisis Tools
Pada Tugas Akhir pembangunan aplikasi Semantic Web Perpustakaan ini, tool yang digunakan untuk membangun ontologi adalah Protégé. Pemilihan tool Protégé ini dilakukan karena Protégé merupakan tool yang paling mudah didapatkan dibandingkan dengan tools yang lainnya, lebih mudah diinstalasi, dan tidak memerlukan lisensi ketika melakukan instalasi. Protégé memiliki interface yang user
friendly sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakannya ketika membangun
sebuah ontologi.
3.1.4 Analisis Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam pembangunan ontologi pada Tugas Akhir ini adalah metode Menthonlogy. Metode ini dipilih karena memiliki tahap-tahap yang sangat detil dalam mengembangkan atau membangun sebuah ontologi mulai perancangan sebelum dibangunnya ontologi hingga proses ketika ontologi selesai dibangun. Aktivitas yang terdapat pada metodologi Menthology dapat dilihat pada subbab 2.2.3. Dengan setiap langkah yang dimiliki Menthonlogy, sebuah proses pembangunan ontologi akan terlaksana dengan lebih baik.
Akan tetapi tidak semua langkah-langkah pembangunan ontologi pada Menthonlogy diimplementasikan pada pembangunan aplikasi Tugas Akhir ini karena tahapan tersebut tidak diperlukan dalam pembangunan ontologi pada tugas akhir ini. Tahapan yang tidak dilakukan dalam pembangunan ontologi pada tugas akhir ini adalah aktivitas support pada aktivitas Integration, karena ontologi pada aplikasi dibangun dari awal, dan tanpa menggunakan ontologi yang sudah ada. Sedangkan aktivitas Integration dilakukan jika ontologi yang digunakan adalah ontologi yang sudah ada sebelumnya.
3.1.5 Analisis Sistem Informasi Perpustakaan
Studi kasus yang dibahas pada pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah aplikasi web perpustakaan yang merupakan sebuah aplikasi web yang digunakan oleh sebuah divisi dari sebuah institusi yang melakukan pengoleksian buku maupun tulisan yang memberikan pelayanan peminjaman buku, pengembalian buku, dan pencarian buku. Ukuran dari sebuah perpustakaan sangan dipengaruhi oleh jumlah dari perpustakaan dan jumlah koleksi pustaka yang tersedia. Semakin besar jumlah sengguna dan semakin besar jumlah koleksi pustaka yang dikoleksi, maka semakin kompleks sistem yang berjalan pada perpustakaan.
Dalam pengoperasian sebuah perpustakaan diperlukan sebuah aplikasi yang membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan, yakni melakukan pencarian buku yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sekarang ini dalam pencarian pustaka pada sebuah perpustakaan pengguna mendapat hasil yang kurang akurat dan tidak terlalu infomatif. Hal ini terjadi karena pencarian dilakukan berdasarkan kata kunci, yakni setiap kata yang dimasukkan akan menamipilkan setiap informasi buku memiliki kesamaan kata dengan kata yang dicari oleh pengguna. Namun, kata yang dicari hanyadibahas sekilas dan bahkan sama sekali tidak memiliki hubungan dengan kebutuhan yang sebenarnya.
Pembangunan aplikasi yang dibutuhkan sekarang nini merupakan aplikasi yang dapat memberikan kegunaan yang maksimal dan memudahkan bagi para pengguna sehingga pengguna dapat terbantu dengan adanya yang mendukung dalam pengoperasian perpustakaan. Pengguna dai aplikasi web pada perpustakaan merupakan aplikasi yang dapat membantu pengguna dalam mencari buku sesuai dengan keinginan pengguna sehingga hasil pencarian yang diberikan oleh aplikasi dapat memberikan informasi tentang pustaka yang lebih akuran dan juga informatif, dengan demikian kebutuhan pengguna apliaksi dapat terpenuhi.
3.1.5.1 Current System
Aplikasi untuk proses pencarian perpustakaan saat ini adalah proses berdasarkan bahan pustaka yang ingin dicari dan hasilnya tidak memiliki hubungan
makna. Jika pengguna melakukan pencarian bahan pustaka, maka yang ditampilkan pada aplikasi adalah bahan pustaka berdasarkan kata (string) yang telah dimasukkan ke dalam form pencarian. Bahan pustaka yang ditampilkan tidak memiliki makna yang sama dengan bahan pustaka yang dicari oleh pengguna. Misalnya pengguna memasukkan kata kunci dengan kata “jaringan” maka informasi yang dihasilkan adalah semua bahan pustaka yang mengandung kata jaringan. Kadang kala dari hasil pencarian, bahan pustaka yang diinginkan pengguna tidak ditemukan. Namun kenyataannya bahan pustaka tersebut menggunakan bahasa Inggris “network”. Masalah ini sering terjadi pada aplikasi pencarian bahan pustaka saat ini.
1. Proses Bisnis
Pengunjung datang ke perpustakaan untuk mendapatkan buku yang dicarinya. Kemudian pengunjung mencari lokasi buku berada melalui Web Sistem Informasi perpustakaan yang tersedia. Pengunjung memasukkan kata kunci yang sesuai dengan judul buku yang dicarinya, dan kemudian web akan menampilkan judul-judul buku yang memiliki kata yang sama dengan kata kunci yang digunakan pengunjung untuk mencari buku tersebut. Pengunjung mencari judul buku yang sesuai kebutuhannya pada daftar yang disajikan oleh
web dan mencari buku tersebut di lokasi yang telah didaftarkan pada daftar detail buku.
2. Prosedur
Prosedur dari sistem yang berjalan pada current system untuk proses pencarian buku di perpustakaan adalah dapat dilihat pada Gambar 22.
Pengguna
Pengguna memasukkan kata kunci pada web
Sistem mencari daftar buku sesuai kata kunci pengguna
Hasil pencarian yang Ditampilkan di web
tidak akurat
Gambar 22 Prosedur pada Current System
Keterangan Gambar:
1. Pengguna memasukkan kata kunci yang sesuai dengan judul buku yang dicari pada web.
2. Sistem mencari buku yang memiliki judul yang sama dengan kata kunci pengguna di dalam daftar buku pada basisdata
3. Sistem menampilkan daftar buku hasil pencarian sistem berdasarkan kata kunci pengguna. Hasil yang ditampilkan tidak akurat. Kadang kala pada aplikasi pencarian buku tidak tersedia tetapi kenyataannya buku tersedia pada perpustakaan tetapi dengan judul yang berbeda.
3.1.5.2 Target System
Dengan adanya kekurangan dari sistem sekarang, maka diharapkan aplikasi yang akan dibangun dapat memberikan solusi untuk melakukan pencarian pustaka yang optimal di Perpustakaan. Proses pencarian dilakukan dengan mengadopsi teknologi
semantic web, yang melakukan proses pencarian dilakukan dengan konsep atau
makna bukan dengan kesamaan kata (string). Pencarian dengan konsep dilakukan untuk menampilkan hasil yang memiliki makna yang berhubungan dengan pustaka yang dicari, sehingga akan memberikan hasil yang lebih akurat dan informatif. Pencarian dengan menggunakan teknologi semantic web dengan hasil yang optimal
ini dapat dilakukan karena adanya teknologi semantic web mengimplementasikan komponen yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka, sebagai komponen dari yang menyusun metadata, sebagai sumber informasi yang akan ditampilkan. Teknologi
semantic web yang akan diterapkan pada proses pencarian dengan melakukan
pencarian terhadap judul pustaka, tahun pustaka, dan penerbit pustaka. Pengguna akan dapat melakukan pencarian dengan menggunakan beberapa cara pencarian sesuai properti yang umum pada sebuah pustaka. Dengan demikian penggunakan akan lebih mudah untuk mendapatkan pustaka yang diinginkan.
1. Proses Bisnis
Pengunjung datang ke perpustakaan untuk mendapatkan buku yang dicarinya. Kemudian pengunjung mencari lokasi buku berada melalui Web Sistem Informasi perpustakaan yang tersedia. Pengunjung memasukkan kata kunci yang sesuai dengan judul buku yang dicarinya, dan kemudian web akan menampilkan judul-judul buku yang memiliki kata yang arti atau maknanya sama dengan kata kunci yang digunakan pengguna untuk mencari buku tersebut. Pengunjung mencari judul buku yang sesuai kebutuhannya pada daftar yang disajikan oleh web dan mencari buku tersebut di lokasi yang telah didaftarkan pada daftar detil buku. 2. Prosedur
Prosedur dari sistem yang berjalan pada target system untuk proses pencarian buku di perpustakaan adalah dapat dilihat pada Gambar 23.
Pengguna
Pengguna memasukkan kata kunci pada web
Sistem mencari daftar buku sesuai dengan makna
kata kunci pengguna
Hasil pencarian yang akurat ditampilkan di web
Gambar 23 Prosedur Target System
Keterangan Gambar:
1. Pengguna memasukkan kata kunci yang sesuai dengan buku yang dicari pada
web.
2. Sistem mencari judul buku yang memiliki makna yang sama dengan kata kunci pengguna di dalam daftar buku pada basisdata, dengan menggunakan Jena
3. Sistem menampilkan daftar buku hasil pencarian sistem berdasarkan kata kunci pengguna. Hasil yang ditampilkan lebih akurat. Web tidak menampilkan judul buku yang memiliki kata yang sama tetapi judul buku yang memiliki makna yang sama dengan kata kunci pengguna.
3.1.6 Analisis Kebutuhan
Pada Subbab ini menjelaskan analisis kebutuhan developer dan analisis kebutuhan data.
3.1.6.1 Analisis Kebutuhan Developer
Pada pelaksanaan Tugas Akhir ini, ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan yang didefinisikan oleh tim pembangun dengan memperkirakan kebutuhan yang penting. Kebutuhan–kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahan pustaka
Bahan pustaka ini dibutuhkan untuk mengetahui jenis pustaka yang ada pada perpustakaan sehingga dapat dilakukan perancangan ontologi perpustakaan. Bahan pustaka tersebut antara lain buku, koran, journal, proceeding artikel, kaset CD.
2. Identitas Pengguna
Identitas pengguna ini dibutuhkan untuk mengetahui profil dari setiap pengguna untuk menyesuaikan kebutuhan setiap pengguna yang sering
menggunakan aplikasi Semantic Web Perpustakaan. Pengguna semantic web tersebut antara lain adalah mahasiswa, dosen, dan staff atau pegawai.
3.1.6.2 Analisis Kebutuhan Data
Data yang digunakan dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini merupakan data yang diperoleh dari basisdata aplikasi yang sudah ada dan melakukan observasi untuk mendapatkan informasi pustaka yang belum dimasukkan pada basisdata yang sudah ada. Tim pembangun menggunakan kedua sumber data ini karena memiliki data tentang pustaka yang dibutuhkan untuk mendukung pemodelan ontologi dan mendapatkan metadata dari aplikasi yang akan dibuat. Berikut ini penjelasan masing- masing sumber data:
a. Basisdata Aplikasi yang Sudah Ada
Basisdata Aplikasi ini telah ada sebelumnya digunakan dalam mendukung kinerja dari penggunaan perpustakaan. Pada dasarnya basisdata ini telah menyimpan informasi mengenai pustaka yang sudah ada saat ini pada perpustakaan. Basisdata ini tidak hanya menyimpan informasi pustaka tetapi menyimpan informasi mengenai transaksi yang terjadi pada aplikasi web perpustakaan, yakni daftar pustaka yang sedang dipinjam maupun informasi yang dihasilkan oleh transaksi yang terjadi pada aplikasi sebelumnya.
b. Observasi Pustaka
Basisdata aplikasi yang sudah ada tidak sepenuhnya menyimpan informasi mengenai pustaka yang ada pada perpustakaan, sehingga diperlukan untuk melakukan observasi ke perpustakaan untuk mendapatkan informasi pustaka yang lebih akurat dan informatif. Dengan demikian pemodelan ontologi akan semakin kompleks dengan adanya tambahan data dari hasil observasi.
3.2 Perancangan
Perancangan pada pengerjaan Tugas Akhir Semantic Web Perpustakaan ini dilakukan untuk membuat model data yang digunakan untuk mendapatkan informasi data dan memodelkan aplikasi Semantic Web Perpustakaan yang akan dibangun.
Perancangan yang dilakukan terbagi menjadi dua yaitu, perancangan ontologi dan perancangan aplikasi. Perancangan ontologi menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan dalam pengembangan ontologi mulai dari penentuan domain, definisi terminologi, kelas dan hirarki, definisi properti hingga pembuatan instance. Dan perancangan aplikasi menjelaskan gambaran umum atau model dari aplikasi, analisis sistem dan spesifikasi kebutuhan sistem untuk aplikasi. Gambaran proses yang dilakukan untuk membangun Aplikasi Semantic Web Perpustakaan mulai dari proses awal hingga akhir dapat dilihat pada Gambar 24 berikut ini. Proses pembangunan aplikasi dimulai dari pembangunan ontologi, kemudian membangun aplikasi web, dan melakukan konfigurasi ontologi dengan web yang akan menampilkan data dari ontologi. Melakukan pengujian apakah aplikasi web telah berjalan dengan baik. Jika sudah, maka aplikasi Semantic Web dapat dijalankan, jika belum dapat berjalan dengan baik, maka dilakukan perbaikan terhadap error yang ada.
Keterangan Gambar:
1. : Terminator
2. : Process
3. : Input/output data 4. : Decision
Gambar 24 Flowchart pembangunan Semantic Web Perpustakaan
3.2.1 Use Case Diagram
Use case diagram merupakan gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga pengguna sistem mengetahui dan mengerti mengenai aplikasi yang dibangun. Berikut ini adalah Use Case Diagram aplikasi yang akan dibangun Gambar 25
Gambar 25 Use Case
3.2.2 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan diagram yang menggambarkan interaksi antar
objek yang ada pada aplikasi. Gambar 26 di bawah ini menjelaskan sequence
diagram aplikasi
3.2.3 Perancangan Ontologi
Pada subbab ini dijelaskan perancangan ontologi yang dilakukan pada aplikasi
Semantic Web Perpustakaan. Dengan perancangan ontologi ini, akan membantu
memberi kemudahan ketika mengimplementasikan ontologi nantinya.
Domain yang merangkum ontologi yang akan dibuat adalah Perpustakaan dengan
ruang lingkup sebagai berikut:
1. Menggunakan perpustakaan Mercu Buana sebagai referensi pembangunan ontologi perpustakaan.
2. Membangun ontologi yang digunakan untuk melakukan pencarian bahan pustaka di perpustakaan.
Pembangunan ontologi pada aplikasi Semantic Web Perpustakaan tidak menggunakan ontologi yang sudah ada karena pada saat ini ontologi untuk perpustakaan belum ada ditemukan. Daftar istilah yang digunakan sebagai kelas dan relasi dalam ontologi perpustakaan pada aplikasi Semantic Web Perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Daftar istilah pada Semantic Web Perpustakaan
No Istilah No Istilah 1 Thing 21 JournalEditor 2 IdentityBook 22 NewspaperEditor 3 Organization 23 Supervisor 4 Organizer 24 TechnicalReportSupervisor 5 ProceedingOrganizer 25 ThesisSupervisor 6 Publisher 26 Writer 7 ArticlePublisher 27 ProceedingWriter 8 BookPublisher 28 TechnicalReportWriter 9 EncyclopediaPublisher 29 ThesisWriter
10 JournalPublisher 30 Library Collection 11 MagazinePublisher 31 Article
12 University 32 Book
13 JournalUniversity 33 Compact Disk 14 TechnicalReportUniversity 34 Encyclopedia
No Istilah No Istilah 15 ThesisUniversity 35 Journal 16 People 36 Magazine 17 Author 37 Newspaper 18 BookAuthor 38 Proceeding 19 EncyclopediaAuthor 39 TechnicalReport 20 Editor 40 Thesis
Kelas Thing tersebut akan berisi semua kelas yang terdapat pada ontologi dengan domain perpustakaan. Kelas dan hirarki kelas pada ontologi perpustakaan dapat dilihat pada Gambar 27. Metode yang diterapkan pada pembangunan ontologi perpustakaan adalah metode top-down. Dengan metode ini, proses pembangunan kelas dan hirarki dimulai dari pendefinisian konsep yang paling umum menuju konsep yang lebih spesifik
Thing LibraryCollection Organization People Organizer Publisher University ArticlePublisher BookPublisher Author Editor Supervisor Writer BookAuthor EncyclopediaAuthor JournalEditor TechnicalReportSupervisor ThesisSupervisor ThesisWriter TechnicalReportWriter Article Book CompactDisk Encyclopedia Journal Magazine Newspaper Proceeding TechnicalReport Thesis IdentityBook ProceedingOrganizer EncyclopediaPublisher JournalPublisher MagazinePublisher Journaluniversity TechnicalReportUniversity ThesisUniversity NewspaperEditor ProceedingWriter
Properti dari kelas (slot) pada ontologi Perpustakaan yang akan dibangun dapat dilihat pada Table 2.
Tabel 2 Daftar Properti
No Name Type Cardinality Description Object
Characteristics
1 hasPublisher isPublisherOf
String Single Object property Inverse
2 hasAuthor isAuthorOf
String Multiple Object property Inverse
3 hasOrganizer isOrganizer
String Single Object property Inverse
4 hasEditor isEditorOf
String Multiple Object property Inverse
5 hasSupervisor isSupervisorOf
String Single Object property Inverse
6 hasUniversity isUniversityOf
String Single Object property Inverse
7 hasWritter isWritterOf
String Single Object property Inverse
8 hasTitle String Single Data type property Functional 9 hasEdition String Single Data type property Functional 10 hasHeadline String Single Data type property Functional 11 hasISSN String Single Data type property Functional 12 hasISBN Int Single Data type property Functional 13 hasName String Single Data type property Functional 14 hasAbstract String Single Data type property Functional 15 pageCount String Single Data type property Functional 16 publicationDate Date Single Data type property Functional 17 publicationYear String Single Data type property Functional
3.2.4 Gambaran Aplikasi
Rancangan aplikasi adalah sebuah sketsa yang digambarkan untuk memodelkan sebuah aplikasi yang dibangun. Pada bab ini diberikan gambaran aplikasi Semantic Web Perpustakaan yang dibangun. Pengguna dari aplikasi semantic
web Perpustakaan akan melakukan pengaksesan dari web browser. Kemudian request
dari pengguna akan di proses di Application Server dan memberikan response terhadap pengguna melalui web browser. Pada Application Server terdapat JSP, Jena API, SPARQL Query. Aplikasi Semantic Web Perpustakaan memiliki ontologi untuk penyimpan data tentang bahan pustaka yang ada pada perpustakaan. Jena API pada
server berfungsi sebagai framework yang akan menghubungkan ontologi dengan
bahasa pemograman Java dan SPARQL Query digunakan sebagai bahasa query untuk menemukan informasi yang terdapat di dalam ontologi. Gambaran umum rancangan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 28.
Web Browser (Mozilla) Pengguna
Application Server (JSP, Jena API, SPARQL
Query)
Ontologi
Gambar 28 Gambaran umum aplikasi
Pada aplikasi yang akan dibangun akan menangani proses pencarian bahan pustaka pada perpustakaan dengan memasukkan dua kriteria pencarian yakni jenis
koleksi dan salah satu properti dari koleksi yang dipilih oleh pengguna. Proses dari pencarian sebuah bahan pustaka pada aplikasi semantic web yang akan dibangun dapat lihat pada Gambar 29.
Mulai
Search 1 Search 1 ada?
Search 2 Search 2 ada?
tidak
ya
tidak
Baca file Library.owl = valid Pesan error tidak
Ambil elemen PREFIX & Namespace URI PREFIX
ya
Buat query SPARQL
Format hasil query ke dalam XML
Format dalam bentuk XML tidak Format berupa RDF
Format dalam bentuk RDF/XML
Menampilkan pencarian kata kunci Parsing dokumen hasil
query
Selesai ya Proses query SPARQL
Search 3 Search 3 ada?
Search 4 Search 4 ada?
tidak ya
ya
ya
tidak
Pada gambar proses pencarian bahan pustaka diatas, pengguna harus melakukan pemilihan koleksi pustaka yang akan dicari, kemudian memilih pencarian berdasarkan properti yang dimiliki oleh bahan pustaka tersebut. Pengguna harus menentukan 4 kriteria yang ada untuk buku yang dicarinya. Jika pengguna telah melakukan pemilihan koleksi dan menentukan data spesifik buku yang ingin dicarinya, maka sistem akan melakukan pembacaan file library.owl yang merupakan ontologi perpustakaan yang telah dibuat. Jika file tersebut valid, file berisi penulisan
tag yang benar untuk menyimpan data dan memiliki hubungan antar instance benar,
maka akan dilakukan pengambilan PREFIX dan Namespace URI PREFIX, kemudian akan dilakukan pemilihan query SPARQL sesuai dengan kriteria pencarian yang dipilih oleh pengguna. Lalu sistem akan melakukan pengeksekusian dari query yang terpilih. Jika digambarkan pada protégé hasil dari query pencarian tersebut akan berbentuk graf dan dengan format RDF/XML. Hasil pencarian dengan format RDF/XML tersebut akan diparsing menjadi data yang bisa ditampilkan ke pengguna melalui browser.
3.2.5 Perancangan Interface Aplikasi
Perancangan Interface aplikasi semantic web dimana pengguna dapat menentukan sendiri spesifikasi buku yang ingin dicarin dapat dilihat pada Gambar 30.
Gambar 30 Rancangan Web Aplikasi
Keterangan Gambar:
1. Combobox “Collection” adalah tempat dimana pengguna dapat memilih jenis kategori pencarian yang diinginkannya seperti book, dll.
2. Field “Search 1” adalah tempat dimana pengguna dapat menentukan kriteria pertama untuk melakukan pencarian.
3. Field “Search 2” adalah tempat dimana pengguna dapat menentukan kriteria kedua untuk melakukan pencarian.
4. Button “Search” adalah tempat dimana pengguna mulai mencari buku.
Setelah melakukan pencarian berdasarkan spesifikasi dari pengguna, aplikasi akan memberikan hasil pencarian yang sesuai. Tampilan web untuk menampilkan hasil pencarian dapat dilihat pada gambar 31.
Gambar 31 Interface Web untuk Menampilkan Hasil Pencarian
Keterangan gambar:
1. Field “Result Searching” adalah tempat hasil pencarian akan ditampilkan kepada pengguna.
2. Label “Search” dapat digunakan pengguna untuk melakukan pencarian lagi di halaman awal.