• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEUANGAN

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran tahun 2007 dengan realisasinya, mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja.

Realisasi pendapatan dan Hibah 1.521,95 % dan Realisasi belanja netto pada Semester II TA 2007 adalah sebesar 65.66 % dari anggarannya.

(2)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

Laporan keuangan Semester II tahun 2007 ini disajikan secara lengkap sebagai salah satu wujud transparansi dan akuntabilitas, sebagaimana diamanatkan dalam tata kelola yang baik (good governance). Sedangkan tujuan Catatan atas Laporan Keuangan adalah menyajikan informasi dan penjelasan atas pos-pos Laporan Keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.

I. PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

• Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;

• Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

• Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

• Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 13/PMK.06/2005 tentang Bagan Perkiraan Standar;

• Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan PER 24/PB/2006

B. PROSEDUR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan ini mencakup seluruh transaksi keuangan yang dilingkup UAPPA-E1 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI yang berasal dari dana APBN sebesar Rp 771.343.120.000,- setelah direvisi berubah menjadi Rp.979.332.087.000,- Pada tahun anggaran 2007, UAPPA-E1 bertugas melakukan penggabungan dan pengkoordinasian laporan keuangan dari :

• satuan kerja pusat dan daerah 119 satuan kerja

• satuan kerja pusat 5 satuan kerja,

• satuan kerja dekonsentrasi 33 satuan kerja ,

• satuan kerja tugas pembantuan 81 satuan kerja, yang tersebar di 33 provinsi.

Selain mengelola Bagian Anggaran 024, juga mengelola Bagian Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yaitu dana Hibah (WHO) dan JICA yang dilaporkan dalam laporan Keuangan ini pada Catatan atas laporan keuangan.

(3)

Laporan Keuangan Semester II TA 2007 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca danCatatan atas Laporan Keuangan, yang disusun secara sentralisasi dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yang terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN).

Dalam penyusunan Laporan Realisasi Anggaran sudah dilakukan rekonsiliasi dengan Ditjen Perbendaharaan c.q. Direktorat Informasi Akuntansi untuk Semester II TA 2007.

Dalam penyusunan data neraca untuk aset tetap, belum seluruhnya satuan kerja /wilayah pada lingkup UAPPA-E1 menggunakan data yang berasal dari Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN). Satuan Kerja /wilayah yang telah melaksanakan SABMN baru 23 Satker dari 119 Satker dalam lingkup Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan , yaitu :

No.

Kode Satuan Kerja /Wilayah*

Uraian Satuan Kerja / Wilayah

1 446003 Dit Bina Produksi dan Distribusi Alkes

2 465895 Sekretariat Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes 3 465977 Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Alkes 4 465983 Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik

5 465992 Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan 6 040049 Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta

7 080059 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat 8 170066 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 9 190038 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 10 200058 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 11 220055 Dinas Kesehatan Provinsi Bali

12 310043 Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo 13 320023 Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau 14 300238 Dinas Kesehatan Kab Bangka

15 031946 Dinas Kesehatan Kab Magelang 16 031435 Dinas Kesehatan Kab Blora 17 031222 Dinas Kesehatan Kab Jepara 18 220055 Dinas Kesehatan Prov. Bali 19 100056 Dinas Kesehatan Prov Jambi 20 085419 Dinas Kesehatan Kota Sawahlunto

21 140058 Dinas Kesehatan Prov Kalimantan Tengahj 22 200455 Dinas Kesehatan Kab Kolaka

23 195160 Dinas Kesehatan Kota Makasar

Yang belum menggunakan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) hanya menyerahkan Dokumen Sumber (DS) ke Unit Eselon I.

(4)

II. RINGKASAN LAPORAN

A. Anggaran Belanja dan Estimasi Pendapatan

Selama periode tahun anggaran 2007 Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan menerima anggaran pengeluaran sebesar Rp.771.343.120.000,- tetapi setelah direvisi berubah menjadi Rp. 979.332.087.000,- yang digunakan untuk membiayai kegiatan satuan kerja dilingkup Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada Direktorat Jenderal Bina

Kefarmasian dan Alat Kesehatan untuk tahun anggaran 2007 sebesar

Rp 5.000.000,- yang terdiri dari estimasi penerimaan estimasi PNBP

..

B. Realisasi Pendapatan dan Belanja

Dari anggaran belanja tersebut terealisasi sebesar 65.67 %

Realisasi pendapatan pada semester II tahun anggaran 2007 sebesar 1,521,95 %

III. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN A. PENDAPATAN

A.1. Realisasi Pendapatan

Realisasi pendapatan dimasing-masing Satker yang berada dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan terdiri dari

- Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga memberikan kontribusi bagi pendapatan negara. Realisasi PNBP pada semester II tahun 2007 sebesar Rp. 76.097.860,- total capaian PNBP atau 1.521,95 % dari anggarannya terdiri dari: ¾ Kantor Pusat Rp. 68.788.039,- ¾ Prop Yogyakarta Rp. 27.229,- ¾ Prop Jambi Rp. 4.500.000,- ¾ Prop Kalteng Rp. 1.741.962,- ¾ Prop NTT Rp. 706.500,- ¾ Prop Babel Rp. 334.130,-

Rincian Realisasi Pendapatan

No Satker Target Rp Realisasi %

1 Ditjen Binfar dan Alkes 5.000.000 76.097.860 1.521,95

(5)

B. BELANJA

B.1. Pelaksanaan Realisasi Belanja

Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga.

Rincian Anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dari tabel-tabel berikut ini :

Tabel.1

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Satuan Kerja

Uraian Anggaran Semula Anggaran Setelah

Revisi Realisasi Belanja Persentase 1 2 3 4 5=(4/3)x10 0% Satuan Kerja Pusat Rp 687.343.120.000 Rp. 907.422.678.000 Rp. 579.308.014.765 63,84 % Dekonsentrasi Rp. 40.000.000.000 Rp. 27.909.409.000 Rp. 22.407.645.812 80.29 % Tugas Pembantuan Rp. 44.000.000.000 Rp. 44.000.000.000 Rp. 41.392.314.547 94.07 % Jumlah Rp 771.343.120.000 Rp 979.332.087.000 Rp. 643.107.975.124 65.67 % Tabel.2

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Kode

Jenis Bel. Uraian Jenis Belanja

Anggaran Setelah

Revisi Realisasi Belanja Persentase

1 2 3 4 5=(4/3)x100% 51 Belanja Pegawai Rp. 13.289.148.000 Rp. 9.147.051.846 68.83% 52 Belanja Barang Rp. 619.387.848.000 Rp. 290.333.783.656 46.87% 53 Belanja Modal Rp. 46.655.091.000 Rp. 44.020.184.109 94.35%

57 Belanja Bantuan Sosial Rp. 300.000.000.000 Rp. 299.573.794.150

99.86%

Jumlah Rp. 979.332.087.000 Rp. 643.074.813.761 65.66%

Realisasi tersebut berasal dari seluruh satuan kerja dalam lingkup UAPPA-E1 yang tersebar di 33 provinsi.

a. Belanja Pegawai terserap 68.83 % disebabkan karena Belanja Vakasi yang semula dialokasikan sebesar Rp. 200.000,- / bulan ternyata direalisasikan hanya Rp. 75.000,-/bulan

b. Belanja Barang terserap 46.87 % disebabkan karena pengadaan barang pada Satker Sekretariat Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan ada yang tidak terealisasi.

(6)

A. PERSEDIAAN

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Terdapat Persediaan pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar Rp.22.643.648.246,- yang diperoleh dari hasil inventarisasi, yang terdiri dari ATK Rp. 177.617.244,- dan Buffer Stock Obat Rp. 22.466.031.002.,- terdiri dari Obat Buffer Bencana sebesar Rp. 8.423.772.278,- dan Obat Buffer Stock Pusat sebesar Rp. 14.042.258.724,-.

.

B. ASET TETAP

Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

Nilai aset tetap per 31 Desember 2007 sebesar Rp.14.029.473.830,- dengan perincian sebagai berikut:

Peralatan dan Mesin Rp. 13.769.553.830,- Tanah Rp. 259.920.000,-

IV. INFORMASI TAMBAHAN DAN PENGUNGKAPAN LAINNYA

A. Informasi Tambahan Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran.

Dalam Penyusunan laporan realisasi anggaran secara system akuntansi pemerintah dari satuan kerja Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat kesehatan yaitu : 1. Pada Satker Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes merealisasikan anggarannya

sebesar (63,41%), karena pengadaan pada Setditjen ada yang tidak teralisasi yaitu :

ƒ Vaksin fluburung

ƒ Pengadaan Obat Fluburung

ƒ Early Detection Kit

ƒ Pembuatan Naskah Akademik RUU tentang Obat

ƒ Revisi regulasi per Undang-undangan tentang pangan (naskah akademik & RPP). Hal tersebut dikarenakan adanya APBNP Revisi III yang baru turun pada tanggal 23 November 2007, sehingga tidak mungkin untuk dilaksanakan Pengadaan Barang/Jasa dengan waktu yang sangat terbatas

2. Direktorat Jenderal Bina Obat Publik & Perbekalan Kesehatan merealisasikan anggarannya sebesar (80,79%) disebabkan karena adanya kebijakan Menteri Keuangan No. S.348/MK.02/2007, tertanggal 30 Juli 2007 tentang penyesuaian Belanja Perjalanan Dinas Tidak Mengikat yaitu sisa anggaran yang dapat dipergunakan hanya 30%. Selain itu DIPA Revisi terlambat diterima sehingga sisa anggaran tersebut tidak dapat dipergunakan sebagaimanamestinya.

3. Dana Dekonsentrasi (DK) terlihat rata-rata peyerapannya tidak mencapai target ini dikarenakan adanya kebijakan dari Menteri Keuangan No.S.348/MK.02/2007, tertanggal 30 Juli 2007 tentang Penyesuaian Belanja Perjalanan Dinas Tidak Mengikat yaitu sisa anggaran yang dapat dipergunakan hanya 30 %. Selain itu DIPA Revisi terlambat diterima sehingga sisa anggaran tersebut tidak dapat dipergunakan sebagaimanamestinya

(7)

4. Dana Dekonsentrasi yang masih terlihat realisasinya Rp.0,- (NOL) adalah Dinas Kesehatan Propinsi Banten, ini disebabkan karena adanya tanda bintang yang diajukan pencairan tidak turun sampai akhir tahun anggaran

5. Dana Tugas Pembantuan yang masih terlihat realisasinya Rp.0,- (NOL) adalah Dinas Kesehatan Kab. Blora ini disebabkan, pada saat pengajuan SPP/SPM oleh KPPN ditolak karena tidak terdapat biaya perencanaan dan pengawasan. Maka dari pihak pengelola mengajukan revisi tetapi pada akhir tahun anggaran revisi baru turun.

6. Usulan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan sebagai berikut

a. Perijinan Kefarmsian

b. Persetujuan Export dan Import Kefarmasian c. Sertifikasi Kefarmasian

d. Perijinan Alat Kesehatan

B. Informasi Tambahan Kegiatan WHO Ditjen Bina Kefarmasian dan Alkes Tahun Anggaran 2007

No. SATKER Kegitan Anggaran Realisasi %

1. 2. 3. 4 5. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional Direktorat Bina Penggunaan Obar Rasional Direktorat Bina Komunitas dan Klinik

Training of Trainer for Health Professionals and Community Empowerment

Regarding Rational Use of Medicine

Training of Trainer for MTP Technique and Training of Mother Activities learning To Promote Rational Use of Medicine for Health Professional To conduct of Trainers for health Professionals on Advocasy Ability regarding Rational Use Medicine Community Emporment regarding The Rasional Use Of Drug at Desa Siaga To conduct Training of Trainers on Medicine Information Servises in Hospital Rp Rp Rp Rp Rp 47.103.200 90.113.800 24.589.000 52.250.000 44.065.800 47.097.960 89.895.400 24.577.800 52.243.950 43.690.000 99,98 99,75 99,95 100 99,14

(8)

C. Informasi Tambahan Kegiatan Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekelan Kesehatan bekerjasama dengan JICA Tahun 2007

No Kegitan Tempat & Tgl Pelaksanaan Anggaran Realiasasi % 1. 2. 3. 4. 5 6 7 8 9 10

Software Training Drug Supply Managemen

Finalization Revise

Drug Supply Management Training

For Distric/city Module & Revise TOT Module Of Drug Supply Management Training for Primary Health Center.

Formulating Drug Supply Management Training Module for Sub Health Center

TOT of Drug Supply Management for Sub Health Center

Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Pelatihan Pengelolaan Oblik & Perbekes di Puskesmas Pembantu Jakarta, 9-10 Maret 2007 Cimacan, 12-16 Maret 2007 Ciloto, 24-26 April 2007 Cimacan, 12-15 Juni 2007 Lombok Barat 1-3 Agustus 2007 Lombok Tengah 1-3 Agustus 2007 Lombok Timur 1-3 Agustus 2007 Bengkulu 7-9 Agustus 2007 Bengkulu Utara 7-9 Agustus 2007 Rejang Lebong 7-9 Agustus 2007 53.418.400 70.063.200 56.706.300 73.152.000 41.199.000 37.459.000 37.939.000 26.625.800 34.715.800 37.255.800 53.252.400 64.859.900 54.689.700 73.118.500 41.199.000 37.459.000 37.939.000 26.516.800 34.715.800 37.255.800 99.69 92.57 96.44 99.95 100 100 100 99.59 100 100 JUMLAH 468.534.300 461.005.100 98.39

(9)

Demikian penyampaian Materi laporan keuanga Eselon I Semester II Tahun Anggaran 2007.

Laporan ini merupakan hasil penggabungan dari seluruh satuan kerja (satker), Pusat, Dekonsentrasi (DK) dan Tugas Pembantuan (TP) yang berada di Propinsi/ Kab/ Kota dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Interpretasi terhadap teks hadis liwa dan rayah dengan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur menjelaskan bahwa teks yang menjadi simbol dalam bendera

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan Ada pengaruh yang signifikan anatara kepuasan kerja dengan OCB Pada karyawan Rumah

Laporan Keuangan Pengadilan Agama Kendal yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas

Teknologi GIS dipergunakan dalam memvisualisasikan dan menganalisis seberapa besar tingkat kerawanan dan sebaran genangan yang terjadi dengan menggunakan beberapa

Pada penelitian (Prasetya, 2014) Bangunan pengaman tebing sungai atau dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi yang bertujuan untuk menahan tanah agar

Laporan Keuangan Pengadilan Negeri Sidrap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan

Benda koleksi dalam Museum tertata dengan rapi dan menarik P3 Benda koleksi dalam Museum memberikan pesan pendidikan bagi pengunjung P4 Benda koleksi dalam Museum

pekerjaan mengemudi bus jurusan Bandung-Denpasar ini memerlukan dukungan yang tinggi baik dari kategori pekerjaan mental maupun fisik. c) Dari perhitungan rata-rata