• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Laporan Kinerja Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan 2020"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas atas pencapaian sasaran strategis untuk memenuhi amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) telah menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Tahun 2020.

Laporan Kinerja (LKJ) ini merupakan hasil capaian kinerja BUSKIPM selama tahun 2020 yang disusun berdasarkan hasil pengukuran capaian indikator dan sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja BUSKIPM tahun 2020. Selain itu Laporan Kinerja (LKJ) sebagai wujud pertanggungjawaban BUSKIPM dalam menjalankan visi, misi, tugas dan fungsinya.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dalam upaya peningkatan kinerja BUSKIPM. Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna sehingga saran dan masukan konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan di masa depan.

Jakarta, 13 Januari 2021 Kepala BUSKIPM

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR...iv

DAFTAR LAMPIRAN...v

IKHTISAR EKSEKUTIF ………...…...vi

BAB 1. PENDAHULUAN...1

Latar Belakang... 1

Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi... 2

Arah Kebijakan dan Isu Strategis...4

Sistematika Penyajian... 5

BAB 2. PERENCANAAN KINERJA...6

Visi dan Misi... 6

Indikator dan Target Kinerja... 6

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA... 9

Capaian Kinerja... 9

Realisasi Anggaran... 34

BAB IV. PENUTUP... 35

Kesimpulan... 35

Rekomendasi... 35

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BUSKIPM ……… 3

Gambar 2.1 Peta Strategi BUSKIPM Tahun 2020 ……… 7

Gambar 3.1 Dashboard NPSS BUSKIPM Level 2 Tahun 2020 ………..…….…….. 9

Gambar 3.2 Dashboard NPSS BUSKIPM Level 3 Tahun 2020 ………. 9

Gambar 3.3 Diagram Jumlah Peserta yang mampu mendeteksi nilai benar WSSV ………….. 16

Gambar 3.4 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi negatif palsu WSSV ………..……….. 16

Gambar 3.5 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi positif palsu WSSV ………... 17

Gambar 3.6 Diagram Jumlah Peserta yang mampu mendeteksi nilai benar IHHNV …………. 17

Gambar 3.7 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi negatif palsu IHHNV ………..………. 18

Gambar 3.8 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi positif palsu IHHNV ………... 18

Gambar 3.9 Grafik Penerimaan PNBP BUSKIPM Tahun 2020 ………….…………..………….. 23

Gambar 3.10 Screen shoot Nilai IP-ASN BUSKIPM Tahun 2020………..………..…..…..…..….. 27

Gambar 3.11 Screen shoot Tampilan Web Aplikasi Monev Pelaksanaan Anggaran …... 29

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ……….. 8

Tabel 3.1 Capaian Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ……….……….………. 10

Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis 1 Berdasarkan Indikator Kinerjanya ……….. 11

Tabel 3.3 Pengolahan Hasil Statistik Z-Score No. Kriteria Hasil B ………..……….. 14

Tabel 3.4 Metoda yang digunakan laboratorium untuk pengujian OUP WSSV dan IHHNV .. 15

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis 2 Berdasarkan Indikator Kinerjanya ……….. 21

Tabel 3.6 Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis Jasa Layanan Tahun 2020 ………. 22

Tabel 3.7 Penerimaan PNBP BUSKIPM Tahun 2020 ……….……….……… 22

Tabel 3.8 Capaian Sasaran Strategis 3 Berdasarkan Indikator Kinerjanya ……….. 23

Tabel 3.9 Penyerapan Anggaran per Kegiatan Tahun 2020 ……….……….. 34

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ……….. 36 Lampiran 2 Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ………… 39 Lampiran 3 Kertas Kerja Rekonsiliasi Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ……… 47

(7)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 ditetapkan ke dalam 3 sasaran strategis dan 12 indikator kinerja. Perjanjian Kinerja ini mengacu pada tujuan/ sasaran stategis yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) BUSKIPM Tahun 2020 - 2024.

Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada Tahun 2020 adalah sebesar 110,29%. Nilai ini diperoleh dari pencapaian Sasaran Strategis (SS) dan target Indikator Kinerja Utama (IKU) BUSKIPM yang telah ditetapkan dengan hasil sebagai berikut : 1. Dari 12 IKU yang targetnya telah ditetapkan pada awal tahun 2020, terdapat 6 IKU (50%) yang pencapaiannya

sesuai target, dan 6 IKU (50%) yang capaiannya melebihi target.

2. IKU yang capaiannya sesuai target yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Parameter pengujian ikan dan hasil perikanan ekspor dan domestik tidak berasal dari destruktif fishing b. Jumlah parameter uji penyakit ikan karantina dan mutu hasil perikanan

c. Peningkatan jumlah RSNI metode pengujian d. Jumlah parameter uji yang diprofisiensi e. Jumlah metode uji yang divalidasi / verifikasi f. Penyediaan control positif

3. IKU yang capaiannya melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu : a. Nilai PNBP lingkup UPT BUSKIPM

b. Indeks profesionalitas asn lingkup UPT BUSKIPM c. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker BUSKIPM d. Nilai rekonsiliasi kinerja satker BUSKIPM e. Nilai IKPA UPT BUSKIPM

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Salah satu asas penyelenggaraan good governance adalah asas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelengaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan laporan kinerja.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 54/PERMEN-KP/2017, Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan yang mempunyai tugas melaksanakan pengujian dan pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan dan keamanan hayati ikan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dan keamanan hayati ikan. Oleh karena itu BUSKIPM mempunyai peranan penting dalam mendukung program peningkatan sistem jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BUSKIPM dituntut untuk melaksanakan secara prudent, transparan, akuntabel, efektif dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Laporan kinerja disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban BUSKIPM dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama tahun 2020 untuk mencapai visi dan misi BUSKIPM. Di samping itu, juga sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja serta sarana untuk mendapatkan

masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja BUSKIPM. Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, Laporan Kinerja tersebut juga merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nonor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

(9)

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 54/PERMEN-KP/2017, BUSKIPM mempunyai tugas melaksanakan pengujian dan pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan.

Dalam melaksanakan tugasnya, BUSKIPM menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pengujian HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan dalam rangka uji standar HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan;

2. Pengembangan teknik dan metode pengujian HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan; 3. Pelaksanaan uji profisiensi;

4. Pelaksanaan rancangan standardisasi metode pengujian karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan;

5. Pembuatan koleksi standar media pembawa dan/atau HPIK;

6. Penyiapan bahan informasi dan publikasi hasil pengujian laboratorium karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan;

7. Pelaksanaan kerja sama teknis laboratorium nasional dan internasional; 8. Pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium;

9. Pengumpulan dan pengolahan data; dan

10. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi BUSKIPM, Kepala Balai dibantu oleh 3 (tiga) Eselon IV, yaitu: 1) Subbagian Tata Usaha; 2)Seksi Pengujian Hama dan Penyakit Ikan, Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; 3) Seksi Bimbingan Teknis dan Informasi dan Kelompok Jabatan Fungsional. Jumlah SDM aparatur yang mendukung BUSKIPM saat ini berjumlah 48 orang pegawai. Dalam Perjalanannya sesuai dengan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 149/KP.930/PNY-JF/IX/2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pengawas ke Dalam Jabatan Fungsional Melalui Mekanisme Penyetaraan dan Keputusan Menteri Kelautan Nomor 192/KP.900/UPF-JF/X/2020 tentang Subkoordinator Pelaksana Fungsi Pelayanan Fungsional.

(10)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BUSKIPM

Dengan adanya keputusan tersebut, maka Pegawai Negeri Sipil dibawah ini mempunyai tugas mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pelayanan fungsional sesuai tugas sebagaimana dimaksud, sehingga ditunjuk untuk menjadi Subkoordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional BUSKIPM.

No (GOLONGAN/RUANG)NAMA,NIP,PANGKAT JABATAN TUGAS DAN FUNGSI 1 Ade Noor Kusumahati,A.Pi,M.Si

19670912 199003 2 001 Pembina, IV/a

Analis Pengelolaan Keuangan APBN Ahli Muda

Subkoordinator Kelompok Tata Usaha 2 Ir. Mahlani Widjiastuti

19651207 200701 1 001 Penata Tingkat I, III/d

Pengendali Hama dan

Penyakit Ikan Ahli Muda SubkoordinatorKelompok Bimbingan Teknis dan Informasi 3 Slamet Andriyanto,S.Si,M.Si Inspektur Mutu Hasil

Perikanan Ahli Muda SubkoordinatorKelompok Pengujian Hama dan Penyakit Ikan,Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

(11)

ARAH KEBIJAKAN DAN ISU STRATEGIS

Arah kebijakan dan strategi pembangunan mengacu pada arah kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan, serta diselaraskan dengan perkembangan lingkungan yang terjadi. Arah kebijakan dan isu strategis BUSKIPM adalah sebagai berikut :

1. Laboratorium BUSKIPM untuk mencapai visi nya sebagai penjamin hasil pengujian kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan, serta kemananan hayati ikan perlu menerapkan beberapa sistem manajemen mutu, yaitu

a. SNI ISO/IEC 17025:2008 untuk laboratorium penguji, semakin banyak parameter uji yang terakreditasi berarti semakin banyak penjaminan pengujian yang diberikan, hal ini akan meningkatkan daya saing produk perikanan kita.

b. Peningkatan kualitas Pelayanan Publik saat ini sudah menjadi hal mutlak harus dilaksanakan untuk itu penerapan ISO 9001:2008 diharapkan bisa memberikan pelayanan pengujian yang memuaskan pelanggan.

c. BUSKIPM sebagai laboratorium acuan harus bisa menyajikan data perfomance/unjuk kerja laboratorium UPT KIPM kepada BKIPM. Untuk itu BUSKIPM menyelenggarakan uji profisiensi, dengan parameter HPI/HPIK, mutu dan keamanan hasil perikanan yang telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17043:2010.

d. Bahan acuan atau reference material sangat diperlukan oleh laboratorium dalam penyelenggaraan pengujian pada beberapa parameter, untuk itu BUSKIPM menyediakan bahan acuan dan berupaya untuk terakreditasi ISO 17034:2015 untuk produksi reference material agar bahan acuan terstandar.

e. Dalam rangka pengendalian penangkapan ikan yang merusak lingkungan (dekstructif fishing) BUSKIPM ditetapkan sebagai laboratorium rujukan yang mengkonfirmasi hasil pengujian yang dilakukan laboratorium UPT KIPM.

f. Dalam rangka menjamin keamanan dan keselamatan analis dalam bekerja dilaboratorium sehingga pelayanan tetap bisa berjalan secara konsisten maka BUSKIPM sedang berupaya untuk menyusun Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium (SMBL)

(12)

khususnya lingkup BKIPM sehingga akan menghasilkan hasil uji yang akurat. Untuk itu BUSKIPM sebagai laboratorium acuan harus mengusulkan rancangan SNI (RSNI) pengujian kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan untuk diajukan ke Komtek dan selanjutnya ditetapkan sebagai SNI yang bisa dipakai oleh laboratorium penguji.

3. Peningkatan kapasitas/kompetensi BUSKIPM untuk mewujudkan misi BUSKIPM sebagai laboratorium referens/acuan internasional harus dilakukan mengingat beberapa kondisi sebagai berikut.

a. Perkembangan penyakit ikan saat ini sulit diprediksi terutama munculnya beberapa emerging deases b. Perkembangan persyaratan pengujian mutu produk perikanan yang akan diekspor yang semakin rigid. c. Amanah UU 21 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan terkait pengawasan perlindungan

keanekaragaman hayati.

SISTEMATIKA PENYAJIAN

Sistematika dan penyajian LKj Tahun 2019 merujuk pada aturan dan ketentuan yang berlaku seperti dalam Permenpan RB nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut:

a. Bab I - Pendahuluan, menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi;

b. Bab II - Perencanaan Kinerja, menguraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan; c. Bab III - Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja;

d. Bab IV - Penutup, menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya;

(13)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

VISI DAN MISI

BUSKIPM sebagai UPT KIPM yang mempunyai peran sebagai UPT di bidang pelayanan uji standar karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan dituntut dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan untuk mewujudkan jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan.

Dalam rangka menyatukan arah dan mendorong terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi dengan optimal, Sesuai dengan Rencana Strategis BUSKIPM Tahun 2020-2024, visi pembangunan BUSKIPM yang ingin dicapai yaitu “Memberikan Jaminan Hasil Pengujian yang Berstandar Nasional dan International”

Untuk mewujudkan visi tersebut, BUSKIPM telah menetapkan misi yaitu : Misi 1. Meningkatkan peran BUSKIPM sebagai laboratorium acuan UPT KIPM

Misi 2. Pengembangan teknik dan metoda pengujian sesuai standar nasional dan internasional Misi 3. Mewujudkan BUSKIPM sebagai laboratorium reference International

INDIKATOR DAN TARGET KINERJA

Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan. Indikator Kinerja harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. spesifik (specific);

b. dapat terukur (measurable); c. dapat dicapai (attainable);

d. berjangka waktu tertentu (time bound); dan e. dapat dipantau dan dikumpulkan (trackable).

(14)

Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Sistem perkarantinaan, pengendalian

mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

Pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan

partisipatif

BUSKIPM telah menyusun Rencana Strategi Tahun 2020-2024 yang dijabarkan ke dalam Peta Strategi BUSKIPM. Peta Strategi adalah suatu dashboard yang memetakan sasaran strategi organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi. Dari Peta Strategi tersebut, dijabarkan indikator dan target kinerja yang akan dicapai BUSKIPM pada 2020, sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja BUSKIPM. Penyusunan Perjanjian Kinerja ditujukan sebagai bentuk transparansi atas akuntabilitas dan kinerja, serta sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Gambar 2.1. Peta Strategi BUSKIPM Tahun 2020 PETA STRATEGI BUSKIPM

(15)

Ikhtisar Perjanjian Kinerja BUSKIPM Tahun 2020 diuraikan seperti pada Tabel 2.1 berikut ini:

Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BUSKIPM Tahun 2020

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang

sesuai standar 1

Parameter pengujian ikan dan hasil perikanan ekspor dan domestik tidak

berasal dari destruktif fishing 1 Parameter 2 Jumlah parameter uji penyakit ikankarantina dan mutu hasil perikann 4 Parameter 3 Peningkatan jumlah RSNI metodepengujian 2 Parameter 4 Jumlah parameter uji yangdiprofisiensi 7 Parameter 5 Jumlah metode uji yang divalidasi /verifikasi 5 Parameter 6 Penyediaan control positif 7 Parameter 2 Pengendalian dan pengawasan sistem

perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan

partisipatif 7 Nilai PNBP lingkup UPT BUSKIPM 632 Juta 3 Tata kelola Pemerintahan yang baik

8 Indeks profesionalitas asn lingkupUPT BUSKIPM 72% 9 Nilai Penilaian Mandiri SAKIP SatkerBUSKIPM A(81) 10 Nilai rekonsiliasi kinerja satkerBUSKIPM 85 11 Nilai IKPA UPT BUSKIPM Baik 88 12

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT BUSKIPM

(16)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

CAPAIAN KINERJA

Akuntabilitas kinerja organisasi Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) merupakan kinerja secara kolektif dari seluruh subkoordinator di lingkungan BUSKIPM. Berdasarkan dashboard sistem aplikasi pengelolaan kinerja di www.kinerjaku.kkp.go.id, capaian Nilai Pencapaian Sasaran Strategis BUSKIPM sebesar 110,29% (kategori baik). Nilai NPSS tersebut diperoleh dari pencapaian indikator kinerja pada setiap sasaran strategis berdasarkan target yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja selama satu tahun.

Capaian kinerja BUSKIPM pada Tahun 2020 seperti pada gambar Dashboard berikut ini.

Gambar 3.1 Dashboard NPSS BUSKIPM Level 2 Tahun 2020

(17)

Tabel 3.1. Capaian Kinerja BUSKIPM Tahun 2020

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI %

1 Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

1

Parameter pengujian ikan dan hasil perikanan ekspor dan domestik tidak berasal dari destruktif fishing

Parameter 1 1 100

2 Jumlah parameter ujipenyakit ikan karantina dan

mutu hasil perikanan Parameter 4 4 100 3 Peningkatan jumlah RSNImetode pengujian Parameter 2 2 100 4 Jumlah parameter uji yangdiprofisiensi Parameter 7 7 100 5 Jumlah metode uji yangdivalidasi / verifikasi Parameter 5 5 100 6 Penyediaan control positif Parameter 7 7 100 2 Pengendalian dan

pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan partisipatif

7 Nilai PNBP lingkup UPTBUSKIPM Juta 632 1.055,961 167

3 Tata kelola Pemerintahan

yang baik 8 Indeks profesionalitas asnlingkup UPT BUSKIPM % 72% 74,03% 103 9 Nilai Penilaian Mandiri SAKIPSatker BUSKIPM Nilai A(81) 93,19 115 10 Nilai rekonsiliasi kinerjasatker BUSKIPM Nilai 85 91,05 107 11 Nilai IKPA UPT BUSKIPM Nilai Baik 88 96,32 109

12

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang

Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT BUSKIPM

(18)

Sasaran Strategis 1.

Sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis sistem perkarantinaan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang sesuai standar diperoleh dari pencapaian beberapa indikator kinerja, sebagai berikut :

Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis 1 Berdasarkan Indikator Kinerjanya

Indikator Kinerja Capaian Target2020

% Terhadap Target 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Parameter pengujian ikan dan hasil perikanan ekspor dan domestik tidak

berasal dari destruktif fishing - - - - 1 1 100

Jumlah parameter uji penyakit ikan

karantina dan mutu hasil perikanan - - - - 4 4 100

Peningkatan jumlah RSNI metode

pengujian 4 2 4 6 2 2 100

Jumlah parameter uji yang diprofisiensi 4 4 7 8 7 7 100 Jumlah metode uji yang divalidasi /

verifikasi 6 4 6 6 5 5 100

Penyediaan control positif - - - - 7 7 100

A. INDIKATOR KINERJA 1. Parameter pengujian ikan dan hasil perikanan ekspor dan domestik tidak berasal dari destruktif fishing

Penghitungan Indikator ini secara tahunan, tercapai 100%. BUSKIPM telah melakukan pengujian sampel yang berasal dari Denpasar Bali dengan uji Sianida dan Thiosianat menggunakan kit, sedangkan uji nitrat menggunakan spektro.

Dalam rangka memberikan jaminan terhadap produk hasil perikanan dapat memenuhi persyaratan keamanan untuk dikonsumsi. BUSKIPM melakukan pengujian parameter Sianida dan Thiosianat meggunakan Kit dan Uji Nitrat menggunakan spectrofotometer.

Pengujian ini untuk memastikan bahwa ikan tersebut tidak ditangkap dengan cara merusak lingkungan atau destruktif fishing.

B. INDIKATOR KNERJA 2. Jumlah parameter uji penyakit ikan karantina dan mutu hasil perikanan

Pengujian parameter uji penyakit ikan karantina dan mutu hasil perikanan telah tercapai 100%. Berikut parameter yang telah dilakukan pengujian, antara lain :

(19)

2. DIV1 dengan metode pengujian qPCR dan Sequensing;

3. CMNV dengan metode pengujian qPCR, cPCR dan Histopatologi;

4. AHPND dengan metode pengujian qPCR, cPCR, Sequensing, Biokimia dan Histopatologi.

C. INDIKATOR KINERJA 3. Peningkatan jumlah RSNI metode pengujian

Sesuai dengan salah satu fungsi BUSKIPM yaitu pelaksanaan rancangan standardisasi metode pengujian karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, BUSKIPM telah menyusun rancangan standar nasional Indonesia (RSNI) metode pengujian penyakit ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan. Rancangan standarisasi sangat diperlukan untuk keseragaman dalam bidang pengujian laboratorium khususnya lingkup BKIPM. Selain itu untuk menjadi pedoman pengujian laboratorium sehingga menghasilkan hasil uji laboratorium yang akurat. Rancangan standarisasi ini juga mendukung peningkatan kemampuan teknis pengujian penyakit ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan, dalam rangka memberikan jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan pangan terhadap komoditas hasil perikanan yang akan dipasarkan di dalam dan luar negeri.

Tahun 2020 BUSKIPM telah menyelesaikan 2 RSNI sesuai dengan target indikator kinerja tahun ini atau terealisasi 100%. RSNI tersebut antara lain :

1. RSNI Deteksi Daging Kepiting Pada Produk Rajungan Dengan Metode PCR (Komtek 65-05-PDS); 2. RSNI Deteksi Listeria monocytogenes Pada Hasil Perikanan dengan Metode PCR (Komtek 65-05 - PDS )

RSNI yang diajukan oleh BUSKIPM di Komite Teknis 6505 pada tahun 2020 adalah RSNI Deteksi Daging Kepiting Pada Produk Rajungan Dengan Metode PCR dan RSNI Deteksi Listeria monocytogenes Pada Hasil Perikanan dengan Metode PCR. Pembahasan kedua RSNI ini berjalan baik dan lancar dari Proses RSNI 1 sampai dengan RSNI 3. Saat ini kedua RSNI tersebut menunggu rilis dari Badan Standar Nasional (BSN).

D. INDIKATOR KINERJA 4. Jumlah parameter uji yang diprofisiensi

Penyelenggaraan uji profisiensi BUSKIPM telah terakreditasi ISO 17043, sehingga sudah terstandar secara internasional. Melalui kegiatan Uji profisiensi ini seluruh peserta berkesempatan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di laboratorium masing-masing sehingga memiliki kompetensi yang lebih baik.

(20)

Tahun 2020 BUSKIPM telah menyelesaikan 7 kegiatan uji profisiensi, dengan parameter obyek uji profisiensi biologi molekuler, mikrobiologi, dan kimia.

Hasil uji profisiensi BUSKIPM tahun 2020 sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLI/2020 Bidang Mikrobiologi Parameter Escherichia coli dan ALT

UP parameter E. coli diikuti oleh 125 (seratus duapuluh lima) laboratorium. Dari 125 (seratus dua puluh lima) peserta laboratorium yang mengikuti profisiensi ini seluruhnya melaporkan hasil uji. Untuk parameter kualitatif E.coli dari 125 peserta 3 tidak melakukan pengujian dan untuk parameter kuantitatif ALT dari 125 peserta semuanya melakukan pengujian.

Untuk SUP parameter E. coli sebanyak 125 (seratus duapuluh lima) laboratorium dan yang melaporkan hasil uji sebanyak 122 (seratus duapuluh dua) dengan hasil sebagai berikut:

a) Batch 1

 Benar : 80 Peserta (66.1 %)  Salah : 41 Peserta (33.9 %)  Tidak dapat disimpulkan : 1 Peserta  Tidak diuji : 3 peserta

b) Batch 2

 Benar : 112 Peserta (92.7 %)  Salah : 9 Peserta (7.4 %)

 Tidak dapat disimpulkan : 1 Peserta  Tidak diuji : 3 peserta

Sedangkan untuk SUP parameter Angka Lempeng Total (ALT) sebanyak 125 (seratus duapuluh lima) semua melaporkan hasil ujinya. Data hasil uji diolah menggunakan statistik Z-Score dengan hasil sebagai berikut:

(21)

Tabel 3.3. Pengolahan Hasil Statistik Z-Score No. Kriteria Hasil B

No.

Kriteria Hasil

Batch 1

Batch 2

Jumlah

Peserta

%

Jumlah

Peserta

%

1.

Inlier

108

86.4

112

89.6

2.

Warning

9

7.2

10

8

3.

Outlier

3

2.4

3

2.4

4.

Tidak dapat diolah

5

4

2. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLII/2020 Bidang Mikrobiologi Parameter Salmonella

UP parameter Salmonella diikuti oleh 110 (Seratus sepuluh) laboratorium. Dari 110 (Seratus sepuluh) laboratorium melaporkan hasil uji dengan hasil sebagai berikut

: a) Batch 1 ( Salmonella )  Benar : 90 Peserta (81,8 %)  Salah : 20 Peserta (18,2 %) b) Batch 2 ( Pengecoh  Benar : 93 Peserta (84,5 %)  Salah : 17 Peserta (15,4 %)

3. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLIII/2020 Bidang Mikrobiologi Parameter Vibrio parahaemolyticus

(22)

b) Batch 2 Negatif Vibrio parahaemolyticus/ bakteri Salmonella (kepadatan 102 CFU/ml)  Benar : 50 Peserta (94.34 %)

 Salah : 3 Peserta (5.66 %)

4. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLIV/2020 Bidang Biologi Molekuler Parameter WSSV dan IHHNV

UP parameter WSSV dan IHHNV diikuti oleh 47 (empat puluh tujuh) laboratorium. Dari keseluruhan 47 (empat puluh tujuh) laboratorium yang mengikuti uji profisiensi ini, sebanyak 47 peserta melaporkan hasil uji profisiensi untuk parameter uji WSSV dan 27 peserta melaporkan hasil dan untuk parameter uji IHHNV.

Laboratorium peserta diidentifikasi dengan kode untuk menjaga kerahasiaan. Laboratorium peserta melaporkan penggunaan beragam metode PCR termasuk PCR konvensional dan real time PCR, baik menggunakan kit komersial maupun metode baku/ metoda acuan SNI dan OIE. Metode-metode PCR yang digunakan adalah:

Tabel 3.4. Metoda yang digunakan laboratorium untuk pengujian OUP WSSV dan IHHNV

METODA

WSSV

IHHNV

PCR Konvensional (OIE) (cPCR)

18

16

Kit Komersial IQ‐2000 (cPCR)

17

6

Standar Nasional Indonesia (SNI)

3

1

Real Time PCR (OIE) (qPCR)

2

1

Kit Komersial IQ Real (qPCR)

1

1

Real Time PCR Pocket (qPCR)

1

Kit Komersial Nugen (cPCR)

1

IQ Plus

2

2

Laboratorium yang tidak menuliskan metoda

2

JUMLAH LABORATORIUM

47

27

Hasil Penyelenggaraan Uji Profisiensi Parameter WSSV

Hasil pengujian OUP parameter WSSV sebanyak 47 laboratorium telah diterima sebelum batas akhir penerimaan hasil. Keseluruhan peserta melaporkan hasil pengujiannya, baik secara on line melalui Sistem Uji Profisiensi online (SUPEL) maupun dengan mengirimkan hasilnya melalui email dan surat. Ringkasan hasil pengujian OUP parameter

(23)

WSSV meliputi jumlah peserta yang mampu mendeteksi benar OUP positif WSSV, jumlah peserta yang mendeteksi positif palsu dan negatif palsu pada OUP WSSV. Secara keseluruhan sebanyak 76,60% peserta OUP mampu mendeteksi WSSV dengan benar dan sebanyak 23,40% mendeteksi negative palsu WSSV. Hasil pengujian OUP menunjukkan sebanyak 24,47 % peserta masih melakukan kesalahan dalam mendeteksi positif palsu WSSV (kontaminasi) dan sebanyak 75,53% peserta mampu melakukan pengujian WSSV tanpa terjadi kontaminasi. Diagram gambar hasil pengujian OUP WSSV disajikan pada gambar 3.3, 3.4 dan 3.5.

(24)

Gambar 3.5 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi positif palsu WSSV

Hasil Penyelenggaraan Uji Profisiensi Parameter IHHNV

Untuk OUP parameter IHHNV sebanyak 27 (dua puluh tujuh) laboratorium melaporkan hasil pengujian parameter IHHNV dengan hasil sebanyak 74,07 % peserta menjawab nilai benar IHHNV. Hasil OUP parameter IHHNV ini masih mendapatkan sebanyak 25,93% peserta mendeteksi negative palsu IHHNV dan sebanyak 29,63% mendeteksi positif palsu IHHNV (kontaminasi). Sebanyak 70,37% peserta mampu melakukan pengujian IHHNV tanpa terjadi kontaminasi. Diagram hasil disajikan pada gambar 4,5 dan 6. Data hasil uji dan metode yang digunakan oleh setiap peserta disajikan pada gambar 3.6, 3.7, dan 3.8.

(25)

Gambar 3.7 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi negatif palsu IHHNV

Gambar 3.8 Diagram Jumlah Peserta yang mendeteksi positif palsu IHHNV

(26)

 OIE PCR konvensional VpAHPND, berdasarkan metode yang dipublikasikan oleh:  Dangtip et al., 2015 --- 17 laboratorium

 Han et al, 2015 --- 6 laboratorium

 Kit komersial real time PCR IQ Real --- 2 laboratorium  IKM Laboratorium --- 4 laboratorium

 SNI PCR AHPND --- 1 laboratorium

Data hasil uji dan metode yang digunakan oleh setiap peserta dapat dilihat pada (lampiran 4). Untuk SUP parameter AHPND sebanyak 30 (tiga puluh) laboratorium melaporkan hasil uji dengan hasil sebagai berikut:

 Benar semua : 22 peserta (73,33%)  Benar dua : 5 peserta (16,67%)  Benar satu : 1 peserta (3,33%)  Salah semua : 2 peserta (6,67%)

6. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLVI/2020 Bidang Biologi Molekuler Parameter Enterocytozoon hepatopenaei

UP parameter EHP diikuti oleh 13 (tiga belas) laboratorium Hasil. Dari 13 (tiga belas) peserta laboratorium yang mengikuti profisiensi ini, 12 peserta melaporkan hasil dan 1 peserta tidak melaporkan hasil uji. Laboratorium peserta diidentifikasi dengan kode untuk menjaga kerahasiaan. Laboratorium peserta melaporkan penggunaan beragam metode PCR termasuk PCR konvensional dan real time PCR, baik kit komersial maupun metode referensi (seperti OIE dan SNI). Metode-metode PCR yang digunakan adalah:

 Single step PCR berdasarkan metode yang dipublikasikan oleh Tang et.al., 2015 -- --- 2 laboratorium  Single step PCR berdasarkan metode SNI ---1 laboratorium

 PCR konvensional berdasarkan metode yang dipublikasikan pada Journal Pone 0166320. Nov.10.2016 ---1 laboratorium

 OIE PCR nested PCR berdasarkan metode yang dipublikasikan oleh Tangprasittipap et.al., 2013 --- 4 laboratorium Kit komersial PCR konvensional IQ2000 --- 2 laboratorium

 Kit komersial PCR konvensional IQ Plus EHP --- 1 laboratorium  Kit komersial real time PCR IQ Real --- 1 laboratorium

 Real time PCR berdasarkan metode yang dipublikasikan oleh Liu et al., 2017--- --- 1 laboratorium

Untuk SUP parameter EHP sebanyak 12 (dua belas) laboratorium melaporkan hasil uji parameter pengujian EHP dengan hasil sebagai berikut:

(27)

b) Organ udang positif EHP Benar (positif benar atau true positive) : 12 peserta (100%)

7. Penyelenggaraan Uji Profisiensi BUSKIPM-XLVII/2020 Bidang Kimia Parameter Enterocytozoon hepatopenaei Logam Berat (Pb, Cd dan Hg)

Dari 10 (sepuluh) peserta laboratorium yang bersedia mengikuti profisiensi ini seluruh laboratorium (100%) yang melaporkan hasil uji. Data-data hasil uji yang telah dikirimkan dilakukan pengolaha data dan nilai konsentrasi yang dikirimkan diseragamkan terlebih dahulu satuan nilainya dengan menggunakan satuan nilai ppm (mg/Kg atau ug/g) dan diperiksa apakah ada kesalahan dalam penulisan dan perhitungan. Keseluruhan data hasil uji diolah menggunakan statistik Z-Score.

Sebanyak 10 laboratorium telah melakukan pengujian terhadap OUP parameter Pb dan menyampaikan hasil ujinya ke PUP. Keseluruhan data hasil uji diolah menggunakan statistik Z-Score. Hasil dari pengolahan didapat 2 laboratorium yang memperoleh kategori memuaskan, dan 8 laboratorium yang memperoleh kategori outlier. Sebanyak 10 laboratorium telah melakukan pengujian terhadap OUP parameter Cd dan menyampaikan hasil ujinya ke PUP. Keseluruhan data hasil uji diolah menggunakan statistik Z-Score. Hasil dari pengolahan didapat 4 laboratorium yang memperoleh kategori memuaskan, dan 6 laboratorium yang memperoleh kategori outlier. Sebanyak 10 laboratorium telah melakukan pengujian terhadap OUP parameter Hg dan menyampaikan hasil ujinya ke PUP. Keseluruhan data hasil uji diolah menggunakan statistik Z-Score. Hasil dari pengolahan didapat 6 laboratorium yang memperoleh kategori memuaskan, 1 laboratorium yang memperoleh kategori diperingati dan 3 laboratorium yang memperoleh kategori outlier.

E. INDIKATOR KINERJA 5. Jumlah metode uji yang divalidasi/ verifikasi

Pelaksanaan pengujian dan pengembangan teknik dan metode pengujian karantina ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan dalam rangka uji standar karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan hasil perikanan selama tahun 2020 bertujuan agar metode uji tersebut tervalidasi, akurat dan memenuhi standar nasional dan internasional. Berikut validasi metoda yang dilakukan di Tahun 2020 dan telah terealisasi 100%, yaitu :

1. Validasi Deteksi Kepiting (Scylla Spp) Dengan Single Step PCR;

(28)

Kit Diagnostik yang telah diproduksi BUSKIPM sudah mencapai 100%, yaitu sebagai berikut : 1. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian AHPND;

2. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian WSSV; 3. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian IHHNV; 4. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian IMNV; 5. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian CMNV; 6. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian KHV; 7. Kit Diagnostik Metode PCR Untuk Pengujian VNN.

Kontrol positif yang sudah diproduksi, sudah dikirimkan ke UPT BKIPM Jkt-1, Makasar, Sby-1 dan Lampung. Sasaran Strategis 2.

Pengendalian dan pengawasan sistem perkarantinaan, mutu dan keamanan hasil perikanan secara profesional dan partisipatif

G. INDIKATOR KINERJA 7. Nilai PNBP Lingkup UPT BUSKIPM

Tarif PNBP karantina ikan dan mutu hasil perikanan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2015 tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. BUSKIPM terus berusaha menggenjot penerimaan PNBP sehingga dapat meningkatkan PNBP kelautan dan perikanan secara keseluruhan.

Indikator nilai PNBP BUSKIPM diukur dengan menghitung jumlah realisasi penerimaan PNBP periode tahun anggaran berjalan. Pada tahun 2020, BUSKIPM berhasil merealisasikan PNBP sebesar Rp. 1.055.691.000,- dari target Rp.632.435.000.

Jika dibandingkan dengan realisasi PNBP pada tahun 2019 sebesar Rp. 1.009.585.000,- realisasi PNBP tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 4,57%. Hal ini menunjukkan bahwa BUSKIPM terus berupaya meningkatkan dukungan kinerja pengujian laboratorium yang meliputi pemeriksaan laboratorium, bahan acuan dan uji profisiensi.

Tabel 3.5 Capaian Sasaran Strategis 2 Berdasarkan Indikator Kinerjanya

Indikator Kinerja Capaian Target 2020 % Terhadap Target 2020 2016 2017 2018 2019 2020 Nilai PNBP (Rp. Juta) - 608,71 702,71 1.009,58 1.055,691 632 167%

(29)

Tabel 3.6 Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis Jasa Layanan Tahun 2020

Tabel 3.7 Penerimaan PNBP BUSKIPM Tahun 2020

No. Bulan Jumlah PNBP(Rp)

1. Januari 4.650.000 2. Februari 15.176.000 3. Maret 51.112.000 4. April 8.076.000 5. Mei 566.800.000 6. Juni 31.538.000 7. Juli 35.510.000 8. Agustus 50.072.000 9. September 107.134.000 10. Oktober 73.434.000 11. November 61.723.000 12. Desember 50.466.000 Total 1.055.691.000

No Jenis Jasa Layanan Jumlah PNBP (Rp)

1 Pemeriksaan Laboratorium

353.091.000,-2 Penyediaan Bahan Acuan

138.600.000,-3 Penyelenggaraan Uji Profisiensi

(30)

1.055.691.000,-Gambar 3.9 Grafik Penerimaan PNBP BUSKIPM Tahun 2020

PNBP tertinggi pada bulan Mei 2020 karena adanya kegiatan uji profisiensi, dimana penerimaan dari uji profisiensi di bulan Mei 2020 sebesar Rp. 564.000.000,-. Sedangkan PNBP pada bulan-bulan lainnya hanya berasal dari pemeriksaan laboratorium dan penyediaan bahan acuan.

Sasaran Strategis 3.

Tata kelola Pemerintahan yang baik

Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ini berasal dari beberapa indikator kinerja, sebagai berikut :

Tabel 3.8 Capaian Sasaran Strategis 3 Berdasarkan Indikator Kinerjanya

Indikator Kinerja Capaian Target

2020

% Terhadap Target 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Indeks profesionalitas asn lingkup UPT BUSKIPM

- - - 78,55 74,03 72% 103%

Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker

BUSKIPM - - - - 93,19 A (81) 115%

Nilai rekonsiliasi kinerja satker

BUSKIPM - - - - 91,05 85 107%

(31)

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk

Perbaikan Kinerja UPT BUSKIPM - - - - 100 82% 122%

H. INDIKATOR KINERJA 8. Indeks Profesionalitas ASN Lingkup UPT BUSKIPM

Profesionalitas adalah kualitas para anggota profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk melakukan tugas-tugasnya. Indeks Profesionalitas ASN adalah ukuran statistik yang menggambarkan kualitas ASN berdasarkan kesesuaian kuali ikasi, kompetensi, kinerja dan kedisiplinan pegawai ASN dalam melaksanakan tugas jabatan (Permen PAN dan RB No. 38 Tahun 2018).

Nilai Indeks Profesionalitas ASN merupakan gambaran kualitas profesionalitas ASN KKP yang diukur setiap tahun oleh Biro SDMA, Sekretariat Jenderal dengan mengacu pada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 38 Tahun 2018 tentang Peraturan Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara. Untuk menghitung indeks profesionalitas ASN ini digunakan rumus sebagai berikut:

1. Nilai diukur setiap tahun dengan menggunakan 4 (empat) dimensi, meliputi: a. Kualifikasi

b. Kompetensi c. Kinerja d. Disiplin

2. Kualifikasi diukur dari indikator riwayat Pendidikan formal terakhir yang telah dicapai,meliputi: a. Pendidikan S-3 (Strata-Tiga)

b. Pendidikan S-2 (Strata-Dua)

c. Pendidikan S-1 (Strata-Satu)/ D-4 (Diploma-Empat) d. Pendidikan D-3 (Diploma-Tiga)/ SM (Sarjana Muda)

e. Pendidikan D-1 (Diploma-Satu)/D-2 (Diploma-Dua)/ SLTA Sederajat f. Pendidikan di bawah SLTA

Dengan formula sebagai berikut:

Nilai Nama Kualifikasi* Nilai Kualifikasi

(32)

3. Kompetensi diukur dari indikator riwayat pengembangan kompetensi yang telah dilaksanakan yang meliputi: Diklat Kepemimpinan, Diklat Fungsional/ Diklat Teknis, Diklat 20 Jam Pelajaran (JP) satu tahun terakhir dan Seminar/ Workshop/Konferensi/Setara satu tahun terakhir dengan formula sebagai berikut:

Nilai Nama Kompetensi **)

Nilai Kompetensi sesuai Jabatan Kompetensi

Struktural KompetensiJabfung KompetensiStaf Diklat Struktural 15

1 Pernah ikut Diklat PIM pada levelnya 15 0 Tidak pernah ikut Diklat PIM pada levelnya 0

Diklat Fungsional 15

1 Pernah ikut Diklat Fungsional 15 0 Tidak pernah ikut Diklat Fungsional 0

Diklat 20 JP 15 15 22,5

1 Pernah ikut Diklat 20 JP dalam tahun terakhir

15 15 22,5

0 Tidak Pernah ikut Diklat 20 JP dalam tahun

terakhir 0 0 0

Seminar 10 10 17,5

1 Pernah ikut Seminar 10 10 17,5

0 Tidak pernah ikut Seminar 0 0 0

Total Mengikuti Kompetensi 40 40 40

4. Kinerja diukur dari indikator penilaian prestasi kerja PNS, yang meliputi: a) Sasaran Kerja Pegawai (SKP), dan

b) Perilaku Kerja, dengan formula sebagai berikut: Dengan formula sebagai berikut:

No Keterangan Nilai SKP Nilai SKP Nilai Kinerja

1 Sangat Baik 91 – ke atas 30

2 Baik 76 s.d. 90 25

3 Cukup 61 s.d. 75 15

4 Kurang 51 s.d. 60 5

5 Buruk 50 s.d. ke bawah 1

5. Disiplin diukur dari indicator riwayat penjatuhan hukuman disiplin yang pernah dialami yang meluiputi: a. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin, dan

(33)

Nilai Nama Hukuman Disiplin Nilai Disiplin O Tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin 5 R Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat ringan 3 S Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat sedang 2 B Pernah mendapatkan hukuman disiplin tingkat berat 1

Sumber data pengukuran Indeks Profesionalitas ASN dapat diperoleh dari beberapa sumber yang tervalidasi meliputi: a. Kualifikasi, dihitung dari kondisi tingkat Pendidikan terakhir dari pegawai dengan ketentuan sesuai SK Pangkat

Terakhir atau SK Pencantuman Gelar yang sudah di Up date pada aplikasi SIMPEG Online KKP. b. Kompetensi, diolah datanya dari aplikasi SIMPEG Online KKP dengan ketentuan sebagai berikut :

• Perhitungan nilai DIKLAT PIM, Diklat Fungsional/Teknis, Diklat 20 JP dan seminar diwajibkan sesuai tingkat jabatannya

• Pejabat Struktural wajib sudah melaksanakan Diklat PIM sesuai dengan level terakhirnya, Diklat 20 JP dan Seminar dalam satu tahun terakhir dengan total bobot yaitu 40

Indeks Profesionalitas ASN BUSKIPM dihitung dengan merata-ratakan nilai dari seluruh komponen. Target kinerja Indeks Profesionalitas ASN BUSKIPM pada tahun 2020 adalah 72% dengan nilai realisasi 74,03% atau tercapai 103%.

Realisasi Indeks Profesionalitas ASN BUSKIPM tahun 2020 adalah sebesar 74,03 dengan capaian nilai per dimensi yaitu dimensi kualifikasi sebesar 13,46, dimensi kompetensi sebesar 30,47, dimensi kinerja sebesar 25,1 dan dimensi disiplin sebesar 5. Penyumbang nilai terbesar dalam pencapaian nilai Indeks Profesionalitas BUSKIPM yaitu dimensi kompetensi. Dimensi kompetensi diukur dengan menggunakan riwayat pengembangan kompetensi.

Pada dimensi kualifikasi jenjang pendidikan pegawai ada pada level D2/ SMA ada 6 orang. Adapun kendala yang dihadapi untuk pencapaian IKU ini salah satunya adalah terkait sisi peremajaan database kepegawaian. Dimana masih banyak data yang belum diperbaharui secara berkala oleh para pegawai. Untuk mengantisipasi kendala-kendala tersebut, beberapa upaya telah dilakukan di antaranya dengan memberikan motivasi pegawai untuk meningkatkan jenjang pendidikannya serta mengingatkan pegawai dan monitoring e-pegawai setiap triwulan untuk melakukan update data diklat/ seminar pada e-pegawai.

(34)

Gambar 3.10 Screenshoot Nilai IP-ASN BUSKIPM Tahun 2020

I. INDIKATOR KINERJA 9. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP Satker BUSKIPM

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan ahsil yang lebih baik. Usaha-usaha penguatan akuntabilitas kinerja dan sekaligus peningkatannya, dilakukan antara lain melalui Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Evaluasi dan penilaian SAKIP dilakukan atas komponen-komponen SAKIP sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pada kedua peraturan tersebut disebutkan bahwa komponen SAKIP terdiri dari rencana strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Sedangkan pada tingkat eselon I KKP, penilaian terhadap SAKIP dilakukan oleh Itjen KKP.

Target indikator penilaian mandiri SAKIP Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) pada 2020 adalah 81 (kategori A/ memuaskan).

Pada tanggal 14-16 Juli 2020 dilakukan kegiatan Uji Substansi Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dari Inspektorat Jenderal. Kegiatan Uji Substansi Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) di Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan merupakan salah satu uji petik dalam rangka penilaian mandiri SAKIP yang dilakukan oleh Inspektorat

(35)

Jenderal. Kegiatan dibuka pada hari Selasa, 14 Juli 2020 di Ruang Rapat Bintang Laut BUSKIPM, dihadiri Kepala BUSKIPM, Pejabat Struktural Eselon IV BUSKIPM dan Tim Pengelola SAKIP BUSKIPM. Dalam kegiatan evaluasi ini dilakukan penilaian dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi, yang berisikan komponen dan sub komponen yang akan dinilai, seperti :

1. Perencanaan Kinerja (30%) 2. Pengukuran Kinerja (25%) 3. Pelaporan Kinerja (15%) 4. Evaluasi Internal (10%)

5. Pencapaian Sasaran/ Kinerja Organisasi (20%)

Dalam kegiatan uji substansi tersebut masih terdapat nilai yang kurang yaitu pada komponen perencanaan kinerja subkomponen implementasi renstra, dimana dokumen renstra seharusnya dilakukan reviu secara berkala. Nilai cukup pada komponen pengukuran kinerja subkomponen implementasi pengukuran yaitu IKU harus direviu secara berkala. Hasil uji Substansi Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP), tertuang dalam Template Kertas Kerja Evaluasi Akuntabilitas Kinerja BUSKIPM Tahun 2020, seperti pada Lampiran.

J. INDIKATOR KINERJA 10. Nilai rekonsiliasi kinerja satker BUSKIPM

Pengelolaan Kinerja adalah rangkaian kegiatan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Adapun kinerja adalah hasil dari pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dan pegawai selama periode tertentu. Penilaian dalam rekonsiliasi kinerja dilakukan pada 3 Aspek yakni:

1. Aspek Kepatuhan 2. Aspek Kesesuain 3. Aspek Ketercapaian

Target nilai rekonsiliasi kinerja BUSKIPM pada tahun 2020 yaitu 85. Pada tanggal 17 September 2020 telah dilakukan rekonsiliasi kinerja oleh Tim dari BKIPM, dengan nilai rata-rata 91,05 atau tercapai 107%. Pada kegiatan rekonsiliasi masih ada perbaikan level 2 pada aspek kepatuhan dan kesesuaian, sedangkan pada level ada perbaikan pada level 3 dalam aspek kesesuaian. Hasil rekonsiliasi kinerja tertuang dalam Berita Acara Rekonsiliasi Kinerja seperti pada Lampiran.

(36)

kesesuaian perencanaan dengan pelaksanaan, kepatuhan terhadap regulasi, efektivitas pelaksanaan kegiatan dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Target IKPA tahun 2020 sebesar 88, dan realisasi sebesar 96,32 atau 109%.

Gambar 3.11 Screen shoot Tampilan Web Aplikasi Monev Pelaksanaan Anggaran

Pengukuran capaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran dilakukan atas penilaian dari berbagai aspek yaitu : 1. Revisi DIPA

a. Jenis revisi anggaran yang diperhitungkan adalah revisi dalam kewenangan pagu tetap (tidak masuk adalah revisi dalam kewenangan pagu berubah dan revisi administratif).

b. Frekuensi revisi hanya diperkenankan 1x dalam rentang triwulanan. Apabila dalam satu triwulan akan ada 2x revisi, maka revisi yang kedua agar diajukan pada triwulan berikutnya.

Untuk mendukung akselerasi belanja Tahun 2020, pada aspek ini tidak dilakukan perhitungan dalam nilai akhir IKPA.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM sangat selektif dalam melakukan pergeseran anggaran dalam revisi DIPA (pagu tetap).  BUSKIPM selama tahun anggaran 2020 terdapat 5 kali revisi DIPA dikarenakan adanya perubahan

anggaran dan target PNBP.

2. Deviasi Halaman III DIPA

a. Halaman III DIPA memuat Rencana Penarikan Dana (RPD) per bulan sepanjang tahun anggaran berjalan atas pelaksanaan anggaran yang dilakukan pada suatu satker.

b. Validitas dan keakuratan RPD pada Halaman III DIPA sangat penting untuk menjaga likuiditas Kas Negara guna memenuhi kebutuhan penyediaan dana bagi pencairan anggaran atas suatu DIPA.

c. Keakuratan Deviasi Halaman III pada IKPA dihitung untuk rencana yang dieksekusi sampai dengan bulan November tahun anggaran berjalan

(37)

Untuk mendukung akselerasi belanja Tahun 2020, pada aspek ini tidak dilakukan perhitungan dalam nilai akhir IKPA.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM berusaha lebih disiplin dalam melaksanakan kegiatan dan pencairan dana, dan menjadikan RPD pada Halaman III DIPA sebagai plafon pencairan dana bulanan secara internal.

 Konsistensi RPD awal sebesar 63,7 setelah dilakukan revisi RPD pada Halaman III DIPA, konsistensi terhadap RPD akhir sebesar 98,97.

3. Pagu Minus

a. Pagu Minus dihitung akhir tahun (triwulan IV) untuk sesuai jenis belanja sampai dengan level 6 digit/akun. b. Pagu minus dapat terjadi akibat kekurangan anggaran maupun karena pergeseran akun (revisi POK) yang

belum dilakukan penyamaan data/revisi ke Kanwil DJPb.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM dalam melakukan pergeseran anggaran selalu dilakukan penyamaan data/ revisi sehingga pagu minus tidak terjadi.

4. Penyampaian Data Kontrak

a. Kontrak yang dihitung pada IKPA merupakan kontrak dengan nilai diatas Rp 200 Juta (bukan hasil pengadaan langsung menurut batasan Perpres No. 16/2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). b. ADK kontrak maksimal disampaikan ke KPPN 5 hari kerja sejak tanggal tanda tangan kontrak sampai dengan

tanggal penyampaian/konversi di KPPN. Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM senantiasa meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyampaian data kontrak sebelum 5 hari kerja setelah ditanda tangani dan dipastikan verifikasi kebenaran data kontraknya (approval) oleh KPPN.

(38)

c. Pertanggungjawaban UP tepat waktu sangat penting agar belanja dapat segera dibebankan pada DIPA satker masing-masing sebagai realisasi anggaran.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

BUSKI selalu memperhatikan periode pengajuan SPM GUP dari SP2D UP/GUP terakhir paling lambat dalam rentang 30 hari kalender ( pengajuan GUP minimal sekali dalam sebulan ke KPPN ).

6. LPJ Bendahara

a. LPJ Bendahara Pengeluaran merupakan sarana pertanggungjawaban atas uang yang dikelolanya.

b. LPJ dibuat oleh bendahara setiap bulan dan disampaikan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya atau hari kerja sebelumnya jika tanggal 10 adalah hari libur kepada KPPN.

c. Penyampaian LPJ dilakukan dengan menu upload pada Aplikasi SPRINT, dan terhitung sejak Satker pertama kali melalukan upload tersebut

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM senantiasa meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyampaian LPJ sebelum tanggal 10 bulan berikutnya, dan memastikan data LPJ telah terveriikasi oleh KPPN pada Aplikasi SPRINT.

7. Dispensasi SPM

a. Dispensasi SPM dihitung berdasarkan jumlah SPM yang terlambat disampaikan melewati batas-batas akhir SPM pada akhir tahun anggaran.

b. Dikenakan penalti nilai sesuai dengan rentang SPM yang mendapat dispensasi. Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

• BUSKIPM selalu memantau progres penyelesaian kegiatan sesuai rencana, menetapkan mitigasi risiko penyelesaian pekerjaan dan pembayaran, dan menghitung prognosis belanja agar dapat dieksekusi tepat waktu untuk menghindari penumpukan pencairan anggaran pada akhir tahun.

8. Penyerapan Anggaran

a. Indikator ini dihitung dari pemenuhan realisasi anggaran secara proporsi penyerapan anggaran pada setiap triwulan: Triwulan I (15%), Triwulan II (40%), Triwulan III (60%), dan Triwulan IV (90%).

b. Pagu anggaran pembagi diperhitungkan sebagai pagu efektif, dimana pagu anggaran DIPA dikurangi dengan pagu yang masih diblokir.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

(39)

 Memperbaiki perencanaan dan eksekusi kegiatan secara relevan dan terjadwal, tidak menumpuk pencairan anggaran pada akhir tahun.

 Penyerapan anggaran BUSKIPM tahun 2020 TW I (18,72%), TW II (59,17%), TW III (76,88%) dan TW IV (99,37%). Hal tersebut sudah memenuhi proporsi penyerapan anggaran pada setiap triwulannya.

9. Penyelesaian Tagihan

a. Indikator ini diukur berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian tagihan kontraktual (SPM LS Kontraktual Non-Belanja Pegawai) yang ADK nya telah disampaikan ke KPPN (dengan nilai kontrak diatas Rp 200 Juta). b. Penyelesaian tagihan dihitung dengan ketentuan selambat-lambatnya selama 17 hari kerja setelah

BAST/BAPP, satker telah diterbitkan SPM tagihan dimaksud ke KPPN. Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM senantiasa meningkatkan kedisiplinan, ketertiban, dan ketepatan waktu dalam penyelesaian tagihan kontraktual (LS Non-Belanja Pegawai) paling lambat dalam 17 hari kerja setelah BAST ditanda-tangani sudah diajukan SPM-nya ke KPPN dan BUSKIPM selalu memperhatikan ketelitian, kelengkapan, dan keakuratan dalam pengisian uraian pada SPM terutama untuk tanggal dan nomor BAST/ BAPP.

10. Konfirmasi capaian output

Indikator konfirmasi capaian output pada IKPA menunjukkan jumlah output yang terkonfirmasi dan wajar. Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 Meningkatkan kecermatan dalam pengisian capaian output.

11. Retur SP2D

a. Indikator ini dihitung dari rasio SP2D yang diretur dengan jumlah SP2D total yang telah terbit. b. Semakin sedikit SP2D yang diretur, maka indikator ini semakin bagus.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM senantiasa meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan nama dan nomor rekening bank Pihak Ketiga/ penerima pembayaran.

(40)

 BUSKIPM telah penyampaian Renkas (RPD Harian) untuk transaksi pencairan dana dalam kategori besar (> Rp 1 Miliar) pada permintaan pembayaran pengadaan alat laboratorium.

13. Kesalahan SPM

a. Indikator ini dihitung dari besaran/jumlah SPM yang terdapat kesalahan secara substantif dan dikembalikan oleh KPPN.

b. Pengembalian SPM secara substantif biasanya disebabkan oleh kesalahan pengisian data supplier, sehingga SPM harus diperbaiki oleh Satker.

c. Pengembalian SPM berpotensi menyebabkan tagihan tidak dapat dibayarkan secara tepat waktu.

Rencana aksi yang dilakukan antara lain:

 BUSKIPM senantiasa meningkatkan ketelitian dalam memproses dokumen pembayaran dalam SPM terutama kebenaran dan keakuratan data supplier yang telah dicocokkan dengan data yang ada pada OM SPAN maupun data identitas supplier yang terkonfirmasi dengan pihak bank agar SPM yang diajukan tidak tertolak oleh KPPN.

 Tahun 2020 ada kesalahan SPM sebanyak 3 kali hal ini terjadi karena adanya perbaikan akun.

L. INDIKATOR KINERJA 12. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT BUSKIPM

Hasil pengawasan dari aparat intern yaitu Inspektorat Jenderal KKP pada tahun 2020 telah selesai ditindaklanjuti. Target indikator tahun 2020 sebesar 82% dan realisasi tercapai 100% . Hasil pengawasan tersebut digunakan untuk perbaikan kinerja tahun berikutnya.

(41)

REALISASI ANGGARAN

Alokasi anggaran BUSKIPM pada t ahun anggaran (T.A) 2020 se s u a i DIP A re vi s i ke 05 Ta n g g a l 2 6 No v e m b e r 20 2 0 No m o r : S P D I P A - 0 3 2 . 1 3 . 2 . 6 6 2 8 9 7 / 2 0 2 0 m e n j a d i Rp.19.187.937.000. Anggaran ini terdiri dari rupiah murni sebesar Rp.18.537.865.000 dan PNPB sebesar Rp. 650.072.000.

Realisasi penyerapan anggaran BUSKIPM pada tahun 2020 mencapai Rp.19.066.370.294 atau sebesar 99,37%. Rekapitulasi penyerapan anggaran BUSKIPM T.A 2020 berdasarkan jenis kegiatan dan jenis belanja disajikan pada Tabel 3.9 dan Tabel 3.10.

Tabel 3.9 Penyerapan Anggaran per Kegiatan Tahun 2020

NO KEGIATAN PAGU REALISASI %

1 DukunganManajemendanPelaksanaanTugasTeknis

LainnyaBKIPM 12,230,575,000 12,121,099,303 99.10%

2 PengendalianMutu 3,909,175,000 3,903,954,391 99.87%

3 StandarisasiSistemdanKepatuhan 3,048,187,000 3,041,316,600 99.77%

TOTAL 19,187,937,000 19,066,370,294 99,37%

Tabel 3.10. Penyerapan Anggaran per Jenis Belanja Tahun 2020

NO JENISBELANJA PAGU REALISASI %

1 BelanjaPegawai 6,680,924,000 6,612,826,702 98,98%

2 BelanjaBarang 8,130,033,000 8,091,601,201 99,53%

3 BelanjaModal 4,376,980,000 4,361,942,391 99,66%

(42)

BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Laporan Kinerja (LKj) BUSKIPM Tahun 2020 menyajikan keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran strategis BUSKIPM pada periode tahun anggaran 2020, yang tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Terhadap capaian IKU tersebut dilakukan pembandingan terhadap target tahunan sebagai bahan analisis dan evaluasi lebih lanjut untuk menilai keberhasilan dalam perencanaan program dan kegiatan selama satu tahun. Berdasarkan hasil analisis terhadap capaian kinerja BUSKIPM Tahun 2020 dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain:

1. Secara umum Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) BUSKIPM Tahun 2020 sebesar 110,29% (kategori baik).

2. Terdapat 2 indikator kinerja yang capaiannya di atas 120% yaitu : a. Nilai PNBP lingkup UPT BUSKIPM

b. Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja UPT BUSKIPM

REKOMENDASI

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja BUSKIPM pada tahun 2020, sebagai upaya peningkatan kinerja pada tahun berikutnya terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditindaklanjuti, sebagai berikut:

1. Untuk kegiatan uji profisiensi diharapkan seluruh UPT KIPM untuk mengikutinya, sehingga jumlah peserta uji profisiensi lebih banyak sehingga menambah PNBP BUSKIPM

2. Untuk meningkatkan indek profesionalitas ASN perlu ditingkatkan kedisiplinan pegawai dalam melakukan peremajaan database kepegawaiannya dan melakukan monitoring e-pegawai setiap triwulan. Memberikan motivasi kepada pegawai untuk meningkatkan jenjang pendidikan, aktif mengikuti diklat untuk peningkatan kompetensi diri.

3. Untuk meningkatkan nilai kinerja pelaksanaan anggaran khususnya pada indikator konfirmasi capaian output, harus lebih teliti pengisian dalam aplikasinya.

4. Meningkatkan monitoring dan evaluasi kinerja secara periodik (bulanan/ triwulanan/semester) berdasarkan rencana aksi yang telah disusun untuk mengawal pencapaian kinerja dan melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja yang capaiannya sangat dipengaruhi oleh eksternal.

(43)

LAMPIRAN

(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BUSKIPM
Gambar 2.1. Peta Strategi BUSKIPM Tahun 2020PETA STRATEGI BUSKIPM
Tabel 2.1. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BUSKIPM Tahun 2020
Gambar 3.1 Dashboard NPSS BUSKIPM Level 2 Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peramalan data menggunakan metode Radial Basis Function Neuron Network akan digunakan untuk memprediksi harga minyak mentah dunia untuk jangka waktu 5 hari ke depan,

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bengkel accesories goro profesional adalah perusahaan yang sudah cukup berkembang, karena transaksinya sudah bertambah banyak

penyajian materi dengan rata-rata 4.62. Sedangkan aspek yang rata-ratanya paling rendah adalah asek kelayakan isi dengan rata-rata 4.60. Dari seluruh aspek yang divalidasi

• Misalkan kita punya method static printInformation yang mengakibatkan object Person sebagai reference, kita dapat me- reference dari tipe Employee dan tipe Student ke method ini

Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi

Skripsi yang berjudul “ Uji Efek Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Daun Salam {Syzygium polyanthum (Wight) Walp} terhadap Penurunan Berat Badan Tikus Putih” ini

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan penjernihan dengan bahan asam sulfat (H 2 SO 4 ) dan three ethyl amin (TEA) terhadap karakteristik oli bekas, yaitu

Maka berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi yang terjadi di Jawa Tengah