530
Makalah Nomor: KNSI-162
SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT
INFEKSI BAKTERI DAN VIRUS
Windarto1, Bilar Deswara Rohman2
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Ciledug Raya, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260
1[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus merupakan suatu sistem pakar yang dirancang sebagai alat bantu dalam mengidentifikasi penyakit akibat infeksi bakteri dan virus bagi para penderita dengan tujuan dalam pengambilan keputusan oleh dokter. Sehingga diharapkan sistem pakar ini dapat membantu para dokter ahli dalam mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus sesuai dengan gejala-gejala yang dialami oleh penderita, apakah sesuai dengan basis pengetahuan didalam sistem pakar ini yang dirancang berdasarkan ahli dibidang penyakit infeksi bakteri dan virus. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya penelitian dan buku yang berhubungan dengan penyakit infeksi bakteri dan virus. Penulis mengembangkan sebuah sistem pakar berbasis teknologi telepon seluler menggunakan java (J2ME dengan CLDC 1.1 dan MIDP 2.0) pada sisi client dan server. Sistem pakar ini akan menampilkan pilihan gejala-gejala yang dapat dipilih pemakainya, dimana setiap pilihan gejala itu akan mengarahkan pemakai ke pilihan gejala selanjutnya hingga didapatkan hasil akhir atau kesimpulan hasil analisa pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Hasil akhir pada sistem pakar ini akan menampilkan nama penyakit infeksi bakteri dan virus yang dialami oleh penderita. Dengan teknik pencarian best – first search sistem ini mampu melakukan proses identifikasi layaknya seorang pakar.
Kata Kunci: Sistem Pakar, Mobile, Best First Search, Infeksi, Bakteri, Virus
__________________________________________________________________________________________
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi, khususnya Teknologi Informasi yang berbasis komputer yang awalnya dipergunakan kalangan tertentu saat ini. sudah sedemikian luas dan dipakai dalam berbagai bidang, baik dibidang industri, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perbankan, ataupun bisnis. Perkembangan yang luar biasa ini paling tidak memberi kesempatan pada siapa saja yang terlibat dengan hal tersebut, yang merupakan lapangan kerja baru yang tiada terbatas.
Dalam penelitian ini penulis mengambil topik kesehatan, dimana kesehatan merupakan hal yang berharga bagi manusia, karena siapa saja dapat mengalami gangguan kesehatan, terutama dalam hal penyakit infeksi bakteri dan virus. Menurut ahli infeksi bakteri dan virus pada Rumah Sakit IMC Bintaro peningkatan bisa sampai 70% pada tahun 2012, dan hal ini kemungkinan akan bertambah di tahun yang akan datang. Melihat dari hasil statistik tersebut, terbukti bahwa kurangnya kepekaan setiap orang terhadap gejala dari suatu penyakit merupakan faktor penyebab telatnya orang untuk berfikir dalam mencegah penyakit yang ditimbulkan dari gejala yang dialami.
Dalam penelitian ini akan dibuat suatu sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus. Sistem pakar ini nantinya akan mempermudah bagi perawat atau dokter untuk mengambil keputusan atau tindakan preventif serta diharapkan bisa membantu masyarakat yang masih awam pengetahuannya tentang penyakit infeksi bakteri dan virus.
Beralihnya sistem tersebut untuk masa sekarang sangat diperlukan, karena tidak semua penggunaan sistem pakar pada rumah sakit mengggunakan sistem pakar berbasis mobile, sehingga akan mempermudah bagi perawat atau dokter untuk mengambil keputusan atau tindakan.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat bantu yang dapat mendiagnosa penyakit tersebut berupa suatu sistem pakar berbasis mobile. Sistem pakar berbasis mobile merupakan salah satu cabang kecerdasan tiruan yang mempelajari bagaimana menstimulasikan cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada melalui aplikasi yang dibuat pada telepon seluler. Dasar dari sistem pakar berbasis mobile ini adalah
531
bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar kedalam komputer dan mengimplementasikannya kedalam telepon seluler, serta bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.
Masalah yang terjadi selama ini di rumah sakit IMC Bintaro adalah kurangnya dokter spesialis untuk menangani berbagai macam penyakit infeksi bakteri dan virus sehingga berpengaruh pada kurangnya informasi untuk menangani berbagai macam keluhan pasien. Selain itu dampak lainnya adalah waktu untuk mengidentifikasi penyakit yang diderita oleh pasien menjadi lebih lama.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit berdasarkan gejala yang dirasakan oleh pasien dan dapat memperkenalkan tentang penerimaan informasi dengan cepat dan mudah melalui sebuah sistem pakar berbasis mobile untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus pada manusia, sehingga membantu kinerja para dokter dan juga dapat membantu orang lain untuk mencari tahu tentang gejala penyakit infeksi bakteri dan virus. Keuntungan lainnya adalah mempermudah dan menguatkan keputusan dokter dalam melakukan mendiagnosa suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus.
Dalam melakukan penelitian ini, ruang lingkup akan dibatasi pada sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus, memberi kesimpulan untuk diagnosa para dokter, media yang digunakan untuk implementasi adalah telepon seluler.
Dalam pengembangan sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus pada manusia ini menggunakan waterfall model, dengan tahapan-tahapan yaitu: Analisa Kebutuhan yang meliputi wawancara langsung terhadap dokter ahli penyakit infeksi bakteri dan virus, observasi langsung di rumah sakit IMC Bintaro, dan membandingkan serta melengkapi hasil wawancara melalui studi pustaka terhadap berbagai macam gejala penyakit akibat infeksi bakteri dan virus. Tahapan selanjutnya adalah membuat rancangan sistem pakar, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan program dan dilakukan pengujian terhadap program sistem pakar yang telah dibuat.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar
Menurut Kusrini (2008), sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar.
Secara umum sistem pakar adalah sebuah sistem yang berusaha, mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
manusia atau pakar juga sebagai sarana untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Pakar yang dimaksud disini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang yang punya keahlian dan pengalaman dalam menyelesaikan identifikasi penyakit.
Sistem pakar dipandang berhasil ketika mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh pakar aslinya baik dari sisi proses pengambilan keputusan maupun hasil keputusan yang diperoleh. Beberapa ciri sistem pakar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Terbatas pada domain keahlian tertentu.
2) Dapat memberikan penalaran data yang tidak pasti.
3) Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang tidak diberikan dengan cara yang tidak dapat dipahami.
4) Berdasarkan kaidah-kaidah atau ketentuan atau rule yang berlaku.
5) Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
6) Pengetahuan dan mekanisme penalaran jelas terpisah.
7) Keluaran bersifat anjuran.
8) Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai tuntunan setelah berdialog dengan pemakainya.
2.2 Komponen Sistem Pakar
Komponen sistem pakar terdiri dari empat komponen yaitu:
a. Basis pengetahuan (Knowledge Base) 1) Inti program sistem pakar.
2) Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar.
3) Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah atau ketentuan yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
b. Mesin Inferensi (Inference Engine)
1) Ada dua teknik dalam melakukan penalaran (interface):
a) Pelacakan kebelakang (backward chaining)
b) Pelacakan kedepan (forward chaining) Kedua teknik penalaran dipengaruhi oleh tiga macam teknik penelusuran (searching):
532
Goal
Gambar 1: Teknik Depth-First Search b) Teknik Breadth-First Search
Goal
Gambar 2: Teknik Breadth-First Search c) Teknik Best-First Search
Goal
Gambar 3: Teknik Best-First Search Dalam sebuah aplikasi tampilan antarmuka merupakan bagian terpenting, karena tampilan antarmuka ini merupakan penghubung antara sistem dengan pemakainya sehingga dapat terjadi dialog antara program dan pemakai. Dalam aplikasi sistem pakar ini akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan bentuk panduan menu (menu driven) dan pertanyaan-pertanyaan dalam bahasa alami (natural language). Pada akhirnya program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil jawaban yang telah diberikan oleh pemakainya.
Mesin pengembangan (development engine) merupakan bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan
dilakukan knowledge engineer atau harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan penjelasan (knowledge acquisition) mengenai pengetahuan dari pakar, bila pakar menemukan pengetahuan dan aturan-aturan pengetahuan dari pakar dan aturan-aturan yang baru dari pengalamannya.
2.3 Java Mobile Edition
J2ME merupakan sebuah kombinasi yang terbentuk antara sekumpulan interface java yang sering disebut dengan java API (application programming interface) dengan JVM (java virtual machine) yang didesain khusus untuk alat, yaitu JVM dengan ruang yang terbatas. Kombinasi tersebut kemudian digunakan untuk melakukan pembuatan aplikasi-aplikasi yang dapat berjalan pada sebuah alat (dalam hal ini perangkat bergerak seperti telepon seluler). J2ME sendiri pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Konfigurasi
Konfigurasi merupakan bagian yang berisi JVM dan beberapa library kelas lainnya. Perlu diperhatikan JVM disini bukanlah JVM tradisional seperti yang terdapat pada J2SE, melainkan JVM yang sudah didesain secara khusus untuk alat. Terdapat dua konfigurasi yang disediakan oleh Sun Microsystem, yaitu CLDC (Connected Limited Device Configuration) dan CDC (Connected Device Configuration). Target alat dari konfigurasi CLDC adalah alat-alat kecil, seerti telepon selular, PDA dan pager. Pada sisi lain CDC merupakan super set dari CLDC sehingga semua kelas yang didefinisikan didalam CLDC akan ada juga dalam CDC.
b. Profil
Profil merupakan bagian perluasan dari konfigurasi. Artinya, selain sekumpulan kelas yang terdapat pada konfigurasi, terdapat juga kelas-kelas spesifik yang didefinisikan lagi dalam profil. Dengan kata lain, profil akan membantu secara fungsional, yaitu dengan menyediakan kelas-kelas yang tidak terdapat di level konfigurasi.
c. Paket-paket opsional
Paket-paket opsional menggunakan paket-paket tambahan yang dibutuhkan oleh aplikasi sehingga pada saat proses deployment paket-paket tersebut perlu didistribusikan juga sebagai bagian dari aplikasi bersangkutan. Sebagai catatan bahwa paket-paket opsional ini bukan merupakan paket yang dibuat oleh perusahaan alat yang digunakan.
3. Analisa Masalah dan Rancangan Sistem
533
Permasalahan yang dihadapi di Rumah Sakit IMC Bintaro adalah terlalu lamanya waktu konsultasi ke dokter spesialis infeksi bakteri dan virus, karena kurangnya informasi untuk menangani berbagai macam keluhan pasien sehingga pasien harus menunggu lama untuk mendapatkan identifikasi suatu penyakit yang diderita oleh pasien. Kurangnya dokter spesialis yang berakibat pasien harus menunggu lama untuk berkonsultasi kepada dokter spesialis, sehingga dapat menghambat ruang gerak pasien ke dokter spesialis tersebut. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat membantu serta memberikan solusi dari permasalahan tersebut.
Untuk memecahkan masalah diatas adalah bagaimana cara mengimplementasikan pengetahuan dari seorang pakar atau dokter spesialis penyakit infeksi bakteri dan virus kedalam sistem sebuah sistem untuk melakukan identifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus agar pemakai bisa mendapatkan suatu informasi dan solusi berdasarkan gejala-gejala yang dialaminya. b. Rancangan Sistem Pakar
Sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus yang berbasis mobile ini digunakan untuk mencari solusi alternatif dalam identifikasi gejala-gejala yang dialami oleh pasien.
Sistem ini memiliki beberapa proses sebelum mencapai sebuah keputusan yaitu proses pertanyaan dan proses memilih jawaban:
1) Mesin Inferensi
Pada komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi merupakan bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran mengenai informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk merumuskan kesimpulan.
Dalam pembuatan sistem ini teknik inferensi yang digunakan adalah pelacakan dan pencarian. Teknik yang digunakan adalah teknik pelacakan kedepan atau floward chaining, sedangkan untuk pencarian keputusan dari permasalahan yang ada adalah dengan menggunakan teknik best-first
search. Best-first search adalah teknik
penggabungan metode depth-first search dan breadth-first search.
2) Pohon Keputusan
Pengambilan keputusan dari sistem pakar akan lebih mudah apabila dibentuknya sebuah pohon keputusan, pohon keputusan merupakan gambaran sederhana mengenai permasalahan dan kesimpulan.
c. Struktur Basis Data
Sistem pakar identifikasi penyebab gejala penyakit infeksi bakteri dan virus ini menggunakan
basis data yang mempunyai tabel untuk menyimpan data yaitu:
Gambar 4: Logical Record Structure
3.4 Rancangan Layar
Suatu aplikasi dapat dikategorikan baik apabila memenuhi beberapa kriteria tentang pemrograman, yang salah satunya adalah memiliki struktur tampilan antarmuka (user interface) yang baik. Karena dengan user interface yang baik akan membuat pemakai aplikasi merasa nyaman dan tidak cepat jenuh dalam menjalankannya. Dibawah ini adalah rancangan layar untuk aplikasi mobile yang digunakan sebagai client.
a. Rancangan Layar Program Sistem Pakar Aplikasi Client ini merupakan sebuah aplikasi yang di-instal pada telepon seluler di sisi pemakai (client). Pada aplikasi ini terdapat form-form yang digunakan sebagai antarmuka, sehingga pemakai hanya memasukkan data yang dibutuhkan tanpa perlu lagi memikirkan bagaimana format yang digunakan untuk bertransaksi dengan aplikasi server. Dengan demikian proses transaksi ke server dapat berjalan dengan baik, dan diharapakan dengan adanya aplikasi ini kesalahan di dalam pengiriman SMS dengan format yang salah dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Berikut dibawah ini diberikan beberapa rancangan layar yang memiliki fungsinya masing-masing.
534
[Selamat Datang di RS IMC Bintaro Penyakit Infeksi]
Menu
Back Pilih
Konsultasi Gejala Kamus Penyakit Informasi Aplikasi Petunjuk Pemakaian Aplikasi About Sistem
Login Admin
Gambar 5: Rancangan Layar Utama 2) Rancangan Layar Form Konsultasi Gejala
Gambar 8 : Rancangan Layar Konsultasi Gejala
4. Implementasi dan Analisa Program
Implementasi merupakan salah satu tahapan dalam pembuatan sistem. Pada pengimplementasian dan analisa program akan dilakukan pengujian serta analisa dari program sistem pakar yang telah dirancang. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana sistem pakar ini dapat menyelesaikan masalah. Dengan adanya pengimplementasian serta uji coba tersebut dapat mempermudah knowledge engineer atau sistem pakar untuk melihat adanya kekurangan pada sistem yang telah dibuat.
Dengan demikian pada masa yang akan datang dapat dilakukan pengembangan sistem kearah yang lebih baik lagi. Penganalisaan program dilakukan untuk mengukur sejauh mana sistem ini dapat mengidentifikasi penyakit sebagaimana layaknya seorang pakar.
4.1 Tampilan Layar
a. Tampilan Layar Menu Utama
Gambar 10 : Tampilan Layar Menu Utama b. Tampilan Layar Konsultasi Gejala
Gambar 11 : Tampilan Layar Konsultasi Gejala
535
Gambar 4.12: Tampilan Layar Konsultasi Gejala Menemukan Kesimpulan
4.2 Uji Program
Pengujian program dilakukan untuk mengetahui apakah program sudah sesuai dengan tujuan pembuatan sistem pakar ini. Uji kasus dilakukan dengan menggunakan hardware dan software dengan spesifikasi sebagai berikut: Hardware yang digunakan:
1) Laptop ASUS
2) Processor Intel® Core™ i3-2330M CPU @
2.20GHz (4 CPUs)
3) Memory 4096 MB
4) Harddisk 698 GB
5) Handphone BlackBerry 9800
Software yang digunakan dalam uji coba pada hardware di atas memiliki spesifikasi, yaitu : 1) Sistem Operasi Widows 7 Ultimate 32-bit 2) Microsoft Office 2007
3) Java Wireless Toolkit 2.5.1 for CLDC
4) Web server XAMPP
5) Bahasa pemrograman PHP dan Java
4.3 Analisa Program
Analisa program merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam setiap pengembangan aplikasi guna menganalisa dan mengetahui hasil yang telah dicapai oleh aplikasi yang dikembangkan tersebut. Adapun kelebihan dan kekurangan pada aplikasi yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Kelebihan Program
Kelebihan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain memiliki antarmuka (interface) yang berbasiskan mobile sehingga lebih mudah digunakan dan lebih mudah dibawa yang berdampak pada semakin mudahnya dalam mengidentifikasi penyakit bakteri dan virus dimanapun berada. Sistem pakar ini bisa menjadi dokumentasi dan database bagi seorang pakar untuk menuangkan pengetahuan dan pengalamannya, karena para ahli, dalam hal ini dokter ahli penyakit infeksi bakteri dan virus, dapat menambahkan aturan-aturan baru berdasarkan pengalamannya. Biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan program aplikasi sistem pakar ini relatif murah karena menggunakan jaringan GPRS atau jaringan internet yang saat ini semakin banyak digunakan secara luas.
b. Kekurangan Program
Selain memiliki kelebihan, sistem pakar ini juga memiliki beberapa kekurangan yang tentunya tidak mempengaruhi proses identifikasi penyakit secara signifikan. Kekurangan tersebut antara lain sistem pakar ini belum mampu menampilkan data yang lebih spesifik hal ini disebabkan keterbatasan
waktu, biaya dalam pengembangan aplikasinya. Konsultasi yang disajikan hanya sebatas yang hal-hal yang umum saja yang mudah diidentifikasi. Kekurangan lainnya adalah terkadang ada kendala pada koneksi yang kurang cepat dan tidak stabil karena menggunakan jaringan GPRS.
5. Penutup
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap permasalahan dari sistem pakar yang telah dibuat, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:
a. Dengan adanya sistem pakar untuk mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus ini dapat memberikan solusi dalam membantu pemakai atau pasien untuk mempermudah mengidentifikasi penyakit yang diderita berdasarkan gejala-gejala yang ada. Sistem pakar ini juga dapat berguna untuk memberikan informasi bagi yang membutuhkannya.
b. Dengan adanya sistem pakar yang telah dibuat, tugas para dokter dapat menjadi lebih akurat karena dibantu oleh sistem pakar.
c. Memudahkan pemakai untuk bisa mengidentifikasi penyakit infeksi bakteri dan virus dengan waktu yang lebih singkat.
Beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan pembuatan sistem pakar ini untuk menambah, memperbaiki serta meningkatkan kualitas dari sistem pakar untuk pengembangan selanjutnya antara lain yaitu:
a. Proses identifikasi akan lebih mudah bagi pemakai jika dilengkapi dengan fasilitas gambar.
b. Perlu ditambahkan fitur-fitur yang lebih lengkap, seperti penjelasan singkat dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada pemakai.
c. Sistem ini baru bisa mengidentifikasi penyakit yang umum saja, maka perlu adanya pengembangan tahap knowledge-base sehingga sistem bisa mengidentifikasi penyakit lebih mendalam lagi.
Daftar Pustaka
[1] Husamah, 2012. Kamus Penyakit pada Manusia. Yogyakarta : Penerbit Andi
[2] Marmi, 2011. A-Z Panduan Lengkap Sakit luka pada anak. :Yogyakarta : Pustaka Pelajar [3] M, El Manan, 2011. Basmi Keluhan-Keluhan
Kesehatan Harian Dengan Obat-Obat Alami. Yogyakarta : FlashBooks
[4] Novel, Sinta Sasika, 2011. Ensiklopedi Penyakit Menular dan Infeksi. Yogyakarta : Familia
[5] Saydam, Gauzali, 2011. Memahami Berbagai Penyakit(Penyakit Pernapasan dan Gangguan
536
Pencernaan).Bandung : ALFABETA
[6] Shanty, Meita, 2011. Penyakit saluran pencernaan.Yogyakarta : Katahati
[7] Subinarto, Djoko, 2005. Penyakit Anak usia 0-2 tahun. Bandung : Nexx Media
[8] Subinarto, Djoko, 2005. Penyakit Anak usia 2-5 tahun. Bandung : Nexx Media
[9] Wang, Lihua, 2005. Pengobatan Tradisional China. Jakarta : BIP