1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan Sistem Informasi (SI) perusahaan yang tangguh sehingga mampu melahirkan keunggulan kompetitif dan menjadi strategi unggulan di tengah persaingan yang semakin ketat dewasa ini. Apalagi dengan datangnya era E-Business.
Namun, membangun SI perusahaan bukan sekedar mengotomatisasi sebagian proses yang secara rutin dilakukan, melainkan menciptakan suatu aliran informasi yang baru secara sistemis dan terintegrasi disusun menjadi sebuah sistem yang terpadu.
Ada tiga sasaran utama dari upaya penerapan SI/TI dalam suatu organisasi. Pertama, memperbaiki efisiensi kerja dengan melakukan otomasi berbagai proses yang mengelola informasi. Kedua, meningkatkan efektifitas manajemen dengan memuaskan kebutuhan informasi guna pengambilan keputusan. Ketiga, memperbaiki daya saing atau meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi dengan merubah gaya dan cara berbisnis (Ward dan Peppard, 2008).
Namun sering ditemukan bahwa penerapan SI/TI kurang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja dan kesuksesan bisnis organisasi maupun peningkatan daya saing organisasi. Hal tersebut terjadi akibat penerapan SI/TI yang hanya berfokus pada teknologinya saja. Oleh karena itu, cara efektif untuk mendapatkan manfaat strategis dari penerapan SI/TI adalah dengan berkonsentrasi pada kaji ulang bisnis (rethinking business) melalui analisis masalah bisnis saat
2 ini dan perubahan lingkungannya serta mempertimbangkan SI sebagai bagian solusi (Hartono, 2005).
Bila kita mengharapkan agar penerapan SI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk SI sesuai dengan kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
PT Graha Sarana Duta (GSD) didirikan pada tahun 1981, pada awalnya untuk menyediakan jasa pemeliharaan dan perawatan Gedung Bank Duta di Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, GSD kemudian mengembangkan sayap ke bidang jasa konstruksi dan dipercayai untuk membangun beberapa kantor cabang Bank Duta dan Bank Bukopin serta gedung kampus YAI di Jalan Salemba, Jakarta.
Pada tahun 2001, kepemilikan GSD diambil alih sepenuhnya oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom), untuk mengelola gedung-gedung kantor Telkom, yang sebelumnya dikelola oleh Divisi Properti Telkom. Di bawah kendali Telkom, GSD terus berkembang menjadi perusahaan properti yang terpadu dan kini memiliki empat portofolio bisnis yaitu Jasa Pengelolaan Gedung, Jasa Pemeliharaan dan Perawatan Gedung, Pengembang Properti dan Jasa Konstruksi.
Peristiwa yang terjadi selama 6 tahun terakhir sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis GSD. Sejak diakusisi oleh PT Telkom, GSD berhasil membukukan net profit yang positif dari rugi sebesar Rp 1.0 miliar di tahun 2001. Pengaruh kejadian lainnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.
3 5 58 110 132 167 199 198 235 Pendapatan Rp 16 miliar 7.7 15.1 6.1 17.4 18.4 25.2 24.6 Net Profit Rp 2.2 miliar (1.0) -50 100 150 200 250 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 (P) P e n d a p a ta n U s a h a ( R p M il ia r) 5 0 5 10 15 20 25 30 N e t P ro fi t (R p M il ia r) Diak uisisi oleh TELKOM Mendapat ISO 9001:2000 serta Pengembangan Gayungsari dan Pemuda Tampan Ak uisisi Gedung GICC Surabaya
Gambar 1.1 Perkembangan Bisnis GSD Tahun 2000 - 2008 Sumber: GSD dan Riset Cushman & Wakefield, 2008
Dari Gambar 1.1, dapat dilihat bahwa perkembangan bisnis GSD masih bersifat fluktuatif. Dalam rangka meningkatkan bisnis perusahaan di bidang properti dan menentukan arah perkembangan bisnis perusahaan yang lebih tepat, PT Graha Sarana Duta memerlukan Rencana Jangka Panjang (RJP) yang harus terus disesuaikan dengan kondisi internal perusahaan khususnya maupun kondisi perkembangan ekonomi dan properti secara umum.
Cushman & Wakefield1 selaku konsultan yang dipilih oleh GSD dalam menentukan arah perkembangan bisnis perusahaan, melakukan riset guna merumuskan strategi bisnis yang terangkum dalam Rencana Jangka Panjang PT Graha Sarana Duta (RJP GSD) 2009 – 2013. Salah satu riset yang dilakukan oleh Cushman & Wakefield adalah analisis peta posisi GSD sebagai pengelola gedung
1
Cushman & Wakefield, adalah salah satu perusahaan komersial layanan real estat terbesar di dunia. Didirikan di New York pada tahun 1917, perusahaan ini memiliki 228 kantor di 59 negara, dan 15.000 profesional berbakat. Cushman & Wakefield terintegrasi memberikan solusi dengan aktif menasihati, menerapkan dan mengelola atas nama tuan tanah, penyewa, pemberi pinjaman dan investor melalui setiap tahap proses real estat.
4 terhadap perusahaan-perusahaan pesaing sejenis. Pemain-pemain industri pengelolaan gedung yang bersaing dengan GSD adalah perusahaan properti yang berskala nasional dan internasional yang menangani pengelolaan gedung. Perusahaan-perusahaan properti berskala internasional tersebut antara lain:
1. PT Jakarta Land Management (JLM)
2. PT Sanggraha Property Management (SPM)
3. Colliers Internasional (Colliers)
4. CBRE
5. EC Haris
6. Jones Lang La Salle (JLL)
7. Procon Indah (PI)
8. Coldwell Banker (CB)
9. Knight Frank (KF)
Pada tahun 2008, Cushman & Wakefield melakukan riset analisis peta posisi GSD sebagai pengelola gedung terhadap perusahaan-perusahaan tersebut di atas dan Tabel 1.1 menunjukkan hasil riset yang dilakukan oleh Cushman & Wakefield.
Dari hasil analisis persaingan di unit bisnis pengelolaan gedung, GSD sudah berada di atas nilai rata-rata dalam segi keuangan perusahaan, cakupan geografis, dukungan service engineering, dan keberadaan sistem operasi. Namun, dari segi persepsi pasar, independensi, sistem pengolahan data (IT) dan kultur untuk mengembangkan mutu, GSD masih di bawah rata-rata.
5
Tabel 1.1 Analisis Peta Posisi GSD Sebagai Pengelola Gedung
2. Keunggulan Perusahaan Pengelola (35%) TOTAL
Pengelola Gedung Keberadaan Sistem Operasi Dukungan Servis Enginering Kultur untuk Mengembangk an Mutu Sistem Pengolah an Data (IT) Independe nt / Netral Cakupan Geografis Persepsi Pasar Keuangan Perusahaan Karakter /
Perilaku Pengalaman Teknik Managerial
Sistem dari Perusahaan Keunggulan Perusahaan Pengelola Kwalitas Personalia ditempatkan Total (Tanpa Kwalitas Personalia) 10% 10% 5% 10% 5% 10.0% 10% 10% 10% 10% 10%
1 JL 3.5 3.0 2.5 2.0 2.5 2.0 5.0 3.0 n/a n/a n/a 0.98 1.13 n/a 2.1
2 SPM 2.5 2.0 2.0 1.5 2.0 2.0 2.0 2.0 n/a n/a n/a 0.70 0.70 n/a 1.4
3 Colliers 3.5 3.5 3.5 3.0 3.5 2.0 5.0 3.0 n/a n/a n/a 1.18 1.18 n/a 2.4
4 CBRE 2.0 2.0 2.5 1.5 3.5 2.0 3.0 2.0 n/a n/a n/a 0.68 0.88 n/a 1.6
5 EC Haris 2.0 3.0 2.0 1.5 2.0 2.0 2.0 2.0 n/a n/a n/a 0.75 0.70 n/a 1.5
6 JLL 3.0 3.0 3.0 2.5 3.5 2.0 5.0 3.0 n/a n/a n/a 1.00 1.18 n/a 2.2
7 PI 3.5 3.5 3.5 3.0 4.0 3.0 5.0 3.0 n/a n/a n/a 1.18 1.20 n/a 2.4
8 CB 3.0 2.0 2.5 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 n/a n/a n/a 0.83 0.85 n/a 1.7
9 KF 3.0 3.5 2.5 1.5 3.0 2.0 3.0 3.0 n/a n/a n/a 0.93 0.95 n/a 1.9
10 GSD 3.5 3.5 2.0 1.5 2.0 5.0 1.0 4.0 n/a n/a n/a 0.95 0.80 n/a 1.8
Rata-rata 3.0 2.9 2.6 2.0 2.9 2.4 3.4 2.7 n/a n/a n/a 0.92 0.96 n/a 1.9
Sub-total (weighted average)
No
1. Sistem dari Perusahaan (35%) 3.Kualitas Personalia yang ditempatkan (30%)
Sumber: Riset Cushman & Wakefield, 2008 Catatan:
* 5= Sangat Baik ; 1 = Tidak Baik
* Kualitas Personalia yang ditempatkan tidak dapat diukur karena tergatung dari kualitas karyawan di masing-masing proyek. Total nilai maksimum adalah 5x 70% = 3.5
6 3.5 3.5 2.0 1.5 2.0 5.0 1.0 4.0 3.0 2.9 2.6 2.0 2.9 2.4 3.4 2.7 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0
Keberadaan Sistem Operasi Dukungan Servis Enginering
Kultur untuk Mengembangkan Mutu Sistem Pengolahan Data (IT) Independent / Netral Cakupan Geografis Persepsi Pasar Keuangan Perusahaan GSD Rata-rata
Gambar 1.2 Posisi GSD Terhadap Masing-Masing Faktor Sumber: Riset Cushman & Wakefield, 2008
Cushman & Wakefield, selaku konsultan, dalam laporan akhirnya mengatakan :
” Di dalam strategi level bisnis GSD, secara keseluruhan sangat diperlukan untuk mengakuisisi sistem informasi dan teknologi pengelolaan gedung yang berbasis internet sehingga cakupan geografis yang telah dimiliki oleh GSD dapat ditingkatkan ke tahap yang baru.”
Dimana pada kondisi saat ini, GSD memang belum memiliki sistem informasi yang handal untuk mendukung arah perkembangan bisnis perusahaan.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
7
1. Bagaimanakah sistem informasi yang mampu mendukung perkembangan
bisnis PT Graha Sarana Duta (GSD) ?
2. Bagaimanakah integrasi sistem informasi dan strategi bisnis dalam
mendukung perkembangan bisnis PT Graha Sarana Duta (GSD) ?
I.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui Sistem Informasi (SI) yang bisa diterapkan pada PT Graha Sarana
Duta (GSD) yang selaras dan terintegrasi dengan strategi bisnis sehingga mampu mendukung perkembangan bisnis organisasi tersebut.
2. Untuk memberikan saran dan rekomendasi dalam hal perencanaan Sistem
Informasi (SI) yang selaras dan terintegrasi dengan strategi bisnis sehingga mampu mendukung perkembangan bisnis PT Graha Sarana Duta (GSD).
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi PT Graha Sarana Duta (GSD), sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan dan mendukung perkembangan bisnisnya.
2. Bagi Program Studi Magister Manajemen USU, sebagai referensi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam perencanaan Sistem Informasi (SI) pada suatu organisasi.
3. Bagi penulis, sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.
4. Bagi peneliti lain, sebagai referensi ataupun acuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
8 I.5 Batas dan Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini bisa tercapai sesuai dengan tujuannya, maka ditetapkan beberapa batasan dan ruang lingkup, antara lain :
1. Sistem informasi yang direncanakan pada penelitian ini berdasarkan
metodologi perencanaan strategis sistem informasi oleh John Ward dan Joe Peppard.