• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) TERHADAP RUAM POPOK (DIAPER RASH) DI DESA TEBALOAN - GRESIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) TERHADAP RUAM POPOK (DIAPER RASH) DI DESA TEBALOAN - GRESIK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

32

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK ZAITUN (OLIVE OIL) TERHADAP RUAM

POPOK (DIAPER RASH) DI DESA TEBALOAN - GRESIK

Arimina Hartati Pontoh*

*Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh Pakis Baru II no.110 Surabaya Email : [email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan : Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah pada kulit yang terjadi akibat kontak terus menerus dengan keadaan lingkungan yang tidak baik hingga berwujud kemerahan di daerah popok, seperti di alat kelamin, dubur, bokong, lipat paha, dan perut bawah. Dari studi pendahuluan diperoleh data kejadian ruam popok pada bayi dan batita sebanyak 17 anak dari 126 anak di Desa Tebaloan - Gresik bulan Agustus hingga Oktober 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun (olive oil) terhadap ruam popok (diaper rash). Metode : Rancangan Penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental (the one group pre-post test design). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batita yang mengalami ruam popok di Desa Tebaloan Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik bulan November-Desember tahun 2013 sebanyak 11 anak, dengan teknik accidental sampling. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar berjumlah 8 anak (72,7%) mengalami perubahan setelah pemberian minyak zaitun dari sedang menjadi ringan. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson diketahui bahwa besarnya nilai p-value 0,003 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (.000 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian

minyak zaitun terhadap ruam popok pada batita. Diskusi : Hendaknya lebih memperhatikan kesehatan anak terutama mengenai kebersihan kulit perianal.

Kata Kunci : Perawatan Perineal, Ruam Popok, Minyak Zaitun PENDAHULUAN

Bayi memiliki permasalahan yang luas dan kompleks, terutama masalah kulit. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis ini menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Gangguan kulit yang sering timbul pada bayi antara lain dermatitis atopic, seborrhea, bisul, miliariasis (keringat buntat), alergi, dan peradangan berupa ruam kulit yang dikenal dengan diaper rash atau ruam popok. Diaper rash atau ruam popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tertutup popok, yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha, dan perut bagian bawah (Rukiah, 2010).

Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi, yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah pada kulit. Kulit bayi yang masih sensitif disebabkan karena fungsi-fungsinya yang masih terus berkembang terutama pada lapisan epidermis atau lapisan terluar kulit. Bagian ini yang memberikan perlindungan alami pada kulit dari lingkungan sekitar. Ruam popok pernah dialami oleh

hampir semua bayi. Hal ini umum terjadi bila sang bayi mengalami diare yang dapat menyebabkan popok lembab atau basah dan biasanya para ibu akan merasa cemas bila kulit bayinya menjadi berbintik-bintik merah (Andi, 2012).

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2009 (dikutip dalam Rahmat, 2011) prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi yaitu 25% dari 6.840.507.000 bayi yang lahir di dunia kebanyakan menderita iritasi kulit (ruam popok) akibat penggunaan popok. Angka terbanyak ditemukan pada usia 6-12 bulan. Kimberly A Hori, MD (asisten profesor spesialis anak Universitas Misouri) dan John Mersch, MD, FAAP menyebutkan bahwa 10-20% diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak di Amerika. Sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35%, dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan (Rahmat, 2011).

Insiden ruam popok di Indonesia mencapai 7-35%, yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan berusia dibawah tiga tahun, (Andi, 2012). Ahli Menteri Kesehatan Bidang

(2)

33 Peningkatan Kapasitas dan Desentralisasi, dr

Krisnajaya MS memperkirakan jumlah anak balita di Indonesia mencapai 10% dari populasi penduduk. Jika jumlah penduduknya 220-240 juta jiwa, maka setidaknya ada 22 juta balita di Indonesia, dan 1/3 dari jumlah bayi di Indonesia mengalami ruam popok. Jumlah Balita di Jatim tahun 2011 kurang lebih 3,2 juta jiwa (Pusat Data Dan Informasi Departemen Kesehatan RI, 2009). Setidaknya 50 persen bayi yang menggunakan popok mengalami hal ini. Kejadian ini mulai terjadi di usia beberapa minggu hingga 18 bulan (terbanyak terjadi di usia bayi 6-9 bulan) (Rahmat, 2011)

Data batita di Desa Tebaloan - Gresik pada bulan Agustus – Oktober tahun 2013 sebanyak 126 batita melakukan pemeriksaan. Anak yang terkena ruam popok (diaper rash) pada bulan Agustus sejumlah 4 anak dari 36 anak yang terkaji, pada bulan September sebanyak 6 anak dari 41 anak, serta pada bulan Oktober terdapat 7 batita dari 39 anak. Hal ini menunjukkan masih adanya penyakit irutasi ruam popok yang diderita para batita.

Faktor yang menyebabkan ruam popok (diaper rash) seperti popok bersifat menutupi kulit, urin dan feses, gesekan, serta karena faktor jamur dan bakteri. Penggunaan sabun juga memperparah keadaan ruam popok (Rochmah, 2011). Pada hasil survey awal di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik terdapat 7 kasus batita terkena ruam popok, 2 diantaranya dipengaruhi oleh feses karena terserang diare, 4 kasus karena jamur, serta 1 kasus karena iritasi

Jika si kecil mengalami ruam popok, ada beberapa dampak yang bisa dirasakan anak. Kulit area bokongnya akan kemerahan karena iritasi, ini membuat anak kita menjadi tidak nyaman. Selain itu, ruam popok akan membuat kulit anak terasa nyeri. Jadi, anak akan sering menangis, ia juga akan menjadi lebih rewel dari biasanya papar Dr. Bernie dari FKUI. Karena rasa yang tak nyaman ini, anak akan mengalami gangguan tidur. Ia akan merasa tak nyaman, karena gatal, hingga nyeri saat tidurnya. Karena itu, jam tidurnya akan berkurang. Jika anak mengalami gangguan tidur, tentu lebih jauhnya lagi adalah gangguan pada tumbuh kembangnya. Karena itu, masalah ruam popok ini penting untuk diperhatikan (Ika, 2008)

Perawatan yang dapat dilakukan pada bayi dan anak yang terkena diaper rash diantaranya yaitu, daerah yang terkena diaper rash tidak

boleh terkena air dan harus dibiarkan terbuka dan tetap kering. Untuk membersihkan kulit yang iritasi dengan menggunakan kapas halus yang mengandung minyak. Segera dibersihkan dan dikeringkan bila anak kencing atau berak. Posisi tidur anak diatur supaya tidak menekan kulit atau daerah yang iritasi. Usahakan memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein dengan porsi cukup. Memperhatikan kebersihan kulit dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan memelihara kebersihan kulit dan kebersihan tubuh secara keseluruhan (Sudarti & Khorunnisa, 2010)

Menurut Setyanti (2012) tentang manfaat minyak zaitun (Olive Oil) mengatakan bahwa minyak zaitun (Olive Oil) mengandung emolien yang bermanfaat untuk menjaga kondisi kulit yang rusak seperti psoriaris dan eksim. Dalam ilmu kedokteran, Hippocrates, mengatakan bahwa Zaitun memiliki nilai terapi yang tinggi bagi kesehatan. Pernyataan tersebut kembali diteguhkan oleh salah satu ahli biokimia pangan dan gizi Universitas Negeri Jakarta, Alsuhendra mengatakan bahwa minyak Zaitun banyak digunakan dalam bidang kesehatan karena kandungan asam lemak tak jenuhnya yang tinggi, khususnya asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal yang di dalamnya terdapat asam oleat (Omega 9) dan juga asam linoleat (Omega 6) dengan kadar 65-85% (Magdalena, 2012)

Minyak zaitun mengandung lemak baik seperti yang terdapat pada alpukat, yang melembabkan dan mengenyalkan kulit dengan kombinasi vitamin A dan E-nya, demikian menurut situs The Daily Green. Minyak zaitun mampu meredakan iritasi, kemerahan, rasa kering, atau gangguan lain pada kulit akibat faktor lingkungan. Kita bisa mengaplikasikan minyak zaitun ke kulit dengan kapas, atau tuangkan saja 2-3 tetes ke dalam moisturizer untuk meningkatkan efektivitasnya (Utami, 2012).

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Pengaruh Pemberian Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Ruam Popok (Diaper Rash) pada Batita di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian bersifat pre-eksperimen (the one group pre-post test design) yaitu kelompok yang diteliti sebelumnya

(3)

34 diberi perlakuan yaitu dengan memberikan

minyak zaitun setelah diberikan perlakuan maka kelompok ini dinilai kembali luas penyakit ruam popok yang terjadi untuk mengetahui pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh batita yang mengalami ruam popok di Desa Tebaloan Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik, dengan sampel yang diambil melalui teknik Accidental Sampling berjumlah 11 batita. Variabel dalam penelitian ini adalah pemberian minyak zaitun dan ruam popok. Penelitian dilaksanakan pada bulan November – Desember 2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar kuisioner. HASIL DAN PENELITIAN

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Usia di Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 menunjukkan sebagian besar (45,5%) responden berjumlah 5 anak berusia 12-23 bulan.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Ibu di Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 menunjukkan sebagian besar (54,5%) responden berjumlah 6 orang berpendidikan menengah (SMA/SMK).

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu di Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 menunjukkan sebagian besar (45,5%) responden berjumlah 5 orang bermata pencaharian sebagai ibu rumah tangga.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Paritas di Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 menunjukkan yaitu sebagian besar (36,4%) responden berjumlah 4 orang merupakan primipara dan grandemultipara

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Paritas di Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 menunjukkan yaitu sebagian besar (36,4%) responden berjumlah 4 orang merupakan primipara dan grandemultipara

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Derajat Ruam Popok Sebelum Pemberian Minyak Zaitun pada Batita Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 dapat diinterpretasikan (9,1%) sebanyak 1 anak mengalami ruam popok derajat ringan, (72,7%) sebanyak 8 anak mengalami ruam popok derajat sedang, serta (18,2%) sebanyak 2 anak mengalami ruam popok derajat berat.

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Derajat Ruam Popok Sesudah Pemberian Minyak Zaitun pada Batita Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013 dapat diinterpretasikan bahwa hamper seluruhnya (81,8%) dari responden yaitu 9 anak mengalami derajat ringan setelah pemberian minyak zaitun, 1 anak (9,1%) derajat sedang, serta 1 anak (9,1%) yang tetap pada derajat berat.

Setelah dikumpulkan data penelitian sebelum dan sesudah perlakuan, maka dilakukan analisa data untuk menilai pengaruh pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok pada batita di Desa Tebaloan – Gresik seperti yang ada pada tabulasi silang dibawah ini

Tabel 1 Tabulasi silang antara Derajat Ruam Popok pada Batita sebelum dan sesudah pemberian minyak zaitun Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013

Sesudah

Total

Ringan Sedang Berat

Ringan Jumlah 1 0 0 1

Prsentase 9,1% 0,0% 0,0% 9,1%

Sebelum Sedang Jumlah 8 0 0 8

Prosentase 72,7% 0,0% 0,0% 72,7% Berat Jumlah 0 1 1 2 Prosentase 0,0% 9,1% 9,1% 18,2% Total Jumlah 7 3 1 11 Prosentase 81,8% 9,1% 9,1% 100,0% p-value= 0,003 ; α = 0,05

(4)

35 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa sebagian

besar (72,7%) dari responden berjumlah 8 anak mengalami perubahan setelah pemberian minyak zaitun dari sedang menjadi ringan.

Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson diketahui bahwa besarnya nilai p-value 0,003 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (.000 < 0,05) sehingga H0

ditolak dan H1 diterima, artinya ada pengaruh

pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok pada batita Di Desa Tebaloan Kabupaten Gresik Tahun 2013.

Menurut hasil penghitungan dalam uji wilcoxon signed rank test terdapat kolom

tingkatan yaitu mean rank dan sum of ranks serta kategori negative ranks , positive ranks, dan ties. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil jumlah dari negative ranks adalah 9a yang

berarti terdapat 9 responden yang mengalami penurunan derajat ruam popok antara sebelum dan sesudah diberikan minyak zaitun. Pada kategori positive ranks menunjukkan nilai 0b

yang artinya tidak ada responden dengan derajat lebih berat daripada sebelum diberi minyak zaitun. Sedangkan kategori ties menunjukkan nilai 2c yang menandakan bahwa

derajat ruam popok antara sebelum dan sesudah diberi minyak zaitun adalah sama PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua sampel mengalami ruam popok mulai dari derajat ringan, sedang sampai berat. Bayi memiliki permasalahan yang luas dan kompleks, terutama masalah kulit. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis ini menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Ruam popok dikenal juga dengan sebutan diaper rash karena gangguan kulit ini timbul di daerah yang tertutup popok, yaitu pada area alat kelamin, bokong, dan pangkal paha bagian dalam. Ruam popok memiliki tanda-tanda seperti kulit di sekitar daerah tersebut meradang, berwarna kemerahan, dan kadang lecet yang membuat bayi menjadi rewel dan tidak nyaman (Rukiah, 2010).

Ruam popok (diaper rash) kerap dijumpai pada bayi atau anak di bawah usia 2 tahun dengan angka kejadian yang lebih tinggi antara 9-24 bulan yaitu sebanyak 7-35% (Putra, 2012).

Berdasarkan hal di atas kemungkinan yang terjadi yaitu usia berpengaruh terhadap kejadian ruam popok dikarenakan intensitas penggunaan popok yang masih sering pada batita. Selain itu, kurangnya kesadaran ibu mengenai pentingnya kebersihan kulit pada anak terutama daerah perianal juga memengaruhi masih adanya penyakit yang melanda batita ini. Kesadaran ibu yang rendah juga dipengaruhi oleh minimnya sosialisasi dari tenaga kesehatan tentang penyebab ruam popok serta cara mencegahnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami derajat ringan setelah pemberian minyak zaitun. Ruam popok merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi, yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah pada kulit. Kulit bayi yang masih sensitif disebabkan karena

fungsi-fungsinya yang masih terus berkembang terutama pada lapisan epidermis atau lapisan terluar kulit (Andi, 2012).

Zaitun memiliki nilai terapi yang tinggi bagi kesehatan. Pernyataan tersebut kembali diteguhkan oleh salah satu ahli biokimia pangan dan gizi Universitas Negeri Jakarta, Alsuhendra mengatakan bahwa minyak Zaitun banyak digunakan dalam bidang kesehatan karena kandungan asam lemak tak jenuhnya yang tinggi, khususnya asam lemak tak jenuh dengan ikatan rangkap tunggal yang di dalamnya terdapat asam oleat (Omega 9) dan juga asam linoleat (Omega 6) dengan kadar 65-85%. Minyak zaitun mampu meredakan iritasi, kemerahan, rasa kering, atau gangguan lain pada kulit akibat faktor lingkungan. Vitamin E pada minyak zaitun akan membantu melawan radikal bebas, penuaan kulit, dan kerusakan yang diakibatkan oleh paparan polusi dan sinar matahari (Magdalena, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti beropini bahwa minyak zaitun mampu mengurangi derajat ruam popok karena terdapat antiseptik yang terkandung didalamnya serta dengan memerhatikan cara penggunaan dan takaran yang tepat. Dari hasil penelitian, terdapat responden yang mengalami stagnasi ruam popok berderajat berat dikarenakan lalainya ibu responden untuk memberikan minyak zaitun sehabis mandi. Apabila digunakan secara teratur maka minyak zaitun sangat efektif untuk obat alternatif pencegah ruam popok pada anak

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami erubahan setelah pemberian minyak zaitun dar sedang menjadi ringan. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji wilcoxson diketahui bahwa besarnya nilai p-value 0,003 lebih kecil dari nilai α = 0,05 (.000 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan

(5)

36 H1 diterima, artinya ada pengaruh pemberian

minyak zaitun terhadap ruam popok pada batita di Desa Tebalian – Gresik tahun 2013.

Menurut Maryunani (2010) gejala diaper rash bervariasi mulai dari yang ringan sampai dengan yang berat. Secara klinis dapat terlihat gejala yang biasa ditemukan pada diaper rash oleh kontak dengan iritan yaitu kemerahan yang meluas, berkilat, kadang mirip luka bakar, timbul bintil- bintil merah, lecet atau luka bersisik, kadang basah dan bengkak pada daerah yang paling lama kontak dengan popok, seperti pada paha bagian dalam dan lipatan paha.

Bahan kimia yang terkandung dalam popok atau pada pelindung popok sekali pakai dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit bayi dan anak. Selain itu, detergen, bahan pewangi, dan pemutih yang digunakan pada popok kain dengan pembilasan yang kurang dapat menyebabkan ruam popok (Vicki, 2007).

Kandungan vitamin E pada minyak zaitun akan membantu melawan radikal bebas, penuaan kulit, dan kerusakan yang diakibatkan oleh paparan polusi dan sinar matahari sehingga mampu meredakan ruam popok yang diderita anak. Selain itu, sifat minyak zaitun sebagai antiseptic oil juga mampu menciptakan sensitivitas pada tipe kulit tertentu oleh karenanya dapat mengurangi luas daerah ruam popok hingga mempengaruhi kenyamanan anak dan daerah perianal pun terjaga kebersihannya (Utami, 2013)

Menurut pandangan peneliti, pemberian minyak zaitun dapat menurunkan derajat ruam popok sehingga pemberian rutin dapat efektif untuk penyembuhan daripada ruam popok itu sendiri dan minyak zaitun dapat dijadikan sebagai obat alternatif dari penyakit ruam pada batita

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Ada pengaruh terhadap ruam popok pada batita sebelum dan sesudah pemberian minyak zaitun dilihat dari penurunan derajat dari ruam popok secara bertahap.

Saran

Diharapkan dengan penelitian ini lahan yang menjadi lokasi penelitian lebih bersifat terbuka terhadap segala informasi terkait upaya yang bisa dilakukan oleh sektor terkait dalam usaha mengembangkan kesadaran serta kemampuan para ibu untuk lebih memperhatikan kesehatannya anaknya, khususnya terkait dengan

berbagai macam informasi mengenai penyakit kulit pada batita.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, Maya. (2012). 10 Tanaman Obat Paling Berkhasiat&Paling Dicari. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Cakmoki. (2010). Penanggulangan Ruam

Dibalik Popok.

http://Cakmoki86./2010/01/25/ruam-dibalik-popok/html. (diunduh tanggal 2 juli 2013)

Corwin, Elizabeth, J. (2013). Buku Saku Patofisiologi, Brahm U Pendit, Endah P. Jakarta : EGC

Depkes RI (Departemen Kesehatan Republik Indonesia). (2013); Jakarta.

Haws, Paulette S.(2008) . Asuhan Neonatus Rujukan Cepat. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 2Jakarta: Salemba Medika.

K.M. Rahmah, dkk.(2012) .Asuhan Neonatus, Bayi & Balita.Jakarta : EGC.

M. Andi, ( 2012). Makalah Diaper Rash. (http://diaperrashpadabayi.html Di akses pada tanggal 2 Juli 2013

Magdalena, Maureen. (2013). Apakah Minyak

Zaitun Itu.

http://www.deherba.com/apakah-minyak-zaitun-itu.html (Diakses pada tanggal 4 Juli 2013)

Maharani, Ayu. (2015). Penyakit Kulit, Perawatan, Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta : Pustaka Baru Press, Edisi 1

Maryunani, Anik.(2010). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Notoatmodjo, (2005),. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta;Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika, Edisi 2 : Jakarta. Rahmat, H.(2011). Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Diaper Rush Pada Bayi 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Bantaeng Kecamatan Bontotiro Akper Bulukumba : Bulukumba

Rukiyah, Ai Yeyeh, Lia Y. (2010). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta : CV. Trans Info Media

(6)

37 Saryono. (2011). Metodologi Penelitian

Kesehatan : Penuntun Praktis bagi Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Sudarti & Khoirunnisa. ( 2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta : Nuha Medika Utami, Krismas Wahyu. (2013). Minyak Zaitun

Untuk Kulit Sensitif. http://female.kompas.com/read/2013/0 5/31/15562764/Khasiat minyak zaitun untuk kulit sensitive (Diunduh tanggal 6 Juli 2013)

ZR, Arief dan Sari, Weni. (2009). Neonatus dan Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Offset

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Membuktikan pengaruh dosis pemberian minyak zaitun extra virgin topikal terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA pada tikus putih ( Rattus norvegicus )

Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh protektif pemberian minyak zaitun murni atau Extra Virgin Olive Oil (EVOO) dan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian kombinasi minyak zaitun dan madu terhadap kadar trigliserida darah pada tikus putih (Rattus norvegicus)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek pemberian minyak zaitun (Olive Oil) terhadap perubahan profil lipid dalam darah tikus putih jantan (Rattus

Pada pembuatan sediaan mikroemulsi dilakukan evaluasi fisik sediaan meliputi pemeriksaan kandungan asam lemak, penentuan HLB minyak zaitun, uji pH, uji tipe

Alhamdulillah, dengan segala nikmat, hidayah, dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala., penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Skripsi ini berjudul Khasiat Minyak Zaitun Murni (extra virgin olive oil ) dalam Menurunkan Kadar Kolesterol Total Tikus Wistar Jantan yang Diberi Diet

METODE Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Pre-Experimental Design dengan rancangan One Group Pre- test and