• Tidak ada hasil yang ditemukan

: ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan ": ANALISIS SWOT. Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200. : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai. Teknik Analisis SWOT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SWOT

Deskripsi Singkat Topik :

Pokok Bahasan : ANALISIS SWOT

Waktu : 2 (dua) kali tatap muka pelatihan (selama 200 menit).

Tujuan : Membangun pemahaman dan skill praja mengenai Teknik Analisis SWOT

Metode : Pembelajaran (menjelaskan, diskusi, praktek dan tugas terstruktur)

3.1. MENGENAL ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah merupakan suatu bentuk analisis situasi, yang

memandang faktor internal dan faktor eksternal perusahaan/organisasi lembaga sebagai faktor yang sangat menentukan bagi eksistensi perusahaan/organisasi/lembaga ke depan. Dalam analisis SWOT berbagai faktor internal dan eksternal diidentifikasi secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan/organisasi/lembaga. Dalam analisis SWOT dirancang bagaimana untuk dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), sekaligus

(2)

secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman

(Threats).

SWOT merupakan singkatan dari kata-kata dalam bahasa Inggeris, yaitu :

Strengths (S) yang berarti kekuatan, Weaknesses (W) yang berarti kelemahan, Opportunities (O) yang berarti peluang, dan Threats (T) yang berarti ancaman.

Dimana kata Strengths (S) yang berarti kekuatan dan Weaknesses (W) yang berarti

kelemahan mengacu pada faktor situasi internal. Kekuatan dan kelemahan adalah

dua faktor internal yang utama yang merupakan bawaan secara turun-termurun melekat pada perusahaan/ organisasi/lembaga dari waktu ke waktu sejak lahirnya perusahaan/ organisasi/lembaga tersebut. Di sisi lain, kata Opportunities (O) yang berarti peluang dan Threats (T) yang berarti ancaman adalah dua faktor yang berasal dari luar perusahaan/organisasi/lembaga atau berasal dari lingkungan sekitar dimana perusahaan/organisasi/lembaga itu berada. Kedua faktor eksternal (peluang dan dan ancama) selalu menyertai keberadaan suatu perusahaan/organisasi/lembaga. Karena setiap perusahaan/organisasi/lembaga dalam menjalankan aktivitasnya senantiasa melakukan interaksi dengan pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang

(opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths)

dan kelemahan (weaknesses), sebagaimana yang digambarkan (Rangkuti, F., 2009:19-20) dalam diagram berikut :

(3)

Gambar 3.1 : Diagram Analisis SWOT

Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan

Berbagai

Peluang

1. Mendukung strategi agresif

Kelemahan

Internal

Kekuatan

Internal

Berbagai

Ancaman

2. Mendukung strategi diversifikasi 3. Mendukung strategi turn-around 4. Mendukung strategi defensif

(4)

adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk atau pasar).

Kuadran 3 : Organisasi menghadapi peluang pasar yang sangat besar, namun di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Di sini, fokus strategi adalah meminimalkan kelemahan internal sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Strategi bagaimana menekan/mengeliminir ancaman dan kelemahan.

3.2. TAHAPAN ANALISIS SWOT

Proses penerapannya analisis SWOT dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk keperluan atas tujuan tertentu. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Pengumpulan data merupakan langkah penting, karena data yang dikumpulkan digunakan untuk analisis. Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas data dapat ditingkatkan jika teknik pengumpulan, alat pengukur dan cara peng ukurannya berkualitas.

(5)

Selain penggunaan metode yang tepat diperlukan pula kemampuan memilih dan bahkan juga menyusun alat pengumpul data yang tepat/relevan. Alat pengumpul data dikenal dengan sebuta instrument pengumpulan data. Kecermatan dalam memilih dan menyusun teknik dan alat pengumpul data sangat berpengaruh terhadap objektivitas hasil penelitian. Dengan kata lain, teknik dan instrument yang tepat dalam pengumpulan data akan memungkinkan dicapainya pemecahan masalah secara valid dan reliabel, yang pada gilirannya akan memungkinkan dirumuskannya generalisasi yang objektif.

Instrumen utama yang digunakan untuk pengumpulan data di sini adalah

human instrument. Dengan kata lain, alat penelitiannya adalah peneliti sendiri.

Hal ini dilakukan agar instrumen mampu menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Peran peneliti sebagai key instrument. Kedudukan peneliti sangat kompleks, selain sebagai perencana, ia juga bertugas sebagai pengumpul data, penafsir data, dan pada akhirnya juga ia harus berperan sebagai pelapor hasil penelitian itu sendiri.

Kedudukan dalam pengumpulan data memiliki peran yang sangat strategis. Dengan keunggulan fisik dan psikologisnya yang fleksibel, ia bisa memanfaatkan segala kemampuan fisik maupun psikologinya itu sebagai alat pengumpul data. Dalam dirinya, terkandung berbagai macam alat (instrument) pengumpul data yang lengkap. Indra penglihatan, rasa, raba, bau bisa digunakan untuk mengenali objek yang ada dihadapannya. Pikirannya bisa

(6)

digunakan untuk mengungkap hal-hal yang tak terdeteksi oleh keenam indra tubuhnya itu. Itulah keunggulan dari manusia (peneliti) sebagai instrumen.

Instrumen lainya adalah kuesioner (questionnaires) dan dokumentasi. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan/pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui. Studi dokumentasi adalah menggali data melalui dokumen-dokumen.

Data yang dikumpulkan adalah :

(1) Data internal, yaitu data-data tentang kondisi faktor internal wilayah. (2) Data eksternal, yaitu data-data tentang kondisi faktor eksternal yang

berkaitan dengan wilayah tersebut.

2. Tahap Analisis Data

Analisis data dilakukan melalui langkah-langkah : a. data reduction, b. data

display. Masing-masing dapat dijelas sebagai berikut :

a. Reduksi Data (data reduction)

Semakirn lama pengumpulan data berlangsung, maka akan semakin banyak data yang diperoleh. Data dari berbagai sumber tersebut ada yang sama, ada yang berbeda, ada yang penting, ada yang tidak penting, ada yang benar dan ada yang tidak benar. Dalam tahap reduksi ini peneliti melakukan pengklasifikasian data, memilih data yang berguna, yang penting, dan yang bermakna. Data yang tidak diperlukan dibuang. Melalui reduksi data ini, maka gambaran hasil penelitian menjadi jeias dan tajam.

(7)

b. Penyajian Data (data display)

Setelah data direduksi, agar data tersebut mudah dipahami dengan baik oleh diri sendiri, maupun oleh orang lain, maka data tersebut perlu disajikan. Penyajian data dapat dilakukan melalui berbagai bentuk matrik. Dalam analisis SWOT penyajian data dibuat dalam bentuk Matrik Faktor Internal dan Matrik Faktor Eksternal.

Cara-cara penentuan faktor-faktor kondisi internal adalah sebagai berikut :

(1) Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan faktor-faktor yang menjadi kelemahan dalam wilayah di tingkat desa minimal sebanyak 5 – 10 item (tuliskan dalam kolom 1 pada tabel Faktor Internal).

(2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari skor tertinggi 1,0 (untuk faktor yang paling penting) sampai dengan skor terrendah 0,0 (untuk faktor yang tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis wilayah (tuliskan dalam kolom 2 pada tabel Faktor Internal)

(3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai tertinggi 4 sampai terrendah 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi wilayah. Untuk faktor kekuatan, makin positif atau baik pengaruhnya terhadap kondisi wilayah makin tinggi nilainya. Sebaliknya untuk faktor kelemahan, makin negatif atau tidak baik pengaruhnya (melemahkan) kondisi wilayah makin kecil nilainya. (4) Untuk memperoleh pembobotan pada kolom 4, kalikan bobot pada

(8)

pembobotan untuk masing-masing faktor internal. (5) Kolom 5, berupa keterangan atau komentar.

Cara-cara penentuan faktor-faktor kondisi eksternal adalah sebagai berikut :

(1) Tentukan faktor-faktor yang merupakan peluang dan faktor-faktor yang menjadi ancaman bagi wilayah di tingkat desa minimal sebanyak 5 - 10 item (tuliskan dalam kolom 1 pada tabel Faktor Eksternal).

(2) Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari skor tertinggi 1,0 (untuk faktor yang paling penting) sampai dengan skor terrendah 0,0 (untuk faktor yang tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis wilayah (tuliskan dalam kolom 2 pada tabel Faktor Internal)

(3) Hitung rating untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai tertinggi 4 sampai terrendah 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi wilayah. Untuk faktor peluang, makin positif atau baik pengaruhnya terhadap kondisi wilayah makin tinggi nilainya. Sebaliknya untuk faktor ancaman, makin kuat ancamannya bagi wilayah, makin kecil nilainya.

(4) Untuk memperoleh pembobotan pada kolom 4, kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor eksternal.

(9)

Faktor-faktor kondisi internal dari Matrik Faktor Internal dan faktor-faktor kondisi eksternal dari Matrik Faktor Eksternal di atas selanjutnya di masukkan ke dalam Diagram Matrik SWOT, sebagai berikut :

Strengths (S)

1. 2. 3. 4. 5. dst

Weaknesses (W)

1. 2. 3. 4. 5. dst

Opportunities (O)

1. 2. 3. 4. 5. dst

STRATEGI S-O

STRATEGI W-O

Treaths (T)

1. 2. 3. 4. 5. dst

STRATEGI S-W

STRATEGI W-T

Keterangan :

ALI = Analisis Lingkungan Internal ALE = Analisis Lingkungan Eksternal

A L E

(10)

3.3. LATIHAN

1. Peserta pelatihan secara berkelompok mempraktekkan Teknik Analisis SWOT.

2. Peserta pelatihan secara individu melakukan analisis data dengan Teknik Analisis SWOT.

Gambar

Gambar 3.1 :  Diagram Analisis SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Hak dan kewajiban pasien antara lain : Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit, Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil dan

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi

Berdasarkan model genangan banjir rob yang ditunjukkan pada Gambar 14, hampir seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Utara terkena dampak dari banjir rob, yang

Secara spesifik untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumahtangga dari produksi, alokasi waktu kerja,

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Pada tahapan ini adalah tahap permulaan untuk membangun dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

Berangkat dari hal-hal yang harus diperhatikan pada readiness assesment untuk organizational change, para peneliti mencoba membuat pendekatan untuk readiness assesment dalam

Dari pertemuan para delegasi UNAIR dan Pakistan, sivitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik memiliki prospek untuk menjalin kerjasama dengan universitas